Tag: Gavin Newsom

  • Video: Trump Dukung Penangkapan Gubernur California Terkait Demo di LA

    Video: Trump Dukung Penangkapan Gubernur California Terkait Demo di LA

    Jakarta, CNBC Indonesia- Presiden Amerika Serikat Donald Trump mendukung penangkapan Gubernur California, Gavin Newsom, atas kemungkinan menghalangi tindakan penegakan imigrasi, oleh pemerintahan federalnya. Demonstrasi besar-besaran di Los Angeles, membuat Trump menurunkan garda nasional dan tambahan pasukan marinir.

    Selengkapnya dalam program Power Lunch CNBC Indonesia (Selasa, 10/06/2025) berikut ini.

  • Trump Tuding Demonstran yang Bentrok dengan Aparat di LA Pemberontak

    Trump Tuding Demonstran yang Bentrok dengan Aparat di LA Pemberontak

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, buka suara usai kericuhan terjadi di Los Angeles (LA) melibatkan demonstran dan aparat. Trump menyebut demonstran sebagai pemberontak profesional.

    “Orang-orang yang menyebabkan masalah adalah agitator dan pemberontak profesional,” kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih, dilansir AFP, Selasa (10/6/2025).

    Bentrokan di LA dipicu kebijakan migrasi yang dikeluarkan Trump. Sejumlah orang diamankan petugas keamanan Amerika Serikat karena dinilai melanggar aturan migrasi terbaru.

    “Mereka orang jahat, mereka seharusnya dipenjara,” tambahnya ketika ditanya tentang bentrokan yang terjadi di beberapa bagian kota terbesar kedua di AS itu.

    Trump tidak menjawab ketika ditanya beberapa kali oleh wartawan apakah ia berencana untuk menerapkan Undang-Undang Pemberontakan. Penerapan aturan itu akan memungkinkan militer digunakan sebagai pasukan polisi dalam negeri.

    Gedung Putih sebelumnya mengatakan Trump mengandalkan undang-undang yang jarang digunakan, yang dikenal sebagai Judul 10, untuk mengerahkan Garda Nasional ke Los Angeles meskipun Gubernur Demokrat California Gavin Newsom mengatakan tindakan itu tidak perlu, mengingat sifat protes yang terbatas.

    “Ia telah melakukan pekerjaan yang buruk. Begini, saya suka Gavin Newsom, ia orang yang baik — tetapi ia sangat tidak kompeten, semua orang tahu,” kata Trump.

    Newsom menantang kepala perbatasan Trump, Tom Homan selama akhir pekan untuk menangkapnya. Hal itu usai Homan mengatakan gubernur dan Wali Kota LA Karen Bass dapat menghadapi tuntutan federal karena mencoba menghalangi agen imigrasi.

    (ygs/ygs)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Gubernur California Ngamuk! Sebut Trump Diktator, Bukan Presiden

    Gubernur California Ngamuk! Sebut Trump Diktator, Bukan Presiden

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pasukan Garda Nasional California atau California National Guard Troops dikerahkan ke Los Angeles pada hari Minggu di tengah meningkatnya protes terhadap kebijakan penegakan imigrasi agresif Presiden Donald Trump.

    Melansir Reuters, Gubernur California, Gavin Newsom menilai keputusan tersebut melanggar hukum dan bermotif politik.

    Demonstrasi di seluruh kota semakin menegangkan selama akhir pekan, dengan para pengunjuk rasa bentrok dengan polisi, melemparkan proyektil, dan membakar beberapa mobil tanpa pengemudi.

    Departemen Kepolisian Los Angeles menyatakan beberapa demonstrasi sebagai “pertemuan yang melanggar hukum” dan melakukan puluhan penangkapan. Petugas berkuda dikerahkan untuk mengendalikan massa, sementara demonstran memblokir Jalan Tol 101 dan meneriakkan, “Malu pada kalian!.”

