Tag: Gene Munster

  • iPhone 17 Air Pertama Rilis Malam Ini, Makin Mirip HP Samsung

    iPhone 17 Air Pertama Rilis Malam Ini, Makin Mirip HP Samsung

    Jakarta, CNBC Indonesia – Apple akan meluncurkan sejumlah produk teranyar dalam gelaran akbar di Steve Jobs Theater, 9 September waktu AS atau 10 September pukul 00.00 WIB.

    Selain seri iPhone 17 teranyar yang sudah dinanti-nanti para ‘Apple Fanboy’, kabarnya raksasa Cupertino juga akan meluncurkan varian ‘iPhone Air’ pertama. Sesuai namanya, HP ini disebut akan mengusung desain tipis.

    Jika rumor yang beredar benar, agaknya para raksasa teknologi sedang mendorong tren HP tipis. Sebelumnya, Samsung yang merupakan pesaing kuat Apple sudah lebih dulu merilis varian HP tipis ‘Galaxy S25 Edge’.

    Tak cuma itu, Samsung juga baru-baru ini meluncurkan HP lipat tertipis Galaxy Z Fold 7 dengan ketebalan hanya 8,9mm saat ditutup, atau kurang lebih sama dengan HP non-lipat.

    Kembali ke iPhone Air, kabarnya HP ini akan menjadi iPhone tertipis yang pernah diluncurkan Apple. Penamaan ‘Air’ sendiri sudah identik dengan lini produk tipis Apple lain, yakni laptop MacBook Air.

    Dikutip dari Reuters, Selasa (9/9/2025), para analis menilai iPhone Air akan menjadi pembuktian Apple untuk menghadirkan HP tipis tanpa mengorbankan kapasitas baterai dan kualitas kamera.

    Selain itu, analis memprediksi iPhone Air akan dibanderol dengan harga di antara iPhone 17 reguler dan Pro. Strategi ini untuk menarik minat konsumen yang lebih luas.

    Dipanjan Chatterjee, wakil presiden dan analis utama di Forrester, mengatakan iPhone yang lebih ramping dapat mendorong peningkatan produk. Pasalnya, Apple mulai tertekan dengan dorongan konsumen untuk melakukan inovasi lebih.

    “Sudah lama sejak kami melihat pembaruan yang berarti pada form factor perangkat ini selain perubahan bertahap yang tidak terlalu signifikan, dan kebaruan Air kemungkinan akan mendorong banyak pengguna iPhone 14, 15, dan bahkan 16 untuk beralih ke iPhone yang lebih baru,” kata Chatterjee, dikutip dari Reuters.

    Ponsel yang lebih ramping ini juga bisa menjadi batu loncatan menuju iPhone yang dapat dilipat rata seperti buku dan akan berfungsi sebagai platform untuk Siri yang ditingkatkan, yang keduanya kemungkinan besar belum akan hadir hingga tahun depan, kata para analis.

    Samsung sedang mengerjakan ponsel lipat generasi ketujuhnya, sementara Alphabet (Google) sedang mengerjakan ponsel lipat generasi ketiganya.

    Namun, Chatterjee memperkirakan penjualan ponsel lipat kurang dari 2% dari seluruh penjualan ponsel dan tidak akan tumbuh lebih dari 5% dalam waktu dekat.

    Ponsel lipat penting bagi Apple untuk menarik pelanggannya di China, di mana konsumen menyukai ponsel lipat dan perusahaan tersebut telah kehilangan pangsa pasar, kata para analis.

    Secara historis, Apple telah menerima hampir seperempat dari total penjualannya dari segmen iPhone harga menengah, kata Gene Munster, Managing Partner di Deepwater Asset Management, yang memegang saham Apple.

    Ia memperkirakan Apple akan menemukan cara untuk menaikkan harga di seluruh jajaran iPhone-nya tanpa menyinggung tarif Presiden AS Donald Trump, mungkin dengan menaikkan harga untuk kapasitas penyimpanan yang lebih besar.

    Bocoran iPhone Air

    Belum banyak bocoran spesifikasi terkait iPhone Air. Beberapa saat lalu, Mark Gurman dari Bloomberg menyebutkan iPhone Air sebagai model in-between antar dua versi tersebut dan memenuhi keinginan calon pembeli.

