Tag: Gatot Nurmantyo

  • Hore! KJP Plus Tahap I Tahun 2025 Bulan Maret Mulai Dicairkan, Jumlah Penerima Capai 707.622

    Hore! KJP Plus Tahap I Tahun 2025 Bulan Maret Mulai Dicairkan, Jumlah Penerima Capai 707.622

    Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus Tahap I Tahun 2025 Bulan Maret mulai dicairkan.

    Tayang: Selasa, 6 Mei 2025 12:25 WIB

    KJP DKI Jakarta

    ILUSTRASI KJP PLUS – Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus Tahap I Tahun 2025 Bulan Maret mulai dicairkan. 

    TRIBUNJAKARTA.COM – Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus Tahap I Tahun 2025 Bulan Maret mulai dicairkan.

    Dilihat dari akun resmi Pusat Pelayanan Pendanaan Personal dan Operasional Pendidikan (P4OP) Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, dana KJP ini mulai dicairkan sejak Senin (5/5/2025).

    Secara total, jumlah penerimanya mencapai 707.622 peserta didik.

    Berikut besarannya:

    SD/SDLB/MI

    Dana personal Rp 250 ribu
    Tambahan SPP untuk swasta Rp 130 ribu
    Jumlah penerima 341.879

    SMP/SMPLB/MTs 

    lihat foto
    Usai Ketua Umum Gerakan Rakyat Indonesia Baru (GRIB) Jaya, Hercules Rozario Marshal, kini giliran Razman Nasution yang senggol Mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.

    Dana personal Rp 300 ribu
    Tambahan SPP untuk swasta Rp 170 ribu
    Jumlah penerima 189.437

    SMA/SMALB/MA

    Dana personal Rp 420 ribu
    Tambahan SPP untuk swasta Rp 290 ribu
    Jumlah penerima 62.295

    SMK

    Dana personal Rp 450 ribu
    Tambahan SPP untuk swasta Rp 2402 ribu
    Jumlah penerima 113.315

    PKBM

    Dana personal Rp 300 ribu
    Jumlah penerima 2.696

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://jakarta.tribunnews.com/ajax/latest?callback=?”, {start: newlast,section:’23’,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    newlast = newlast + 1;
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.thumb) img = “”+vthumb+””;
    else img = ”;
    if(val.c_title) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    $.getJSON(“https://jakarta.tribunnews.com/ajax/latest?callback=?”, {start: newlast,section:’23’,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }

    Berita Terkini

  • Sutiyoso Sudah Legowo Soal ‘Bau Tanah’, Sunan Kalijaga Pernah Ungkap Alasan Permintaan Maaf Hercules

    Sutiyoso Sudah Legowo Soal ‘Bau Tanah’, Sunan Kalijaga Pernah Ungkap Alasan Permintaan Maaf Hercules

    TRIBUNJAKARTA.COM – Letjen TNI Purn, Sutiyoso sudah memaafkan Ketua Umum Gerakan Rakyat Indonesia Baru (GRIB) Jaya, Hercules Rozario Marshal perihal ‘bau tanah’.

    Diketahui, Hercules berpolemik dengan Sutiyoso soal wacana revisi Undang-Undang Organisasi Masyrakat (UU Ormas).

    Sutiyoso mengaku setuju revisi UU Ormas berdasarkan pengalaman tak menyenangkannya bersinggungan dengan ormas saat menjadi Panglima Kodam Jaya (1996-1997) dan Gubernur Jakarta (1997-2007).

    Hercules yang terusik dengan opini tersebut berujung menghina Sutiyoso dengan idiom bau tanah.

    Tak lama kemudian, Hercules membuat permohonan maaf kepada Sutiyoso, sekaligus keluarganya.

    Hingga akhirnya, Sutiyoso yang ‘legowo’ pun memaafkan Hercules.

    “Saya menghormati lah ya, kesadaran dia untuk minta maaf. Saya ini orang tua, saya mengabdi negara lama. Lama di pemerintahan sipil, di pemerintahan TNI dan kalau minta maaf sama saya, saya terima,” katanya seperti dikutip dari YouTube Seleb Oncam yang tayang pada Senin (5/5/2025). 

    Kendati begitu, eks Gubernur DKI Jakarta itu meminta Hercules untuk meminta maaf juga kepada purnawirawan Jenderal TNI, Gatot Nurmantyo. 

    “Tapi juga selayaknya dia minta maaf kepada Jenderal Purnawirawan Gatot,” sambungnya.

    Alasan Permohonan Maaf Hercules

    lihat foto
    Usai Ketua Umum Gerakan Rakyat Indonesia Baru (GRIB) Jaya, Hercules Rozario Marshal, kini giliran Razman Nasution yang senggol Mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.

    Di sisi lain, alasan permohonan maaf dari eks preman Tanah Abang itu pernah diungkap oleh Sunan Kalijaga.

    Melunaknya Hercules diakui Sunan Kalijaga tatkala teringat Sutiyoso yang pernah menjadi Wadanjen Kopassus.

    Hercules menceritakan pengalamannya menjadi tenaga bantuan operasional (TBO) bersama Kopassus saat operasi di Timor Timur tahun 1970-an.

    Sejarah itulah yang membuat Hercules hormat dan mencintai korps baret merah, termasuk para purnawirawannya.

    “Dia dapat tanda penghargaan, dia itu tim bantuan operasi, TBO di TimTim Bersama Kopassus,” katanya melalui sambungan telepon kepada Tribun Jakarta.

    “Maka dia menyampaikan permohonan maafnya kepada Pak Sutiyoso.”

    “Dia ingat, oiya Bapak (Sutiyoso) juga baret merah,” kata Sunan.

