Tag: Gunawan

  • Pelabuhan Bakauheni masih dipadati pemilir hingga Senin dini hari

    Pelabuhan Bakauheni masih dipadati pemilir hingga Senin dini hari

    Aktivitas kendaraan pemudik arus balik di kantong parkir dermaga reguler Pelabuhan Bakauheni pada Senin (07/4) dini hari. ANTARA/Riadi Gunawan

    Pelabuhan Bakauheni masih dipadati pemilir hingga Senin dini hari
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Senin, 07 April 2025 – 06:31 WIB

    Elshinta.com – Aktivitas pergerakan pemilir di Pelabuhan Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung masih terus berlangsung dan bahkan memadati kantong parkir dermaga pada H+6 Lebaran atau Senin dini hari. Pantauan kami di lokasi, para pemilir yang melakukan perjalanan dari Sumatera menuju Pulau Jawa masih terus berdatangan hingga pukul 00.48 WIB dini hari.

    Kendaraan para pemilir yang terus berdatangan membuat sejumlah personel kepolisian, TNI, dan petugas ASDP sibuk mengatur arus lalu lintas di dalam pelabuhan agar tidak terjadi penumpukan kendaraan. Tidak hanya kendaraan, para penumpang pejalan kaki juga terpantau masih terus berdatangan di Pelabuhan Bakauheni.

    Salah satu pemilir pejalan kaki, Nurkholis, saat diwawancarai di pintu masuk kapal mengatakan dirinya sengaja memilih kembali pada malam hari guna menghindari kemacetan.

    “Sengaja biar gak macet-macetan di jalan sama di pelabuhan, soalnya saya melihat berita dan di sosial media kemarin di pelabuhan macet parah,” kata dia.

    Sementara itu, General Manajer (GM) PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Bakauheni, Syamsudin, mengatakan, berdasarkan data 24 jam dari posko ASDP cabang Bakauheni jumlah penumpang kapal yang melakukan penyeberangan sebanyak 162.888 orang, sedangkan untuk kendaraan sebanyak 42.189 unit.

    Menurut dia, untuk mengatasi lonjakan dan penumpukan kendaraan di Pelabuhan Bakauheni pihaknya telah menyiapkan strategi seperti delay system hingga skrining tiket.

    “Kita menerapkan delay system dan skrining tiket di setiap rest area, agar tidak terjadi penumpukan kendaraan pemudik di area pelabuhan,” ucapnya.

    Ia menjelaskan, hingga saat ini jumlah penumpang yang melakukan penyeberangan menuju Pelabuhan Merak Banten masih terus meningkat.

    Sumber : Antara

  • Microsleep Sering Tak Disadari, Kelihatannya Melek Tahu-tahu Otak Nggak Respons

    Microsleep Sering Tak Disadari, Kelihatannya Melek Tahu-tahu Otak Nggak Respons

    Jakarta

    Pemudik yang tengah dalam perjalanan kembali dari kampung halaman kembali diingatkan untuk jaga kondisi. Microsleep kerap terjadi tanpa disadari, dan bisa berakibat fatal.

    Beberapa kasus kecelakaan di jalur mudik terjadi karena lengah, tidak fokus karena kelelahan. Tidak jarang, faktor kelelahan tersebut memicu microsleep, episode tidur singkat yang membuat pengemudi hilang kontrol atas kendaraannya.

    “Kelihatannya masih buka mata. Orang lain di sekitarnya mengira tidak tidur, tapi otaknya tidak merespons rangsangan dari luar,” kata praktisi kesehatan tidur dr Daniel Thomas Suryadisastra, SpN, RPSGT.

    “Kondisi ini kadang-kadang nggak disadari,” lanjut dr Daniel, menjelaskan kondisi yang sering terjadi saat microsleep, dalam perbincangan dengan detikcom, Selasa (18/3/2025).

    Senada, dr Andrie Gunawan, SpN F-NR menyebut risiko microsleep lebih tinggi ketika suasana mengemudi cenderung monoton atau membosankan. Ini menjelaskan kenapa microsleep lebih banyak dialami di jalan tol.

