Tag: Gede Sukadana

  • Pohon Aren Tumbang Menimpa Warga yang Sedang Berteduh dari Hujan, 3 Korban Tewas, 6 Lainnya Terluka – Halaman all

    Pohon Aren Tumbang Menimpa Warga yang Sedang Berteduh dari Hujan, 3 Korban Tewas, 6 Lainnya Terluka – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BALI – Hujan dan angin kencang di wilayah Kabupaten Karangasem, Bali dan sekitarnya menyebabkan sebuah pohon aren berukuran besar tumbang, Minggu (9/2/2025).

    Akibatnya 3 orang yang tengah berteduh di lokasi meninggal dunia tertimpa pohon.

    Peristiwa itu terjadi di Desa Bungaya, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem, Bali.

    Informasi dikutip dari Tribun Bali, selain 3 orang tewas, 6 orang lainnya mengalami luka-luka.

    Ketiga korban meninggal dunia adalah:

    I Ketut Arnawa (32)
    I Gede Gunartha (51)
    I Nengah Saba (49)

    Ketiga korban saat ini dititipkan di ruang jenazah RSUD Karangasem. Ketiga korban mengalami cedera kepala berat.

    TEWAS TERTIMPA POHON – Hujan dan angin kencang di wilayah Kabupaten Karangasem, Bali dan sekitarnya menyebabkan sebuah pohon aren berukuran besar tumbang, Minggu (9/2 (Tribun Bali)

    Semua korban merupakan warga Desa Bungaya. 

    “Semua korban merupakan warga saya asal Desa Bungaya,” ujar Perbekel Bungaya, I Made Dangin, Minggu (9/2/2025).

    Sedangkan untuk korban luka-luka 5 orang dirawat di RS Balimed, Karangasem. 

    Mereka adalah:

    I Gede Adi Juliarta, mengalami luka lecet di wajah dan kaki
    I Made Ruki Rismayanta, mengalami patah kaki kanan
    I Made Arta Wijaya, mengalami luka di kepala
    I Nengah Kantun, mengalami luka lecet dan sesak napas
    I Komang Reneng Astawa, mengalami sesak napas. 

    “Seluruh korban masih mendapatkan penanganan intensif di IGD,” ujar Humas RS Balimed, Cristin Carolina.

    Sedangkan satu korban lagi masih menjalani perawatan di RSUD Karangasem atas nama I Wayan Gede Aris.

    Dia mengalami luka di paha kanan.

    “Satu pasien yang kami rawat di RSUD Karangasem kondisinya sudah mulai membaik dan stabil,” kata Kabid Pelayanan RSUD Karangasem, I Komang Wirya.

    Made Dangin mengungkapkan tidak mengetahui secara pasti kronologis kejadian tersebut. 

    Ia tidak mengetahui saat kejadian para korban sedang melakukan aktivitas apa di lokasi tersebut. 

    “Itu lokasi kejadiannya jauh dari permukiman warga, jadi saya kurang tahu juga seperti apa kejadiannya. Tetapi memang benar ada 3 warga kami yang meninggal dunia karena musibah itu,” ungkap Made Dangin.

    Menurutnya lokasi kejadian berada dari tegalan, yang lokasinya berada di pinggiran desa. Tepatnya di perbatasan dengan Desa Asak. 

    Sehingga ia tidak mengetahui pasti, situasi di lokasi kejadian. 

    Sementara itu, Kasi Humas Polres Karangasem, Iptu Gede Sukadana mengatakan, musibah itu terjadi sekitar pukul 13.00 Wita. 

    Saat kejadian, beberapa warga berteduh di tegalan yang berlokasi di Banjar Dinas Desa, Desa Bungaya, Kecamatan Bebandem.

    Lalu tiba-tiba terjadi hujan lebat disertai angin kencang, dan seketika pohon aren berukuran besar roboh dan menimpa orang yang berteduh di bawahnya. 

    “Korban saat kejadian karena hujan lebat dan angin kencang, berteduh di lokasi kejadian,” ungkap Sukadana.

    Dalam video yang beredar, lokasi kejadian menyerupai arena sabung ayam. 

    Beberapa warga tampak berusaha mengevakuasi pohon aren yang tumbang, setelah mengevakuasi korban. 