    Menurut Sunan Kalijaga, Hercules merupakan sosok yang baik, namun emosinya mudah naik turun.

    Ia menganggap pernyataan keras Hercules terhadap Sutiyoso hanyalah spontanitas gegara terpancing isu ormas yang sedang dalam sorotan.

    “Beliau itu memang orangnya ceplas-ceplos. Tap perlu diketahui beliau orang baik, orang bijaksana, orang dermawan,” kata Sunan Kalijaga.

    “Moody juga sih kalau dibilang ya, saya tahu sedikit banyak karakter, saya tahu apa yang membuat dia tertawa, tersinggung, marah.”

    “Mungkin saja pada saat ditanya sama teman-teman media, ada hal yang membuat dia, itu tadi saya bilang, akhirnya ceplas-ceplos saja,” ungkapnya.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

     

  • Purnawirawan Jenderal Kopassus Ungkap Kisah Hercules Takut Pulang ke Timtim

    Purnawirawan Jenderal Kopassus Ungkap Kisah Hercules Takut Pulang ke Timtim

    TRIBUNJAKARTA.COM – Purnawirawan jenderal Kopassus, Yayat Sudrajat, megungkap kisah bersama Ketua Umum Grib Jaya, Hercules, di Timor Timur (Timtim), kini bernama Timor Leste.

    Letjen TNI (Purn) Yayat Sudraja menyebut sosok Hercules yang kini kerap ditakuti dengan ormasnya, justru bernyali penakut ketika di kampung halamannya, Timtim.

    Pernyataan Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (Kabais) itu hendak membela eks Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo yang sedang berpolemik dengan Hercules.

    Seperti diketahui, polemik ini bermula dari Letjen TNI (Purn) Sutiyoso, eks Wadanjen Kopassus yang juga pernah menjabat Gubernur Jakarta (1997-2007) mendukung wacana revisi Undang-Undang Ormas yang digulirkan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.

    Sebagai basis argumen, Sutiyoso mengungkap pengalaman tidak menyenangkannya selam bersinggunggan dengan ormas, yang lebih mirip preman karena kerap memalak.

    Pernyataan Sutiyoso ditanggapi keras Hercules. Ia bahkan menghina Sutiyoso dengan menyebutnya bau tanah.

    Tak terima Sutiyoso dihina, Gatot angkat bicara. Dia tegas menyebut Hercules preman dan menyangsikan jasanya buat Indonesia.

    Gatot merasa Hercules kelewatan karena menghina Sutiyoso.

    Polemik berlanjut kala Hercules meminta maaf kepada Sutiyoso, namun menantang balik Gatot.

    Dia tidak terima dibilang tak berjasa buat Indonesia.

    Hercules mengungkit sejarah ketika dia menjadi Tenaga Bantuan Operasional (TBO) bersama Kopassus pada Operasi Seroja di Timtim era 1970-an.

    Di sisi lain, Yayat mengungkap sosok Hercules saat di Timtim yang menurutnya penakut.

    Semasa jejak pendapat 1999 yang akhirnya membuat Timtim lepas dari Indonesia, Yayat saat itu masih berpangkat Letnan Kolonel.

    Ia diterjunkan ke Timtim dari Kopassus sebagai Dansatgas Intelijen Tribuana 8.

    Yayat memiliki misi memastikan jajak pendapat atau referendum berjalan baik.

    Pada satu momen, Yayat yang sedang berada di Dili, didatangi Hercules.

    Membawa nama senior Yayat, yakni Zacky Anwar Makarim.

    Sebagai gambaran, Yayat merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1982, sedangkan Zacky lulusan Akabri tahun 1971.

    Hercules datang ke Yayat untuk minta dikawal pulang ke kampung halaman, di sebuah daerah di Timtim.

    Ia tidak berani pulang sendirian karena situasi masih kacau saat itu.

    “Intinya bahwa dia mau ke kampung halamannya dia tidak berani karena memang di sana pada saat itu di mana-mana chaos,  sehingga ya karena dia bawa nama Pak Zacky Anwar, ya saya siapkanlah ya dan aman gitu,” kata Yayat bercerita di kanal Youtube Hersubeno Point, tayang, Minggu (4/5/2025).

    Dengan jasa itu, seharusnya Hercules berterima kasih kepada TNI dan menghormati setiap pasukan serta purnawirawannya.

    “Itulah ya si Hercules lah, dan semua orang tahulah kalau si Hercules itu memang preman gitu loh”

    “Dan dia bisa hebat seperti itu, menurut dia ya, kalau saya enggak hebat gitu kan, tadi sudah disampaikan, dia balik ke kampungnya aja dia takut balik ke kampungnya.”

    “Dia takut pada saat jajak pendapat, saya ketemu dia, dia minta bantuan saya untuk ‘Pak tolong saya mengawal saya,’ dengan membawa nama Pak Zacky Anwar,” paparnya.

    Yayat begitu marahnya dengan Hercules sampai-sampai menyebut dadanya ingin meledak.

    Seharusnya, kata Yayat, Hercules harus selalu ingat utang budinya kepada TNI yang membawanya ke Indonesia.

    “Sebenarnya dada ini pengin meledak gitu loh He dengan omongan-omongan dia itu ya enggak tahu diri ya.”

    “Saya walaupun misalnya berseberangan dengan siapa gitu dengan senior saya gak akan mungkin saya mau bicara kemudian menghinakan senior saya,” jelas Yayat.

    Menurut Yayat, Hercules ke Indonesia bukan karena cinta Merah Putih, melainkan karena nyalinya takut tinggal di tanah kelahirannya.

