Tag: Gus dur

  • Naik Haji Bersama Istri, Berkah Peluit Si Tukang Parkir di Jl Gus Dur Jombang

    Naik Haji Bersama Istri, Berkah Peluit Si Tukang Parkir di Jl Gus Dur Jombang

    Jombang (beritajatim.com) – Peluit kecil menjadi modal kerja Salamun (64) setiap hari. Ya, Salamun adalah seorang juru parkir yang ada di pertokoan depan kampus Undar (Universitas Darul Ulum) Jalan Gus Dur Jombang.

    Pekerjaan ini dianggap remeh bagi kebanyakan orang, Namun bagi Salamun, menjadi tukang parkir adalah berkah tersendiri bagi dia dan keluarganya. Lewat tiupan peluit tersebut, rezeki Salamun mengalir deras. Sehingga dapur rumahnya tetap ngebul.

    Bahkan, dengan penghasilan sebagai juru parkir, Salamun tahun ini bersiap untuk menunaikan rukun Islam kelima. Dia tidak sendiri. Namun menunaikan ibadah haji bersama sang istri tercinta, Sukarti. Semua persiapan sudah dilakukan.

    Seperti hari-hari biasanya, ketika matahari belum terlalu tinggi, bapak lima anak ini sudah berangkat dari rumahnya yang ada di Dusun Temulawak Desa Kebuntemu Kecamatan Peterongan Kabupaten Jombang ke Jl Gus Dur.

    Tubuhnya dibalut seragam jukir (jukir) warna hijau. Di lehernya berkalung peluit. Sedangkan kepalanya mengenakan topi guna menghindari sengatan sinar matahari. Perjalanan dari rumahnya ke Jl Gus Dur hanya membutuhkan Waktu sekitar 10 menit.

    Di tempat kerjanya itu, kendaraan sudah mulai terlihat banyak. Salamun langsung meniup peluitnya untuk mengatur parkir agar tidak semrawut. Kendaraan roda empat ditata sedemikian rupa. Maklum saja, di depan kampus Undar tersebut terdapat sekitar lima hingga tujuh toko.

    Yang paling besar adalah toko grosir gerabah dan peralatan rumah tangga lainnya. Setiap hari pembeli datang silih berganti. Tentu saja, jasa Salamun sangat dibutuhkan. Makanya sudah puluhan tahun Salamun menekuni pekerjaan tersebut.

    Begitu kendaraan sudah tertata rapi, pemilik kendaraan langsung keluar untuk belanja kebutuhan. Sekitar satu jam kemudian mereka berlalu dengan setumpuk barang belanjaan. Salamun kembali membunyikan peluitnya. Mengatur kendaraan agar keluar dari antrean.

    Terakhir, sebelum berlalu, pemilik kendaraan menyerahkan uang jasa kepada Salamun. “Terima kasih. Hati-hati di jalan,” kata Salamun saat menerima uang jasa tersebut, lalu kembali meniup peluitnya.

    Celengan Kayu

    Salamun bersama istri menunjukkan surat kelengkapan naik haji

    Penghasilan itu dikumpulkan. Selain digunakan untuk menafkahi keluarga, juga ditabung untuk kebutuhan tak terduga lainnya. Termasuk ditabung untuk kebutuhan ibadah haji. Karena sudah lama warga Desa Kebuntemu ini ingin menunaikan rukun islam kelima.

    Walhasil, sejak 2005 Salamun selalu menyisihkan uang untuk kebutuhan ibadah tersebut. Besarannya bervariasi, antara Rp5 hingga Rp15 ribu setiap hari. Tergantung rezeki yang didapatkan. Salamun membuat kotak khusus berbahan kayu untuk menyimpan uang tabungan haji itu.

    Namun sebelum memasukkan uang ke dalam kotak kayu, Salamun terlebih dulu menunaikan salat tahajud. Itu rutin dilakukan setiap hari. Tak terasa, lima tahun berlalu. Pada 2011 Salamun membuka kotak kayu berisi tabungan tersebut.

