Tag: Gunawan

  • Timnas Mobile Legends Siap Harumkan Indonesia di Kejuaraan Dunia IESF 2025

    Timnas Mobile Legends Siap Harumkan Indonesia di Kejuaraan Dunia IESF 2025

    Jakarta

    Timnas Esports Indonesia akan kembali unjuk gigi di ajang bergengsi kelas dunia. Atlet Mobile Legends Men dan Women Tanah Air siap mengharumkan nama bangsa di kejuaraan IESF 2025.

    Turnamen tersebut akan diselenggarakan di Kuala Lumpur, Malaysia, dari 1-7 Desember 2025. Diketahui kalau persiapan timnas sudah sangat matang melalui Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas), yang digelar oleh Badan Tim Nasional Esports Indonesia sejak Mei 2025.

    Proses pemusatan latihan ini laksanakan dengan seleksi ketat, pembinaan berkelanjutan dan profesional, serta penerapan strategi permainan yang adaptif untuk menjawab tantangan dan dinamika kompetisi global.

    Ketua Umum Pengurus Besar Esports Indonesia (PB ESI), Budi Gunawan melalui Ketua Harian PB ESI, Bambang Sunarwibowo, menegaskan partisipasi Indonesia di Mobile Legends Men dan Women tidak hanya bertujuan menghasilkan prestasi gemilang. Menurutnya, ini bisa menjadi bukti nyata berkembangnya esports di Indonesia.

    “Kami optimis, para atlet dapat tampil percaya diri serta mampu mengibarkan Merah-Putih di podium tertinggi. Kami siap mendukung dan memastikan setiap langkah mereka akan menjadi cerminan bagi generasi mendatang agar dapat meraih prestasi setinggi-tingginya,” ujarnya, berdasarkan informasi yang diterima detikINET, Kamis (9/10/2025).

    Ketua Badan Tim Nasional, Wishnu Buddhaya, mengatakan kalau para atlet sudah menjalani Pelatnas dengan disiplin dan dedikasi luar biasa. Dirinya memastikan, setiap aspek yang dijalani para atletnya sudah dipersiapkan secara optimal.

    “Kami percaya, bahwa hasil tidak akan mengkhianati proses. Semangat juang, kerja keras, dan rasa tanggung jawab para atlet selama menjalani Pelatnas akan menjadi modal penting untuk bersaing di panggung esports dunia,” pinta Wishnu.

    Adapun sejumlah atlet yang akan mewakili Indonesia di Mobile Legends Women di antaranya Vivi Indrawaty, Michelle Denise Siswanto, Venny Lim, Cindy Laurent Siswanto, Viorelle Valencia Chen, Ilyas Rahmanda (pelatih), dan Sherly Sindra (asisten pelatih). Sementara untuk kategori pria, yang akan tampil adalah Aldhia Fahmi Aranda, Riski, Yonathan Cin, Christian Widy Wardhana Hartono, Yehezkiel Wiseman Hamonangan Napitu, Doly Van Pelo Sihotang (pelatih), dan Usep Satiawan (asisten pelatih).

    (hps/fay)

  • Sorella dan Lovepink Gelar Every You, Aware and Care Bareng Atma Jaya

    Sorella dan Lovepink Gelar Every You, Aware and Care Bareng Atma Jaya

    Jakarta: Dalam rangka meningkatkan kesadaran mengenai pentingnya deteksi dini kanker payudara, Sorella kembali menyelenggarakan program tahunan bertajuk Sorella Care. Tahun ini, acara digelar dengan tema “Every You, Aware and Care” dan berlokasi di Universitas Katolik Indonesia (UNIKA) Atma Jaya, Jakarta Selatan.
     
    Bekerja sama dengan Lovepink dan Universitas Atma Jaya, acara ini diadakan pada 8 Oktober 2025 di Aula Yustinus, Lt. 14, UNIKA Atma Jaya. Kegiatan ini menghadirkan para narasumber inspiratif, yaitu Stefy Gunawan, LOA Coach & Soul Healing; dr. Daniel Ardian Soeselo, Sp.B, Msi.Med, Dokter Spesialis Bedah Klinik Atma Jaya; serta Fertina Tarasari dan Chris Wicaksana dari Lovepink.
     
    Acara ini diikuti oleh mahasiswi UNIKA Atma Jaya dan komunitas Lovepink, dengan tujuan memberikan edukasi mengenai pentingnya SADARI (Periksa Payudara Sendiri) dan SADANIS (Pemeriksaan Payudara Secara Klinis). Selain sesi edukasi, para peserta juga mendapatkan kesempatan untuk mendengarkan pengalaman langsung dari para survivor serta insight dari para ahli kesehatan mengenai pencegahan kanker payudara.
     
    Tahun ini, Sorella juga menghadirkan kembali produk spesial koleksi “Every You”. Dengan membeli koleksi ini, anda sudah turut berpartisipasi dalam Program 10.000 USG Gratis yang digagas Lovepink.

