Tag: Gigin Praginanto

  • Gigin Praginanto: Pemerintah Tak Mau Rakyat Sejahtera

    Gigin Praginanto: Pemerintah Tak Mau Rakyat Sejahtera

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Jumlah pemudik pada Idul Fitri 2025 mengalami penurunan drastis dibandingkan tahun sebelumnya.

    Pengamat Kebijakan Publik, Gigin Praginanto, tidak ketinggalan memberi komentarnya terhadap fenomena ini.

    Gigin menyebut bahwa Lebaran kali ini terasa berduka akibat merosotnya jumlah pemudik hingga 50 juta orang serta menurunnya perputaran uang sebesar Rp20 triliun.

    “Lebaran berduka. Jumlah pemudik rontok 50 juta, perputaran uang merosot 20 triliun rupiah,” ujar Gigin di X @giginpraginanto (1/4/2025).

    Ia menilai bahwa masalah utama yang dihadapi saat ini bukanlah percepatan militerisasi pemerintahan, melainkan perlunya langkah konkret untuk membenahi ekonomi.

    “Bukan percepatan militerisasi pemerintah yang dibutuhkan,” cetusnya.

    Dikatakan Gigin, pemerintah harus segera merampingkan kabinet serta menghapus regulasi yang menghambat investasi agar perekonomian kembali stabil.

    “Tapi gerak cepat membenahi perekonomian, merampingkan kabinet, dan membabat regulasi penghalang investasi,” tambahnya.

    Gigin juga mengkritik kebijakan pemerintah yang dinilainya lebih mengutamakan militerisasi ketimbang kesejahteraan rakyat.

    “Mereka lebih mementingkan militerisasi pemerintahan karena tak ingin masyarakat sejahtera,” Gigin menuturkan.

    Ia berpendapat bahwa kesejahteraan masyarakat seharusnya menjadi prioritas utama, karena masyarakat yang sejahtera akan menjadi lebih kritis dan sulit dimanipulasi dengan bantuan sosial.

    “Mereka tahu, bila sejahtera masyarakat akan menjadi pintar sehingga sulit dibohongi atau disuap dengan sembako,” tegasnya.

  • Mahasiswa Bertumbangan Dihajar Polisi saat Demo Tolak UU TNI, Gigin: Sementara Aktivis Senior Sibuk Cari Muka

    Mahasiswa Bertumbangan Dihajar Polisi saat Demo Tolak UU TNI, Gigin: Sementara Aktivis Senior Sibuk Cari Muka

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pengamat Kebijkan Publik Gigin Praginanto menyampaikan hal ironis di tengah gelombang penolakan revisi Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (RUU TNI).

    Gigin Praginanto mengatakan mahasiswa berdemonstrasi di berbagai kota. Mereka mendapat represif dari polisi.

    “Mahasiswa bertumbangan di jalanan dihajar polisi menentang revisi UU TNI,” kata Gigin dikutip. Dari unggahannya di X, Jumat (21/3/2025).

    Berbeda yang dialami mahasiswa. Para aktivis senior dan akademisi, disebutnya mala mencari muka pada penguasa.

    “Sementara sejumlah aktivis senior dan akademisi sibuk mencari muka ke penguasa dengan mendukung revisi UU TNI,” pungkasnya.

    Diketahui, UU TNI yang baru telah disahkan DPR kemarin, Kamis 20 Maret 2025. Setelah dibahas bersama pemerintah.

    Revisi itu mendapat kritikan dari kelompok masyarakat sipil. Karena dinilai aan mengembalikan dwifungsi TNI yang merupakan cita-cita reformasi.

    Pasalnya, sejumlah pasal dinilai bermasalah. Salah satunya perluasan kewenangan TNI aktif menduduki jabatan sipil.

    dalam RUU TNI itu ada empat poin perubahan, yang pertama adalah Pasal 3 mengenai kedudukan TNI yang tetap berada di bawah presiden soal pengerahan dan penggunaan kekuatan.

