Tag: Ferry Juliantono

  • Kopdes Sejalan Pemikiran Margono Djodjohadikusumo

    Kopdes Sejalan Pemikiran Margono Djodjohadikusumo

    JAKARTA – Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono mengatakan, visi pembentukan 80.000 Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih sejalan dengan pemikiran Margono Djodjohadikusumo yang diakui sebagai salah satu peletak sistem Ekonomi Pancasila di Indonesia.

    “Bapak Margono Djodjohadikusumo adalah perumus rencana pembangunan semesta berencana, pembangunan desa dan koperasi terlibat industri dari hulu hingga hilir,” ujar Ferry dilansir ANTARA, Jumat, 20 Juni.

    Ferry menambahkan, Margono Djodjohadikusumo adalah salah satu peletak dasar pemikiran sistem Ekonomi Pancasila, yang sejalan dengan semangat Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945.

    “Tentu Pak Margono bersama dengan Bung Hatta pada saat itu,” katanya.

    Menurutnya, Margono adalah sosok yang meletakkan fondasi pentingnya pembangunan berbasis desa. Dalam konsep ekonomi desa yang digagasnya, demokrasi ekonomi muncul di tengah masyarakat, khususnya di pedesaan, melalui wadah koperasi.

    “Semua pemikiran dari Margono Djodjohadikusumo tertuang dalam naskah konstitusi kita dan pola rencana pembangunan semesta berencana. Dari situlah dimulai pembangunan desa,” ujar Ferry pula.

    Dalam perencanaan tersebut sudah diletakkan pokok-pokok pikiran tentang membangun ekonomi dan keuangan yang inklusif.

    Ferry menjelaskan, “benang merah” pemikiran Margono Djodjohadikusumo kemudian dilanjutkan oleh putranya, Sumitro Djodjohadikusumo, salah satu pendiri Induk Koperasi Pegawai Negeri.

    Kini, putra Sumitro, yaitu Presiden Prabowo Subianto, melanjutkan warisan ini dengan program strategis Kopdes Merah Putih.

    Sebagai Koordinator Ketua Pelaksana Harian Satgas Percepatan Pembentukan Kopdes/Kel Merah Putih, Ferry menjelaskan, inisiatif ini merupakan wujud nyata sinergi lintas kementerian dn lembaga serta pemerintah daerah.

    Upaya ini dilandasi oleh Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025 dan Keputusan Presiden Nomor 9 Tahun 2025.

    “Presiden Prabowo Subianto ingin koperasi menjadi solusi nyata di desa untuk mengurangi kemiskinan, menghapus praktik rentenir, menyediakan lapangan kerja, dan memperkuat ekonomi rakyat dari akar rumput,” ujarnya.

  • Wamenkop sebut kopdes sejalan pemikiran Margono Djodjohadikusumo

    Wamenkop sebut kopdes sejalan pemikiran Margono Djodjohadikusumo

    Bapak Margono Djodjohadikusumo adalah perumus rencana pembangunan semesta berencana, pembangunan desa dan koperasi terlibat industri dari hulu hingga hilir.

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono mengatakan bahwa visi pembentukan 80 ribu Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih sejalan dengan pemikiran Margono Djodjohadikusumo yang diakui sebagai salah satu peletak sistem Ekonomi Pancasila di Indonesia.

    “Bapak Margono Djodjohadikusumo adalah perumus rencana pembangunan semesta berencana, pembangunan desa dan koperasi terlibat industri dari hulu hingga hilir,” ujar Ferry dikutip dari keterangan di Jakarta, Jumat.

    Ferry lebih lanjut menyebut bahwa Margono Djodjohadikusumo adalah salah satu peletak dasar pemikiran sistem Ekonomi Pancasila, yang sejalan dengan semangat Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945.

    “Tentu Pak Margono bersama dengan Bung Hatta pada saat itu,” katanya pula.

    Menurutnya, Margono adalah sosok yang meletakkan fondasi pentingnya pembangunan berbasis desa. Dalam konsep ekonomi desa yang digagasnya, demokrasi ekonomi muncul di tengah masyarakat, khususnya di pedesaan, melalui wadah koperasi.

    “Semua pemikiran dari Margono Djodjohadikusumo tertuang dalam naskah konstitusi kita dan pola rencana pembangunan semesta berencana. Dari situlah dimulai pembangunan desa,” ujar Ferry pula.