    “Mungkin dia enggak ngerti, enggak paham gitu apa sih etika budaya di Indonesia karena dia kan awalnya dari Timtim. Dan dia juga bukan karena cinta Indonesia dia lari dari sana takut dia,” kata Yayat.

    Awal Polemik

    Sebagai informasi, Hercules, tak bisa memendam amarahnya kala mendapat cercaan dari gatot Nurmantyo.

    Pria bernama asli Rosario de Marshal itu menyatakan tak takut dengan  purnawirawan berbintang empat.

    Pernyataan itu disampaikan Gatot di kediamannya di bilangan Jakarta Barat usai menggelar pengajian dan santunan anak yatim Kamis (1/5/2025).

    Pertama, ia meminta maaf kepada Sutiyoso, purnawirawan TNI berpangkat bintang tiga yang sempat berkomentar soal ormas dan mendukung revisi Undang-Undang Ormas.

    Sebelumnya, Hercules sempat menghina Sutiyoso dengan menyebutnya bau tanah.

    Sutiyoso sempat mendapat pembelaan dari Gatot, sambil menyebut Hercules preman dan menguak mengungkit-ungkit sejarah kelamnya.

    Hercules marah dengan Gatot dan sempat mengultimatum untuk tidak mengganggu dirinya.

    “Tapi Gatot, saudara Gatot Nurmantyo, saya tidak takut sama Anda, saya tidak menghargai Anda.”

    “Kenapa Anda (menilai) saya kok bengis banget gitu lho, bengis banget gitu lho, aku salah apa?”

    “Aku gak punya salah dengan pak Gatot lho. Pak Gatot sampai bicara premanisme, kurang ajar, aku salah apa Pak Gatot yang aku hormati, yang aku muliakan, mantan Panglima TNI,” kata Hercules.

    Hercules menilai Gatot sedang “tidak laku” sehingga harus ikut muncul membicarakan polemiknya dengan Sutiyoso.

    Ia membandingkan sikap Gatot dengan Sutiyoso yang justru kalem.

    “Saya bilang kamu yang preman karena kamu itu kamu bikin action sana action sini karena enggak laku.”

    “Kenapa kamu bilang saya preman, kalau preman ada ada jalurnya untuk mengatasi adalah bapak-bapak kepolisian,” ujar Hercules.

    Kendati bicara keras, Hercules mengajak Gatot untuk saling introspeksi dan bermaafan.

    “Kita tidak usah membawa itu, minimal, teman-teman, negara ini negara hukum. Pak Gatot memperbaiki koreksi statement-statement itu dan saya juga menahan diri memperbaiki koreksi apa statement-statement saya yang salah,” jelasnya.

    Gatot Murka

    Sebelumnya, Gatot murka dengan Hercules yang menghina Sutiyoso, eks Wadanjen Kopassus sudah bau tanah. 

    Mantan Panglima TNI tersebut mengingatkan Hercules tentang peran pensiunan jenderal TNI yang telah membawanya ke Jakarta.

    Ia lalu membongkar asal-usul Hercules di masa lampau. 

    Hercules, kata Gatot, dulu dipekerjakan sebagai tenaga bantuan operasi (TBO) yang bertugas membantu mengangkuti barang-barang keperluan militer saat di Timor Timur.

    “Begini, kita kan prajurit-prajurit di sana merasa sudah dibantu, dibawain barang-barangnya kayak gitu. Maka, dibawa ke Jakarta dan Solo untuk supaya kesejahteraannya, kehidupannya lebih baik, berubah lah.”

    “Tapi, justru dia mengata-ngatai pensiunan, padahal yang bawa dia ke sini sudah pensiun itu, zamannya tahun 80-an,” ujar Gatot seperti dikutip dari Youtube Refly Harun yang tayang pada Kamis (1/5/2025). 

    Berdasarkan persepsi publik yang selama ini beredar, Hercules dilindungi oleh Presiden RI, Prabowo Subianto. 

    Hercules pun selalu mengklaim berutang nyawa terhadap Prabowo Subianto. 

    Namun, Gatot mempertanyakan jasa mantan preman itu.

    Menurutnya, jasa Hercules hanya sebatas mengangkuti barang-barang keperluan militer.

    “Jasanya ngangkat-ngangkat barang, kan dibayar juga. Cuma karena Pak Prabowo ya mungkin hatinya baik, kan gitu kamu ikut, mungkin. Tapi, saya yakin bukan Prabowo juga (yang ajak ke Jakarta),” tambahnya. 

    Dalam sebuah acara bersama Said Didu, Hersubeno Arief dan Refly Harun, Gatot menegaskan kemarahannya terhadap sikap Hercules yang dianggap tidak sopan dan seenaknya dalam berbicara.

    “Ingat kau dulu, kok kau ngomong seenaknya kayak gitu. Tidak sopan, sudah jadi raja kau?” ujar Gatot dikutip dari unggahan akun Twitter Said Didu, Rabu (30/4/2025).

    Gatot bahkan menyebut Hercules sebagai preman yang memakai seragam ormas, dan menantangnya untuk membuktikan bahwa dirinya layak disebut pejuang rakyat.

    “Kamu itu kan preman memakai pakaian ormas. Saya bisa buktikan kau itu preman,” lanjutnya.

    Mantan Panglima TNI tersebut kemudian menyinggung insiden di Depok, di mana anggota kepolisian diserang dan mobilnya dibakar saat menjalankan tugas. 

    Menurut Gatot, kejadian itu sebagai bentuk pelecehan terhadap negara dan hukum.

     “Polisi itu adalah alat negara. Ketika akan menangkap, dilawan, dikepung. Negara apa ini?” katanya.

    Ia menegaskan bahwa semua TNI akan menjadi purnawirawan dan bahwa mereka layak dihormati, karena telah berdarah-darah membela bangsa.

