Tag: Gavin Newsom

  • Ribut dengan Demokrat, Trump Ancam Kerahkan Lebih Banyak Garda Nasional

    Ribut dengan Demokrat, Trump Ancam Kerahkan Lebih Banyak Garda Nasional

    Washington DC

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terlibat perselisihan dengan para politikus Partai Demokrat terkait langkahnya mengerahkan tentara Garda Nasional AS ke jalanan Washington DC.

    Trump mengancam akan mengerahkan lebih banyak tentara Garda Nasional AS ke kota-kota yang menjadi basis kuat Partai Demokrat, termasuk Baltimore di negara bagian Maryland. Pengerahan ini menjadi bagian dari upaya memperluas penindakan keras Trump terhadap kejahatan dan pelanggaran imigrasi di AS.

    Dalam omelan terbaru via media sosial, seperti dilansir AFP, Senin (25/8/2025), Trump membahas soal kota yang “tidak terkendali dan marak kejahatan”, setelah para pemimpin negara bagian AS dari Partai Demokrat, termasuk Gubernur Maryland Wes Moore, mengecam dirinya.

    Bulan ini, Trump mengerahkan personel Garda Nasional AS ke jalanan Washington DC untuk berpatroli. Trump menyebut langkah ini, yang menuai kritikan luas, sebagai pengambilalihan federal atas kepolisian di ibu kota AS tersebut.

    Pada Minggu (24/8) waktu setempat, para personel Garda Nasional AS di Washington DC mulai menenteng senjata api dalam patroli mereka. Sebelumnya, senjata mereka tersedia jika diperlukan, tetapi disimpan di gudang senjata.

    Pada Juni lalu, Trump secara kontroversial memerintahkan pengerahan hampir 5.000 tentara militer AS ke Los Angeles, yang diklaim untuk meredam unjuk rasa terhadap penindakan imigrasi. Perintah Trump itu ditentang keras oleh Gubernur California Gavin Newsom, yang secara luas dipandang sebagai capres potensial untuk Partai Demokrat.

    “Jika Wes Moore membutuhkan bantuan, seperti yang dilakukan Gavin Newscum (Trump menggunakan nama panggilan yang merendahkan untuk Newsom-red) di LA (Los Angeles), saya akan mengirimkan ‘pasukan’, yang sedang dilakukan di dekatnya di DC, dan dengan cepat memberantas kejahatan,” kata Trump dalam pernyataan via media sosial Truth Social.

    Perseteruan Trump dan Moore meningkat drastis pekan lalu, ketika sang Gubernur Maryland menyerang usulan provokatif Trump untuk mengerahkan pasukan di Maryland. Trump membalasnya dengan menyebut Moore “tidak menyenangkan” dan mengancam akan mencabut dana federal.

    Tentara Garda Nasional AS berjaga di National Mall, Washington DC Foto: Reuters

    Moore mengatakan kepada CNN bahwa dirinya telah mengundang Trump untuk menyusuri jalanan kota Baltimore bersamanya agar dia dapat menangkal “ketidaktahuan ini, kiasan-kiasan ini, dan taktik menakut-nakuti ala tahun 1980-an” yang digunakan sang Presiden AS.

    Trump sendiri mengatakan “lebih memilih untuk memberantas bencana kejahatan sebelum saya pergi ke sana untuk ‘berjalan-jalan’”. Dia juga menyinggung soal rekam jejak Moore yang disebutnya “sangat buruk” dalam penindakan kriminal.

    Namun Moore menyebut angka pembunuhan di Maryland menurun 20 persen sejak dirinya menjabat.

    Lihat Video ‘Trump Sesumbar: Jika Tak Ada Saya, Semua Sandera Gaza Sudah Mati’:

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • AS Tiba-tiba Setop Terbitkan Visa Pengemudi Truk Usai Kecelakaan Maut

    AS Tiba-tiba Setop Terbitkan Visa Pengemudi Truk Usai Kecelakaan Maut

    Jakarta

    Pemerintah Amerika Serikat tiba-tiba menghentikan penerbitan visa bagi para pengemudi truk asing. Hal ini diumumkan Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio pada hari Kamis (21/8) waktu setempat, setelah sebuah kecelakaan maut memicu kemarahan di basis pendukung Presiden Donald Trump.

    “Efektif segera, kami menghentikan semua penerbitan visa kerja bagi pengemudi truk komersial,” tulis Rubio di media sosial X, dilansir kantor berita AFP, Jumat (22/8/2025).

    “Meningkatnya jumlah pengemudi asing yang mengoperasikan truk gandeng besar di jalan raya AS membahayakan nyawa warga Amerika dan melemahkan mata pencaharian para pengemudi truk Amerika,” tulisnya.

    Tindakan Rubio diambil setelah seorang pengemudi truk didakwa menewaskan tiga orang di jalan raya di Florida saat melakukan putar balik ilegal.

    Harjinder Singh, yang berasal dari India, diduga memasuki Amerika Serikat secara ilegal dari Meksiko dan gagal dalam ujian bahasa Inggris setelah kecelakaan itu, menurut pejabat federal.

    Kasus ini telah menarik perhatian media yang luas dan telah diangkat secara menonjol oleh para pejabat di Florida, yang dikendalikan oleh Partai Republik. Wakil gubernur Florida bahkan terbang ke California untuk mengekstradisi Singh secara pribadi bersama agen imigrasi pada hari Kamis (21/8) waktu setempat.

    Pemerintahan Presiden Donald Trump menuduh Gubernur California Gavin Newsom bertanggung jawab karena negara bagian tersebut mengeluarkan lisensi kepada Singh.

    Kantor Newsom menanggapi bahwa pemerintah federal di bawah Trump telah mengeluarkan izin kerja kepada Singh, dan bahwa California bekerja sama dalam mengekstradisinya.

    Para pengemudi truk di Amerika Serikat diwajibkan lulus ujian lisensi komersial, yang telah lama mencakup penilaian kemahiran berbahasa Inggris mereka dalam hal-hal dasar seperti rambu-rambu jalan.

    Untuk memenuhi permintaan, jumlah pengemudi truk asing di Amerika Serikat meningkat lebih dari dua kali lipat antara tahun 2000 dan 2021 menjadi 720.000 orang, menurut statistik federal.

    Lebih dari separuh pengemudi warga negara asing itu berasal dari Amerika Latin, dengan jumlah yang cukup besar dalam beberapa tahun terakhir berasal dari India dan negara-negara Eropa Timur, terutama Ukraina.

