Tag: Gus Miftah

  • Gus Miftah Sebut Dokter ‘Goblok’ karena Tanya-tanya Pasien, Dokter Ajeng: Itu Namanya Anamnesa

    Gus Miftah Sebut Dokter ‘Goblok’ karena Tanya-tanya Pasien, Dokter Ajeng: Itu Namanya Anamnesa

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Sebuah potongan video lama Gus Miftah kembali viral, kali ini berisi pernyataan yang dianggap merendahkan profesi dokter.

    Dalam video tersebut, Gus Miftah dengan gaya bercandanya menyebut dokter tidak pintar karena selalu bertanya kepada pasien.

    “Siapa bilang dokter itu pintar? Dokter itu goblok. Buktinya setiap orang datang ditanya, kan goblok,” ujar Gus Miftah dalam videonya yang beredar.

    Blak-blakan, ia menunjukkan keraguannya terhadap dokter. Ia bahkan mengakui bahwa satu-satunya dokter pintar hanya dokter hewan.

    “Kalau pintar ngapain pakai tanya? Dokter itu yang pintar cuma satu, siapa? Dokter hewan, nggak pernah ditanya langsung disuntik,” timpalnya.

    Pernyataan ini menuai tanggapan dari seorang dokter bernama Ajeng P. Sekarningrum melalui akun Instagram pribadinya, @dr.ajengputih.

    Dalam unggahannya, ia memberikan respons tajam namun tetap profesional. Dia menjelaskan pentingnya proses anamnesa dalam dunia medis.

    “Gus Memang paling pinter,” kata Ajeng dikutip pada Jumat (6/12/2024).

    Dijelaskan Ajeng, dokter selalu mengawali pelayanannya dengan pertanyaan agar bisa lebih mudah dalam memberikan penanganan medis.

    “Yang katanya panjenengan ditanya-tanya itu gak itu namanya Anamnesa Gus, dan dari Anamnesa, 80 persen diagnosa bisa kami tegakkan, yang nanti kami lanjutkan dari pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang jika diperlukan,” cetus dia.

    Ia melanjutkan dengan menjelaskan bahwa anamnesa adalah proses pengumpulan informasi medis untuk mengetahui riwayat kesehatan dan keluhan pasien.

  • Kesatria Mundur dari Utusan Presiden, Gus Miftah Disebut sebagai Aset Bangsa

    Kesatria Mundur dari Utusan Presiden, Gus Miftah Disebut sebagai Aset Bangsa

    Jakarta, Beritasatu.com – KH Imam Jazuli menilai sosok Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah merupakan aset bangsa. Hal itu bukan karena sikap kesatria mundur dari jabatan utusan khusus presiden bidang keagamaan, melainkan proses yang telah dilalui dan membentuknya selama ini.

    “Seorang pemimpin mengakui kesalahannya sendiri dan meminta secara terbuka kepada rakyat Indonesia adalah permata berharga. Kita tahu setiap orang pasti memiliki kesalahan, dan memberinya kesempatan kedua bukan sikap berlebihan,” ungkapnya.

    Hal itu disampaikan Imam seperti dikutip dari jaringan Beritasatu.com, disway.id, Jumat (6/12/2024). Dia menjelaskan, seseorang yang lahir di jalanan, bergaul dengan para preman, berdakwah di klub malam, memiliki perilaku yang secara lahiriah sarkas, tetapi memiliki hati yang tulus untuk rakyat.

    “Itu jauh lebih baik dari pada seseorang yang secara lahiriah berperilaku sopan dan santun, berwawasan luas dan berpendidikan tinggi, serta dengan simbol-simbol agama yang melekat pada tubuhnya, tetapi memiliki hati pengkhianat kepada bangsa dan negara,” urainya.

    Menurut Imam, Gus Miftah dipilih dan dipercaya Presiden Prabowo Subianto untuk menjadi utusan khusus presiden bukan karena tampilan luarnya yang urakan.

    Dia mengaku, Prabowo mengerti betul nilai Gus Miftah tidak serta merta diukur dengan bidang akademis dan betapa seriusnya di belakang meja. Namun, pengalaman bergaul dengan cakupan yang luas, bahkan lintas profesi dan diterima dengan baik adalah kelebihan lain Gus Miftah.