    “Kejadian pohon tumbang diduga karena hujan lebat disertai angin kencang. Sementara kondisi pohon yang sudah tua dan mulai rapuh. Sehingga mengakibatkan terjadinya musibah tersebut,” jelas Sukadana.

    Jenazah para korban masih dititipkan di RSUD Karangasem.

    Rencananya jenazah baru dibawa ke rumah duka setelah hari purnama, Rabu (12/2/2025) dan dilanjutkan dengan upacara pemakaman. 

    “Kalau sekarang di desa belum diperkenankan untuk melakukan pemakaman, kemungkinan setelah hari purnama ini baru jenazah dibawa ke rumah duka,” kata Made Dangin.

    Berdasarkan video yang beredar di media sosial, pohon aren berukuran besar menimpa arena sabung ayam. 

    Pohon tumbang tersebut juga menimpa 9 orang yang berada di sekitar arena sabung ayam tersebut. 

    BPBD Badung Minta Perbekel Bantu Penanganan

    Sementara itu, sejumlah pohon di Kabupaten Badung dilaporkan tumbang akibat hujan lebat disertai angin kencang yang terjadi di Kabupaten Badung, Minggu (9/2/2025). 

    Hujan yang mengguyur Badung sejak pagi, mengakibatkan sejumlah bencana, namun sebagian besar adalah pohon tumbang.

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Badung belum melakukan pendataan dan perekapan jumlah bencana yang terjadi. 

    Para petugas BPBD masih melakukan pembersihan terkait laporan pohon tumbang yang terjadi.

    Dari informasi yang dihimpun Tribun Bali, pohon tumbang terjadi di areal Pura Dalem Bangun Sakti di Desa Adat Kapal, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung. Pohon yang tumbang menimpa bangunan warga.

    Di lokasi lain, pohon enau juga tumbang menimpa rumah warga di Banjar Kembangsari, Desa Blahkiuh, Kecamatan Abiansemal. 

    Lokasinya persis di sebelah barat Sekolah SMP Negeri 1 Gedung Barat dan menimpa atap rumah warga.

    Selain itu di wilayah Abiansemal juga terjadi pohon tumbang. 

    Pohon dengan ukuran sedang tumbang menimpa bangunan bengkel mobil di Banjar Geria Ayunan. 

    Dilaporkan selain atap rusak juga 2 unit mobil tertimpa pohon tumbang.

    Pohon asem juga tumbang di Banjar Aseman, Abiansemal yang menimpa kandang babi milik warga. 

    Tidak ada korban jiwa namun sejumlah bangunan mengalami kerusakan akibat tertimpa pohon.

    Selain itu, di wilayah Desa Munggu, Kecamatan Mengwi, pelinggih taksu milik I Made Rai Suantara  juga terjatuh akibat angin kencang. 

    Pelinggih taksu yang posisinya di lantai II itu pun menimpa bangunan tetangga.

    Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Badung I Wayan Darma saat dikonfirmasi tidak menampik kejadian tersebut. 

    Pihaknya mengaku masih banyak bencana yang terjadi yang didominasi pohon tumbang.

    “Jadi ada di beberapa titik pohon tumbang ini. Tim kami di lapangan juga masih melakukan atensi terkait laporan bencana dari masyarakat,” ujarnya.

    Pihaknya juga meminta kepada kepala desa atau perbekel di Kabupaten Badung untuk ikut serta membantu penanganan pembersihan.

    Mengingat bencana alam ada di beberapa titik, diharapkan pihak desa bisa melakukan pembersihan untuk kategori bencana ringan. 

    “Kami mohon kerjasama kepala desa untuk bencana yang ringan. Mengingat di beberapa titik terjadi musibah dampak dari cuaca ekstrem,” pesannya. (mit/gus)

  • Sukra Ternyata Dibunuh Pegawai Usaha Ayam Potong Milik Anaknya, Pelaku Panik Usai Kepergok Mencuri – Halaman all

    Sukra Ternyata Dibunuh Pegawai Usaha Ayam Potong Milik Anaknya, Pelaku Panik Usai Kepergok Mencuri – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BALI – Kasus pembunuhan terhadap Ni Nyoman Sukra (84), warga asal Desa Tianyar Barat, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem, Bali akhirnya terungkap.

    Nyoman Sukra ternyata dibunuh oleh Ilham, pegawai usaha ayam potong milik anak korban.

    Terkait pelaku pembunuhan ini sebelumnya keluarga sudah mencurigai pelakunya adalah Ilham.