    Gubernur Newsom mengecam pengerahan pasukan itu, menyebutnya sebagai pelanggaran wewenang negara. “Ini adalah tindakan seorang diktator, bukan presiden,” tulisnya di media sosial dikutip Senin (9/6/2025).

    Dalam sebuah wawancara, ia mengkonfirmasi rencana untuk menuntut pemerintahan Trump, menuduhnya memprovokasi kerusuhan demi keuntungan politik.

    Presiden Trump membela pengerahan pasukan itu, dengan mengatakan, “Jangan biarkan para preman ini lolos begitu saja,” dan menyebut para pengunjuk rasa sebagai “gerombolan pemberontak yang kejam.”

    Ia memperingatkan akan adanya tanggapan yang keras, dengan menyatakan, “Mereka meludah, kami memukul.”

    Wali Kota Los Angeles Karen Bass juga mengkritik tanggapan federal itu. “Saya tidak ingin orang-orang terjerumus ke dalam kekacauan yang saya yakini diciptakan oleh pemerintahan itu sama sekali tidak perlu,” katanya.

    Para kritikus, termasuk kelompok advokasi imigrasi, mengatakan penggerebekan itu dirancang untuk memprovokasi konfrontasi. Vanessa Cárdenas dari America’s Voice menuduh pemerintahan Trump “sengaja memicu konflik untuk membenarkan penyalahgunaan kekuasaan.”

    Sementara itu, Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum menanggapi dengan mengatakan, fenomena ini tidak akan diatasi dengan penggerebekan atau kekerasan. Akan diatasi dengan duduk bersama dan bekerja untuk melakukan reformasi yang komprehensif.

    Trump mengutip undang-undang untuk membenarkan pengaktifan Garda Nasional oleh pemerintah federal, meskipun para ahli hukum mencatat bahwa hal itu biasanya memerlukan koordinasi dengan gubernur negara bagian dan membatasi keterlibatan militer dalam penegakan hukum dalam negeri.

    Sebagai tanggapan, sekitar 300 pasukan Garda Nasional dikirim untuk melindungi properti dan personel federal, menurut Komando Utara AS. Sebanyak 500 Marinir tambahan disiagakan di Camp Pendleton. Pejabat Keamanan Dalam Negeri mengatakan kehadiran Garda Nasional adalah untuk memastikan keselamatan demonstran yang damai dan penegak hukum.

    (mij/mij)

  • Protes Memuncak di LA Usai Trump Kerahkan Garda Nasional

    Protes Memuncak di LA Usai Trump Kerahkan Garda Nasional

    GELORA.CO -Ketegangan meningkat di pusat kota Los Angeles pada Minggu, 8 Juni 2025 waktu setempat menyusul pengerahan ratusan pasukan Garda Nasional oleh Presiden Donald Trump untuk meredam gelombang protes terhadap penggerebekan imigrasi yang dilakukan pemerintah federal.

    Sejak pagi hari, ribuan pengunjuk rasa turun ke jalan, memblokir jalan bebas hambatan 101, melemparkan batu dan benda lainnya ke arah aparat, serta membakar setidaknya empat mobil self-driving milik perusahaan Waymo. 

    Di tengah situasi kacau, aparat menanggapi dengan tembakan gas air mata, peluru karet, dan granat kejut.

    “Apa yang kita lihat di Los Angeles adalah kekacauan yang disebabkan oleh pemerintahan. Ini tentang agenda lain, ini bukan tentang keselamatan publik,” ujar Wali Kota Karen Bass dalam konferensi pers siang hari, seperti dimuat Associated Press.

    Pasukan Garda Nasional terlihat berdiri bahu membahu di luar Pusat Penahanan Metropolitan, bersenjata lengkap dan mengenakan perisai anti huru-hara. 

    Para demonstran meneriakkan “malu!” dan “pulanglah!” saat gas air mata ditembakkan untuk membubarkan massa. Suara ledakan flash-bang bergema setiap beberapa detik hingga malam.

    Beberapa pengunjuk rasa bahkan membuat penghalang darurat dari kursi taman dan melempari polisi dari seberang jalan. 