    Dengan dibantu sang istri, tukang parkir di Jl Gus Dur ini menghitung uang simpanan. “Alhamdulillah, terkumpul Rp25 juta. Sampai ada yang dimakan rayap,” kata Salamun berkisah, Senin (6/5/2024).

    Nah, uang dari kotak ‘ajaib’ itulah yang mengantarkan Salamun mendapatkan nomor porsi haji. Awalnya, dia mendaftar sendiri. Namun beberapa tahun kemudian Salamun mendaftarkan juga sang istri melalui dana talangan.

    Sehingga keduanya akan berangkat ke tanah suci pada 27 Mei 2024 melalui embarkasi Surabaya bersama rombongan CJH (calon Jemaah haji) Kabupaten Jombang yang terbagi dalam empat kloter (kelompok terbang).

    Juru parkir di depan kampus Undar ini sudah bersiap untuk pergi ke tanah suci. Koper dan peralatan lainnya sudah berada di rumahnya. Dia menunjukkan kain ihram dan mencobanya. Senyum Bahagia tersungging dari bibir Salamun dan Sukarti.

    Salamun berharap ibadah haji yang ia tunaikan bersama istri lancar dan barokah, meski untuk berangkat ke tanah suci memerlukan perjuangan panjang. Sepanjang tetesan keringat dan tiupan peluit yang menjerit-jerit. [suf]

  • Karang Taruna di Jombang Dorong Pengembangan Wisata Sekitar Makam Gus Dur

    Karang Taruna di Jombang Dorong Pengembangan Wisata Sekitar Makam Gus Dur

    Jombang (beritajatim.com) – Karang Taruna Desa Kwaron Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang mendorong pemerintah desa untuk mengembangkan wisata di sekitar Kawasan Makam Gus Dur (KMGD).

    Pasalnya, masih banyak potensi belum tergarap secara maksimal di wisata religi yang berada di Desa Kwaron tersebut. Seperti pelaku UMKM dan penginapan rumahan yang terus berkembang dan bertambah.

    Dorongan ini muncul ini saat Karang Taruna menggelar Seminar Peningkatan Kapasitas SDM dengan tema ‘Peranan Pemuda Dalam Proses Pembangunan Kesejahteraan Desa’ yang digelar di auditorium MINHA (Musieum Islam Indonesia KH Hasyim Asyari) yang ada di Dusun Seblak Desa Kwaron Kecamatan Diwek Jombang, Minggu (5/5/2024).

    Dalam kegiatan ini panitia menghadirkan sejumlah narasumber mulai dari Ketua Karang Taruna Kabupaten Jombang yang sekaligus Ketua Fraksi PPP Junita Erma Zakiyah, Muhammad Kholil Pendamping Desa Kecamatan Diwek dan Rendika Dian Anggara Ketua Karang Taruna Kecamatan.

    Junita Erma dalam paparannya mengatakan, Karang Taruna harus memiliki program kerja yang berkelanjutan. Artinya program kerja ini bisa menjadi sumber pemasukan dan pendapatan untuk kepentingan organisasi.

    “Organisasi kepemudaan seperti karangtaruna harus menjadi mitra dan bagian dari inovasi pembangunan desa. Peran dan kiprahnya harus terus dikembangkan. Tujuannya agar ide-ide cemerlang dari anak anak muda bisa tersalurkan dalam rangkaian pembangunan desa,” kata anggota DPRD yang akrab disapa Mbak Ita ini.

    Mbak Ita mengakui, Karang Taruna Desa Kwaron selama ini sudah cukup mewarnai pembangunan di desa. Kiprah ini harus terus dikembangkan agar kemajuan desa semakin berkembang. “Desa Kwaron memiliki potensi besar dalam pengembangan wisata dan ekonomi, keberadaan wisata religi Gus Dur ini harus terus dikembangkan,” katanya.

    Pernyataan Ketua Karang Taruna Kabupaten Jombang ini disambut oleh Muhammad Kholil, Pendamping Desa Kecamatan Diwek. Pria ini mengakui potensi desa Kwaron untuk berkembang cukup besar. Saat ini diperlukan kolaborasi dari banyak pihak khususnya di Desa Kwaron untuk mengembangkan potensi tersebut.