    Dalam perencanaan tersebut sudah diletakkan pokok-pokok pikiran tentang membangun ekonomi dan keuangan yang inklusif. Ferry menjelaskan bahwa “benang merah” pemikiran Margono Djodjohadikusumo kemudian dilanjutkan oleh putranya, Sumitro Djodjohadikusumo, salah satu pendiri Induk Koperasi Pegawai Negeri.

    Kini, putra Sumitro, yaitu Presiden Prabowo Subianto, melanjutkan warisan ini dengan program strategis Kopdes Merah Putih.

    Sebagai Koordinator Ketua Pelaksana Harian Satgas Percepatan Pembentukan Kopdes/Kel Merah Putih, Ferry menjelaskan bahwa inisiatif ini merupakan wujud nyata sinergi lintas kementerian dn lembaga serta pemerintah daerah.

    Upaya ini dilandasi oleh Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025 dan Keputusan Presiden Nomor 9 Tahun 2025.

    “Presiden Prabowo Subianto ingin koperasi menjadi solusi nyata di desa untuk mengurangi kemiskinan, menghapus praktik rentenir, menyediakan lapangan kerja, dan memperkuat ekonomi rakyat dari akar rumput,” ujarnya pula.

    Pewarta: Shofi Ayudiana
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Koperasi Desa Merah Putih diproyeksikan jadi PSN

    Koperasi Desa Merah Putih diproyeksikan jadi PSN

    Bahkan, masalah di desa seperti tengkulak, rentenir, dan pinjol, akan terselesaikan dengan adanya Kopdes Merah Putih.

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono meyakini Presiden Prabowo Subianto bakal menjadikan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN).

    Inisiatif itu diyakini akan menggeser arah dan paradigma sistem ekonomi nasional dari berorientasi neoliberal menjadi lebih berpihak pada rakyat.

    Dalam acara dialog Penggerak Koperasi, di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Jumat, Ferry menjelaskan bahwa pembentukan Kopdes Merah Putih bukan hanya tugas Kementerian Koperasi, melainkan melibatkan kolaborasi 18 kementerian dan lembaga yang tergabung dalam satuan tugas khusus.

    Satgas Percepatan Pembentukan Kopdes Merah Putih ini bertugas untuk memastikan bahwa rakyat pedesaan menjadi tujuan dari semua sumber daya yang dimiliki negara akan dialirkan ke desa-desa.

    “Nantinya, diharapkan akan ada pertumbuhan di desa-desa, baik ekonomi, sosial, dan lainnya. Bahkan, masalah di desa seperti tengkulak, rentenir, dan pinjol, akan terselesaikan dengan adanya Kopdes Merah Putih,” ujarnya, dikutip dari keterangan kementerian.

    Ferry mengatakan bahwa tahapan pembentukan 80 ribu Kopdes Merah Putih telah selesai 100 persen. Tahap berikutnya, yaitu operasionalisasi, akan dimulai pada Juli hingga Oktober dan diperkirakan akan menjadi tantangan yang lebih besar.

    Selain menyukseskan Kopdes Merah Putih, Ferry menyatakan Kementerian Koperasi akan berfokus pada hilirisasi nasional. Kemenkop akan mendorong koperasi untuk lebih terlibat dalam sektor industri, bahkan masuk ke area yang sebelumnya belum terjamah, seperti koperasi susu yang memiliki pabrik pengolahan susu sendiri atau koperasi sawit yang memiliki pabrik mini CPO.

    Kemenkop juga sedang menyusun draf Undang-Undang Perkoperasian yang baru, sebab UU Nomor 25 Tahun 1992 dinilai sudah tidak relevan lagi sebagai pedoman pengembangan koperasi di Indonesia.

    Pewarta: Shofi Ayudiana
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Koperasi Merah Putih, Cita-cita Margono dari Banyumas yang Dihidupkan Prabowo
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        19 Juni 2025

    Koperasi Merah Putih, Cita-cita Margono dari Banyumas yang Dihidupkan Prabowo Regional 19 Juni 2025