    Air bakal diperuntukkan untuk orang dengan perangkat yang disebut lebih keren dari iPhone standar. Namun di sisi lain juga tidak membutuhkan spek handal pada model Pro, dikutip dari Mac Rumors/

    Begitu juga dari segi harga. iPhone 17 Air dijual lebih mahal dari versi standar dan murah dari versi Pro.

    Namun iPhone Air dikatakan tidak akan menambah model baru dari jajaran iPhone 17, melainkan akan menggantikan versi Plus.

    Apple dilaporkan akan memberikan tampilan Air yang cukup berbeda dari Plus. Misalnya Dynamic Island dan layar yang lebih kecil dari model Plus.

    Dengan peluncuran Air, maka versi Plus bakal ditutup pada seri iPhone 16/ Penghapusan satu varian dalam iPhone sebenarnya hal yang biasa. Misalnya versi Mini pada iPhone 12 dan iPhone 13 yang sekarang sudah tidak tersedia lagi.

    Gurman juga memperkirakan performa penjualan Apple akan mulai membaik tahun depan. Salah satunya karena didorong dengan kemunculan versi Air pada jajaran iPhone 17 mendatang.

    Berbagai bocoran ini belum bisa diverifikasi kebenarannya 100% hingga Apple benar-benar merilis seri iPhone 17 dan tambahan model ‘Air’. Kita tunggu saja!

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Startup AI Elon Musk Akuisisi X, Rogoh Kocek Rp547,5 Triliun

    Startup AI Elon Musk Akuisisi X, Rogoh Kocek Rp547,5 Triliun

    Bisnis.com, JAKARTA – Elon Musk mengatakan perusahaan rintisan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) miliknya, xAI, telah mengakuisisi platform media sosial X, yang juga dikendalikan miliarder itu dengan valuasi sebesar US$33 miliar atau sekitar Rp547,5 triliun (US$1=Rp16.590).

    “Kombinasi tersebut menilai xAI sebesar US$80 miliar dan X sebesar US$33 miliar,” tulis Musk dalam sebuah unggahan di X dikutip dari Bloomberg, Sabtu (29/3/2025). 

    Nilai X adalah US$45 miliar jika termasuk utang sebesar US$12 miliar, katanya, menggambarkan pembelian tersebut sebagai transaksi keseluruhan saham.

    Kesepakatan tersebut memberi entitas gabungan baru, yang disebut XAI Holdings, nilai lebih dari US$100 miliar, tidak termasuk utang, menurut seseorang yang mengetahui pengaturan tersebut, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena ketentuannya tidak dipublikasikan. Morgan Stanley adalah satu-satunya bankir dalam kesepakatan tersebut, yang mewakili kedua belah pihak, kata orang lain. 

    Bagi Musk, kesepakatan tersebut merampingkan bisnisnya dan memperkuat hubungan antara mantan Twitter dan xAI, yang telah menggunakan informasi dari jejaring sosial tersebut untuk mengasah chatbot-nya. 

    Kesepakatan ini juga menawarkan resolusi bagi para pendukung X lainnya setelah berbulan-bulan ketidakpastian atas status investasi mereka karena perubahan Musk menyebabkan eksodus pengguna dan pengiklan.

    “Masa depan XAI dan X saling terkait. Hari ini, kami secara resmi mengambil langkah untuk menggabungkan data, model, komputasi, distribusi, dan bakat. Kombinasi ini akan membuka potensi besar dengan memadukan kemampuan dan keahlian AI canggih xAI dengan jangkauan X yang sangat luas,” ujar Musk.

    Musk, orang terkaya di dunia, mengakuisisi Twitter seharga US$44 miliar pada akhir 2022, sebuah transaksi yang melibatkan utang. Setelah mengambil alih platform tersebut, dia segera memangkas biaya dengan memangkas ribuan pekerjaan, menutup kantor, dan menegosiasikan ulang kontrak. 

    Dia juga mencoba membuat Twitter lebih selaras dengan apa yang disebutnya kebebasan berbicara absolutisme dengan menghapus batasan konten tertentu dan mengizinkan beberapa akun yang diblokir untuk kembali.

    Namun, Musk juga menggerogoti sebagian besar bisnis periklanan jaringan tersebut dalam prosesnya. Para pemasar meninggalkan situs tersebut karena takut postingan yang mereka promosikan akan muncul di samping konten yang tidak menyenangkan dari pengguna. 

    Bahkan dengan peningkatan penjualan yang diharapkan pada tahun 2025, bisnis periklanan X masih diproyeksikan akan menjadi sekitar setengah dari saat Musk mengakuisisi perusahaan tersebut.

