Tag: Gunawan

  • Kejagung Cegah Dua Bos Sugar Group Companies ke Luar Negeri

    Kejagung Cegah Dua Bos Sugar Group Companies ke Luar Negeri

    Bisnis.com, Jakarta — Penyidik Kejaksaan Agung akhirnya telah mencegah dua bos PT Sugar Group Companies (SGC) atas nama Purwanti Lee Cauhoul dan Gunawan Yusuf agar tidak melarikan diri ke luar negeri.

    Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, Anang Supriatna mengatakan pencegahan tersebut sudah dilakukan penyidik Kejagung sejak April 2025 lalu terkait perkara tindak pidana pencucian uang yang dilakukan oleh terdakwa mantan pejabat MA Zarof Ricar.

    Anang menjelaskan bahwa upaya cegah yang dilakukan terhadap Gunawan Yusuf dan Purwanti Lee Cauhoul tersebut untuk mempermudah proses penyidikan perkara TPPU terdakwa Zarof Ricar.

    “Jadi memang benar kalau dua nama itu sudah dicegah oleh penyidik ya,” tuturnya di Jakarta, Sabtu (26/7).

    Menurut Anang, kedua bos PT SGC tersebut juga sudah diperiksa penyidik sebagai saksi terkait kasus TPPU Zarof Ricar. Anang juga mengatakan tidak menutup kemungkinan keduanya bakal diperiksa lagi sebagai saksi terkait perkara tersebut.

    “Beberapa hari lalu keduanya juga sudah diperiksa tim penyidik ya. Nanti kita tunggu saja perkembangannya,” katanya.

    Pemeriksaan terhadap Gunawan Yusuf dan Purwanti Lee Cauhoul tersebut dilakukan tim penyidik pada hari Rabu 23 Juli 2025. 

    Keduanya telah diperiksa sebagai saksi dalam kasus TPPU terdakwa Zarof Ricar. Namun sayangnya, pihak Kejagung belum memberikan informasi perihal yang telah didalami terhadap kedua saksi tersebut

  • Kejagung Cekal Dua Bos Sugar Group Pergi Ke Luar Negeri
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        26 Juli 2025

    Kejagung Cekal Dua Bos Sugar Group Pergi Ke Luar Negeri Nasional 26 Juli 2025

    Kejagung Cekal Dua Bos Sugar Group Pergi Ke Luar Negeri
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Dua bos perusahaan gula PT
    Sugar Group
    Companies (SGC), Purwanti Lee Cauhoul dan Gunawan Yusuf dicekal atau dilarang berpergian ke luar negeri.
    Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum)
    Kejaksaan Agung
    (Kejagung) Anang Supriatna membenarkan hal tersebut, saat dikondirmasi wartawan pada Sabtu (26/7/2025).
    “Benar menurut info penyidik yang bersangkutan sudah dicekal,” kata Anang, Sabtu (26/7/2025).
    Sebelumnya, Kejagung telah memeriksa Purwanti dan Gunawan sebagai saksi terkait kasus dugaan
    tindak pidana pencucian uang
    (TPPU)
    Zarof Ricar
    , pada Rabu (23/7/2025).
    “Keduanya juga sudah diperiksa sebagai saksi beberapa hari lalu dalam kasus TPPU atas nama Zarof Ricar,” lanjut Anang.
    Namun demikian, Anang tidak memastikan kapan tanggal tepatnya pencekalan ke luar negari dilakukan kepada Purwanti Lee Cauhoul dan Gunawan Yusuf.
    “Pastinya tanggal penyidik lupa,” lanjut Anang singkat.
    Sementara itu, pelaksana tugas (Plt) Dirjen Imigrasi Kementeria Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas) Yuldi Yusman menegaskan, Purwanti Lee Cauhoul dan Gunawan Yusuf telah dilarang bepergian ke luar negeri sejak 23 April hingga 23 Oktober 2025.
    “Mulai 23 april 2025 hingga 23 oktober 2025,” tegas Yuldi.
    Sebagai informasi, dalam sidang kasus dugaan suap vonis bebas Gregorius Ronald Tannur beberapa waktu lalu, Zarof mengaku turut membantu mengurus perkara perdata kasus gula.
    Zarof juga mengatakan bahwa dirinya juga berkonsultasi kepada mantan hakim agung Sultoni mengenai masalah tersebut. Zarof bilang, dia mendapat uang Rp 50 miliar untuk mengurus kasasi kasus itu.
    Dia mengaku mendapat uang Rp 20 miliar terkait pengurusan peninjauan kembali (PK) kasus gula, dan uang itu ada padanya. Dia juga menyebut ada banyak kasus perdata gula lainnya yang juga ia tangani.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kemendikdasmen kirim 4 siswa ke Olimpiade Informatika Internasional

    Kemendikdasmen kirim 4 siswa ke Olimpiade Informatika Internasional

    Jakarta (ANTARA) – Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mengirimkan sebanyak empat siswa terbaik untuk berkompetisi di ajang Olimpiade Informatika Internasional atau International Olympiad in Informatics (IOI).