    Program ini bertujuan membantu realisasi deteksi dini akan kanker payudara, demi mewujudkan Indonesia yang bebas dari kanker payudara stadium lanjut bagi masyarakat yang kurang mampu atau beruntung karena biaya USG cukup mahal.
     
    Melalui tema “Every You, Aware and Care”, kami ingin mengajak generasi muda, khususnya para mahasiswi, untuk lebih peduli terhadap kesehatan payudara mereka sejak dini.
     
    Sorella mengaku telah lebih dari satu dekade konsisten mendukung gerakan Lovepink dalam menyebarkan kesadaran kanker payudara melalui berbagai program, termasuk kampanye edukasi dan gerakan pemeriksaan payudara gratis.
     
    Dengan semangat Be Brave, Be Aware, Be You, Sorella berharap semakin banyak perempuan Indonesia yang berani memeriksakan payudara dan mempunyai pengetahuan tentang bagaimana menjaga kesehatan payudara nya serta mau terlibat dalam memberikan support terhadap sesama wanita.

    Jakarta: Dalam rangka meningkatkan kesadaran mengenai pentingnya deteksi dini kanker payudara, Sorella kembali menyelenggarakan program tahunan bertajuk Sorella Care. Tahun ini, acara digelar dengan tema “Every You, Aware and Care” dan berlokasi di Universitas Katolik Indonesia (UNIKA) Atma Jaya, Jakarta Selatan.
     
    Bekerja sama dengan Lovepink dan Universitas Atma Jaya, acara ini diadakan pada 8 Oktober 2025 di Aula Yustinus, Lt. 14, UNIKA Atma Jaya. Kegiatan ini menghadirkan para narasumber inspiratif, yaitu Stefy Gunawan, LOA Coach & Soul Healing; dr. Daniel Ardian Soeselo, Sp.B, Msi.Med, Dokter Spesialis Bedah Klinik Atma Jaya; serta Fertina Tarasari dan Chris Wicaksana dari Lovepink.
     
    Acara ini diikuti oleh mahasiswi UNIKA Atma Jaya dan komunitas Lovepink, dengan tujuan memberikan edukasi mengenai pentingnya SADARI (Periksa Payudara Sendiri) dan SADANIS (Pemeriksaan Payudara Secara Klinis). Selain sesi edukasi, para peserta juga mendapatkan kesempatan untuk mendengarkan pengalaman langsung dari para survivor serta insight dari para ahli kesehatan mengenai pencegahan kanker payudara.
     
    Tahun ini, Sorella juga menghadirkan kembali produk spesial koleksi “Every You”. Dengan membeli koleksi ini, anda sudah turut berpartisipasi dalam Program 10.000 USG Gratis yang digagas Lovepink.
     
    Program ini bertujuan membantu realisasi deteksi dini akan kanker payudara, demi mewujudkan Indonesia yang bebas dari kanker payudara stadium lanjut bagi masyarakat yang kurang mampu atau beruntung karena biaya USG cukup mahal.
     
    Melalui tema “Every You, Aware and Care”, kami ingin mengajak generasi muda, khususnya para mahasiswi, untuk lebih peduli terhadap kesehatan payudara mereka sejak dini.
     
    Sorella mengaku telah lebih dari satu dekade konsisten mendukung gerakan Lovepink dalam menyebarkan kesadaran kanker payudara melalui berbagai program, termasuk kampanye edukasi dan gerakan pemeriksaan payudara gratis.
     
    Dengan semangat Be Brave, Be Aware, Be You, Sorella berharap semakin banyak perempuan Indonesia yang berani memeriksakan payudara dan mempunyai pengetahuan tentang bagaimana menjaga kesehatan payudara nya serta mau terlibat dalam memberikan support terhadap sesama wanita.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (MMI)

  • Kejutan! Sekda Priyo Masuk 3 Besar Calon Sekda Kabupaten Blitar

    Kejutan! Sekda Priyo Masuk 3 Besar Calon Sekda Kabupaten Blitar

    Blitar (beritajatim.com) – Teka-teki siapa yang akan menduduki kursi jabatan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Blitar kini memasuki babak akhir. Panitia Seleksi (Pansel) Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama secara resmi telah mengumumkan 3 nama calon terkuat yang lolos hingga tahap akhir.

    Pada pengumuman ini menghadirkan kejutan dengan masuknya nama Sekretaris Daerah Kota Blitar, Priyo Suhartono sebagai calon Sekda Kabupaten Blitar. Priyo akan bersaing dengan 2 calon dari internal Pemerintahan Kabupaten Blitar.

    Berdasarkan pengumuman Nomor 05/PANSEL/2025 yang dirilis pada Rabu, 8 Oktober 2025, ketiga nama tersebut telah menyelesaikan seluruh tahapan seleksi yang berakhir dengan wawancara akhir pada 7 Oktober 2025.

