Tag: Ferry Juliantono

  • Rocky Gerung Berikan Jawaban Setelah Dipanggil ‘Kabinda’ Usai Bertemu Sufmi Dasco – Halaman all

    Rocky Gerung Berikan Jawaban Setelah Dipanggil ‘Kabinda’ Usai Bertemu Sufmi Dasco – Halaman all

    Akademisi Rocky Gerung menjelaskan pertemuannya dengan Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco, yang menuai spekulasi.

    Merespons tudingan sebagai “anak didik” atau “kawan binaan” Dasco, Rocky menegaskan hubungan mereka sebagai “kawan politik.” 

    Ia menegaskan bahwa pertemuan itu hanya bertujuan untuk bertukar pikiran soal politik, bukan untuk berkompromi dengan kekuasaan.

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Akademisi Rocky Gerung memberikan penjelasan setelah pertemuannya dengan Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco, yang menuai banyak spekulasi.

    Merespons tudingan bahwa dirinya disebut sebagai “anak didik Dasco” atau “kawan binaan” (Kabinda), Rocky dengan tegas mengklarifikasi bahwa hubungan mereka adalah sebagai “kawan politik.”

    Ia menegaskan bahwa pertemuan tersebut lebih kepada pertukaran pikiran seputar politik, bukan sebuah ajakan untuk berkompromi dengan kekuasaan.

    Ini disampaikan Rocky merespons tudingan banyak pihak soal pertemuannya dengan Dasco beberapa waktu lalu.

    Sejumlah pihak menuduh Rocky sebagai anak didik Dasco (Adidas) atau kawan binaan Dasco (Kabinda), dua istilah yang santer diberitakan belakangan ini.

    Hadir di Persidangan Haris-Fatia, Rocky Gerung: Pengetahuan Jaksa Soal Isu Lingkungan, Nol. (TRIBUNNEWS/Fahmi Ramadhan)

    “Memang banyak pertanyaan ke saya kenapa ketemu Dasco kemarin, apa betul salah satu Ketua Gerindra ingin menjebak kalangan oposisi supaya ditaklukkan oleh Presiden Prabowo, kan itu sebetulnya konyol. Jadi seolah-olah, pertemuan dengan Pak Dasco itu, wah ini kalangan yang sudah jadi Adidas, Kabinda, oh enggak saya ini Kapolda (Kawan Politik Dasco),” ujar Rocky dikutip dari channel YouTube resminya, Jakarta, Kamis (10/4/2025).

    Rocky berpandangan jika Dasco sejatinya memiliki keinginan baik untuk bangsa dan negara.

    Dia mengungkapkan salah satu hal yang disampaikan Dasco dalam pertemuan tersebut, yakni menanyakan langsung apa yang diinginkan dari kelompok oposisi.

    “Di dalam soal ini, itu kan sebetulnya Dasco menginginkan juga ada sesuatu yang riil yang tuntut oposisi,” tuturnya.

    Tak hanya itu, kata Rocky, Dasco bahkan menghubungi langsung Presiden Prabowo Subianto untuk menjembatani pertemuan para akademisi hingga aktivis yang kerap mengkritik kebijakan pemerintah.

    “Pak Dasco menghubungi Pak Presiden, dan Pak Presiden mengatakan oke bertemu saja, jadi fungsi Pak Dasco adalah berupaya mencairkan ketegangan yang sebetulnya tidak ada alasan ngapain tegang dengan oposisi kan,” ujar Rocky.

    Rocky menilai pertemuan para akademisi dan aktivis di kawasan Senayan, Jakarta, kemarin, merupakan bentuk kematangan Dasco dalam berpolitik.

    “Sebagai politisi Dasco tentu paham cara-cara ‘makan bubur dari pinggir atau langsung’,” kata Rocky.

    Untuk itu, Rocky menekankan agar tak ada yang perlu dicemaskan dari pertemuannya dengan Dasco tersebut. Rocky memastikan dirinya akan tetap berdiri dari garis depan untuk mengkritik kebijakan pemerintah yang tidak pro terhadap kepentingan rakyat.

