Tag: Gus Miftah

  • Abu Janda Minta Pengganti Gus Miftah dari Non Islam, Ferdinand Hutahean: Lebih Baik Utusan-utusan Khusus Itu Dihapus

    Abu Janda Minta Pengganti Gus Miftah dari Non Islam, Ferdinand Hutahean: Lebih Baik Utusan-utusan Khusus Itu Dihapus

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Politikus PDIP Ferdinand Hutahean merespons wacana pengganti Gus Miftah sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.

    Ia mendukung ide memilih tokoh non-Islam untuk posisi tersebut, namun juga mengusulkan agar jabatan itu dihapus sepenuhnya.

    “Memang usulan itu bagus yah, kalau bicaranya itu kan adalah utusan Presiden bidang Toleransi dan Sarana Keagamaan. Saya pikir bagus memilih tokoh yang di luar muslim,” ujar Ferdinand kepada fajar.co.id, Senin (9/12/2024).

    Menurut Ferdinand, memilih tokoh dari agama lain, seperti Kristen, Hindu, atau Buddha, dapat menjadi simbol nyata bahwa semua agama memiliki kedudukan setara di Indonesia.

    “Sehingga menunjukkan kita lebih toleran. Prabowo toleran dalam urusan ini. Jadi tokoh-tokoh Kristen mungkin bisa dipilih ke sana. Supaya bisa lebih menunjukkan bahwa kita menempatkan agama yang lain setara,” ucapnya.

    Namun, Ferdinand juga mempertanyakan urgensi jabatan utusan khusus itu. Baginya, posisi semacam ini tidak efektif dan hanya membebani anggaran negara.

    “Tapi di luar itu bagi saya, lebih baik utusan-utusan khusus itu dihapus. Jabatan itu tidak penting sama sekali. Gak ada gunanya,” tukasnya.

    Ferdinand mengatakan bahwa jabatan utusan khusus tidak memiliki manfaat karena menurutnya sudah ada jabatan seperti Kementerian hingga Dirjen.

    “Kalau Presiden mau diwakili kan tinggal memerintah Menteri, Dirjen, atau yang di bawahnya. Saya pikir itu cukup, hapuskan semua, kurangilah pengeluaran APBN kita,” sebutnya.

  • Soal Pengganti Miftah, Dasco: Posisi Itu Boleh Diisi dan Boleh Tidak

    Soal Pengganti Miftah, Dasco: Posisi Itu Boleh Diisi dan Boleh Tidak

    Soal Pengganti Miftah, Dasco: Posisi Itu Boleh Diisi dan Boleh Tidak
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Ketua Harian Partai
    Gerindra
    , Sufmi Dasco Ahmad bicara mengenai posisi
    Utusan Khusus Presiden
    Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan yang ditinggal
    Miftah Maulana
    Habiburrahman.
    Menurut Dasco, posisi tersebut bisa diisi oleh orang baru. Tetapi, bisa juga tidak dicari penggantinya.
    “Posisi itu boleh diisi dan boleh tidak diisi,” kata Dasco di depan kediaman pribadi Presiden
    Prabowo
    di Jalan Kertanegara Jakarta pada Jumat, 6 Desember 2024, dikutip dari tayangan Kompas TV.
    Dasco menjelaskan bahwa Utusan Khusus Presiden berbeda dengan nomenklatur di Kabinet Merah Putih.
    “Sebenarnya kan kalau
    utusan khusus presiden
    itukan tidak seperti nomenklatur di kabinet yang kalau dia berhenti posisinya kemudian masuk di nomenklatur itu,” ujarnya.
    Menurut Dasco, posisi Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan dibuat karena ketia itu Miftah Maulana dinilai memiliki perhatian terhadap toleransi umat beragama.
    “Nomenklatur itu kan dibuat karena memang
    Gus Miftah
    itu dia mempunyai perhatian yang besar terhadap toleransi umat beragama dan juga banyak keliling daerah dalam rangka kemudian dia juga banyak melapor soal sarana prasarana keagamaan yang kurang memadai banyak di daerah-daerah,” kata Dasco.
    “Sehingga, kemudian dibuatlah utusan khusus presiden bidang toleransi kerukunan umat beragama dan prasarana keagamaan kan gitu. Sehingga posisi itu boleh diisi dan boleh tidak diisi, demikian,” ujarnya lagi.

    Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyebut bahwa bakal mencari pengganti Miftah Maulana untuk mengisi posisi Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.
    “Nanti kita cari ya, nanti kita cari (pengganti Miftah),” kata Prabowo di Kompleks Istana, Jakarta pada Jumat, 6 Desember 2024.
    Selain itu, Prabowo menyebut, pemerintah akan meminta pendapat majelis ulama hingga organisasi kemasyarakatan (ormas) keagamaan untuk usulan sertifikasi bagi pendakwah dari Kementerian Agama (Kemenag).
    “Ya nanti kita lihat kalangan yang mengerti masalah ini semua, nanti mungkin mereka akan kasih masukkan ya, majelis ulama, kalangan-kalangan dari ormas-ormas keagamaan dan sebagainya, nanti kita minta pendapat mereka,” kata Prabowo.
    Diketahui, semua berawal dari viralnya potongan video yang memperlihatkan Miftah tengah mengolok-olok pedagang es teh dalam sebuah acara keagamaan.

    Es tehmu jik akeh ora
    ? (Es tehmu masih banyak enggak?) Masih?
    Yo kono didol, g*bl*k
    (ya, sana dijual).
    Dolen dhisik, engko nek durung payu yo wis
    , takdir (jual dulu, nanti kalau belum laku ya sudah, takdir),” kata Miftah dalam potongan video viral tersebut.
    Perlakuan Miftah itu lantas menuai kritik hingga hujatan dari warganet. Bahkan, muncul sejumlah petisi yang meminta Miftah mundur atau dicopot dari jabatan Utusan Khusus Presiden.
    Padahal, Miftah diketahui telah menemui langsung pedagang es teh yang bernama Sunhaji tersebut untuk meminta maaf.
    Hingga akhirnya, Miftah Maulana memutuskan mengundurkan diri dari jabatan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan di Kabinet Meah Putih.
    “Saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari tugas saya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan,” ujar Miftah dalam konferensi pers di Pondok Pesantren Ora Aji, Sleman, Yogyakarta, Jumat.
    Miftah Maulana menegaskan bahwa keputusan mundur itu diambil tanpa desakan dari pihak manapun. Melainkan, didasarkan atas rasa cinta, hormat dan tanggung jawabnya kepada Presiden Prabowo Subianto serta kepada bangsa dan negara.
    “Keputusan ini saya ambil atas rasa cinta, hormat, dan tanggung jawab saya yang mendalam kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto serta seluruh masyarakat,” ujar Miftah.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Penjual Es Teh Menangis Minta Presiden Prabowo Tolak Pengunduran Diri Gus Miftah

    Penjual Es Teh Menangis Minta Presiden Prabowo Tolak Pengunduran Diri Gus Miftah

    Jakarta, Beritasatu.com – Sunhaji, penjual es teh menangis minta Presiden Prabowo Subianto menolak pengunduran diri Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah dari jabatannya sebagai utusan khusus presiden bidang kerukunan beragama dan pembinaan sarana keagamaan. 

    “Saya Sunhaji, saya menyayangkan Gus Miftah mundur dari kabinet, saya sudah memaafkan Gus Miftah dan saling memaafkan,” kata Sunhaji penjual es teh sambil menangis dikutip di media sosial dipantau Beritasatu.com, Senin (9/12/2024).

    Sunhaji, berharap Gus Miftah tetap di kabinet. “Saya mohon Bapak Prabowo untuk menolak pengunduran diri Gus Miftah,” kata Sunhaji, penjual es teh sambil terus menangis.

    Gus Miftah sebelumnya secara resmi mengajukan pengunduran diri dari jabatan utusan khusus presiden bidang kerukunan beragama dan pembinaan sarana keagamaan. Pengunduran diri ini disampaikan Gus Miftah di kawasan Pondok Pesantren Ora Aji yang ia asuh di Sleman, DI Yogyakarta, Jumat (6/12/2024) siang.

    Sementara Presiden Prabowo Subianto mengapresiasi keputusan Gus Miftah mundur dari jabatannya. Menurut Prabowo, keputusan Gus Miftah adalah tindakan bertanggung jawab dan kesatria mengingat jarang di Indonesia orang yang bersalah mengundurkan diri.

    “Saya kira itu adalah tindakan bertanggung jawab, tindakan kesatria. Beliau sadar salah ucap. Beliau bertanggung jawab dan beliau mengundurkan diri,” jelas Prabowo kepada wartawan di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (6/12/2024) malam.

    Prabowo menyampaikan, keputusan Gus Miftah mundur dari jabatannya sangat jarang terjadi di Indonesia. Ia sangat menghargai keputusan pendakwah tersebut. “Saya kira di Indonesia, jarang orang merasa salah bertanggung jawab dan mengundurkan diri ya, jadi kita hargai yang itu,” imbuh Prabowo.