    “Kami siap melakukan pendampingan jika masyarakat dan pemerintah desa akan melakukan pengembangan wisata di sekitar Kawasan Makam Gus Dur. Karan Taruna bisa menjadi mitra dan pelopor untuk mendorong pemerintah mengembangkan kawasan wisata religi ini,” ujarnya.

    Muhammad Angga Rizqi Ketua Karang Taruna Desa Kwaron menyambut dorongan tersebut untuk kemajuan desanya. Dirinya bersama kelompok anak muda akan berupaya memaksimalkan pengembangan wisata tersebut. “Kita sudah memulai menggali segala potensi,” pungkasnya.

    Seminar Peningkatan Kapasitas SDM Forum Pengurus Karang Taruna Desa Kwaron ini dibuka oleh Kepala Desa Kwaron Wiji Santoso. Kepala Desa jua memberikan areiasi atas terlaksananya kegiatan itu. [suf]

  • PKB dan Gerindra Sepakat Usung Kades Warsubi di Pilbup Jombang

    PKB dan Gerindra Sepakat Usung Kades Warsubi di Pilbup Jombang

    Jombang (beritajatim.com) – PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) Jombang menggelar pertemuan dengan Partai Gerindra di Graha Gus Dur atau kantor DPC PKB Jl Laksda Adi Sucipto, Jumat (19/4/2024).

    Hasilnya, kedua parpol (partai politik) tersebut sepakat mengusung Kades (Kepala Desa) Mojokrapak Kecamatan Tembelang, H Warsubi, untuk maju dalam Pilkada Jombang yang digelar pada November 2024.

    Kepastian itu disampaikan oleh Wakil Ketua Dewan Syuro DPC PKB Jombang Mas’ud Zuremi. Hasil rapat tersebut kemudian disampaikan oleh jajaran DPC PKB Jombang ke pengasuh Ponpes (Pondok Pesantren) Mambaul Ma’arif Denanyar Jombang KH Abdussalam Sohib atau Gus Salam.

    “Kami dari PKB dan Gerindra sepakat mengusung Pak Warsubi dalam Pilkada Jombang mendatang. Hasil kesepakatan itu kami sampaikan ke Gus Salam. Untuk wakil bupatinya, PKB menyerahkan sepenuhnya kepada Pak Warsubi. Namun, wakil tersebut mendapatkan izin dan kesepakatan dari kiai di Jombang. Itu yang kita sepakati bersama,” ujar Masud yang didampaingi Ketua DPC PKB Jombang Hadi Atmaji.

    Apa alasan mengusung Warsubi, mengingat PKB adalah pemenang Pileg 2024 di Jombang? Mas’ud menjelaskan, sebagai orang Jombang dirinya sangat paham. Yakni, Warsubi sudah menjabat Kepala Desa Mojokrapak selama tiga periode.

    Selain itu, kades yang juga pengusaha pemotongan ayam ini juga menjabat sebagai Ketua AKD (Asosiasi Kepala Desa) Kabupaten Jombang. “Beliu juga pernah menjadi PNS (pegawai negeri sipil). Artinya, sudah paham seluk beluk pemerintahan,” ujar Masud yang juga Ketua DPRD Jombang ini.

    Koalisi dua parpol ini lebih dari cukup untuk mengusung calon dalam Pilkada Jombang 2024. Karena PKB mendapatkan 12 kursi, sedangkan Partai Gerindra 8 kursi. Namun demikian, lanjut Mas’ud, pihaknya sangat terbuka ketika ada tambahan parpol yang bergabung.

    “Soal bakal calon wakil bupati, kembali saya tegas bahwa kita serahkan ke Pak Warsubi dan para kiai. Koalisi PKB dan Gerindra ini sudah 20 kursi. Tapi kita tetap terbuka jika ada parpol lain yang bergabung,” pungkas Mas’ud.