    “Jalan tol itu kan jalannya lurus, namanya juga jalan bebas hambatan. Kadang-kadang itu membosankan,” terangnya.

    Ada banyak cara mengatasi microsleep, mulai dari ngobrol dengan rekan seperjalanan, hingga mendengarkan musik. Namun yang terpenting, dr Andrie mengingatkan untuk selalu menjaga kebugaran fisik dengan tidur yang cukup dan menyempatkan diri beristirahat di rest area.

    “Saatnya istirahat ya istirahat saja, nggak usah dipaksakan,” tutupnya.

    (up/up)

  • Sempat Kecolongan, Satpol PP Kini Kerahkan 200 Personel Antisipasi Parkir Liar di Monas

    Sempat Kecolongan, Satpol PP Kini Kerahkan 200 Personel Antisipasi Parkir Liar di Monas

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

    TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR – Ratusan personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dikerahkan untuk mengantisipasi parkir liar di sekitar kawasan Monumen Nasional (Monas).

    Kepala Satpol PP DKI Jakarta Satriadi Gunawan menambahkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) dan aparat TNI/Polri untuk mengantisipasi marak parkir liar di tempat wisata yang berlokasi di Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat tersebut.

    “Hari ini kan masyarakat menggunakan waktu sisa liburan dengan berkunjung ke tempat-tempat wisata yang ada di Jakarta, salah satunya di Monas. Nah, ini kami sudah melakukan penyisiran,” ucapnya saat dikonfirmasi, Minggu (6/4/2025).

    Anak buah Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung pun memastikan saat ini sudah tidak ada lagi parkir-parkir liar di sekitar kawasan Monas.

    Untuk memastikan kawasan Monas steril dari parkir liar, Satpol PP DKI Jakarta mengerahkan ratusan personel.

    “Kami sudah mengerahkan Satpol PP hampir 200 orang, kami kerahkan di sana. Jadi di sana sudah tidak ada lagi yang parkir di pinggir-pinggir,” ujarnya.

    Satriadi bilang, ratusan personel Satpol PP dikerahkan di titik-titik rawan. Namun, ada juga yang bertugas melakukan pemantauan secara mobile.

    “Kami pantek anggota-anggota kami, kalau ada yang mau parkir kami gebah, kami geser ke bagian selatan sana yang sudah kami sepakati dengan pihak Monas (sebagai lokasi parkir),” kata dia.

    Parkir Liar di Sekitar Monas, Wisatawan Digetok Rp30 Ribu

    Parkir liar menjamur di sekitar kawasan Monumen Nasional (Monas) pada H+2 Lebaran atau Rabu (2/4/2025) ini.

    Adapun pada hari ini, tempat wisata Monas memang diserbu oleh wisatawan yang datang dari berbagai daerah.

    Parkir IRTI yang mampu menampung ratusan mobil hingga ribuan sepeda motor pun penuh hingga terpaksa ditutup siang tadi.

    Hal ini kemudian dimanfaatkan oleh sebagian oknum untuk meraup keuntungan.

    Apalagi, kawasan itu tak dijaga oleh petugas Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta.

    Mereka mendadak menjadi juru parkir liar dan mengarahkan wisatawan yang datang menggunakan mobil untuk parkir di pinggir jalan, salah satunya di sepanjang Jalan Medan Merdeka Selatan.

    Hasan, wisatawan asal Senen, Jakarta Pusat mengaku terpaksa mengikuti arahan jukir liar lantaran parkir IRTI Monas penuh.

    “Di IRTI Monas penuh, akhirnya parkir di pinggir jalan karena tadi ada yang arahin di sini,” ucapnya, Rabu (2/4/2025).

    Awalnya ia sempat ragu meninggalkan mobilnya itu di pinggir jalan, namun jukir liar itu meyakinkannya bahwa lokasi tersebut aman.

    “Tadi sebelum parkir saya tanya dulu, di sini aman enggak. Dia bilang aman, yauda saya parkir aja di sini,” ujarnya.

    Begitu mobil terparkir rapi di pinggir jalan, sang jukir liar itu pun langsung meminta uang parkir kepada Hasan sebesar Rp30 ribu.