    Lihat juga Video ‘Saksi Bisu Kecelakaan Maut Diogo Jota’:

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • AS Panas! Trump Tiba-tiba Gugat California Gegara Isu ‘Kiamat’

    AS Panas! Trump Tiba-tiba Gugat California Gegara Isu ‘Kiamat’

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengumumkan pada hari Jumat (15/8/2025), mereka telah menggugat California. Hal ini dilakukan untuk menghentikan negara bagian tersebut dari memberlakukan standar emisi yang ketat untuk truk-truk berat, yang baru-baru ini dinyatakan tidak berlaku oleh Presiden Donald Trump.

    Dalam gugatan yang diajukan di dua pengadilan federal minggu ini, Departemen Kehakiman AS menyatakan, Undnag-Undang federal lebih unggul (preempts) daripada peraturan yang dikeluarkan oleh Dewan Sumber Daya Udara California (California Air Resources Board/CARB) terkait emisi truk dan mesin berat.

    Aturan-aturan ini termasuk Kemitraan Truk Bersih (Clean Truck Partnership), sebuah inisiatif tahun 2023 yang bertujuan untuk mengurangi emisi sambil memberikan fleksibilitas bagi produsen truk.

    Departemen Kehakiman mengambil langkah hukum ini setelah sebuah komite Dewan Perwakilan Rakyat melaporkan bahwa staf CARB tidak mengizinkan produsen otomotif menjual kendaraan kecuali mereka mematuhi standar yang dianggap melanggar hukum federal. Departemen tersebut menambahkan bahwa aturan California untuk kendaraan ringan juga tidak sah.

    “Pemberontakan hukum federal yang berkelanjutan ini harus dihentikan,” kata departemen tersebut.

    Dewan Sumber Daya Udara California menolak berkomentar, sementara kantor Gubernur Gavin Newsom tidak segera menanggapi permintaan komentar. Newsom, seorang politikus Partai Demokrat, telah lama mendukung standar emisi yang ketat serta kendaraan listrik sebagai upaya untuk mengatasi perubahan iklim, yang semakin membawa dunia dalam kehancuran.

    Berdasarkan Undang-Undang Udara Bersih federal (federal Clean Air Act), California telah lama memiliki wewenang untuk menetapkan batas polusi yang lebih ketat daripada yang disyaratkan oleh undang-undang federal, dan telah menerima lebih dari 100 dispensasi (waiver) di bawah undang-undang tersebut sejak tahun 1970.

    Namun, Departemen Kehakiman mengklaim, penandatanganan resolusi kongres oleh Presiden Donald Trump pada bulan Juni membatasi wewenang California. Ini termasuk dengan membatalkan dispensasi yang memungkinkan Kemitraan Truk Bersih.

    “Presiden Donald Trump dan Kongres telah membatalkan keringanan Undang-Undang Udara Bersih yang menjadi dasar tindakan California,” kata Adam Gustafson, penjabat asisten jaksa agung untuk divisi lingkungan dan sumber daya alam Departemen Kehakiman. “CARB harus menghormati proses demokrasi.”

    (tps/tps)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Gempa Dahsyat Landa Rusia, Peringatan Tsunami Muncul di Mana-mana

    Gempa Dahsyat Landa Rusia, Peringatan Tsunami Muncul di Mana-mana

    Jakarta

    Peringatan tsunami dikeluarkan untuk sebagian wilayah Rusia, Jepang, dan Alaska, seluruh Hawaii, dan area lainnya, setelah gempa bumi dahsyat magnitudo 8,8 terjadi sekitar 119 kilometer di tenggara Petropavlovsk-Kamchatsky, Rusia, pada kedalaman 20,7 kilometer. Beberapa wilayah di Amerika Serikat juga meningkatkan kewaspadaan dan Presiden Donald Trump mengeluarkan himbauan.

    Gempa ini merupakan yang terkuat di planet ini sejak 2011, ketika gempa magnitudo 9,0 skala Richter melanda timur laut Jepang dan memicu tsunami dahsyat.

    Ancaman tsunami diumumkan di Semenanjung Kamchatka, Rusia. Gubernur setempat, Vladimir Solodov, mendesak penduduk menjauhi garis pantai. Gelombang tsunami setinggi 3-4 meter telah tercatat di Distrik Yelizovo, Kamchatka. Kerusakan yang dilaporkan sejauh ini minimal.

    Peringatan tsunami juga dikeluarkan untuk pesisir Pasifik Jepang. Badan Meteorologi negara tersebut memperingatkan gelombang setinggi 3 meter diperkirakan akan mencapai wilayahnya antara pukul 10.00 dan 11.00 waktu setempat. Masyarakat diperingatkan untuk menjauhi pantai.

    Donald Trump mendesak warga di Hawaii, Alaska, dan Pantai Pasifik AS memperhatikan peringatan terkait tsunami di wilayah mereka, dalam sebuah unggahan di X. “Akibat gempa bumi dahsyat yang terjadi di Samudra Pasifik, Peringatan Tsunami diberlakukan bagi mereka yang tinggal di Hawaii, Jepang juga. Silakan kunjungi tsunami.gov untuk informasi terbaru. TETAP KUAT DAN AMAN!,” tulisnya.

    Adapun Gubernur California Gavin Newsom telah menerima pengarahan tentang peringatan tsunami. “Kami mengimbau semua orang untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari petugas tanggap darurat setempat,” tulisnya di X.

    Peringatan dikeluarkan negara bagian Hawaii, dengan gelombang pertama diperkirakan menghantam sekitar pukul 19.17 waktu setempat. “Tsunami telah terbentuk dan dapat menyebabkan kerusakan di sepanjang garis pantai semua pulau di negara bagian Hawaii. Tindakan segera harus diambil untuk melindungi jiwa dan harta benda,” demikian peringatan Badan Meteorologi.

    Wilayah lainnya bersiap hadapi tsunami

    Filipina dan Indonesia juga mengeluarkan peringatan tsunami. Beberapa wilayah pesisir di Filipina yang menghadap Samudra Pasifik diperkirakan akan mengalami gelombang tsunami dengan ketinggian kurang dari 1 meter. Adapun Australia dan Selandia baru meningkatkan kewaspadaan atas kemungkinan tsunami.

    Di Filipina, gelombang tsunami pertama diperkirakan akan tiba antara pukul 13.20 hingga 14.40 waktu setempat pada hari Rabu berdasarkan proyeksi lembaga tersebut. Dikutip detikINET dari CNN, badan Geofisika Indonesia juga mengeluarkan peringatan gelombang tsunami dengan ketinggian kurang dari 0,5 meter dapat melanda beberapa wilayah Indonesia pada Rabu sore.