    Warsubi juga ikut serta saat rombongan pengurus PKB sowan ke Gus Salam di Ponpes Denanyar. Dirinya tak henti berucap syukur atas dukungan itu. “Alhamdulillah, PKB dan Gerindra mengusung saya. Karena saya ini bukan orang partai. Insyaallah ada parpol lain yang juga mendukung,” ujar Warsubi. [suf]

  • Toleransi di Bulan Ramadhan, Pengusaha Non-muslim di Jombang Bagikan Paket Sembako

    Toleransi di Bulan Ramadhan, Pengusaha Non-muslim di Jombang Bagikan Paket Sembako

    Jombang (beritajatim.com) – Pengusaha non-muslim asal Kelurahan kaliwungu Kecamatan/Kabupaten Jombang Chandra Iwanto alias Ie Ching (69), membagikan paket sembako untuk warga sekitar, Jumat (5/4/2024).

    Candra sengaja membagikan sedekah tersebut H-5 lebaran. Tujuannya, agar paket sembako tersebut digunakan saat Hari Raya Idulfitri 1445 H. Candra merupakan warga keturunan yang non-muslim. Namun dirinya memegang teguh toleransi yang diajarkan oleh Gus Dur.

    “Saya membagikan paket sembako ini atas dasar kemanusiaan. Kita semua bersaudara. Seduluran. Tidak memandang suku, agama, dan ras,” kata Chandra Iwanto saat membagikan paket sembako tersebut di halaman rumahnya.

    Ie Ching mengatakan tradisi membagikan sembako tersebut sudah dilakukannya 31 tahun. Yakni sejak 1993 silam. Sembako yang dibagikan sebanyak 600 paket. Yakni dibagikan untuk panti asuhan, warga Keluarahan Kaliwungu, serta Yayasan Griya Cinta Kasih, yang selama ini merawat ODGJ (orang dengan gangguan jiwa).

    Dia berharap paket sembako itu tidak dipandang nilai barangnya. Namun yang paling penting adalah persaudaraan antarsesama. Sembako yang dibagikan itu terdiri dari beras, minyak goreng, tepung terigu, serta gula.

    Dalam pembagian sembako itu, Ie Ching meminta para lansia berdiri di barisan paling depan. Sehingga mereka tidak perlu mengatre terlalu lama. Begitu mendapatkan sembako para lansia langsung balik kanan.

    Itu juga yang dilakukan oleh Siti Karomah (73), warga setempat. Keluar dari halaman rumah Ie Ching, Karomah membawa satu paket sembako. Isinya, beras 3 kg, kemudian tepung, gula, serta minyak goreng. Paket sembako itu akan digunakan untuk kebutuhan lebaran oleh Karomah.

    Warga antre sembako di halaman rumah pengusaha non-muslim Jombang

    “Setiap tahun saya selalu mendapatkan sembako dari Pak Ie Ching. Ini bermanfaat bagi saya dan keluarga. Bahkan saya juga pernah dibantu membangun rumah,” ujar Karomah sembari menunjukkan sembako yang didapatkannya.

    Hal serupa juga diungkapkan oleh Ali Ahmad Fauzan (84), warga lainnya. Ali tak hendi berucap syukur setelah menerima paket sembako. “Saya hidup sendiri. Istri sudah meninggal. Sedangkan anak saya ikut istri,” kata Ali. [suf]

  • Shinta Wahid Sahur Bersama Kelompok Lintas Agama di Mojokerto

    Shinta Wahid Sahur Bersama Kelompok Lintas Agama di Mojokerto

    Mojokerto (beritajatim.com) – Shinta Nuriyah Wahid, istri Presiden RI ke empat Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, melakukan sahur bersama di Pendopo Graha Maja Tama (GMT), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto. Kegiatan ini menjadi momen untuk mempererat toleransi antar umat beragama.

    Kegiatan dibuka dengan patrol dan penampilan lintas agama. Shinta Nuriyah datang sekitar pukul 03.00 WIB. Aktivis pendukung toleransi dan hak perempuan ini keluar dari mobil menggunakan kursi roda dan langsung disambut para tokoh lintas agama serta alunan selawat nabi.