    Namun, Hasan kemudian terkaget-kaget saat mendapati ban mobilnya bagian kanan depan mendadak kempis.

    Padahal, ia kurang lebih baru 10 menit meninggalkan mobil itu masuk ke Monas.

    “Baru ditinggal 10 menit, tadi balik lagi karena mau ambil tiker yang ditinggalan di mobil. Padahal tadi udah bayar parkir juga Rp10 ribu,” tuturnya.

    Hasan pun sempat mencari-cari sang jukir, namun upayanya gagal lantaran sang jukir langsung hilang bak lenyap ditelan bumi.

    “Udah kabur dia, enggak kelihatan lagi,” kata dia.

    Ia pun mengaku kesal lantaran saat dirinya tiba tak ada satu pun petugas Dishub yang berada di sekitar lokasi dan memberi arahan terkait lokasi parkir.

    “Tadi enggak ada petugas Dishub, kosong. Yang ada cuma Satpol PP tapi dia juga cuek aja, diem aja ada yang parkir di sini,” ucapnya.

    Sebagai informasi tambahan, operasi cabut pentil memang kerap dilakukan petugas Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta untuk menertibkan parkir liar.

    Hal ini dilakukan guna memberikan efek jera kepada masyarakat agar tak lagi memarkirkan kendaraan mereka sembarangan.

    Kejadian ini sempat viral saat masa libur Natal dan Tahun Baru 2025 di penghujung Desember tahun lalu.
     

  • Satpol PP Jelaskan Penyebab Maraknya Jukir Liar di Area Monas – Page 3

    Satpol PP Jelaskan Penyebab Maraknya Jukir Liar di Area Monas – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) DKI Jakarta, Satriadi Gunawan, menjelaskan bahwa maraknya juru parkir (jukir) liar di sekitar kawasan Monas, Jakarta Pusat, dipicu oleh keterbatasan lahan parkir di area tersebut.

    “Jukir liar yang ada di Monas kan karena permasalahan di Monas itu memang enggak tersedia lahan parkir yang memadai,” ungkap Satriadi kepada wartawan usai acara lebaran di Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (5/4/2025) malam.

    Selain lahan parkir yang tidak memadai, animo pengunjung kawasan Monas yang sangat tinggi juga menyebabkan munculnya jukir liar.

    “Jadi memang eforia masyarakat juga membeludak gitu kan. Mereka butuh tempat parkir,” ungkapnya.

    Menurut Satriadi, ketersediaan lahan parkir di area Monas yang kurang memadai itu menjadi kesempatan jukir liar beroperasi.

    “Kalau memang misalkan ada pungli dari jukir itu biasanya memang karena tempat parkirnya tidak tersedia. Dia menggunakan jalur-jalur depan (sekitar Monas) untuk parkir,” ungkap Satriadi, dikutip dari Antara.

  • Potret Ruben Onsu Pertama Kali Sholat di Mushola yang Dibangunnya

    Potret Ruben Onsu Pertama Kali Sholat di Mushola yang Dibangunnya

    GELORA.CO – Ruben Onsu mengunjungi mushola yang dibangunnya di sebuah tempat terpencil Desa Cicareuh, Kecamatan Cikidang, Sukabumi, Jawa Barat. Untuk pertama kalinya Ruben sholat berjamaah dengan warga sekitar di sana usai memeluk agama Islam. 

    Ruben pun membagikan potret saat dirinya bersama salah satu sahabatnya berada di Mushola yang dimanfaatkan warga bukan hanya untuk sholat, melainkan belajar mengaji. 

    “Akhirnya bisa sholat di Musholla Helmia yang sampai saat ini setiap hari setelah sholat maghrib adik-adik masih rutin belajar mengaji,” ujar Ruben Onsu dikutip dari unggahannya, Sabtu (5/4/2025).

    Dalam unggahan di media sosial Instagram @mopchannel, tampak Ruben Onsu berjalan menyusuri jalan setapak di tengah persawahan, menuju mushola yang dibangunnya. 

    Ruben membangun mushola lantaran belum ada tempat ibadah untuk warga sekitar di sana. Dalam video yang dibagikan, tampak Ruben berwudhu lalu melaksanakan sholat berjamaah bersama warga sekitar.