    Kepala Puspresnas Kemendikdasmen Maria Veronica Irene Herdjiono dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu, menjelaskan, ajang itu diselenggarakan mulai pada 27 Juli sampai 3 Agustus 2025 di Sucre, Bolivia dan diikuti lebih dari 650 peserta dari 98 negara.

    “Semua siswa yang terpilih di IOI ini sudah melalui proses yang sangat panjang mulai dari Olimpiade Sains Nasional (OSN) tingkat kabupaten/kota, provinsi, nasional, hingga tahap pembinaan. Kami yakin adik-adik dapat meraih prestasi yang membanggakan,” ucap Irene.

    Ia menambahkan keempat siswa tersebut juga merupakan hasil pembinaan Puspresnas Kemendikdasmen.

    Para siswa yang mewakili Indonesia pada ajang IOI 2025, yaitu Aufan Ahmad Mumtaza dari SMAS Al-Irsyad Satya, Kelven Nathanael dari SMA Katolik St. Louis 1 Surabaya, Hanif Achdan Pietoyo dari SMA Kesatuan Bangsa Yogyakarta, dan Nathan Allan dari SMA Kanisius Jakarta.

    Sementara itu, Staf Ahli Menteri Bidang Manajemen Talenta, Mariman Darto, mengapresiasi setinggi-tingginya para siswa yang berhasil mewakili Indonesia pada ajang IOI tahun ini.

    “Selamat kepada adik-adik yang telah terpilih menjadi delegasi Indonesia. Proses sampai bisa mewakili Indonesia di ajang Internasional ini tentu tidak mudah. Selamat berjuang dan raih hasil yang terbaik,” katanya.

    Mereka juga akan didampingi oleh tim pembina Ammar Fathin Sabili dari Universitas Indonesia sebagai Team Leader dan Joel Gunawan dari Tim Olimpiade Komputer Indonesia (TOKI) sebagai Deputy Leader.

    “Kami optimistis punya peluang, semoga semua siswa mendapat semua medali. Besar harapannya mereka juga mendapat medali emas,” kata Ammar.

    IOI sendiri merupakan perlombaan yang terdiri dari pemrograman/coding komputer dan penyelesaian masalah terkait algoritmik.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Selain Bank Indonesia, KPK Telisik Dugaan Korupsi Program Sosial OJK

    Selain Bank Indonesia, KPK Telisik Dugaan Korupsi Program Sosial OJK

    Bisnis.com, JAKARTA — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) turut mendalami dugaan korupsi terkait dengan penyelewengan dana program sosial di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Hal ini sejalan dengan pengusutan kasus serupa yang tengah dilakukan di Bank Indonesia (BI).

    Berdasarkan catatan Bisnis, KPK beberapa kali sempat menyebut adanya dugaan bahwa praktik penyelewengan dana ‘CSR’ itu tidak hanya terjadi di BI.

    Beberapa kali pun penyidik telah memanggil saksi dari OJK, atau pihak-pihak yang berkaitan dengan salah satu anggota Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) itu. 

    Plt. Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu menjelaskan, kedua lembaga keuangan di Indonesia itu sama-sama memiliki program sosial layaknya CSR. Kendati demikian, istilah CSR lebih tepatnya digunakan untuk korporasi, bukan institusi negara. 

    Sampai dengan saat ini, penyidik telah memeroleh bukti-bukti yang lebih banyak pada dugaan korupsi penyelewengan dana Program Sosial Bank Indonesia (PSBI). Namun, pendalaman terhadap dugaan praktik yang sama di OJK juga tetap dilakukan. 

    “Tidak hanya dari BI saja, dari OJK juga ada. Jadi yang punya program sosial itu yang diselesaikan di BI. Kemudian juga ada yang dari OJK,” terang Asep pada konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (25/7/2025). 

    Asep pun menyebut program-program sosial serupa juga ada yang dikeluarkan oleh institusi-institusi lain. Namun, dia tidak memerinci apabila KPK juga mendalami praktik rasuah di beberapa institusi itu. 

    Menurut pria yang juga Direktur Penyidikan KPK itu, praktik korupsi yang diduga terjadi pada penggunaan dana program sosial BI atau OJK berupa di antaranya penerimaan gratifikasi. 

    “Makanya pasal yang diterapkan oleh kami di antaranya adalah pasal, ada gratifikasinya ya. Gratifikasi Pasal 12B [UU Tipikor],” tuturnya.

    Adapun mengenai penyidikan perkara di BI, Asep mengaku pihaknya bakal segera menetapkan tersangka paling lambat sebelum akhir Agustus 2025. 

    “Kemarin kami sudah expose dan kemarin, minggu ini, mungkin dalam waktu dekat lah, tidak lewat bulan Agustus mudah-mudahan sudah kami umumkan termasuk nama-namanya,” ujarnnya. 

    Keterlibatan Anggota DPR

    Pada keterangan sebelumnnya, KPK menyebut penyidikan yang berlangsung masih difokuskan untuk mengusut keterlibatan dua anggota DPR RI, yang sebelumnya menjabat anggota Komisi XI. Mereka adalah Satori (Nasdem) dan Heri Gunawan (Gerindra). 