    “Kami tidak takut. Mereka yang takut adalah mereka yang menyembunyikan ketidakadilan di balik seragam,” kata seorang pengunjuk rasa yang enggan disebutkan namanya.

    Presiden Trump, yang berbicara kepada wartawan sebelum menaiki Air Force One di New Jersey, membela tindakannya: “Ada orang-orang yang kejam di Los Angeles, dan mereka tidak akan lolos begitu saja. Akan ada hukum dan ketertiban yang sangat kuat.”

    Trump telah mengaktifkan ketentuan hukum yang memungkinkan pengerahan militer federal tanpa persetujuan gubernur negara bagian. 

    “Kami akan mengerahkan pasukan di mana-mana. Kami tidak akan membiarkan negara kami terkoyak seperti di bawah Biden,” tegasnya.

    Gubernur California Gavin Newsom mengecam langkah tersebut dalam surat terbuka kepada Gedung Putih, menyebutnya sebagai pelanggaran serius terhadap kedaulatan negara. Ia juga meminta pasukan ditarik segera.

    “Tidak pernah dalam sejarah modern negara bagian kita Garda Nasional dikerahkan tanpa permintaan gubernur. Ini adalah eskalasi berbahaya,” tegasnya MB.

    Gedung Putih membalas kritik tersebut melalui juru bicara Abigail Jackson yang mengatakan bahwa Gubernur Kalifornia itu berbohong dengan kondisi di Los Angeles.

    “Newsom berbohong besar untuk mengklaim tidak ada masalah di Los Angeles sebelum Presiden Trump terlibat,” bunyi pernyataan tersebut. 

    Di antara mereka yang ditahan dalam unjuk rasa adalah seorang pemimpin serikat pekerja ternama, sementara jumlah penangkapan imigran di wilayah LA pekan ini telah melampaui 100 orang, menurut otoritas federal.

    Mantan Wakil Presiden Kamala Harris, yang saat ini berdomisili di Los Angeles, menyebut tindakan pemerintahan Trump sebagai agenda kejam dan terencana untuk menyebarkan kepanikan dan perpecahan.

    “Saya berdiri bersama mereka yang mempertahankan hak dan kebebasan kita yang paling dasar,” tegas Harris.

    Demonstrasi hari Minggu ini merupakan yang ketiga berturut-turut dalam gelombang protes terhadap operasi imigrasi pemerintah. 

    Meski belum mencapai skala kerusuhan besar seperti peristiwa Rodney King pada 1992 atau demonstrasi 2020 terhadap kekerasan polisi, pengerahan Garda Nasional kali ini mencerminkan eskalasi serius dalam hubungan antara negara bagian dan pemerintah federal.

  • AS Makin Chaos, Trump Turunkan Pasukan Khusus Hadapi Demo Imigran

    AS Makin Chaos, Trump Turunkan Pasukan Khusus Hadapi Demo Imigran

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memerintahkan pengerahan 2.000 personel Garda Nasional ke Los Angeles sebagai respons atas aksi unjuk rasa terkait kebijakan imigrasi yang tengah memanas di kota tersebut.

    Pengumuman itu disampaikan Gedung Putih pada Sabtu malam (waktu AS), di tengah terus berlanjutnya bentrokan antara demonstran dan agen federal yang sedang melakukan operasi penegakan hukum imigrasi di Los Angeles. Sejauh ini, aksi tersebut telah berujung pada lebih dari 100 penangkapan.

    “Dalam beberapa hari terakhir, massa yang brutal telah menyerang petugas ICE (Imigrasi dan Bea Cukai AS) serta agen penegak hukum federal yang tengah menjalankan operasi deportasi di Los Angeles, California,” ujar Juru Bicara Gedung Putih Karoline Leavitt, dalam pernyataan resminya dikutip CNBC International, Minggu (8/6/2025).

    Leavitt juga mengatakan, Trump memutuskan untuk memfederalisasi sebagian Garda Nasional California, yang biasanya berada di bawah kewenangan Gubernur Gavin Newsom. Secara hukum, Presiden AS memang memiliki kewenangan tersebut dalam kondisi tertentu.