    “Pak Sutiyoso itu purnawirawan bintang tiga loh. Termasuk saya juga di Timor-Timur. Kita berdarah-darah,” tandasnya.

    Gatot mengingatkan, jika negara dikuasai oleh preman, maka kehancuran akan tak terelakkan.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • 1
                    
                        Dudung Minta Hercules dan Gatot Nurmantyo Tak Saling Serang: Redam Emosi, Semua Sudah Dewasa
                        Nasional

    1 Dudung Minta Hercules dan Gatot Nurmantyo Tak Saling Serang: Redam Emosi, Semua Sudah Dewasa Nasional

    Dudung Minta Hercules dan Gatot Nurmantyo Tak Saling Serang: Redam Emosi, Semua Sudah Dewasa
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Penasihat Khusus Presiden Urusan Pertahanan Nasional Jenderal (Purn) TNI
    Dudung Abdurachman
    meminta semua pihak untuk menahan diri dan tidak saling menjelekkan satu sama lain.
    Hal tersebut disampaikan Dudung saat merespons pemimpin ormas Gerakan Rakyat Indonesia Baru (GRIB) Jaya Hercules dan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo yang saling “serang” karena Hercules menyebut eks Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso “bau tanah”.
    “Saya sempat lihat juga ya ada ormas-ormas ya, memang kita harus sama-sama menahan diri, kalau menurut saya. Sama-sama tidak menjelekkan satu sama lain,” ujar Dudung di Istana, Jakarta, Senin (5/5/2025).
    Dudung mengatakan, kedua belah pihak sama-sama memiliki porsi masing-masing dalam membangun bangsa.
    Menurutnya, lebih baik mereka meredam amarahnya masing-masing karena sudah dewasa.
    “Mereka punya porsinya masing-masing ya kalau masalah membangun bangsa, pernah berjasa atau tidak, semuanya rakyat Indonesia berjasa untuk bangsa ini. Jadi saya rasa diredam lah ini, masing-masing sudah dewasa dan kemudian silakan bersinergi,” imbuhnya.
    Dikutip dari Tribun Jakarta, Hercules kini sudah meminta maaf kepada Letjen TNI Purnawirawan Sutiyoso atas hinaan “bau tanah”.
    Sutiyoso pun telah memaafkan mantan preman Tanah Abang tersebut.
    “Saya menghormati lah ya, kesadaran dia untuk minta maaf. Saya ini orang tua, saya mengabdi negara lama. Lama di pemerintahan sipil, di pemerintahan TNI dan kalau minta maaf sama saya, saya terima,” katanya.
    Lalu, Sutiyoso juga meminta Hercules untuk memohon maaf kepada purnawirawan Jenderal TNI, Gatot Nurmantyo.
    “Tapi juga selayaknya dia minta maaf kepada Jenderal Purnawirawan Gatot,” tambahnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 4 Fakta Sejoli Pembuangan Bayi di Pulogadung, Mengira Lokasi ‘Sepi’ Berakhir Diringkus Gegara Viral

    4 Fakta Sejoli Pembuangan Bayi di Pulogadung, Mengira Lokasi ‘Sepi’ Berakhir Diringkus Gegara Viral

    TRIBUNJAKARTA.COM – Sejoli berinisial SAA, (24) laki-laki dan RH, (20) perempuan yang membuang bayi darah dagingnya di Pulogadung, Jakarta Timur viral.

    Detik-detik pembuangan buah hati mereka pun berhasil terekam CCTV dan akhirnya berujung viral.

    Berikut faktanya yang dirangkum Tribun Jakarta:

    1. Tinggal bersama

    SAA dan RH sudah tinggal bersama meski belum menikah sejak berpacaran di tahun 2023.

    Tak cuma itu, keduanya juga melakukan hubungan intim layaknya suami istri di indekos mereka yang berada di wilayah Jakarta Utara.

    Sampai akhirnya RH mengandung.

    2. Sempat Ingin Digugurkan

    Meski mengetahui ada buah cinta mereka, namun keduanya berupaya menggugurkan kandungan.

    Namun upaya ini gagal sampai akhirnya RH melahirkan bayi tersebut dalam keadaan sehat. Bahkan memiliki berat badan 3,045 kilogram dan panjang sekitar 52 sentimeter. saat dilahirkan.

    lihat foto
    Usai Ketua Umum Gerakan Rakyat Indonesia Baru (GRIB) Jaya, Hercules Rozario Marshal, kini giliran Razman Nasution yang senggol Mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.

    “Tersangka berusaha menggugurkan kandungan itu. Namun tidak bisa, kandungan itu terlalu kuat. Akhirnya waktu 9 bulan 10 hari melahirkan,” kata Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, Senin (5/5/2025).

    3. TKP Dikira Sepi

    Upaya mereka pun berlanjut. Kali ini, bayi tersebut dengan sengaja di buang mereka di kawasan Pulogadung, Jakarta Timur.

    Jalan Jatinegara Kaum 1, Pulogadung, Jakarta Timur dipilihnya berbekal penilaian SAA mengenai lokasi tersebut.

    Kepada penyidik, SAA mengaku kondisi permukiman warga di lokasi sepi.

    “Si laki-laki mengetahui tempat itu. Karena dia sudah sering menemui keluarganya yang berada di sekitar situ. Dia beranggapan tempat itu adalah tempat yang sepi,” ujar Kapolres.

    Usai ditemukan warga, bayi yang belum memiliki nama itu sempat dibawa ke Puskesmas Kecamatan Pulogadung untuk memastikan kondisi medisnya.