    Sahur bersama sudah dilakukan sejak suaminya, Gus Dur, masih menjabat sebagai Presiden. Ratusan orang ikut acara sahur bersama dari semua unsur masyarakat dan agama untuk saling menghargai, saling persatukan diri dalam satu ikatan Bhineka Tunggal Ika khususnya di wilayah Kabupaten Mojokerto.

    Turut hadir Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati, DPRD dan jajaran Forkopimda Kabupaten/Kota Mojokerto. Mantan ibu negara ini menggelar kegiatan sahur bareng di berbagai tempat. Bahkan saat menjadi ibu negara, sahur bersama menjadi agenda rutin di bulan Ramadan.

    “Kegiatan ini digelar di Pendopo Graha Maja Tama dengan harapan besar kami untuk merangkul semua masyarakat Kabupaten Mojokerto dari lintas agama. Alhamdulillah ini sesuai tema yang diharapkan yakni merajut persaudaraan di bulan suci Ramadhan,” ungkap Ketua Pelaksana, M Kholilulloh, Minggu (31/3/2024).

    Setelah pelaksanaan Pemilu lalu, lanjut Kholilulloh, banyak perbedaan di antara masyarakat di Kabupaten Mojokerto. Sehingga dengan kegiatan tersebut diharapkan semua menjadi satu yaitu Jatim Bersatu untuk merawat Indonesia dengan keberagamannya. Meski berbeda namun tetap merawat keberagaman.

    “Kami mengundang 500 orang, kurang lebih 30 komunitas. Mulai dari organisasi masyarakat, organisasi ekstra kampus dan juga kemasyarakatan di wilayah Kabupaten Mojokerto ini sangat antusias untuk mengikuti kegiatan ini. Masyarakat lintas agama serta kalangan bawah,” katanya.

    Sahur bersama Shinta Nuriyah Wahid

    Seperti tukang becak dan pengaman jalanan. Sahur dan buka bersama Bu Shinta tahun ini mengangkat yakni Puasa adalah Perisai Keserakahan dan Kemungkara. Ini merupakan sahur bersama ketiga kalinya digelar di Kabupaten Mojokerto, diharapkan Gusdurian Mojokerto terlibat dalam kegiatan yang sama di tahun-tahun berikutnya.

    “Kami berharap Gusdurian Mojokerto bisa ikut terus kegiatan ini karena kegiatan ini berdampak positif di wilayah Kabupaten/Kota Mojokerto dalam menyemangati teman-teman lintas agama dan untuk mempererat persaudaraan di Mojokerto,” harapnya. [tin/suf]

  • Menkopolhukam Hadi Tjahjanto Safari Ramadhan ke Tebuireng Jombang

    Menkopolhukam Hadi Tjahjanto Safari Ramadhan ke Tebuireng Jombang

    Jombang (beritajatim.com) – Menkopolhukam (Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan) Hadi Tjahjanto melakukan safari Ramadhan ke Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng Jombang, Rabu (27/3/2024).

    Selain melakukan silaturahmi dengan pengasuh, pengganti Mahfud MD itu juga melakukan ziarah ke malam mantan Presiden RI KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dan makam keluarga pesantren Tebuireng lainnya.

    Kedatangan Hadi Tjahjanto disambut oleh pengasug Ponpes Tebuireng KH Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin. “Sejak menjadi Menteri ATR/BPN maupun sewaktu menjadi Panglima TNI, beliau sudah biasa berkunjung ke Ponpes Tebuireng,” ungkap Gus Kikin.

    Gus Kikin juga mengakui bahwa dirinya sudah kenal lama dengan Menkopolhukam Hadi Tjahjanto. Menurut Gus Kikin, pondok pesantren selama ini selalu membersamai masyarakat. Nah, hal itu senafas dengan tugas Menkopolhukam.