    Pasalnya pelaku Ilham diketahui kabur sebelum jasad Nyoman Sukra ditemukan oleh keluarganya pada Sabtu (4/1/2025).

    Bahkan ada saksi mata yang melihat Ilham pergi dengan mengendarai motor pada Jumat (3/1/2025) malam sebelum ditemukannya jasad korban.

    Saat itu saksi melihat Ilham pergi dengan membawa banyak barang di atas sepeda motornya.

    Terungkapnya kasus pembunuhan ini setelah sang pelaku Ilham berhasil diringkus jajaran kepolisian.

    Pelaku ditangkap polisi saat tengah bersembunyi di rumah temannya di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

    Lalu apa motif Ilham tega membunuh orang tua dari majikannya ini?

    Berikut kronologis penemuan jasad korban, penangkapan pelaku hingga motif pembunuhan selengkapnya dikutip dari Tribun-Bali.com.

    Ditangkap saat Bersembunyi di Rumah Teman

    Kapolres Karangasem AKBP Nengah Sadiarta menjelaskan, Ilham ditangkap setelah polisi berhasil melacak pelariannya ke Jawa Tengah. 

    Polisi mencari tahu keberadaan Ilham dari keterangan teman-temannya.

    “Kita dalami keterangan saksi, kami cari teman-temannya (Ilham) dan pelaku kami tangkap di rumah temannya di Banjarnegara, Jawa Tengah. Tentu juga atas bantuan kepolisian di wilayah tersebut,” ungkap Sadiarta, Jumat (17/1/2025).

    Ilham, pelaku pembunuhan lansia Nyoman Sukra berhasil ditangkap polisi di Banjarnegara Jawa Tengah saat digiring di Polres Karangasem, Jumat (17/1/2025). (Istimewa)

    Motif Pembunuhan

    Usai ditangkap Tim Resmob Tohlangkir Sat Reskrim Polres Karangasem bersama Polsek Kubu, Kamis (16/1/2025), Ilham kemudian diperiksa secara intensif.

    Dalam pemeriksaan itu, Ilham mengaku awalnya hanya hendak mencuri benda berharga seperti perhiasan emas milik Sukra, serta handphone pada Jumat (3/1/2025) sekitar pukul 23.30 Wita. 

    Ilham nekat mencuri karena ketagihan judi slot. 

    Namun aksinya itu dipergoki oleh korban.

    Karena panik, pelaku langsung membunuh korban dengan cara membekap wajahnya dengan bantal. 

    Sukra tak kuasa melawan, hingga kehabisan napas setelah dibekap hingga akhirnya meninggal dunia.

    “Dari keterangannya, pelaku juga merasa sakit hati karena korban (Ni Nyoman Sukra) sering memarahinya. Pelaku merupakan pegawai usaha ayam potong, yang dikelola oleh anak korban,” jelas Sadiarta.

    Seorang lansia asal Dusun Batu Menyeh, Desa Tianyar Barat, Kubu, Karangasem, Bali, Ni Nyoman Sukra (84), ditemukan meninggal dunia, Sabtu (4/1/2025). (Istimewa)

    Uang Hasil Mencuri untuk Berjudi

    Setelah membunuh Sukra, Ilham kabur dengan membawa hasil curian berupa perhiasan emas dengan nilai mencapai Rp 15 juta. 

    Perhiasan itu lalu dijual di Pasar Kubu.

    “Uang hasil penjualan barang curian itu, digunakan pelaku untuk kebutuhan sehari-hari, termasuk untuk judi slot,” ungkap Sadiarta.

    Pelaku diketahui bermain judi slot sejak setahun terakhir. 

    Padahal diakui Ilham mendapatkan gaji di atas Upah Minimum Kabupaten (UMK) Karangasem dari majikannya.

    Namun judi slot membuat pria itu sampai kekurangan dan mencuri hingga membunuh orang tua dari majikannya. 

    “Pelaku kami sangkakan Pasal 338 KUHP, dengan ancaman 15 tahun penjara,” ungkap Sadiarta. 

    Kronologis Penemuan Jasad Korban

    Sebelumnya, Ni Nyoman Sukra (84) lansia asal Dusun Batu Menyeh, Desa Tianyar Barat, Kubu, Karangasem, Bali ditemukan meninggal dunia, Sabtu (4/1/2025) pagi.