    Priyo Suhartono akan bersaing dengan dua pejabat senior dari internal Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar. Keduanya adalah Inspektur Kabupaten Blitar, Drs. Rully Wahyu Prasetyowanto dan Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Khusna Lindarti.

    Masuknya nama Sekda Kota Blitar menjadi dinamika menarik dalam bursa calon “jenderal ASN” di lingkungan Pemkab Blitar. Meski berstatus sebagai Sekda namun diperkirakan jalan Priyo masih terjal karena harus bersaing dengan Khusna Lindarti yang kini menjabat sebagai Pj Sekda.

    Meskipun tiga nama telah diumumkan, panitia seleksi menegaskan bahwa urutan nama dalam pengumuman disusun berdasarkan abjad dan tidak mencerminkan peringkat.

    “Bahwa calon tersebut memiliki kedudukan dan kesempatan yang sama untuk dapat ditetapkan dan dilantik sebagai Pejabat Pimpinan Tinggi Sekretaris Daerah,” tulis Ketua Pansel, Hendro Gunawan.

    Dengan selesainya tugas pansel, kini bola panas ada di tangan Bupati Blitar. Ketiga nama ini akan diserahkan kepada bupati untuk dipilih salah satu yang akan ditetapkan dan dilantik sebagai Sekda definitif. Keputusan panitia seleksi ini bersifat final dan mengikat.

    Berikut adalah tiga calon Sekretaris Daerah Kabupaten Blitar:

    Drs. Rully Wahyu Prasetyowanto, ME (Inspektur Kabupaten Blitar)
    Khusna Lindarti, S.Sos., M.Si (Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Blitar dan Pj Sekda Kabupaten Blitar)
    Priyo Suhartono, S.Sos., M.Si (Sekretaris Daerah Kota Blitar)

    Kini patut dinanti siapa yang bakal lolos dan terpilih menjadi Sekda Kabupaten Blitar. (owi/ian)

  • Arif Nuryanta Bantah Komplain Uang Suap Kasus CPO Tak Cukup
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        8 Oktober 2025

    Arif Nuryanta Bantah Komplain Uang Suap Kasus CPO Tak Cukup Nasional 8 Oktober 2025

    Arif Nuryanta Bantah Komplain Uang Suap Kasus CPO Tak Cukup
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Eks Wakil Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Muhammad Arif Nuryanta membantah pernah menyampaikan adanya wanprestasi terhadap uang suap yang diterimanya untuk menjatuhkan vonis lepas bagi tiga korporasi
    crude palm oil
    (CPO).
    Bantahan ini disampaikan Arif menanggapi keterangan Panitera Muda nonaktif PN Jakarta Utara Wahyu Gunawan yang diperiksa sebagai saksi mahkota dalam sidang hari ini.
    “Soal wanprestasi, saya sama sekali tidak menyebut wanprestasi, bahkan kalimat wanprestasi saya tidak pernah menyatakan itu,” ujar Arif dalam sidang di Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (8/10/2025).
    Saat ditanya lebih lanjut oleh hakim, Arif menegaskan bahwa dirinya sama sekali tidak pernah menyebutkan kata ‘wanprestasi’.
    Atas bantahan ini, Hakim Ketua Effendi mempersilakan Wahyu untuk menyampaikan pendapatnya.
    “Apakah saudara Wahyu tetap di keterangannya atau membenarkan?” tanya hakim Effendi.
    Wahyu mengatakan bahwa dirinya tidak mengubah keterangannya.
    Ia tetap pada keterangannya bahwa Arif pernah mengatakan adanya wanprestasi.
    Soal wanprestasi ini pernah disinggung dalam dakwaan yang disusun Jaksa Penuntut Umum (JPU).
    Percakapan soal wanprestasi ini terjadi antara Arif dan Wahyu sekitar bulan Oktober 2024, yaitu setelah Wahyu menerima uang tunai dalam mata uang dollar Amerika Serikat senilai Rp 2 juta atau setara Rp 32 miliar dari Ariyanto, selaku pengacara pihak korporasi.
    Berdasarkan kronologi kasus yang dibacakan JPU, Arif yang bertemu langsung dengan Ariyanto di sebuah rumah makan di Kelapa Gading, Jakarta Timur, pada 18 Juli 2024, pernah tawar-menawar soal suap.
    Awalnya, Ariyanto menyatakan kesiapan perusahaan untuk membayar Rp 20 miliar.
    Namun, hal ini langsung ditolak oleh Arif yang meminta uang hingga 3 kali lipat.
    “Bagaimana mungkin saya membagi dengan Majelis, kalau 3 juta dollar, saya oke,” kata Arif saat itu.
    Ketika itu, Ariyanto mengaku akan mengusahakan uang sesuai permintaan Arif.
    Namun, ia meminta agar majelis hakim memastikan pihak korporasi diberi putusan onslag.
    Protes wanprestasi yang disampaikan Arif diteruskan Wahyu kepada Ariyanto.
    Masih di bulan Oktober 2024, Ariyanto kembali mengunjungi rumah Wahyu untuk memastikan uang 2 juta dollar AS juta telah diterima hakim.
    “(Uang sudah diterima) Tapi, lu wanprestasi karena jumlahnya tidak sesuai,” kata Wahyu kepada Ariyanto.
    Dalam kasus ini, jaksa mendakwa lima orang hakim dan pegawai pengadilan yang menerima suap dengan total nilai mencapai Rp 40 miliar.
    Rinciannya, eks Wakil Ketua PN Jakarta Pusat, Muhammad Arif Nuryanta, didakwa menerima Rp 15,7 miliar; Panitera Muda nonaktif PN Jakarta Utara, Wahyu Gunawan, menerima Rp 2,4 miliar.
    Sementara itu, Djuyamto, selaku ketua majelis hakim, menerima Rp 9,5 miliar, sedangkan dua hakim anggota, Ali Muhtarom dan Agam Syarif Baharudin, masing-masing menerima Rp 6,2 miliar.
    Atas suap yang diterima, Djuyamto, Ali, dan Agam memutus vonis lepas untuk tiga korporasi, yaitu Permata Hijau Group, Wilmar Group, dan Musim Mas Group.
    Sementara itu, Arif Nuryanta dan Wahyu Gunawan terlibat dalam proses negosiasi dengan pengacara dan proses untuk mempengaruhi majelis hakim agar memutus perkara sesuai permintaan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Profil Gunawan Lim, Perjalanan Karier, dan Perusahaan yang Dipimpinnya

