Tag: Ferry Juliantono

  • RUU Koperasi Ditargetkan Sah Bulan Ini, KSP Bisa Dijamin Jamkrida Cs

    RUU Koperasi Ditargetkan Sah Bulan Ini, KSP Bisa Dijamin Jamkrida Cs

    Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Koperasi (Kemenkop) menargetkan Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Perubahan Ketiga atas UU Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian akan disahkan menjadi UU pada April 2025.

    Nantinya, lembaga pembiayaan maupun lembaga perkreditan, seperti Jamkrida Cs bisa mendukung pengembangan usaha koperasi, khususnya koperasi simpan pinjam (KSP).

    Deputi Bidang Pengawasan Koperasi Kemenkop Herbert H. O. Siagian menuturkan bahwa hingga saat ini tidak ada lagi isu yang menjadi perdebatan dalam penyelesaian RUU Perkoperasian.

    “Semuanya sudah disepakati sejauh ini, tetapi kita sedang mencari waktu antara pemerintah dengan DPR untuk kita bisa bertemu dan menunggu juga dari DPR untuk mereka melakukan jadwal paripurnanya,” kata Herbert dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Koperasi, Jakarta, Rabu (16/4/2025).

    Apalagi, Herbert menjelaskan bahwa biasanya, ada banyak RUU yang tengah menunggu giliran untuk segera diparipurnakan oleh DPR.

    “Jadi kami tinggal menunggu [paripurna], mudah-mudahan bulan ini bisa diselesaikan [RUU Perkoperasian menjadi UU], tetapi tidak ada lagi isu-isu yang menjadi perdebatan sejauh ini,” imbuhnya.

    Lebih lanjut, dia menyebut bahwa RUU Perkoperasian sudah siap untuk diundangkan menjadi UU dan kini tinggal selangkah dibawa ke paripurna.

    “Mungkin juga karena ada banyak Undang-Undang yang nanti akan diparipurnakan bersama dengan UU Perkoperasian,” ujarnya.

    Di sisi lain, Herbert juga menyampaikan bahwa Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono meminta agar dalam pengembangan usaha koperasi, khususnya usaha simpan pinjam (KSP), mendapatkan dukungan dari lembaga pembiayaan atau lembaga perkreditan.

    Terlebih, KSP memiliki risiko yang sangat besar atau tergolong dalam high risk business. Hal ini mengingat ada beberapa koperasi yang masih dalam proses revitalisasi imbas masalah gagal bayar, seperti KSP Indosurya Cipta.

    Herbert menyebut, banyaknya koperasi bermasalah di Tanah Air disebabkan mereka belum maksimal mengikutsertakan lembaga penjaminan ke dalam kegiatan usaha simpan pinjam.

    “Peran lembaga penjamin simpanan itu nanti akan diformulasikan dalam rancangan Undang-Undang Perkoperasian, sehingga nanti aktivitas usaha koperasi itu akan didukung oleh lembaga penjamin simpanan,” ungkapnya.

    Untuk itu, Kemenkop berharap lembaga penjaminan daerah melalui Asosiasi Perusahaan Penjaminan Daerah (Aspenda) bisa mendukung kegiatan koperasi yang mempunyai risiko sangat besar, terutama KSP.

  • Operasi Senyap Diduga Sudah Dilakukan, Iman Politik Aktivis 98 Dipertanyakan

    Operasi Senyap Diduga Sudah Dilakukan, Iman Politik Aktivis 98 Dipertanyakan

    GELORA.CO – Buntut pertemuan antara Sufmi Dasco Ahmad selaku politisi Partai Gerindra dengan sejumlah Aktivis 98 beberapa hari lalu membuahkan pertanyaan.

    Publik kemudian beranggapan, pertemuan politisi Partai Gerindra dengan para Aktivis 98 merupakan cara pemerintah membungkam kelompok oposisi.

    Sebagaimana diketahui publik, beberapa Aktivis 98 telah berulang kali menyampaikan kritik pedas terhadap pemerintah yang banyak didominasi Partai Gerindra.