    Sementara itu, Menkopolhukam mengatakan, tujuan safari Ramadhan tersebut untuk merajut dan menjaga ukhuwah seluruh lapisan masyarakat. Apabila ukhuwah itu kuat, lanjutnya, maka akan mempengaruhi stabilitas politik, hukum, dan keamanan di seluruh wilayah Indonesia.

    “Itulah sebabnya saya akan terus melaksanakan safari Ramadhan. Kebetulan saat ini adalah bulan suci Ramadhan,” katanya.

    Dia mengatakan, dirinya juga akan melakukan kunjungan pada kegiatan di Katedral Imanuel.
    “Dalam rangka kita juga menjaga ukhuwah lintas agama, supaya Indonesia ini kuat. Stabilitas politik, hukum dan keamanan juga kuat,” bebernya.

    Dalam kesempatan itu, Menkopolhukan bersama rombongan melakukan ziarah ke makam Gus Dur. Di pusara mantan Ketua Umum PBNU itu mereka memanjatkan doa secara khusuk. Lalu ditutup dengan melakukan tabur bunga di makam tersebut. [suf]

  • Istri Gus Dur Buka Puasa Bareng di Pura Agung Blambangan Banyuwangi

    Istri Gus Dur Buka Puasa Bareng di Pura Agung Blambangan Banyuwangi

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Sinta Nuriyah Wahid atau kerap dikenal dengan Sinta Wahid, merupakan istri Presiden RI ke-4, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Dia datang ke Banyuwangi dalam lawatannya melakukan safari Ramadhan dan Sahur keliling.

    Di Banyuwangi, Sinta Wahid ngabuburit dan buka bersama dengan warga lintas agama di Pura Agung Blambangan, Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar. Saat tiba, sambutan meriah dari warga umat Hindu lengkap dengan musik baleganjur.

    Acara dirangkai dengan doa bersama lintas agama. Pesertanya, dari sejumlah perwakilan umat beragama di Banyuwangi.

    Hadir dalam kegiatan ini, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Banyuwangi, KH. Mohammad Yamien. Termasuk tokoh agama juga dari jajaran Fatayat dan Muslimah NU. Hadir pula dari perwakilan umat Kristiani.

    “Kegiatan buka bersama ini bagian dari safari Ramadan dan sahur keliling. Kami terus menggemakan pluralisme yang dahulu dimotori Gus Dur,” kata Sinta Nuriyah, Selasa (26/3/2024) sore.

    Sinta Wahid mengapresiasi atas kemajemukan di negeri ini. Utamanya, mereka yang hadir saat kegiatan buka bersama di Pura Agung, Blambangan.

    “Saya bangga, pluralisme tetap terjaga. Kita berkumpul di sini dari beragam suku dan agama,” jelasnya.

    Sementara itu, Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kabupaten Banyuwangi Sardiyanto menyebut sebuah kehormatan kedatangan tami Sinta Nuriyah Wahid. Pihaknya juga cukup bangga salah satu tokoh nasional tersebut singgah di tempatnya.

    ‘Kami merasa terhormat, Ibu Sinta Gus Dur bisa hadir dan menggelar buka puasa bersama di pura. Ini bagian dari menggemakan pluralisme di wilayah kita,” pungkasnya. [rin/aje]

  • Pilkada 2024 Kian Dekat, PDIP Jombang Bangun Komunikasi Politik dengan Parpol Lain

    Pilkada 2024 Kian Dekat, PDIP Jombang Bangun Komunikasi Politik dengan Parpol Lain

    Jombang (beritajatim.com) – Pilkada serentak digelar pada 27 November 2024. Untuk itu, PDIP Jombang mulai melakukan komunikasi politik dengan parpol (partai politik) lain guna mengusung calon dalam momen lima tahunan itu.

    Sedianya, PDIP Jombang bisa mengusung calon secara mandiri. Karena parpol berlambang banteng bulat ini mendapatkan 10 kursi pada Pileg (Pemilu Legislatif) 14 Februari 2024. Jumlah yang sama dengan Pemilu 2019.