    “Saya ingin jadi juru bicara mahasiswa, menjadi juru bicara kampus, bukan jadi juru bicara universitas. Jadi tidak ada yang perlu dicemaskan, mereka yang cemas itu artinya enggak paham politik itu didalilkan untuk dimenangkan melalui tarung argumen bukan pasar sentimen oleh para buzzer,” tuturnya.

    Seperti diketahui, Rocky Gerung dan Dasco bertemu di kawasan Senayan Park Jakarta, Senin (7/4) siang. Dalam pertemuan itu turut hadir Jumhur Hidayat (pemimpin sejuta buruh), Syahganda Nainggolan (Sabang Merauke Circle) dan Ferry Juliantono (tokoh Koperasi).

  • Dasco dan Rocky Gerung Bertemu Bahas Kebijakan Trump hingga Demokrasi

    Dasco dan Rocky Gerung Bertemu Bahas Kebijakan Trump hingga Demokrasi

    Jakarta, Beritasatu.com – Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad bertemu dengan Presiden Akal Sehat Rocky Gerung di kawasan Senayan Park, Jakarta pada Senin (7/4/2025). Momentum pertemuan tersebut diabadikan oleh Direktur Lembaga Kajian Sabang Merauke Circle, Syahganda Nainggolan dalam foto yang dibagikan kepada awak media pada Selasa (8/4/2025).

    Dalam foto tersebut, terlibat hadir tokoh buruh Jumhur Hidayat dan Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono.

    “Berlima kami menghabiskan waktu 2,5 jam, mendiskusikan nasib bangsa Indonesia ke depan, di bawah naungan pemimpin revolusioner Prabowo Subianto. Kami tidak membahas trending topic ‘judi Kamboja’ yang lagi menyerang Dasco. Sebab, Dasco mengatakan dirinya tidak terganggu dengan serangan personal, dia hanya ingin bicara soal yang lebih besar, yakni soal bangsa,” ujar Syahganda kepada wartawan, Selasa (8/4/2025).

    Syahganda mengatakan, pertemuan yang berlangsung santai tersebut membahas tiga isu yang lagi hangat saat ini. Pertama, soal kebijakan tarif impor Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Menurut Syahganda, Rocky Gerung mengharapkan Presiden Prabowo Subianto bisa menjadi pemimpin besar sosialis dunia, minimal di Asia untuk menggalang kekuatan dan solidaritas melawan kebijakan tarif impor Trump.

    “Menurut Rocky, Prabowo dan Anwar Ibrahim, PM Malaysia, dapat menjadi duo pemimpin yang berduet membentuk solidaritas pemimpin bangsa-bangsa berkembang. Melalui kerja sama antarnegara, dampak kebijakan Trump dapat diatasi secara langsung,” ungkap dia.

    Dasco, kata Syahganda, mencatat usulan Rocky Gerung agar Prabowo nanti membahas tentang solidaritas Asia-Afrika pada peringatan Konferensi Asia Afrika pada April 2025 ini. Termasuk, Dasco akan mendorong diplomasi terukur dengan AS dan segera ada penunjukan duta besar Indonesia untuk Amerika Serikat.

    Isu kedua yang dibahas adalah lapangan kerja. Lapangan kerja pedesaan, kata Syahganda harus meningkat setidaknya satu juta lapangan kerja baru, setelah kebijakan Prabowo membangun 80.000 koperasi desa merah putih. Selama ini, kata dia, penyerapan tenaga kerja di pedesaan mencapai 40 juta jiwa dengan lapangan kerja tercipta 1,3 juta tahun lalu. 

    “Hal ini bisa dilakukan melalui industrialisasi pedesaan yang masif. Peluang circular economy dan subtitusi impor mesin-mesin pertanian dapat dilakukan selama dua tahun tatanan ekonomi yang diperkirakan terganggu oleh kebijakan Trump,” ungkap dia.

