Tag: Frans Meroga Panggabean

  • Fraksi Nasdem Terima Audiensi dari Forkopi, Rachmat Gobel Ingin Koperasi Diperkuat

    Fraksi Nasdem Terima Audiensi dari Forkopi, Rachmat Gobel Ingin Koperasi Diperkuat

    loading…

    Fraksi Partai Nasdem DPR menerima audiensi dari Forum Koperasi Indonesia (Forkopi) di Gedung Nusantara I Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (30/1/2025). Foto/Ist

    JAKARTA – Fraksi Partai Nasdem DPR menerima audiensi dari Forum Koperasi Indonesia (Forkopi) di Ruang Rapat Fraksi Nasdem, Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (30/1/2025).

    Rombongan Forkopi diterima langsung oleh Anggota Komisi VI DPR Fraksi Nasdem Rachmat Gobel dan sejumlah jajaran Fraksi Nasdem.

    Sementara rombongan Forkopi dipimpin oleh Ketua Harian Forkopi Kartiko Adi Wibowo. Hadir pula anggota Forkopi antara lain, Ketua KSPPS UGT Nusantara Pasuruan Abdul Madjid Umar, Direktur KSPPS Amanah Umah Sukoharjo Faisal Abdul Haris.

    Kemudian, Ketua KSP Nasari Jakarta Frans Meroga Panggabean, Ketua Kospin Jasa Syariah Pekalongan Moch. Romi Oktabirawa, Direktur KSP Makmur Mandiri Bekasi Moch Ali Sodikin, dan Presiden Direktur BMT NU Ngasem Group Bojonegoro Moh Wahyudi.

    Dalam pertemuan itu, Forkopi menyoroti pentingnya revisi Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian yang hingga kini belum juga dibahas di DPR.

    Kartiko menegaskan Forkopi berkomitmen untuk terus mengawal regulasi terkait koperasi agar kebijakan yang dihasilkan berpihak kepada gerakan koperasi dan sejalan dengan visi pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, yang memiliki perhatian besar terhadap pertumbuhan koperasi di Indonesia dan untuk lebih memperkuat peran koperasi sebagai pilar ekonomi kerakyatan.

    “Kami terus memantau dan mengawal pembahasan ini agar regulasi yang dihasilkan tidak mengecilkan peran koperasi, tetapi justru memperkuatnya. Informasi yang kami terima, RUU ini akan masuk ke Badan Legislasi DPR, sehingga kami perlu menjalin komunikasi dengan berbagai pihak, termasuk Fraksi NasDem,” ujar Kartiko Adi Wibowo dalam pertemuan tersebut.

  • Momen International Year of Cooperative 2025 Menjadi Tonggak Kebangkitan Koperasi   – Halaman all

    Momen International Year of Cooperative 2025 Menjadi Tonggak Kebangkitan Koperasi   – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi mengajak Forum Komunikasi Koperasi Besar Indonesia (Forkom KBI) untuk menyusun dan mengadakan berbagai program strategis di tahun 2025.

    Termasuk  untuk menyongsong tahun Koperasi Internasional (International Year of Cooperative) yang dinobatkan oleh Majelis Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

    Budi Arie meminta seluruh program atau kegiatan yang akan dilakukan oleh pegiat koperasi di Indonesia dapat menyasar dua target utama yaitu peningkatan angka partisipasi masyarakat untuk berkoperasi dan peningkatan kontribusi koperasi terhadap Product Domestic Bruto (PDB).

    Menkop Budi Arie menjelaskan koperasi menjadi satu-satunya alat paling efektif untuk mendongkrak kesejahteraan masyarakat karena prinsip koperasi adalah gotong royong dan kebersamaan sesuai mandat konstitusi.

    ‘Koperasi di Indonesia dapat memberikan sumbangsihnya terhadap PDB hingga 10 persen,” ujar Menkop dalam sambutannya pada acara Simposium Koperasi Indonesia di Jakarta, Selasa (17/12/2024). 

    Frans Meroga Panggabean Ketua Umum Angkatan Muda Koperasi Indonesia (AMKI) yang juga hadir dalam acara itu  menyampaikan rasa optimisme yang besar setelah pertemuan dengan Menteri Budi Arie Setiadi.

    “Kami baru saja memberikan rekomendasi hasil simposium kepada Pak Menteri dan beliau menyambut baik semua masukan yang kami sampaikan,” ujar Frans yang juga Ketua Koperasi Simpan Pinjam Nasari.

    “Pak Menteri menyatakan bahwa tahun 2025 akan menjadi tahun kebangkitan koperasi, yang bertepatan dengan momen ‘International Year of Cooperatives’ yang ditetapkan oleh PBB,” terang Frans lagi.

    Frans menambahkan bahwa pernyataan Menteri Koperasi tersebut memberikan semangat besar bagi gerakan koperasi di Indonesia. Menurutnya, target yang ditetapkan oleh Menteri Koperasi cukup ambisius namun juga menantang.

    “Pak Menteri menargetkan kontribusi koperasi terhadap PDB nasional bisa mencapai 10 persen, serta mendorong partisipasi masyarakat Indonesia menjadi anggota koperasi hingga mencapai 60 juta orang, dua kali lipat dari jumlah yang ada saat ini, yang baru sekitar 25 juta orang,” jelas Frans.

    Meskipun tantangan tersebut tidak mudah, Saya yakin bahwa melalui kolaborasi antara pemerintah, pelaku koperasi, akademisi, dan media, koperasi Indonesia akan mengalami kebangkitan yang luar biasa.

    Seluruh insan gerakan koperasi berharap bahwa pada momentum IYC 2025 ini koperasi dapat menjadi bagian dari gaya hidup baru bagi masyarakat Indonesia, terutama generasi muda

    “Koperasi harus menjadi budaya baru, terutama bagi generasi Y, Z, bahkan generasi Alfa dan Beta. Kami ingin menciptakan strategi yang membuat koperasi lebih relate dan terhubung dengan anak muda, sehingga mereka akan menjadi anggota koperasi yang dapat berkontribusi pada perekonomian Indonesia,” tutup Frans Meroga. 

    Literasi dan Digitalisasi Sentral dalam Pembudayaan Koperasi

    Sementara itu Tommy Priyanto (Wakil Ketua AMKI) menekankan pentingnya menyasar generasi muda dalam upaya mendorong koperasi. Menurutnya, Pak Menteri telah menyoroti pentingnya generasi muda dalam menggerakkan koperasi ke depan. “Pak Menteri menekankan bahwa anak-anak muda harus giat berkoperasi. Kami akan menciptakan ekosistem-ekosistem koperasi yang akan membawa kemajuan bagi negara ini,” ujar Tommy.

    Hal serupa disampaikan Bayu Endro Winarto (Sekretaris Umum AMKI), yang berharap dapat mendorong program-program yang disampaikan oleh Menteri Koperasi. “Kami, terutama dari Angkatan Muda Koperasi Indonesia (AMKI), berharap bisa mendukung program-program Menteri, terutama yang terkait dengan Tahun Internasional Koperasi pada tahun 2025,” Jelasnya.

    Bayu menjelaskan peran digitalisasi juga sangat penting dalam menarik minat generasi muda terhadap koperasi. “Anak muda kini lebih dekat dengan dunia digital. Oleh karena itu, digitalisasi koperasi akan menjadi bagian penting dalam meningkatkan citra koperasi di kalangan anak muda,” ujarnya.

    Bayu juga menekankan pentingnya peningkatan literasi koperasi di kalangan anak muda. “Pendidikan mengenai koperasi harus digalakkan untuk meningkatkan kompetensi dan literasi generasi muda terhadap koperasi. Kami dari AMKI juga akan mengembangkan program-program yang akan memperkuat potensi sumber daya manusia di sektor koperasi.