    Selama setahun terakhir, Musk telah menggunakan layanan tersebut untuk mempromosikan Grok, sebuah chatbot yang dikembangkan oleh xAI yang dilatih, sebagian, dengan kiriman dari pengguna X. Perusahaan rintisan tersebut bersaing dengan perusahaan AI seperti OpenAI, yang didirikan Musk sebelum perpecahan yang sengit dengan perusahaan tersebut.

    “Ini membantu mengintegrasikan sistem dengan cukup baik,” kata Shweta Khajuria, seorang analis Wolfe Research yang memandang kesepakatan tersebut sebagai hal yang positif bagi kedua bisnis Musk.

    Hal tersebut dinilai memberi Grok keuntungan unik dengan menyediakan akses ke sejumlah besar data pelatihan sekaligus memungkinkan xAI untuk mengendalikan, atau bahkan memutus aliran data tersebut ke perusahaan lain.

    Gene Munster, seorang mitra pengelola di Deepwater Asset Management dan seorang investor di kedua perusahaan tersebut, menulis di X bahwa kesepakatan tersebut sangat masuk akal dengan memberi xAI kumpulan data milik sendiri yang tidak dapat diakses oleh perusahaan lain. 

    “Grok menyediakan otak. X menyediakan distribusi. OpenAI memiliki otak dan distribusi merek [misalnya, Apple], tetapi tidak memiliki data milik X. Keunggulan jangka panjang xAI,” ujarnya.

    Investor di xAI termasuk Sequoia Capital, Andreessen Horowitz, Fidelity Investments, dan BlackRock Inc. Beberapa investor perusahaan rintisan AI tersebut juga merupakan pendukung X, termasuk Andreessen Horowitz dan Sequoia. 

    Analis Bloomberg Intelligence, Mandeep Singh menyebut akuisisi X oleh xAI dapat menjadi kerangka kerja untuk transaksi yang melibatkan perusahaan jejaring sosial lainnya. 

    “Transaksi tersebut mungkin merupakan tanda bahwa para pesaing termasuk OpenAI, Anthropic, Perplexity, dan Mistral akan mengejar transaksi untuk meningkatkan jangkauan dan distribusi konsumen mereka,” tulis Singh dalam laporannya. 

    “Kami percaya pemain media sosial yang lebih kecil akan secara aktif mencari aliansi dengan penyedia model bahasa yang besar, mengingat valuasi premium untuk xAI sebesar $80 miliar, yang lebih dari nilai pasar gabungan Snap, Pinterest, dan Reddit.” 

    Selama sebagian besar masa jabatan Musk sebagai pemilik X, perusahaan jejaring sosial itu diyakini memiliki valuasi jauh di bawah US$44 miliar yang dibayarkan Musk pada akhir 2022. Fidelity, misalnya, telah menurunkan nilai saham ekuitasnya di perusahaan tersebut lebih dari 70% pada bulan November. 

    Namun, X telah mengalami sedikit kebangkitan bisnis sejak Musk menjadi penasihat utama Presiden Donald Trump, sebuah hubungan yang telah membawa kembali beberapa pengiklan dalam upaya untuk menarik hati kedua pria tersebut. 

    Media sosial itu dilaporkan mengumpulkan hampir US$1 miliar dalam ekuitas baru dari investor dalam sebuah kesepakatan yang memberikan valuasi perusahaan yang sejalan dengan saat Musk menjadikannya perusahaan privat pada 2022.

  • Kenapa AS Bertekad Melarang TikTok?

    Kenapa AS Bertekad Melarang TikTok?

    Jakarta

    Untuk kedua kalinya dalam empat tahun, aplikasi populer TikTok harus bertaruh nasib di Amerika Serikat. Setelah bekas Presiden Donald Trump gagal memaksakan penjualan TikTok AS jelang pemilu pada 2020 silam, pada Rabu (13/3) Kongres meloloskan legislasi yang mewajibkan perusahaan Cina, ByteDance, melepas saham mayoritasnya dalam 6 bulan atau terancam diblokir secara nasional.

    Meski demikian, UU tersebut masih harus melalui kamar kedua parlemen, yakni Senat. Presiden Joe Biden sendiri berjanji akan meratifikasi pengesahan RUU jika diloloskan oleh Kongres.