  • LPDB perkuat ekonomi syariah basis koperasi lewat pembiayaan bergulir

    LPDB perkuat ekonomi syariah basis koperasi lewat pembiayaan bergulir

    LPDB antusias memberikan dukungan terhadap pengembangan ekonomi syariah melalui pembiayaan syariah kepada koperasi di seluruh Indonesia

    Jakarta (ANTARA) – Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LBDB) menyatakan komitmennya untuk memberikan dukungan pembiayaan dana bergulir kepada koperasi, khususnya yang berbasis syariah, dan berorientasi pada pengembangan pondok pesantren.

    Direktur Utama LPDB Supomo dalam keterangan diterima di Jakarta, Jumat, mengungkapkan melalui penyaluran dana bergulir, LPDB berupaya mendorong kemandirian ekonomi pondok pesantren dan juga koperasi di pondok pesantren yang memang memiliki karakteristik kekuatan dari sisi emosional dan spiritual yang dibangun oleh pendiri atau pengasuhnya.

    Menurut Supomo, dukungan pembiayaan ini memungkinkan pondok pesantren untuk mengembangkan unit usaha yang sehat dan berkelanjutan, seperti unit usaha perdagangan, pertanian, peternakan, jasa dan lainnya.

    “LPDB antusias memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan ekonomi syariah melalui pembiayaan syariah kepada koperasi di seluruh Indonesia. Kami melihat potensi besar dalam koperasi sebagai pilar penting dalam mewujudkan ekonomi yang berkeadilan dan mensejahterakan umat,” kata Supomo saat mendampingi Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono dalam kunjungan kerja ke Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) Al-Bahjah Cirebon.

    Dukungan pembiayaan tersebut, kata Supomo, diharapkan tidak hanya memberikan sumber pendapatan bagi pondok pesantren, tetapi juga menciptakan efek bergulir berupa lapangan kerja bagi santri dan masyarakat sekitar.

    “Dukungan kami ini sejalan dengan visi pemerintah dalam memperkuat ekonomi syariah nasional,” ujar dia.

    Koperasi, kata Supomo, terbukti menjadi wadah yang efektif dalam menggerakkan ekonomi kerakyatan dan memberdayakan umat. Dengan prinsip gotong royong dan kebersamaan, koperasi mampu menciptakan peluang usaha dan meningkatkan kesejahteraan anggota serta masyarakat luas.

    Dalam konteks ekonomi syariah, Supomo, menjelaskan koperasi memiliki peran strategis dalam mengembangkan model bisnis yang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam, termasuk dalam pengelolaan dana dan kegiatan usaha.

    LPDB, kata Supomo, telah menjalin kemitraan dengan berbagai koperasi syariah yang berbasis pondok pesantren di berbagai daerah, seperti Jawa Barat dan Jawa Timur.

    “Kami melihat banyak contoh sukses koperasi syariah yang telah berkembang pesat dengan dukungan pembiayaan dari LPDB. Koperasi-koperasi ini tidak hanya mampu meningkatkan kesejahteraan anggotanya, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan terhadap pengembangan ekonomi lokal dan pemberdayaan masyarakat,” ujar dia.

    Ia berharap semakin banyak pondok pesantren dan koperasi di seluruh Indonesia yang dapat memanfaatkan dukungan LPDB untuk mengembangkan potensi ekonominya.

    LPDB, ujar Supomo, menyediakan berbagai skema pembiayaan syariah yang fleksibel dan sesuai dengan kebutuhan koperasi, termasuk pembiayaan modal kerja dan investasi.

    “Proses pengajuan yang transparan dan didukung dengan pendampingan yang berkelanjutan menjadi komitmen LPDB dalam memastikan keberhasilan pemanfaatan dana bergulir oleh mitra koperasi,” ujar dia.

    Dengan adanya dukungan dari LPDB, kata Supomo, diharapkan pondok pesantren dan koperasi di Indonesia dapat terus bertumbuh dan berkontribusi dalam mewujudkan ekonomi syariah yang kuat dan berkelanjutan, serta memberikan dampak positif bagi kesejahteraan umat dan kemajuan bangsa.