    Sunhaji, penjual es teh warga Dusun Gesari, Desa Banyusari, Grabag, Magelang yang terus menangis saat minta Gus Miftah di kabinet, sudah mendapatkan banyak donasi.

  • Contoh Baik jika Telanjur Merendahkan Orang

    Contoh Baik jika Telanjur Merendahkan Orang

    loading…

    Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas bangga melihat pendakwah Gus Miftah yang telah meminta maaf dengan mendatangi kediaman penjual es teh Sunhaji. Foto: Dok SINDOnews

    JAKARTA – Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Anwar Abbas bangga melihat pendakwah Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah yang telah meminta maaf dengan mendatangi kediaman penjual es teh Sunhaji. Sikap itu menjadi tanda bahwa Gus Miftah menyadari kesalahannya.

    “Hal demikian menjadi pertanda bahwa beliau telah menyadari kekeliruan dan kesalahannya,” kata Anwar, Senin (9/12/2024).

    Menurut dia, tindakan Gus Miftah juga telah memberi makna kepadanya. Miftah telah memberi contoh tentang apa yang harus dilakukan bila telanjur merendahkan seseorang.

    “Bagi saya, hal ini tentu jelas sangat berarti dan bermakna karena Gus Miftah juga telah memberikan contoh yang baik dan benar tentang apa yang harus dilakukan bila kita telanjur merendahkan orang,” ujarnya.

    “Kita tahu bahwa dalam agama Islam kesalahan dan dosa kita kepada Allah akan bisa kita hapus kalau kita minta ampun kepada-Nya. Tapi, dosa kita kepada sesama tidak bisa diampuni oleh Allah SWT kecuali kalau kita sudah meminta maaf kepada yang bersangkutan,” tambahnya.

    Anwar pun bersyukur Miftah telah datang dan meminta maaf kepada Sunhaji. Dia berharap permasalahan itu tak larut kembali.

    “Jadi dengan adanya maaf dari yang bersangkutan saya berharap mudah-mudahan masalah ini hanya sampai di sini saja dan mari kita semua mengambil ibroh dari peristiwa tersebut,” tuturnya.

    (jon)

  • Video Sunhaji Minta Prabowo Tolak Pengunduran Diri Gus Miftah

    Video Sunhaji Minta Prabowo Tolak Pengunduran Diri Gus Miftah

    Video Sunhaji Minta Prabowo Tolak Pengunduran Diri Gus Miftah

    1,710 Views | Senin, 09 Des 2024 08:07 WIB

    Penjual es teh, Sunhaji, meminta Presiden Prabowo Subianto menolak pengunduran diri Gus Miftah dari Utusan Khusus Presiden. Meski diolok-olok, Sunhaji mengaku sudah memaafkan Gus Miftah.

    Gusti Ramadhan A – 20DETIK

  • Terpopuler, Rezim Baath tumbang hingga KPU sahkan Pram-Rano unggul

    Terpopuler, Rezim Baath tumbang hingga KPU sahkan Pram-Rano unggul

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah berita terpopuler yang menarik untuk disimak pada Senin pagi, mulai dari tumbangnya Rezim Baath di Suriah setelah 61 tahun berkuasa hingga KPU menetapkan pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno atau Si Doel meraih suara terbanyak dalam Pilkada Jakarta 2024.

    Berikut rangkuman berita selengkapnya :

    1. Rusia: Bashar Al-Assad mengundurkan diri, putuskan keluar dari Suriah

    Bashar Al-Assad, pemimpin rezim Baath Suriah yang digulingkan, memutuskan mundur dari jabatannya dan melarikan diri dari Suriah, demikian menurut Kementerian Luar Negeri Rusia pada Minggu. Selengkapnya di sini.

    2.Pakar Mikro Ekspresi ungkap perasaan terpendam Prabowo pada Gus Miftah

    Psikolog jebolan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia sekaligus Pakar Gestur dan Mikroekspresi, Monica Kumalasari membahas komentar Presiden Prabowo terkait pengunduran diri Miftah Maulana Habiburrahman dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden untuk bidang Kerukunan Umat Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan. Selengkapnya di sini.

    3.Polres Pemalang sebar edaran DPO Harun Masiku dari KPK

    Kepolisan Resor Pemalang, Jawa Tengah, menyebarkan surat edaran daftar pencarian orang (DPO) perkara tindak pidana suap Harun Masiku yang diterbitkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Selengkapnya di sini.