    “Dalam hal ini Gus Miftah sebagaimana pengakuannya sendiri sering dinobatkan sebagai presiden para pendosa. Maka tak heran, ia memiliki jiwa kesatria, dengan mengakui kesalahannya, dan sudah meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia, juga pihak korban,” ungkapnya.

    Imam pun menghadirkan pertanyaan. Siapa yang berhasil mencetak karakter semacam itu, lembaga pendidikan atau kehidupan jalanan? Mana yang lebih penting, tampilan lahiriah yang urakan dengan hati tulus ataukah tampilan luar yang mempesona dengan hati nurani yang gelap?

    “Bangsa Indonesia kelebihan kaum intelektual dan kaum santun, tetapi minus orang-orang jujur, tulus dan berjiwa kesatria,” pungkasnya terkait langkah Gus Miftah yang mundur dari utusan khusus presiden.

    Sebelumnya, Gus Miftah secara resmi mundur dari jabatan utusan khusus presiden bidang kerukunan beragama dan pembinaan sarana keagamaan. Gus Miftah mengaku penguduran diri ini tanpa paksaan dan tekanan dari siapa pun.

    “Hari ini dengan segala kerendahan hati dan ketulusan dan dengan penuh kesadaran, saya ingin sampaikan sebuah keputusan yang telah saya renungkan dengan sangat mendalam. Saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari tugas saya sebagai utusan khusus presiden bidang kerukunan beragama dan pembinaan sarana keagamaan,” ujar Gus Miftah dalam konferensi pers di kawasan Pondok Pesantren Ora Aji yang ia asuh di Sleman, DI Yogyakarta, Jumat (6/12/2024) siang.

    “Keputusan ini saya ambil karena rasa cinta hormat dan tanggung jawab saya yang mendalam terhadap Bapak Presiden Prabowo Subianto serta seluruh masyarakat,” imbuh Gus Miftah.

  • Video: Gus Miftah Resmi Mundur Sebagai Utusan Khusus Presiden

    Video: Gus Miftah Resmi Mundur Sebagai Utusan Khusus Presiden

    Jakarta, CNBC Indonesia –Miftah Maulana Habiburrahman menyatakan mengajukan pengunduran diri dari jabatan Utusan Khusus Presiden bidang kerukunan beragama dan pembinaan sarana keagamaan pasca viral. Gus Miftah jadi bahasan usai mengolok-olok pedagang es teh di sebuah acara keagamaan.

    Selengkapnya dalam program Evening Up CNBC Indonesia, Jumat (06/12/2024).

  • Desakan agar Prabowo Segera Pecat dan Usir Miftah Maulana dari Kabinet

    Desakan agar Prabowo Segera Pecat dan Usir Miftah Maulana dari Kabinet

    Jakarta: Gelombang kritik dan desakan publik agar Presiden Prabowo Subianto segera mencopot Gus Miftah dari jabatan Utusan Khusus Presiden kian menguat. Sejak video kontroversial yang menunjukkan Gus Miftah menghina seorang penjual es teh viral pada 3 Desember 2024, masyarakat ramai-ramai melayangkan protes. 

    Puncaknya, sebuah petisi online berjudul “Copot Gus Miftah dari Jabatan Utusan Khusus Presiden” di situs Change.org telah mengumpulkan lebih dari 276.783 tanda tangan hingga Jumat 6 Desember 2024 pukul 11.47 WIB.

    Lonjakan jumlah tanda tangan ini layaknya tsunami yang mencerminkan gelombang kemarahan rakyat. Dalam kurun waktu singkat, sebanyak 233.700 orang telah mendukung petisi tersebut, menunjukkan tingkat kekecewaan publik yang masif terhadap tindakan dan sikap Gus Miftah.

    Baca juga: Miftah Maulana Kembali Dikecam: Video Lawas Hinaan dan Pelecehan Fisik ke Yati Pesek Viral

    Kekecewaan Publik Terhadap Gus Miftah
    Video yang menjadi pemantik gelombang kritik ini menunjukkan Gus Miftah dengan santai menyebut “Yo kono didol, go**ok” kepada seorang penjual es teh di depan banyak orang. Ucapan tersebut, yang dianggap tidak manusiawi, memicu reaksi keras dari masyarakat. 

    Banyak yang menilai bahwa sikap ini tidak layak ditunjukkan oleh seseorang yang menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden dan sekaligus seorang tokoh agama.

    “Bagaimana bisa seorang pemuka agama dan pejabat negara memperlakukan rakyat kecil dengan hinaan seperti itu? Ini memalukan dan tidak bisa dibiarkan,” tulis salah seorang pendukung petisi di kolom komentar.
    Gelombang Kritik Semakin Menguat
    Petisi yang dimulai oleh Dika Prakasa ini tidak hanya menjadi ruang curahan hati masyarakat, tetapi juga simbol tekanan langsung kepada Presiden Prabowo untuk mengambil tindakan tegas. Narasi yang disampaikan dalam petisi menyoroti bagaimana tindakan Gus Miftah mencoreng citra pemerintahan yang dipimpin oleh Prabowo, yang selama ini dikenal menghormati rakyat kecil seperti pedagang dan pekerja lapangan.

    “Seperti yang kita ketahui, saat ini Gus Miftah menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden di pemerintahan yang dipimpin oleh bapak Prabowo Subianto. Publik tentu mempertanyakan apakah jabatan tersebut layak diterima oleh pribadi yang kerap membuat kegaduhan di masyarakat,” tulis Dika dalam alasan petisi.
    Kontroversi yang Berulang
    Ini bukan kali pertama Gus Miftah menjadi sorotan negatif. Sebelumnya, ia juga dikecam publik atas beberapa sikap dan pernyataan kontroversial, termasuk persoalan dalam kehidupan pribadinya yang dianggap mencoreng moralitas publik. Kini, tekanan semakin besar agar Prabowo mengevaluasi dan mencopot Gus Miftah dari jabatan penting tersebut.

    Menunggu Langkah Presiden Prabowo
    Dengan jumlah tanda tangan yang terus meningkat dan kemarahan publik yang semakin membesar, semua mata kini tertuju kepada Presiden Prabowo Subianto. 

    Apakah ia akan merespons gelombang kritik ini dan mencopot Gus Miftah demi menjaga kepercayaan publik terhadap pemerintahannya? Gelombang “tsunami” kritik ini menunjukkan betapa besarnya harapan rakyat terhadap tindakan tegas dan cepat dari kepala negara.

    Jakarta: Gelombang kritik dan desakan publik agar Presiden Prabowo Subianto segera mencopot Gus Miftah dari jabatan Utusan Khusus Presiden kian menguat. Sejak video kontroversial yang menunjukkan Gus Miftah menghina seorang penjual es teh viral pada 3 Desember 2024, masyarakat ramai-ramai melayangkan protes. 
     
    Puncaknya, sebuah petisi online berjudul “Copot Gus Miftah dari Jabatan Utusan Khusus Presiden” di situs Change.org telah mengumpulkan lebih dari 276.783 tanda tangan hingga Jumat 6 Desember 2024 pukul 11.47 WIB.
     
    Lonjakan jumlah tanda tangan ini layaknya tsunami yang mencerminkan gelombang kemarahan rakyat. Dalam kurun waktu singkat, sebanyak 233.700 orang telah mendukung petisi tersebut, menunjukkan tingkat kekecewaan publik yang masif terhadap tindakan dan sikap Gus Miftah.
    Baca juga: Miftah Maulana Kembali Dikecam: Video Lawas Hinaan dan Pelecehan Fisik ke Yati Pesek Viral

    Kekecewaan Publik Terhadap Gus Miftah

    Video yang menjadi pemantik gelombang kritik ini menunjukkan Gus Miftah dengan santai menyebut “Yo kono didol, go**ok” kepada seorang penjual es teh di depan banyak orang. Ucapan tersebut, yang dianggap tidak manusiawi, memicu reaksi keras dari masyarakat. 
     
    Banyak yang menilai bahwa sikap ini tidak layak ditunjukkan oleh seseorang yang menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden dan sekaligus seorang tokoh agama.
     
    “Bagaimana bisa seorang pemuka agama dan pejabat negara memperlakukan rakyat kecil dengan hinaan seperti itu? Ini memalukan dan tidak bisa dibiarkan,” tulis salah seorang pendukung petisi di kolom komentar.

    Gelombang Kritik Semakin Menguat

    Petisi yang dimulai oleh Dika Prakasa ini tidak hanya menjadi ruang curahan hati masyarakat, tetapi juga simbol tekanan langsung kepada Presiden Prabowo untuk mengambil tindakan tegas. Narasi yang disampaikan dalam petisi menyoroti bagaimana tindakan Gus Miftah mencoreng citra pemerintahan yang dipimpin oleh Prabowo, yang selama ini dikenal menghormati rakyat kecil seperti pedagang dan pekerja lapangan.
     
    “Seperti yang kita ketahui, saat ini Gus Miftah menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden di pemerintahan yang dipimpin oleh bapak Prabowo Subianto. Publik tentu mempertanyakan apakah jabatan tersebut layak diterima oleh pribadi yang kerap membuat kegaduhan di masyarakat,” tulis Dika dalam alasan petisi.

    Kontroversi yang Berulang

    Ini bukan kali pertama Gus Miftah menjadi sorotan negatif. Sebelumnya, ia juga dikecam publik atas beberapa sikap dan pernyataan kontroversial, termasuk persoalan dalam kehidupan pribadinya yang dianggap mencoreng moralitas publik. Kini, tekanan semakin besar agar Prabowo mengevaluasi dan mencopot Gus Miftah dari jabatan penting tersebut.

    Menunggu Langkah Presiden Prabowo

    Dengan jumlah tanda tangan yang terus meningkat dan kemarahan publik yang semakin membesar, semua mata kini tertuju kepada Presiden Prabowo Subianto. 
     
    Apakah ia akan merespons gelombang kritik ini dan mencopot Gus Miftah demi menjaga kepercayaan publik terhadap pemerintahannya? Gelombang “tsunami” kritik ini menunjukkan betapa besarnya harapan rakyat terhadap tindakan tegas dan cepat dari kepala negara.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (DHI)

  • Rakyat Indonesia Diajak Contoh Jiwa Kesatria Gus Miftah

    Rakyat Indonesia Diajak Contoh Jiwa Kesatria Gus Miftah

    Jakarta, Beritasatu.com – Rakyat Indonesia diajak untuk mencontoh sikap jiwa kesatria Gus Miftah yang mundur dari jabatan utusan khusus presiden bidang kerukunan beragama dan pembinaan sarana keagamaan. Jiwa kesatria seorang pemimpin sedikit di Indonesia.

    “Setiap pemimpin, yang berani mengambil sikap untuk mengundurkan diri apabila mengecewakan rakyat, patut dicontoh seperti Gus Miftah,” ujar KH Imam Jazuli seperti dikutip dari disway.id, jaringan Beritasatu.com, Jumat (6/12/2024).

    Alumni Universitas Al-Azhar, Mesir ini menilai sikap kesatria semacam ini mengingatkan pada budaya Samurai di Jepang. Ketika itu, seorang Gubernur Prefektur Shizuoka Heita Kawakatsu mengundurkan diri dari jabatannya setelah sempat berkata pedagang sayur dan sapi adalah orang-orang yang kurang cerdas.

    Imam pun mengutip pernyataan Gus Miftah yang menyatakan langkah mundurnya dari jabatan utusan khusus presiden bukan karena tekanan atau permintaan pihak mana pun. Masih menurut Gus Miftah, keputusannya mundur untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa yang jauh lebih penting dari jabatan apa pun.

    “Ia boleh menjabat atau tidak menjabat sama sekali, persatuan dan kesatuan bangsa harus terjaga,” tegas alumni Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri ini terkait langkah Gus Miftah mundur dari jabatan utusan khusus presiden.

    Imam menjelaskan, bangsa dan negara Indonesia akan semakin berkembang dan besar pada masa mendatang apabila memiliki pemimpin yang berjiwa kesatria, seperti Gus Miftah.

    “Jabatan kekuasaan yang diserahkan kepada mereka yang meminta-minta akan berubah menjadi bumerang yang menghancurkan,” pungkasnya.

    Sebelumnya, Gus Miftah secara resmi mundur dari jabatan utusan khusus presiden bidang kerukunan beragama dan pembinaan sarana keagamaan. Gus Miftah mengaku penguduran diri ini tanpa paksaan dan tekanan dari siapa pun.

    “Hari ini dengan segala kerendahan hati dan ketulusan dan dengan penuh kesadaran, saya ingin sampaikan sebuah keputusan yang telah saya renungkan dengan sangat mendalam. Saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari tugas saya sebagai utusan khusus presiden bidang kerukunan beragama dan pembinaan sarana keagamaan,” ujar Gus Miftah dalam konferensi pers di kawasan Pondok Pesantren Ora Aji yang ia asuh di Sleman, DI Yogyakarta, Jumat (6/12/2024) siang.

  • Sufmi Dasco Ahmad Apresiasi Gus Miftah Mundur dari Utusan Khusus Presiden

    Sufmi Dasco Ahmad Apresiasi Gus Miftah Mundur dari Utusan Khusus Presiden

    Jakarta, Beritasatu.com – Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengapresiasi keputusan Miftah Maulana atau biasa disapa Gus Miftah mundur dari utusan khusus presiden bidang kerukunan beragama dan pembinaan sarana keagamaan. Menurut Dasco, hal tersebut merupakan hak Gus Miftah dengan mempertimbangkan kepentingan yang lebih besar.

    “Kami menyampaikan apresiasi terhadap apa yang dilakukan oleh Gus Miftah, setelah perenungan yang mendalam mungkin dia melihat situasi dan kondisi dan kepentingan yang lebih besar,” ujar Dasco di gedung DPR, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (6/12/2024).

    Menurut Dasco, apa yang terjadi pada Gus Miftah, menjadi pengingat bagi seluruh pejabat untuk berhati-hati dalam bertindak dan bertutur.

    “Jadi ini introspeksi untuk kita semua termasuk seluruh pejabat, termasuk saya. Kita memang harus hati-hati melakukan tindakan-tindakan dalam menjalankan tugas maupun kehidupan sehari-hari,” imbuhnya terkait Gus Miftah mundur dari utusan khusus presiden bidang keagamaan.

    Dasco pun enggan memberikan komentar lebih banyak mengenai pengunduran diri Gus Miftah. Dia juga mengaku belum tahu respons Presiden Prabowo Subianto terkait keputusan itu.

    “Saya tidak bisa berkomentar lebih banyak, tetapi itu adalah hak Gus Miftah dan kita juga belum tahu apakah pengunduran diri itu direspons presiden seperti apa,” pungkas dia.

    Sebelumnya, Gus Miftah secara resmi mundur dari jabatan utusan khusus presiden bidang kerukunan beragama dan pembinaan sarana keagamaan. Pengunduran diri ini disampaikan Gus Miftah di kawasan Pondok Pesantren Ora Aji yang ia asuh di Sleman, DI Yogyakarta, Jumat (6/12/2024) siang.

    “Hari ini dengan segala kerendahan hati dan ketulusan dan dengan penuh kesadaran, saya ingin sampaikan sebuah keputusan yang telah saya renungkan dengan sangat mendalam. Saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari tugas saya sebagai utusan khusus presiden bidang kerukunan beragama dan pembinaan sarana keagamaan,” ujar Gus Miftah dalam konferensi pers.

  • Miftah Akan Terus Berceramah tapi Sekarang Mau Pakai Diksi yang Aman

    Miftah Akan Terus Berceramah tapi Sekarang Mau Pakai Diksi yang Aman

    ERA.id – Pendakwah Miftah Maulana Habiburrahman yang akrab disapa Gus Miftah akan terus menceramahi masyarakat. Kali ini, dia juga akan lebih berhati-hati dalam memilih diksi.

    “Karakter itu tetap akan saya pertahankan cuman dengan pemilihan kata dan diksi yang mungkin lebih berhati-hati,” ujar Miftah saat konferensi pers di Ponpes Ora Aji, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (6/12/2024).

    Miftah menuturkan bahwa secara prinsip semua orang memiliki karakter masing-masing dalam berdakwah.

    Meski demikian, perihal viralnya video dirinya menghina penjual es teh kala berdakwah, menurut Miftah, hal itu lantaran dirinya tengah lalai.

    “Mungkin saya kurang sadar bahwa saya hari ini lebih banyak dikenal orang. Semua kamera menyorot kepada saya,” kata dia.

    Belajar dari peristiwa itu, Miftah bakal menggunakan diksi atau pilihan kata yang lebih santun dalam ceramahnya pada kemudian hari.

    “Karakter dakwahnya mungkin tetap sama, tetapi dengan pemilihan diksi dan kalimat yang lebih santun,” ujar dia.

    Setelah mundur dari Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Umat Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, Miftah menuturkan bahwa bakal kembali berbaur dengan masyarakat dan mengasuh pondok pesantrennya seperti sediakala.

    Semasa masih mengemban jabatannya, dia mengaku kerap menggunakan peci sebagai simbol yang sangat dicintai oleh Presiden Prabowo.

    “Tapi hari ini saya kembali menggunakan blangkon sebagai identitas saya sebagai seorang pendakwah. Artinya saya kembali kepada masyarakat, kembali ke pesantren, ya seperti dahulu, tak ada yang berubah,” ucap Miftah.

    Sebelumnya, sosok Miftah menjadi perhatian publik setelah video yang memperlihatkan dirinya mengolok-olok seorang penjual es viral di media sosial.

    Aksi Gus Miftah yang menghina seorang penjual es teh keliling terekam dalam video yang viral di media sosial baru-baru ini. Video tersebut diambil saat Gus Miftah mengisi acara pengajian di Magelang, Senin (25/11).

    Sebagai bentuk tanggung jawab, Gus Miftah lantas mengunjungi kediaman penjual es teh, Sunhaji, untuk meminta maaf secara langsung.

    Ia datang ke rumah Sunhaji, Dusun Gesari, Banyusari, Grabag, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, pada hari Rabu (4/12).

  • Miftah Hina Tukang Es Teh, Dibela Ketua PKB Jawa Tengah Yusuf Chudori: Guyonan Biasa

    Miftah Hina Tukang Es Teh, Dibela Ketua PKB Jawa Tengah Yusuf Chudori: Guyonan Biasa

    ERA.id – Dai kondang Miftah Maulana Habiburrahman viral setelah menghina tukang es teh yang menjajakan dagangannya saat ia memberi ceramah. Miftah menyebutnya goblok disambut gelak tawa penonton. Ketua DPW PKB Jawa Tengah Yusuf Chudori pun membela aksi Miftah tersebut.

    Dalam video yang beredar, tampak Yusuf juga duduk di atas panggung bersama Miftah. Diketahui, mereka sedang mengisi acara tabligh akbar bersama calon bupati Magelang Sudaryanto di Lapangan Soepardi Sawitan, Magelang, Jawa Tengah, Rabu (20/11/2024).

    Yusuf pun tampak ikut tertawa cekikikan mendengar hinaan Miftah ke tukang es teh di bawah panggung. 

    Menanggapi hujatan masyarakat kepada Miftah atas sikapnya yang merendahkan, Yusuf justru berkata bahwa itu guyonan ‘candaan’ biasa.

    “Saya waktu itu melihat itu spontan, bagian dari komunikasi Gus Miftah dengan bakul, dengan jamaah, ya guyonan biasa. Jadi itu ya wajar-wajar saja,” ujarnya dalam sebuah video klarifikasi yang dilihat di akun X @sidangjumat, Rabu (4/12/2024).

    Pimpinan Pondok Pesantren Asrama Perguruan Islam (API) Tegalrejo, Magelang, itu lantas berdalih Miftah juga sering memborong dan melarisi dagangan tukang bakul.

    “Toh, Gus Miftah juga sering borong bakul-bakul es seperti itu, ngelarisi jajanan-jananan punya jamaahnya,” ucapnya.

    Ia pun meminta agar publik tidak memotong-motong video dan melihat ceramahnya secara utuh. “Atau sekali-kali kalian datang di majelisnya, agar bisa melihat secara utuh kedekatan Gus Miftah dengan jemaahnya,” ujar Yusuf.

    Adapun Miftah yang menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan ini sudah meminta maaf lewat video.

    “Saya Miftah Maulana Habiburrahman, menanggapi yang viral hari ini. Pertama, dengan kerendahan hati saya meminta maaf atas kekhilafan saya. Saya memang sering bercanda dengan siapa pun,” ucapnya.

    “Oleh karena itu, atas candaan kepada yang bersangkutan saya akan meminta maaf secara langsung. Mudah-mudahan dibukakan pintu maaf untuk saya,” sambungnya. 

  • Gus Miftah Mundur dari Kabinet, Prabowo: Nanti Kami Cari Pengganti

    Gus Miftah Mundur dari Kabinet, Prabowo: Nanti Kami Cari Pengganti

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto mengaku akan segera mencari sosok pengganti Gus Miftah untuk mengisi jabatan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.