    Pewarta: Indra Arief Pribadi
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Lembaga Pengelola Dana Bergulir Dukung Kemandirian Ekonomi Pondok Pesantren Melalui Koperasi – Halaman all

    Lembaga Pengelola Dana Bergulir Dukung Kemandirian Ekonomi Pondok Pesantren Melalui Koperasi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) terus berkomitmen dalam mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan dan umat melalui penguatan ekosistem koperasi syariah di Indonesia. 

    Salah satu fokus utama LPDB adalah memberikan dukungan pembiayaan dana bergulir kepada koperasi, khususnya yang berbasis syariah dan berorientasi pada pengembangan pondok pesantren.

    Koperasi terbukti menjadi wadah yang efektif dalam menggerakkan ekonomi kerakyatan dan memberdayakan umat. Dengan prinsip gotong royong dan kebersamaan, koperasi mampu menciptakan peluang usaha dan meningkatkan kesejahteraan anggota serta masyarakat luas. 

    Dalam konteks ekonomi syariah, koperasi memiliki peran strategis dalam mengembangkan model bisnis yang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam, termasuk dalam pengelolaan dana dan kegiatan usaha.

    Direktur Utama LPDB Supomo mengungkapkan melalui penyaluran dana bergulir, LPDB berupaya mendorong kemandirian ekonomi pondok pesantren dan koperasi terutama koperasi pondok pesantren yang memang memiliki karakteristik kekuatan dari sisi emosional dan spiritual yang dibangun oleh pendiri atau pengasuhnya.

    Dukungan pembiayaan ini memungkinkan pondok pesantren untuk mengembangkan unit usaha yang sehat dan berkelanjutan, seperti unit usaha perdagangan, pertanian, peternakan, jasa, dan lainnya. 

    Hal ini tidak hanya memberikan sumber pendapatan bagi pondok pesantren, tetapi juga menciptakan lapangan kerja bagi santri dan masyarakat sekitar.

    “LPDB sangat antusias dalam memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan ekonomi syariah melalui pembiayaan syariah kepada koperasi di seluruh Indonesia. Kami melihat potensi besar dalam koperasi sebagai pilar penting dalam mewujudkan ekonomi yang berkeadilan dan mensejahterakan umat. Dukungan kami ini sejalan dengan visi pemerintah dalam memperkuat ekonomi syariah nasional,” ujar  Supomo saat kunjungan kerja bersama Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono ke BMT Al-Bahjah Cirebon, Jawa Barat, Senin(24/3/2025).

    Lebih lanjut, Supomo menjelaskan bahwa LPDB telah menjalin kemitraan dengan berbagai koperasi syariah yang berbasis pondok pesantren di berbagai daerah, seperti Jawa Barat dan Jawa Timur.

    “Kami melihat banyak contoh sukses koperasi syariah yang telah berkembang pesat dengan dukungan pembiayaan dari LPDB. Koperasi-koperasi ini tidak hanya mampu meningkatkan kesejahteraan anggotanya, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan terhadap pengembangan ekonomi lokal dan pemberdayaan masyarakat. Kami berharap, semakin banyak pondok pesantren dan koperasi di seluruh Indonesia yang dapat memanfaatkan dukungan LPDB untuk mengembangkan potensi ekonominya,” tambahnya.

    Supomo menjelaskan, LPDB menyediakan berbagai skema pembiayaan syariah yang fleksibel dan sesuai dengan kebutuhan koperasi, termasuk pembiayaan modal kerja dan investasi. 

    Proses pengajuan yang transparan dan didukung dengan pendampingan yang berkelanjutan menjadi komitmen LPDB dalam memastikan keberhasilan pemanfaatan dana bergulir oleh mitra koperasi.

    Dengan adanya dukungan dari LPDB, diharapkan pondok pesantren dan koperasi di Indonesia dapat terus bertumbuh dan berkontribusi dalam mewujudkan ekonomi syariah yang kuat dan berkelanjutan, serta memberikan dampak positif bagi kesejahteraan umat dan kemajuan bangsa.