    Profil Gunawan Lim, Perjalanan Karier, dan Perusahaan yang Dipimpinnya

  • Ironi Negeri Kaya Gas, Industri Teriak Pasokan Gas Murah Seret

    Ironi Negeri Kaya Gas, Industri Teriak Pasokan Gas Murah Seret

    Bisnis.com, JAKARTA – Persoalan pasokan dan mahalnya harga gas masih menjadi persoalan yang membuat pelaku industri waswas. Keterbatasan pasokan gas murah dinilai dapat menekan produktivitas manufaktur dan memunculkan risiko deindustrialisasi.

    Pelaku usaha mengeluhkan bahwa alokasi kuota gas murah atau harga gas bumi tertentu (HGBT) saat ini untuk industri di bagian barat Jawa dibatasi di kisaran 60%-65% dan bagian timur sebesar 50%-55% dari total kuota yang diberikan. Selebihnya, pelaku usaha mesti membayar dengan harga gas hasil regasifikasi LNG senilai US$15,3 per million British thermal unit (MMBtu)

    Adapun, pemerintah telah memberikan alokasi kuota gas murah untuk tujuh sektor industri, seperti pupuk, petrokimia, oleokimia, baja, keramik, kaca, dan sarung tangan karet yang tertuang dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 76.K/MG.01/MEM.M/2025.

    HGBT dibedakan berdasarkan pemanfaatan gas bumi sebagai bahan bakar sebesar US$7 per MMBtu dan untuk bahan baku sebesar US$6,5 per MMBtu.

    Terbatasnya pasokan gas murah tak lepas dari menyusutnya pasokan gas pipa di wilayah strategis seperti Sumatra bagian tengah, Sumatra bagian selatan, Lampung, dan Jawa bagian barat lantaran penurunan alamiah produksi blok migas dan belum ditemukannya sumber gas baru.

    Di sisi lain, infrastruktur gas pipa di wilayah defisit pasokan belum tersambung sepenuhnya dengan sumber-sumber yang masih memiliki pasokan berlebih. Alhasil, suplai gas pipa yang berkurang disiasati dengan pasokan gas alam cair alias LNG.

    Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Saleh Husin mengatakan, harga gas yang terlalu tinggi dapat membuat industri nasional kehilangan daya saing. Pasalnya, gas bumi merupakan komponen penting dalam proses produksi industri pengolahan, seperti pupuk, baja, semen, farmasi, keramik, tekstil, hingga makanan dan minuman. 

    “Kalau harga gas terlalu tinggi, bisa-bisa beberapa industri lari ke negara tetangga yang energinya lebih kompetitif,” kata Saleh dalam agenda Diskusi Kadin di Jakarta, Selasa (7/10/2025).

    Menurut Saleh, apabila industri dikenai harga gas regasifikasi LNG mencapai US$16,77 per MMBtu, maka banyak pelaku industri berisiko menutup operasi atau memindahkan pabrik ke negara tetangga yang menawarkan harga energi lebih murah.

    Bahkan, kondisi ini juga dapat memicu lonjakan impor produk jadi, mengancam industri dalam negeri, serta menurunkan kontribusi sektor manufaktur terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

    Di samping itu, Saleh menegaskan bahwa keberlanjutan pasokan energi, termasuk gas bumi, menjadi kunci untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga 8%.