    Keluarga korban menemukan sejumlah kejanggalan, termasuk adanya luka memar pada tubuh korban serta hilangnya barang berharga milik korban.

    Kasi Humas Polres Karangasem, Iptu Gede Sukadana mengatakan, korban terakhir terlihat oleh keluarganya sedang duduk di teras rumah, sehari sebelumnya pada Jumat (3/1/2025) pukul 19.00 Wita.

    Namun keesokan paginya, korban ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di kamar tidurnya.

    “Korban ditemukan dalam posisi tubuh miring ke kanan, kepala menghadap selatan, tangan kanan berada di bawah kepala, tangan kiri terlipat, dan kaki dalam posisi tertekuk,” ungkap Sukadana dikutip dari TribunBali.com, Minggu (5/1/2025).

    Selain kondisi tubuh korban yang mencurigakan, sejumlah barang berharga juga diketahui hilang.

    Perhiasan emas berupa sepasang anting yang disimpan di laci kamar, cincin emas dengan permata putih, dan cincin emas dengan permata hitam yang dikenakan di jari manis tangan kiri korban raib.

    “Dompet tempat menyimpan perhiasan emas ditemukan di bawah kasur,” tambah Sukadana.

    Penjaga Rumah Kabur

    Kecurigaan atas penyebab kematian korban semakin kuat setelah ditemukan luka memar di wajah dan pergelangan tangan korban.

    Apalagi seorang pekerja penjaga ayam milik korban berinisial ILM (31), asal Palembang, dilaporkan kabur.

    ILM, yang tinggal tidak jauh dari rumah korban, diduga meninggalkan lokasi pada Jumat (3/1/2025) sekitar pukul 23.00 Wita.

    Saksi melihat ILM mengendarai sepeda motor dengan mengenakan jas hujan dan membawa barang-barang dalam jumlah banyak.

    “Saat korban ditemukan, ILM sudah tidak ada di kamarnya. Barang-barangnya juga telah hilang,” ujar Sukadana.

    Sumber: (Tribun-Bali.com/Eka Mita Suputra)

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul NEKAT Bunuh Lansia di Karangasem Lalu Kabur, Ilham Ketagihan Judi Slot, Kini Berhasil Tertangkap!

  • 2 Pendaki Gunung Agung Ditemukan Setelah Hilang 2 Hari, Diki Sempat Bertemu Krama, Ridho Patah Kaki – Halaman all

    2 Pendaki Gunung Agung Ditemukan Setelah Hilang 2 Hari, Diki Sempat Bertemu Krama, Ridho Patah Kaki – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, KARANGASEM – Putu Diki Adi Warta (27) dan Ridho Ade Yudistira (22), dua pendaki Gunung Agung yang dilaporkan hilang sejak Rabu (25/12/2024) akhirnya ditemukan.

    Putu Diki lebih dulu ditemukan dalam kondisi selamat.

    Sementara Ridho ditemukan dalam keadaan patah kaki di sekitar air terjun.

    Sebelum ditemukan oleh tim, Putu Diki sempat bertemu dengan krama atau warga yang hendak sembahyang.

    Ketika itu, Putu Diki sedang berupaya mencari jalan turun.

    Saat itulah dia bertemu dengan orang yang hendak melakukan persembahyangan. 

    Tim SAR yang sejak pagi telah bergerak dari Tunggul Besi, segera menuju posisi korban dan membantu proses evakuasi hingga tiba di posko pada pukul 10.50 Wita.

    Putu Diki ditemukan pada Jumat (27/12/2024) sekitar pukul 09.50 Wita di ketinggian sekitar 1300 Mdpl.

    Dua pendaki yang dilaporkan tersesat di Gunung Agung belum ditemukan hingga Kamis (26/12/2024) kemarin. Mereka adalah Putu Diky Adi Warta (27) beralamat di Mengwi, Badung dan Ridho Ade Yudistira (22) asal Kediri, Tabanan. (Istimewa)

    Putu Diki menjelaskan, rekannya Ridho Adi berada di sekitar aliran sungai dekat air terjun.

    Ia mengeluhkan rasa sakit di alat gerak bawah, setelah sempat terjatuh saat tersesat.

    Sehingga ia tidak bisa bersama melanjutkan perjalanan dan memerlukan bantuan evakuasi.