    Satori dan Heri, maupun staf keduanya di DPR juga telah diperiksa beberapa kali sebagai saksi. Rumah kedua anggota legislatif itu juga telah digeledah penyidik beberapa waktu lalu. 

    Meski demikian, kasus yang naik ke tahap penyidikan sejak Desember 2024 itu belum memiliki tersangka. Lembaga antirasuah menerbitkan Surat Perintah Penyidikan (Sprindik) umum guna melakukan pemeriksaan, penggeledahan maupun upaya lain. 

    KPK menduga Satori dan Heri melalui yayasannya telah menerima dana PSBI. Namun, KPK menduga lembaganya yayasan-yayasan tersebut tidak menggunakan dana CSR itu sesuai dengan fungsinya. 

    Misalnya, apabila awalnya dana CSR ditujukan untuk membangun rumah rakyat 50 unit, kenyataan di lapangan rumah yang dibangun tidak sampai jumlah tersebut. 

    “Tidak 50-nya dibangun. Tapi hanya misalkan 8 atau 10. Terus yang 40-nya ke mana? Ya itu tadi. Yang 40-nya dalam bentuk uangnya tidak dibangunkan rumah. Akhirnya dibelikan properti. Yang baru ketahuan baru seperti itu,” kata Asep, pada kesempatan terpisah. 

  • Diskusi Panel Sinergi Ekosistem AI

    Diskusi Panel Sinergi Ekosistem AI

    Jakarta

    Lintasarta resmi meluncurkan Semesta AI, yaitu sebuah program akselerasi untuk mendukung startup lokal yang mengembangkan solusi berbasis AI. Program ini menjadi salah satu program yang ada di dalam ekosistem Gerakan AI Merdeka yang memiliki 3 pilar yaitu Laskar AI, AI Use Case, dan Semesta AI.

    President Director & CEO Lintasarta, Bayu Hanantasena mengatakan sejak pertama kali diperkenalkan pada November tahun lalu dalam peluncuran gerakan AI Merdeka, Semesta AI telah menarik lebih dari 150 startup dan ISV dari berbagai wilayah di Indonesia.

    “Dari jumlah tersebut, 20 peserta terbaik akan terpilih untuk melangkah ke fase utama program Semesta AI,” ujar Bayu saat acara Kick Off Semesta AI 2025 di Jakarta, Kamis (24/7/2025).

    Bermitra dengan NVIDIA, Bayu mengatakan program Semesta AI akan memberikan akses kolaborasi dengan lebih dari 2.300 pelanggan Lintasarta yang diharapkan dapat membantu mempercepat akselerasi startup masuk ke market.

    Semesta AI merupakai bagian dari NVIDIA Inception Program dan didesain untuk memberikan dampak nyata bagi industri nasional.

    “Program ini akan menawarkan sejumlah dampak strategis, yang pertama pendampingan one-on-one dari para profesional, kemudian proyek percontohan atau piloting untuk startup, akses ke infrastruktur AI NVIDIA melalui voucher GPU Merdeka hingga US$ 15.000,” ungkap Bayu.

    Bayu pun berharap program ini tidak hanya menjadi program akselerasi saja, tetapi juga menghadirkan komitmen membangun ekosistem dan masa depan AI yang berdaulat, inklusif dan berdampak nyata bagi Indonesia.

    Diskusi Panel Menyoroti Masalah Nyata

    Dalam sesi diskusi panel, President Director & CEO Lintasarta Bayu Hanantasena menjelaskan bahwa Semesta AI adalah bagian dari inisiatif besar menuju AI Factory, ekosistem produksi solusi AI yang menyelesaikan masalah konkret di Indonesia.

    “AI Factory itu ibarat pabrik yang mengeluarkan token berupa use case yang bisa menyelesaikan problem nyata, bukan future problem (masalah yang akan terjadi di masa depan),” ujar Bayu dalam diskusi panel yang diadakan sebagai rangkaian acara Kick Off Semesta AI 2025 di Gedung Arcadia, Menara Thamrin, Jakarta, Kamis (24/7/2025).

    Menurutnya, Semesta AI dibangun sebagai jembatan antara talenta AI, infrastruktur digital, dan kebutuhan nyata industri. Lintasarta yang juga merupakan NVIDIA Cloud Partner (NCP) pertama di Indonesia, siap mendukung startup tidak hanya lewat akses GPU dan platform, tetapi juga melalui kolaborasi langsung dengan ribuan klien B2B mereka.

    “Kami tidak hanya mempertemukan startup dengan infrastruktur, tapi juga demand. Ada ribuan enterprise di ekosistem kami yang butuh solusi AI, dan itu peluang untuk teman-teman startup,” jelas Bayu.

    Diskusi juga menyoroti pentingnya kecepatan adaptasi. Bayu menegaskan bahwa semua industri kini bergeser menjadi tech company atau TechCo.