    Di San Francisco, warga diminta waspada. “Arus berbahaya diperkirakan akan mulai pukul 12.40 dini hari nanti (30/7) dan mungkin berlangsung berjam-jam. Badan-badan keselamatan publik San Francisco bekerja sama untuk mengevaluasi apakah evakuasi wilayah pesisir diperlukan, dan akan mengirim peringatan tambahan sesegera mungkin,” sebut Department of Emergency Management.

    Huntington Beach, sebuah kota di California Selatan, telah menutup semua pantai, pelabuhan, dan dermaga sebagai tindakan pencegahan.

    Peringatan tsunami berlaku pula untuk wilayah kepulauan Pasifik di Guam dan Kepulauan Mariana Utara. National Weather Service juga menyebut peringatan tsunami dikeluarkan untuk American Samoa, Wilayah AS yang terdiri dari tujuh pulau dan atol di Pasifik Selatan, menurut Badan Meteorologi Nasional.

    “Ada ancaman fluktuasi permukaan laut dan arus laut yang kuat terhadap Samoa Amerika yang dapat membahayakan di sepanjang pantai, pelabuhan, dan perairan pesisir,” sebut peringatan tersebut.

    (fyk/fyk)

  • Los Angeles Rusuh, Trump Sebut Pendemo ‘Musuh Asing’

    Los Angeles Rusuh, Trump Sebut Pendemo ‘Musuh Asing’

    Jakarta

    Aksi protes di Los Angeles, Amerika Serikat (AS), memasuki hari kelima, pada Selasa (10/6). Aksi ini dilakukan sebagai bentuk penolakan terhadap kebijakan imigrasi Presiden AS Donald Trump.

    Ratusan orang berkumpul di depan sebuah gedung tempat para aktivis ditahan setelah aksi sebelumnya. Demonstrasi ini merupakan lanjutan dari gelombang unjuk rasa yang menentang tindakan keras terhadap imigran dan penahanan massal yang dilakukan oleh otoritas federal.

    Polisi Los Angeles membubarkan kerumunan dan melakukan penangkapan. Di tempat lain, sekelompok demonstran sempat menghentikan lalu lintas di jalan bebas hambatan sebagai bentuk perlawanan sipil.

    Aksi serupa juga terjadi di New York, tempat ribuan orang turun ke jalan-jalan Manhattan untuk menyuarakan penolakan terhadap kebijakan imigrasi federal. Gelombang protes ini mencerminkan meningkatnya ketegangan nasional atas pendekatan pemerintah terhadap imigrasi dan penegakan hukum di perbatasan.

    Wali Kota LA umumkan pembatasan jam malam di pusat kota

    Wali Kota Los Angeles, Karen Bass, mengumumkan penerapan jam malam, pada Selasa (10/6) di kawasan pusat kota sebagai respons terhadap situasi yang memanas akibat aksi protes.

    “Saya telah menyatakan keadaan darurat lokal dan menetapkan jam malam di pusat kota Los Angeles untuk menghentikan aksi vandalisme dan penjarahan,” ujarnya kepada wartawan.

    Jam malam diberlakukan mulai Selasa (10/6), pukul 20.00 waktu setempat, dan berlangsung hingga Rabu (11/6) pukul 06.00 pagi. Kebijakan ini akan diterapkan di area seluas satu mil persegi di pusat kota.

    “Penegak hukum akan menangkap siapa pun yang melanggar jam malam, dan Anda akan diproses secara hukum,” tegasnya.

    Trump klaim perangi ‘musuh asing’ di Los Angeles

    Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyebut para demonstran yang menentang penegakan hukum imigrasi di Los Angeles sebagai “binatang” dan “musuh asing” dalam pidatonya pada Selasa (10/6).

    “Kami tidak akan membiarkan sebuah kota Amerika diserbu dan dikuasai oleh musuh asing. Itulah mereka,” ujar Trump, seraya menyebut Los Angeles sebagai “tumpukan sampah” dengan “seluruh lingkungan” yang dikendalikan oleh para kriminal.

    Pidato tersebut awalnya dijadwalkan untuk memperingati 250 tahun berdirinya Angkatan Darat AS, tetapi Trump menggunakannya untuk mengecam para demonstran dan kembali mengulang klaim palsunya bahwa pemilihan presiden 2020, yang dimenangkan oleh Joe Biden, telah dicurangi.

    “Apa yang kalian saksikan di California adalah serangan besar-besaran terhadap perdamaian, ketertiban umum, dan kedaulatan nasional. Ini dilakukan oleh perusuh yang membawa bendera asing dengan tujuan melanjutkan invasi asing terhadap negara kita,” katanya.

    Trump juga mengaitkan aksi protes tersebut dengan apa yang ia sebut sebagai “migrasi tak terkendali,” dan menyerukan agar negara-negara Eropa turut mengambil tindakan terhadap hal serupa.

    “Kita akan membebaskan Los Angeles dan menjadikannya kembali bersih, aman, dan bebas,” tegas Trump.

    Demokrasi ‘diserang’, kata Gubernur California

    Gubernur California Gavin Newsom menanggapi situasi yang memanas di Los Angeles dengan mengecam keras keputusan Presiden Donald Trump yang mengerahkan Garda Nasional untuk merespons aksi protes.

    “Penyalahgunaan kekuasaan secara terang-terangan ini hanya memperkeruh situasi yang sudah genting dan membahayakan warga kami, para petugas, serta anggota Garda Nasional,” ujar Newsom.

    Ia menyatakan bahwa tindakan pemerintah federal saat ini membuat demokrasi “diserang secara terang-terangan di depan mata kita.”

    “Ini menyangkut kita semua, ini menyangkut Anda. California mungkin menjadi yang pertama, tapi jelas tidak akan menjadi yang terakhir. Negara bagian lain akan menyusul. Demokrasi yang jadi taruhannya,” tegasnya.

    Newsom mengatakan situasi saat ini membuat demokrasi “diserang secara terang-terangan di depan mata kita.”

    Sementara itu, Kepolisian Los Angeles (LAPD) melaporkan puluhan penangkapan selama aksi protes anti-ICE yang berlangsung sejak awal pekan.

    Menurut LAPD, 96 orang ditangkap karena tidak membubarkan diri, satu orang karena dugaan penyerangan dengan senjata mematikan, satu karena melawan petugas, dan satu lainnya karena tindakan vandalisme. Selain itu, 14 orang ditangkap atas dugaan penjarahan yang terjadi pada Senin hingga Selasa pagi.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh Rahka Susanto

    Editor: Prita Kusumaputri

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Gempar Kerusuhan di Los Angeles, Gimana Kronologinya?