    Diketahui, Ruben Onsu telah mengumumkan dirinya menjadi mualaf pada 31 Maret 2025, tepat di momen Hari Raya Idul Fitri.

    Ruben pun melaksanakan sholat Ied untuk pertama kalinya bersama sang sahabat, Ivan Gunawan. (*)

  • Kisah Pilu Istri dan Bayi Ditinggal Begitu saja oleh Suami saat Perjalanan Mudik, Ditolong Polisi

    Kisah Pilu Istri dan Bayi Ditinggal Begitu saja oleh Suami saat Perjalanan Mudik, Ditolong Polisi

    GELORA.CO – Kisah pilu seorang ibu muda bernama Dede Ruyanti (35 tahun) dan bayinya yang baru berusia empat bulan ditinggalkan oleh suaminya, Ade Candra Gunawan, di Masjid Kaum Ciawi, Tasikmalaya, saat perjalanan mudik ke Ciamis. Peristiwa ini kemudian viral di media sosial.

    Kisah pilu tersebut terjadi pada Selasa 1 April 2025 pukul 03.00 WIB. Pasangan ini awalnya berangkat dari Pangalengan, Kabupaten Bandung, menggunakan sepeda motor. 

    Mereka sempat beristirahat di Masjid Kaum Ciawi sebelum melanjutkan perjalanan. Saat Dede terbangun, dia mendapati suaminya telah pergi tanpa meninggalkan pesan. 

    Dalam kondisi bingung dan tanpa uang, Dede bersama bayinya ditemukan oleh petugas Polsek Pagerageung yang sedang berpatroli.

    Setelah dilakukan penyelidikan, diketahui bahwa Dede merupakan istri kedua dari Ade. Hubungan mereka sudah lama tidak harmonis dan keluarga besar Ade di Pangalengan menolak keberadaan Dede. 

    Bahkan, saat petugas mengantar Dede dan bayinya kembali ke rumah suaminya, Ade sempat menolak untuk menerima mereka. Setelah mediasi oleh aparat dan perangkat desa, Dede dan bayinya akhirnya diperbolehkan tinggal sementara di rumah kontrakan yang terpisah dari kediaman utama keluarga Ade.

    Kisah ini memicu simpati luas dari masyarakat. Banyak yang mengecam tindakan Ade yang dinilai tidak bertanggung jawab. Sementara itu, polisi terus memantau kondisi Dede dan bayinya untuk memastikan mereka mendapatkan perlindungan yang layak. 

    Kepala Pos Terpadu Ampera, AKP Asep Saefulloh mengatakan, telah memberikan bantuan berupa makanan dan susu untuk bayi Dede. 

    “Kami berusaha semaksimal mungkin untuk membantu ibu dan bayinya, termasuk memfasilitasi mereka kembali ke Pangalengan,” ujar AKP Asep.

    Sumber: okz

  • Satpol PP: Jukir liar di Monas disebabkan parkiran kurang memadai

    Satpol PP: Jukir liar di Monas disebabkan parkiran kurang memadai

    Jakarta (ANTARA) – Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) DKI Jakarta, Satriadi Gunawan mengungkapkan maraknya juru parkir (jukir) liar di sekitar kawasan Monas, Jakarta Pusat disebabkan karena lahan parkir yang kurang memadai.

    “Jukir liar yang ada di Monas kan karena permasalahan di Monas itu memang enggak tersedia lahan parkir yang memadai,” ungkap Satriadi kepada wartawan usai acara lebaran di Monas, Jakarta Pusat, Sabtu malam.

    Selain lahan parkir yang tidak memadai, animo pengunjung kawasan Monas yang sangat tinggi juga menyebabkan munculnya jukir liar.

    “Jadi memang eforia masyarakat juga membeludak gitu kan. Mereka butuh tempat parkir,” ungkapnya.

    Menurut Satriadi, ketersediaan lahan parkir di area Monas yang kurang memadai itu menjadi kesempatan jukir liar beroperasi.

    “Kalau memang misalkan ada pungli dari jukir itu biasanya memang karena tempat parkirnya tidak tersedia. Dia menggunakan jalur-jalur depan (sekitar Monas) untuk parkir,” ungkap Satriadi.

    Sebelumnya, marak beredar video mengenai banyaknya wisatawan yang mengunjungi Monas kena sanksi penggembosan ban karena parkir sembarang. Mereka merupakan korban jukir liar yang berkeliaran di sekitar kawasan Monas.

    Padahal, Pemprov DKI Jakarta sudah mengimbau masyarakat untuk memarkir kendaraan mereka di lokasi resmi jika tidak ingin kena sanksi oleh petugas Dishub DKI Jakarta.

    Satpol PP DKI Jakarta pun telah menertibkan sekitar tujuh orang juru parkir liar di wilayah Jakarta Pusat.

    “Yang sudah diangkut dari jukir liar, ada tujuh orang,” kata Satriadi.

    Adapun khusus untuk kegiatan malam ini di Monas, Satpol PP menurunkan 300 personel untuk melakukan pengawasan.

    “Nah untuk itu memang saat ini kita sudah antisipasi. Kita siapkan sekitar 300 personel. Untuk melakukan pengawasan kendaraan dan mengatur lalu lintas yang ada. Jangan sampai menjadi kemacetan,” ungkap Satriadi.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Ade irma Junida
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kronologi Istri dan Bayi 4 Bulan Sengaja Ditinggalkan Suami di Masjid Ciawi Saat Mudik – Halaman all

    Kronologi Istri dan Bayi 4 Bulan Sengaja Ditinggalkan Suami di Masjid Ciawi Saat Mudik – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kisah yang memilukan terjadi saat mudik Lebaran 2025 yang melibatkan Dede Ruyanti dan suaminya, Ade Candra Gunawan.

    Dede, seorang ibu berusia 35 tahun, ditinggalkan oleh Ade di Masjid Kaum Ciawi, Tasikmalaya, bersama anak mereka yang baru berusia 4 bulan.

    Ade Candra Gunawan adalah seorang pria asal Pangalengan, Kabupaten Bandung.

    Ia diketahui menikah secara siri dengan Dede Ruyanti, yang merupakan istri keduanya.

    Ade rupanya memiliki istri pertama dan empat anak dari pernikahan tersebut yang tinggal di Pangalengan.

    “Si ibu yang kemarin itu sebagai istri kedua dan hanya nikah siri,” kata Kepala Pos Terpadu Ampera, AKP Asep Saefulloh dikutip dari TribunJabar.id. 

    Meskipun berstatus sebagai istri siri, Dede dan anaknya terdaftar dalam Kartu Keluarga (KK) yang sama dengan Ade sebagai kepala keluarga.

    Kronologi

    Peristiwa ini bermula saat keluarga Ade mudik dari Pangalengan menuju Ciamis.

    Mereka berangkat menggunakan sepeda motor dan beristirahat di Masjid Kaum Ciawi.

    Namun, pada pukul 03.00 WIB, Dede terkejut karena suaminya tiba-tiba menghilang.

    Anggota kepolisian yang tengah berpatroli menemukan Dede yang kebingungan sambil menggendong bayinya.

    Alasan Ade Meninggalkan Istri dan Anaknya

    Adapun alasan Ade meninggalkan istri dan anaknya karena sudah tidak mau menerima kehadiran mereka.

    Hubungan pasangan ini ternyata sudah lama tidak harmonis dan kerap diwarnai konflik.

    Pasangan ini sempat cekcok sebelum keberangkatan mudik.

    Dede disebutkan akan dipulangkan ke kampung halamannya di Tasikmalaya oleh Ade.

    Dalam pengakuan kepolisian, tindakan Ade meninggalkan Dede di Masjid Kaum Ciawi telah direncanakan sebelumnya.

    “Jadi si suaminya (Ade Candra Gunawan) sudah tidak menerima keberadaan istri mudanya,” lanjut AKP Asep.

    Nasib Dede dan Anak Setelah Ditinggalkan

    Setelah kejadian itu, Dede dan anaknya dibawa ke Polsek Pagerageung untuk diberikan pertolongan. 