    4.Rezim Baath Suriah yang telah berkuasa selama 61 tahun tumbang

    Kekuasaan 61 tahun Partai Baath di Suriah tumbang pada Minggu (8/12) setelah ibu kota Damaskus lepas dari kendali rezim Assad.Partai Sosialis Arab Baath pertama kali berkuasa di Suriah pada 1963 melalui kudeta militer. Selengkapnya di sini.

    5.KPU DKI sahkan pasangan Pram-Rano unggul di Pilkada Jakarta

    Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta menetapkan pasangan calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno atau Si Doel meraih suara terbanyak dalam Pilkada Jakarta 2024 yakni 2.183.239 suara. Selengkapnya di sini.

    Pewarta: Indriani
    Editor: Hisar Sitanggang
    Copyright © ANTARA 2024

  • Diam-diam Yati Pesek Nangis Dihina Gus Miftah 2 Tahun Lalu, ‘Salah Aku Opo’, Erick Estrada Meradang

    Diam-diam Yati Pesek Nangis Dihina Gus Miftah 2 Tahun Lalu, ‘Salah Aku Opo’, Erick Estrada Meradang

    TRIBUNJATIM.COM – Erick Estrada mengaku geram ketika tahu Yati Pesek dihina Gus Miftah.

    Tak ayal, Yati Pesek bahkan menangis dan mempertanyakan kesalahannya sampai-sampai si pendakwah bersikap demikian.

    Meski terjadi dua tahun lalu, cerita aktor ini menjadi perhatian publik.

    Terlebih-lebih Gus Miftah belakangan sempat viral gegara mengejek penjual es teh.

    Pria bernama lengkap Miftah Maulana Habiburrahman ini bahkan mengundurkan diri sebagai Utusan Khusus Presiden.

    Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

    Menurut pengakuan Erick Estrada, curhatan Yati Pesek terungkap setelah tampil bersama Gus Miftah di sebuah acara.

    “Ada video 2 tahun yang lalu, dia itu udah cerita ‘lek waktu aku perform sama dia itu kok dia kayak menghina ya’,” ucap Erick Estarada lewat media sosialnya, Sabtu (7/12/2024).

    “Terus ‘kenapa mbak?’ ‘aku sakit hati le, aku mau ngadu sama siapa, aku pas pulang ke rumah aku bisanya nangis, aku ngadu sama gusti Allah’,” imbuhnya.

    Erick Estarda lalu menunjukkan rekaman suara Yati Pesek saat curhat kepada dirinya soal Gus Miftah.

    “Dia voice saya kaya gini,” kata Erick Estarda.

    Di voice note tersebut terdengar, Yati Pesek curhat dirinya dihina dengan sebutan yang sangat tidak pantas oleh Gus Miftah.

    Yati Pesek mengaku hatinya terasa sangat sakit. Ia merasa tak memiliki salah apa-apa terhada Gus Miftah.

    “Aku diem aja, hati aku sakit banget, aku dari kecil jadi seniman sampai tua itu demi menjaga budaya aku, aku tidak asal-asalan, aku menjaga tata krama dan budi perkerti,” ucap Yati Pesek.

    “Tapi kok Miftah kayak gitu, dia ngantain aku bajingan, dia ngataian aku lont*, salah aku opo?”

    “Teruskan seni budaya kita ya nak,” imbuhnya.

    Mendengar kembali voice note Yati Pesek, air mata Erick Estarda mengalir deras.

    “Jujur aku sakit hati banget sumpah,” ucap Erick Estarda.

    Dua tahun berlalu, ternyata Gus Miftah belum juga meminta maaf kepada Yati Pesek.

    Kini setelah video penghinaan tersebut viral kembali, Gus Miftah didesak Erick Estarda untuk segera menemui Yati Pesek.

    “Buat Mas Miftah ayo silaturahmi, minta maaf, minta maaf,” kata Erick Estarda.

    “Aku hormat banget sama sampean,”

    “Sampai hari ini dia masih sakit hati walau sudah memaafkan,” imbuhnya.

    Di sisi lain, Miftah buka suara mengenai hal ini.

    Menurutnya, peristiwa dialog dirinya dengan Yati Pesek itu sudah berlalu. Namun belakangan, videonya baru viral di media sosial.

    “Itu monggo saja. Itu saya bisa berbuat apa? Video sudah tahun yang lalu kembali diungkit. Insyaallah hubungan saya dengan beliau yang terbaik. Kalaupun itu diambil, diviralkan kembali, ya saya bisa berbuat apa?” ujarnya.