    Gempar Kerusuhan di Los Angeles, Gimana Kronologinya?

    Jakarta

    Kerusuhan meletus di beberapa wilayah Los Angeles, Amerika Serikat, yang dipicu oleh operasi penegakan hukum imigrasi di beberapa bagian kota pada Jumat (06/06).

    Ketika protes berubah menjadi aksi kekerasan, Presiden AS, Donald Trump, mengerahkan 2.000 personel Garda Nasional untuk menegakkan “hukum dan ketertiban dengan sangat kuat” di beberapa bagian kota. Gubernur Negara Bagian California, Gavin Newsom, menyebut tindakan tersebut “ilegal dan tidak bermoral”.

    Penggerebekan imigrasi meningkat setelah Trump kembali menguasai Gedung Putih dan berjanji untuk menindak tegas imigrasi ilegal.

    Berikut adalah momen-momen penting dari penggerebekan dan protes tersebut.

    Jumat, 6 Juni

    Rangkaian protes dimulai pada Jumat (06/06) setelah petugas Penegakan Bea Cukai dan Imigrasi (ICE) melakukan penggerebekan di wilayah Los Angeles yang mayoritas dihuni orang-orang Latin, termasuk di luar gudang pakaian di Distrik Fashion dekat pusat kota LA.

    Penggerebekan tersebut menindaklanjuti satu dari empat surat perintah penggeledahan yang diberikan ICE di tiga lokasi di LA pada Jumat (06/06), demikian dilaporkan mitra BBC di AS, CBS News. Ketika kabar tentang surat perintah itu menyebar, protes pun pecah.

    BBC

    Para petugas, yang mengenakan perlengkapan antihuru-hara, melemparkan granat kejut dan semprotan merica guna membubarkan kerumunan massa.

    Petugas-petugas ICE juga menggerebek sejumlah lokasi di Distrik Westlake dan di Paramount. Lokasi-lokasi itu berada di bagian selatan LA, wilayah yang lebih dari 82% penduduknya merupakan keturunan Hispanik, sebagaimana dilaporkan CBS News.

    Beberapa jam kemudian, orang-orang yang menuntut agar penggerebekan imigrasi diakhiri menggelar aksi protes di luar Gedung Federal di pusat kota LA setelah diketahui bahwa para tahanan diduga ditahan di sana.

    Grafiti disemprotkan ke gedung dan berbagai benda dilemparkan ke polisi, yang membuat aparat merilis maklumat bahwa kumpulan massa tersebut melanggar hukum.

    Departemen Kepolisian Los Angeles dikerahkan untuk membubarkan massa dan mengatakan bahwa “lebih dari 1.000 perusuh mengepung dan menyerang gedung federal”, dan jumlah petugas “jauh lebih sedikit”.

    ICE memberi tahu CBS News bahwa 44 imigran ilegal ditangkap dalam satu operasi di lokasi kerja pada Jumat (06/06). Adapun 77 lainnya ditangkap di wilayah Los Angeles Raya.

    Di antara orang-orang yang ditangkap terdapat pemimpin serikat buruh AS, David Huerta, yang menjabat sebagai ketua Serikat Pekerja Jasa Internasional cabang California (SEIU).

    Menurut para pejabat, Huerta “sengaja menghalangi” agen federal dengan mengadang kendaraan mereka. Di sisi lain, SEIU mengatakan Huerta “mengamati dengan damai” operasi tersebut.

    Sabtu, 7 Juni

    Pada pagi harinya, sebuah toko perangkat keras di Distrik Paramount yang mayoritas penduduknya adalah orang Latin, sekitar 32 km dari pusat kota LA, menjadi pusat protes imigrasi. Protes dipicu oleh rumor bahwa para pekerja harian di sana telah ditangkap aparat.

    BBC

    Banyak warga di komunitas tersebut mengatakan kepada BBC bahwa mereka melihat kendaraan aparat imigrasi di area tersebut.

    Muncul pula laporan tentang penggerebekan dan penangkapan para pekerja harian di Home Depot. Belakangan kabar ini disebut sebagai disinformasi oleh Departemen Keamanan Dalam Negeri AS.

    Namun, aksi protes telanjur berkembang. Salah satu dari orang yang ditangkap diduga melemparkan bom molotov ke arah petugas, sementara sebuah mobil dibakar dan toko dijarah.

    Getty Images

    Pihak berwenang menggunakan semprotan merica, peluru karet, dan bom asap untuk membubarkan massa.

    Menanggapi protes tersebut, Departemen Kepolisian LA mengatakan telah melakukan 29 penangkapan, hampir semuanya berlandaskan tuduhan bahwa massa tidak membubarkan diriyang merupakan tindak pidana ringan.

    Sekitar pukul 18:00 waktu setempat, Presiden Trump menggunakan kewenangannya untuk mengerahkan 2.000 anggota Garda Nasional California, sesuatu yang biasanya diputuskan oleh gubernur negara bagian.

    Minggu, 8 Juni

    Tepat sebelum pukul 07:00 waktu setempat, anggota Garda Nasional mulai berdatangan ke LA. Mereka ditempatkan di luar Pusat Penahanan Metropolitan di pusat kota, tempat para imigran ilegal ditahan.

    Pasukan itu juga menjaga daerah pertokoan di seberang jalan toko perangkat keras di Paramount, serta gedung-gedung federal lainnya di LA.

    Mereka memarkir Humvee di area itu dan berhadapan dengan para pengunjuk rasa yang melontarkan hinaan serta melambaikan bendera Meksiko.

    Sekitar pukul 10:30, sedikitnya 300 anggota Garda Nasional California dikerahkan ke tiga lokasi di wilayah Los Angeles, sementara 500 personel Marinir berstatus “siap dikerahkan” di pangkalan sekitar 230 km di timur Los Angeles.

    Sekitar pukul 16:00, kerumunan pengunjuk rasa membanjiri jalan bebas hambatan 101 di pusat kota Los Angeles, tidak jauh dari Balai Kota, dan membuat lalu lintas macet.

    BBC

    Reporter BBC, Christal Hayes, sedang berkendara melalui pusat kota Los Angeles pada hari Minggu ketika dia melihat sebuah van menabrak persimpangan, tampaknya menabrak beberapa pengunjuk rasa.

    Van itu berputar-putar tatkala pengunjuk rasa dan pengemudi lain mencoba melarikan diri. Media lokal melaporkan bahwa pengemudi ditangkap, dan tidak ada yang terluka.

    Polisi LA mengatakan telah menangkap 27 orang pada Minggu (08/06).

    Beberapa lokasi di LA dilanda kerusuhan pada Minggu malam.

    Polisi menyatakan pusat kota LA digunakan sebagai lokasi “pertemuan yang melanggar hukum” pada pukul 23:15 waktu setempat, Minggu (08/06).

    Beberapa pengunjuk rasa melemparkan beton, botol, dan benda-benda lain ke petugas, kata polisi.

    Diproduksi oleh Dominic Bailey, Paul Sargeant, Camilla Costa and Kady Wardell.

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Ratusan Marinir AS Tiba di LA Meski Masih Ada Protes Kebijakan Migrasi Trump

    Ratusan Marinir AS Tiba di LA Meski Masih Ada Protes Kebijakan Migrasi Trump

    Jakarta

    Ratusan Marinir Amerika Serikat (AS) tiba di Los Angeles (LA) hari ini. Mereka datang ke Los Angeles atas perintah Presiden AS Donald Trump.

    Dilansir Reuters, Rabu (11/6/2025), sekitar 700 marinir berada di area persiapan di daerah Seal Beach sekitar 30 mil selatan Los Angeles. Mereka berkumpul di sana menunggu arahan lebih lanjut.

    Untuk diketahui, pengerahan ratusan marinir ini memicu protes dari masyarakat dan meningkatkan kewaspadaan di antara pemimpin Demokrat yang memperingatkan tentang otoritarianisme. Trump juga telah mengaktifkan 4 ribu pasukan Garda Nasional untuk meredakan protes di kota itu, meskipun ada keberatan dari Gubernur California Gavin Newsom.

    Kota itu telah menyaksikan lima hari protes publik sejak pemerintahan Trump meluncurkan serangkaian penggerebekan imigrasi pada Jumat (6/6) lalu. Saat itu, polisi bergerak maju untuk menghadang pengunjuk rasa di pusat kota Los Angeles dan Wali Kota Karen Bass mempertimbangkan jam malam untuk beberapa bagian di pusat kota Los Angeles.

    Sebelumnya, Gubernur negara bagian California Gavin Newsom mengecam keputusan Donald Trump untuk mengerahkan ratusan Marinir ke kota Los Angeles menyusul aksi-aksi demo yang diwarnai kerusuhan. Dia menyebut keputusan Trump itu “gila”.

    “Marinir AS telah bertugas dengan terhormat di berbagai perang untuk membela demokrasi,” tulis Newsom di media sosial X, seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (10/5/2025).

    “Mereka seharusnya tidak dikerahkan di tanah Amerika untuk menghadapi warga negara mereka sendiri demi memenuhi fantasi gila seorang Presiden diktator. Ini tidak mencerminkan Amerika,” cetusnya.

    (zap/yld)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Unjuk Rasa Imigran Memanas di LA hingga California Tuding Trump ‘Gila’

    Unjuk Rasa Imigran Memanas di LA hingga California Tuding Trump ‘Gila’

    Jakarta

    Unjuk rasa di Kota Los Angeles, Amerika Serikat (AS) kian memanas bahkan hingga diwarnai aksi kerusuhan. Presiden Donald Trump menurunkan ribuan Garda Nasional dan ratusan marinir AS untuk meredam para demonstran, namun langkah itu disebut ‘gila’.

    Berdasarkan rangkuman detikcom, Rabu (11/6) setidaknya aksi unjuk rasa ini sudah terjadi sejak 5 hari belakangan ini. Aksi unjuk rasa dipicu oleh operasi penggerebekan dan penangkapan oleh para agen imigrasi federal AS terhadap puluhan orang, yang mereka klaim sebagai migran ilegal dan anggota geng kriminal.

    Unjuk rasa di Los Angeles, kota kedua terbesar di AS ini, berujung kerusuhan yang diwarnai aksi pembakaran mobil. Penjarahan toko-toko terjadi serta bentrokan antara demonstran dan pasukan keamanan Los Angeles.

    Untuk meredam kerusuhan ini, pada Sabtu (7/6) Trump memerintahkan pengerahan 2.000 tentara Garda Nasional AS ke kota tersebut untuk membantu aparat penegak hukum setempat dalam memulihkan ketertiban dan menegakkan hukum.

    Pada Minggu (8/6), sekitar 300 tentara Garda Nasional di antaranya dikerahkan untuk melindungi gedung-gedung federal dan para petugas federal di kota Los Angeles saat situasi kerusuhan semakin menjadi.

    Namun kerusuhan tak kunjung mereda, Trump akhirnya memerintahkan pengerahan tambahan 2.000 tentara Garda Nasional ke kota tersebut pada Senin (9/6) malam waktu setempat. Tak hanya itu, Trump juga memerintahkan pengerahan para personel Marinir AS.

    Pemerintahan Trump mengumumkan mobilisasi 700 personel Marinir serta “tambahan” 2.000 tentara Garda Nasional.

    Seorang pejabat senior pemerintahan Trump, yang enggan disebut namanya, mengatakan kepada AFP bahwa “para Marinir AS yang bertugas aktif dari Camp Pendleton akan dikerahkan ke Los Angeles untuk membantu melindungi para agen federal dan gedung-gedung federal”.

    Militer AS secara terpisah mengonfirmasi penempatan “sekitar 700 personel Marinir” dari batalion infanteri menyusul kerusuhan di Los Angeles.

    Ini berarti, saat ini terdapat total 4.000 tentara Garda Nasional AS yang disiagakan di kota Los Angeles, selain 700 personel Marinir AS.

    Trump Disebut ‘Gila’

    Pengerahan personel militer yang bertugas aktif seperti Marinir AS ke dalam komunitas warga sipil di AS merupakan langkah yang sangat tidak biasa. Menurut pejabat senior pemerintahan Trump, pengerahan Marinir AS itu dimaksudkan untuk memastikan adanya “jumlah pasukan yang memadai”.

    Gubernur negara bagian California Gavin Newsom mengecam keras langkah Trump tersebut. Newsom menyebut Trump “gila”. Dia juga secara terang-terangan menyebut Trump sebagai “presiden diktator”.

    Newsom menuduh sang Presiden AS sedang berupaya menebar “kekacauan” di Los Angeles. “Trump berupaya memprovokasi kekacauan dengan mengirimkan 4.000 tentara ke tanah Amerika,” sebutnya.

    Trump Digugat Usai Kerahkan Garda Nasional hingga Marinir

    Mobil Otonom Dibakar dalam kerusuhan yang terjadi di Los Angeles (Foto: Getty Images via AFP/MARIO TAMA)

    Negara bagian California mengajukan gugatan terhadap pemerintahan Donald Trump. Mereka menggugat atas pengerahan pasukan Garda Nasional di Los Angeles (LA).