    “Untuk tumbuh 8%, industri harus tumbuh lebih dulu. Tanpa industri yang kuat, ekonomi tidak akan mencapai target itu,” tuturnya.

    Pelaku usaha berharap pemerintah segera mengambil langkah strategis, termasuk memperbolehkan industri untuk mengimpor gas dengan mekanisme terukur, agar industri nasional tetap tangguh, efisien, dan kompetitif di pasar global.

    Opsi Impor Gas

    Pelaku industri pun ramai-ramai mengusulkan impor gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG) sebagai solusi sementara untuk memenuhi kebutuhan industri. Impor gas dilakukan dalam periode terbatas sambil menunggu pasokan dalam negeri untuk industri mencukupi.

    “Misalnya, di dalam negeri terbatas ya mungkin Pak Dirjen [Migas ESDM] ini dimungkinkan untuk para pelaku industri ini boleh mengimpor gas untuk kebutuhan industri, bukan kebutuhan importir umum,” kata Saleh.

    Agar kebijakan impor gas berjalan efektif dan tidak menimbulkan distorsi, Kadin meminta pemerintah menyiapkan payung hukum dalam bentuk Peraturan Pemerintah (PP) yang menjamin kepastian pasokan dan distribusi gas bagi industri.

    “Sektor industri membutuhkan kepastian kebijakan yang berkelanjutan. PP ini juga harus membuka ruang bagi industri untuk mengimpor gas secara mandiri dan membangun infrastruktur jaringan gas di kawasan industri,” ujarnya.

    Senada, Ketua Umum Forum Industri Pengguna Gas Bumi (FIPGB) Yustinus Gunawan mengatakan, pihaknya mendukung terbukanya keran impor gas untuk memastikan industri tetap berproduksi. 

    “Kami melihatnya impor LNG ini salah satu solusi untuk mengurangi kelangkaan gas. Kedua, juga ada pembanding bagaimana komposisi cost itu bisa dari banyak pihak, jangan single source jadi keragaman sumber itu sangat penting, multisourcing,” ujar Yustinus dalam kesempatan terpisah. 

    Lebih lanjut, Sekretaris Direktorat Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT) Kementerian Perindustrian Sri Bimo Pratomo mengatakan, opsi impor LNG juga dapat dilakukan dengan mengambil pasokan gas dari Amerika Serikat (AS). 

    Pasalnya, harga gas dari AS dinilai murah yakni sebesar US$3,43 per MMBtu. Dengan impor gas dari AS, dia juga menilai hal ini dapat melancarkan negosiasi penurunan tarif resiprokal AS terhadap produk Indonesia senilai 19%. 

    “Kalau kita bisa ya usulan kementerian kita usulkan kalau bisa kita impor dari Amerika tentu nanti akan dapet sebaliknya mungkin dari 19% ini bisa diturunkan lagi tarif resiprokal kita ke Amerika sehingga produk-produk kita ini akan bisa berdaya saing ke Amerika dan mungkin di dalam negeri juga bisa meningkat daya saingnya,” pungkasnya

    Sementara itu, Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) meminta pemerintah untuk mempertimbangkan kebijakan domestic market obligation (DMO) untuk pasokan gas guna memastikan kebutuhan industri terpenuhi sebelum diekspor. 

    “Kami berharap bahwa pemerintah juga memikirkan selain tadi disinggung berkaitan dengan izin impor, tapi kami juga menyoroti juga ekspor kita kenapa kita tidak memberlakukan seperti batu bara ada DMO, siapa tahu itu bisa diterapkan untuk energi gas,” kata Ketua Umum Asaki Edy Suyanto.

    Produksi Gas Domestik Diklaim Masih Mencukupi

    Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut, pemerintah masih memprioritaskan produksi gas domestik untuk memenuhi kebutuhan nasional. Alhasil, usulan impor gas alam cair alias LNG untuk industri belum dapat direalisasikan. 

    Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Laode Sulaeman mengatakan, pihaknya memahami kondisi permintaan gas domestik yang terus meningkat. Namun, dia menilai ketersediaan gas dalam negeri masih dapat memenuhi kebutuhan pasar. 

    “Namun, pada saat ini memang kebijakan pemerintah memandang ketahanan energi, itu sedapat mungkin kita menahan impor saat ini ya,” kata Laode.

    Laode memastikan pihaknya akan menampung dan menghormati masukan atau usulan yang dilayangkan dari pelaku industri. Namun, keputusan pemerintah saat ini masih bulat untuk tidak membuka keran impor LNG. 

    “Jadi kita menghormati ini masukan dari kawan-kawan industri. Tadi juga Pak Saleh [WKU Kadin Bidang Perindustrian] menyampaikan bahwa ada opsi untuk kita impor. Tapi masukan tadi kita tampung dulu,” tuturnya. 