    “Problem is money. Kalau (startup) mau dapat real money, harus selesaikan real problem. Kalau bicara masalah masa depan, ya uangnya juga masa depan, nggak datang-datang. Semua industri hari ini, ujung-ujungnya harus embrace AI. Kalau tidak, ya akan tertinggal,” tegasnya.

    UMKM Siap Diakselerasi NVIDIA

    Dalam program Semesta AI, Lintasarta bermitra dengan NVIDIA. NVIDIA pun menyatakan kesiapannya untuk membantu Lintasarta mengembangkan startup AI yang terpilih dalam program ini.

    Enterprise Business Country Manager NVIDIA Indonesia Andry Gunawan mengatakan program ini diinisiasi dua tahun lalu. Saat itu salah satu profesor NVIDIA datang ke Jakarta dan membahas program ini bersama Lintasarta.

    Untuk mendukung startup di program Semesta AI, NVIDIA pun siap memberikan edukasi dengan menghadirkan satu orang yang fokus dalam edukasi startup.

    “Bagi yang sudah pernah coba masuk ke dalam Deep Learning Institute-nya NVIDIA. Buat developer, apa manfaatnya? Untuk bisa dapetin hitsheet, script-script apa yang baru,” ungkap Andry.

    Menurut Andry, NVIDIA juga siap memberikan infrastruktur yang mendukung startup di Semesta AI. Salah satunya yaitu dengan masuk ke dalam platform ai.nvidia.com yang menyediakan banyak sekali use case.

    Andry mengatakan menurut NVIDIA, startup adalah aset dan rekan kerja, sehingga ketika mereka membutuhkan, NVIDIA siap dikontak untuk memberikan bantuan.

    “Jika menggunakan Cloudeka sebagai cloud-nya Lintasarta, juga ada dukungan NVIDIA 24 jam. Jadi kalau ada kendala, performance problem, silahkan untuk direct report,” imbuhnya.

    Ajak Startup Ciptakan Use Case Khas Lokal

    Chief Cloud Officer Lintasarta Gidion Suranta Barus menekankan pentingnya membangun solusi AI yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik lokal Indonesia.

    Program Semesta AI merupakan upaya terintegrasi yang menghubungkan talenta AI, infrastruktur, hingga kebutuhan industri agar mampu menghasilkan use case AI yang relevan dan berdampak di Indonesia.

    Gidion menyampaikan bahwa inisiatif ini bukan proyek yang berdiri sendiri, melainkan satu rangkaian yang dimulai dari peluncuran GPU Merdeka, AI Merdeka, Laskar AI, lalu Semesta AI hingga menuju AI Factory.

    “Dari Laskar AI yang dimulai awal tahun ini, sekarang kita sudah masuk ke Semesta AI. Jadi, dari Laskar AI, teman-teman kemudian membangun use case, ujung-ujungnya, kita harap solusi ini bisa masuk ke AI Factory,” jelas Gidion.

    Dalam program Semesta AI, para startup tidak hanya akan memanfaatkan GPU Merdeka, tetapi juga tool dan platform AI dari NVIDIA, termasuk NVIDIA AI Enterprise hingga NVIDIA Inception Program.

    Lintasarta dan NVIDIA mendorong peserta terbaik untuk bergabung di NVIDIA Inception Program, dengan peluang dibawa ke ajang global seperti NVIDIA GTC (GPU Technology Conference).

    “Tahun ini, sudah ada satu (dari Indonesia) yang dibawa ke San Jose di acara GTC event NVIDIA. Diharapkan tahun depan ada yang use case-nya unik dan khas Indonesia, bukan yang bisa ditemukan di negara lain,” tegas Gidion.

    20 Startup Bakal Masuk ke Pilot Project Semesta AI

    Dalam kegiatan ini, Lintasarta juga mengumumkan 20 startup yang terpilih ke tahap berikutnya. Dalam tahapan ini, 20 startup yang terpilih tersebut akan mendapatkan mentoring intensif, hingga masuk ke fase Pilot Project dan Demo Day.

    “Yang 20 akan masuk fase Pilot Project, kemudian ada one-on-one mentoring. Sedangkan yang 30 di Technical Assistance akan masuk ke program Semesta AI 2026 untuk bisa dikembangkan lagi,” tambah Gidion.

    Lintasarta juga berencana menggelar enterprise hackathon pada bulan Agustus yang akan melibatkan sekitar 10 perusahaan klien mereka. Dari enterprise hackathon ini, use case akan dicocokkan dengan kebutuhan nyata di industri, sehingga peserta bisa langsung mengembangkan solusi berbasis AI untuk klien yang riil.

    “Jadi teman-teman setelah selesai program, akan langsung punya klien untuk mengembangkan use case mereka,” kata Gidion.

    Semesta AI Dihadiri Wamen Ekraf

    Peluncuran Semesta AI 2025 juga dihadiri oleh Wakil Menteri Ekonomi Kreatif RI Irene Umar. Ia menyampaikan generasi muda Indonesia bukan sekadar pengguna teknologi, melainkan agen perubahan yang punya peran penting dalam mewujudkan AI yang berdampak.