    Mereka lantas diantar menggunakan mobil rental ke Polsek Pangalengan menuju ke rumah sang suami bersama pihak desa setempat. 

    AKP Asep mengatakan, saat mereka tiba di rumah sang suami, Ade Candra ternyata sudah berada di sana dan malah menunjukkan sikap tak peduli.

    “Ketika petugas bersama pihak desa mengantarkan, suami dari ibu Dede dan ayah dari bayi ini, informasinya merasa tidak bersalah usai menelantarkan mereka di Masjid Agung Ciawi, Tasikmalaya,” ujar Asep.

    Penolakan tidak hanya datang dari suami, tetapi juga dari pihak mertua yang tidak setuju dengan keberadaan Dede.

    Namun, setelah pendekatan dari anggota Bhabinkamtibmas dan pihak desa, Ade akhirnya bersedia menerima Dede dan anaknya, walaupun menolak untuk tinggal bersama.

    Dede dan bayinya kemudian dipindahkan ke rumah kontrakan terpisah demi alasan kemanusiaan.

    Kepolisian saat ini juga sedang berupaya menelusuri identitas lengkap Dede yang berasal dari Tasikmalaya.

    Hingga saat ini, alamat pastinya masih dalam proses pencarian.

    “Belum saya juga mau menelusuri asli Tasiknya di mana,” kata AKP Asep.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Duduk Perkara Perempuan Bandung dan Bayinya Sengaja Ditinggal Suami di Masjid Kaum Ciawi Tasikmalaya – Halaman all

    Duduk Perkara Perempuan Bandung dan Bayinya Sengaja Ditinggal Suami di Masjid Kaum Ciawi Tasikmalaya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, TASIKMALAYA –  Saat hendak mudik ke kampung halaman suaminya di Ciamis, Dede Apriyanti (35), seorang ibu asal Desa Sukamanah, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung justru ditinggalkan oleh suami bersama bayi mereka yang masih berumur 4 bulan.

    Peristiwa ini terjadi pada Selasa pagi (1/4/2025), saat Dede dan suaminya Ade Candra Gunawan menginap di Masjid Kaum Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya.

    Namun ketika Dede bangun di pagi hari, ia terkejut karena sang suami sudah tidak ada di sisinya.

    “Saya bangun sekitar pukul enam pagi, suami sudah tidak ada. Padahal kami sempat sahur bersama,” ungkap Dede sambil menahan air mata.

    Dede yang kebingungan membawa bayinya sempat mondar-mandir mencari suaminya.

    Ia akhirnya ditemukan oleh anggota Polres Tasikmalaya Kota yang tengah melakukan patroli pagi. 

    Saat itu, Dede tampak lemas dan kebingungan sambil menggendong bayinya yang mulai rewel karena lapar.

    Kepala Pos Terpadu Ampera, AKP Asep Saefulloh mengatakan, pihaknya segera memberikan bantuan kemanusiaan setelah mendapatkan laporan dari anggota yang sedang berpatroli.

    “Kami langsung mengevakuasi ibu dan bayinya ke Pos Terpadu, memberinya makan dan membelikan susu untuk sang bayi.

    Dari informasi awal, ibu ini mengaku ditinggalkan suaminya saat dalam perjalanan mudik,” jelas AKP Asep.

    Dede Adalah Istri Kedua

    Setelah dilakukan penelusuran lebih lanjut, fakta mengejutkan pun terungkap.

    Dede ternyata adalah istri kedua dari Ade Candra Gunawan.

    Informasi dari Polsek Pangalengan menyebutkan bahwa Ade sudah tidak menginginkan keberadaan Dede karena konflik yang telah lama berlangsung.

    “Iya, informasi dari Kapolsek Pangalengan, suaminya memang sudah tidak menerima istri mudanya.

    Bahkan pihak keluarga suami juga tidak setuju Dede ikut mudik ke Ciamis,” ujar AKP Asep.

    Meskipun awalnya keluarga suami menolak kehadiran Dede dan bayinya namun setelah diberikan pengertian oleh pihak kepolisian, mereka akhirnya menerima keduanya untuk tinggal sementara waktu.

