Said Abdullah Tegaskan PDI-P Terbuka dari Kritik Generasi Muda
Tim Redaksi
KOMPAS.com
– Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Jawa Timur (Jatim) Said Abdullah menegaskan bahwa pihaknya membuka ruang selebar-lebarnya bagi kritik anak muda terhadap partai.
Hal itu dikatakan pihaknya dalam gelaran “
RedTalks
: Suara Muda untuk Jatim” di Dyandra Convention Center, Surabaya, Sabtu (22/11/2025).
“Kami perlu mendengar suara anak
anak muda
. Pandangan mereka tentang PDI Perjuangan, termasuk berbagai kebijakan publik yang berimplikasi pada kehidupan mereka sehari-hari,” ujar Said sebagaimana dilansir dari YouTube KompasTV Jatim, Minggu (22/11/2025).
Said menjelaskan,
RedTalks: Suara Muda
untuk Jatim diselenggarakan untuk mempertemukan
PDI-P
dengan generasi muda dan mendengarkan langsung kritik, pandangan, serta aspirasi mereka.
“Redtalks menjadi forum kritik-otokritik. Termasuk kritik terhadap PDI-P di Jawa Timur,” lanjut Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI itu.
Untuk diketahui, acara tersebut melibatkan sejumlah perwakilan organisasi dan komunitas anak muda dari berbagai daerah di Provinsi Jatim.
Sejumlah tokoh dan narasumber turut hadir, di antaranya Budayawan Sujiwo Tejo, Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fisip Unair Irfan Yasin, petani milenial Ahmad Lafilian, serta pegiat media sosial Natasha Keniraras.
Sejumlah akademisi dari Surabaya, seperti Airlangga Pribadi dan Yohan Wahyu, juga mengikuti kegiatan tersebut.
Dua mahasiswa dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa), yakni Muhammad Afjar Firdaus selaku Sekjen Pergerakan BEM Unesa dan Ghulam Ahmad A’li Zaini dari Kementerian Hubungan Luar Negeri BEM Unesa, turut menyampaikan pandangan.
Keduanya menilai forum tersebut memberikan perspektif baru bagi generasi muda dalam membaca arah politik dan ekonomi nasional.
Afjar mengatakan, RedTalks membuka cakrawala baru baginya, terutama karena ia tidak memiliki latar belakang pendidikan politik maupun ekonomi.
“Dari tadi kan topiknya ada beberapa, (mulai dari) ekonomi, politik, hingga kebudayaan. Dari segi ekonomi, khususnya saya sendiri yang tidak punya
background
ekonomi atau kewirausahaan, itu banyak
insight
baru. Ekonomi itu ternyata bisa jadi ladang untuk Gen Z, termasuk dalam politik,” kata Afjar.
Menurut dia, politik dan ekonomi merupakan sektor yang saling memengaruhi dan harus dipahami generasi muda.
Ia menilai, Gen Z yang mendominasi jumlah pemilih nasional memiliki posisi penting dalam menentukan arah kebijakan negara.
“Gen Z sekarang jumlahnya sangat banyak. Ketika nanti peran politik atau pemilu, Gen Z-lah yang jadi ujung tombaknya. Jadi sebagai Gen Z, kita harus membuka mata agar tahu dan bisa mengikuti arus politik yang ada di Indonesia,” lanjutnya.
Ia juga menekankan pentingnya literasi budaya sebagai pondasi berpolitik.
“Budaya sangat berkesinambungan dengan politik. Gen Z harus benar-benar tahu dan menguasainya, agar kita tidak melupakan budaya tetapi tetap melestarikannya, sambil tetap memahami politik,” tambahnya.
Sementara itu, Ghulam Ahmad A’li Zaini menilai RedTalks memberi ruang bagi mahasiswa untuk memahami dinamika isu kebijakan dari beragam perspektif.
Forum tersebut dinilai pihaknya dapat membuka wawasan terkait perumusan kebijakan, tantangan ekonomi, higgga peran masyarakat sipil.