    “Kita enggak cuma punya bonus demografi, tapi ada bonus laskar AI. Kalau kita infuse dengan AI, kita bisa punya satu miliar sumber daya produktif tergantung seberapa cepat kita menyelesaikan masalah,” jelasnya.

    Dalam pesannya kepada para startup yang sudah punya solusi AI, Irene mengingatkan agar mereka tidak terjebak dalam jargon teknis atau pitch yang terlalu muluk. Ia mendorong startup untuk menciptakan solusi berbasis AI yang benar-benar menyelesaikan masalah nyata.

    “Jangan bikin solusi buat masalah yang enggak ada. Jangan pitch pakai istilah besar yang orang awam tidak paham. Fokus ke dampak. Ciptakan produk yang menyelesaikan masalah,” katanya.

    Irene menyoroti pentingnya pembangunan talenta sebagai elemen kunci ekosistem AI nasional. Ia menyebut, tanpa talenta, teknologi secanggih apa pun tidak akan memberi dampak signifikan.

    “Apa yang perlu kita siapkan sekarang? Laskarnya dulu. Karena tanpa talenta, AI tidak ada apa-apanya,” tegasnya.

    Di tengah kekhawatiran banyak orang bahwa AI akan menggantikan manusia, Irene justru menyatakan sebaliknya. Menurutnya, AI tak akan pernah mampu menggantikan manusia Indonesia yang memiliki hati dan kreativitas yang luar biasa.

    “AI itu garbage in, garbage out. Tapi, manusia punya hati. Indonesia punya sumber kreativitas yang luar biasa. Dengan itu, kita punya kuasa untuk membentuk arah AI ke depan,” ujar Irene.

    Sebagai informasi, peluncuran Semesta AI menjadi tonggak penting transformasi Lintasarta menjadi AI Factory dari Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) Group.

    (prf/ega)

  • KPK Segera Umumkan Tersangka Kasus CSR BI, Tidak Lewati Agustus

    KPK Segera Umumkan Tersangka Kasus CSR BI, Tidak Lewati Agustus

    Bisnis.com, JAKARTA — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) segera mengumumkan para pihak yang ditetapkan tersangka pada kasus dugaan korupsi dana Program Sosial Bank Indonesia (PSBI). 

    Pelaksana Tugas (Plt.) Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu mengatakan, pihaknya sudah melaksanakan gelar perkara atau expose terkait dengan penanganan perkara tersebut.

    Hasilnya, KPK memperkirakan bakal mengumumkan para pihak yang ditetapkan sebagai tersangka tidak melewati Agustus 2025.

    “Kemarin kami sudah expose dan kemarin, minggu ini, mungkin dalam waktu dekat lah, tidak lewat bulan Agustus mudah-mudahan sudah kami umumkan termasuk nama-namanya,” terang Asep pada konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (24/7/2025). 

    Sebelumnya, pada keterangan terpisah, Asep menjelaskan bahwa penanganan kasus tersebut kini masih difokuskan untuk mengusut dugaan keterlibatan dua anggota DPR RI, yang sebelumnya menjabat anggota Komisi XI. Mereka adalah Satori (Nasdem) dan Heri Gunawan (Gerindra). 

    Satori dan Heri, maupun staf keduanya di DPR juga telah diperiksa beberapa kali sebagai saksi. Rumah kedua anggota legislatif itu juga telah digeledah penyidik beberapa waktu lalu. 

    Meski demikian, kasus yang naik ke tahap penyidikan sejak Desember 2024 itu belum memiliki tersangka. Lembaga antirasuah menerbitkan Surat Perintah Penyidikan (Sprindik) umum guna melakukan pemeriksaan, penggeledahan maupun upaya lain. 

    KPK menduga Satori dan Heri melalui yayasannya telah menerima dana PSBI. Namun, KPK menduga lembaganya yayasan-yayasan tersebut tidak menggunakan dana CSR itu sesuai dengan fungsinya. 

    Misalnya, apabila awalnya dana CSR ditujukan untuk membangun rumah rakyat 50 unit, kenyataan di lapangan rumah yang dibangun tidak sampai jumlah tersebut. 

    “Tidak 50-nya dibangun. Tapi hanya misalkan 8 atau 10. Terus yang 40-nya ke mana? Ya itu tadi. Yang 40-nya dalam bentuk uangnya tidak dibangunkan rumah. Akhirnya dibelikan properti. Yang baru ketahuan baru seperti itu,” kata Asep, pada kesempatan terpisah.

    Pada perkembangan lain, beberapa anggota DPR lain yang menjabat di Komisi XI juga telah dipanggil KPK. Misalnya, Charles Meikyansyah (Nasdem), Fauzi Amro (Nasdem), Dolfie Othniel Frederic Palit (PDIP) serta Ecky Awal Mucharam (PKS). 

    Pada keterangan KPK, Dolfie khususnya dipanggil dalam kapasitasnya sebagai Ketua Panja Pengeluaran Rencana Kerja dan Anggaran Otoritas Jasa Keuangan (OJK).  