    Untuk mewujudkan  Kolaborasi dan Peningkatan Kualitas SDM, Bayu menambahkan bahwa pengembangan sumber daya manusia (SDM) dalam koperasi adalah salah satu kunci suksesnya.

    “Kami berkomitmen untuk terus mendorong literasi berkoperasi di kalangan anak muda dan meningkatkan kualitas pengelola koperasi, agar koperasi Indonesia dapat tumbuh lebih baik lagi di masa depan,” ujarnya.

    Dengan tekad dan kolaborasi yang kuat antara semua pihak, kebangkitan koperasi Indonesia pada tahun 2025 bukanlah impian yang mustahil. Para pelaku koperasi, pemerintah, dan generasi muda kini bersatu untuk menggerakkan koperasi sebagai motor penggerak ekonomi Indonesia yang lebih inklusif dan berkelanjutan, pungkas Bayu.

     

  • Komitmen Presiden Terpilih Tingkatkan Peran Koperasi Sebagai Pilar Pembangunan

    Komitmen Presiden Terpilih Tingkatkan Peran Koperasi Sebagai Pilar Pembangunan

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Koperasi Simpan Pinjam Nasari menyelenggarakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) ke – 25 Tahun Buku 2023.

    RAT digelar sebagai wujud pertanggungjawaban hasil kerja Pengurus di tahun 2023 serta sebagai bentuk kepatuhan dan tanggung jawab Pengurus dalam melaksanakan kewajiban dan hak yang berguna sebagai bahan evaluasi untuk menentukan langkah selanjutnya guna mencapai kinerja yang lebih baik. 

    Acara yang digelar di SMESCO Tower, Jakarta pada Rabu (26/06/2024) ini dihadiri oleh tokoh, pejabat dan mitra kerja KSP Nasari.

    Diantaranya hadir Ahmad Zabadi Deputi Bidang Perkoperasian Kementerian Koperasi dan UKM I, Laode Masihu Kamaluddin Wakil Ketua Dewan Pakar Presiden Terpilih, Amirsyah Tambunan Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia, serta Siti Marifah selaku Komisaris Utama PT. Askrindo Syariah.

    Dalam sambutannya Ketua KSP Nasari Frans Meroga Panggabean, menyapa seluruh anggota KSP Nasari Baik yang hadir secara langsung tatap muka maupun yang mengikuti acara ini secara virtual dengan menggunakan media elektronik Zoom Meeting yang jumlahnya 40 kantor cabang. 

    Ia menyampaikan bahwa dalam 2 tahun terakhir KSP Nasari telah meluncurkan 2 produk pelayanan pinjaman sebagai wujud terobosan kepada ASN Guru, ASN Purnabakti dan juga para pelaku UMKM yang terlibat dalam pengadaan barang dan jasa di pemerintah. 

    Hal ini juga sejalan dengan program pemerintah yakni 40 persen dari pengadaan barang dan jasa pemerintah wajib dilaksanakan oleh pelaku UMKM dan koperasi.

    KSP Nasari terus menerus berinovasi dengan terus menghadirkan produk-produk terbarunya yang tentunya untuk meningkatkan pelayanan dan eksistensi koperasi Indonesia.

    “Saat ini KSP Nasari juga dapat melayani para ASN dengan pembiayaan khusus untuk naik haji (ONH plus), kepemilikan rumah dan mobil serta pembiayaan permodalan untuk modal usaha sebagai persiapan aktivitas ASN tersebut pasca pensiun,” jelas Frans. 

    Dalam kesempatan yang sama Frans juga menjelaskan bahwa dalam acara ini KSP Nasari memberikan penghargaan sebagai apresiasi kepada kantor cabang terbaik dan juga penghargaan karyawan terbaik KSP Nasari untuk kinerja tahun 2023.