    Koperasi Merah Putih, Cita-cita Margono dari Banyumas yang Dihidupkan Prabowo
    Tim Redaksi
    PURWOKERTO, KOMPAS.com
    – Koperasi di Indonesia memiliki sejarah yang panjang, dimulai dari Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
    Kota yang terletak di sisi selatan Gunung Slamet ini dikenal sebagai tempat kelahiran koperasi pertama di Indonesia pada tahun 1897.
    Hal ini terungkap dalam Talkshow Tribute to Margono dengan tema “Menyambut Koperasi Desa Merah Putih di Banyumas Raya dalam Membangun Ekonomi Kerakyatan” yang berlangsung di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed)
    Purwokerto
    pada Kamis (19/6/2025).
    Wakil Menteri Koperasi, Ferry Juliantono, menegaskan pentingnya Banyumas dalam sejarah koperasi.
    “Banyumas itu tempat yang istimewa dan bersejarah, karena tempat lahirnya koperasi yang pertama dan tempat lahirnya Pak
    Margono Djojohadikusumo
    ,” ujarnya.
    Margono Djojohadikusumo, yang merupakan kakek Presiden Prabowo Subianto, dikenal sebagai peletak fondasi sistem ekonomi Pancasila di Indonesia serta salah satu tokoh perumus pembangunan semesta berencana.
    “Beliau merupakan peletak fondasi sistem ekonomi Pancasila dan juga salah satu tokoh perumus tentang pembangunan semesta berencana yang di dalamnya meletakkan dasar-dasar dan cara mengimplementasi pembangunan perdesaan melalui koperasi dan pembangunan sistem keuangan yang sifatnya inklusif,” tambah Ferry.
    Pemikiran Margono Djojohadikusumo dilanjutkan oleh putranya, Sumitro Joyohadikusumo, yang merupakan salah satu pendiri Induk Koperasi Pegawai Negeri.
    Ferry melanjutkan, Presiden Prabowo Subianto berupaya menghidupkan kembali koperasi untuk mengejar ketertinggalan di wilayah perdesaan, mengingat perkembangan koperasi saat ini tertinggal jauh dibandingkan dengan sektor swasta maupun BUMN.
    “Di sinilah benang merah antara pemikiran Margono Joyohadikusumo, Prof Sumitro, dan Presiden Prabowo,” kata Ferry.
    Ia juga mengungkapkan bahwa saat ini pembentukan 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih telah memasuki tahap finalisasi proses administrasi, yang direncanakan akan diluncurkan pada 12 Juli mendatang.
    “Presiden Prabowo ingin koperasi menjadi solusi nyata di desa, untuk mengurangi kemiskinan, menghapus praktik rentenir, menyediakan lapangan kerja, dan memperkuat ekonomi rakyat dari akar rumput,” jelasnya.
    Rektor Unsoed, PAkhmad Sodiq, menambahkan bahwa sejarah koperasi di Indonesia tercatat dalam sebuah jurnal yang ditulis oleh Margono Djojohadikusumo.
    “Mengenai Purwokerto, ada satu jurnal industri dan pertanian, di sana dimunculkan pada 1897 dibentuk Koperasi Bantuan dan Simpanan, kemudian diubah menjadi Koperasi Bantuan Simpanan dan Kredit Usaha Tani Purwokerto,” ungkap Sodiq.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Wamenkop: Margono Djojohadikusumo peletak dasar ekonomi Pancasila

    Wamenkop: Margono Djojohadikusumo peletak dasar ekonomi Pancasila

    Purwokerto (ANTARA) – Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono mengatakan RM Margono Djojohadikusumo merupakan salah seorang peletak dasar pemikiran sistem ekonomi Pancasila di Indonesia.

    “Sistem ekonomi Pancasila adalah sistem yang sejalan dengan semangat Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945,” katanya dalam Seminar Nasional bertajuk “Tribute to Margono, Menyambut Koperasi Desa Merah Putih di Banyumas Raya dalam Membangun Ekonomi Kerakyatan” di Auditorium Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis siang.

    Pada awal era kemerdekaan, kata dia, Margono Djojohadikusumo bersama dengan Bung Hatta atau Mohammad Hatta juga menyusun sebuah pola rencana program pembangunan yang terumuskan di dalam program pembangunan semesta berencana.

    Di dalam pembangunan semesta berencana itu, lanjut dia, sistem ekonomi Pancasila diturunkan dan diimplementasikan dalam bentuk sistem ekonomi Pancasila dan Margono Djojohadikusumo adalah peletak fondasi yang menjelaskan pentingnya pembangunan berbasis desa.

    “Itu yang menjadi pikiran kuat dari Pak Margono Djojohadikusumo mengimplementasikan gagasan ekonomi Pancasila,” katanya menjelaskan.

    Ia mengatakan di dalam ekonomi pedesaan, Margono Djojohadikusumo meletakkan bahwa demokrasi itu kalau muncul di tengah masyarakat khususnya di pedesaan, wadahnya berupa koperasi.