    4. Teridentifikasi Lewat CCTV

    Namun, wajah kedua pelaku pembuangan justru berhasil terekam CCTV.

    Nicolas mengatakan keduanya diringkus setelah teridentifikasi berdasarkan rekaman CCTV saat mereka membuang bayi.

    Kini bayi sudah dibawa ke Panti Asuhan Anak Balita Tunas Bangsa di Kecamatan Cipayung untuk perawatan lebih lanjut, sementara SAA dan RH sudah diamankan di Mapolres Metro Jakarta Timur.

    Atas perbuatannya SAA dan RH sudah ditetapkan sebagai tersangka dengan jerat Pasal 76 B juncto Pasal 77 B UU Nomor 35 Tahun 2014, dan atau Pasal 307 KUHP, Pasal 305 KUHP.

    Terkait bagaimana perawatan bayi nantinya, Polres Metro Jakarta Timur menyatakan akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan Dinas Sosial dan pihak lain untuk memastikan perawatan.

    “Ancaman hukuman 5 tahun penjara. Untuk bayinya sehat, selanjutnya kami akan melakukan penanganan kasus dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait lain untuk tindak lanjutnya,” tuturnya.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Modus Pura-pura Kencing, Komplotan Maling Mobil Bawa Kabur Suzuki Carry Pikap Milik Warga Koja Jakut

    Modus Pura-pura Kencing, Komplotan Maling Mobil Bawa Kabur Suzuki Carry Pikap Milik Warga Koja Jakut

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

    TRIBUNJAKARTA.COM, KOJA – Pencurian mobil terjadi di Jalan Manggar, Kelurahan Lagoa, Koja, Jakarta Utara, Jumat (2/5/2025) dini hari.

    Tiga pelaku membawa kabur mobil pikap milik warga bernama Lilik Suryani (45), yang diparkiran di pinggir jalan itu.

    Rekaman CCTV memperlihatkan para pelaku awalnya datang ke lokasi dengan mobil minibus berwarna putih.

    Setelah memarkirkan mobil mereka di dekat mobil pikap korban, para pelaku mulai berbagi peran.

    Masih berdasarkan rekaman CCTV, dua pelaku pertama terlihat turun dari minibus mereka dan berjalan mendekati mobil korban.

    Sementara pelaku ketiga juga ikut turun dari mobil dan memantau situasi sekitar sambil terlihat pura-pura buang air kecil di tembok.

    Kemudian, kedua pelaku tersebut mencoba membobol pintu sebelum akhirnya dapat masuk ke dalam mobil pikap incaran mereka.

    Beberapa menit kemudian, kedua pelaku pun berhasil menyalakan mesin mobil Suzuki Carry pikap itu dan membawanya kabur menjauhi lokasi kejadian.

    Pemilik mobil pikap, Lilik mengungkapkan, pencurian ini diketahui ketika dirinya bangun tidur dan hendak mengecek kendaraannya pada Jumat pagi.

    “Biasanya kan pagi saya lewat sini tuh masih ada tuh, nah pas pagi jam 6.30 WIB saya lewat kok mobil nggak ada, terus saya telpon suami saya ada biasanya. Saya lihat kunci mobil di rumah masih ada, balik lagi nggak ada mobilnya, saya konfirmasi lagi ke suami, udah nggak ada mobilnya,” katanya tatkala ditemui pada Senin (5/5/2025).

    lihat foto
    Usai Ketua Umum Gerakan Rakyat Indonesia Baru (GRIB) Jaya, Hercules Rozario Marshal, kini giliran Razman Nasution yang senggol Mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.

    Lilik menduga komplotan ini merupakan spesialis pencuri mobil.

    Pasalnya, mereka dapat dengan mudah menggasak mobil pikapnya, meskipun Lilik sudah memasang sensor rahasia di pintu mobil.

    “Ada sensornya, kalau dinyalain itu nggak bisa langsung starter, kalau nggak tau rahasianya nggak bisa nyala. Makanya mungkin itu yang bikin dia lama kali,” jelas dia.

    Kasus ini, kata Lilik, sudah ia laporkan ke Polres Metro Jakarta Utara.

    Lilik, yang mengalami kerugian sekitar Rp 75 juta, berharap polisi dapat menangkap pelaku dan menemukan mobil pikapnya.

    Sebab, mobil pikap itu sangat berharga bagi Lilik untuk operasional sehari-harinya dalam mengirimkan barang.

    “Ya untuk ngangkut barang, kayak misalnya buat nyetor besi ke pabrik, nyewa atau pindahan. Kerugian sekitar Rp 75 juta lah,” ungkap Lilik.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • RESMI Persib Juara Liga 1, Bojan Hodak Sesumbar Nantikan Momen Back to Back Sambil Ngopi di Bandung

    RESMI Persib Juara Liga 1, Bojan Hodak Sesumbar Nantikan Momen Back to Back Sambil Ngopi di Bandung

    TRIBUNJAKARTA.COM – Persib Bandung secara resmi merengkuh gelar keempatnya setelah menjadi juara di kompetisi Liga 1 2024/2025.

    Kepastian itu diketahui setelah tim pesaing terdekatnya yakni Persebaya Surabaya gagal meraih kemenangan dari Persik Kediri di pekan 31 Liga 1.

    Pertandingan Persik Kediri vs Persebaya berakhir dengan skor imbang 3-3, pada Senin (5/5/2025) sore WIB.

    Hasil tersebut membuat perolehan poin yang dimiliki Persib Bandung tak bisa dikejar oleh para pesaingnya di Liga 1.

    Secara hitungan matematis, Persebaya hanya bisa mengumpulkan maksimal 63 poin jika menyapu bersih tiga laga tersisa.