    “Memang kita bisa mengusung calon sendiri. Karena kita mendapatkan 10 kursi di DPRD Jombang. Namun demikian, komunikasi dengan parpol lain tetap kita lakukan. Tujuannya, melakukan penjajakan koalisi untuk Pilkada nanti,” ujar Sekretaris DPC PDIP Jombang Donny Anggun saat mnghadiri buka bersama dengan istri Gus Dur, Sinta Nuriyah, Sabtu (23/3/2024).

    Apakah koalisi di Pilkada Jombang sama dengan Pilpres? Donny menegaskan bahwa hal tersebut tidak harus. Namun PDIP di daerah memiliki kelonggaran dalam membangun koalisi. “Tidak harus sama dengan koalisi Pilpres,” kata Donny tanpa mau menyebut siapa figur yang akan diusung.

    Hal senada diungkapkan oleh DPC PDIP Jombang Sadarestuwati. Selain melakukan komunikasi politik, pihaknya juga sedang melakukan survei untuk bisa mendapatkan figur yang akan diusung dalam pemilihan Bupati Jombang 2024.

    “Kalau ada kader terbaik dari internal partai, tentu kami akan mengusungnya. Karena dengan perolehan 10 kursi, PDIP bisa mengusung calon secara mandiri. Namun komunikasi politik dengan partai lain tetap kita lakukan. Karena koalisi juga penting,” ujar Mbak Estu, panggilan akrab Sadarestuwati ketika ditemui terpisah.

    Anggota DPR RI ini menambahkan bahwa koalisi dengan parpol lain masih sangat mungkin dilakukan. Karena saat ini dinamika politik di Kabupaten Jombang masih cair. Sehingga semuanya serba mungkin terjadi. “Target kita menang di Pilkada Jombang 2024,” pungkasnya. [suf]

  • Shinta Nuriyah Diberi Kado Puisi Oleh Penyandang Disabilitas Jombang

    Shinta Nuriyah Diberi Kado Puisi Oleh Penyandang Disabilitas Jombang

    Jombang (beritajatim.com) – Shinta Nuriyah Wahid atau istri mendiang KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) mendapat kado puisi dari penyandang disabilitas asal Jombang, Stela. Pembacaan puisi tersebut saat mantan ibu negara itu menghadiri buka bersama dengan kelompok marginal di Kota Santri.

    Menjadi tuan rumah buka bersama yang bertempat di ‘Gubuk Iwak Segoro’ ini adalah Spekal (Serikat Pedagang Kaki Lima) Jombang. Sedangkan undangan yang hadir dari kelompok difabel, PSMTI (Paguyuban Sosial Masyarakat Tionghoa Indonesia), peguyuban tukang becak, serta umat non-muslim. Undangan yang hadir mencapai 250 orang.

    Sebelum acara dimulai, Stela maju ke depan dengan menaiki kursi roda. Gadis berjilbab ini kemudian membaca larik-larik puisi yang sudah dibawa. Tidak sampai 20 menit Stela membacakan puisinya. Warga Kecamatan Diwek ini mendapat aplaus dari hadirin. Termasuk mendapat apresiasi dari mantan Ibu Negara tersebut.

    Stela kemudian kembali ke tempat duduknya. Dalam kesempatan itu, istri mendiang Gus Dur ini menyampaikan pesan-pesan perdamaian. Shinta Nuriyah juga mengingatkan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan. “Momen Ramadhan ini mari kita jadikan untuk menguatkan tali persatuan,” ujar Shinta Nuriyah.

    Santunan anak yatim oleh Spekal Jombang

    Ketua Spekal Jombang Joko Fatah Rokhim menambahkan, selain buka bersama yang dihadiri oleh mantan Ibu Negara. Pihaknya juga memberikan santunan kepada puluhan anak yatim. Setiap anak mendapatkan paket sembako dan uang tunai. Penyerahan secara simbolis diserahkan oleh istri Gus Dur itu.