    Namun, keputusan Trump langsung menuai kritik dari Newsom. Ia bilang langkah tersebut sengaja memprovokasi dan justru akan memperburuk ketegangan.

    “Otoritas di Los Angeles memiliki akses penuh terhadap dukungan penegakan hukum kapan pun dibutuhkan,” tulis Newsom melalui platform X. “Kami terus berkoordinasi dengan pemerintah kota dan kabupaten, dan saat ini tidak ada kebutuhan yang belum terpenuhi.”

    “Ini adalah misi yang salah dan akan mengikis kepercayaan publik,” tegas Newsom.

    Di sisi lain, Gedung Putih tidak menunjukkan tanda-tanda akan meredakan situasi. Bahkan Menteri Pertahanan Pete Hegseth mengancam akan mengerahkan Marinir AS untuk memperkuat pasukan Garda Nasional.

    “Jika kekerasan terus berlanjut, Marinir aktif di Camp Pendleton juga akan dikerahkan, mereka saat ini dalam status siaga tinggi,” tulis Hegseth di X.

    Trump sendiri turut berkomentar lewat media sosial, “Jika Gubernur Gavin ‘Newscum’ California dan Wali Kota Los Angeles Karen Bass tidak bisa menjalankan tugas mereka (yang semua orang tahu mereka tidak bisa), maka Pemerintah Federal akan turun tangan dan menyelesaikan masalah kerusuhan dan penjarahan, seperti seharusnya!!!”

    Di tengah panasnya situasi, Trump justru terlihat menghadiri pertandingan Ultimate Fighting Championship (UFC) di Prudential Center, Newark, New Jersey, Sabtu malam. Gedung Putih juga merilis memo resmi dari Presiden kepada Menteri Pertahanan, Jaksa Agung, dan Menteri Keamanan Dalam Negeri.

    “Jika aksi protes atau kekerasan secara langsung menghambat pelaksanaan hukum, maka hal itu merupakan bentuk pemberontakan terhadap otoritas Pemerintah Amerika Serikat,” bunyi memo tersebut.

    Foto: REUTERS/Daniel Cole
    FILE PHOTO: A police officer uses stun grenades as they approach the protesters gathered around the Los Angeles Federal Building following multiple detentions by Immigration and Customs Enforcement (ICE), in downtown Los Angeles, California, U.S., June 6, 2025. REUTERS/Daniel Cole

    “Dengan mempertimbangkan insiden-insiden ini serta ancaman kekerasan yang kredibel, berdasarkan kewenangan yang diberikan kepada saya sebagai Presiden, saya memanggil anggota dan unit Garda Nasional untuk bergabung dalam layanan federal.”

    Sementara itu, Wakil Presiden JD Vance juga turut mengomentari aksi protes tersebut dengan menyebut para demonstran sebagai “pemberontak”.

    “Pemberontak yang membawa bendera asing menyerang petugas penegakan imigrasi, sementara sebagian pemimpin politik AS justru menganggap penegakan perbatasan adalah tindakan jahat,” tulis Vance.

    Di sisi lain, David Huerta, pemimpin serikat buruh SEIU California, dilaporkan mengalami luka saat ditangkap pada Jumat lalu saat memantau aksi protes. Departemen Keamanan Dalam Negeri AS menuduh Huerta telah menghalangi petugas federal.

    (haa/haa)

  • Trump Kerahkan 2.000 Pasukan Garda Nasional Buat Atasi Demo Soal Imigrasi

    Trump Kerahkan 2.000 Pasukan Garda Nasional Buat Atasi Demo Soal Imigrasi

    Washington DC

    Aksi protes terhadap kebijakan imigrasi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di Los Angeles pecah. Trump pun mengerahkan 2.000 pasukan Garda Nasional untuk meredam demonstrasi ini.