    Sementara itu, Persib telah mengoleksi 64 poin dan kokoh di puncak klasemen.

    Artinya, Maung Bandung tak perlu lagi memikirkan tambahan poin dalam sisa pertandingan karena gelar juara sudah digenggam.

    Perolehan juara tersebut membuat Persib Bandung kini menyamai prestasi Persipura Jayapura yang sudah merengkuh empat gelar juara.

    Razman Nasution berani lantang bersuara membela Hercules yang sempat diultimatum pensiunan TNI, Gatot Nurmantyo. Razman meminta Gatot untuk tidak ikut huru-hara dan menimbulkan polemik baru.

    Persipura Jayapura sudah menjuarai kompetisi di Indonesia di tahun 2005, 2009, 2011, dan 2013.

    Sementara Persib Bandung meraih empat kali juara di tahun 1994/95, 2014, 2023/24, dan 2024/25.

    Momen juara Persib Bandung sempat dinantikan oleh pelatih, pemain dan juga para suporternya.

    Bahkan, pelatih Bojan Hodak sempat mempunyai rencana besar dalam mempersiapkan momen juara Persib Bandung.

    Dalam konferensi pers usai pertandingan melawan Malut United, Bojan Hodak mengungkapkan dua rencananya sebelum menuju Persib Bandung juara.

    Ia menantikan momen juara dengan melihat laga Persik Kediri melawan Persebaya.

    Dalam melihat laga tersebut, Bojan Hodak menyebut bakal menyaksikan sembari bersantai menikmati kopi.

    “Kami juga akan menunggu pertandingan Persik Kediri melawan Persebaya,” ujar Bojan Hodak.

    Pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak memberikan keterangan pers. (PERSIB.co.id/Barly Isham)

    “Mungkin hasil akhirnya kita bisa tebak, kita hanya bisa menyaksikannya sambil menikmati kopi,” tambahnya dengan senyum tipis.

    Tidak hanya itu, Bojan sempat melontarkan candaan tentang kekalahan timnya dari Malut United.

    Pelatih asal Kroasia tersebut menyebut kekalahan tersebut disengaja agar Persib bisa merayakan gelar juara di Bandung.

    Sebagai informasi, Persib akan menjalani laga kandang pada pekan ke-32 menghadapi Barito Putera di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Jumat (9/5/2025).

    “Alasannya kami ingin menangi pertandingan di Bandung,” ungkap Bojan Hodak sambil tertawa kecil.

    Klasemen Liga 1

     

    Klub

    D

    M

    S

    K

    GM

    GK

    -/+

    P

    1

    Persib

    31

    18

    10

    3

    54

    28

    26

    64

    2

    Persebaya

    31

    15

    9

    7

    38

    33

    5

    54

    3

    Dewa United

    31

    15

    9

    7

    57

    32

    25

    54

    4

    Malut United

    31

    14

    11

    6

    41

    29

    12

    53

    5

    Borneo

    31

    14

    7

    10

    44

    34

    10

    49

    6

    PSBS Biak

    31

    13

    8

    10

    42

    39

    3

    47

    7

    Bali United

    31

    13

    8

    10

    47

    35

    12

    47

    8

    Persija Jakarta

    31

    13

    8

    10

    43

    36

    7

    47

    9

    PSM Makasar

    31

    10

    14

    7

    39

    31

    8

    44

    10

    Arema

    30

    12

    7

    11

    50

    44

    6

    43

    11

    Persita

    31

    12

    6

    13

    30

    37

    -7

    42

    12

    Persik

    31

    9

    10

    12

    35

    39

    -4

    37

    13

    Madura United

    31

    9

    6

    16

    32

    52

    -20

    33

    14

    Persis

    30

    8

    8

    14

    29

    41

    -12

    32

    15

    Semen Padang

    31

    8

    7

    16

    34

    58

    -24

    31

    16

    Barito Putera

    31

    7

    9

    15

    38

    51

    -13

    30

    17

    Pss Sleman

    31

    8

    4

    19

    36

    48

    -12

    28

    18

    Psis Semarang

    31

    6

    7

    18

    26

    48

    -22

    25

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

    (TribunJakarta)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Mantan Kepala BIN Hendropriyono Ungkap Jasa Hercules di Timor Timur, Dipercaya Pegang Kunci Senjata

    Mantan Kepala BIN Hendropriyono Ungkap Jasa Hercules di Timor Timur, Dipercaya Pegang Kunci Senjata

    TRIBUNJAKARTA.COM – Mantan Kepala Badan Intelijen Nasional (BIN) Jenderal TNI (Purn) AM Hendropriyono menyebut Ketua Umum GRIB JAYA, Hercules sebagai bekas pahlawan.

    Pernyataan tersebut disampaikan Hendropriyono saat menjadi narasumber di YouTube Prof. Rhenald Kasali, pada Minggu (4/5/2025).

    “Kalau cuma soal Hercules, saya rasa kita juga harus berpikir dingin, walaupun hatinya mungkin panas,” ucap Hendropriyono.

    Mulanya Hendropriyono membahas soal invasi TNI di Timor Timur (Timor Leste) pada tahun 1970an.

    Ia lalu menjelaskan, bahwa Hercules, yang kala itu bertugas sebagai Tenaga Bantuan Operasi (TBO) di Timor Timur dan TNI adalah korban konspirasi internasional. 

    Bahkan, ia mengakui dirinya, termasuk para perwira yang bertugas kala itu dan Prabowo Subianto juga korban serupa. 

    “Ini semuanya korban konspirasi internasional,” kata Hendropriyono.