“Mahasiswa perlu lebih sering dilibatkan agar tidak hanya memahami teori, tapi juga melihat langsung percakapan publik,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa mahasiswa memiliki peran penting sebagai penghubung antara gagasan kritis kampus dan realitas sosial politik di masyarakat.
RedTalks pun diharapkan dapat digelar secara berkelanjutan sebagai wadah diskusi yang memperkaya perspektif generasi muda.
“Kami berharap dialog semacam ini lebih rutin diadakan, karena membuka ruang interaksi yang jarang ditemukan di lingkungan akademik,” tuturnya.
Komika sekaligus pegiat ekonomi kreatif Yudhit Ciphardian menilai dunia politik saat ini masih terasa berjarak dengan generasi milenial dan Gen Z.
“Gen Z dan milenial itu merasa seperti tidak didekati. Mereka merasa politisi terlalu berjarak dan jarang turun ke masyarakat, sehingga wajar kalau mereka ragu,” ujar Yudhit.
Karena itu, menurut Yudhit, politisi perlu meningkatkan komunikasi langsung dengan generasi muda melalui kegiatan tatap muka, dialog santai, dan diskusi terbuka.
“Sekarang Indonesia punya bonus demografi. Mereka yang menentukan arah bangsa,” ungkapnya.
Ia pun mendorong PDI-P makin intens hadir di kalangan anak muda, utamanya di perguruan tinggi, komunitas kreatif, dan ruang-ruang egaliter yang dekat dengan anak muda.
“PDIP harus hadir di ruang yang dekat dengan anak muda, kampus, komunitas kreatif, tempat nongkrong yang egaliter,” tegasnya.
Untuk mendekatkan jarak emosional, Yudhit mengatakan bahwa ekonomi kreatif berbasis teknologi digital juga dapat menjadi jembatan strategis untuk memperkuat kedekatan dengan pemilih muda.
Banyak anak muda kini bekerja sebagai kreator konten, pekerja film, hingga pengembang teknologi.
“Teman-teman saya banyak yang bergerak di (Sektor) ekonomi kreatif. PDIP perlu memfasilitasi ekosistemnya, mempermudah akses, dan mendukung ruang tumbuhnya,” katanya.
Yudhit juga menyinggung bahwa PDIP perlu mengikuti perkembangan teknologi.
Dia menilai, dukungan ekosistem kreatif penting karena anak muda tengah menghadapi tekanan ekonomi, mulai dari pendapatan tidak stabil, tuntutan kemampuan digital tinggi, hingga kebutuhan mengikuti kelas daring berbayar.
“PDIP meskipun banyak (diisi) yang sepuh (tetap) harus
update
juga. Jangan sampai nyalakan komputer saja enggak bisa,
convert
Word ke PDF
enggak iso
, (lalu) Wi-Fi mati panik,” ujarnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Tag: Firdaus
-
/data/photo/2025/11/08/690f14920a81b.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Said Abdullah Tegaskan PDI-P Terbuka dari Kritik Generasi Muda
-

Yakin Nggak Punya Masalah Mata? Buktikan dengan Tes Buta Warna Ini
Jakarta –
Pernah mencoba tes buta warna dengan cara menebak hewan yang tersembunyi dalam gambar penuh warna? Tes unik ini tidak hanya menguji ketelitian mata, tapi juga kemampuan dalam membedakan warna-warna tertentu.
Mungkin bagi sebagian orang bentuk hewan akan terlihat jelas, mungkin juga ada yang melihatnya tampak samar. Bagaimana dengan kamu?
Tes Buta Warna Tebak Gambar Hewan
Perhatikan beberapa tes buta warna berikut. Lihat clue dan jawab soalnya.