    “Semoga apa yang kita lakukan ini bisa meringankan beban anak yatim di Jombang. Ada 50 anak yatim yang hadir. Juga dihadiri oleh komunitas abang becak dan kelompok marginal lainnya,” pungkas Joko Fatah. [suf/kun]

  • Luluk Nuril, Istri Polisi Marahi Siswi Magang Nangis Minta Maaf, Suami Berpangkat Bripka Dicopot

    Luluk Nuril, Istri Polisi Marahi Siswi Magang Nangis Minta Maaf, Suami Berpangkat Bripka Dicopot

    Probolinggo (beritajatim.com) – Istri seorang polisi berpangkat Bripka di Probolinggo yang sempat viral di media sosial akhirnya meminta maaf setelah dilakukan mediasi oleh pihak Polres Probolinggo.

    Tidak hanya itu, jabatan polisi suami bernama M. Nuril Huda sebagai Kanit Binmas Polsek Tiris, Probolinggo juga dicopot imbas dari kelakuan istrinya tersebut.

    Luluk Nuril bersama dengan suaminya dipanggil datang ke SMKN 1 Kota Probolinggo untuk dilakukan mediasi bersama dengan orangtua siswa magang dan pihak KDS Store, Rabu (6/9/2023) kemarin.

    Mediasi ini dipandu langsung oleh Kapolres Probolinggo, AKBP Wisnu Wardhana. Dalam pertemuan tersebut Luluk Nuril akhirnya meminta maaf dengan membacakan teks yang telah dibuat.

    Baca Juga: Cucu Rois Aam PBNU Era Gus Dur di Jember Gembira Anies Berduet dengan Muhaimin

    Di hadapan Kapolres dan pihak terkait, Luluk Nuril yang bernama asli Luluk Sofiatul Jannah itu mengungkapkan penyesalannya secara terbuka atas insiden yang telah menimbulkan kegaduhan masyarakat.

    “Saya meminta maaf kepada seluruh masyarakat, khususnya Probolinggo, karena sudah membuat kegaduhan di Medsos. Saya juga meminta maaf kepada kepala sekolah, alumni sekolah khususnya siswi magang dan pihak management KDS store,” ucapnya sambil tersengguk.

    Keluarga siswa magang dan pihak KDS Store akhirnya menerima permohonan maaf Luluk Nuril. Pun pihak sekolah hanya meminta permohonan maaf secara terbuka melalui media sosialnya.

    “Kita ndak nuntut banyak, hanya permintaan maaf saja dan supaya beliau meminta maaf di media sosial juga,” ungkap Humas SMKN 1 Kota Probolinggo Yuni Hidayati.

    Baca Juga: Istri Polisi Pembentak Siswi Magang Datangi Sekolah, Kapolres Probolinggo Tak Komentar

    Sementara itu, Kapolres Probolinggo AKBP Wisnu Wardhana mengaku telah mengambil tindakan tegas untuk memberikan sanksi kepada anggotanya yang terlibat, dalam hal ini adalah suami dari Luluk Nuril.

    “Kemudian yang kedua, saya selaku Kapolres Probolinggo akan menindak tegas bagi anggota yang terlibat dalam permasalahan ini. Sehingga menimbulkan ketidakbaikan atau ketidaknyamanan dan kerugian bagi institusi kami

    Pihaknya juga berterimakasih kepada masyarakat dan netizen yang telah memberikan informasi dan masukan yang konstruktif.

    “Sehingga insyaallah masukan yang konstruktif dari masyarakat maupun dari netizen dapat mendorong kami, Polres Probolinggo memberikan pelayanan yang lebih baik,” tambah AKBP Wisnu Wardhana.

    Baca Juga: Profil Luluk Nuril, Seleb TikTok Probolinggo yang Viral Memarahi Anak Magang

    Mengenai sanksi yang diberikan Kapolres Probolinggo kepada suami Luluk Nuril tersebut adalah dicopot dari jabatan sebelumnya dan dilakukan sidang kode etik maupun kedisiplinan.

    “Jadi sanksi yang bersangkutan akan kita copot dari jabatan sekarang, dari polsek kita kembalikan ke polres,” tegasnya. (ian)