    Dilansir CNN, Selasa (10/6/2025), California menganggap pengerahan Garda Nasional itu inkonstitusional. Mereka meminta pengadilan untuk menghentikan pengerahan pasukan.

    Gugatan ini diajukan di Pengadilan Federal San Fransisco. Termohon dalam gugatan ini adalah Donald Trump, Menhan AS Pete Hegseth dan Departemen Pertahanan AS. Dalam permohonannya, California menganggap Trump tidak memiliki kewenangan untuk mengerahkan Garda Nasional California.

    Seorang juru bicara Gedung Putih menanggapi pengajuan gugatan hari Senin dengan mengatakan Gubernur California Gavin Newsom harus memprioritaskan penuntutan “perusuh anti-ICE (Immigration and Customs Enforcement)” daripada menggugat pemerintahan Trump.

    “Sangat menyedihkan bahwa Newsom lebih fokus menyelamatkan muka daripada melindungi penegakan hukum dan meminta pertanggungjawaban para penjahat,” kata Wakil Sekretaris Pers Gedung Putih Anna Kelly dalam sebuah pernyataan kepada CNN.

    “Seperti yang dikatakan Presiden, Newsom harus berterima kasih kepadanya karena telah memulihkan hukum dan ketertiban,” imbuhnya.

    Dalam gugatan tersebut, Newsom meminta agar perintah Trump dibatalkan dan kendali Garda Nasional dialihkan kembali ke Negara Bagian California.

    “Anda memiliki kewenangan untuk menyelesaikan masalah ini segera. Batalkan perintah ini,” kata Newsom dalam posting X yang ditujukan kepada Trump dan Hegseth setelah gugatan diajukan.

    Jaksa Agung California, Rob Bonta, menilai federalisasi pasukan Garda Nasional negara bagian yang dilakukan Trump adalah kontraproduktif dan melanggar hukum. Menurut Bonta ada aturan hukum yang dilanggar mengenai pengerahan pasukan itu.

    “Menyalahgunakan kewenangan pemerintah federal dan melanggar Amandemen ke-10 dan hukum federal,” kata Bonta.

    Trump disebut mengeluarkan perintah tersebut “tanpa izin dari Gubernur Newsom dan bertentangan dengan keinginan penegak hukum setempat”.

    Lebih lanjut, Bonta mengatakan Hegseth mengabaikan permintaan Newsom untuk membatalkan pengerahan pasukan tersebut.

    “Ini adalah gugatan hukum ke-24 California dalam 19 minggu terhadap pemerintahan Trump,” kata Bonta.

    Lihat juga Video Trump Dukung Penangkapan Gubernur California Newsom: Dia Tak Kompeten

    Halaman 2 dari 2

    (eva/dek)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Kronologi & Sebab Los Angeles AS Chaos, Ratusan Orang Ditangkap

    Kronologi & Sebab Los Angeles AS Chaos, Ratusan Orang Ditangkap

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kerusuhan pecah di Los Angeles, California, sejak Jumat. Aksi protes yang awalnya berlangsung damai berubah menjadi bentrokan hebat, menyebabkan penangkapan massal.

    Hingga Selasa (10/6/2025), setidaknya ratusan orang ditangkap. Kerusuhan pun belum juga usai dan merembet ke kota lain di California, bahkan protes kini menjalar ke Texas, New York bahkan Washington.


    Kronologi & Sebab

    Kerusuhan dipicu oleh operasi penegakan hukum yang dilakukan ICE dan Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS) pada Jumat pagi di beberapa kawasan padat imigran seperti Garment District dan Compton. Dalam operasi tersebut, petugas menangkap puluhan orang yang dituding menghalangi penegakan hukum.

    Aksi tersebut memicu gelombang protes di pusat kota Los Angeles. Demonstrasi yang semula berlangsung damai berubah ricuh ketika aparat kepolisian membubarkan massa menggunakan gas air mata dan peluru karet.

    Sejumlah kendaraan dibakar dan fasilitas umum dirusak, termasuk kendaraan otonom Waymo. “Razia ini menciptakan ketakutan yang nyata di masyarakat,” ujar Wali Kota Los Angeles Karen Bass, mengecam langkah pemerintah federal.

    Lebih detail disebut bahwa, ICE menangkap 44 imigran ilegal Jumat dan sebanyak 77 imigran lainnya namun tak dirinci. Sementara itu KJRI Los Angeles melaporkan dua WNI ikut diamankan dalam operasi tersebut. Mereka berinisial ESS (perempuan, 53 tahun) serta CT (laki-laki, 48 tahun).

    Pengerahan Pasukan

    Sementara itu, Presiden Donald Trump menanggapi kerusuhan dengan mengerahkan sekitar 4.000 personel militer. Mereka terdiri dari 2.000 anggota Garda Nasional dan 2.000 Marinir.

    Langkah ini menuai kritik dari Gubernur California Gavin Newsom. Ia menyebut pengerahan pasukan dilakukan tanpa persetujuan negara bagian.

    “Ini bukan soal keamanan, ini soal ego Presiden,” kata Newsom dalam konferensi pers pada Senin.

    Pengiriman pasukan tanpa otorisasi negara bagian memicu kekhawatiran pelanggaran hukum federal. Ia merujuk potensi pelanggaran Posse Comitatus Act, yang membatasi peran militer dalam urusan sipil domestik.

    Didepotasi

    Penggerebekan baru-baru ini merupakan bagian dari tujuan presiden untuk memberlakukan “operasi deportasi terbesar” dalam sejarah AS. Los Angeles, tempat lebih dari sepertiga penduduknya lahir di luar AS, telah menjadi target utama operasi.

    Melansir BBC, pada awal Mei, ICE mengumumkan telah menangkap 239 migran tidak berdokumen selama operasi selama seminggu di wilayah LA, karena penangkapan dan deportasi secara keseluruhan jauh di bawah ekspektasi Trump. Bulan berikutnya, Gedung Putih meningkatkan targetnya bagi pejabat ICE untuk melakukan setidaknya 3.000 penangkapan per hari.

    Pihak berwenang telah memperluas pencarian mereka hingga mencakup tempat kerja seperti restoran dan toko eceran. Kampanye deportasi yang ambisius tersebut mencakup pemindahan migran ke penjara besar di El Salvador, termasuk setidaknya satu orang yang berada di AS secara legal. 

    Dampak Politik & Ekonomi

    Kerusuhan terjadi di tengah meningkatnya tensi politik menjelang pemilihan presiden AS pada November 2025. Langkah agresif pemerintahan Trump dinilai sebagai upaya memperkuat basis pemilih konservatif.

