Tag: Gus Miftah

  • Karirnya Telah Hancur, Bagaimana Dengan Karir Gus Miftah Selanjutnya?

    Karirnya Telah Hancur, Bagaimana Dengan Karir Gus Miftah Selanjutnya?

    GELORA.CO  – Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah mengundurkan diri dari jabatan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan. 

    Mundurnya Gus Miftah merupakan buntut dari polemiknya mengolok-olok penjual es teh bernama Sunhaji saat pengajian di Lapangan Drh Soepardi, Sawitan, Kabupaten Magelang, pada Rabu (20/11/2024).

    “Saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari tugas saya sebagai Utusan Khusus Presiden Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan,” ujar Miftah dalam konferensi pers  di kawasan Pondok Pesantren Ora Aji Sleman, DI Yogyakarta, Jumat (6/12/2024) siang.

    Usai karirnya yang baru seumur jagung tersebut hancur, ia menyatakan akan tetap melakukan dakwah.

    “Secara prinsip, semua orang punya gaya dakwah masing-masing, punya karakter masing-masing. Karakter itu akan tetap akan saya pertahankan. Cuma, dengan pemilihan kata dan diksi yang lebih berhati-hati. Karakter dakwah mungkin tetap sama tetapi dengan pemilihan diksi dan kalimat yang lebih santun,” katanya.

    Kisah Hidup

    Gus Miftah kemudian menceritakan perjalanan hidupnya yang berliku-liku. Ia mengaku awalnya seorang anak jalanan yang kemudian menjadi pendakwah lalu jadi Utusan Khusus Presiden.

    Sebelum dikenal publik secara luas seperti, Gus Miftah kerap mengisi pengajian di tempat hiburan malam.

    “Saya seorang anak yang berlatar belakang dari jalanan, yang bergaul dengan dunia marginal, dunia premanisme, dan klub malam,” katanya, dikutip dari kanal YouTube TribunJogja, Sabtu (7/12/2024).

    Gus Miftah melanjutkan, derajat dirinya lalu diangkat oleh Presiden Prabowo Subianto.

    Ia dilantik sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan di Istana Negara pada Selasa, 22 Oktober 2024.

    Jabatan tersebut dirinya emban selama 46 hari sebelum akhirnya ‘tamat’.

    “Telah diangkat derajat setinggi-tingginya oleh Bapak Presiden.”

    “Adalah anugerah yang luar biasa yang Allah berikan kepada melalui perantara Bapak Presiden Prabowo Subianto,” lanjut dia.

    Tak Ada Tekanan

    Ia mengatakan keputusan mengundurkan diri diambil bukan karena ditekan oleh siapa pun, bukan karena permintaan siapa pun termasuk dari presiden Prabowo.

    “Tetapi keputusan ini saya ambil karena rasa cinta hormat dan tanggung jawab saya yang mendalam terhadap Bapak Presiden Prabowo Subianto serta seluruh masyarakat,” ujar Miftah yang berkata sambil terbata-bata seperti hendak menangis.

    Gus Miftah mengatakan keputusan ini dia ambil bukanlah sebuah akhir atau langkah mundur. 

    “Melainkan langkah awal untuk terus berkontribusi pada bangsa dan negara dengan cara lebih luas dan beragam,” ujarnya.

    Gus Miftah mengatakan seorang berjiwa besar pernah berkata kalau jabatan itu adalah titipan sementara, itu adalah sarana untuk berbuat kebaikan. 

    “Oleh karena itu sebagai seorang pendakwah dan pelayan umat, saya merasa bahwa pengabdian pada bangsa dan negara Indonesia tidak terbatas saat menjabat dan memiliki kedudukan semata tapi mencakup seluruh ruang dimana saya bisa berikan manfaat,” ujar Gus Miftah.

    Sebagai informasi, Presiden Prabowo Subianto resmi melantik sejumlah tokoh menjadi Utusan Khusus Presiden pada 22 Oktober 2024 lalu. 

    Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah menjadi satu dari tujuh Utusan Khusus Presiden Prabowo Subianto.

    Berdasarkan tanggal pengangkatan menjadi Utusan Khusus Presiden, maka Gus Miftah baru satu kali menerima gaji bulanan. 

    Sebagai pejabat setingkat menteri, gaji dan tunjangan yang diterima oleh para Utusan Khusus Presiden telah diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 137 Tahun 2024.

    Gaji tersebut belum termasuk tunjangan dana operasional yang nominalnya ditaksir di atas Rp100 juta.  

    Gus Miftah juga mengaku belum menerima gaji lantaran sebelum mengundurkan diri baru menjabat sebagai utusan khusus selama 1,5 bulan.

    “Artinya sampai hari ini pun saya belum menerima gaji dari negara,” ujar Miftah.

    “Alhamdulillah saya belum menggunakan fasilitas negara, termasuk rumah dinas,” imbuhnya.

    Miftah mengatakan barang-barang yang dikenakannya, termasuk jam tangan mewah yang juga menjadi sorotan sudah dimilikinya sejak lama. 

    “Artinya itu jelas bukan merupakan fasilitas dari negara, tapi barang lama yang sudah alhamdulillah Allah berikan kepada saya,” ungkapnya

  • Gus Miftah Mundur dari Utusan Khusus Presiden, Syahganda Sebut Rocky Gerung Cocok Jadi Pengganti

    Gus Miftah Mundur dari Utusan Khusus Presiden, Syahganda Sebut Rocky Gerung Cocok Jadi Pengganti

    GELORA.CO – Jabatan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan kini kosong menyusul pengunduran diri Miftah Maulana Habiburrahman atau akrab disapa Gus Miftah.

    Aktivis dan Pengamat Politik Sabang Merauke Circle (SMC) Syahganda Nainggolan menilai pengamat politik Rocky Gerung cocok mengisi jabatan tersebut.

    Menurut Syahganda, Rocky calon pengganti yang tepat karena selama ini diterima di semua kalangan.

    “Selama ini diterima oleh semua kelompok agama di Indonesia, baik agama yang berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, maupun agama yang berbasis pada kebudayaan manusia,” kata Syahganda dalam keterangannya, Sabtu (7/12/2024).

    Bahkan, menurutnya, Rocky juga dapat merukunkan antara manusia dan alam. Sebab, selama ini Rocky dikenal sebagai dedengkot pecinta alam.

    “Apabila Rocky Gerung diangkat Prabowo untuk menggantikan Miftah, maka dialog antar agama tersebut dapat berjalan lebih intensif,” kata dia.

    Misalnya, Rocky dapat menjembatani dialog antara kelompok Gus Dur-ian dengan FPI, antara kelompok non Muslim dengan kalangan Islam garis keras, antara kalangan akademis dengan kelompok agamis, dan lain sebagainya.

    Pengetahuan Rocky tentang perbedaan-perbedaan pandangan hidup di Indonesia sudah paling mumpuni selama ini.

    Selanjutnya, Syahganda meyakini jika Rocky mendapatkan penugasan itu,  Prabowo bisa secepatnya mempersatukan bangsa kita yang selama ini terpecah belah akibat pemilu.

    Diketahui, Miftah telah menyampaikan pengunduran diri setelah pernyataannya yang menghina pedagang es teh heboh di media sosial.

    “Saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari tugas saya sebagai Utusan Khusus Presiden Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan,” kata Miftah dalam konferensi pers di kawasan Pondok Pesantren Ora Aji Sleman, DI Yogyakarta, Jumat siang.

     

    Miftah menyebut, keputusan mengundurkan diri diambil bukan karena ditekan oleh siapa pun, termasuk permintaan dari Prabowo.