  • LPDB Perkuat Ekonomi Syariah Berbasis Koperasi melalui Pembiayaan Dana Bergulir

    LPDB Perkuat Ekonomi Syariah Berbasis Koperasi melalui Pembiayaan Dana Bergulir

    Jakarta, Beritasatu.com – Lembaga Pengelola Dana Bergulir terus berkomitmen dalam mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan dan umat melalui penguatan ekosistem koperasi syariah di Indonesia. Salah satu fokus utama LPDB adalah memberikan dukungan pembiayaan dana bergulir kepada koperasi, khususnya yang berbasis syariah dan berorientasi pada pengembangan pondok pesantren.

    Koperasi terbukti menjadi wadah yang efektif dalam menggerakkan ekonomi kerakyatan dan memberdayakan umat. Dengan prinsip gotong royong dan kebersamaan, koperasi mampu menciptakan peluang usaha dan meningkatkan kesejahteraan anggota serta masyarakat luas. Dalam konteks ekonomi syariah, koperasi memiliki peran strategis dalam mengembangkan model bisnis yang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam, termasuk dalam pengelolaan dana dan kegiatan usaha.

    Direktur Utama LPDB Supomo mengungkapkan melalui penyaluran dana bergulir, LPDB berupaya mendorong kemandirian ekonomi pondok pesantren dan koperasi terutama koperasi pondok pesantren yang memang memiliki karakteristik kekuatan dari sisi emosional dan spiritual yang dibangun oleh pendiri atau pengasuhnya. Dukungan pembiayaan ini memungkinkan pondok pesantren untuk mengembangkan unit usaha yang sehat dan berkelanjutan, seperti unit usaha perdagangan, pertanian, peternakan, jasa, dan lainnya.

    Hal ini tidak hanya memberikan sumber pendapatan bagi pondok pesantren, tetapi juga menciptakan lapangan kerja bagi santri dan masyarakat sekitar.

    “LPDB sangat antusias dalam memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan ekonomi syariah melalui pembiayaan syariah kepada koperasi di seluruh Indonesia. Kami melihat potensi besar dalam koperasi sebagai pilar penting dalam mewujudkan ekonomi yang berkeadilan dan mensejahterakan umat. Dukungan kami ini sejalan dengan visi pemerintah dalam memperkuat ekonomi syariah nasional,” ujar Supomo saat kunjungan kerja bersama Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono ke BMT Al-Bahjah Cirebon.

    Lebih lanjut, Supomo menjelaskan bahwa LPDB telah menjalin kemitraan dengan berbagai koperasi syariah yang berbasis pondok pesantren di berbagai daerah, seperti Jawa Barat dan Jawa Timur.

    “Kami melihat banyak contoh sukses koperasi syariah yang telah berkembang pesat dengan dukungan pembiayaan dari LPDB. Koperasi-koperasi ini tidak hanya mampu meningkatkan kesejahteraan anggotanya, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan terhadap pengembangan ekonomi lokal dan pemberdayaan masyarakat. Kami berharap, semakin banyak pondok pesantren dan koperasi di seluruh Indonesia yang dapat memanfaatkan dukungan LPDB untuk mengembangkan potensi ekonominya,” tambahnya.

    Supomo menjelaskan, LPDB menyediakan berbagai skema pembiayaan syariah yang fleksibel dan sesuai dengan kebutuhan koperasi, termasuk pembiayaan modal kerja dan investasi. Proses pengajuan yang transparan dan didukung dengan pendampingan yang berkelanjutan menjadi komitmen LPDB dalam memastikan keberhasilan pemanfaatan dana bergulir oleh mitra koperasi.

    Dengan adanya dukungan dari LPDB, diharapkan pondok pesantren dan koperasi di Indonesia dapat terus bertumbuh dan berkontribusi dalam mewujudkan ekonomi syariah yang kuat dan berkelanjutan, serta memberikan dampak positif bagi kesejahteraan umat dan kemajuan bangsa.                                                                                        

  • Bentuk Koperasi Desa Merah Putih Ditentukan Pemerintah Desa, Begini Respons Zulkifli Hasan – Page 3

    Bentuk Koperasi Desa Merah Putih Ditentukan Pemerintah Desa, Begini Respons Zulkifli Hasan – Page 3

    Sementara itu, terkait pendanaannya, dia menyebut bisa bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Selain itu, bank-bank BUMN juga bisa menyalurkan pendanaan.

    “Nah sementara nanti anggarannya, nanti dari pemerintahan desa, ada Himbara, dari mana angarannya, tadi sudah disampaikan dari APBN dan APBD,” tegas Menko Zulkifli.

    Kendati demikian, dia belum merinci skema pendanaan pembentukan KopDes Merah Putih tersebut. Hal itu akan dibahas dalam rapat koordinasi lanjutan oleh Eselon I kementerian terkait. 

    Tunggu Pembahasan

    Termasuk besaran porsi APBN maupun APBD yang dialokasikan untuk KopDes Merah Putih juga masih akan dibahas.

    “Akan didetailkan lebih lanjut. Tapi pasti APBN APBD. (Porsinya?) Nanti ya,” ujar Menko Zulkifli Hasan.

    Beberapa pihak yang mengikuti rakor KopDes Merah Putih diantaranya, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono.

    Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmojo, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Riza Patria, Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono, Wakil Menteri Sosial Agus Jabo.

     

  • Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih Dikebut 6 Bulan – Page 3

    Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih Dikebut 6 Bulan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengatakan pembentukan Koperasi Desa Merah Putih akan dikebut dalam 6 bulan. Sumber pendanaannya akan mengandalkan dana APBN dan APBD.

    Menko Zulkifli telah memimpin langsung rapat koordinasi tentang pembentukan KopDes Merah Putih bersama sejumlah menteri terkait. Diputuskan pembentukannya diproses dalam waktu 6 bulan kedepan.

    Hal tersebut sambil menunggu aturan pembentukan KopDes Merah Putih. Pembahasan nantinya akan dilakukan oleh Eselon I masing-masing kementerian terkait dengan melibatkan Kementerian Sekretaris Negara.

    “Intinya ini harus bisa kita segera realisasikan, selambat-lambatnya 6 bulan, nanti setelah aturan sudah selesai, ini bisa rampung,” kata Menko Zulkifli di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Senin (17/3/2025).

    Sementara itu, terkait pendanaannya, dia menyebut bisa bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Selain itu, bank-bank BUMN juga bisa menyalurkan pendanaan.

    “Nah sementara nanti anggarannya, nanti dari pemerintahan desa, ada Himbara, dari mana angarannya, tadi sudah disampaikan dari APBN dan APBD,” tegas Zulkifli Hasan.

    Kendati demikian, dia belum merinci skema pendanaan pembentukan KopDes Merah Putih tersebut. Hal itu akan dibahas dalam rapat koordinasi lanjutan oleh Eselon I kementerian terkait.

    Tunggu Pembahasan

    Termasuk besaran porsi APBN maupun APBD yang dialokasikan untuk KopDes Merah Putih juga masih akan dibahas.

    “Akan didetailkan lebih lanjut. Tapi pasti APBN APBD. (Porsinya?) Nanti ya,” tandas Menko Pangan.

    Beberapa pihak yang mengikuti rakor KopDes Merah Putih diantaranya, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono.

    Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmojo, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Riza Patria, Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono, Wakil Menteri Sosial Agus Jabo.

     

  • Gelar Buka Puasa Bersama dan Silaturahmi, Syarikat Islam Salurkan Bantuan untuk Warga Palestina – Halaman all

    Gelar Buka Puasa Bersama dan Silaturahmi, Syarikat Islam Salurkan Bantuan untuk Warga Palestina – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pimpinan Pusat Syarikat Islam (PP SI) menggelar silaturahmi kebangsaan dan acara Iftar Jama’i atau berbuka puasa bersama kaum Syarikat Islam di Masjid Attin Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

    Hadir sejumlah tokoh antara lain Prof. Hamdan Zoelva selaku Presiden Laznah Tanfidziyah Syarikat Islam, Sekretaris Jenderal Syarikat Islam Ferry Juliantono, Eks Kepala BNPT Boy Rafly, Prof. Valina Singka, Prof Siti Zohro, dan eks  Menkeu Fuad Bawazier.