    Mendapatkan informasi itu, Tim SAR gabungan menuju lokasi dan menemukan Ridho pada pukul 10.45 Wita di ketinggian 1.700 MDPL.

    Ia segera mendapatkan penanganan medis awal, karena dicurigai mengalami cedera alat gerak. 

    “Dua orang korban dengan kondisi satu orang kita temukan dalam keadaan sehat dan satu orang lagi dalam kondisi patah kaki,” ujar Kasi Operasi SAR dan Kesiapsiagaan, I Wayan Suwena, Jumat (27/12/2024).

    Proses evakuasi keseluruhan selesai dilakukan pada pukul 13.00 Wita.

    Ridho Adi langsung dibawa ke Puskesmas Rendang menggunakan ambulans.

    Tim SAR gabungan saat melakukan pencarian dan proses evakuasi, terkendala faktor cuaca.

    “Kendala itu adalah kendala cuaca dan medan, kabut cepat berubah, cuaca hujan dan medannya,” terangnya. 

    Dua pendaki yang dilaporkan tersesat di Gunung Agung belum ditemukan hingga Kamis (26/12/2024) kemarin. Mereka adalah Putu Diky Adi Warta (27) beralamat di Mengwi, Badung dan Ridho Ade Yudistira (22) asal Kediri, Tabanan. (Istimewa)

    Kerja sama yang terkoordinir dari tim SAR gabungan, membuat proses evakuasi dapat berjalan dengan cepat. 

    Dari kondisi cuaca buruk dan medan yang berat, kedua pendaki itu dapat dievakuasi kurang lebih 2 jam sampai korban tiba di Posko. 

    Proses Pencarian

    Koordinator Pencarian dan Pertolongan Basarnas Karangasem I Gusti Ngurah Eka Wiadnyana mengatakan, pencarian hari ketiga terhadap pendaki yang hilang di Gunung Agung dilanjutkan, Jumat (27/12/2024) pagi.

    Tim SAR gabungan yang dilibatkan pencarian kurang lebih sebanyak 30 orang, termasuk melibatkan pemandu lokal.

    “Cuaca sempat mendung hujan gerimis, beruntung sekarang cerah. Sehingga proses pencarian bisa dilakukan lebih maksimal,” ujar I Gusti Ngurah Eka Wiadnyana.

    Selang beberapa jam pencarian, kedua pendaki yang dilaporkan hilang berhasil ditemukan dalam keadaan selamat. Seorang di antaranya bisa dievakuasi sampai ke titik kumpul.

    “Seorang lagi mengalami cedera,” jelas Eka Wiadnyana.

    Unsur SAR gabungan yang terlibat selama operasi SAR di antaranya Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar bergabung bersama personel Pos Pencarian dan Pertolongan Karangasem, Brimob Polda Bali, SAR Samapta Polda Bali.

    Kemudian Koramil Rendang, Polsek Rendang, Babinsa Besakih, Ditsamapta Polres Karangasem, BPBD Kabupaten Karangasem, Puskesmas Rendang Karangasem, Pemandu Lokal Pengubengan, Edelweis, Pura Gai dan Tunggul Besi Gunung Agung, pihak keluarga korban serta masyarakat setempat. 

    Kronologis Pendaki Hilang

    Sebelumnya dua pendaki dilaporkan hilang saat mendaki Gunung Agung. 

    Mereka hilang setelah diterjang hujan deras saat menuruni Gunung Agung pada Rabu (25/12/2024).

    Kasi Humas Polres Karangasem Iptu I Gede Sukadana sebelumnya mengungkapkan, Putu Diki dan Ridho Ade bersama rombongan yang berjumlah 5 orang mendaki Gunung Agung pada Selasa (24/12/2024).

    Selain Putu Diki dan Ridho Ade, tiga pendaki lainnya yaitu Georgi Erfain (19), Rikza Kamiliudin (24), dan Made Eri (18).

    Mereka mendaki melalui jalur Pos Pengubengan, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem tanpa didampingi jasa pemandu lokal.

    Mereka awalnya mendaki Gunung Agung, Selasa (24/12/2024) pukul 02.00 Wita.

    Rombongan pendaki tersebut tiba di puncak Gunung Agung, Rabu (25/12/2024) pukul 12.00 Wita. Mereka memutuskan turun dari puncak sekitar pukul 14.00 Wita.

    Sesampai dekat dengan pos 4, tiba-tiba mereka diguyur hujan deras. 