     

    “Tetapi keputusan ini saya ambil karena rasa cinta hormat dan tanggung jawab saya yang mendalam terhadap Bapak Presiden Prabowo Subianto serta seluruh masyarakat,” ujar Miftah yang berkata sambil terbata-bata seperti hendak menangis

  • Karirnya Telah Hancur, Bagaimana Dengan Karir Gus Miftah Selanjutnya? – Halaman all

    Karirnya Telah Hancur, Bagaimana Dengan Karir Gus Miftah Selanjutnya? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah mengundurkan diri dari jabatan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan. 

    Mundurnya Gus Miftah merupakan buntut dari polemiknya mengolok-olok penjual es teh bernama Sunhaji saat pengajian di Lapangan Drh Soepardi, Sawitan, Kabupaten Magelang, pada Rabu (20/11/2024).

    “Saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari tugas saya sebagai Utusan Khusus Presiden Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan,” ujar Miftah dalam konferensi pers  di kawasan Pondok Pesantren Ora Aji Sleman, DI Yogyakarta, Jumat (6/12/2024) siang.

    Usai karirnya yang baru seumur jagung tersebut hancur, ia menyatakan akan tetap melakukan dakwah.

    “Secara prinsip, semua orang punya gaya dakwah masing-masing, punya karakter masing-masing. Karakter itu akan tetap akan saya pertahankan. Cuma, dengan pemilihan kata dan diksi yang lebih berhati-hati. Karakter dakwah mungkin tetap sama tetapi dengan pemilihan diksi dan kalimat yang lebih santun,” katanya.

    Kisah Hidup

    Gus Miftah kemudian menceritakan perjalanan hidupnya yang berliku-liku. Ia mengaku awalnya seorang anak jalanan yang kemudian menjadi pendakwah lalu jadi Utusan Khusus Presiden.

    Sebelum dikenal publik secara luas seperti, Gus Miftah kerap mengisi pengajian di tempat hiburan malam.

    “Saya seorang anak yang berlatar belakang dari jalanan, yang bergaul dengan dunia marginal, dunia premanisme, dan klub malam,” katanya, dikutip dari kanal YouTube TribunJogja, Sabtu (7/12/2024).

    Gus Miftah melanjutkan, derajat dirinya lalu diangkat oleh Presiden Prabowo Subianto.

    Ia dilantik sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan di Istana Negara pada Selasa, 22 Oktober 2024.

    Jabatan tersebut dirinya emban selama 46 hari sebelum akhirnya ‘tamat’.

    “Telah diangkat derajat setinggi-tingginya oleh Bapak Presiden.”

    “Adalah anugerah yang luar biasa yang Allah berikan kepada melalui perantara Bapak Presiden Prabowo Subianto,” lanjut dia.

    Tak Ada Tekanan

    Ia mengatakan keputusan mengundurkan diri diambil bukan karena ditekan oleh siapa pun, bukan karena permintaan siapa pun termasuk dari presiden Prabowo.

    “Tetapi keputusan ini saya ambil karena rasa cinta hormat dan tanggung jawab saya yang mendalam terhadap Bapak Presiden Prabowo Subianto serta seluruh masyarakat,” ujar Miftah yang berkata sambil terbata-bata seperti hendak menangis.

    Gus Miftah mengatakan keputusan ini dia ambil bukanlah sebuah akhir atau langkah mundur. 

    “Melainkan langkah awal untuk terus berkontribusi pada bangsa dan negara dengan cara lebih luas dan beragam,” ujarnya.

    Gus Miftah mengatakan seorang berjiwa besar pernah berkata kalau jabatan itu adalah titipan sementara, itu adalah sarana untuk berbuat kebaikan. 

    “Oleh karena itu sebagai seorang pendakwah dan pelayan umat, saya merasa bahwa pengabdian pada bangsa dan negara Indonesia tidak terbatas saat menjabat dan memiliki kedudukan semata tapi mencakup seluruh ruang dimana saya bisa berikan manfaat,” ujar Gus Miftah.

    Sebagai informasi, Presiden Prabowo Subianto resmi melantik sejumlah tokoh menjadi Utusan Khusus Presiden pada 22 Oktober 2024 lalu. 

    Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah menjadi satu dari tujuh Utusan Khusus Presiden Prabowo Subianto.

    Berdasarkan tanggal pengangkatan menjadi Utusan Khusus Presiden, maka Gus Miftah baru satu kali menerima gaji bulanan. 

    Sebagai pejabat setingkat menteri, gaji dan tunjangan yang diterima oleh para Utusan Khusus Presiden telah diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 137 Tahun 2024.

    Gaji tersebut belum termasuk tunjangan dana operasional yang nominalnya ditaksir di atas Rp100 juta.  

    Gus Miftah juga mengaku belum menerima gaji lantaran sebelum mengundurkan diri baru menjabat sebagai utusan khusus selama 1,5 bulan.

    “Artinya sampai hari ini pun saya belum menerima gaji dari negara,” ujar Miftah.

    “Alhamdulillah saya belum menggunakan fasilitas negara, termasuk rumah dinas,” imbuhnya.

    Miftah mengatakan barang-barang yang dikenakannya, termasuk jam tangan mewah yang juga menjadi sorotan sudah dimilikinya sejak lama. 

    “Artinya itu jelas bukan merupakan fasilitas dari negara, tapi barang lama yang sudah alhamdulillah Allah berikan kepada saya,” ungkapnya. (Tribun Network/fer/igm/mam/wly)

  • Saya Santet Gak Bisa Ng*ceng Kamu!

    Saya Santet Gak Bisa Ng*ceng Kamu!

    GELORA.CO – Kumpulan video lawas Gus Miftah bercanda dan memaki menggunakan kata-kata kasar mendadak jadi sorotan, setelah kasusnya menghina penjual es teh goblok.

    Salah satunya, video Gus Miftah emosi penjual es teh menawarkan jualannya kepadanya ketika sedang berdakwah.

    Di sela-sela dakwahnya, Gus Miftah lantas menegur para penjual es teh agar tak perlu memanggilnya berulang kali.

    “Itu penjual es teh silahkan berjualan, tapi nggak usah cerewet Gas Gus Gas Gus matamu,” ujar Gus Miftah dilansir dari akun X @TukangBedah00, Sabtu (7/12/2024).

    Gus Miftah mempersilahkan para penjual es teh untuk berjualan di acara pengajiannya. Namun, pemilik nama asli Miftah Maulana ini tak ingin para penjual itu berulang kali memanggil namanya di tengah dakwah.

    “Kalau niat jualan ya dijual sendiri sana,” katanya.

    Gus Miftah lantas menjelaskan bahwa dirinya memang suka memborong dagangan pada penjual yang berjualan di acara pengajiannya.

    Namun, mantan Utusan Khusus Presiden ini tak suka bila penjual sudah mulai mengatur-ngaturnya untuk membeli.

    “Saya itu senang beli dagangan penjual-penjual itu, tapi kalau cerewet dan ngatur-ngatur saya nggak suka,” ujarnya.

    Sebab, Gus Miftah merasa terganggu dalam memberikan dakwahnya dan mengaji karena penjual yang terus teriak memanggil namanya.

    “Kalau saya mau ya tak beli, nggak usah teriak-teriak ‘Gus dibeli’. Kamu malah ganggu aku ngaji goblok,” ujarnya sambil memaki.

    Namun, Gus Miftah yang emosi sambil memaki itu juga mengancam ingin menyantet para penjual agar alat kelaminnya tidak berfungsi baik.

    “Santet nggak bisa ngaceng (alat kelamin terangsang) kamu,” celetuk Gus Miftah.

    Kumpulan omongan kasar Gus Miftah (Ta’im) saat pengajian. Korbannya bukan cuma penjual es teh atau Yati Pesek aja 👌

    (a Thread)

    1. Sebelum Sunhaji, pendakwah hebat ini sudah sering pakai kata Goblok ke pedagang 😌 pic.twitter.com/HN32ZssZeE

    — Tukang Bedah Viral (@TukangBedah00) December 6, 2024

    Sejumlah warganet pun semakin geram mendengar tutur kata Gus Miftah yang terlalu kasar dalam menegur seseorang maupun bercanda.