    “Yang nyuruh kita ke Timtim (Timor Timur) dulu siapa? Amerika. Dia mau balas kekalahannya di Vietnam. Tahun 74 dia kalah, 75 saya bulan Februari masuk operasi Seroja. Di perbatasan sana nanyak spanduk ‘viva Amerika’. Tapi 98 kita diusir,” tutur Hendropriyono.

    Ia juga mengatakan kalau Hercules cs termasuk korban dari transisi itu termasuk juga perwira-perwira yang saat dulu ikut dalam operasi tersebut.

    “Para veteran, termasuk (Prabowo), ini semua kan korban konspirasi,” jelas dia.

    Jika Hercules saat ini dinilai meresahkan, kata dia, berarti masalahnya ada pada pembinaan.

    Ia membandingkan dengan para mantan teroris yang diberikan pembinaan oleh negara.

    “Kita jangan lupa kenapa kalau dinilai meresahkan, berarti kan masalah pembinaan, sebenarnya kan bekas teroris, ini bukan bekas teroris ini bekas pahlawan yang sebenarnya harus kita bina secara sistemik,” ujar Hendropriyono.

    Sebab menurut Hendropriyono, Hercules juga ikut dilibatkan dalam operasi di Timor Timur saat itu.

    Bahkan Hercules memiliki tugas penting, yakni pemegang kunci senjata dan peluru.

    “Padahal dulu dia waktu di Timor Timur sebelum Timor Leste, dia itu kita percaya pegang kunci senjata dan peluru, dia yang pegang, jadi saking kita percayanya,” ujarnya lagi.

    Sehingga menurut dia, Hercules sebaiknya dibina, bukan dihilangkan.

    “Jadi orang yang kita percaya sekarang berbuat apapun, jangan dibunuh, kasarnya. Walaupun pembunuhan itu perdata,” ucap dia.

    Sebab dengan begitu, kata Hendropriyono, bisa membuat rasa nasionalisme Hercules bisa langsung padam.

    “Bukannya saya mau bela, saya tetap anti premanisme. Tapi kita kan punya hati nurani, kalau soal ini kan kecil,” tandasnya.

    “Masyarakat harus bisa menerima dulu cerita ini, harus sama-sama mengatasi premanisme secara sistemik,” tambahnya.

    Minta Saling Interopeksi

    Diwartakan sebelumnya, Hercules menyebut  menyebut Sutiyoso yang mengkritik soal seragam GRIB JAYA dengan idiom bau tanah, tak lama ia lalu mengucapkan permintaan maaf.

    Mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo lalu marah besar dengan Hercules.

    Gatot Nurmantyo menilai Hercules merupakan sosok yang kurang ajar dan tidak tahu diri.

    Mendengar pernyataan Gatot Nurmantyo, Hercules meradang.

    Hendropriyono lantas mencoba menengahi perseteruan yang terjadi antara Hercules dan sejumlah purnawirawan TNI.

    Ia menilai kedua belah pihak seharusnya dapat saling introspeksi diri, termasuk juga masyarakat.

    Hercules sepatutnya mendengarkan masukan dari para purnawirawan TNI.

    Sementara itu, purnawirawan TNI dan masyarakat akan lebih baik untuk tidak membalas makian Hercules.

    Pasalnya, yang terjadi sekarang publik justru melakukan bullying terhadap Hercules.

    “Dia (Hercules) jadi kayak begini (disebut seperti seorang preman) kan akibat dari kita, kondisi masyarakat kita secara sosial ekonomi, akhlak kejiwaan, rasa kebangsaan, rasa profesionalisme kita membentuk dia.”

    “Kok, jadi seperti ini. Di mana salahnya? Ini lah yang harus kita pikirkan untuk memperbaiki dan rasanya dia itu patut merubah organisasinya menjadi bagaimana yang diharapkan oleh para purnawirawan semua dan rakyat,” kata Hendropriyono.

    Hendropriyono menjelaskan Hercules juga seorang anak bangsa yang memiliki jasa bagi Indonesia.

    “Hercules seperti halnya juga setiap orang Indonesia adalah anak bangsa kita, dia dulu juga sebagai TBO (Tenaga Bantuan Operasi), kemudian partisan, itu ikut bahu-membahu bersama kita melaksanakan tugas negara.”

    “Waktu itu di Timor Timur yang sekarang menjadi Timor Leste,” ujar Hendropriyono.

    Saat konflik itu terjadi, Timor Leste melepaskan diri dari Indonesia, banyak orang yang pindah ke sana berganti kewarganegaraan, tetapi Hercules tetap setia kepada Republik Indonesia.

    “Dalam kebersamaannya dengan kita di medan pertempuran, itu tercatat banyak juga jasa dia yang sampai kakinya buntung, dia kan orang berkaki buntung satu, tangannya juga satu, matanya juga satu,” kata Hendropriyono.

    Menurut Hendropriyono, jika publik mengolok-oloknya, itu sama saja membunuhnya secara perdata. 

    “Kalau terus kita ramai-ramai menghujat, semuanya langsung ikut pro dan kontra pada nge-bully itu kan namanya membunuh secara perdata,” ujar Hendropriyono.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

     

     

  • Pramono Libatkan DPRD hingga Kemendagri dalam Proses Seleksi Kepala Dinas hingga Wali Kota

    Pramono Libatkan DPRD hingga Kemendagri dalam Proses Seleksi Kepala Dinas hingga Wali Kota

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

    TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memastikan bakal melibatkan DPRD DKI Jakarta hingga Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dalam proses seleksi kepala dinas hingga wali kota.

    Instansi lain dilibatkan guna memastikan proses pemilihan kepala dinas hingga wali kota dilakukan secara profesional dan terbuka.