    Dia merasa setiap orang punya masa lalu. Dia percaya orang yang buruk bisa memperbaiki diri menjadi orang yang lebih baik di kemudian hari.

    “Artinya memang saya selalu mengatakan orang baik pasti punya masa lalu, dan orang jelek saya meyakini pasti ada masa depan,” ujarnya.

    Dia mengaku sudah berkomunikasi dengan Yati Pesek. Dia akan mengunjungi Yati Pesek di Sragen, Jawa Tengah.

    “Saya sudah berkomunikasi dengan abah saya Sragen. Dan saya setelah ini insyaallah akan bersilaturahmi dengan beliau,” kata Miftah.

    Mundur dari Utusan Khusus Presiden

    Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, Miftah Maulana Habiburrahman, mengundurkan diri, Jumat (6/12/2024).

    Padahal, pria yang akrab dipanggil Gus Miftah ini baru resmi menjabat sejak 22 Oktober 2024 atau hampir dua bulan.

    Usut punya usut, pengunduran diri ini dilakukannya usai viral menghina penjual es teh bernama Sunhaji di suatu acara.

    Hal ini tentu menjadi sorotan publik berhubung muncul petisi untuk memecat Gus Miftah.

    Namun, apa sebetulnya alasan Gus Miftah mengundurkan diri dari Utusan Khusus Presiden?

    Apakah karena menyesal mengolok-olok Pak Sun?

    Miftah mengaku, keputusan dirinya mundur bukan kerena tekanan dari pihak manapun.

    Ia menyebut keputusan tersebut diambilnya sebagai bukti rasa cintanya kepada Presiden Prabowo Subianto.

    “Keputusan ini saya ambil bukan karena ditekan oleh siapapun bukan karena permintaan siapapun.”

    “Tetapi keputusan ini saya ambil karena rasa cinta hormat kepada bapak Presiden Prabowo Subianto,” ucap Miftah, dikutip dari YouTube Tribunnews.

    Sambil menangis, Miftah menyebut tanggung jawabnya begitu mendalam terhadap Prabowo Subianto dan masyarakat Indonesia.

    “Tanggung jawab saya sangat mendalam kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto serta seluruh masyarakat Indonesia,” katanya.

    Namun Miftah menegaskan, bahwa keputusannya itu bukan langkah akhir untuk kiprahnya di dalam pemerintahan Indonesia.

    Melainkan keputusan itu sebagai langkah awal dirinya untuk terus berkontribusi terhadap negara.

    “Keputusan ini bukanlah sebuah akhir ataupun langkah mundur.”

    “Melainkan langkah awal untuk terus berkontribusi kepada bangsa dan negara dengan cara yang lebih luas dan beragam,” ujarnya.

    Seperti diketahui, nama Gus Miftah belakangan ini menjadi sorotan publik.

    Hal tersebut buntut viralnya video dirinya yang menghina penjual es saat mengisi di kajiannya di Magelang, Jawa Tengah.

    Setelah viral di media sosial, banyak pihak yang mendesak Miftah untuk mundur sebagai Utusan Khusus Presiden.

    Hal ini tampak dari mencatnya sejumlah petisi.

    Petisi ini mencapai tujuh, meminta Gus Miftah dicopot ata mengundurkan diri dari jabatannya di pemerintahan.

    Petisi tersebut mulai bermunculan di laman change.org.

    Dari tujuh petisi itu, ada satu petisi untuk menolak Miftah Maulana karena dinilai suka merendahkan sesama manusia.

    Hingga Jumat (6/12/2024), satu dari tujuh petisi sudah ada yang mendapatkan tanda tangan dari 199.782 orang.

    Petisi berjudul “Copot Gus Miftah dari Jabatan Utusan Khusus Presiden” itu dibuat oleh Dika Prakasa pada (4/12).

    Dika menyebut, tidak pantas seorang yang banyak bicara tentang agama mengucapkan kalimat kasar kepada orang lain di depan umum.

    Lebih lanjut, tindakan Gus Miftah dinilai tak sesuai dengan yang diajarkan Presiden Prabowo Subianto.

    —– 

    Berita Jatim dan berita viral lainnya.