    “Kotor sekali itu mulut,” kata @darista**.

    “Sebelum dia viral, aku dari awal memang kurang suka sama gus ini, gak tau kenapa, menurut aku gus ini gak cocok jadi penceramah, dan sekarang memang kena dia, mulutnya kasar, ceramah pake kata kasar mencaci menghina itu tidak baik,” kata 2nia_1012**.

    “Bahasanya bukan seorang pendakwah, tidak mencerminkan tuntunan Nabi Muhammad,” kata @avityas***.

  • Ramai soal ‘Guyonan’ Gus Miftah, Begini Konteks Candaan Sebenarnya dari Psikolog

    Ramai soal ‘Guyonan’ Gus Miftah, Begini Konteks Candaan Sebenarnya dari Psikolog

    Jakarta

    Pemuka agama Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah tengah menjadi sorotan publik. Kasus ini bermula saat videonya yang mengolok-olok dan menghina penjual es teh bernama Sunhaji viral di media sosial.

    Namun, masih banyak orang yang tertawa dan menganggap hal tersebut sebagai sebuah guyonan atau candaan semata.

    Tak hanya itu, jejak digital Gus Miftah yang dinilai merendahkan pesinden Yati Pesek juga kembali ramai beredar. Dalam video, Gus Miftah melontarkan kata-kata yang dianggap tidak pantas dan menuai kecaman warganet.

    Terkait hal itu, psikolog klinis Anastasia Sari Dewi menekankan konteks yang bisa dikategorikan sebagai candaan. Menurutnya, dalam konteks candaan seharusnya ada kesepakatan antara dua belah pihak.

    Artinya, tidak hanya berasal dari satu pihak yang menganggap konteks tersebut sebagai candaan.

    “Bercanda itu ketika dua-duanya menganggap lucu, dua-duanya tertawa, dan dilakukan antara orang-orang yang punya hubungan baik. Tapi, kalau tanpa konsen, mendadak, dilakukan di tempat umum, tidak saling kenal, menggunakan kata-kata negatif, itu sudah termasuk melakukan perundungan, pembullyan,” jelas Sari pada detikcom, Kamis (5/12/2024).

    Hal ini juga dapat terlihat dari respons orang yang menerima perlakuan tersebut. Seperti dalam percakapan Gus Miftah dengan pedagang es teh, terlihat reaksinya justru sebaliknya.

    Tidak ada tawaan seperti yang terjadi pada Gus Miftah dan rekan-rekannya.

    “Misalnya yang satu tertawa, orang lain banyak tertawa, tapi yang dituju tidak tertawa, maka itu bukan lagi kita bisa sebut sebagai bercandaan,” tutur Sari.

    Sari mengungkapkan pandangan orang bisa berbeda-beda dalam merespons sesuatu, yang tentu dipengaruhi berbagai faktor. Misalnya seperti faktor intelegensi, faktor budaya, faktor agama, faktor pemahaman, faktor pengalaman, dan sebagainya.

    Banyaknya faktor tersebut dapat membuat setiap orang memiliki opini yang berbeda. Hal itu kembali pada persepsi masing-masing orang.

    “Ada orang yang cenderung objektif pada konteks yang dipermasalahkan. Ada juga orang yang subjektif, yang fokus pada siapa yang mengatakan dan cenderung membela kemana. Jadi, objektif dan subjektif ini yang membuat pro kontra sering terjadi,” beber Sari.

    “Ada juga karena faktor perbedaan dalam melihat mana yang bercanda, mana yang bukan, dan lain sebagainya. Ya berbeda-beda persepsi,” pungkasnya.