    Dilansir AFP, Minggu (8/6/2025), pasukan ini dikerahkan pada Sabtu (7/8). Gedung Putih menyebut ini sebagai langkah untuk meredakan “pelanggaran hukum,” setelah protes yang terkadang disertai kekerasan meletus atas penggerebekan penegakan hukum imigrasi.

    Trump mengambil alih kendali federal atas militer negara bagian California untuk mendorong tentara ke kota terbesar kedua di negara itu. Tentara ini akan berhadapan dengan demonstran. Ini adalah langkah langka yang menurut Gubernur Gavin Newsom “sengaja menghasut.”

    Perkembangan itu terjadi setelah dua hari konfrontasi. Agen federal sempat menembakkan granat kejut dan gas air mata ke arah kerumunan yang marah atas penangkapan puluhan migran di kota dengan populasi Latino yang besar.

    Rekaman menunjukkan sebuah mobil dibakar di persimpangan jalan yang ramai. Sementara dalam video yang beredar di media sosial seorang pria berhelm sepeda motor terlihat melemparkan batu ke arah kendaraan federal yang melaju kencang.

    Para pengunjuk rasa terlihat mengejek para petugas dan merekam mereka dengan ponsel mereka.

    “Presiden Trump telah menandatangani Nota Presiden yang mengerahkan 2.000 Garda Nasional untuk mengatasi pelanggaran hukum yang dibiarkan terus berlanjut,” kata Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt Sabtu (7/6) malam, menyalahkan apa yang disebutnya sebagai pemimpin Demokrat California yang “tidak bertanggung jawab”.

    “Pemerintahan Trump memiliki kebijakan toleransi nol terhadap tindak pidana dan kekerasan, terutama ketika kekerasan itu ditujukan kepada petugas penegak hukum yang berusaha melakukan tugas mereka.”

    Garda Nasional–militer cadangan–sering digunakan dalam bencana alam, seperti setelah kebakaran di LA, dan jarang digunakan dalam kasus kerusuhan sipil. Garda Nasional dikerahkan di Los Angeles setelah pembunuhan George Floyd pada tahun 2020.

    Newsom, yang sering menjadi lawan Trump dan musuh lama Partai Republik, menggunakan media sosial untuk mengecam perintah Gedung Putih itu. “Langkah itu sengaja dibuat untuk menghasut dan hanya akan meningkatkan ketegangan,” tulisnya di X, yang sebelumnya bernama Twitter.

    Tonton juga “Kian Panas, Trump Mau Cabut Kerja Sama dengan Perusahaan Elon Musk” di sini:

    (rdp/idh)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Donald Trump Terapkan Tarif 100% untuk Film yang Diproduksi di Luar AS – Page 3

    Donald Trump Terapkan Tarif 100% untuk Film yang Diproduksi di Luar AS – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Minggu, 4 Mei 2025 memperluas perang dagang ke dunia perfilman.

    Mengutip CNBC, Senin (5/5/2025), di sebuah unggahan di platform media sosialnya, Donald Trump menginstruksikan Departemen Perdagangan dan Perwakilan Dagang AS atau US Trade Representative (USTR) untuk mengenakan tarif 100% pada film yang diproduksi di luar AS dan diimpor ke AS.

    “Industri film di Amerika sedang mati dengan sangat cepat. Negara-negara lain menawarkan segala macam insentif untuk menarik para pembuaf film dan studio kami dari Amerika Serikat,” tulis Trump dalam sebuah unggahan-nya, seperti dikutip dari CNBC.

    “Oleh karena itu, saya memberi wewenang kepada Departemen Perdagangan dan Perwakilan Dagang Amerika Serikat, untuk segera memulai proses pemberlakuan tarif 100% pada setiap dan semua film yang masuk ke negara kami yang diproduksi di luar negeri. Kami ingin film-film yang dibuat di Amerika, lagi!,” ujar Trump.

    Tidak jelas sama sekali bagaimana tarif tersebut akan diberlakukan. Film adalah kekayaan intelektual, bukan barang, jadi film merupakan jenis layanan yang saat ini tidak dikenakan tarif. Namun, USTR mencatat beberapa layanan dapat dikenakan hambatan perdagangan non-tarif tertentu, seperti regulasi dan insentif pajak. Hal itu dapat merugikan pembuatan film Amerika Serikat.