    “Di dalam memilih itu tentunya melibatkan institusi yang berwarna di dalam sendiri maupun di luar Balai Kota. Di luar Balai Kota adalah Biro Kepegawaian, kemudian Kemendagri, dan tentunya juga DPRD,” ucapnya di Balai Kota Jakarta, Senin (5/5/2025).

    Sebagai informasi tambahan, DPRD DKI Jakarta telah melakukan uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) terhadap para calon bupati dan wali kota.

    Ada empat kandidat yang sudah diwawancarai pada Jumat (2/5/2025) kemarin, yaitu Wakil Bupati Kepulauan Seribu Fadjar Churniawan yang dipersiapkan sebagai Bupati Kepulaun Seribu, Wakil Wali Kota Jakarta Barat Hendra Hidayat yang diproyeksikan sebagai Wali Kota Jakarta Utara.

    Kemudian, Wali Kota Jakarta Selatan Munjirin yang akan digeser sebagai Wali Kota Jakarta Timur, serta Asisten Deputi Bidang Pengendalian Permukiman M Anwar yang diproyeksikan menggantikan Munjirin di Jakarta Selatan.

    Keempat sosok kandidat bupati dan wali kota yang melakukan fit and proper test ini dipilih langsung oleh Gubernur Pramono Anung.

    Pemilihan keempat orang ini sebagai calon bupati dan wali kota Jakarta ini pun dilakukan secara profesional.

    lihat foto
    Usai Ketua Umum Gerakan Rakyat Indonesia Baru (GRIB) Jaya, Hercules Rozario Marshal, kini giliran Razman Nasution yang senggol Mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.

    “Jadi dalam memilih, terus terang orang-orang yang akan bertugas sebagai wali kota, kepala dinas, kepala biro, saya memilih secara profesional,” ujarnya.

    “Seperti yang saya katakan, saya memang orang yang bisa bekerja dengan siapapun,” tambahnya menjelaskan.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Ini iblis-iblis berwujud manusia ngomong seenaknya saja

    Ini iblis-iblis berwujud manusia ngomong seenaknya saja

    GELORA.CO – Pernyataan Razman dianggap hina Gatot Nurmantyo, ditangapi oleh Jendral Kopasus penyelamat Hercules saat di Timur Timor.

    Letjen TNI (Purn) Yayat Sudrajat yang merupakan Sesmenko masa jabatan 2016-2017 marah besar atas pernyataan dari Razma Nasution tersebut.

    Dalam pernyataannya yang beredar di media sosial, Razman mengatakan jika Hercules Rosario Marshal tidak menyinggung nama Jenderal TNI Gatot Nurmantyo yang merupakan dan kenapa mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia ikut marah.

    Adapun Gatot menyampaikan ketersinggungannya atas komentar yang disampaikan oleh Hercules dalam menanggapi pernyataan dari Sutiyoso juga dianggap menghina Mantan Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan juga anggota Kopasus tersebut.

    Letjen Yayat yang sempat menyelamatkan Hercules saat di Timur Timor juga menyampaikan kekesalannya pada Razman yang mempertanyakan terkait dengan posisi Gatot saat menjadi Panglima Tentara Nasional Indonesia.

    Razman menyampaikan selama menjabat sebagai Panglima, KKB hingga saat ini masih ada di Papua dan banyaknya anggota TNI yang gugur di sana.

    Dalam pernyataanya, Letjen Yayat menyampaikan bahwa meskipun Gatot tidak banyak gembar-gembor, namun berhasil menyalamatkan ribuan nyawa yang disandera di Timika.

    “Ini iblis-iblis yang berwujud manusia ini ngomong seenaknya saja, saya marah, bagaimana dia menghina mantan Panglima TNI,” tegasnya.

    Letjen Yayat menyampaikan bahwa Hercules saat di Timur Timor diselamatkan oleh TNI dan harusnya berterima kasih.

    “Harusnya dia sadar, bahwa dia bukan saja bau tanah, dia itu hampir dikubur, kemudian dia diselamatkan dan dirawat di RSPAD,” kenangnya.

    “Tetapi apa yang dia lakukan sekarang, merasa sudah sok sudah hebat dan paling hebat, apa memang kalau kepalanya ditembak tidak mati dia,” cecar Letjen Yayat.

    Letjen Yayat mengakui bahwa dirinya terpaksa bicara kasar karena pihak Hercules yang juga telah bicara kasar atas mantan mantan Panglima TNI dan mantan Gubernur Jakarta.

    Menurut Letjen Yayat, sebenarnya bukan hanya dirinya yang marah melihat sesepuh TNI dilecehkan oleh Hercules dan Razman, namun juga semua anggota TNI.

    Letjen Yayat menyampaikan meskipun Hercules tidak menyebut nama Gatot namun Sutiyoso yang merupakan sesepuh di jajaran TNI, baik Darat, Laut maupun Udara.

    “Mereka memiliki sumbangsih yang besar pada negara, kita semua marah dan sangat marah, cuma kita menahan diri,” tambahnya.

    “Kalau si gendut botak itu bilang kenapa Gatot yang marah karena Hercules tidak menyinggung namanya, namun bukan itu masalahnya, kita ini mempunyai jiwa Korsa yang akan membela dan membantu sesama meskipun nyawa taruhannya, kita siap untuk itu,” tegas Letjen Yayat dalam sebuah wawancara di @hersubenopoint.

    Letjen Yayat juga menegaskan bahwa di TNI tidak bisa urusan masing-masing pribadi, bagitu sesepuh TNI dihina seperti itu, semua anggota TNI ikut terhina.

    Selain itu Letjen Yayat juga mempertanyakan apa yang telah dilakukan Hercules dan Razman terhadap bangsa dan negara ini.