    Bahkan di antara mereka ada yang tidak membawa jas hujan. Mereka tercerai berai dalam perjalanan turun.

    Georgi turun lebih dahulu, lalu disusul dua rekannya yang lain Rikza dan Made Eri.

    Ketiganya sempat beristirahat di pos 4, sambil menunggu Putu Diki dan Ridho Ade. 

    Setelah pukul 16.00 Wita, Putu Diki dan Ridho Ade tidak kunjung tiba. 

    Ketiga pendaki tersebut memutuskan turun dan tiba sampai ke Pos Pengumbengan sekitar pukul 20.00 Wita. 

    “Kemudian sekitar pukul 22.05 Wita, kedua temannya yang belum kembali sempat memberikan kabar melalui WA (WhatsApp) dan share lokasi menyampaikan mengalami tersesat,” ujar Gede Sukadana.

    Pencarian dilakukan tim SAR Gabungan sempat terkendala cuaca buruk seperti badai dan kabut tebal pada Kamis (26/12/2024). 

    Pencarian dilanjutkan pada hari ketiga, dan kedua pendaki Putu Diki dan Ridho Ade akhirnya ditemukan dengan keadaan selamat. (mit)

  • Mayat Perempuan Ditemukan Tersangkut di Sungai Telaga Waja Karangasem
                
                    
                        
                            Denpasar
                        
                        26 November 2024

    Mayat Perempuan Ditemukan Tersangkut di Sungai Telaga Waja Karangasem Denpasar 26 November 2024

    Mayat Perempuan Ditemukan Tersangkut di Sungai Telaga Waja Karangasem
    Tim Redaksi
    KARANGASEM, KOMPAS.com
    – Mayat seorang perempuan ditemukan tersangkut di aliran
    Sungai Telaga Waja
    di Banjar Dinas Tangkup Anyar, Desa Tangkup, Kecamatan Sidemen, Kabupaten
    Karangasem
    , Provinsi Bali.
    Kasi Humas Polres Karangasem, Iptu I Gede Sukadana, menyampaikan bahwa peristiwa penemuan mayat itu terjadi pada Selasa (26/11/2024) sekitar pukul 12.20 Wita.
    Mayat tersebut kali pertama ditemukan oleh operator rafting yang kemudian dilaporkan oleh seorang warga bernama I Komang Karnata kepada pihak kepolisian.
    Saat itu, Karnata menerima informasi dari operator rafting yang melaporkan adanya mayat yang tersangkut di bebatuan di tengah aliran sungai.
    Ia bersama Kepala Dusun dan Bhabinkamtibmas Desa Tangkup segera menuju ke lokasi untuk memastikan informasi tersebut.
    “Mayat tersebut ditemukan dalam keadaan tengkurap dan tersangkut di bebatuan sungai. Saat itu, identitas korban belum diketahui,” ujar Sukadana dikonfirmasi Selasa melalui pesan singkat.
    Bhabinkamtibmas Desa Tangkup segera menghubungi Polsek Sidemen. Kemudian Polsek Sidemen menerjunkan petugas bersama anggota Polsek Klungkung dan warga setempat untuk melakukan evakuasi.
    Setelah dilakukan evakuasi, seorang warga mengidentifikasi mayat tersebut sebagai Handayani, seorang wanita berusia 36 tahun, yang juga merupakan warga Desa Tangkup Anyar.
    “Jenazah korban ditemukan mengeluarkan darah dari hidung,” lanjutnya.
    Selanjutnya, korban dievakuasi dan dibawa ke RSUD Klungkung untuk pemeriksaan lebih lanjut.
    Tim medis dari rumah sakit melakukan pemeriksaan luar terhadap jenazah. Berdasarkan hasil pemeriksaan medis, tidak ditemukan tanda kekerasan pada tubuh korban.
    “Penyebab kematiannya diduga akibat
    tenggelam
    . Tanda-tanda lain yang ditemukan mengindikasikan bahwa korban meninggal dunia akibat tenggelam,” lanjut dia.
    Ia menjelaskan bahwa diduga korban terjatuh dan terbawa arus sungai yang deras, yang mengakibatkan korban tenggelam.
    Mayatnya kemudian tersangkut di bebatuan.
    “Proses penyelidikan lebih lanjut terus dilakukan untuk memastikan penyebab pasti korban tenggelam,” ujar Sukadana.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.