  • Ditanya Deddy Corbuzier Banyak ‘Gus’ Bermasalah, Ustaz Felix Siauw: yang Aku Khawatirkan Terjadi

    Ditanya Deddy Corbuzier Banyak ‘Gus’ Bermasalah, Ustaz Felix Siauw: yang Aku Khawatirkan Terjadi

    GELORA.CO  – Kasus Gus Miftah yang menghina seorang tukang es, Agus Buntung yang diduga memperkosa 15 wanita hingga Agus Salim korban penyiraman air keras kini menjadi sorotan publik.

    Meski ketiganya tidak terkait kasus yang sama. masing-masing memiliki nama yang seragam, yakni memiliki nama Agus atau panggilan Gus.

    Deddy Corbuzier dan Ustaz Felix Siauw dalam Podcast Close The Door Corbizier pun mengulas permasalahan tersebut.

    Deddy mempertanyakan mengapa sosok yang memiliki nama Agus ataupun Gus kini bermasalah dan viral. 

    “Ustaz begini, gimana dengan kasus belakangan ini, yang Namanya Gus, Agus, Agus tuh bermasalah semua?” tanya Deddy Corbuzier sembari tertawa.

    Mendengar pertanyaan dari Deddy Corbuzier, Ustaz Felix Siauw ikut tertawa.

    Keduanya terkekeh menyadari sejumlah orang yang memiliki nama Agus dan Gus bermasalah semuanya.

    Di antaranya Agus yang menjadi korban penyiraman air keras, Agus buntung yang diduga memperkosa 15 wanita hingga Gus Miftah yang menghina seorang pedagang es.

    Menjawab pertanyaan Deddy Corbuzier, Ustaz Felix Siauw menyampaikan pandangannya.

    “Kenapa akhir-akhir ini ada ‘Gus’ tuh bermasalah?” ujar Ustaz Felix Siauw.

    “Ada dua, dua Agus ini juga lagi bermasalah,” tambah Deddy Corbuzier sembari terkekeh.

    Ustaz Felix Siauw kemudian menyampaikan kebiasaan baik ketika Gus Miftah hadir dalam sebuah pengajian ataupun acara.

    Gus Miftah katanya sering kali memborong dagangan milik pedagang yang berjualan di sana.

    “Aku lihat begini, banyak sekali orang-orang.. kan Ketika Gus Miftah melakukan itu (menghina pedagang es) kan aku lihat berita, dan di berita itu kita tahu bahwasanya Gus Miftah itu sering kali memborong dagangan orang,” ujar Ustaz Felix Siauw.

    “Sering-sering banget,” tambah Deddy Corbuzier.

    “Jadi ada, apa Namanya, penjual es ataupun penjual makanan segala macamlah itu diborong,” tambah Ustaz Felix Siauw lagi.

    Kedatangan Gus Miftah pun dimanfaatkan oleh sejumlah pedagang untuk datang.

    Mereka maju ke depan panggung dengan harapan dagangan mereka diborong oleh Gus Miftah. 

    Peristiwa yang viral tersebut pun diungkapkan Ustaz Felix Siauw demikian.

    Pedagang es yang belakangan diketahui bernama Sunhaji itu maju ke depan.

    Gus Miftah kemudian diminta oleh sejumlah ibu-ibu untuk memborong minuman milik pedagang es itu. 

    “Maka kasusnya Waktu itu adalah ada ibu-ibu yang nunjukkin ada satu orang yang jualan es, di tengah-tengah itu (pengajian) ‘borong dong-borong dong’,” ungkap Ustaz Felix Siauw. 

    “Kayak gitu kan ya, seperti biasanya terjadi ini, kan seperti itu,” tambahnya.

    “Nah ternyata malah di-bully atau di-roasting dan seterusnya,” jelas Ustaz Felix Siauw.

    “Nah artinya, itu sudah biasa terjadi. Nah ini yang aku bilang bahwasanya kita harus hai-hati dengan sebuah mental, di mana ketika ada orang datang ke sana itu, dia itu sebenarnya mau minya untuk dikasihani,” beber Ustaz Felix Siauw.

    “Dan ini bukan hanya terjadi di Gus Miftah, maka kita disclaimer kita bukan bahas Gus Miftah, bukan bahas bapaknya juga yang jualan,” tambahnya.

    “Tapi kita bahas tentang mental orang-orang yang menurut kita ‘social problems’ yang menurut kita perlu untuk disikapi,” jelas Ustaz Felix Siauw.

    “Karena ini terjadi juga pada content creator yang menjadikan kesedihan-kesengsaraan sebagai komoditas,” jelasnya.

    Hal yang dikhawatirkannya bukan terkait perundungan yang dilakukan oleh Gus Miftah.

    Tetapi sikap para konten kreator yang mengambil kesempatan dari viralnya kasus Sunhaji.

    “Aku bilang gini, yang aku khawatirkan bukan kejadian ini, tapi efeknya yang aku khawatirkan sekarang terjadi nih,” ujar Ustaz Felix Siauw.

    “Coba Om bayangin ya, sekarang yang ambil exposure terhadap bapak penjual es teh ini berapa banyak?” tanyanya.

    “Wadidaw,” celoteh Deddy Corbuzier.

    “Semua orang part of exposure (mengambil kesempatan),” jawab Ustaz Felix Siauw di akhir tayangan.

    Video Deddy Corbuzier dan Ustaz Felix Siauw pun menapat beragam respondari masyarakat.

    Sebagian besar membela pedagang es, sebagian lainnya mencela sikap para konten kreator yang mengambil kesempatan di tengah kasus yang menerpa Gus Miftah

  • Kini Muncul Petisi Penolakan Pengunduran Diri Gus Miftah

    Kini Muncul Petisi Penolakan Pengunduran Diri Gus Miftah

    GELORA.CO  – Pengunduran diri Miftah Maulana Abdurrahman atau Gus Miftah sebagai dari Jabatan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, tak sepenuhnya mendapat dukungan publik.

    Terkini, justru muncul petisi yang meminta Presiden RI Prabowo Subianto untuk menolak pengunduran diri Gus Miftah.

    Petisi itu digagas oleh Agus Saripin di change.org.

    Dia mengajak seluruh warga negara Indonesia untuk mendukung Gus Miftah untuk tetap mengemban amanah sebagai Utusan Khusus Presiden Prabowo Subianto dalam Kabinet Merah Putih.

    Dalam petisi tersebut, Agus menyampaikan tiga poin permintaan.

    Pertama, memohon kepada Presiden Prabowo Subianto untuk tetap mempertahankan Gus Miftah sebagai sosok ksatria yang mengabdi dalam UKP (Utusan Khusus Presiden), dengan memberinya kesempatan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan baru di dalam kekuasaan, dan mengurangi karakter bawaan yang telah terbentuk selama ini dari lingkungan jalanan.

    Kedua, memohon kepada Gus Miftah untuk tetap bersedia mengabdi kepada bangsa dan negara melalui UKP di bawah arahan Presiden Prabowo Subianto

    Berikut link petisi menolak pengunduran diri Gus Miftah dari kursi Utusan Khusus Presiden https://shorturl.at/Lif0t. #salamksatria.

    Diketahui, Gus Miftah telah mengumumkan pengunduran dirinya dari jabatan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan, di kawasan Pondok Pesantren Ora Aji di Yogyakarta, Jumat, 6 Desember 2024.

    Gus Miftah mengaku keputusannya mundur dari posisi tersebut diambil tanpa tekanan pihak manapun. Ia juga mengatakan keputusannya itu bukan permintaan siapapun.

    “Keputusan ini saya ambil bukan karena ditekan siapapun, bukan permintaan siapapun tapi semata mata keputusan ini saya ambil karena rasa cinta, hormat dan cinta mendalam pada Presiden Prabowo,” ucapnya.

    Sejak viralnya video Miftah menghina pedagang es teh, Sunhaji, banyak netizen yang menolak keras dirinya menjabat sebagai utusan presiden

  • Beliau Ksatria Langka Dari Jogja Yang Menginspirasi!

    Beliau Ksatria Langka Dari Jogja Yang Menginspirasi!

    GELORA.CO  – Nama KH Miftah Maulana Habiburrahman atau akrab disapa Gus Miftah masih menjadi sorotan publik. 

    Bahkan mendapat respons usai Gus Miftah mundur sebagai utusan khusus presiden. 

    Pengasuh Pesantren Bina Insan Mulia Cirebon, KH Imam Jazuli mengatakan, keputusan tersebut tidak hanya menggambarkan sikap ksatria yang jarang ditemui. Tetapi juga membuka perbincangan tentang pentingnya integritas dalam kepemimpinan nasional. 

    KH Imam Jazuli menyebutkan, sikap Gus Miftah sebagai refleksi dari prinsip moral yang sering ditemukan dalam Budaya Samurai di Jepang.

    Ia menjelaskan, kehormatan pribadi dan tanggung jawab kepada rakyat lebih diutamakan daripada mempertahankan jabatan. 

    Ia lalu membandingkan dengan kasus di Indonesia, di mana banyak pejabat yang bertahan meskipun dihujani kritik atas dugaan pelanggaran etika dan hukum.  