    Selain Rocky Gerung, sederet Aktivis yang juga sempat ditemui politisi Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad antara lain Syahganda Nainggolan, Jumhur Hidayat serta Ferry Juliantono.

    Adanya pertemuan antara elite Gerindra dengan sejumlah Aktivis yang gencar menghujani kritik, juga digadang-gadang sebagian kalangan sebagai bentuk Operasi Senyap.

    Terkait dengan adanya pandangan Operasi Senyap yang dilakukan Sufmi Dasco, Pengamat asal Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno memberi tanggapan.

    Menurut Adi, Operasi Senyap yang dilakukan Sufmi Dasco sebagai bagian dari pemerintah merupakan hal wajar dan biasa dilakukan oleh kekuasaan terhadap kelompok kritis.

    Sebagaimana dengan sikap pemerintah di era sebelum Prabowo Subianto menjabat sebagai RI 1, hal serupa juga kerap dilakukan oleh pemimpin negara.

    Membungkam para pengkritik melalui operasi senyap, menurut Adi merupakan strategi lunak kekuasaan yang bertujuan untuk menyerap aspirasi.

    Memastikan tidak adanya hiruk-pikuk dan kicauan pedas yang bisa mendatangkan polemik, menurut Adi sangat penting bagi pemerintah.

    Bukan hanya sebagai jaminan kekuasaan, tetapi juga memastikan agar situasi sosial, ekonomi hingga politik tidak bergejolak ataupun terdampak.

    Selain untuk menyerap aspirasi, dialog yang diistilahkan sebagai operasi senyap merupakan ujian keimanan politik bagi para pengkritik ataupun kelompok oposisi.

    “Tinggal kita uji apakah orang-orang ini iman politiknya goyang, kalau berubah dan tidak lagi kritis ya berarti betul ada upaya melemahkan,” jelas Adi.

    Berbeda dengan Feri Juliantono yang juga merupakan kader Gerindra dan menjabat Wakil Menteri, publik menurut Adi perlu menelusuri ketiga tokoh lainnya.

    Sosok semisal Rocky Gerung, Syahganda serta Jumhur merupakan orang-orang yang oleh pemerintah dianggap cukup kritik.

    Untuk mengetahui ada atau tidaknya Operasi Senyap yang menjadi anggapan, perubahan ketiga tokoh tersebut akan menjadi jawaban.

    “Kita lihat saja apakah Rocky Gerung, Syahganda Nainggolan dan Jumhur Hidayat akan berubah sikap kritisnya,” imbuh Adi.

    Adanya perubahan sikap dari ketiga sosok Aktivis non pemerintah serta buruh yang dikenal kritis, menurut Adi merupakan jawaban atas iman dan keberhasilan operasi senyap.

    Jika para Aktivis berhenti bersikap kritis, dapat dipastikan Operasi Senyap pemerintah berjalan sesuai dengan harapan.***

  • Wamendagri ungkap 4 langkah strategis pembentukan Kopdes Merah Putih

    Wamendagri ungkap 4 langkah strategis pembentukan Kopdes Merah Putih

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto menegaskan empat langkah strategis Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dalam mendukung pembentukan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih.

    Hal ini disampaikannya dalam acara lanjutan Sosialisasi Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih yang berlangsung di Ruang Rapat Utama Kantor Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Pangan, Jakarta, Selasa.

    “Pada intinya ada empat yang menjadi porsi dari Kemendagri yang didorong oleh Pak Menteri untuk dikoordinasikan kepada seluruh kepala daerah di Indonesia,” kata Bima dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

    Langkah pertama, Kemendagri akan memaksimalkan koordinasi dengan seluruh gubernur, bupati, dan wali kota untuk memfasilitasi pembentukan koperasi di lebih dari 80 ribu desa dan kelurahan.

    Kedua, melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Pemerintahan Desa (Pemdes), Kemendagri akan memberikan pendampingan teknis dalam pembentukan koperasi di tingkat desa.

    “Sesuai harapan Pak Menko [Pangan], kami akan mempercepat pembentukan prototype. Jadi kita pilih beberapa potensi champion yang sudah siap, sama seperti MBG,” ujarnya.