    Bupati Tulang Bawang Lampung Drs. Hi. Qodratul Ikhwan, perwakilan Baznas RI, perwakilan yang mewakili Kapolri. 

    PP Syarikat Islam, dalam acara tersebut, bekerja sama dengan Baznas RI memberikan beasiswa pada perwakilan mahasiswa S1, S2, S3 dan beasiswa penelitian serta santunan bagi anak yatim. 

    Hamdan Zoelva mengatakan, PP SI bekerja sama Baznas RI menyalurkan beasiswa S1, S2, S3 dan beasiswa penelitian sebesar Rp 2 miliar. 

    “Kemudian lewat dana Ummat Laznas Syarikat Islam membantu Palestina sebesar 500 juta. Selain itu kerja sama dengan dewan masjid Indonesia (DMI) membantu membangun masjid darurat sebesar 500 juta di Gaza Palestina, sehingga total keseluruhan Rp1 miliar,” kata Hamdan dalam keterangannya, Kamis (13/3/2025).

    Syarikat Islam, dikatakan Hamdan, fokus membangun kekuatan ekonomi umat.

    “Kami memanfaatkan potensi sumber daya umat melalui zakat dan wakaf untuk menyelesaikan problem ekonomi umat lewat laznas dan lembaga waqaf SI,” katanya

    Menurut Hamdan, potensi umat via zakat dan waqaf di jika kelola secara modern maka banyak masalah umat seperti kemiskinan, pendidikan, pemukiman yang bisa di selesaikan. 

    “Potensi zakat dan waqaf umat setiap tahunnya sebesar Rp340 triliun, sementara saat ini baru bisa terealisasi sebesar Rp3 triliun atau baru 10 persen,” kata dia

    Potensi dana umat ini, Hamdan menyebut, yang menjadi salah satu strategi Syarikat Islam untuk memperkuat ekonomi Ummat dan pengelolaan yang modern. 

    “Salah satu contohnya adalah waqaf dikumpulkan kemudian jadi asset yang di investasikan yang keuntungan kembali ke umat,” pungkasnya. 

    Sementara itu di kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal Syarikat Islam Ferry Juliantono mengatakan, potensi ekonomi umat yang besar ini akan disinergikan dengan pemerintah termasuk untuk mendukung program prorakyat Presiden Prabowo.

    “Seperti Kopdes Merah Putih untuk memperkuat ekonomi kerakyatan,” tandas Ferry.

  • 70.000 Koperasi Desa Siap Entaskan Kemiskinan Ekstrem di Indonesia

    70.000 Koperasi Desa Siap Entaskan Kemiskinan Ekstrem di Indonesia

    Jakarta, Beritasatu.com – Pemerintah semakin serius dalam menekan kemiskinan ekstrem di desa. Presiden Prabowo Subianto berencana membentuk 70.000 koperasi desa (kopdes) Merah Putih, yang akan diluncurkan pada 12 Juli 2025 bertepatan dengan Hari Koperasi Nasional.

    Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi optimistis koperasi desa akan menjadi motor penggerak ekonomi desa sehingga mampu mengentaskan kemiskinan ekstrem di Indonesia.

    “Melalui koperasi desa ini, kita bisa membangun simpul ekonomi dari desa, memperpendek rantai distribusi, dan menstabilkan harga kebutuhan pokok,” ujar Budi Arie, Senin (10/3/2025).

    Bagaimana Koperasi Desa Merah Putih Bekerja?

    Sebanyak 70.000 Koperasi Desa Merah Putih nantinya akan mengelola rantai pasok sembako, kebutuhan primer, dan distribusi logistik. Kemenkop akan membentuk koperasi ini melalui tiga pendekatan utama, yaitu membangun koperasi baru, revitalisasi koperasi yang sudah ada, dan mengembangkan koperasi eksisting.

    Selain itu, koperasi desa juga akan berfungsi sebagai agregator harga hasil pertanian, memastikan hasil tani, ternak, dan produk desa dapat diolah serta dipasarkan dengan lebih efisien.

    Target Ambisius, Tim Khusus Dibentuk!