    “Karena alasan kemanusiaan, dan melihat kondisi bayi yang masih sangat kecil, akhirnya keluarga suami bersedia menerima mereka tinggal sementara,” tambahnya.

    Tidak Mengetahui Alamat Tujuan

    Saat dimintai keterangan, Dede mengaku tidak mengetahui alamat rumah keluarga suaminya di Ciamis.

    Ia hanya mengikuti suami yang mengendarai motor dari Pangalengan.

    Hal ini membuat proses penelusuran lokasi suaminya terhambat.

    “Si ibu tidak tahu alamat rumah suaminya yang di Ciamis. Maka dari itu, kami putuskan untuk mengantar kembali ke kampung halamannya di Pangalengan dengan menggunakan travel,” ujar AKP Asep. (Tribun Priangan/Jaenal Abidin) 

     

  • Tak Merasa Bersalah, Suami Tinggalkan Istri dan Bayinya Saat Mudik, Ogah Bertemu Lagi
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        5 April 2025

    Tak Merasa Bersalah, Suami Tinggalkan Istri dan Bayinya Saat Mudik, Ogah Bertemu Lagi Bandung 5 April 2025

    Tak Merasa Bersalah, Suami Tinggalkan Istri dan Bayinya Saat Mudik, Ogah Bertemu Lagi
    Editor
    KOMPAS.com –
    Seorang pria asal Pangalengan, Kabupaten Bandung, Ade Candra Gunawan, meninggalkan istri sirinya, Dede Ruyanti (35), dan bayi mereka yang baru berusia 4 bulan di Masjid Agung Ciawi, Tasikmalaya, Jawa Barat, saat perjalanan mudik ke Ciamis, Selasa (1/4/2025).
    Ironisnya, saat ditemukan dan dikembalikan ke kampung halaman, Ade mengaku tak merasa bersalah dan enggan bertemu lagi dengan keduanya.
    Kepala Polsek Pagerageung, AKP Asep Saepulloh, mengatakan peristiwa penelantaran ini diduga dipicu ketidakharmonisan rumah tangga antara pasangan siri tersebut.
    Petugas awalnya menemukan Dede dan anaknya dalam kondisi kebingungan di masjid.
    Ade, Dede, dan bayi mereka menginap di sana setelah perjalanan malam dari Pangalengan.
    Sekitar pukul 03.00 WIB, Dede terbangun dan mendapati sang suami sudah tidak ada.
    Polisi yang berpatroli kemudian menemukan Dede menggendong bayinya sambil kebingungan.
    Setelah dijemput oleh petugas, ibu dan bayi tersebut diantar kembali ke Pangalengan menggunakan mobil sewaan, lalu diserahkan ke pemerintah desa setempat.
    Namun saat tiba di rumah, sang suami malah menunjukkan sikap tak peduli.
    “Ketika petugas bersama pihak desa mengantarkan, suami dari ibu Dede dan ayah dari bayi ini informasinya merasa tidak bersalah usai menelantarkan mereka di Masjid Agung Ciawi, Tasikmalaya,” ujar Asep kepada Kompas.com saat dihubungi via telepon, Jumat (4/4/2025).
    Awalnya Ade menolak menerima kembali istri dan anaknya.
     
    Setelah dilakukan pendekatan oleh petugas dan pihak desa, ia akhirnya bersedia menerima mereka kembali, namun menolak untuk tinggal bersama.
    Dengan alasan kemanusiaan, akhirnya Dede dan bayinya diterima kembali, tapi tidak tinggal bersama suami dan keluarganya. Mereka ditempatkan di rumah kontrakan.
    Dede merupakan istri siri dari Ade. Meski demikian, berdasarkan dokumen yang diterima polisi, Dede dan anaknya tercatat dalam Kartu Keluarga (KK) bersama Ade sebagai kepala keluarga. KTP Dede juga menunjukkan alamat yang sama.
    Sebelum insiden ini, pasangan tersebut diketahui sempat cekcok. Dede mengaku hendak dipulangkan ke Tasikmalaya oleh suaminya.
    (Penulis: Kontributor Tasikmalaya Irwan Nugraha)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.