    Langkah ketiga adalah memastikan program koperasi desa terintegrasi dalam dokumen perencanaan pembangunan daerah, seperti Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

    “Ini kita dorong untuk diselaraskan, dicantumkan di situ supaya ada landasannya,” ucap Bima.

    Keempat, Kemendagri akan menjalankan fungsi pengawasan agar kebijakan daerah tetap on track dan sesuai dengan target pembentukan koperasi desa.

    Selain menjabarkan langkah strategis, Bima juga menyoroti potensi besar sektor koperasi di Indonesia. Saat ini terdapat lebih dari 51.505 koperasi yang telah eksis, dengan rincian sekitar 5.297 merupakan Koperasi Unit Desa (KUD), sementara sisanya merupakan koperasi non-KUD seperti koperasi simpan pinjam, serta koperasi industri kecil dan kerajinan rakyat.

    “Ini adalah potensi yang harus kita identifikasi lagi, mana yang aktif dan mana yang tidak,” jelasnya.

    Terkait regulasi, Bima menyampaikan bahwa Kemendagri tengah menyusun template Peraturan Kepala Daerah (Perkada) sebagai panduan teknis pembentukan koperasi. Perkada ini akan mencakup ruang lingkup, mekanisme kerja, dasar hukum, serta peran perangkat daerah terkait, termasuk aspek pengawasan dan pendanaan.

    Kemendagri juga akan menerbitkan surat edaran sebagai panduan penggunaan anggaran dari Belanja Tidak Terduga (BTT), serta memastikan seluruh proses terintegrasi dalam dokumen perencanaan dan penganggaran daerah.

    “Nah saya kira itu Pak Menteri, kemudian kami siap untuk gaspol membuat piloting di beberapa titik sebagai model bagi perencanaan awal pendirian Koperasi Desa Merah Putih,” pungkas Bima.

    Sebagai informasi, acara ini dipimpin oleh Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan, dan dihadiri oleh Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Wamendes PDT) Ahmad Riza Patria, Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono, serta Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan Didit Herdiawan.

    Selain itu, hadir pula Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono, serta Pelaksana Tugas (Plt.) Deputi Bidang Keuangan dan Manajemen Risiko Kementerian BUMN Dwi Ary Purnomo. Adapun sosialisasi ini juga diikuti oleh para kepala desa dari seluruh Indonesia secara virtual.

    Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Koperasi Desa Merah Putih Wajib Punya 7 Unit Bisnis Ini, Mulai dari Simpan Pinjam hingga Klinik – Halaman all

    Koperasi Desa Merah Putih Wajib Punya 7 Unit Bisnis Ini, Mulai dari Simpan Pinjam hingga Klinik – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih bakal memiliki tujuh aspek atau unit bisnis yang sifatnya wajib.

    Ketujuh aspek atau unit bisnis yang diwajibkan ada dalam ekosistem pembentukan Kopdes Merah Putih ialah Kantor Koperasi, Kios Pengadaan Sembako, dan Unit Bisnis Simpan Pinjam.

    Lalu, Klinik Kesehatan Desa/ Kelurahan, Apotek Desa/ Kelurahan, Sistem Pergudangan/ Cold Storage, dan Sarana Logistik Desa/ Kelurahan.

    Apabila  tujuh unit usaha tersebut telah didirikan, pengurus Kopdes baru boleh mengembangkan karakteristik dan potensi dari desa atau kelurahan mereka.

    “Di luar yang wajib, silahkan bagi Kopdes dapat mengembangkan potensi desa atau kelurahannya sesuai dengan karakteristik dan potensi yang dimilikinya,” kata Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono saat Kick Off dan Sosialisasi Kopdes Merah Putih di Jakarta, Senin (14/4/2025), dikutip dari siaran pers.

    Dalam Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembentukan Koperasi Desa/ Kelurahan Merah Putih, fungsi keberadaan Kopdes dijelaskan sebagai upaya memastikan kehidupan masyarakat desa lebih sejahtera dan terpenuhi seluruh kebutuhan dasarnya.