    Banyak kota asing telah menawarkan keringanan pajak yang besar kepada studio film dan televisi untuk membuat film dan pertunjukan di luar Hollywood. Hal itu telah menyebabkan sejumlah besar produksi mengalihkan operasi ke tempat-tempat seperti Toronto dan Dublin.

    Sebagai tanggapan, Gubernur California Gavin Newsom telah mengusulkan keringanan pajak besar-besaran untuk mengembalikan produksi ke Hollywood.

    “Hollywood, dan banyak daerah lain di AS, sedang hancur,” tulis Trump.

    “Ini adalah upaya bersama oleh Negara-negara lain dan, oleh karena itu, merupakan ancaman Keamanan Nasional. Selain yang lainnya, ini adalah pesan dan propaganda!”

     

  • Belasan Negara Bagian AS Gugat Trump, Tuding Tarif Impor Bikin Kacau Ekonomi Dunia – Halaman all

    Belasan Negara Bagian AS Gugat Trump, Tuding Tarif Impor Bikin Kacau Ekonomi Dunia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sebanyak 12 negara bagian Amerika Serikat (AS) kompak melayangkan gugatan kepada Presiden Donald Trump buntut penerapan kebijakan tarif impor.

    Negara tersebut di antaranya Oregon, Arizona, Colorado, Connecticut, Delaware, Illinois, Maine, Minnesota, Nevada, New Mexico, New York, dam Vermont.

    Mengutip BBC International, gugatan ini diajukan belasan negara diatas ke Pengadilan Perdagangan Internasional AS di Manhattan, Rabu (23/4/2025).

    Adapun gugatan tersebut ditujukan untuk menentang penggunaan Undang-Undang Kekuasaan Ekonomi Darurat Internasional (IEEPA)yang digunakan Presiden Trump untuk mengenakan tarif yang luas terhadap impor dari negara-negara di seluruh dunia.

    Negara-negara bagian menilai UU menuduh tarif tersebut melangkahi otoritas Kongres karena pengenaan tarif biasanya adalah urusan legislatif, bukan eksekutif.

    Terlebih UU IEEPA hanya sah digunakan dalam situasi darurat nasional yang melibatkan ancaman asing nyata.

    Alasan ini yang mendorong belasan negara bagian AS itu untuk melayangkan gugatan, mendesak Koalisi agar memblokir penegakan tarif lebih lanjut dan menyatakan perintah tersebut tidak sah menurut Konstitusi dan hukum federal.

    “Presiden tidak memiliki kewenangan untuk menaikkan pajak sesuka hatinya, tetapi itulah yang dilakukan Presiden Trump dengan tarif ini,” kata Jaksa Agung New York Letitia James dalam sebuah pernyataan.

    “Donald Trump berjanji akan menurunkan harga dan meringankan biaya hidup, tetapi tarif ilegal ini akan berdampak sebaliknya pada keluarga Amerika.” imbuhnya.

    Gugatan hukum tersebut tidak hanya berfokus pada ekonomi.

    Gugatan tersebut menyatakan bahwa tarif tersebut tidak konstitusional karena merampas kewenangan kongres atas pajak dan perdagangan.

    Negara-negara bagian mengklaim bahwa tarif tersebut akan menaikkan harga konsumen secara signifikan.

    Selain itu mendorong inflasi, tarif itu menyebabkan hilangnya pekerjaan, dan menciptakan ketidakstabilan ekonomi yang meluas.

    “Tarif yang sembrono dari Presiden Trump telah meroketkan biaya bagi konsumen dan menimbulkan kekacauan ekonomi di seluruh negeri,” kata Gubernur Kathy Hochul.

    California Gugat Trump

    Sebelum gugatan dilayangkan, negara bagian California telah lebih dulu menggugat Trump buntut penerapan kebijakan tarif impor.

    Mengutip laporan Reuters, gugatan itu dilayangkan oleh Gubernur California Gavin Newsom dan Jaksa Agung Rob Bonta ke pengadilan federal di San Fransisco.

    Gubernur Gavin Newsom dan Jaksa Agung Rob Bonta menilai bahwa Trump dengan sengaja menyalahgunakan kekuasaanya secara berlebihan untuk memberlakukan tarif tanpa persetujuan Kongres.

    Selain itu, California berpendapat bahwa tarif impor Trump tidak sah secara konstitusional dan merugikan ekonomi negara bagian mereka.

    Ini lantaran tarif impor Trump membuat industri utama California dari Lembah Silikon hingga pertanian kehilangan miliaran dolar.

    Tak hanya itu, tarif impor Trump juga turut menciptakan ketidakpastian ekonomi yang berdampak negatif pada stabilitas ekonomi nasional.

    “Tidak ada negara bagian yang akan lebih terdampak daripada Negara Bagian California, karena hal ini terkait dengan kewenangan sepihak yang telah ditegaskan oleh pemerintahan Trump untuk mengenakan kenaikan pajak terbesar dalam sejarah Amerika modern,” tambah Newsom.

    Kritik ini mencerminkan ketegangan antara kebijakan proteksionis pemerintah federal dan dampaknya terhadap negara bagian yang bergantung pada perdagangan internasional, seperti California.

    (Tribunnews.com / Namira)

  • Jadi Korban Baru Tarif, Pemerintah California Gugat Donald Trump

    Jadi Korban Baru Tarif, Pemerintah California Gugat Donald Trump

    Jakarta, CNBC Indonesia – Gubernur California Gavin Newsom telah mengajukan gugatan hukum yang menentang serangkaian tarif yang diberlakukan Presiden Donald Trump, Rabu (16/4/2025). Hal ini terjadi lantaran industri negara bagian itu terdampak oleh perang tarif yang dikobarkan negara lain pasca keputusan Trump itu.

    Dalam laporan AFP, Newsom, yang dikenal menjadi rival politik Trump, menganggap bahwa manuver Trump itu sebagai langkah bunuh diri. Ia meminta agar Trump menarik kembali tarif-tarif tersebut.

    “Ini adalah gol bunuh diri terburuk dalam sejarah negara ini. Salah satu hal paling merusak yang pernah kita alami dalam sejarah Amerika modern,” katanya.

    Newsom kemudian mengatakan kesalahan pengelolaan ekonomi Trump merugikan warga Amerika sehari-hari, termasuk banyak dialami pemilih Trump. Ia menyebut manuver ini bernilai sangat mahal, sembari juga menggembosi keuntungan dari para donor dan teman miliarder presiden Partai Republik itu.

    “Ini adalah personifikasi korupsi… ini adalah omong kosong, di depan mata, setiap menit setiap hari, setiap jam. Bagaimana mungkin kita duduk diam dan membiarkan ini terjadi?” kata Newsom, yang secara luas diperkirakan akan mengajukan diri sebagai kandidat presiden pada tahun 2028.

    Menimpali Newsom, Jaksa Agung Rob Bonta meminta pengadilan untuk mengendalikan presiden. Ia bahkan menuding Trump bertindak seolah-olah dia berada di atas hukum, padahal tidak.

    “Kewenangan untuk mengenakan tarif berada di tangan Kongres. Sederhana saja, Trump tidak memiliki kewenangan untuk mengenakan tarif ini. Dia harus dihentikan,” tegasnya.

    Gugatan tersebut, yang menandai pertama kalinya sebuah negara bagian menggugat atas pungutan tersebut. Gugatan ini menentang kekuatan darurat yang disebut Trump yang memberinya wewenang untuk memberlakukan kebijakan tarif.

    California adalah ekonomi terbesar kelima di dunia, melampaui setiap negara bagian AS dan sebagian besar negara, dan merupakan rumah bagi bagian terbesar dari produksi manufaktur dan pertanian di AS. Secara angka, Negara Bagian ini bahkan menyumbang 14% PDB AS.