1. Burung yang suka begadang di malam hari.
Tes asah otak dan buta warna detikHealth. Foto: detikHealth
2. Hewan berbulu yang banyak disukai dan dipelihara. Apa ya jawabannya?
Tes asah otak dan buta warna detikHealth. Foto: detikHealth
3. Masih tentang hewan berbulu. Kalau yang ini suka makan sayur-sayuran.
Tes asah otak dan buta warna detikHealth. Foto: detikHealth
4. Hewan berbadan besar yang punya kulit tebal. Kamu bisa melihatnya dengan jelas?tes buta warna asah otak Foto: Dharmajati Yusuf Fadli/detikHealth
5. Hewan ini cukup besar dengan buntut yang panjang. Bisa menebaknya dengan cepat tidak?
tes buta warna asah otak Foto: Dharmajati Yusuf Fadli/detikHealth
6. Badannya kecil dan punya cangkang. Hayo uji sejeli apa matamu.tes buta warna asah otak Foto: Dharmajati Yusuf Fadli/detikHealth
7. Hewan malas yang suka makan bambu. Hobinya tidur.
tes buta warna Foto: Firdaus Anwar/detikhealth
8. Hewan air yang bergigi tajam dan rakus. Coba tebak.
tes buta warna Foto: Firdaus Anwar/detikhealth
Jawaban Tes Buta Warna
Menyerah atau bisa menjawab semua tes buta warna ini? Berikut jawabannya.
1. Burung hantu
2. Kucing
3. Kelinci
4. Gajah5. Sapi
6. Siput
7. Panda
8. Ikan piranhaHalaman 2 dari 5
(elk/kna)
-

Seberapa Tajam Logikamu? Buktikan Lewat 8 Teka-teki Ini
Jakarta –
Melatih logika tak harus selalu serius. Teka-teki bisa menjadi cara yang menyenangkan untuk mengasah otak.
Tak hanya seru, tantangan ini juga bisa melatih kemampuan analisis, ketelitian, dan kreativitas dalam memecahkan masalah. Yuk jawab berbagai teka-teki logika yang siap menguji sejauh mana ketajaman berpikirmu.
Teka-teki Logika
Jika bisa menjawab semua teka-teki ini dengan benar, kamu jago. Jangan intip jawabannya dulu.
1. Kira-kira, tali mana yang akan lebih berat ditarik saat merubuhkan menara?
Coba kira-kira tali mana yang akan lebih berat ditariknya saat merubuhkan menara. Foto: Firdaus Anwar
2. Sebanyak 120 pesepeda mengikuti lomba lintas alam, sepertiganya berhasil finish dalam setengah jam. Berapakah yang tidak berhasil finish dalam waktu setengah jam?
3. Jika bangun datar ini digabung. Pola apa yang terbentuk?
Mulai dari teka-teki visual. Pola apa yang terbentuk bila bidang digabung sesuai angka yang tertera. Foto: Firdaus Anwar
4. Ada berapa segitiga di sini? Coba hitung dengan benar.
Ada berapa segitiga di sini? Foto: Asah otak
5. Pilih satu bayangan yang paling cocok.
Bayangan manakah yang cocok? Foto: Asah otak
6. Ada segienam, segilima dan persegi. Kira-kira selanjutnya bidang apakah yang muncul?
Asah otak detikHealth (Firdaus/detikHealth)
7. Kali ini bukan bidang datar, tapi masih menebak pola selanjutnya.
Tebak-tebakan Penghilang Stres, Seberapa Jenius Kamu? Foto: detikhealth
8. Dari keempat kucing ini, mana yang berbeda?
Tebak-tebakan Penghilang Penat, Seberapa Jenius Kamu? Foto: detikhealthJawaban Teka-teki Logika
Berikut jawaban teka-teki logika. Mudah tidak untukmu?
1. Tali A yang paling bawah adalah yang paling berat, sementara tali C yang paling atas adalah yang paling ringan.
Asah otak detik Health Foto: Firdaus Anwar
2. 80 pesepeda. Ada dua per tiga yang tidak berhasil finis dari 120 pesepeda, artinya sama dengan 80 pesepeda.
3. Jawabannya adalah CBuat yang memiliki kemampuan spasial hebat pasti bukan hal sulit. Foto: Firdaus Anwar
4. Ada 18 segitiga
Asah otak detikHealth Foto: Asah otak
5. Gambar B yang paling cocok. Jawabanmu benar tidak?
Asah otak detikHealth Foto: Asah otak
6. Jawabannya adalah segitiga. Sebab, setiap bidang memiliki jumlah sisi yang berkurang dari kiri ke kanan. Artinya biang yang terakhir memiliki tiga sisi.
7. Pola A adalah jawabannya. Coba perhatikan, pola pertama sampai ketiga adalah angka 1, 2, dan 3 yang saling berhadapan. Jadi selanjunya adalah pola angka 4.
Tebak-tebakan Penghilang Penat, Seberapa Jenius Kamu? Foto: detikhealth
8. Kucing kedua mempunyai warna hidung dan ekor dengan corak yang berbeda.
Tebak-tebakan Penghilang Penat, Seberapa Jenius Kamu? Foto: detikhealth
(elk/kna)
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5416728/original/074592400_1763460932-warga_tewas_tersambar_petir.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Baru Menikah Sebulan, Suami Tewas Tersambar Petir di Samping Istrinya
Liputan6.com, Jakarta Malam yang seharusnya menjadi waktu istirahat bagi pasangan pengantin baru di Mesuji berubah menjadi tragedi memilukan. Edi Prayitno, 32 tahun, warga Dusun 1 Desa Suka Mandiri, Kecamatan Way Serdang, tewas seketika setelah tersambar petir di kamar pada Minggu (16/11/2025) malam.
Korban meninggal tepat di samping istrinya, Lilis Nurbaiti, yang baru dinikahinya sebulan lalu. Menurut Kapolres Mesuji, AKBP Muhammad Firdaus, peristiwa itu terjadi saat hujan deras disertai petir mengguyur wilayah tersebut.
Pasangan itu sedang berada di dalam kamar ketika dua kali petir menyambar rumah mereka.
“Ketika kejadian, istri korban sedang bermain telepon genggam di atas kasur. Korban berada tepat di sampingnya,” ujar Firdaus, Selasa (18/11).
Sambaran petir pertama membuat listrik di rumah berkedip. Namun pada sambaran kedua, Lilis melihat suaminya sudah terkulai dengan kondisi mulut terbuka dan tidak bernapas.
-

Bupati Pamekasan Rombak Komposisi Kepala OPD
Pamekasan (beritajatim.com) – Bupati Pamekasan, KH Kholilurrahman merombak komposisi kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dengan melantik dan mengukuhkan puluhan pejabat eselon II atau jabatan pimpinan tinggi pratama di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Selasa (18/11/2025). Pergeseran jabatan ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat kinerja birokrasi sekaligus memastikan sejumlah posisi penting terisi secara optimal.
Prosesi pelantikan dan pengambilan sumpah berlangsung di Peringgitan dalam Mandhapa Aghung Ronggosukowati, Jalan Pamong Praja Nomor 1 Pamekasan. Rotasi pejabat tersebut merujuk pada SK Bupati Pamekasan Nomor 821.2/55, 56, 57/432.403/2025, serta SK Mendagri Nomor 800.1.3.3–74 Tahun 2025 yang menjadi dasar penyusunan ulang struktur pimpinan di berbagai OPD.
Sebagian besar pejabat yang dilantik merupakan peserta uji kompetensi yang sebelumnya telah disiapkan untuk kebutuhan mutasi dan rotasi jabatan. Kebijakan ini dilakukan sebagai bagian dari penyegaran sekaligus penguatan tata kelola pemerintahan agar setiap OPD mampu menyesuaikan diri dengan kebutuhan pelayanan publik yang semakin dinamis.
Dengan perombakan ini, Pemkab Pamekasan menegaskan upaya untuk menata ulang distribusi pejabat sesuai kebutuhan dan kompetensi. Rotasi ini juga diharapkan memberi dorongan pada OPD untuk meningkatkan kualitas pelayanan, mempercepat program prioritas daerah, serta memperkuat kinerja lintas sektor di bawah koordinasi pemerintah daerah.
Adapun daftar lengkap rotasi pejabat eselon II Pemkab Pamekasan adalah sebagai berikut:
Abdul Fata (Kepala Dinas Perikanan)
Ach Faisol (Inspektur Daerah Kabupaten Pamekasan)
Achmad Sjaifudin (Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Tenaga Kerja)
Agus Budi Santoso (Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil)
Akhmad Zaini (Asisten Administrasi Umum Sekretaris Daerah)
Akhmad Basri Yulianto (Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan)
Akmalul Firdaus (Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata)
Amin Jabir (Staf Ahli Bupati Pamekasan Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik Pemekaran)
Fathorrachman (Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian)
Herman Hidayat Santoso (Kepala Dinas Sosial)
Kusairi (Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa)
Masrukin (Staf Ahli Bupati Pamekasan Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan)
Mohamad Alwi (Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah)
Mohammad Yusuf Wibiseno (Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran)
Muharram (Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan)
Munapik (Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan)
Muttaqin (Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika)
Saudi Rahman (Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan KB)
Sigit Priyono (Staf Ahli Bupati Pamekasan Bidang Kemasyarakatan dan SDM)
Raden Budi Santoso (Dokter Madya pada RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo)
Supriyanto (Kepala Dinas Lingkungan Hidup).[pin/beq]
-

Rapat Paripurna DPRD Kota Kediri, Mbak Wali Paparkan Tantangan dan Strategi dalam Nota Keuangan RAPBD TA 2026
Kediri (beritajatim.com) – Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati memberikan penjelasan atas Nota Keuangan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Kota Kediri tahun anggaran 2026, Senin (17/11/2025). Penjelasan tersebut dilakukan saat Rapat Paripurna DPRD Kota Kediri, yang diselenggarakan di Ruang Soekarno Hatta BKPSDM Kota Kediri. Rapat paripurna ini dipimpin oleh Ketua DPRD Kota Kediri Firdaus.
Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota yang akrab disapa Mbak Wali menjelaskan bahwa proses perencanaan pembangunan daerah telah dilaksanakan secara berjenjang dan partisipatif. Tahapan tersebut meliputi Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang), penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), serta pembahasan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS).
Lebih lanjut, Mbak Wali menyampaikan bahwa berdasarkan RKPD Kota Kediri Tahun 2026, pemerintah daerah mengusung tema pembangunan “Penguatan Daya Saing Ekonomi melalui Pemerataan Pembangunan, Infrastruktur, dan Peningkatan Produktivitas Menuju Kota yang MAPAN.”
Untuk mewujudkan tema tersebut, Pemerintah Kota Kediri menetapkan delapan prioritas pembangunan yang diselaraskan dengan prioritas pembangunan Provinsi Jawa Timur dan Nasional, yaitu pemerataan pembangunan kewilayahan, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), peningkatan kualitas infrastruktur dan pariwisata, peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat, peningkatan inovasi dan kinerja aparatur serta birokrasi untuk pelayanan publik, peningkatan kualitas tata ruang dan lingkungan yang aman dan nyaman, peningkatan investasi dan perluasan kesempatan kerja, serta pengembangan karakter kebangsaan dan kerukunan masyarakat.
Pada Tahun Anggaran 2026, Wali Kota termuda ini menjelaskan bahwa kondisi fiskal daerah diperkirakan akan menghadapi tantangan yang cukup berat. Karena terjadi penurunan alokasi transfer dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Kota Kediri sebesar Rp178.872.202.000 dari proyeksi yang telah ditetapkan dalam KUA dan PPAS.
Pengurangan alokasi Transfer ke Daerah (TKD) tersebut, Mbak Wali menuturkan bahwa akan berdampak pada penyusutan ruang fiskal daerah yang berimplikasi terhadap kemampuan pemerintah daerah dalam membiayai urusan wajib maupun urusan pilihan. Selain itu, beberapa kegiatan prioritas seperti pembangunan infrastruktur dasar, layanan kesehatan, dan pendidikan harus mengalami penyesuaian baik dari sisi skala maupun waktu pelaksanaannya. Kondisi ini juga meningkatkan tekanan bagi perangkat daerah untuk melakukan efisiensi dan penajaman prioritas anggaran melalui revisi Rencana Kerja dan Anggaran (RKA).
Sebagai tindak lanjut dari kondisi fiskal dan kebijakan penyesuaian, Pemerintah Kota Kediri melakukan langkah strategis dalam penyusunan Rancangan APBD Tahun Anggaran 2026 baik pada sisi Pendapatan Daerah, Belanja Daerah, dan Pembiayaan Daerah.
Pada sisi pendapatan daerah, dilakukan peningkatan pendapatan asli daerah, mengoptimalkan pendapatan dari dana transfer untuk mendanai program, dan meningkatkan koordinasi intensif dengan pemerintah pusat dan provinsi terkait penerimaan dana transfer dan sumber-sumber penerimaan dari sektor lain-lain pendapatan daerah yang sah secara intensif. Pada sisi pembiayaan daerah bertujuan untuk menutup defisit anggaran dengan memanfaatkan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) tahun sebelumnya.
“Lalu pada sisi belanja daerah, Pemkot Kediri mengarahkan kebijakan untuk pencapaian prioritas pembangunan, peningkatan aksesibilitas dan kualitas pendidikan, peningkatan kesehatan masyarakat, peningkatan kualitas layanan rumah sakit, pemerataan pembangunan melalui pelaksanaan program bina sosial, bina lingkungan dan padat karya. Selain itu, peningkatan kuantitas dan kualitas infrastruktur daerah, penyediaan sarana-prasarana dan operasional persampahan serta ruang terbuka hijau untuk publik, peningkatan ekonomi melalui pelatihan kerja dan penciptaan wirausaha baru. Kemudian peningkatan jaring pengaman sosial melalui bantuan sosial, serta pengalokasikan/penganggaran dana transfer sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat,” terang Mbak Wali.
Wali Kota Kediri mengungkapkan nota keuangan ini memuat gambaran awal mengenai kondisi keuangan daerah serta arah kebijakan dan prioritas pembangunan, yang menjadi dasar penyusunan APBD Tahun Anggaran 2026. Pada sisi pendapatan daerah meliputi pendapatan asli daerah dan pendapatan transfer sebesar Rp1.255.176.269.827,15. Untuk sisi belanja daerah, direncanakan sebesar Rp1.577.591.720.459,81 yang terdiri dari belanja operasi, belanja modal dan belanja tidak terduga.
Dari gambaran perangkaan tersebut di atas, sisi Pendapatan Daerah direncanakan apabila dibandingkan dengan sisi Belanja Daerah yang direncanakan, maka Rancangan APBD Tahun Anggaran 2026 mengalami defisit anggaran sebesar Rp322. 415.450.632,66.
“Demikian gambaran umum RAPBD Tahun Anggaran 2026. Terima kasih dan apresiasi atas kerja sama yang terjalin. Semoga proses pembahasan dan penetapan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2026 dapat berjalan lancar, tepat waktu, dan memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat Kota Kediri,” pungkasnya.
Hadir pula, Ketua DPRD Kota Kediri Firdaus, para Wakil Ketua, dan segenap Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Kediri, perwakilan Forkopimda Kota Kediri, Pj Sekretaris Daerah Kota Kediri, para asisten serta Kepala OPD di lingkungan Pemerintah Kota Kediri. [nm/kun]
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5415571/original/087265000_1763378883-1000766282.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Uang Jalan Habis untuk Judol
Liputan6.com, Jakarta – Akhir drama ‘perampokan’ sopir truk di Tol Trans Sumatera akhirnya terbongkar. Polisi memastikan cerita Soni Ramadhani (40), sopir yang sebelumnya mengaku dirampok di ruas Tol Terpeka, hanyalah akal-akalan setelah uang jalannya ludes untuk judi online.
Kapolres Mesuji, AKBP Muhammad Firdaus mengatakan, Soni awalnya menerima uang jalan Rp 17 juta untuk perjalanan pengiriman barang dari Cikarang menuju Sumatera Utara.
Namun alih-alih menggunakan dana itu untuk operasional, Soni justru membakar sebagian besar uang tersebut untuk berjudi.
“Hasil pemeriksaan menunjukkan uang itu habis digunakan untuk judi slot. Total yang dipakai sekitar Rp 11 juta,” kata Firdaus, Senin (17/11/2025).
Menjelang perjalanan, Soni kebingungan karena uang jalan sudah hampir habis. BBM truknya menipis, sementara ia tak punya dana lagi untuk melanjutkan perjalanan.
Dari situ, muncul ide nekat, membuat skenario seolah-olah menjadi korban perampokan agar perusahaan mengirim uang tambahan.
“Dia sudah kehabisan uang dan truknya kehabisan bahan bakar. Akhirnya dia merancang laporan perampokan palsu dengan harapan kantornya memberi dana lagi,” bebernya.
Kini, cerita dramatis yang dibuat Soni harus dibayar mahal. Ia telah diamankan di Mapolres Mesuji untuk pemeriksaan lanjutan.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5414974/original/054707200_1763356606-Sopir_truk_dirampuk_di_tol_lampung.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Sopir Truk Dirampok di Tol Lampung Tengah Malam, Diikat Lakban dan Ditodong Senpi
Liputan6.com, Jakarta Aksi perampokan bersenjata kembali menghantui ruas Tol Trans Sumatra. Seorang sopir truk bernama Soni Ramdhani, 40 tahun, menjadi korban brutal tiga orang tak dikenal di Tol Terpeka, tepatnya di KM 234 Jalur A, Desa Gedung Sri Mulyo, Kecamatan Way Serdang, Mesuji, pada Minggu dini hari, (16/11/2025).
Peristiwa terjadi sekitar pukul 01.00 WIB. Soni yang saat itu menepikan truknya tiba-tiba didatangi tiga pelaku. Tanpa banyak bicara, salah satu dari mereka langsung menodongkan benda yang diduga senjata api.
Kapolres Mesuji, Ajun Komisaris Besar Polisi Muhammad Firdaus membenarkan insiden perampokan tersebut.
“Korban ditodong tiga pelaku. Dari pengakuannya, salah satu pelaku menempelkan senjata api ke leher,” ujar Firdaus, Senin (17/11).
Soni sempat mencoba melawan. Namun ancaman pembunuhan dari pelaku membuatnya tak berdaya. Korban dipukul, kemudian tangan dan kaki diikat menggunakan lakban. Matanya pun ditutup.
Korban dalam kondisi tak mampu bergerak. Para pelaku leluasa menguras barang milik korban.
“Mereka mengambil uang tunai sembilan juta rupiah dan satu unit telepon genggam milik korban, lalu kabur meninggalkan korban terikat di kursi kemudi,” kata Firdaus.
-

Ketua Termul Serang Mahfud dan Jimly soal Dugaan Ijazah Palsu Jokowi: Nalar Hukumnya Kerdil!
GELORA.CO – Ketua Termul dan Pro Gibran, Firdaus Oiwobo, melontarkan serangan terhadap dua tokoh hukum nasional, Mahfud MD dan Jimly Asshiddiqie terkait pernyataan mereka soal polemik dugaan ijazah palsu Joko Widodo (Jokowi) dan kasus yang menjerat Roy Suryo Cs.
Firdaus menilai kedua tokoh tersebut tak paham memahami konstruksi hukum ketika mengemukakan pendapatnya tentang keaslian ijazah Jokowi yang harus ditunjukkan terlebih dahulu sebelum memidanakan Roy Suryo Cs.
“Mahfud MD, Profesor Jimly Asshiddiqie kan profesor guru besar hukum loh, tapi menurut gua nalar hukumnya kerdil gitu,” katanya seperti dikutip dari Rasis Infotainment yang tayang di YouTube pada Jumat (14/11/2025).
Menurut Firdaus, pernyataan mereka keliru.
Sebab, ranahnya berbeda dengan hukum yang menjerat Roy Suryo Cs.
“Kok sekelas Profesor Mahfud dan Jimly kok kerdil ya nalar hukumnya, mereka menyatakan bahwa tunjukkan dulu dong keaslian ijazahnya, baru bisa dipidana. Dari mana ini kan ruang yang berbeda. Keaslian ijazah itu pidana ya kan? Ya pidana memang kalau seandainya itu terjadi. Tapi mereka bilang itu perdata, tunjukkan. Ini kan ruang yang berbeda,” jelasnya.
Firdaus menjelaskan bahwa perkara tudingan ijazah palsu Jokowi sudah berkali-kali diuji di ranah hukum.
Hasilnya, tudingan itu tidak pernah terbukti.
Ia menegaskan Universitas Gadjah Mada (UGM), sebagai pemilik otoritas telah mengonfirmasi keabsahan ijazah tersebut.
“Kalau masalah ijazah Jokowi mereka (Roy Suryo Cs) bilang palsu, kan sudah digugat, sudah dituntut beberapa kali. Akhirnya kan mereka sumir. Ada yang ditolak, macem-macem lah. Artinya itu sudah menjadi Yurisprudensi menutup ruang mereka untuk menggugat ulang ijazah Jokowi. Karena jokowi sudah mendapatkan kebenaran otoritas dari UGM,” jelasnya.
“Kan legal standingnya ada di UGM bukan di Roy Suryo, karena ini delik aduan absolut bukan delik umum atau delik biasa,” tambahnya.
Kasus yang menyeret Roy Suryo Cs, kata Firdaus, bukan lagi ribut-ribut mengenai keaslian ijazah, tetapi dugaan pengeditan dan penyebaran konten yang dinilai melecehkan presiden ke-7 RI tersebut.
“Jadi antara ijazah Jokowi yang dianggap palsu dengan kasus yang dilakukan oleh Roy Suryo Cs ya kan itu berbeda ruang, berbeda locus delicti, tempus delicti dan berbeda legal standingnya.”
“Jadi, ini kasus yang berbeda karena pelecehan yang dilakukan oleh mereka, pengeditan yang dilakukan oleh Roy Suryo cs makanya Jokowi melaporkan dia dengan UU ITE nomor 1 tahun 2024. Ada pasal 32, ada pasal 35, ada pasal 51 yang ancaman hukumannya kalau diakumulatif bisa 10 tahun ke atas dan dendanya belasan miliar,” pungkasnya.
Mahfud MD: Roy Suryo tak bisa diadili
Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD mengungkapkan pendapatnya terkait kasus tudingan ijazah palsu Presiden ke 7 Joko Widodo (Jokowi) dimana Polda Metro Jaya sudah menetapkan 8 tersangka yakni Roy Suryo Cs dalam kasus ini.
Menurut Mahfud, jika hukum ingin ditegakkan secara adil, maka para tersangka atau Roy Suryo Cs, tidak bisa diadili di pengadilan sebelum keaslian Ijazah Jokowi diputuskan terlebih dahulu lewat pengadilan lain.
“Roy Suryo itu sekarang jadi tersangka. Kita tidak tahu persis itu karena apa sih? Karena menuduh ijazah Jokowi palsu atau karena soal lain misalnya menimbulkan keonaran, menimbulkan kegaduhan, membuat berita bohong atau apa,” kata Mahfud MD.
“Nah, kalau masalahnya ijazah palsu, saya sependapat dengan Pak Susno Duadji dan Pak Jimly, dan itu sudah kata saya katakan bulan Maret yang lalu, habis hari raya ketika saya pidato di kampus di Jogja itu,” kata Mahfud.
Menurutnya jika dalam kasus ini Roy Suryo Cs mau dibawa ke pengadilan mesti dibuktikan dahulu lewat pengadilan lain bahwa ijazah Jokowi benar-benar asli dan bukan ditentukan dari keterangan polisi semata.
“Pengadilan itu harus membuktikan dulu ijazah itu benar asli atau tidak. Iya kan? Kalau nanti di pengadilan lalu tiba-tiba dinyatakan Roy Suryo bersalah padahal masalah utamanya dia menuduh palsu, harus dibuktikan dulu. Dan yang membuktikan ijazah itu palsu atau tidak bukan polisi, harus hakim yang mengadili,” kata Mahfud.