    Sedangkan strategi pertahanan dan dukungan administrasi yang berkaitan dengan perencanaan strategis berada dalam koordinasi Kementerian Pertahanan.

    Kemudian Pasal 7 mengenai operasi militer selain perang (OMSP), yang menambah cakupan tugas pokok TNI dari semula 14 tugas menjadi 16 tugas.

    Penambahan dua tugas pokok itu meliputi membantu dalam menanggulangi ancaman siber dan membantu dalam melindungi dan menyelamatkan warga negara, serta kepentingan nasional di luar negeri.

  • Gigin Praginanto: Kasus Tom Lembong dan Hasto Jadi Ukuran Manuver Politik

    Gigin Praginanto: Kasus Tom Lembong dan Hasto Jadi Ukuran Manuver Politik

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pengamat Kebijakan Publik Gigin Praginanto menyoroti kasus hukum yang menjerat mantan Kepala BKPM Thomas Lembong dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

    Blak-blakan, Gigin mengatakan bahwa kasus ini bukan sekadar persoalan hukum, tetapi juga memiliki dimensi politik yang lebih dalam.

    Gigin menyebut bahwa kedua tokoh tersebut bisa dikategorikan sebagai tahanan politik yang digunakan untuk mengukur kekuatan serta keberanian lawan politik pemerintahan saat ini.

    “Tom Lembong dan Hasto Kristiyanto adalah tahanan politik yang dipakai untuk mengukur kekuatan dan keberanian lawan politik,” ujar Gigin di X @giginpraginanto (11/3/2025).

    Ia menambahkan, hasil dari reaksi terhadap kasus ini akan menjadi dasar bagi operasi politik selanjutnya.

    “Hasilnya akan digunakan sebagai titik tolak operasi lanjutan untuk melumpuhkan kekuatan lawan politik,” kata Gigin.

    Sejauh ini, baik Tom Lembong maupun Hasto Kristiyanto masih menjalani proses hukum yang berjalan di pengadilan.

    Namun, perdebatan mengenai apakah kasus ini memiliki unsur politis terus menjadi perhatian berbagai pihak.

    Sebelumnya, Mantan Menteri Perdagangan, Tom Lembong, menyampaikan keberatannya dalam sidang kasus dugaan korupsi yang digelar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta Pusat, Selasa (11/3/2025).

    Dalam persidangan, Tom menegaskan bahwa dakwaan terhadapnya tidak sesuai dengan surat perintah penyidikan (Sprindik) yang diterbitkan sebelumnya.

    “Saya menekankan kembali keberatan yang disampaikan oleh penasihat hukum saya. Tempos dakwaan tidak klop dengan tempos daripada Sprindik,” ujarnya di hadapan majelis hakim.

  • Sindiran Menohok ke PSI, Pengamat: Masih Muda Sudah Kehilangan Idealisme

    Sindiran Menohok ke PSI, Pengamat: Masih Muda Sudah Kehilangan Idealisme

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pengamat kebijakan publik Gigin Praginanto memberikan sindiran keras ke Kader-kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

    Melalui cuitan di akun X pribadinya, Gigin Praginanto menyebut Kader PSI sebagai mata duitan dan kekuasaan.

    Lanjut, ia bahkan menyebut hal ini sebagai salah satu contoh yang sangat buruk untuk kaulah muda.

    “PSI itu partai anak muda mata duitan dan kekuasaan,” tulisnya dikutip Senin (10/3/2025).

    “Mereka adalah contoh sangat buruk bagi anak muda,” lanjutnya.

    Namun, Gigin menyoroti lebih jauh justru-justru kader-kader PSI ini berhasil mendapatkan jabatan.

    “Sialnya mereka justeru diberi kekuasaan oleh yang tua. Mereka dibimbing agar nanti bisa menjadi koruptor besar,” sebutnya.

    Ia menyindir dengan mengatakan kader PSI sebagai kaulah muda yang sudah kehilangan idealisme.

    “Masih muda sudah kehilangan idealisme. Di otaknya hanya ada uang dan kekuasaan. Mereka berkumpul di PSI,” terangnya.

    Sebelumnya, Menteri Kehutanan (Menhut) sekaligus Sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni banyak disorot.

    Sorotan-sorotan tersebut datang karena belasan kader PSI masuk dalam kepengurusan Organisasi Operation Management Office Indonesia’s Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030 Kemenhut.

    Diketahui, dalam struktur FOLU Net Sink 2030 yang bergaji Rp8-50 juta itu, terselip beberapa pejabat teras DPP PSI.

    (Erfyansyah/fajar)

  • Kader PSI Berbondong-bondong Masuk Pemerintahan Prabowo, Pengamat: Ini untuk Mengumpulkan Dana Politik

    Kader PSI Berbondong-bondong Masuk Pemerintahan Prabowo, Pengamat: Ini untuk Mengumpulkan Dana Politik

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pengamat kebijakan publik, Gigin Praginanto, memberikan sindiran keras ke kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI). 

    Melalui cuitan di akun X pribadinya, Gigin Praginanto menyindir terkait kader PSI yang disebut berbondong-bondong masuk ke Istana.

    Dia juga menyebut kader PSI juga masuk ke Kementerian Kehutanan yang dipimpin oleh Raja Juli Antoni yang juga berasal dari PSI. 

    Gigin menyampaikan bahwa kader PSI berbondong-bondong bergabung pemerintahan untuk mengumpulkan dana politik. 

    Nantinya, menurut dia, hasil dari dana yang dikumpul untuk membantu ketua umumnya, Kaesang Pangarep.

    “Kader PSI berbondong-bondong masuk ke istana dan Kementerian Kehutanan untuk mengumpulkan dana politik,” tulisnya dikutip Minggu (9/3/2025).

    “Dan membantu Ketumnya yang sedang bermuram durja karena bisnisnya bertumbangan,” ujarnya.

    Gigin pun menyebut ini semua sudah diatur oleh mantan Presiden Jokowi Widodo.

    “Semua ini tentu diatur presiden Solo. Asistennya yang suka mengeong hanya bisa, Siap Laksanakan!,” tuturnya. (Erfyansyah/Fajar) 

  • Gigin: Waktu Pilpres Kader PSI Beramai-ramai Menghina Prabowo

    Gigin: Waktu Pilpres Kader PSI Beramai-ramai Menghina Prabowo

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pengamat kebijakan publik Gigin Praginanto memberikan sindiran menohok ke Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

    Melalui cuitan di akun X pribadinya, Gigin menyebut PSI dulu ramai menghina Presiden Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

    “Waktu Pilpres kader PSI beramai-ramai menghina Prabowo,” tulisnya dikutip Jumat (7/3/2025).

    Kini, setelah Prabowo resmi terpilih sebagai Presiden PSI yang gagal di Pemilu 2024 mendapatkan tiga kursi di kabinet.

    Bahkan mereka mendapatkan satu posisi strategi yaitu Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni.

    “Setelah Prabowo terpilih, meski gagal total di Pileg, mereka mendapatkan 3 kursi kabinet termasuk posisi strategis yaitu Menteri Kehutanan,” ujarnya

    Lanjutnya, ia dengan tegas mengatakan PSI dalam hal ini mempermainkan Presiden Prabowo.

    Mempermainkan dalam hal ini disebutnya pembantu dalam penyusunan kabinet dan Pemerintahan.

    “Artinya, Prabowo hanya pemain pembantu dalam penyusunan kabinet dan pemerintaha,” pungkasnya.

    (Erfyansyah/fajar)

  • Ingat 1998, Soeharto Tumbang Meski Didukung Penuh Militer dan Konglomerat Besar – FAJAR

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pengamat Kebijakan Publik, Gigin Praginanto memberi pernyataan menarik terkait rezim saat ini.