  • Inflasi Sumut Tertinggi di Indonesia, Pengamat: Tak Ada Mitigasi dari Pemerintah
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        7 Oktober 2025

    Inflasi Sumut Tertinggi di Indonesia, Pengamat: Tak Ada Mitigasi dari Pemerintah Medan 7 Oktober 2025

    Inflasi Sumut Tertinggi di Indonesia, Pengamat: Tak Ada Mitigasi dari Pemerintah
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com
    – Inflasi di Sumatera Utara (Sumut) tercatat mencapai 5,23 persen, lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi yang hanya 4,69 persen pada kuartal kedua.
    Hal ini menunjukkan bahwa pengeluaran masyarakat melebihi pendapatan mereka, dan kondisi ini dianggap sebagai salah satu yang terburuk di Indonesia.
    Pengamat ekonomi Sumatera Utara, Benjamin Gunawan, menilai bahwa pemerintah daerah harus memperhatikan situasi ini dengan serius.
    “Tetapi yang sangat disesalkan adalah kayaknya tidak ada mitigasi kebijakan dari pemerintah. Eksekusinya untuk mitigasi risiko kenaikan inflasi itu saya bilang minim. Itukan gagal mengendalikan inflasi secara keseluruhan,” ujarnya saat dihubungi Kompas.com melalui telepon seluler, Selasa (7/10/2025).
    Gunawan menjelaskan bahwa potensi inflasi tinggi sebenarnya sudah bisa diprediksi sejak tiga bulan lalu.
    Selama periode kemarau panjang pada Mei hingga Juli 2025, pemerintah seharusnya mulai mengantisipasi penurunan produksi beberapa tanaman pangan.
    Hal ini terbukti dengan penurunan produksi cabai di daerah Lubu Cuik, Kabupaten Batubara, dan Kabupaten Karo.
    Rata-rata produksi cabai di Lubuk Cuik yang biasanya mencapai 120 ton per hari, kini hanya di bawah 70 ton per hari.
    “Harga cabai merah, cabai rawit, cabai hijau mengalami kenaikan, meskipun saat ini cabai merah masih mahal, harganya Rp 80 ribu hingga Rp 100 per kilogram di Sibolga,” papar Gunawan.
    Dia menjelaskan, komoditas utama yang menyumbang inflasi di bulan Agustus dan September 2025 adalah cabai merah, cabai rawit, beras, dan daging ayam.
    Namun, pada September, beras justru menyumbang deflasi karena adanya gerakan pangan murah serta penurunan harga beras seiring dengan musim panen.
    Gunawan menambahkan, meskipun harga cabai hijau dan cabai rawit mulai turun, masyarakat tidak boleh merasa tenang.
    “Deflasi yang terjadi secara berulang itu justru seharusnya dijadikan pembelajaran, karena deflasi itu memunculkan kemungkinan petani mengalami kerugian,” ujarnya.
    Dia mengingatkan, saat deflasi terjadi, itu justru bisa menjadi “bom waktu” yang akan memicu inflasi di masa depan, terutama di tengah cuaca buruk yang dapat merusak tanaman.
    “Pemerintah harus lebih aktif dan sebaiknya sudah ada mitigasi kebijakan apa yang harus diambil. Inflasi yang tinggi begini sama saja, masyarakat terbebani dengan pengeluaran lebih banyak,” tegas Gunawan.
    Dengan kondisi ini, Gunawan berharap pemerintah daerah lebih responsif dalam menghadapi tantangan inflasi dan mengimplementasikan kebijakan yang efektif untuk melindungi masyarakat dari dampak ekonomi yang merugikan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pengusaha Manufaktur Usul Impor LNG dari AS, Begini Respons ESDM

    Pengusaha Manufaktur Usul Impor LNG dari AS, Begini Respons ESDM

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut, pemerintah masih memprioritaskan produksi gas domestik untuk memenuhi kebutuhan nasional. Alhasil, usulan impor gas alam cair alias liquefied natural gas (LNG) untuk industri belum dapat direalisasikan. 

    Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Laode Sulaeman mengatakan, pihaknya memahami kondisi permintaan gas domestik yang terus meningkat. Namun, dia menilai ketersediaan gas dalam negeri masih dapat memenuhi kebutuhan pasar. 

    “Namun, pada saat ini memang kebijakan pemerintah memandang ketahanan energi, itu sedapat mungkin kita menahan impor saat ini ya,” kata Laode saat ditemui usai diskusi yang digelar di Menara Kadin, Selasa (7/10/2025).

    Hal ini diungkap Laode saat bertemu dengan sejumlah pelaku usaha industri pengguna gas bumi yang kompak mengusulkan impor LNG akibat keterbatasan pasokan yang terjadi saat ini.

    Laode memastikan pihaknya akan menampung dan menghormati masukan atau usulan yang dilayangkan dari pelaku industri. Namun, keputusan pemerintah saat ini masih bulat untuk tidak membuka keran impor LNG. 

    “Jadi kita menghormati ini masukan dari kawan-kawan industri. Tadi juga Pak Saleh [WKU Kadin Bidang Perindustrian] menyampaikan bahwa ada opsi untuk kita impor. Tapi masukan tadi kita tampung dulu,” tuturnya. 

    Untuk diketahui, sebelumnya pelaku industri ramai-ramai mengusulkan impor LNG untuk memenuhi kebutuhan industri. Pasalnya, saat ini industri pengguna gas terutama penerima harga gas bumi tertentu (HGBT) mengalami kelangkaan pasokan. 

    Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Perindustrian Saleh Husin mengatakan, hingga saat ini, pihaknya banyak menerima laporan bahwa volume gas murah atau HGBT untuk tujuh sektor dipatok hanya mendapatkan 60% dari total kuota yang diberikan pemerintah. 

    Adapun, pemerintah telah memberikan alokasi kuota gas murah untuk tujuh sektor industri, seperti pupuk, petrokimia, oleochemical, baja, keramik, kaca, dan sarung tangan karet yang tertuang dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 76.K/MG.01/MEM.M/2025. 

    “Misalnya, di dalam negeri terbatas ya mungkin Pak Dirjen [Migas ESDM] ini dimungkinkan untuk para pelaku industri ini boleh mengimpor gas untuk kebutuhan industri, bukan kebutuhan importir umum,” kata Saleh dalam diskusi bertajuk ‘Keberlanjutan Gas Bumi untuk Industri Nasional: Sinergi Kebijakan, Pasokan, dan Daya Saing’, Selasa (7/10/2025).

    Senada, Ketua Umum Forum Industri Pengguna Gas Bumi (FIPGB) Yustinus Gunawan mengatakan, pihaknya mendukung terbukanya keran impor gas untuk memastikan industri tetap berproduksi. 

    “Kami melihatnya impor LNG ini salah satu solusi untuk mengurangi kelangkaan gas. Kedua, juga ada pembanding bagaimana komposisi cost itu bisa dari banyak pihak, jangan single source jadi keragaman sumber itu sangat penting, multisourcing,” ujar Yustinus dalam kesempatan terpisah. 

  • Bongkar Kasus Pembunuhan Sadis, 11 Personel Polres Gresik Diganjar Penghargaan Kapolda

    Bongkar Kasus Pembunuhan Sadis, 11 Personel Polres Gresik Diganjar Penghargaan Kapolda

    Gresik (beritajatim.com) – Kasus perampokan dan pembunuhan sadis yang terjadi di Desa Ima’an, Kecamatan Dukun, Gresik, berhasil diungkap berkat kerja keras dan kejelian tim Satreskrim Polres Gresik. Dalam aksi perampokan yang berlangsung pada Sabtu, 16 Maret 2025, pelaku berhasil menggondol uang ratusan juta rupiah dan mengakibatkan satu korban tewas.

    Berkat investigasi intensif, polisi berhasil menangkap pelaku utama, Ahmad Midhol (42), yang sempat menjadi daftar pencarian orang (DPO) setelah melarikan diri.

    Sebagai bentuk apresiasi atas keberhasilan tersebut, Kapolda Jatim, Irjen Pol Nanang Avianto, memberikan penghargaan kepada 11 anggota Satreskrim Polres Gresik yang terlibat dalam pengungkapan kasus tersebut.

    Di antaranya adalah Kasat Reskrim AKP Abid Uais Al-Qarni Aziz, KBO Reskrim Iptu Muhammad Nur Setyabudi, Kanit 1 Satreskrim Ipda Andi Muh Asyraf Gunawan, serta sejumlah anggota lainnya.

    “Kami menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh jajaran Satreskrim atas kinerja yang luar biasa,” ujar Irjen Pol Nanang Avianto menyatakan, Senin (6/10/2025). Ia menambahkan bahwa keberhasilan ini diharapkan dapat memotivasi seluruh personel Polres Gresik untuk terus bekerja dengan hati, profesional, dan responsif terhadap setiap laporan masyarakat.

    Kapolres Gresik, AKBP Rovan Richard Mahenu, juga memberikan penegasan terkait pencapaian ini, mengatakan bahwa pengungkapan kasus ini merupakan bukti komitmen pihak kepolisian dalam memberikan pelayanan cepat, tepat, dan berkeadilan kepada masyarakat.

    “Respons yang tanggap, koordinasi yang solid antarunit, serta semangat pantang menyerah menjadi faktor utama dibalik keberhasilan ini,” tambahnya.