    Di sisi lain, kerusuhan juga menimbulkan kekhawatiran investor. Pasar properti di Los Angeles disebut-sebut tertekan, terutama di wilayah terdampak. Kehadiran militer di jalan-jalan utama dan pusat bisnis dinilai dapat mengganggu aktivitas ekonomi menjelang gelaran Piala Dunia 2026 dan Olimpiade Los Angeles 2028.

    “Ketegangan sosial dan politik bisa berdampak jangka panjang pada iklim investasi,” ujar analis dari Morningstar Capital.

    (sef/sef)

  • 10 Update Los Angeles Chaos, WNI Ditangkap-Rusuh Nyebar ke New York

    10 Update Los Angeles Chaos, WNI Ditangkap-Rusuh Nyebar ke New York

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kerusuhan di Los Angeles (LA), California, Amerika Serikat (AS) memasuki hari keempat. Aksi protes anti‑ICE (Immigration and Custom Enforcement) yang awalnya damai berubah menjadi bentrokan kekerasan di pusat kota dan wilayah Compton.

    Presiden Trump merespons dengan mengerahkan lebih dari ribuan pasukan National Guard dan ratusan marinir untuk memulihkan ketertiban. Namun hal ini mendapat tentangan keras dari Gubernur California Gavin Newsom dan Wali Kota LA Karen Bass.

    Data terbaru menunjukkan, lebih dari 2.000 pengunjuk rasa terlibat dalam demonstrasi awal pekan ini. Hal tersebut menimbulkan puluhan penangkapan dan kerusakan properti termasuk pembakaran taksi otomatis tanpa sopir (robotaxi) milik Waymo hingga kendaraan LAPD.

    Warga Negara Indonesia (WNI) juga tak luput dari penangkapan. Di sisi lain laporan media setempat juga menyebut bagaimana kerusuhan kini menyebar di kota lain di California, San Fransisco.

    Berikut sembilan fakta baru dihimpun CNBC Indonesia dari berbagai sumber pada Selasa (10/6/2025).

    1.Protes Terbaru Pecah di “Little Tokyo”

    Puluhan demonstran berkumpul di dekat Pusat Perbelanjaan Weller Court di Little Tokyo, Los Angeles. Menurut CNN International kebuntuan sepertinya terjadi di mana pengunjuk rasa melemparkan kembang api ke arah polisi.

    Sebuah tabung gas juga dilaporkan ditendang kerumunan demonstran dan meledak. Polisi telah memperingatkan para pengunjuk rasa selama beberapa hari terakhir bahwa melempar benda ke aparat penegak hukum akan ditanggapi dengan “kekuatan yang sesuai”.

    “Kekerasan yang saya lihat ini menjijikkan,” kata kepala polisi LAPD Jim McDonnell mengatakan kekerasan terhadap petugas telah meningkat.

    “Ini telah meningkat sekarang sejak awal insiden ini … Malam ini ada orang-orang di luar sana yang menembakkan kembang api kelas komersial ke petugas kami. Itu bisa membunuhmu,” tambahnya.

    2.Gas Air Mata dan Granat Kejut

    Sementara itu, polisi menggunakan granat kejut dan gas air mata untuk melawan para pengunjuk rasa di Little Tokyo. Beberapa demonstran bertahan di tengah gas, sementara yang lain berteriak dan berlari.

    Seorang wanita mencoba mengambil botol air dari jalan, dan polisi melepaskan tembakan yang tidak terlalu mematikan ke arahnya. Seorang fotografer berita dari kantor berita lain juga terkena gas air mata, dan air digunakan untuk menyiram matanya.

    Video dari helikopter menunjukkan barisan polisi dengan perlengkapan antihuru-hara di sebuah persimpangan dan sekelompok kecil orang di ujung jalan, tersebar di antara mobil-mobil dan di sisi-sisi gedung.

    3.Dua WNI Ditangkap

    Kementerian Luar Negeri RI (Kemlu) dan enam perwakilan Indonesia di AS buka suara soal pemberitaan penangkapan Warga Negara Indonesia (WNI) di Los Angeles, California. Dilaporkan mereka ditahan selama berlangsungnya operasi imigrasi serta unjuk rasa yang memanas di kota “malaikat” tersebut.

    KJRI Los Angeles menyebut dua WNI yang ikut diamankan dalam operasi pemerintah AS itu berinisial ESS (perempuan, 53 tahun) serta CT (laki-laki, 48 tahun). ESS ditangkap karena tidak memiliki dokumen keimigrasian yang sah sementara CT ditahan karena memiliki catatan pelanggaran hukum terkait narkotika dan masuk ke AS secara ilegal.

    “KJRI Los Angeles saat ini sedang berkoordinasi dengan otoritas setempat untuk akses pendampingan kekonsuleran bagi kedua WNI tersebut,” kata Kemlu dalam keterangan tertulis.

    Sementara itu, perwakilan RI di AS, termasuk KJRI dan KBRI Washington DC, disebut terus menjalin komunikasi dengan komunitas diaspora Indonesia untuk memantau kondisi dan memberikan informasi yang diperlukan. Kemlu juga mengingatkan agar WNI yang hendak melakukan perjalanan ke AS memastikan penggunaan visa yang sah dan sesuai peruntukan.

    Pemeriksaan imigrasi di bandara diperkirakan akan semakin ketat selama periode ini. Bagi WNI yang terdampak kebijakan imigrasi, Kemlu menegaskan bahwa setiap individu tetap memiliki hak hukum di bawah sistem AS, termasuk hak atas pengacara dan hak untuk menghubungi perwakilan diplomatik RI.

    Kemlu juga menyarankan agar WNI terus mengikuti informasi resmi dari otoritas setempat dan perwakilan RI. Diharapkan WNI tidak terpancing informasi yang belum terverifikasi.

    Sejak Jumat, otoritas imigrasi AS atau Department of Homeland Security (DHS) menggelar operasi penggerebekan terkoordinasi di beberapa wilayah padat penduduk imigran. Di Los Angeles ini dilakukan di antaranya di Garment District, Westlake, dan South LA.

    4.Total 1.700 Pasukan Garda Nasional Diturunkan

    Sekitar 1.700 pasukan Garda Nasional kini beroperasi di wilayah Los Angeles yang lebih luas. Sebelumnya Presiden AS Donald Trump mengerahkan 2.000 anggota angkatan untuk menanggapi protes anti-ICE di kota itu Sabtu, kemudian menambah 2.000 pasukan baru lagi pada Senin malam melalui pengumuman Pentagon.