    Sejak diluncurkan tahun 2016, TikTok kini memiliki lebih satu miliar pengguna di dunia, termasuk 170 juta di Amerika Serikat. Menurut survey, pengguna di AS rata-rata menghabiskan waktu di TikTok antara 60 sampai 80 menit per hari. Dibandingkan Instagram, rata-rata durasi penggunaan berkisar antara 30-40 menit setiap hari.

    Dinas intelijen AS berulangkali memperingatkan betapa TikTok telah menjadi instrumen politik pemerintah Cina yang bisa digunakan untuk menggerus demokrasi.

    Hal ini kembali ditegaskan oleh kantor Direktorat Intelijen Nasional pekan ini, ketika melaporkan derasnya propaganda Beijing yang membidik kandidat Partai Demokrat dan Republik jelang pemilu sela 2022 silam. Dikhawatirkan, cara serupa akan kembali digunakan pada pemilu kepresidenan, November mendatang.

    Apakah larangan TikTok didukung luas?

    RUU larangan TikTok mendapat dukungan lintas partai dan lolos melalui Kongres dengan suara dari kedua partai politik. Legislasi itu menjadi momen “langka” yang menyatukan dua rival politik terbesar AS, kata Gene Munster dari lembaga pengelola aset, Deepwater, dalam sebuah unggahan di YouTube. “Pada dasarnya, legislasi ini melanjutkan politik tegas terhadap Cina.”

    Namun sejumlah anggota Senat menilai besar risiko politik, jika negara melarang aplikasi media sosial yang populer jelang pemilihan umum.

    TikTok sebelumnya sudah menegaskan, pihaknya tidak berniat memindahkan data pengguna AS ke luar negeri, apalagi ke Cina.

    Kenapa larangan TikTok dianggap bermasalah?

    Lembaga advokasi Uni Kebebasan Sipil Amerika, ACLU, memperingatkan betapa larangan “akan melanggar hak sipil dalam Amandemen Pertama bagi ratusan juta warga yang menggunakan aplikasi ini untuk berkomunikasi dan mengekspresikan diri mereka setiap hari.”

    “Kami sangat kecewa bahwa para pemimpin kita sekali lagi berusaha menukar Amandemen Pertama demi elektabilitas murahan di tahun politik,” kata Jenna Leventoff, penasehat senior ACLU.

    Demi mempengaruhi legislasi, pengguna TikTok di AS mendapat pesan dari ByteDance yang mendorong mereka menghubungi anggota senat dari wilayah masing-masing untuk mengajukan keberatan.

    Sejumlah analis teknologi juga menyebut RUU tersebut sebagai “kuda troya,” karena ikut memberi wewenang kepada parlemen untuk menutup situs internet atau aplikasi milik perusahaan asing. Adapun keberatan lain menyangkut kekhawatiran bahwa larangan TikTok akan mengisolasi pemilih muda dari pesta demokrasi.

    Bagaimana Cina merespons legislasi Kongres AS?

    Pada Kamis (14/3), pemerintah Cina mengritik langkah Kongres AS meloloskan RUU larangan TikTok, karena dinilai mengikuti “logika seorang bandit,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Wang Wenbin. “Jika seseorang suka pada barang milik orang lain dan berusaha merampasnya untuk diri sendiri, itu namanya logika bandit.”

    Sehari sebelumnya, Beijing juga menyatakan larangan TikTok “ujung-ujungnya akan menggigit balik Amerika Serikat.” “Meski belum pernah menemukan bukti bahwa TikTok mengancam keamanan nasional, AS tidak berhenti merundung TikTok,” kata Wenbin.

    Kemenlu di Beijing tidak mengindikasikan adanya tindakan balasan Cina terhadap larangan TikTok. Dalam perang dagang dengan AS, Beijing lazim merespons pembatasan impor terhadap produk Cina oleh AS dengan langkah serupa.

    ByteDance telah bertekad menggunakan semua opsi hukum sebelum harus pasrah menjual saham mayoritasnya di AS. Kepada para pengguna, Direktur TikTok Shou Chew, menegaskan betapa larangan akan merugikan jutaan pelaku usaha kecil yang menggunakan aplikasi tersebut untuk berjualan. Dia meminta mereka menggandakan tekanan politik. “Pastikan suara kalian ikut didengar,” kata dia dalam sebuah video usai pencoblosan di Kongres.

    rzn/as

    Lihat juga Video: Respons CEO TikTok Seusai DPR AS Loloskan RUU soal TikTok

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini