Tag: George W Bush

  • Begini Nasib Google Usai Donald Trump Jadi Presiden AS

    Begini Nasib Google Usai Donald Trump Jadi Presiden AS

    Jakarta, CNBC Indonesia – Donald Trump memenangkan Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) dengan meraup electoral college sebanyak 277. Trump diprediksi akan membawa beberapa perubahan kebijakan dari yang dilakukan pemerintahan Joe Biden.

    Di sektor teknologi, Trump sepertinya akan menangguhkan beberapa kasus anti-monopoli yang sedang dikejar pemerintahan Biden. Salah satunya termasuk membatalkan rencana pemecahan bisnis Google akibat dominasinya di industri mesin pencari, menurut para pakar.

    Trump memang masih akan melanjutkan kasus-kasus yang menimpa raksasa teknologi saat ini. Namun, spesifik untuk Google, Trump pernah melontarkan pernyataan bahwa pemecahan bisnis bukan solusi terbaik.

    “Jika melakukan itu (memecah bisnis Google) apakah akan menghanucrkan perusahaannya? Yang bisa dilakukan tanpa memecah bisnis adalah memastikan kompetisi yang adil,” kata Trump dalam sebuah acara di Chicago pada Oktober lalu.

    Departemen Kehakiman AS (DOH) saat ini sedang mengejar dua kasus anti-monopoli melawan Google. Satu kasus terkait mesin pencari, lalu ada juga terkait bisnis iklan digital.

    Ada juga satu gugatan DOJ melawan Apple. Sementara itu, Komisi Perdagangan Federal (FTC) melayangkan tuntutan serupa melawan Meta Platforms dan Amazon.

    DOJ sudah membeberkan beberapa solusi potensial dalam kasus mesin pencari Google. Salah satunya dengan meminta Google melakukan divestasi terhadap beberapa unit bisnisnya, seperti browser Chrome Web.

    Selain itu, Google juga diminta mengakhiri kesepakatan untuk menjadikan layanan mesin pencarinya sebagai layanan default pada beberapa perangkat seperti iPhone buatan Apple.

    Namun, sidang untuk beberapa solusi tersebut tak akan digelar hingga April 2025 mendatang. Putusan akhirnya diprediksi pada Agustus 2025.

    Artinya, putusan itu akan dibuat pada pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Trump. DOJ dan Trump memiliki waktu untuk memikirkan solusi-solusi lain dalam memerangi praktik monopoli Google selain memecah bisnisnya, menurut William Kovacic, profesor hukum dari Washingtong University.

    “Dia [Trump] tentu saja memiliki posisi untuk mengontrol DOJ dalam fase pencarian solusi,” kata Kovacic yang menjabat sebagai Kepala FTC di bawah pemerintahan George W. Bush.

    (fab/fab)

  • ‘Nostradamus’ Ini Kecele di Ramalan ke-10 Soal Pilpres AS

    ‘Nostradamus’ Ini Kecele di Ramalan ke-10 Soal Pilpres AS

    Jakarta

    Nostradamus‘-nya Amerika memprediksi siapa yang akan menang di Pilpres AS 2024. Seperti diketahui, kandidat presiden AS kali ini adalah Donald Trump (diusung oleh Partai Republik) dan Kamala Harris (diusung oleh Partai Demokrat).

    Allan Lichtman adalah sang peramalnya. Dia sebenarnya seorang ilmuwan sejarah dan penulis, tapi juga dijuluki sebagai ‘Nostradamus of US Presidential Polls’ atau ‘Nostradamusnya Pilpres AS’. Kalau ada yang belum tahu siapa Nostradamus, dia merupakan pengarang ramalan ternama dari Prancis yang lahir tahun 1503.

    Melansir NDTV, laki-laki berusia 77 itu menjabarkan bahwa prediksinya didasari oleh model indeks sejarah yang dia sebut ‘Keys to the White House’ atau ‘Kunci menuju Gedung Putih’. Ada 13 kunci dari model tersebut.

    Dari 13 kunci itu, Donald Trump disebut hanya memegang tiga kunci, sementara Kamala Harris menang dengan penguasaan delapan aspek.

    “Partai Demokrat akan ke Gedung Putih, dan Kamala Harris akan menjadi presiden Amerika Serikat berikutnya – setidaknya, itulah prediksi saya untuk pemilihan kali ini,” kata Lichtman dalam sebuah video.

    Adapun sebagian dari kunci itu menyangkut soal seberapa kuat mandat partai, kontes nominasi (tidak ada tantangan signifikan terhadap nominasi partai yang sedang menjabat), faktor pihak ketiga, isu luar negeri/militer, bebas skandal, sampai ke daya tarik penantangnya.

    Lebih lanjut, Lichtman telah meramalkan hasil pemilihan presiden AS sejak 1984 dan mengklaim telah meramalkan semuanya secara akurat semua kecuali satu kali. Dia gagal meramalkan kemenangan George W Bush pada tahun 2000.

    Pakar tersebut juga meramalkan dengan tepat bahwa Donald Trump akan memenangkan pemilihan 2016 atas kandidat Demokrat Hillary Clinton. Ia bahkan meramalkan bahwa Trump akan dimakzulkan selama masa jabatannya.

    Tapi nampaknya ramalan Bush bukan satu-satunya kesalahan ramalan Sang Nostradamus Amrik. Nyata, Donald Trump sudah dipastikan menang dalam PilpresAS 2024. Bahkan media Fox News telah mengumumkan kemenangan dari Presiden ke-45 AS tersebut. Saat ini, Trump juga tengah melakukan pidato atas perolehan suaranya yang di atas angin.

    (ask/ask)

  • Elon Musk Nyinyirin Mantan Istri Jeff Bezos, Tweetnya Langsung Dihapus

    Elon Musk Nyinyirin Mantan Istri Jeff Bezos, Tweetnya Langsung Dihapus

    Jakarta

    Elon Musk baru-baru ini menyindir mantan istri Jeff Bezos, MacKenzie Scott, yang memberikan donasi. Tak lama kemudian, tweet itu kemudian dihapus.

    “‘Mantan istri super kaya yang membenci mantan pasangannya’ harus dimasukkan dalam daftar ‘Alasan Kematian Peradaban Barat,’” tulis bos Tesla di platform yang sudah dibeli USD 44 miliar di akhir 2022 itu.

    Elon Musk baru-baru ini menyindir mantan istri Jeff Bezos, MacKenzie Scott, yang memberikan donasi. Tak lama kemudian, tweet itu kemudian dihapus. Foto: X/elonmusk/via The Post

    Musk menulis postingan tersebut sebagai tanggapan terhadap pengguna X yang mengeluh bahwa Scott, yang menceraikan pendiri Amazon pada tahun 2019 setelah 25 tahun menikah, memberikan uang kepada organisasi yang menangani masalah ras dan/atau gender.

    “Dananya seharusnya disebut The AWFL Fund. Itu adalah ekspresi aspirasional tertinggi dari kelompok paling mengerikan di AS,” tulis pengguna X yang bernama ‘i/o’. Musk menghapus postingan itu beberapa jam kemudian.

    Melansir The Post, Musk penah juga berkomentar soal aksi Scott beramal. Musk beranggapan Scott memberikan sumbangan amalnya kepada komite aksi politik yang bersekutu dengan Partai Demokrat.

    [Gambas:Twitter]

    Menurut situs webnya, Scott telah menyumbangkan ratusan juta dolar kepada organisasi-organisasi yang mengabdi pada tujuan-tujuan seperti keadilan rasial, keadilan LGBTQ+, kesetaraan gender, kesehatan masyarakat, perubahan iklim dan sesuatu yang disebut dengan ‘demokrasi fungsional’.

    Penerima sumbangannya termasuk Obama Foundation, Movement for Black Lives, Jackie Robinson Foundation, Morehouse College, Howard University, Planned Parenthood dan George W. Bush Presidential Center.

    (ask/ask)