    Oleh sebab itu, menurut Ferry, ketujuh aspek atau unit bisnis ini mutlak harus ada di setiap desa/ kelurahan.

    “Ini semua menurut Presiden sesuai yang kami pahami wajib harus ada dan dilakukan oleh koperasi desa,” ujar Ferry.

    Adapun soal penamaan Kopdes Merah Putih di setiap desa, ia meminta agar pengurus Kopdes mengajukan penamaan koperasinya melalui Sistem Administrasi Badan Hukum (SABH) yang wajib memuat nama desa/ kelurahan setempat.

    Format nama yang dapat dijadikan acuan, yaitu harus diawali kata “Koperasi”.

    Kemudian, dilanjutkan dengan penambahan frasa “Desa Merah Putih” atau “Kelurahan Merah Putih” dan diakhiri nama desa/ kelurahan setempat.

    Apabila terdapat kesamaan nama desa/ kelurahan, maka diharapkan dapat ditambahkan menggunakan nama kecamatan setempat/ Kabupaten/ Kota.

    Pembentukan Kopdes ini pun harus dilakukan melalui acara musyawarah desa khusus dan perlu didampingi oleh tenaga pendamping dari Kementerian Koperasi (Kemenkop).

    “Kami yang akan membantu menjelaskan pada peserta rapat bagaimana tata cara pembentukan Kopdes tersebut,” ucap Ferry.

    Kopdes ditargetkan dapat berdiri secara resmi dan serentak pada 12 Juli 2025 bersamaan dengan Hari Koperasi Nasional. 

    Dalam satu hingga dua bulan ke depan diharapkan badan hukum Kopdes Merah Putih sudah terbentuk.

    Badan hukum Kopdes Merah Putih akan otomatis terbentuk setelah musyawarah desa dicatatkan oleh notaris, lalu didaftarkan ke Kementerian Hukum.

    Keterlibatan Berbagai Pihak

    Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto menjelaskan bahwa dalam proses pembentukan atau pendirian Kopdes Merah Putih ini wajib melibatkan perangkat desa, Badan Permusyawarahan Desa (BPD), dan masyarakat desa setempat.

    Pembentukan Kopdes ini juga wajib melalui mekanisme Musyawarah Desa Khusus (Musdessus).

    Pemerintah desa bersama dengan BPD perlu memfasilitasi kegiatan pertemuan rutin dalam upaya pendataan karakterteristik atau potensi desa yang diharapkan dapat menjadi sumber kekuatan bagi desa.

    Kemudian, ia mengatakan anggota Kopdes itu perlu merupakan masyarakat yang memang berdomisili di desa setempat.

    “Kecuali ada kopdes gabungan nanti akan ada Juklak dan Juknisnya tersendiri,” kata Yandri.

  • Mendagri: Kepala daerah berperan dalam pembentukan Kopdes Merah Putih

    Mendagri: Kepala daerah berperan dalam pembentukan Kopdes Merah Putih

    Saya siapkan Surat Edaran Mendagri sebagai payung hukum kepala daerah supaya tidak ragu-ragu menggunakan BTT.

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menekankan pentingnya peran bupati dan wali kota dalam pembentukan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih.

    Hal itu disampaikan Tito kepada awak media usai acara Kick-off dan Sosialisasi Instruksi Presiden (Inpres) Republik Indonesia (RI) Nomor 9 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih yang berlangsung secara virtual dari Kantor Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Pangan, Jakarta, Senin.

    “Pembentukan koperasi ini sangat memerlukan kerja sama dan langkah-langkah yang dilakukan oleh kepala desa serta Badan Permusyawaratan Desa (BPD) sehingga peran bupati menjadi penting,” kata Tito dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

    Pasalnya, bupati dan wali kota merupakan pejabat pembina dari kepala desa dan BPD.

    Pada saat ini Pemerintah mencanangkan pembentukan koperasi desa sebanyak 80.000 unit.

    Mendagri menegaskan bahwa bupati dan wali kota dapat memfasilitasi pembentukan koperasi tersebut, salah satunya dengan mendukung pembiayaan melalui anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).