    Wamenkop Ferry Juliantono menegaskan untuk memastikan target 70.000 koperasi desa dapat terealisasi, pemerintah akan membentuk tim khusus. Tim ini akan menjalin komunikasi dengan perangkat desa, menyediakan modul pendirian koperasi, dan mengawal musyawarah desa untuk pembentukan koperasi.

    Sementara itu, Wamendes PDT Ahmad Riza Patria menyebut koperasi desa akan menghadirkan gerai desa sebagai pusat distribusi hasil tani, ternak, dan produk lokal lainnya.

    Koperasi Jadi Solusi Atasi Kemiskinan Desa

    Wamensos Agus Jabo menilai koperasi adalah jawaban mendesak untuk mengatasi kemiskinan ekstrem di desa, terutama bagi 40% penduduk desa yang mayoritas bekerja sebagai buruh tani.

    “Dengan adanya koperasi desa, kita bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa secara signifikan,” pungkas Agus Jabo terkait kemiskinan ekstrem.

  • Menkop Sebut 70.000 Koperasi Desa Merah Putih Bisa Kurangi Kemiskinan RI

    Menkop Sebut 70.000 Koperasi Desa Merah Putih Bisa Kurangi Kemiskinan RI

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Koperasi (Kemenkop) menyebut rencana pembentukan 70.000 Koperasi Desa Merah Putih berpeluang bisa mengurangi tingkat kemiskinan di Tanah Air.

    Adapun, proses peluncuran Koperasi Desa Merah Putih (Kopdes Merah Putih) ini rencananya akan dilakukan pada 12 Juli 2025 saat peringatan Hari Koperasi Nasional.

    Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi optimistis dapat membangun simpul perekonomian yang dimulai dari desa melalui 70.0000 Kopdes.

    Menurut Budi Arie, cara ini juga diyakini akan mampu menekan tingkat kemiskinan ekstrem yang banyak terjadi di pedesaan.

    “Melalui Koperasi Desa ini bisa berkontribusi dalam mengentaskan kemiskinan ekstrem di Indonesia karena Koperasi Desa Merah Putih bisa menjadi motor penggerak perekonomian desa,” kata Menkop Budi Arie dalam keterangan tertulis, Kamis (6/3/2025).

    Budi Arie menjelaskan nantinya sebanyak 70.000 Koperasi Desa Merah Putih akan mengelola rantai pasok sembako dan kebutuhan primer masyarakat hingga mengelola distribusi logistiknya.

    Dalam hal skema pembentukan koperasi, Budi menyampaikan Kemenkop akan melakukan dengan tiga pendekatan. Pertama, membangun koperasi baru. Kedua, merevitalisasi koperasi existing. Ketiga, membangun serta mengembangkan koperasi yang sudah ada.

    “Kami mencoba melakukan identifikasi awal terhadap potensi peran dan kontribusi kementerian dan lembaga terutama dari aspek regulasi, pemetaan data, hingga dukungan penganggaran serta monitoring evaluasi,” ujarnya.

    Di samping itu, Budi meyakini dengan adanya Kopdes juga akan memperpendek rantai pasok (supply chain) dan melancarkan distribusi barang dan jasa, hingga ke tingkat desa. Hasilnya, dapat menekan biaya dengan lebih rendah hingga ke tingkat konsumen akhir.

    Selain itu, lanjutnya, keberadaan Kopdes Merah Putih diharapkan dapat menjadi agregator bagi upaya mendorong peningkatan harga produk pertanian dari desa sekaligus stabilisator bagi inflasi.

    Sementara itu, Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono memastikan target pembentukan 70.000 Koperasi Desa Merah Putih ini berjalan lancar. Nantinya, Kopdes akan dibentuk tim yang lebih spesifik.

    Tim ini, kata Ferry, akan menjalin komunikasi secara lebih terperinci dengan perangkat desa dan Kemenkop menyiapkan modul-modul terkait pendirian koperasi.

    “Mekanisme pembentukan koperasi ini diharapkan dapat dibahas melalui musyawarah desa yang melibatkan seluruh stakeholder di masing-masing desa. Hal ini untuk bisa membantu pendirian koperasi ini,” pungkas Ferry.