    “Publik mengapresiasi keberanian Gus Miftah, yang rela mundur demi menjaga harmoni bangsa. Dalam konteks global, langkahnya bisa disejajarkan dengan Gubernur Prefektur Shizuoka, Heita Kawakatsu, yang mundur setelah ucapannya dianggap merendahkan pedagang kecil di Jepang. Namun, di Indonesia, keputusan semacam ini masih menjadi fenomena langka,” ujar Kiai Imam, Jumat (6/12/2024). 

    Menurutnya, langkah Gus Miftah justru menempatkannya sebagai pemimpin yang lebih dihormati. 

    Gus Miftah mengakui kesalahan dan meminta maaf secara terbuka kepada Presiden dan rakyat Indonesia. 

    Sikap ini memperlihatkan betapa pentingnya keberanian untuk jujur di tengah dinamika politik yang sering kali dipenuhi basa-basi.  

    “Langkah Gus Miftah menjadi pengingat bahwa seorang pemimpin tidak harus sempurna, tetapi ia harus tulus dan bertanggung jawab. Latar belakangnya yang dikenal sebagai ‘presiden para pendosa’ menunjukkan bahwa nilai seorang pemimpin tidak diukur dari gelar akademis atau tampilan formal, tetapi dari keberanian dan ketulusannya melayani rakyat,” katanya. 

    Kiai Imam juga menyebut, Gus Miftah adalah contoh ideal dari pemimpin yang berani bertanggung jawab. 

    Kekuatan Pemimpin

    “Bangsa ini membutuhkan lebih banyak pemimpin berjiwa ksatria seperti Gus Miftah. Mereka yang tidak takut mengakui kesalahan dan mengambil tindakan yang tepat adalah aset bagi bangsa,” ujarnya.  

    Keputusan terakhir, kata dia, ada di tangan Presiden Prabowo. Layak atau tidaknya Gus Miftah mengundurkan diri ditentukan oleh Presiden.

    Pantas atau tidaknya satu kesalahan pejabat publik diganjar dengan hukuman pemecatan tergantung keputusan Presiden. 

    “Presiden Prabowo sendiri adalah ksatria yang dilahirkan oleh TNI sehingga paling otoritatif membaca jiwa kesatria seseorang,” katanya.

    Apapun keputusan akhir Presiden, ujarnya, pasti adalah yang terbaik. Jika permohonan Gus Miftah dikabulkan maka Presiden memiliki satu contoh yang kuat sekaligus menjadi peringatan dini bagi para menteri dan pembantu presiden agar tidak mengecewakan rakyat dalam bentuk dan konteks apapun. 

    Presiden tidak akan segan-segan memberhentikannya dari jabatan dan tanggung jawab yang diemban. 

    Sebaliknya jika permohonan Gus Miftah tidak dikabulkan maka Presiden mengetahui dengan sangat jelas mana pemimpin negeri yang tulus dan berjiwa kesatria dalam memperjuangkan bangsa dan negara. 

    Sebab, menurutnya, Gus Miftah adalah simbol pemimpin yang rela meninggalkan jabatannya demi bangsa dan negara tetap bersatu padu dan harmonis, sebagai mana tujuan UKP. Sehingga mempertahankan Gus Miftah adalah penting.

    ”Saya sendiri berpendapat bahwa tidak ada salahnya mempertahankan Gus Miftah, yang telah mengakui kesalahannya, meminta maaf kepada korban, keluarga korban, dan kepada masyarakat Indonesia secara luas. 

    Seorang pemimpin mengakui kesalahannya sendiri dan meminta secara terbuka kepada rakyat Indonesia adalah permata berharga. Kita tahu setiap orang pasti memiliki kesalahan, dan memberinya kesempatan kedua bukan sikap berlebihan,” ujarnya.

    Gus Miftah, lanjut Kiai Imam, telah menunjukkan bahwa keberanian untuk mundur bukanlah tanda kelemahan, melainkan wujud kekuatan seorang pemimpin sejati. 

    Di tengah krisis kepercayaan publik terhadap pejabat, sikap seperti ini menjadi oase bagi harapan masyarakat terhadap kepemimpinan yang lebih berintegritas dan bermartabat.  

    “Dengan langkah ini, Gus Miftah tak hanya menjadi simbol keberanian, tetapi juga cerminan masa depan Indonesia yang lebih beradab, bangsa yang dibangun oleh pemimpin dengan hati tulus, jiwa besar, dan keberanian untuk bertanggung jawab,” katanya