    Daerah juga dapat memanfaatkan anggaran belanja tidak terduga (BTT) untuk mendukung pembentukan koperasi. Dalam hal ini, pihaknya akan menerbitkan surat edaran (SE) yang dapat menjadi acuan pemda dalam memanfaatkan BTT untuk mendukung pembentukan koperasi.

    “Saya siapkan Surat Edaran Mendagri sebagai payung hukum kepala daerah supaya tidak ragu-ragu menggunakan BTT,” ujarnya.

    Sementara itu, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan menjelaskan bahwa sumber anggaran koperasi desa berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta APBD. Masing-masing koperasi membutuhkan dana mulai dari Rp3 miliar hingga Rp5 miliar.

    Menko Pangan meminta kepala desa agar segera menggelar musyawarah desa khusus (Musdessus) untuk mempercepat pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih.

    Zulkifli menegaskan bahwa pembentukan koperasi ini merupakan upaya untuk membangun kekuatan ekonomi dari desa.

    “Pak Presiden Prabowo tidak ingin desa itu tidak berkembang, tidak ingin petani ada yang susah, ingin petaninya makmur, ingin desanya maju, ingin nelayannya maju, ingin memangkas rantai pasok yang panjang,” jelas Zulkifli.

    Kegiatan tersebut dipimpin langsung oleh Menko Pangan Zulkifli Hasan yang merupakan Ketua Satgas Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih.

    Dalam rapat itu, hadir Menteri Desa (Mendes) dan Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) Yandri Susanto, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, Wakil Menteri Desa dan PDT Ahmad Riza Patria, Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono, serta pejabat terkait lainnya.

    Forum itu juga diikuti secara virtual oleh kepala desa, BPD, serta jajaran pemerintah desa lainnya dari berbagai daerah.

    Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2025

  • Wamenkop: Perjuangan HOS Tjokroaminoto ajarkan kemandirian ekonomi

    Wamenkop: Perjuangan HOS Tjokroaminoto ajarkan kemandirian ekonomi

    apabila direplikasi dalam kehidupan saat ini sesuai dengan prinsip-prinsip koperasi

    Surabaya (ANTARA) – Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono menyatakan masyarakat dapat meneladani perjuangan sosok Hadji Oemar Said (HOS) Tjokroaminoto untuk mewujudkan kemandirian ekonomi yakni salah satunya melalui koperasi.

    “Kemandirian ekonomi yang diperjuangkan oleh HOS Tjokroaminoto apabila direplikasi dalam kehidupan saat ini sesuai dengan prinsip-prinsip koperasi,” kata Ferry Juliantono saat mengunjungi rumah HOS Tjokroaminoto di Surabaya, Jawa Timur, Jumat.

    Ferry menuturkan berkat pemikiran besar HOS Tjokroaminoto untuk menciptakan kemandirian ekonomi melalui gerakan Sarekat Islam yang sebelumnya Serikat Dagang Islam maka ideologi tentang gerakan serikat buruh Indonesia masih diaplikasikan hingga saat ini.

    Ia menilai kemandirian ekonomi yang diperjuangkan oleh HOS Tjokroaminoto tersebut apabila direplikasi dalam kehidupan saat ini sesuai dengan prinsip-prinsip koperasi.

    Hal itu lantaran koperasi juga menganut sistem kemandirian yang diperjuangkan bersama-sama oleh seluruh anggota koperasi.

    Melalui gerakan bersama diharapkan koperasi dapat menjadi wadah yang ideal dalam mendorong peningkatan kesejahteraan anggota tanpa intervensi dari berbagai pihak.

    “Kita harus melanjutkan perjuangan dan cita-citanya untuk mewujudkan kedaulatan sebuah negara dengan prinsip-prinsip yang dimilikinya,” ujar Ferry.

    Dalam kunjungan Wamenkop ke rumah HOS Tjokroaminoto di Jalan Peneleh Gang VII Nomor 29-31 Kota Surabaya yang kini menjadi museum tersebut, ia terkesan dengan jejak-jejak peninggalan sejarah masa lalu.