    Melalui cuitan di akun media sosial X pribadinya, Gigin menyebut Rezim di era Presiden Prabowo Subianto percaya dengan pembungkaman.

    Baik pembungkaman media massa resmi dan pengarahan yang dilakukan dengan skala yang besar.

    Kemudian lewat metode inilah kaum yang tertindas kemudian dibuat tunduk ke rezim yang berkuasa.

    “Rezim ini percaya pembungkaman media massa resmi dan pengerahan buzzer secara besar-besaran bisa menundukkan kaum tertindas,” tulisnya dikutip Selasa (25/2/2025).

    Namun, Rezim yang berkuasa tentunya harus menaruh waspada. Sebab menurut Gigin ada kemarahan akn terus bertumbuh.

    Kemarahan yang terus bertumbuh ini yang suatu saat nanti akan meledak dan tentunya mengancam penguasa.

    “Kemarahan akan terus tumbuh di hati mereka dan akan meledak pada waktunya,” sebut.

    Gigin pun memberikan peringatan keras dan menyinggung terkait insiden yan terjadi ke Presiden Soeharto di tahun 1998.

    Saat itu, mantan Presiden kedua RI itu juga berhasil dilengserkan oleh rakyat meski mendapatkan dukungan dari militer dan konglomerat

    “Ingat 1998, Suharto tumbang meski didukung penuh militer dan konglomerat besar,” terangnya.

    (Erfyansyah/fajar)

  • Polemik Danantara yang Diluncurkan Hari Ini, Hendri Satrio Ingatkan Pemerintah: Negara Bisa Kebagian Zonk

    Polemik Danantara yang Diluncurkan Hari Ini, Hendri Satrio Ingatkan Pemerintah: Negara Bisa Kebagian Zonk

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Analis politik Hendri Satrio atau Hensat kembali menyoroti Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) yang diluncurkan hari ini.

    Dikatakan Hensat, Danantara bukan sekadar proyek ekonomi, tetapi juga merupakan pesan komunikasi dari pemerintah kepada pelaku ekonomi.

    “Danantara sejatinya adalah juga pesan komunikasi dari Pemerintah kepada Pelaku Ekonomi,” ujar Hensa di X @satriohenri (23/2/2025).

    Ia menegaskan bahwa komunikasi mengenai proyek ini harus dilakukan dengan benar agar tidak menimbulkan kesalahpahaman yang dapat berdampak negatif.

    “Bila pesan ditangkap salah maka bukan hanya noise yang didapat tapi tentu negara bisa kebagian zonk!,” ucapnya.

    Hendri juga menyebut Danantara sebagai percobaan super mahal yang harus dikelola dengan baik, terutama dalam aspek komunikasi kepada publik dan dunia usaha.

    “Oleh sebab itu, komunikasikan dengan benar percobaan super mahal ini,” kuncinya.

    Sebelumnya, Pengamat Kebijakan Publik, Gigin Praginanto, mengkritik keras pembentukan Danantara, menyebutnya sebagai konspirasi terbesar dalam sejarah Indonesia yang berpotensi menggerogoti uang rakyat.

    Dikatakan Gigin, mekanisme pengelolaan Danantara yang menempatkan aset negara dalam satu brankas besar dan hanya bisa diaudit atas izin DPR merupakan bentuk penguasaan terstruktur oleh kelompok tertentu.

    “Danantara adalah buah konspirasi terbesar dalam sejarah Indonesia untuk menggerogoti uang rakyat,” ujar Gigin di X @giginpraginanto (19/2/2025).

    Gigin mengatakan, mereka mengumpulkan aset negara di satu brankas raksasa dan hanya dikuasai kelompoknya sendiri.

  • Keponakan Luhut Menguat Jadi Bos Danantara, Pengamat: Pilpres 2024 Benar- benar Basa-basi

    Keponakan Luhut Menguat Jadi Bos Danantara, Pengamat: Pilpres 2024 Benar- benar Basa-basi

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Keponakan Ketua Umum Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan, Pandu Sjahrir dikabarkan akan jadi bos Badan Pengelola Investasi atau BPI Danantara.
     