    Adapun beberapa pihak dari BI juga telah dipanggil maupun diperiksa oleh penyidik. Beberapa yang telah diperiksa adalah mantan Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono serta mantan Kepala Divisi Hubungan Kelembagaan BI, Irwan. Tidak hanya itu, Deputi Gubernur BI Filianingsih Hendarta juga sudah dipanggil namun berhalangan hadir pada 19 Juni 2025. 

    Di samping itu, ruangan kerja Gubernur BI Perry Warjiyo juga digeledah oleh penyidik KPK pada Desember 2024 lalu. 

    Kepala Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso menyampaikan pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, agar proses tersebut berjalan dengan baik.  

    Dia juga menyatakan lembaganya menghormati proses hukum yang bergulir terkait dengan dugaan korupsi penyaluran dana CSR itu. “Bank Indonesia menghormati proses hukum yang sedang berlangsung dan berkomitmen untuk mendukung sepenuhnya upaya penegakan hukum yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK),” terang Ramdan. 

    Kendati deretan pejabat BI sudah pernah dipanggil, KPK diketahui sampai dengan saat ini belum kunjung memanggil Gubernur BI Perry Warjiyo. Hal itu kendati ruangan kerjanya telah digeledah penyidik pada Desember 2024 lalu. 

  • Lintasarta Hadirkan Semesta AI, Ajak Startup Kembangkan Use Case Khas RI

    Lintasarta Hadirkan Semesta AI, Ajak Startup Kembangkan Use Case Khas RI

    Jakarta

    Lintasarta resmi memperkenalkan program Semesta AI 2025 sebagai kelanjutan dari gerakan AI Merdeka. Dalam presentasinya, Chief Cloud Officer Lintasarta, Gidion Suranta Barus menekankan pentingnya membangun solusi AI yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik lokal Indonesia.

    Program Semesta AI merupakan upaya terintegrasi yang menghubungkan talenta AI, infrastruktur, hingga kebutuhan industri agar mampu menghasilkan use case AI yang relevan dan berdampak di Indonesia. Gidion menyampaikan bahwa inisiatif ini bukan proyek yang berdiri sendiri, melainkan satu rangkaian yang dimulai dari peluncuran GPU Merdeka, AI Merdeka, hingga Laskar AI sebagai wujud transformasi Lintasarta menjadi AI Factory dari Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) Group.

    “Dari Laskar AI yang dimulai awal tahun ini, sekarang kita masuk ke Semesta AI. Jadi, dari Laskar AI, teman-teman dalam membangun use case, ujung-ujungnya, kita harap solusi ini bisa masuk ke AI Factory,” jelas Gidion dalam pemaparannya di acara Kick Off Semesta AI 2025, Gedung Arcadia, Menara Thamrin, Jakarta, Kamis (24/7/2025).

    Dalam program ini, para startup tidak hanya akan memanfaatkan GPU Merdeka, tetapi juga tool dan platform AI dari NVIDIA, termasuk NVIDIA AI Enterprise hingga NVIDIA Inception Program.

    Lintasarta dan NVIDIA mendorong peserta terbaik untuk bergabung di NVIDIA Inception Program, dengan peluang dibawa ke ajang global seperti NVIDIA GTC (GPU Technology Conference).

    “Tahun ini, sudah ada satu (dari Indonesia) yang dibawa ke San Jose di acara GTC event NVIDIA. Diharapkan tahun depan ada yang use case-nya unik dan khas Indonesia, bukan yang bisa ditemukan di negara lain,” tegas Gidion.

    Setelah melalui proses startup scouting, Semesta AI 2025 menargetkan 50 tim startup, yang diseleksi menjadi 20 peserta program lanjutan dan 30 peserta Technical Assistance. 20 tim yang terpilih ini akan mendapat mentoring intensif, hingga masuk ke fase Pilot Project dan Demo Day.

    “Yang 20 akan masuk fase Pilot Project, kemudian ada one-on-one mentoring. Sedangkan 30 startup yang diberikan Technical Assistance ini akan masuk ke program Semesta AI 2026 untuk terus dikembangkan lagi,” tambah Gidion.

    Lintasarta juga merencanakan enterprise hackathon pada bulan Agustus yang akan melibatkan sekitar 10 perusahaan klien mereka. Dari enterprise hackathon ini, use case akan dicocokkan dengan kebutuhan nyata di industri, sehingga peserta bisa langsung mengembangkan solusi untuk klien yang riil.

    “Jadi teman-teman setelah selesai program, akan langsung punya klien untuk mengembangkan use case mereka,” kata Gidion.

    Sebagai bagian dari penguatan ekosistem, program ini juga akan berjalan hingga tahun 2026, dengan harapan bisa terus berkembang secara eksponensial, bukan hanya dari sisi jumlah peserta, tapi juga sebaran geografis hingga ke wilayah Timur Indonesia.

    “Tahun ini kita mulai dengan 10 klien, semoga tahun depan tidak hanya 10, tapi ratusan. Indonesia butuh lebih banyak use case AI yang benar-benar berasal dari datanya sendiri,” pungkas Gidion.