    Langkah ini mengabaikan keberatan dari Gubernur California Gavin Newsom. Ia menentang pasukan federal muncul untuk meredakan protes imigrasi di wilayahnya.

    “Trump mencoba memprovokasi kekacauan dengan mengirim 4.000 tentara ke tanah Amerika,” katanya.

    5.Sebanyak 700 Marinir AS “Turun Gunung”

    Di sisi lain, pemerintah Trump mengumumkan penegrahan 700 marinr aktif dari Camp Pendleton untuk menangani kerusuhan Loas Angeles. Marinir akan ditugaskan untuk menjaga keselamatan gedung dan agen federal.

    Pengerahan marinir ini, menurut Reuters, dipandang sebagai hal yang tak biasa dan kontroversial. CNN International juga memuat sejumlah foto bagaimana marinir aktif dengan kendaraan militer bersiap memasuki Los Angeles.

    6.China Keluarkan Travel Warning

    Konsulat Jenderal China di Los Angeles mengeluarkan peringatan serius kepada warganya untuk tetap waspada dan menjauhi tempat-tempat berkumpul. Travel warning ini muncul setelah situasi keamanan memburuk akibat protes yang berubah menjadi penjarahan dan kekacauan massal.

    Dalam imbauan resmi yang dirilis melalui situs web dan media sosial resminya, konsulat China menyampaikan bahwa aparat penegak hukum tengah melakukan operasi di berbagai lokasi di wilayah metropolitan Los Angeles.

    “Konsulat Jenderal di Los Angeles mengingatkan warga negara China di wilayah Los Angeles untuk memperhatikan pengumuman resmi dan laporan media, tetap waspada, meningkatkan kewaspadaan keselamatan, menjauhi kerumunan, tempat ramai, atau area dengan tingkat keamanan publik yang buruk, serta menghindari bepergian di malam hari atau sendirian,” demikian isi peringatan tersebut.

    7.Iran Respons Kerusuhan Los Angeles

    Momentum kerusuhan yang terjadi di Los Angeles dimanfaatkan oleh Iran. Hal ini terjadi saat hubungan Teheran dan Washington tetap memanas pasca perundingan nuklir yang masih menemui jalan buntu.

    Dikutip Newsweek, Iran melihat kejadian ini sebagai kesempatan untuk mengolok-olok AS dalam beberapa lini medianya, termasuk media sosial. Teheran telah menyerang dan menggambarkan pemerintahan Trump sebagai pemerintahan yang rapuh, otoriter, dan tak bisa berkompromi.

    Media Tehran Times misalnya, menuliskan judul yang ditebalkan di halaman depannya yang berbunyi “Make America Quashed Again” atau yang berarti “Jadikan Amerika Gagal Lagi”, sebuah slogan yang mengejek semboyan Trump “Make America Great Again”.

    Di media sosial, sebuah akun yang terafiliasi militer Iran menggemakan ejekan ini dengan mengunggah gambar demonstran dalam kerusuhan membawa bendera Meksiko. Gambar itu diunggah dengan caption yang bertuliskan “Make Mexico Great Again!”.

    “Biasanya, AS membuat kerusuhan di negara lain. Namun kali ini Meksiko telah menyebabkan kerusuhan di tanah AS. Kita hidup di masa yang luar biasa ini,” tulis akun lainnya.

    8.Selebriti AS Buka Suara

    Beberapa selebritas dalam beberapa hari terakhir telah menyatakan dukungan mereka terhadap protes dan mengkritik pengerahan Garda Nasional oleh pemerintahan Trump.

    Pendatang baru rap Doechii, yang menjadi terkenal setelah memenangkan Grammy pertamanya pada Januari, menyoroti masalah tersebut di atas panggung saat menerima penghargaan di BET Awards, yang diadakan di Los Angeles.

    “Saya ingin membahas apa yang terjadi saat ini di luar gedung. Ada serangan kejam yang menciptakan ketakutan dan kekacauan di komunitas kita atas nama hukum dan ketertiban. Trump menggunakan kekuatan militer untuk menghentikan protes,” kata Doechii, yang disambut tepuk tangan dari kerumunan.

    “Dan saya ingin kalian semua mempertimbangkan seperti apa pemerintahan itu ketika setiap kali kita menggunakan hak demokratis kita untuk protes, militer dikerahkan untuk melawan kita.” katanya.

    Penyanyi-penulis lagu Finneas juga memposting di Instagram pada hari Minggu, mengatakan bahwa dia telah disemprot gas air mata dan mengecam tanggapan pemerintahan Trump. “Gas air mata langsung disemprotkan ke protes yang sangat damai di pusat kota. Mereka menghasut ini,” ttambahnya lagi menurut afiliasi CNN, KTLA.

    Aktor Mark Ruffalo, yang dikenal karena memerankan Hulk di Marvel Cinematic Universe, juga mengutuk penggerebekan ICE dalam sebuah unggahan Instagram. Ia membandingkan agen imigrasi dengan “kawanan anjing hutan.”

    9.Reporter Australia Terkena Peluru Karet

    Lauren Tomasi, seorang koresponden AS untuk Nine News yang berafiliasi dengan CNN di Australia, terkena peluru karet yang ditembakkan oleh polisi selama siaran langsungnya. Koresponden AS Lauren Tomasi tertembak di kaki dengan peluru karet, yang tampaknya ditembakkan oleh seorang polisi yang berjaga di distrik pusat kota.

    Dalam sebuah posting ke X, Tomasi mengatakan dia “sedikit sakit” tetapi “baik-baik saja”. Tomasi tertembak saat dia melaporkan langsung di dekat garis depan protes di sekitar pusat penahanan metropolitan kota tersebut.

    Hanya beberapa detik setelah dia melepaskan tembakan langsung ke Australia, salah satu petugas mengarahkan senjatanya ke arah Tomasi dan menembaknya dari jarak dekat. Dia berteriak kesakitan sebelum kamera berpaling. Tomasi terluka namun tidak mengalami cedera serius.

    10.Protes Menyebar di hingga Texas dan New York

    Protes Los Angeles kini menyebar di sejumlah kota lain di California. Protes dilaporkan telah muncul di Santa Ana dan San Francisco.

    “Kerumunan orang berkumpul di luar gedung ICE di Atlanta,” muat CNN International.

    “Protes serupa terjadi pada hari Senin di Louisville, Kentucky, dan di Dallas,” tambahnya.

    “Demonstrasi juga terjadi di Boston, Pittsburgh, Charlotte, Seattle, Washington, DC, dan beberapa negara bagian lain termasuk Connecticut dan New York,”.

    (sef/sef)