    Hal tersebut menuai sorotan. Salah Satunya dari Pengamat Kebijakan Publik, Gigin Praginanto.

    Jika itu terjadi, Gigin mengungkapkan Pemilihan Presiden (Pilpres) benar sekadar basa-basi.

    “Bila benar keponakannya menjadi bos Danantara, berarti Pilpres 2024 benar-benar basa-basi,” kata Gigin dikutip dari unggahannya di X, Kamis (20/2/2025).

    Gigin mengatakan, tidak ada perubahan struktur kekuasaan di pemerintahan hari ini. Jika Pandu Sjahrir benar-benar terpilih.

    “Struktur kekuasaan tak berubah,” ujarnya.

    Ia pun mengilustrasikan struktur kekuasaan dimaksud.

    “Penguasa tertinggi Luhut Panjaitan dibantu Jokowi sebagai asisten dan Prabowo sebagai asistennya asisten sementara,” terangnya.

    Sementara itu, Pandu enggan membenarkan informasi yang beredar, hanya saja Ketua Umum Asosiasi Fintech Indonesia atau AFTECH ini meminta untuk menunggu kabar langsung dari istana.
     
    “Nanti, tunggu tanggal mainnya, tunggu dari istana dulu,” kata Pandu kepada wartawan di Gedung Bank Indonesia (BI), kemarin.
     
    Untuk diketahui, Pandu Sjahrir ikut dalam rapat koordinasi terkait pembiayaan program 3 juta rumah bersama Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait (Ara), Menteri BUMN Erick Thohir, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, dan Ketua Komisi XI DPR RI Misbakhun, di Gedung Bank Indonesia, pada Selasa (11/2) sekitar pukul 20.00 WIB.
     
    Dia pun mengakui bahwa tak ada bahasan Danantara di dalam forum itu. Pandu memastikan pertemuan itu hanya membahas mengenai program 3 juta rumah.
     
    “Belum, tadi belum ini kok (bahas Danantara), kita hanya ngomong soal perumahan,” tutupnya.
    (Arya/Fajar)

  • Sanken Berhenti Beroperasi di Indonesia, Gigin Praginanto Usul Tema Demo Diganti

    Sanken Berhenti Beroperasi di Indonesia, Gigin Praginanto Usul Tema Demo Diganti

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pengamat Kebijakan Publik, Gigin Praginanto memberikan sindiran menarik terkait isu Indonesia gelap yang saat ini jadi perbincangan.

    Apalagi, pabrik industri peralatan listrik lainnya, Sanken yang berlokasi di kawasan industri MM2100, Cikarang, Jawa Barat, berencana menghentikan produksinya pada Juni 2025.

    Fasilitas yang hendak tutup tersebut merupakan pabrik yang 100 persen berasal dari hasil penanaman modal asing (PMA), dan sama sekali tidak ada hubungannya dengan Sanken Indonesia.

    Melalui cuitan di akun X pribadinya, Gigin Praginanto menyindir dengan menyebut tema deko sebaiknya diganti.

    Tema Demo yang sebelumnya muncul dengan Indonesia Gelap sebaiknya diganti dengan Indonesia Gelap banget ini menyusul bakal berhenti beroperasinya Sanken.

    “Setelah keputusan Sanken menghentikan produksi pada tahun ini,” tulisnya dikutip Kamis (20/2/2025).

    “Tema demo sebaiknya diganti. Dari Indonesia Gelap menjadi Indonesia Gelap Banget Nget Nget,” ujarnya.

    Lanjut, ia kembali menyindir terkait Danantara. yang disebut kehadiran bakal mengembosi anggaran negara secara besar-besaran.

    “Apalagi duit negara bakal digembosi Danantara secara besar-besaran,” pungkasnya.

    (Erfyansyah/fajar)