    Dalam kesempatan yang sama, Enterprise Business Country Manager NVIDIA Indonesia, Andry Gunawan, menjelaskan, NVIDIA terus berkomitmen untuk mendukung edukasi serta pengembangan startup lokal lewat Inception Program dan pelatihan di Deep Learning Institute.

    “Kami ingin bantu teman-teman startup masuk ke ekosistem global, sekaligus membangun AI yang lahir dari kebutuhan Indonesia sendiri,” ujarnya.

    (prf/ega)

  • Lintasarta Siap Pertemukan Startup Terpilih Semesta AI dengan Perusahaan

    Lintasarta Siap Pertemukan Startup Terpilih Semesta AI dengan Perusahaan

    Jakarta

    Lintasarta telah mengumumkan 20 startup yang terpilih untuk maju ke tahap pilot project. Bersama NVIDIA, Lintasarta mendorong para startup terbaik untuk bergabung di NVIDIA Inception Program, dengan peluang dibawa ke ajang global seperti NVIDIA GTC.

    “Tahun ini, sudah ada satu (dari Indonesia) yang dibawa ke San Jose di acara GTC event NVIDIA. Diharapkan tahun depan ada yang use case-nya unik dan khas Indonesia, bukan yang bisa ditemukan di negara lain,” tutur Chief Cloud Officer Lintasarta, Gidion Suranta Barus dalam acara kick off Semesta AI, di Jakarta, Kamis (24/7/2025).

    Lintasarta juga merencanakan surprise hackathon pada bulan Agustus yang akan melibatkan sekitar 10 perusahaan klien mereka. Dari hackathon ini, use case akan dicocokkan dengan kebutuhan nyata di industri, sehingga peserta bisa langsung mengembangkan solusi untuk klien yang riil.

    “Jadi teman-teman setelah selesai program, akan langsung punya client untuk mengembangkan use case mereka,” kata Gidion.

    Sementara itu, President Director & CEO Lintasarta, Bayu Hanantasena menjelaskan Semesta AI adalah bagian dari inisiatif besar menuju AI Factory, ekosistem produksi solusi AI yang menyelesaikan masalah konkret di Indonesia.

    “AI Factory itu ibarat pabrik yang ngeluarin token berupa use case yang bisa menyelesaikan problem nyata, bukan future problem (masalah yang akan terjadi di masa depan),” ujar Bayu dalam Panel Discussion.

    Menurutnya, Semesta AI dibangun sebagai jembatan antara talenta AI, infrastruktur digital, dan kebutuhan nyata industri. Lintasarta yang juga merupakan mitra cloud NVIDIA di Indonesia, siap mendukung startup tidak hanya lewat akses GPU dan platform, tetapi juga melalui kolaborasi langsung dengan ribuan klien B2B mereka.

    “Kami tidak hanya mempertemukan startup dengan infrastruktur, tapi juga demand. Ada ribuan enterprise di ekosistem kami yang butuh solusi AI, dan itu peluang untuk teman-teman startup,” jelas Bayu.

    Di sisi lain, Enterprise Business Country Manager NVIDIA Indonesia, Andry Gunawan, menekankan pentingnya AI berbasis data lokal. Ia juga memaparkan bagaimana NVIDIA mendukung startup lewat pelatihan, Software Development Kit (SDK), hingga kesempatan tampil di forum global melalui program NVIDIA Inception.

    “NVIDIA tidak hanya jual GPU. Kami investasi kembali ke komunitas lewat edukasi dan pengembangan. Dan use case di Indonesia itu sangat unik, ada 700 bahasa, 17.000 pulau. Data Indonesia ini seksi menurut Jensen Huang (CEO NVIDIA),” ungkap Andry.

    (prf/ega)

  • NVIDIA Siap Bantu Lintasarta Akselerasi Startup Terpilih di Semesta AI

    NVIDIA Siap Bantu Lintasarta Akselerasi Startup Terpilih di Semesta AI

    Jakarta

    Lintasarta resmi meluncurkan Semesta AI, yaitu sebuah program akselerasi untuk mendukung startup lokal yang mengembangkan solusi berbasis AI. NVIDIA pun menyatakan siap membantu Lintasarta mengembangkan startup AI yang terpilih dalam program ini.

    Enterprise Business Country Manager NVIDIA, Andry Gunawan mengatakan program ini diinisiasi dua tahun lalu. Saat itu salah satu profesor NVIDIA datang ke Jakarta dan membahas program ini bersama Lintasarta.

    Untuk mendukung startup di program Semesta AI, NVIDIA pun siap memberikan edukasi dengan menghadirkan satu orang yang fokus dalam edukasi startup.

    “Bagi yang sudah pernah coba masuk ke dalam pembentukan institutnya NVIDIA. Untuk developer, apa manfaatnya? Agar bisa dapetin hitsheet, script-script apa yang baru,” ungkap Andry saat Kick Off Semesta AI 2025, Jakarta, Kamis (24/7/2025).