    Sebagai informasi, perampokan yang terjadi pada dini hari 16 Maret 2025 ini melibatkan pelaku yang berhasil kabur dengan membawa uang tunai dalam jumlah besar. Namun, berkat upaya maksimal tim Satreskrim Polres Gresik, pelaku utama Ahmad Midhol akhirnya dapat ditangkap dan mempertanggungjawabkan perbuatannya. [dny/suf]

  • Pelaku UMKM di NTB raih “cuan” selama MotoGP Mandalika 2025

    Pelaku UMKM di NTB raih “cuan” selama MotoGP Mandalika 2025

    Sirkuit Mandalika, NTB (ANTARA) – Para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang berjualan di dalam areal Sirkuit Mandalika mengaku meraih “cuan” (untung) selama berlangsungnya MotoGP Indonesia pada 3-5 Oktober 2025.

    Sejumlah pelaku UMKM yang ditemui di Sirkuit Mandalika, Minggu, mengatakan rata-rata omzet mereka naik tiga kali lipat di banding hari biasa. Mereka, menilai ajang internasional ini mampu mendongkrak peningkatan ekonomi bagi pelaku UMKM lokal.

    “Alhamdulillah, jualan habis terjual,” ujar seorang pedagang kuliner Hendra Gunawan.

    Ia mengaku, dalam sehari dirinya mampu menjual 500 boks makanan dan minuman.

    “Nggak ada yang tersisa. Habis pokoknya semuanya dibeli pengunjung,” tuturnya.

    Hendra mengatakan tidak mematok harga terlalu tinggi untuk barang dagangannya. Cukup dengan harga Rp15 ribu hingga Rp25 ribu, dirinya sudah mendapatkan untung.

    “Kalau biasanya dapat Rp1 juta, sekarang bisa dapat Rp2,5 juta,” terang Hendra.

    Selain kuliner, beberapa penjual jersey otomotif, kaos, topi Mandalika GP, hingga aksesoris seperti kaca mata, kain tenun, dan gelang, mutiara juga mengaku omzet jualannya naik selama MotoGP Mandalika.

    “Alhamdulillah kami bersyukur, jualan kami banyak diburu pengunjung,” ujar pedagang mutiara, Kamarudin.

    Kamarudin mengaku barang yang paling banyak dicari pengunjung gelang adalah mutiara. Dirinya pun mengaku pembeli banyak berasal dari luar daerah, seperti Jawa dan Sumatera.

    Tak hanya dari Nusantara, menurut Kamarudin, banyak di antara tamunya yang berbelanja merupakan warga negara asing (WNA) yang datang menonton MotoGP di Sirkuit Mandalika.

    “Ada dari Australia dan Eropa, kebanyakan yang dicari itu gelang untuk di pakai sendiri dan oleh-oleh,” ujar pria yang juga menjadi Ketua Asosiasi Pedagang Asongan NTB ini.

    Untuk mutiara yang di jual-nya dari harga Rp100 ribu hingga di atas Rp500 ribu ke atas tergantung kualitas mutiara dan tingkat kerumitan pembuatan apakah itu mutiara air tawar maupun air laut.

    “Kalau berapa omzet yang di dapat saya nggak bisa sampaikan. Tapi yang jelas naik drastis,” katanya.

    Kamarudin mengapresiasi dan berterima kasih atas dukungan yang diberikan pemerintah baik pusat dan provinsi, termasuk kabupaten serta pengelola KEK Mandalika, karena diberikan kesempatan untuk berjualan saat momen MotoGP. Dirinya pun berharap semakin banyak pelaku UMKM yang dilibatkan dalam ajang itu nantinya.

    “Kita bersyukur, ada perhatian pemerintah daerah, pak gubernur dan pusat terhadap pelaku UMKM lokal,” katanya.

    Kepala Dinas Koperasi dan UKM NTB, Ahmad Masyhuri menargetkan perputaran uang dari hasil pelaku UMKM selama MotoGP Mandalika mencapai miliaran.

    “Untuk tahun ini kita perkirakan nilai yang dihasilkan pelaku UMKM kita itu naik dari tahun 2024, angkanya berapa kita belum bisa hitung sekarang, nanti ada lembaga resmi yang menghitung itu,” ujarnya.

    Ia mengatakan pada tahun ini jumlah pelaku UMKM yang dilibatkan pemerintah berjualan di areal Sirkuit Mandalika sebanyak 120 UMKM. Terbagi 60 UMKM yang difasilitasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB dan 60 yang difasilitasi Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah.

    “Dari 120 UMKM yang kita libatkan, 80 persen bergerak di usaha kuliner, sisanya 20 persen adalah usaha kerajinan,” katanya.

    Masyhuri, menilai secara umum pelibatan pelaku UMKM pada tahun ini jauh lebih baik lantaran melibatkan asosiasi/organisasi pelaku UMKM, sehingga masing-masing asosiasi merasa terwakili.

    “Kami juga mengapresiasi ITDC, dengan semua kemudahan yang diberikan. Pelaku UMKM kita juga diberikan tempat yang layak,” ujarnya.

    Pewarta: Nur Imansyah
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.