    “Dan koperasi pasti terinspirasi oleh pikiran-pikiran Pak Margono, Bung Hatta, melihat kegiatan koperasi di Eropa atau sejarah berdirinya koperasi sebelum kemerdekaan di Banyumas ini,” katanya.

    Ia mengatakan Margono Djojohadikusumo yang lahir di Banyumas telah melahirkan pemikiran yang tertuang dalam naskah konstitusi bangsa Indonesia, pola rencana pembangunan semesta berencana, dan di situ dimulailah pembangunan desa.

    Pewarta: Sumarwoto
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Wamenkop dorong koperasi desa di Maluku kembangkan pala dan cengkeh

    Wamenkop dorong koperasi desa di Maluku kembangkan pala dan cengkeh

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono mendorong agar Koperasi Desa Merah Putih di Maluku untuk fokus mengembangkan komoditas unggulan lokal, seperti pala dan cengkeh.

    Dalam dialog percepatan pembentukan Kopdes/Kel Merah Putih Provinsi Maluku di Ambon, Rabu, Ferry menekankan pentingnya pengelolaan pala dan cengkeh melalui koperasi agar memberikan nilai tambah yang adil kepada para petani, sekaligus menghindarkan mereka dari ketergantungan pada tengkulak.

    “Kami ingin membangun rantai pasok yang adil, dari hulu ke hilir, melalui koperasi sebagai penggerak utama. Dengan begitu, kesejahteraan masyarakat desa akan meningkat secara merata dan berkelanjutan,” kata Ferry dikutip dari keterangan pers di Jakarta, Rabu.

    Ferry, yang juga menjabat sebagai Koordinator Ketua Pelaksana Harian Satgas Percepatan Pembentukan Kopdes Merah Putih, menambahkan bahwa Kopdes/Kel Merah Putih pada sektor perikanan di Maluku akan dikembangkan sebagai percontohan nasional. Ini dilakukan mengingat potensi kelautan Maluku yang sangat besar, serta semangat kolektif masyarakat pesisir dalam membangun koperasi.

    Ia menyatakan pemerintah pusat bersama pemerintah daerah akan terus bersinergi dalam membina dan mendampingi Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih agar bertransformasi menjadi entitas ekonomi yang modern, profesional, dan berdaya saing.

    Lebih lanjut, Ferry menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas capaian Provinsi Maluku yang berhasil menyelesaikan pembentukan Kopdes/Kel Merah Putih 100 persen.

    “Ini adalah capaian penting yang patut menjadi contoh bagi daerah lain. Provinsi Maluku menunjukkan komitmen yang luar biasa dalam membangun kemandirian ekonomi desa melalui koperasi,” ujar Ferry.

    Hingga Selasa, 17 Juni 2025 pukul 16.00 WIB, tercatat sebanyak 80.015 unit koperasi telah terbentuk melalui musyawarah desa khusus (musdesus).

    Mengacu pada Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2025 dan Keputusan Presiden Nomor 9 Tahun 2025, satgas dan pemerintah daerah akan melanjutkan upaya dengan pendampingan simultan untuk pembentukan badan hukum koperasi.

    Legalitas seluruh koperasi yang terbentuk ditargetkan dapat diterbitkan oleh Kementerian Hukum melalui Ditjen Administrasi Hukum Umum (AHU) pada akhir Juni 2025.

    Peluncuran resmi Koperasi Desa Merah Putih direncanakan dilakukan bertepatan dengan Hari Koperasi pada 12 Juli 2025. Pemerintah menargetkan 80 ribu Koperasi Desa Merah Putih dapat terbentuk dan beroperasi paling lambat pada 28 Oktober 2025.

    Kopdes Merah Putih akan memiliki sejumlah unit usaha, di antaranya gerai sembako beras dan LPG, gerai obat murah atau apotek desa, klinik desa, unit simpan pinjam, fasilitas penyimpanan atau cold storage, hingga distribusi logistik.

    Pewarta: Shofi Ayudiana
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Satgas kawal 80 ribu Kopdes Merah Putih telah terbentuk

    Satgas kawal 80 ribu Kopdes Merah Putih telah terbentuk

    Warga antre untuk melakukan pemeriksaan kesehatan di Klinik Koperasi Desa Merah Putih, Desa Cangkuang Wetan, Bandung, Jawa Barat, Kamis (15/5/2025). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/Spt

    Satgas kawal 80 ribu Kopdes Merah Putih telah terbentuk
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 17 Juni 2025 – 22:25 WIB

    Elshinta.com – Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Pembentukan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih memastikan akan mengawal pematangan konsep dan rencana bisnis dari masing-masing Kopdes Merah Putih yang telah terbentuk mencapai 80.015 unit.

    Wakil Menteri Koperasi yang juga Koordinator Ketua Pelaksana Harian Satgas Ferry Juliantono, dalam keterangan di Jakarta, Selasa (17/6), mengatakan pihaknya juga akan mengawal seluruh proses penyelesaian masalah yang dihadapi oleh pengurus koperasi sebelum Kopdes Merah Putih diluncurkan oleh Presiden Prabowo pada 12 Juli 2025 mendatang.

    Hingga Selasa, 17 Juni 2025 pukul 16.00 WIB, tercatat sebanyak 80.015 unit Kopdes Merah Putih telah terbentuk melalui musyawarah desa khusus (musdesus).

    Mengacu pada Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2025 dan Keputusan Presiden Nomor 9 Tahun 2025, satgas dan pemerintah daerah akan melanjutkan upaya dengan pendampingan simultan untuk pembentukan badan hukum koperasi.

    Legalitas seluruh koperasi yang terbentuk ditargetkan dapat diterbitkan oleh Kementerian Hukum melalui Ditjen Administrasi Hukum Umum (AHU) pada akhir Juni 2025.

    “Proses ini selanjutnya akan dilengkapi dengan akta badan hukum koperasinya serta mempersiapkan mock up atau percontohan di berbagai tempat sambil mematangkan konsep operasionalisasinya,” ujar Ferry.

    Kopdes Merah Putih direncanakan akan diluncurkan secara serentak oleh Presiden Prabowo Subianto pada 12 Juli 2025, bertepatan dengan Hari Koperasi Nasional.

    Diharapkan setelah peluncuran, seluruh koperasi dapat segera menjalankan kegiatan usahanya. Ferry menyebutkan bahwa sudah ada beberapa koperasi yang berjalan baik dan berpotensi menjadi percontohan.

    Sumber : Antara

  • Bocorkan Tren Emas, Dirut BRMS Juga Puji Studio Baru B-Universe

    Bocorkan Tren Emas, Dirut BRMS Juga Puji Studio Baru B-Universe

    Tangerang, Beritasatu.com – Direktur Utama PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) Herwin Hidayat tampil dalam program Investor Market Today Spesial yang disiarkan dari studio baru B-Universe di Pantai Indah Kapuk (PIK) 2, Senin (16/6/2025).

    Ia hadir sebagai narasumber dalam rangka peluncuran studio baru BTV yang turut diramaikan lebih dari 15 pejabat dan tokoh nasional.

    “Saya perhatikan, jujur, studionya luar biasa. Very grand. Tim produksinya juga sangat profesional. Pertanyaan-pertanyaannya pun relevan, terutama soal industri komoditas dan tren harga emas saat ini,” ungkap Herwin seusai siaran langsung kepada Beritasatu.com.

    Dalam sesi tersebut, Herwin membahas kebijakan tarif Amerika Serikat yang berdampak pada harga emas global. Ia menyampaikan, saat ini emas menjadi pilihan utama investor sebagai lindung nilai di tengah ketidakpastian geopolitik dan ekonomi global.

    “Dalam dua tahun terakhir, harga emas naik cukup signifikan. Banyak negara juga mulai mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS dengan mengoleksi emas sebagai cadangan devisa,” jelasnya.

    Herwin mencontohkan negara-negara BRICS yang kini menggunakan mata uang lokal dalam transaksi internasional. “Bank sentral negara-negara itu juga mulai mengoleksi emas untuk memperkuat mata uang masing-masing. Ini memperkuat tren investasi emas ke depan,” tambahnya.

    Menariknya, Herwin juga berbagi panggung dengan sejumlah tokoh nasional yang tampil sebagai presenter tamu dalam peluncuran studio baru B-Universe, seperti Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono, Gubernur Banten Andra Soni, Wali Kota Bogor Dedie Rachim, hingga Staf Khusus Wapres Tina Talisa.

    Acara spesial ini dikemas dalam format menarik dan dapat disaksikan ulang melalui kanal YouTube BeritaSatu serta siaran televisi BTV. Tonton wawancara lengkap Herwin Hidayat di sini:
    https://www.youtube.com/live/SEVzVYHC3t0?si=DVVGqnOtmYOCZaG4

  • Wamen Transmigrasi Sebut Jadi News Anchor Pengalaman Menantang

    Wamen Transmigrasi Sebut Jadi News Anchor Pengalaman Menantang

    Tangerang, Beritasatu.com – Ada yang berbeda dari siaran Beritasatu Utama Spesial. Wakil Menteri (Wamen) Transmigrasi Viva Yoga Mauladi tampil sebagai presenter untuk pertama kalinya dalam program tersebut yang disiarkan dari studio baru Beritasatu TV (BTV) di Kantor B-Universe, Tokyo Hub, Pantai Indah Kapuk (PIK) 2, Tangerang.

    Viva Yoga mengungkapkan, membacakan berita secara langsung di layar kaca merupakan pengalaman baru yang menantang tetapi menyenangkan baginya.

    “Ada pengalaman baru, biasanya kan menjadi narasumber, terus ini sekarang menjadi pembaca berita. Namun, menarik dan ternyata tidak mudah,” ujarnya kepada Beritasatu.com, Senin (16/6/2025).

    Selain membawakan berita, Viva Yoga berkesempatan melihat langsung studio Semesta BTV yang baru diresmikan dan terletak di lantai 5. Ia menyampaikan apresiasinya terhadap wajah baru studio tersebut.

    “Saya berharap pembangunan studio ini menjadi momentum untuk mengembangkan kualitas digital dan siaran televisi nasional,” katanya.

    Menurutnya, kekuatan media seperti Beritasatu TV sangat penting dalam menghadirkan informasi yang berkualitas di tengah tantangan demokrasi digital saat ini.

    “Informasi valid, cerdas, akurat, dan berkarakter sangat dibutuhkan untuk membangun bangsa,” tambahnya.

    Viva Yoga menekankan media memiliki peran besar sebagai penjaga demokrasi. Ia berharap Beritasatu bisa terus meningkatkan kualitas informasinya seiring berkembangnya teknologi digital.

    “Proses untuk meningkatkan kualitas informasi sangat ditentukan oleh seberapa besar kekuatan dari BTV dalam membangun kemampuan digital,” tegasnya.

    Program spesial ini juga menghadirkan berbagai tokoh publik lainnya yang ikut tampil sebagai presenter tamu, di antaranya Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono, Gubernur Banten Andra Soni, Wali Kota Bogor Dedie Rachim, Menteri Pemberdayaan dan Perlindungan Migran Indonesia (P2MI) Abdul Karding.

    Program ini dapat disaksikan di kanal BTV serta melalui akun YouTube resmi Beritasatu.

  • Prabowo Pimpin Ratas Koperasi Merah Putih Seusai dari Rusia

    Prabowo Pimpin Ratas Koperasi Merah Putih Seusai dari Rusia

    Tangerang, Beritasatu.com – Presiden Prabowo Subianto akan memimpin rapat terbatas (ratas) bersama Satuan Tugas Percepatan Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih seusai kunjungan kenegaraan ke Rusia. Hal ini diungkapkan oleh Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono.

    “Ya saya rasa ini (Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih) kita sudah akan rampungkan. Nanti kita menunggu presiden pulang dari Rusia,” ujar Ferry kepada Beritasatu.com di kantor B-Universe di kawasan PIK 2, Tangerang, Banten, Senin (16/6/2025).

    Ferry menjelaskan, pihaknya akan melaporkan kepada presiden terkait progres pembentukan 80.000 Koperasi Merah Putih yang rencananya akan diluncurkan bertepatan dengan Hari Koperasi Nasional pada Sabtu, 12 Juli 2025.

    “Ini pekerjaan berat, jadi saya minta doa dan dukungannya dan nanti kami laporan kepada presiden,” ujarnya.

    Saat ini, tim Kementerian Koperasi tengah menyiapkan mockup atau model percontohan kegiatan Koperasi Merah Putih di berbagai daerah. Mockup ini bertujuan untuk memberikan gambaran ideal kegiatan koperasi yang akan diimplementasikan.

    Lebih lanjut, Ferry menyampaikan koperasi tersebut akan mulai beroperasi penuh pada Oktober 2025, atau tiga bulan setelah peluncuran resminya.

    “Nanti kan Juli diumumkan, Oktober operasional, jadi ada waktu 3 bulan dari Juli-Oktober. Kita akan matangkan semuanya, seluruh Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih-nya, Oktober running semuanya,” jelasnya.

    Ferry berharap program Koperasi Merah Putih ini berjalan lancar dan menjadi tonggak penting dalam pertumbuhan ekonomi desa.