    Jejak peninggalan sejarah tersebut menggambarkan solidnya tekad para pahlawan dan pendiri bangsa dalam upaya mewujudkan Kemerdekaan Indonesia.

    Berawal dari rumah yang tidak terlalu luas ini, HOS Tjokroaminoto konsisten mengajar dan berdiskusi dengan para aktivis muda yang salah satunya adalah Proklamator Kemerdekaan Ir. Soekarno.

    Sementara gerakan Sarekat Islam yang dipimpin Tjokroaminoto bersama Samanhudi sebagai ketua menjadi sebuah organisasi besar yang sangat disegani oleh Pemerintah Kolonial Belanda.

    Bahkan karena dianggap menjadi sebuah ancaman terhadap stabilitas politik dan ekonomi penjajah pada akhirnya organisasi itu dibatasi anggotanya.

    “Dari rumah itu muncul pikiran-pikiran besar untuk membangun pemerintahan sendiri dan keinginan untuk menciptakan kemandirian secara ekonomi,“ kata Ferry.

    Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Wamenkop: Kopdes Merah Putih dorong pertumbuhan ekonomi 8 persen

    Wamenkop: Kopdes Merah Putih dorong pertumbuhan ekonomi 8 persen

    Kalau Koperasi Desa bisa berdiri dan melakukan aktivitas secara baik Insya Allah pertumbuhan ekonomi nasional 8 persen bisa tercapai

    Surabaya (ANTARA) – Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono menyatakan menyatakan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih akan mampu mendorong pencapaian target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen.

    “Kalau Koperasi Desa bisa berdiri dan melakukan aktivitas secara baik Insya Allah pertumbuhan ekonomi nasional 8 persen bisa tercapai,” kata Wamenkop Ferry Juliantono di Surabaya, Jawa Timur, Jumat.

    Ferry menuturkan target pertumbuhan ekonomi nasional 8 persen akan tercapai lantaran Kopdes Merah Putih dinilai mampu mendukung terjadinya aktivitas ekonomi yang masif di pedesaan.

    Hal tersebut lantaran pendirian Kopdes Merah Putih merupakan salah satu upaya pemerintah dalam memastikan keberpihakan dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia termasuk masyarakat desa.

    Melalui Kopdes Merah Putih, Presiden Prabowo Subianto mengarahkan agar sumber daya potensial tidak hanya dimiliki segelintir orang atau kelompok dan hanya orang-orang yang berada di kota.

    Melainkan, harus ada distribusi aset maupun pekerjaan-pekerjaan produktif yang sampai ke masyarakat desa sehingga terjadi pertumbuhan ekonomi di desa yang pada akhirnya mempercepat pertumbuhan secara nasional.

    “Tapi sekarang harus ada distribusi aset, distribusi apapun bentuk kerja-kerja produktif yang bisa di desa-desa sehingga muncul pertumbuhan ekonomi di sana,” kata Ferry.

    Ia menyebutkan Kopdes Merah Putih akan diluncurkan pada Juli 2025 dengan melibatkan 80.000 desa/kelurahan yang tersebar di seluruh Indonesia.

    Meski terdapat kelurahan yang terlibat lantaran di beberapa kota besar tidak terdapat desa, ia memastikan pemerintah tetap memprioritaskan desa-desa.

    Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Wamenkop: Peluncuran Kopdes Merah Putih libatkan 80 ribu desa

    Wamenkop: Peluncuran Kopdes Merah Putih libatkan 80 ribu desa

    Koperasi Desa Merah Putih nanti Juni kita akan selesaikan proses pendiriannya sehingga Juli ‘launching’

    Surabaya (ANTARA) – Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono menyatakan pemerintah akan meluncurkan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih pada Juli 2025 dengan melibatkan sebanyak 80 ribu desa.

    “Koperasi Desa Merah Putih nanti Juni kita akan selesaikan proses pendiriannya sehingga Juli launching. Nanti aktivitas kegiatan koperasinya akan diumumkan. Jumlah pastinya 80 ribu,” kata Ferry Juliantono di Surabaya, Jawa Timur, Jumat.

    Ferry mengatakan dari total 80 ribu Kopdes Merah Putih yang akan terbentuk pada Juli nanti sebanyak 40 ribu di antaranya berasal dari Pulau Jawa.

    Ia menjelaskan nantinya di antara 80 ribu Kopdes Merah Putih juga terdapat kelurahan mengingat di kota-kota besar seperti Surabaya bukan berbentuk desa melainkan kelurahan.

    “Kalau di Jawa 40 ribu, kalau di Jawa Timur 7.000. Nanti kita prioritaskan yang di desa meskipun nanti ada kelurahan juga,” ujarnya.

    Ia mengatakan Kopdes Merah Putih sendiri merupakan bentuk cita-cita dan pikiran Presiden Prabowo Subianto dalam memastikan keberpihakan dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.

    Melalui Kopdes Merah Putih, Presiden Prabowo ingin agar sumber daya potensial tidak hanya dimiliki segelintir orang atau kelompok dan hanya orang-orang yang berada di kota.

    Melainkan, harus ada distribusi aset maupun pekerjaan-pekerjaan produktif yang sampai ke masyarakat desa yakni melalui Kopdes Merah Putih ini.

    “Tapi sekarang harus ada distribusi aset, distribusi apapun bentuk kerja-kerja produktif yang bisa di desa-desa sehingga muncul pertumbuhan ekonomi di sana,” kata Ferry.

    Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kemenkop dukung kemandirian ekonomi pekerja migran lewat Koperasi MIMS

    Kemenkop dukung kemandirian ekonomi pekerja migran lewat Koperasi MIMS

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono mengatakan pihaknya mendukung penuh kemandirian para pekerja migran Indonesia (PMI) melalui pembentukan Koperasi Migran Indonesia Makmur Sejahtera (MIMS) yang menjunjung inovasi, pendampingan, pelatihan, dan kolaborasi strategis.

    “PMI bukan hanya pahlawan devisa melalui remitansi, tetapi juga agen pembangunan ekonomi lokal dan nasional,” kata Wamenkop Ferry dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

    Ia melanjutkan, tujuan Koperasi MIMS adalah untuk mengatasi masalah biaya-biaya yang dihadapi oleh calon pekerja migran, termasuk biaya pengurusan dokumen, pelatihan, dan biaya hidup selama pelatihan.

    “Koperasi ini diharapkan dapat memberikan solusi yang holistik bagi pekerja migran, baik pada saat penempatan maupun setelah kembali ke Tanah Air,” kata Ferry.

    Wamenkop menegaskan, dengan dukungan dari Kemenkop, diharapkan Koperasi MIMS dapat berkembang dan memberikan manfaat yang besar bagi pekerja migran.

    Terlebih, program ini juga sejalan dengan upaya pemerintah untuk memberikan peluang kerja yang besar di luar negeri bagi tenaga kerja produktif Indonesia.

    Kemenkop juga menyambut positif upaya Kementerian Pekerja Migran menghadirkan solusi baru untuk mendukung pekerja migran, terutama calon pekerja migran dalam mendapatkan bantuan berupa Kredit Usaha Rakyat (KUR) khusus PMI untuk pembiayaan mereka.

    Skema KUR mengharuskan pekerja migran untuk memiliki kontrak sebelum mendapatkan pembiayaan. Namun, masalah muncul ketika biaya-biaya awal seperti pengurusan dokumen, pelatihan, dan biaya hidup selama pelatihan harus ditanggung di awal.

    “Dalam rangka mengatasi hal ini, LPDB (Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan UMKM) akan membantu dalam pembiayaan biaya-biaya awal yang muncul,” kata Wamenkop.

    Ferry menekankan, kehadiran Koperasi MIMS diharapkan menjadi wadah besar yang mendukung skema ini.

    “Melalui kolaborasi yang kuat, diharapkan pekerja migran Indonesia dapat mendapatkan solusi yang memadai untuk keberlangsungan karir mereka di luar negeri,” ujarnya.