    Frans menegaskan bahwa “inilah bukti bahwa KSP Nasari selalu berusaha untuk melaksanakan Management Profesional dan iklim kompetisi di internal, sehingga dapat memberikan peningkatan pelayanan kepada anggota sesuai Motto 6T, Tulus, Terpercaya, Totalitas, Tangguh, Trengginas, dan Terbaik,”  ungkapnya.

    Sementara itu Profesor Laode Masihu Kamaluddin sebagai Wakil Ketua Dewan Pakar Presiden Terpilih Prabowo Subianto, memberikan sekapur sirih bertajuk “Quo Vadis Perkoperasian Indonesia pada Kepemimpinan Nasional 2024 – 2029”.

     Menurut Laode koperasi adalah pilar pembangunan maka koperasi itu selalu melakukan gerakan kerakyatan. 

    Program makan bergizi gratis yang dicanangkan oleh presiden terpilih Prabowo Subianto juga merupakan program kerakyatan yang di gagas dimana program itu nantinya direncanakan akan menyentuh sekitar 82 juta orang.

    “Hal ini tidak bisa hanya dikerjakan oleh perusahaan-perusahaan besar saja tetapi juga harus melibatkan koperasi. Kekuatan tersebutlah yang akan dibangun dalam waktu 5 tahun kedepan,” terang Laode.

    “Lalu karena zamannya telah berubah maka peran big data, artifficial intelijen dan blockchain itu akan membantu koperasi memiliki sistem yang lebih mudah dan fleksibel dalam mengembangkan peran koperasi tadi,” ungkap Laode lagi.

    Prof. Laode menegaskan “Melanjutkan pengembangan infrastruktur dan meningkatkan lapangan pekerjaan yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri agro-maritim industri di sentra produktif melalui peran aktif koperasi merupakan program utama Presiden Terpilih yang tertuang dalam Asta Cita”.

    Acara dilanjutkan dengan Signing Kemitraan strategis antara KSP Nasari dengan PT Pos Indonesia, lalu KSPPS Nasari Mandiri Syariah dengan PT. Bank Syariah Indonesia, Tbk, serta Koperasi Nasari Sentra UMKM (Skd) dengan DOKU.

    Sementara itu Ahmad Zabadi Deputi Perkoperasian Kementerian Koperasi dan UKM dalam wawancara singkat kepada awak media menyampaikan bahwa dirinya mengapresiasi inovasi yang telah dilakukan oleh KSP Nasari.

    “Inovasi yang dilakukan oleh KSP Nasari dinilai dapat menjawab tantangan zaman. Dengan tata kelola yang baik seperti KSP Nasari inu diharapkan nantinya akan membawa koperasi tetap eksis dan berkembang,” ungkap Zabadi.

    Ia berharap koperasi-koperasi di Indonesia mampu memberikan layanan terbaiknya kepada anggotanya dan juga memberikan perlindungan sehingga timbul rasa aman dari anggota ketika menyimpan dananya di koperasi.

    “Mudah-mudahan di pemerintahan yang baru akan datang nanti ada perubahan dari peraturan yang tidak dapat diwadahi oleh undang-undang yang lama saat ini,” tutup Zabadi.

    Tampak hadir pula Kadis Koperasi Provinsi DKI Jakarta, Kadis Koperasi Kota Depok, Tangerang, Bekasi dan Bogor, serta Gerakan Koperasi Indonesia yang tergabung dalam Dewan Koperasi Indonesia, Forum Koperasi Indonesia dan Angkatan Muda Koperasi Indonesia.

    Selain itu RAT KSP Nasari juga dihadiri oleh mitra kerja dari KSP Nasari yakni perwakilan dari PT Pos Indonesia, perwakilan dari bank BTPN, Bank BRI, Bank Banten, Bank Jateng, Hana Bank, Bank Neo, Bank Permata Syariah, BPR Lestari, Bank BSI Warna Bintang Kreasi, Asuransi Heksa.