    Trump beberapa pekan lalu mengumumkan gelombang tarif resprokal untuk sejumlah negara. Hal ini memancing panasnya hubungan geopolitik dengan China, salah satu mitra dagang terbesar AS, di mana saat ini  Negeri Tirai Bambu telah menerapkan tarif 125% terhadap barang-barang AS. Trump membalas dengan merancang tarif hingga 245% bagi barang China. 

    (tps/tps)

  • Barack Obama Hijrah ke Bluesky, Politisi AS Berjemaah Tinggalkan X Elon Musk

    Barack Obama Hijrah ke Bluesky, Politisi AS Berjemaah Tinggalkan X Elon Musk

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Amerika Serikat ke-44, Barack Obama, hijrah ke platform media sosial mirip Twitter bernama Bluesky. Sejumlah politisi AS mulai meninggalkan X.com seiring dengan terjunnya Elon Musk ke dunia politik.

    Langkah ini sekaligus menandai kemenangan besar bagi Bluesky dalam menarik pengguna terkenal, terutama setelah banyak pengguna sayap kiri meninggalkan X (sebelumnya Twitter).

    Obama menggunakan unggahannya untuk merayakan ulang tahun ke-15 ACA. Bluesky, yang kini memiliki lebih dari 33 juta pengguna, juga menjadi rumah bagi politisi AS lainnya seperti Bernie Sanders dan Alexandria Ocasio-Cortez, yang semakin menegaskan posisinya sebagai platform alternatif yang berkembang.

    Rose Wang dari Bluesky OOO mengkonfirmasi langsung bergabungnya Obama.

    Dalam beberapa unggahan pertamanya di platform tersebut, Obama merayakan ulang tahun ke-15 Affordable Care Act (ACA). Dia mengingatkan tentang perubahan yang mungkin terjadi ketika kemajuan diperjuangkan.

    Mantan presiden tersebut mempertahankan pengikut yang besar di platform media sosial lainnya, termasuk X dan Facebook, di mana ia memiliki 130,6 juta pengikut dan 55 juta pengikut, masing-masing.

    “Saya pikir saya akan mampir ke sini hari ini untuk ulang tahun ke-15 Affordable Care Act. Dengan semua yang terjadi saat ini, mudah untuk merasa bahwa orang-orang biasa tidak dapat membuat perbedaan – tetapi ACA adalah pengingat bahwa perubahan mungkin terjadi ketika kita memperjuangkan kemajuan,” tulis Obama di platform Bluesky, Senin (24/3/2025).

    Di sisi lain, X milik Elon Musk, telah kehilangan sejumlah pengguna ke jaringan sosial alternatif, termasuk Bluesky, setelah pemilihan AS 2024. Musk menggunakan X untuk berkampanye untuk Presiden Trump dan mempromosikan pandangan politik yang selaras dengan MAGA.

    Dia juga sekarang memegang posisi penting di lingkaran Trump berkat keterlibatannya dengan DOGE (Departemen Efisiensi Pemerintah), yang telah bekerja untuk mengurangi tenaga kerja pemerintah federal, memotong pengeluaran, dan membongkar lembaga pemerintah.

    Techcrunch melaporkan banyak pengguna AS yang condong ke kiri tidak lagi ingin berpartisipasi di X. Eksodus mereka dari platform tersebut menyebabkan lonjakan besar dalam pertumbuhan pengguna Bluesky pada akhir 2024.

    Saat ini, jaringan sosial baru tersebut memiliki lebih dari 33 juta pengguna dan terus berkembang.

    Politisi AS lainnya sudah aktif di Bluesky, termasuk nama-nama terkenal seperti Bernie Sanders, Elizabeth Warren, Al Green, Gavin Newsom, dan Alexandria Ocasio-Cortez, yang menjadi orang pertama di Bluesky yang mencapai satu juta pengikut. Banyak perwakilan, senator, dan gubernur lainnya juga telah bergabung dengan jaringan tersebut.