    (sao/suc)

  • Respons Kiai di Cirebon Soal Keputusan Miftah Mundur dari Jabatan Utusan Khusus Prabowo

    Respons Kiai di Cirebon Soal Keputusan Miftah Mundur dari Jabatan Utusan Khusus Prabowo

    Bisnis.com, CIREBON- Pengasuh Pondok Pesantren Bina Insan Mulia Cirebon, KH Imam Jazuli mengapresiasi keputusan Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah yang mundur dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden Republik Indonesia.

    Menurut Imam, sikap Miftah berbanding terbalik dengan pejabat lainnya yang tetap bertahan meskipun dihujani kritik atas dugaan pelanggaran etika dan hukum.  

    Selain itu, Miftah merefleksikan prinsip moral yang sering ditemukan dalam budaya Samurai di Jepang, di mana kehormatan pribadi dan tanggung jawab kepada rakyat lebih diutamakan daripada mempertahankan jabatan

     “Publik mengapresiasi keberanian Gus Miftah, yang rela mundur demi menjaga harmoni bangsa. Dalam konteks global, langkahnya bisa disejajarkan dengan Gubernur Prefektur Shizuoka, Heita Kawakatsu, yang mundur setelah ucapannya dianggap merendahkan pedagang kecil di Jepang. Namun, di Indonesia, keputusan semacam ini masih menjadi fenomena langka,” ujar Kiai Imam, Sabtu (7/12/2024). 

    Imam pun menyebutkan, sikap dari Miftah pun memperlihatkan pentingnya keberanian untuk jujur di tengah dinamika politik yang sering kali dipenuhi basa-basi.  

    Namun begitu, kata Imam, keputusan terakhir ada di tangan Presiden Prabowo. Pantas atau tidaknya satu kesalahan pejabat publik diganjar dengan hukuman pemecatan tergantung keputusan Presiden. 

    “Presiden Prabowo sendiri adalah kesatria yang dilahirkan oleh TNI sehingga paling otoritatif membaca jiwa kesatria seseorang. Langkah Gus Miftah menjadi pengingat bahwa seorang pemimpin tidak harus sempurna, tetapi ia harus tulus dan bertanggung jawab,” katanya.

    Ditambahkan Imam, keputusan akhir presiden adalah yang terbaik. Jika permohonan Gus Miftah dikabulkan, maka presiden memiliki contoh yang kuat sekaligus menjadi peringatan dini bagi para menteri dan pembantu presiden agar tidak mengecewakan rakyat dalam bentuk dan konteks apapun. 

    Sebaliknya, jika permohonan Miftah tidak dikabulkan maka Presiden mengetahui dengan sangat jelas mana pemimpin negeri yang tulus dan berjiwa kesatria dalam memperjuangkan bangsa dan negara. 

    ”Saya sendiri berpendapat bahwa tidak ada salahnya mempertahankan Miftah yang telah mengakui kesalahannya, meminta maaf kepada korban, keluarga korban, dan kepada masyarakat Indonesia secara luas. Seorang pemimpin mengakui kesalahannya sendiri dan meminta secara terbuka kepada rakyat Indonesia adalah permata berharga. Kita tahu setiap orang pasti memiliki kesalahan, dan memberinya kesempatan kedua bukan sikap berlebihan,” ujarnya.

    Gus Miftah Dikecam Akibat Pernyataan Kontroversial kepada Pedagang Es Teh

    Seorang pedagang es teh bernama Sunhaji menjadi sorotan setelah Gus Miftah, seorang pendakwah ternama, melontarkan candaan yang dianggap merendahkan dalam sebuah video yang viral. Pernyataan tersebut memicu kritik tajam dari masyarakat, hingga Presiden Prabowo Subianto memberikan teguran resmi. 

    Sebagai langkah pemulihan, Gus Miftah meminta maaf langsung kepada Sunhaji. Meski demikian, tekanan publik mendorongnya untuk mundur dari jabatan sebagai Utusan Khusus Presiden di bidang kerukunan beragama, sebagai bentuk tanggung jawab atas kontroversi yang terjadi.