    Hal ini dia sampaikan usai menanggapi keputusan Miftah Maulana Habiburrahman yang mundur dari Kabinet Merah Putih, pada siang ini, Jumat (6/12/2024).

    “Nanti kami cari,” ujarnya kepada wartawan di Halaman Istana Merdeka, Jumat (6/12/2024).

    Orang nomor satu di Indonesia itu menilai bahwa keputusan mundurnya Miftah Maulana Habiburrahman usai viral mengolok-olok pedagang es teh di sebuah tabligh akbar merupakan sikap ksatria.

    “Saya sendiri belum lihat langsung tapi dapat laporan beliau sudah mengundurkan diri, komentar saya saya kira itu tindakan bertanggung jawab, tindakan ksatria,” imbuhnya.

    Orang nomor satu di Indonesia itu menekankan bahwa memahami kesalahan dan bertanggung jawab adalah sikap yang baik untuk dihormati.

    Apalagi, Prabowo mengatakan dirinya mengenal sosok Miftah Maulana. Menurutnya memang bergaul dan sering memberikan ceramah di kalangan bawah.

    Oleh sebab itu, Kepala Negara melihat dalam penggunaan bahasa Miftah bukan berniat untuk menghina pedagang yang tengah viral itu.

    “Mungkin bahasa beliau niatnya bukan niat jahat, bukan niat menghina tetapi terlepas mungkin, terlepaslah mungkin dia salah ucap, beliau sadar beliau bertanggung jawab, beliau mengundurkan diri,” imbuhnya.

    Presiden Ke-8 RI itu mengaku merespon baik keputusan dari pejabatnya itu. Mengingat, dia melihat bahwa jarang ada orang Indonesia yang bertanggung jawab dan mengundurkan diri ketika merasa bersalah.

    “Saya kira orang di indonesia juga jarang orang merasa salah bertanggung jawab dan mengundurkan diri ya. jadi kita hargai yang itu. Beliau sadar beliau salah ucap, beliau bertanggung jawab, beliau mengundurkan diri. saya kira kita hargai sikap kesatria itu,” pungkas Prabowo.

  • Apresiasi Gus Miftah, Prabowo: Tindakan Kesatria, Jarang di Indonesia Orang Bersalah Mundur

    Apresiasi Gus Miftah, Prabowo: Tindakan Kesatria, Jarang di Indonesia Orang Bersalah Mundur

    Jakarta, Beritasatu.com – Presiden Prabowo Subianto mengapresiasi keputusan Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah mundur dari jabatannya sebagai utusan khusus presiden bidang kerukunan beragama dan pembinaan sarana keagamaan.

    Menurut Prabowo, keputusan Gus Miftah adalah tindakan bertanggung jawab dan kesatria mengingat jarang di Indonesia orang yang bersalah mengundurkan diri. 

    “Lihat langsung, tadi dapat laporan beliau sudah mengundurkan diri, saya kira itu adalah tindakan bertanggungjawab, tindakan kesatria. Beliau sadar salah ucap. Beliau bertanggungjawab dan beliau mengundurkan diri,” jelas Prabowo kepada wartawan di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (6/12/2024) malam.

    Prabowo menyadari, ucapan Gus Miftah bukan merupakan niat jahat dan menghina, melainkan kesalahan ucapan semata. 

    “Saya kira kita hargai sikap kesatria itu. Saya kenal beliau, mungkin beliau sering berceramah di kalangan bawah, mungkin bahasa beliau, niatnya bukan niat jahat, bukan niat menghina, tetapi terlepas, mungkin dia salah, salah ucap,” terang Prabowo.

    Prabowo menyampaikan, keputusan Gus Miftah mundur dari jabatannya sangat jarang terjadi di Indonesia. Ia sangat menghargai keputusan pendakwah tersebut. 

    “Beliau sadar beliau salah, beliau bertanggung jawab, beliau mengundurkan diri. Saya kira di Indonesia, jarang orang merasa salah bertanggung jawab dan mengundurkan diri ya, jadi kita hargai yang itu,” imbuh Prabowo.

    Sementara itu, Prabowo belum memutuskan tokoh pengganti Gus Miftah yang mundur sebagai utusan khusus presiden bidang kerukunan beragama dan pembinaan sarana keagamaan. “Nanti kita cari, nanti kita cari oke,” tutupnya.