    Menurut Andry, NVIDIA juga siap memberikan infrastruktur yang mendukung startup yang tergabung di Semesta AI. Salah satunya yaitu dengan masuk ke dalam portal ai.nvidia.com yang menyediakan banyak sekali use case.

    Andy mengatakan menurut NVIDIA, startup adalah aset dan rekan kerja, sehingga ketika mereka membutuhkan bantuan, NVIDIA siap dikontak untuk memberikan bantuan.

    “Jika menggunakan Cloudeka sebagai cloud-nya Lintasarta, maka juga ada dukungan NVIDIA 24 jam. Jadi kalau ada kendala, performance problem, silahkan untuk direct report,” imbuhnya.

    Sementara itu, President Director & CEO Lintasarta, Bayu Hanantasena mengatakan sejak pertama kali diperkenalkan tahun lalu pada peluncuran AI Merdeka, Semesta AI telah menarik lebih dari 150 startup dan ISV dari berbagai wilayah di Indonesia.

    “Dari jumlah tersebut, 20 peserta terbaik akan terpilih untuk melangkah ke fase utama program Semesta AI,” ujar Bayu.

    Bermitra dengan NVIDIA, Bayu mengatakan program akan memberikan akses kolaborasi dengan lebih dari 2.300 pelanggan Lintasarta yang diharapkan dapat membantu mempercepat akselerasi startup ke market.

    Program ini menjadi bagian dari NVIDIA Inception Program dan didesain untuk memberikan dampak nyata bagi industri nasional.

    “Program ini akan menawarkan sejumlah dampak strategis, yang pertama pendampingan 1-on-1 dari para profesional, kemudian proyek percontohan atau piloting untuk startup, akses ke infrastruktur AI Lintasarta powered by NVIDIA melalui voucher GPU Merdeka hingga US$ 15.000,” ungkap Bayu.

    Bayu pun berharap program ini tidak hanya menjadi program akselerasi saja, tetapi juga menjadi komitmen ekosistem dan masa depan AI yang berdaulat, inklusif dan berdampak nyata bagi Indonesia.

    Sebagai informasi, Semesta AI menjadi salah satu program yang ada di dalam ekosistem AI Merdeka yang diluncurkan tahun lalu. AI Merdeka memiliki 3 pilar yaitu Laskar AI, AI Use Case dan Semesta AI yang baru diluncurkan.

    (prf/ega)

  • Titik Api Karhutla Riau Turun Drastis, Menhut: Kini 116 Per Hari

    Titik Api Karhutla Riau Turun Drastis, Menhut: Kini 116 Per Hari

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni mengumumkan kabar menggembirakan terkait penanganan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Provinsi Riau. Menurutnya, jumlah titik api Karhutla di Riau mengalami penurunan drastis, dari 1.300 titik per hari menjadi hanya 116 titik.

    Pernyataan ini disampaikan Antoni saat memimpin rapat koordinasi penanganan Karhutla di Gedung Daerah Balai Serindit, Riau, Rabu (23/7/2025). Rapat tersebut dibuka secara daring oleh Menkopolhukam Budi Gunawan dan dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, termasuk Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan, serta Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto.

    “Ada angka penurunan titik api, di Riau dari awalnya tanggal 16 di angka 1.300, per hari ini angkanya di 116 titik,” ujar Raja Juli Antoni dalam keterangannya, Kamis (24/7/2025).

    Kolaborasi Udara dan Darat

    Antoni menegaskan, penurunan ini merupakan hasil kerja kolaboratif antara berbagai unsur, termasuk pasukan darat dari TNI, Polri, BNPB, dan Manggala Agni, serta dukungan pasukan udara melalui Operasi Modifikasi Cuaca (OMC).

    “Artinya apa? Kerja keras teman-teman di lapangan, baik pasukan darat maupun udara lewat OMC, sudah relatif berhasil, meskipun perlu terus dioptimalkan,” jelasnya.

    Ke depan, pemerintah akan memperkuat sarana dan prasarana penanggulangan Karhutla. Termasuk dengan penambahan helikopter OMC, armada water bombing, dan mobilisasi pasukan pemadam ke daerah-daerah rawan seperti Rokan Hulu (Rohul) dan Rokan Hilir (Rohil).

    “Sekarang ada dua heli untuk OMC, insyaallah akan jadi tiga. Water bombing saat ini tiga unit, akan bertambah menjadi lima. Kami juga akan kirim tambahan pasukan darat dari TNI dan Polri untuk pemadaman di Rohul dan Rohil,” paparnya.

    Tak lupa, Menteri Antoni mengingatkan masyarakat agar tidak melakukan pembakaran untuk membuka lahan atau bermain api di tengah kondisi cuaca kering yang masih berlangsung.

    “Ingatkan memori masa lalu ketika Riau dikepung asap. Tidak bisa keluar rumah, pesawat tidak bisa mendarat, anak-anak tidak sekolah, dan banyak warga kena ISPA,” kata Antoni mengingatkan.

    Ia menegaskan, tindakan membakar lahan bukan hanya membahayakan lingkungan, tapi juga kesehatan dan keselamatan masyarakat luas.