  • Ketua DPD Puji Sikap Kesatria Gus Miftah: Beliau Pendakwah Unik dan Anti-mainstream

    Ketua DPD Puji Sikap Kesatria Gus Miftah: Beliau Pendakwah Unik dan Anti-mainstream

    Jakarta, Beritasatu.com – Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan B Najamuddin mengapresiasi sikap kesatria Gus Miftah Maulana Habiburrahman yang berani mundur dari jabatan utusan khusus presiden bidang kerukunan beragama dan pembinaan sarana keagamaan.

    Sultan mendukung dan memuji sikap Gus Miftah yang mundur dari jabatan utusan presiden setelah video viral dengan penjual es teh Sunhaji, sebagai tanggung jawab moral seorang publik figur yang selalu disorot masyarakat. 

    “Beliau (Gus Miftah) adalah pendakwah yang saya kenal cukup unik dan anti-mainstream. Gayanya ceramah yang blak-blakan dan menyatu dengan masyarakat menjadi daya tarik tersendiri bagi kelompok Islam ‘abangan’,” ujar Sultan melalui keterangan resminya, Sabtu (7/12/2024).

    Menurutnya, tidak banyak ustaz di Indonesia yang memilih jalan dakwah seperti Gus Miftah yang dekat dekat dengan anak jalanan, dan kelompok marjinal lainnya yang ingin mendapatkan siraman cahaya Islam dengan pendekatan jalanan.

    “Saya kira hal inilah yang menjadikan beliau dipilih oleh Presiden Prabowo sebagai salah satu utusan khusus presiden bidang keagamaan,” ujar Sultan.

    Meski demikian, atas peristiwa yang menyebabkan Gus Miftah dikritik oleh masyarakat, Sultan mengatakan setiap manusia memiliki kelemahan dan kelebihan. Gus Miftah, kata dia, hanya manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan.

    “Yang paling penting adalah bagaimana kita melihat peristiwa ini secara jernih tanpa kebencian dan cacian, karena terdapat banyak hikmah yang bisa diambil dari peristiwa ini,” katanya.

    Menurut Sultan, Gus Miftah sudah melakukan semua hal secara jantan. Tidak semua orang mampu secara ikhlas menanggalkan egonya untuk menebus kesalahan sosial yang dilakukan.

    “Kami percaya, Gus Miftah tidak memiliki niat untuk merendahkan siapa pun. Beliau akan tetap menjadi pendakwah yang nyentrik dan menjadi panutan masyarakat khususnya anak muda Indonesia,” pungkas Sultan yang memuji sikap Gus Miftah mundur sebagai utusan presiden.

  • Mundurnya Miftah dari UKP harus jadi introspeksi pejabat lain

    Mundurnya Miftah dari UKP harus jadi introspeksi pejabat lain

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Dasco: Mundurnya Miftah dari UKP harus jadi introspeksi pejabat lain
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 06 Desember 2024 – 23:34 WIB

    Elshinta.com – Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengatakan bahwa mundurnya Miftah Maulana sebagai Utusan Khusus Presiden (UKP) harus menjadi introspeksi bagi seluruh pejabat agar hati-hati dalam menjalankan tugas dan di kehidupan sehari-hari.

    “Ini introspeksi untuk kita semua termasuk seluruh pejabat termasuk saya, kita, kemudian memang harus hati-hati dalam melakukan tindakan-tindakan,” kata Dasco di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (6/12). 

    Dia pun mengapresiasi mundurnya Miftah Maulana sebagai UKP setelah adanya situasi dan kondisi masyarakat atas ucapan candaannya kepada pedagang es teh, beberapa waktu lalu.

    “Saya tidak bisa berkomentar lebih banyak, tapi itu adalah hak dari Gus Miftah dan juga kita juga belum tahu apakah kemudian pengunduran diri itu direspons Presiden seperti apa,” kata dia.

    Pendakwah Miftah Maulana Habiburrahman yang akrab disapa Gus Miftah memutuskan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden Prabowo Subianto untuk bidang Kerukunan Umat Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.

    “Hari ini, dengan segala kerendahan hati dan ketulusan, dan dengan penuh kesadaran, saya ingin sampaikan sebuah keputusan yang telah saya renungkan dengan sangat mendalam. Setelah berdoa, bermuhasabah, dan istighfar, saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari tugas saya sebagai Utusan Khusus Presiden bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan,” ucap Gus Miftah saat konferensi pers di Ponpes Ora Aji, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat.

    Miftah dengan suara bergetar menuturkan bahwa keputusan itu bukan karena tekanan maupun permintaan siapa pun, akan tetapi didasari rasa cinta, hormat, dan tanggung jawab mendalam kepada Presiden Prabowo Subianto serta seluruh masyarakat.

    Dia pun sebelum viral di media sosial saat menyampaikan candaan ketika mengisi suatu pengajian di Magelang, Jawa Tengah. Candaan tersebut dinilai sebagian besar masyarakat telah melecehkan seorang warga penjual es teh.

    Bahkan, di media sosial X dan Instagram, masyarakat mengecam ucapan Miftah karena dinilai tidak mencerminkan seorang penceramah/dai yang semestinya memberikan kesejukan.

    Sumber : Antara

  • Gus Miftah Siap Temui Yati Pesek Usai Video Viral – Halaman all

    Gus Miftah Siap Temui Yati Pesek Usai Video Viral – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji, Miftah Maulana Habiburrahman atau yang lebih dikenal sebagai Gus Miftah, mengungkapkan rencananya untuk bersilaturahmi dengan pesinden senior Yati Pesek.

    Rencana ini muncul setelah video lama yang menunjukkan Gus Miftah diduga mengejek Yati Pesek kembali viral di media sosial.

    Komunikasi Awal

    Gus Miftah menyatakan bahwa ia telah berkomunikasi dengan Yati Pesek melalui seseorang yang berada di Sragen.

    “Saya setelah ini Insya Allah akan bersilaturahmi dengan beliau,” ungkapnya saat konferensi pers di Ponpes Ora Aji, Kabupaten Sleman, pada Jumat, 6 Desember 2024, seperti dilansir TribunJogja.com.

    Dalam video yang viral tersebut, Gus Miftah dan Yati Pesek tampak berada di sebuah acara wayang, di mana Gus Miftah mengucapkan kata-kata yang dianggap tidak pantas.

    “Kalau kemudian diambil diviralkan kembali ya saya bisa berbuat apa,” kata Gus Miftah.

    Ia menambahkan bahwa setiap orang memiliki masa lalu dan masa depan.

    Yati Pesek Memendam Sakit Hati

    Sementara itu, Yati Pesek ternyata menyimpan sakit hati atas ucapan Gus Miftah.

    Hal ini diungkapkan oleh aktor Erick Estrada melalui akun Instagramnya.

    Erick menceritakan bahwa Yati Pesek pernah berbagi perasaannya setelah merasa dihina oleh Gus Miftah dalam acara tersebut.

    “Yati Pesek dua tahun lalu dia sudah bercerita,” kata Erick.

    Erick juga menunjukkan pesan suara dari Yati Pesek yang mengekspresikan rasa sakit hatinya.

    Dalam pesan tersebut, Yati Pesek mengungkapkan bahwa ia telah menjaga budi pekerti dan tata krama dalam karier seninya, namun merasa dihina oleh Gus Miftah.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • VIDEO: Miftah Maulana Habiburrahman Mengundurkan Diri dari Jabatan Utusan Khusus Presiden

    VIDEO: Miftah Maulana Habiburrahman Mengundurkan Diri dari Jabatan Utusan Khusus Presiden

    VIDEO: Miftah Maulana Habiburrahman Mengundurkan Diri dari Jabatan Utusan Khusus Presiden