    Selanjutnya, kehadiran Inkubator Bisnis Pekerja Migran Indonesia (INBIS PMI) sebagai inkubator bisnis dan Koperasi MIMS diharapkan mampu sebagai wadah usaha sekaligus jaringan ekonomi yang solid dan berkelanjutan.

    “Melalui kerja sama dengan berbagai pihak dan dukungan dari seluruh lapisan masyarakat, diharapkan Indonesia dapat meraih pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” kata Wamenkop.

    “Kolaborasi yang kuat akan memberikan dampak positif bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pembukaan lapangan kerja yang produktif,” imbuhnya.

    Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

  • Saya ‘Kapolda’, Kawan Politik Dasco

    Saya ‘Kapolda’, Kawan Politik Dasco

    Jakarta

    Akademisi Rocky Gerung buka suara terkait pertemuan dirinya dengan Wakil Ketua DPR RI yang juga Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad. Rocky mengatakan hubungan dengan Dasco sebagai kawan politik.

    Rocky menyebut banyak pihak yang mengaitkan pertemuan itu sebagai anak didik Dasco (Adidas) atau kawan binaan Dasco (Kabinda). Ia menyebut justru hubungannya dengan Waka DPR ini sebagai ‘Kapolda’, kawan politik Dasco.

    “Memang banyak pertanyaan ke saya kenapa ketemu Dasco kemarin, apa betul salah satu Ketua Gerindra ingin menjebak kalangan oposisi supaya ditaklukan oleh Presiden Prabowo, kan itu sebetulnya konyol. Jadi seolah-olah, pertemuan dengan Pak Dasco itu, wah ini kalangan yang sudah jadi Adidas, Kabinda, oh nggak, saya ini Kapolda, (kawan Politik Dasco),” kata Rocky dalam keterangan tertulisnya, Jumat (11/4/2025). Pernyataan Rocky disampaiakan juga dalam kanal YouTubenya.

    Rocky berpandangan jika Dasco memiliki keinginan baik untuk bangsa dan negara. Dia mengungkap salah satu hal yang disampaikan Dasco, yakni menanyakan langsung apa yang diinginkan dari kelompok oposisi.

    “Di dalam soal ini, itu kan sebetulnya Dasco menginginkan juga ada sesuatu yang riil yang tuntut oposisi,” kata dia.

    Rocky menyebut Dasco juga menghubungi langsung Presiden Prabowo Subianto untuk menjembatani pertemuan para akademisi hingga aktivis yang kerap mengkritik kebijakan pemerintah. Ia menilai Dasco ingin mencairkan ketegangan.

    Rocky menilai pertemuan para akademisi dan aktivis di kawasan Senayan, Jakarta, Senin (7/4), merupakan bentuk kematangan Dasco dalam berpolitik. Ia menilai politikus Gerindra ini mampu masuk ke semua kalangan.

    “Sebagai politisi, Dasco tentu paham cara-cara ‘makan bubur dari pinggir atau langsung’,” kata Rocky.

    “Saya ingin jadi juru bicara mahasiswa, menjadi juru bicara kampus, bukan jadi juru bicara universitas. Jadi tidak ada yang perlu dicemaskan, mereka yang cemas itu artinya enggak paham politik itu didalilkan untuk dimenangkan melalui tarung argumen bukan pasar sentimen oleh para buzzer,” katanya.

    Sebelumnya, Wakil Ketua DPR RI yang juga Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad bertemu akademisi Rocky Gerung, aktivis Jumhur Hidayat, hingga Syahganda Nainggolan beberapa hari lalu. Pertemuan ini digelar di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Senin (7/4).

    Dasco duduk di tengah meja, sementara Rocky Gerung duduk berseberangan dengan Jumhur dan Syahganda. Ada juga Wamen Koperasi Ferry Juliantono dalam pertemuan itu.

    Syahganda menyebut pembahasan dalam pertemuan mencakup sikap Prabowo di isu global, menindaklanjuti kebijakan Presiden AS Donald Trump yang menaikkan tarif impor untuk beberapa negara, termasuk Indonesia. Pertemuan Prabowo dengan PM Malaysia Anwar Ibrahim juga disinggung.

    (dwr/maa)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini