Tag: Fenita Arie

  • Kesultanan Palembang Ancam Kutuk Willie Salim Jika Tak Mau Jalani Ritual Penebusan Kesalahan – Halaman all

    Kesultanan Palembang Ancam Kutuk Willie Salim Jika Tak Mau Jalani Ritual Penebusan Kesalahan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Konten Willie Salim memasak rendang di Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang, kini berbuntut panjang.

    Semua tidak lepas saat rendang yang belum matang tiba-tiba hilang jadi rebutan warga.

    Pada akhirnya, sejumlah pihak mengecam konten milik Willie Salim karena dinilai telah mencoreng nama baik warga Palembang.

    Sultan Palembang Darussalam, YM Sultan Mahmud Badaruddin IV Raden Muhammad Fauwas Diradja SH M.kn memandang, video yang viral tersebut tidak sejalan dengan budaya orang Palembang.

    Sehingga konten menimbulkan stereotip buruk terhadap Wong Kito Galo.

    “Dalam budaya kami, tamu adalah raja yang harus dilayani dengan hormat, bukan dijadikan bahan ejekan. Padahal, apa yang terjadi di BKB tidak mewakili budaya kami yang sesungguhnya,” bebernya, dikutip dari TribunSumsel.com, Selasa (25/3/2025).

    Kesultanan Palembang Darussalam kemudian mendesak agar Willie Salim melakukan ritual tepung tawar untuk menebus kesalahan.

    Apabila hal tersebut diindahkan, Willie Salim dilarang menapakkan kaki di wilayah Palembang.

    “Jika Willie tidak memenuhi tuntutan kami, maka ia akan dikutuk dan diharamkan menginjakkan kaki di wilayah kami seumur hidupnya,” tegas Sultan.

    Sultan dalam kesempatannya juga meminta agar Willie Salim menghapus video konten memasak rendang.

    Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com, video tersebut hingga Selasa (25/3/2025) masih ada di akun @willie27_.

    Konten berjudul ‘Masak Rendang 1 Ekor Sapi’ dan ‘Tragedi Rendang Hilang’ sudah ditonton lebih dari 26 juta kali selama lima hari diupload.

    Polda Sumsel diketahui telah menerima 2 laporan yang menyeret nama Willie Salim.

    Laporan terkait dugaan pelanggaran dalam pasal Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

    Dirreskrimsus Polda Sumsel Kombes Pol Bagus Suropratomo Oktobrianto membenarkan informasi di atas.

    “Sudah dua laporan yang masuk. Konstruksi pasalnya sementara ini tentang UU ITE. Sedang kami cek dan selidiki,” jelasnya, dikutip dari TribunSumsel.com.

    Bagus menegaskan, pihaknya tidak terburu-buru dalam menindak lanjuti laporan tersebut.

    Meskipun demikian, sudah ada 3 saksi yang dimintai keterangan.

    “Kurang lebih sudah tiga orang saksi yang kami panggil. Salah satunya saksi yang mengetahui kejadian itu atau ada di lokasi kejadian,” urainya.

    Bagus juga menyebut, tidak menutup kemungkinan jumlah saksi yang dimintai keterangan bertambah.

    Mereka bisa berasal dari pegiat sosial budaya, warga sipil, ahli ITE, dan bahkan Willie Salim sendiri.

    “Tidak menutup kemungkinan Willie Salim juga akan dipanggil,” tandasnya.

    Pelapor dari kantor hukum Ryan Gumay Lawfirm, Muhammad Gustryan menuding Willie Salim telah membuat gaduh lewat konten masak rendang.

    Ia melaporkan yang bersangkutan terkait Pidana pasal 28 Ayat 2 dan 3 Jo Pasal 45 Ayat 1, 2 dan 3 Jo Pasal 27 Ayat 1 dan 3 tentang UU ITE.

    Gustryan turut membawa sejumlah barang bukti saat mendatangi Polda Sumsel pada Sabtu (22/3/2025).

    “Kami berharap laporan segera ditindaklanjuti dan terkait laporan ini akan kami kawal hingga yang bersangkutan mempertanggung jawabkan perbuatannya secara hukum, kami juga akan segera membuat laporan polisi model B,” katanya, dikutip dari TribunSumsel.com.

    WILLIE SALIM RENDANG – Influencer dan Seleb TikTok Willie Salim dibagikan oleh Wartakotalive.com, Senin (24/3/2025). Willie Salim dihujat warga Palembang, Fenita Arie tuntut video dihapus jangan cuma minta maaf. (Wartakota.live.com/Istimewa)

    Willie Salim dalam videonya menyampaikan permohonan maaf.

    Ia mengaku, insiden rendang hilang merupakan kesalahannya.

    Terlebih dirinya belum memiliki pengalaman menggelar masak besar seperti dalam video.

    “Saya meminta maaf yang sebesar-besarnya untuk seluruh Warga Palembang yang tersakiti gara-gara rendang viral ini. Banyak narasi tidak enak terhadap warga Palembang.”

    “Jujur ini bukan salah warga Palembang. Ini sepenuhnya salah saya karena kurang persiapan,” kata Willie Salim, dikutip dari akun Instagramnya.

    Terkait rendang yang hilang, Willie Salim tidak kecewa.

    Dirinya malah senang karena warga yang mengambil rendang adalah bentuk antusias warga mengikuti acara.

    “Karena pada akhirnya rendang dimasak untuk dibagikan ke warga. Jujur hanya kaget liat antusias warga yang luar biasa,” tambahnya.

    Terakhir, Willie Salim menegaskan, konten rendang hilang muri kejadian yang tak terduga.

    “Aku tidak merekayasa hal itu. Aku tidak memperhitungkan hal tersebut bisa terjadi. Dan itu adalah kebodohan aku.”

    “Mohon jangan salahkan warga Palembang,” tandasnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul 5 Tuntutan Kesultanan Palembang ke Willie Salim Buntut Konten Daging Hilang, Hapus Video

    (Tribunnews.com/Endra)(TribunSumsel.com/Aggi Suzatri)

  • Reaksi Bijak Dinda Alamanda MCI 9 Soal Rendang Raib di Palembang, Ucap Terima Kasih ke Willie Salim

    Reaksi Bijak Dinda Alamanda MCI 9 Soal Rendang Raib di Palembang, Ucap Terima Kasih ke Willie Salim

    TRIBUNJAKARTA.COM – Konten kreator sekaligus peserta MasterChef Indonesia season ke-9, Dinda Alamanda memberikan tanggapan terkait polemik konten Willie Salim memasak rendang 200 Kg berujung hilang di Benteng Kuto Besak (BKB), Palembang, Sumatera Selatan.

    Berbeda dengan Fenita Arie, Helmi Yahya, dan Anwar Fuadi yang menyalahkan Willie Salim, Dinda Alamanda justru menucapkan terima kasih kepada pemuda tersebut.

    “Saya baru saja menonton kontennya,” ucap wanita kelahiran Sumatera Selatan itu.

    “Saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kakak karena telah mampir ke Palembang dan memasak rendang 200kg,”

    “Terima kasih, kakak,” imbuhnya.

    Sambil menggunakan Bahasa Palembang, Dinda Alamanda mengajak warga Palembang untuk bersama-sama memperbaiki citra mereka.

    Sekedar informasi setelah konten rendang 200 Kg hilang viral di media sosial, netizen ramai-ramai membully warga Palembang.

    “Sekarang ayo kita memperbaikinya. Ayo kita mengembalikan nama baik Palembang sebelumnya,” ucap Dinda Alamanda.

    Dinda Alamanda lalu memberikan ide untuk mengadakan acara masak dan makan bersama di bawah jembatan Ampera.

    “Rasanya kalau cuma 200, 300 bahkan 500 kg daging, kita bisa lah. Gubernur kita orang baik, belia Gubernur Herman,” ujar Dinda Alamanda.

    Kemudian saat acara masak dan makan bersama itu berlangsung, Dinda Alamanda berpesan agar masyarakat Palembang bersabar menunggu masakannya sampai matang.

    “Nanti kita masak malbi sama saus nanas di bawah jembatan Amperam, bagaimana?” ujar Dinda Alamanda.

    “Tapi saya ingin berpesan untuk semuanya tunggu matang dulu, baru diambil, makan rendang setengah matang itu enggak enak, keras,” imbuhnya.

    Wanita yang kerap membagikan resep makanan khas Palembang itu, mengajak warga dari tanah kelahirannya untuk menunjukkan kalau mereka adalah manusia yang beradab.

    “Sebenarnya saya juga sedih. Prihatin nian karena seluruh Indonesia ya lagi membully Palembang,” katanya.

    “Mari kita kembalikan semangat kita, Kemudian tunjukkan bahwa orang Palembang benar-benar warga negara yang beradab. Oke?” imbuhnya.

    Reaksi bijak Dinda Alamanda ramai dibandingkan netizen dengan Fenita Arie hingga Helmy Yahya.

    “Ini baru bijak ka Dinda drpd Bu Hajah Fenita arie”

    “naaah ini lebih bagus dan bijak menanggapi kasus rendang hilang, gimana kak Fenita arie… sy rasa kak dinda ini lebih bijak”

    “ini baru warga yang bijak, tdk menyalahkan yang mau sedekah masak rendang …koreksi diri dulu”

    Willie Salim Minta Maaf

    Willie Salim menyatakan bahwa hilangnya rendang satu ekor sapi yang sedang dimasak di kuali bukanlah salah warga Palembang, Sumatera Selatan.

    Ia menyampaikan dalam video permintaan maaf atas kegaduhan akibat kejadian itu.

    “Ini bukan salah warga Palembang. Sepenuhnya salah saya, karena saya kurang persiapan,” kata Willie dikutip dari akun Instagram @willie27_, Sabtu (22/3/2025).

    Dirinya mengaku baru pertama kali memasak dalam porsi untuk orang banyak.

    Dalam benaknya, ia ingin warga Palembang bisa berbuka puasa dan menikmati rendangnya bersama.

    “Tidak ada kekecewaannya sama sekali terhadap rendang yang hilang itu. Malahan, aku senang sekali melihat antusias warga karena pada akhirnya rendang itu dimasak untuk dibagikan ke warga,” tutur Willie.

    Ia berujar hanya terkejut melihat antusias tinggi warga yang mengambil rendangnya.

    Gara-gara unggahan soal hilangnya rendang Willie ini, sikap warga Palembang mendapat kecaman dari netizen.

    Sebagai informasi, Willie memasak rendang pada malam hari di ruang terbuka di Palembang.

    Saat ia pergi ke toilet sejenak, rendangnya sudah ludes diboyong warga menggunakan plastik hingga gayung. Padahal, rendang itu belum matang utuh dan masih panas.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Vaksin Jadi Cara Hindari Pneumonia, Penyakit yang Sebabkan Barbie Hsu Meninggal, Kapan Jadwalnya? – Halaman all

    Vaksin Jadi Cara Hindari Pneumonia, Penyakit yang Sebabkan Barbie Hsu Meninggal, Kapan Jadwalnya? – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

     

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA – Pneumonia mewabah di Jepang. Penyakit ini bahkan sudah memakan korban. Artis pemain film Meteor Garden Barbie Hsu meninggal usai terinfeksi pneumonia.

    Vaksinasi menjadi salah satu cara pencegahan untuk membentengi diri dari Pneumonia.

    Mereka yang berisiko tinggi seperti anak dibawah dua tahun, lansia maupun orang dengan komorbid, disarankan untuk melengkapi diri dengan vaksinasi pneumonia maupun influenza saat menuju daerah wbah Pneumonia. 

    Vaksinasi pneumonia penting diberikan kepada anak dan orang dewasa.

     
    Pneumonia merupakan kondisi di mana paru mengalami peradangan akibat infeksi bakteri maupun virus.

     

    Penyakit ini bisa menginfeksi siapa saja, namun bisa beresiko fatal jika dialami lansia dan anak-anak.

    Diserang pneumonia, Barbie Hsu Meningal, Fenita Arie sembuh

    BARBIE HSU MENINGGAL – Tangkapan layar dari BBC pada Senin (3/2/2025) menampilkan foto aktris Taiwan Barbie Hsu. Jasad Barbie Hsu akan dikremasi di Jepang dan abunya akan dikembalikan ke Taiwan, setelah meninggal karena pneumonia usai berlibur ke Jepang. (Tangkap layar BBC)

    Sebelumnya, artis serial televisi Meteor Garden Barbie Hsu meninggal dunia saat berlibur ke Jepang. Ia tutup usia akibat komplikasi influenza yang berujung pneumonia.

    Selain Barbie Hsu, artis dan presenter Fenita Arie juga mengalami hal serupa sepulangnya ia dan suami Arie Untung dari Jepang.

    Fenita Arie didiagnosis pneumonia. Ia sempat mengalami kondisi kesehatan yang menurun.

    Fenita kini sudah dinyatakan sembuh dan kembali beraktivitas, setelah sempat dirawat di RS.

    “Alhamdulillah, sejak pulang dari Jepang tanggal 10, mimi masuk rumah sakit baru bisa beraktivitas hari Sabtu lalu dengan diagnosis pneumonia, padahal nggak pernah ada riwayat,” tulis Arie Untung dalam unggahannya.

    “Bulan lalu aku juga dirawat dengan diagnosis yang sama, ketika melihat berita Barbie Hsu meninggal dengan penyakit yang sama bahkan belum sempat kembali ke negaranya, bikin kita bersyukur atas segala nikmat kesembuhan ini,” lanjut postingan tersebut.

    Kapan vaksin pneumonia diberikan? Simak jadwalnya

    Lalu kapan jadwal pemberian vaksin pneumonia untuk anak dan orang dewasa?

     

    Dokter Spesialis Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi RS Pondok Indah – Bintaro Jaya dr. Rania Imaniar mengatakan, ada perbedaan jadwal pemberian vaksin pneumonia berdasarkan kelompok usianya.

    Ilustrasi vaksin (Freepik)

    Pada anak vaksin pneumonia diberikan pada usia kurang dari 1 tahun akan mendapatkan 3 dosis vaksin pneumonia, dengan jadwal vaksinasi pertama saat anak berusia 2 bulan, kemudian dosis ke-2 saat anak berusia 4 bulan, dan dosis terakhir pada saat anak berusia 6 bulan.

     

    Vaksin untuk dosis pengulangan diberikan pada saat anak menginjak usia 12–15 bulan.

     

    Sementara pada orang dewasa vaksin pneumonia diberikan dalam 2 tahap.

     

    Vaksin pneumonia yang pertama diberikan adalah vaksin jenis PCV, sedangkan vaksin pneumonia jenis PPV diberikan dengan jeda waktu 1 tahun setelah pemberian vaksin PCV.

     

    “Selain vaksinasi, upaya pencegahan yang tepat adalah dengan menerapkan pola hidup sehat yakni dengan kebiasaan mencuci tangan, menghindari paparan asap rokok, serta mengonsumsi makanan bergizi,” kata dia dalam keterangannya kepada Tribunnews.com, Rabu (12/2/2025).

     

    Persiapan Sebelum Vaksinasi

    Sebelum mendapatkan vaksin pneumonia, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter spesialis pulmonologi dan kedokteran respirasi.

     

    Ini untuk mengetahui riwayat kesehatan, termasuk obat dan suplemen yang rutin dikonsumsi, alergi, maupun adanya keluhan maupun alasan khusus melakukan vaksin ini.

     

    Bagi pasien wanita, status kehamilan, seperti sedang merencanakan kehamilan, hamil, maupun menyusui.

     

    Riwayat kesehatan keluarga juga perlu diinformasikan, terutama menyangkut riwayat alergi dan kelainan perdarahan, maupun autoimun.

     

    Pasien sebaiknya menginformasikan jika memiliki salah satu kondisi yang merupakan kontraindikasi vaksin pneumonia seperti memiliki riwayat alergi, bahkan anafilaksis, setelah mendapatkan vaksin pneumonia ataupun memiliki riwayat alergi dengan salah satu komponen vaksin, atau vaksin yang mengandung difteri toksoid

     

    Efek Samping Vaksin Pneumonia

    Sama seperti pemberian vaksin lain, vaksin pneumonia juga dapat menyebabkan beberapa efek samping, dari yang ringan hingga yang berat. 

    Berikut ini adalah beberapa contoh efek samping yang mungkin terjadi.

     

    Seperti demam ringan, nyeri atau sakit, bengkak, dan kemerahan di area penyuntikan vaksin yang akan membaik dalam 2-3 hari setelah vaksin diberikan, menggigil, tidak nafsu makan, nyeri otot atau pegal-pegal, sakit kepala, hingga anafilaksis atau reaksi alergi berat

     

    “Umumnya efek samping setelah vaksin pneumonia ini akan membaik dengan sendirinya dalam waktu 2-3 hari. Jika keluhan yang terjadi setelah mendapatkan vaksin tidak kunjung membaik dalam 3 hari, sebaiknya periksakan diri ke dokter,” ujar dokter yang sekaligus menjadi staf pengajar bidang studi Infeksi di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

     

    Vaksin Pneumonia untuk Jamaah Haji dan Umrah

    Vaksinasi pneumonia juga sering kali diberikan pada para calon jamaah haji dan umroh sebelum keberangkatan.

     

    Meskipun bukan merupakan salah satu vaksinasi wajib untuk beribadah haji dan umroh, vaksinasi pneumonia dapat membantu melindungi kesehatan para jemaah, sehingga ibadah dapat tetap dilakukan dengan optimal.

     

    Jenis Vaksin Pneumonia

    Terdapat 2 jenis vaksin pneumonia yang tengah beredar, yang sama-sama efektif untuk mencegah infeksi akibat bakteri pneumokokus. Berikut ini adalah penjelasan singkatnya:

    1.       Pneumococcal conjugate vaccine (PCV)

    Vaksin ini mencegah radang paru-paru yang disebabkan oleh 13-15 jenis bakteri pneumokokus. Vaksin pneumonia jenis ini diberikan pada bayi, anak-anak, dan orang dewasa yang berisiko terinfeksi.

    2.       Pneumococcal polysaccharide vaccine (PPSV23)

    Vaksin ini akan memberikan perlindungan terhadap 23 jenis bakteri penyebab pneumonia. Umumnya jenis vaksin pneumonia ini diberikan pada perokok aktif, lansia, orang dewasa, maupun anak yang berusia lebih dari 2 tahun.

     
    Imbaun Kemenkes 

    Kasus pneumonia di Jepang meningkat, Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) beri imbauan bagi warga negara Indonesia yang ingin berlibur ke negara matahari terbit itu.

    Juru bicara Kemenkes drg Widyawati berpesan bagi WNI yang ingin melancong ke Jepang untuk selalu berperilaku hidup sehat dan bersih.

    “Himbauannya selalu menjaga kesehatan, berperilaku hidup bersih dan sehat. Tidak ada pelarangan ke Jepang tetapi intinya adalah jaga kesehatan,” kata dia saat ditemui di kantor Kemenkes, Jakarta, Jumat (7/2/2025).

    Bagi mereka yang berisiko tinggi seperti anak dibawah dua tahun, lansia maupun orang dengan komorbid, disarankan untuk melengkapi diri dengan vaksinasi pneumonia maupun influenza.

    Juga rutin mencuci tangan dengan sabun untuk membantu mencegah kuman yang dapat menyebabkan pneumonia.

    Melalui pola hidup yang sehat maka bisa memperkuat sistem kekebalan tubuh dalam mencegah pneumonia.

    Jika mungkin, hindari kontak dekat dengan orang yang sakit, terutama mereka yang memiliki infeksi saluran pernapasan.

    “Jadi kembali lagi menjaga kesehatan, untuk mengantisipasi penyakit itu. Lakukan persiapan diri ketika hendak berpergian ke luar negeri,” ungkap dia.

     

  • Penyebab dan Gejala Pneumonia, Penyakit yang Mewabah di Jepang – Halaman all

    Penyebab dan Gejala Pneumonia, Penyakit yang Mewabah di Jepang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM –  Simak penyebab dan gejala pneumonia, penyakit paru-paru yang saat ini mewabah di Jepang.

    Pneumonia sebenarnya tak hanya berada di Jepang. Namun beberapa tahun ini kasus pneumonia meningkat, termasuk di Indonesia.

    Pneumonia makin tersiar setelah aktris asal Taiwan, Barbie Hsu meninggal dunia karena penyakit ini.

    Bahkan presenter Fenita Arie juga sempat terpapar pneumonia setelah liburan dari Jepang pada 10 Januari 2025 lalu.

    Dikutip dari situs Kemenkes, pneumonia biasa disebut sebagai paru-paru basah.

    Di mana kondisi peradangan terjadi pada jaringan paru-paru.

    Peradangan tersebut mengakibatkan kantong udara terisi cairan sehingga paru-paru tidak berfungsi dengan baik.

    Pasien yang terkena pneumonia dapat mengalami kegagalan fungsi organ tubuh.

    Lantas apa penyebab dan gejala pneumonia?

    Pneumonia disebabkan oleh berbagai mikroorganisme, termasuk bakteri, jamur, protozoa, dan virus.

    Ada pula beberapa faktor pemicu pneumonia, di antaranya:

    1. Kebiasaan Merokok

    Merokok dapat merusak paru-paru dan menurunkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi, sehingga meningkatkan risiko pneumonia.

    2. Penyakit Jantung Kronis 

    Penyakit jantung dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko pneumonia.

    3. Diabetes Melitus

    Diabetes dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh, sehingga meningkatkan risiko pneumonia.

    4. Kelemahan Struktur Organ Pernapasan

    Kelemahan struktur organ pernapasan dapat membuat paru-paru lebih rentan terhadap infeksi.

    5. Penurunan Tingkat Kesadaran

    Penurunan tingkat kesadaran dapat meningkatkan risiko aspirasi, yang dapat menyebabkan pneumonia.

    Masih dalam laman yang sama, gejala pneumonia biasanya dimulai dengan beberapa tanda. Di antaranya:

    1, Demam disertai nyeri kepala dan tubuh menggigil.

    2. Batuk tidak berdahak, atau berdahak dengan cairan mengandung nanah yang berwarna kekuningan.

    3, Nyeri dada yang terasa ketika bernapas hingga napas yang pendek.

    4. Mual, muntah, dan diare.

    5. Rasa nyeri pada otot, sendi, serta mudah lelah.

    6. Denyut nadi yang melemah hingga 100 kali per menit.

    Jika merasakan gejala tersebut hingga kesulitan bernapas segera mencari pertolongan medis.

    Dokter akan melakukan penanganan terhadap pneumonia dengan terapi kausal, terapi suportif umum, terapi inhalasi, dan fisioterapi dada.

    Dokter di Thailand menyarankan agar warganya mempertimbangkan untuk berencana ke Jepang saat ini.

    Dr. Jade Boonyawongwiroj, asisten direktur Rumah Sakit Maharat Nakhon Ratchasima, menggambarkan wabah influenza di Jepang saat ini berada di level “parah”, dengan rata-rata 66.132 kasus baru dilaporkan setiap hari selama 144 hari terakhir.

    Ia menekankan beberapa daerah di Tokyo memiliki tingkat infeksi yang tinggi, dengan beberapa rumah sakit menolak menerima pasien kecuali mereka dalam kondisi serius.

    Institut Penyakit Menular Nasional Jepang memperkirakan bahwa dari 2 September 2024 hingga 26 Januari 2025, negara tersebut mencatat sekitar 9,52 juta kasus flu, menurut data yang dirilis pada 31 Januari.

    Melansir dari laman Telegraph, wabah pneumonia di Jepang dilaporkan sudah disoroti sejak akhir 2024 lalu, yang mana dinilai sebagai wabah pneumonia terburuk yang terjadi selama lebih dari 20 tahun.

    Pada akhir 2024 tercatat hampir 6.000 kasus pneumonia mikoplasma, jumlah tersebut meningkat lebih dari 10 kali lipat dibanding tahun sebelumnya.

    Juga, merupakan jumlah tertinggi sejak pencatatan dimulai pada 1999.

    Guna memerangi penyebaran penyakit ini, para ahli dari lima asosiasi medis Jepang menganjurkan untuk memakai masker kembali dan meningkatkan ventilasi dalam ruangan.

    “Masyarakat harus cermat dalam mengambil tindakan pencegahan dasar untuk menghentikan penyebaran penyakit, seperti memakai masker dan mencuci tangan,” kata Mukae Hiroshi, Profesor di Universitas Nagasaki dan anggota Masyarakat Pernapasan Jepang, dikutip Kamis (6/2/2025).

    Imbauan Kemenkes RI

    Juru bicara Kemenkes drg Widyawati berpesan bagi WNI yang ingin melancong ke Jepang untuk selalu berperilaku hidup sehat dan bersih.

    “Himbauannya selalu menjaga kesehatan, berperilaku hidup bersih dan sehat. Tidak ada pelarangan ke Jepang tetapi intinya adalah jaga kesehatan,” kata dia saat ditemui di kantor Kemenkes, Jakarta, Jumat (7/2/2025).

    Bagi mereka yang berisiko tinggi seperti anak dibawah dua tahun, lansia maupun orang dengan komorbid, disarankan untuk melengkapi diri dengan vaksinasi pneumonia maupun influenza.

    Juga rutin mencuci tangan dengan sabun untuk membantu mencegah kuman yang dapat menyebabkan pneumonia.

    Melalui pola hidup yang sehat maka bisa memperkuat sistem kekebalan tubuh dalam mencegah pneumonia.

    Jika mungkin, hindari kontak dekat dengan orang yang sakit, terutama mereka yang memiliki infeksi saluran pernapasan.

    “Jadi kembali lagi menjaga kesehatan, untuk mengantisipasi penyakit itu. Lakukan persiapan diri ketika hendak berpergian ke luar negeri,” ungkap dia. (*)

    (Tribunnews.com/ Siti N/ Rina Ayu) (Kompas.com/ Yoga Sukmana)

  • Kondisi Fenita Arie Didiagnosis Pneumonia seperti Barbie Hsu, Pulang dari Jepang Dirawat di RS

    Kondisi Fenita Arie Didiagnosis Pneumonia seperti Barbie Hsu, Pulang dari Jepang Dirawat di RS

    TRIBUNJATIM.COM – Penyakit pneumonia tidak hanya menyerang Barbie Hsu.

    Terbaru, artis asal Indonesia juga mengalaminya.

     

    Presenter Fenita Arie didiagnosa mengidap penyakit pneumonia yang mirip dengan aktris Taiwan pemeran Sanchai di drama Meteor Garden, Barbie Hsu, sepulang dari Jepang. 

    Kabar itu diungkap oleh suami Fenita Arie, Arie Untung dalam unggahan video di akun Instagram pribadinya @ariekuntung.

    Seperti diketahui, Barbie Hsu diberitakan meninggal dunia di Tokyo pada Minggu (2/5/2025) waktu setempat.

    Arie Untung mengatakan sang istri sempat dirawat di rumah sakit karena mengidap penyakit yang mirip dengan Barbie Hsu.

    Seusai mengetahui berita meninggalnya Barbie Hsu karena pneumonia, Fenita pun mengaku bersyukur masih diberi kesembuhan.

    “Tadi lihat berita Barbie Hsu atau Sanchai yang ternyata meninggal karena pneumonia Jepang dan influenza-nya.”

    “Qadarullah kemarin dari Jepang, Mimi langsung dirawat di rumah sakit, dengan penyakit yang sama.”

    “Makanya kita ketika melihat berita itu, alhamdulillah masih dikasih kesempatan sama Allah,” ucap Arie Untung dan Fenita dalam video yang mereka unggah lewat akun Instagramnya, dikutip Jumat (7/2/2025).

    Meski sudah dinyatakan sembuh dari pneumonia, Fenita Arie mengaku masih merasakan efek samping dari penyakit tersebut. 

    Namun, ia tetap bersyukur masih diberi kesembuhan.

    Istri Arie Untung itu pun berharap senantiasa diberi kesehatan dan dapat menjalankan aktivitasnya dengan baik.

    FENITA ARIE SAKIT – Fenita Arie saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Rabu (25/9/2019). Fenita Arie, istri Arie Untung didiagnosa mengidap penyakit pneumonia seperti Barbie Hsu seusai berkunjung ke Jepang. (KOLASE Instagram.com/ariekuntung/BBC via Tribunnews.com)

    “Mudah-mudahan dikasih kesehatan terus, bisa mulai aktivitas lagi.”

    “Walaupun masih berasa ada side efeknya habis dari sakit itu, tapi masih dikasih nikmat sembuh,” imbuh Fenita Arie. 

    Dalam keterangan unggahan, Arie Untung pun menyebut sang istri sebelumnya tidak memiliki riwayat penyakit pneumonia.

    Di sisi lain, Arie Untung juga mengaku sempat dirawat karena penyakit yang sama dan dirawat di rumah sakit.

    Pemilik nama lengkap Arie Kuncoro Untung itu pun mengaku bersyukur bisa sembuh dari pneumonia.

    “Alhamdulillah, sejak pulang dari jepang tanggal 10, mimi masuk rumah sakit baru bisa beraktivitas hari Sabtu lalu.”

    “Dengan diagnosa pneumonia, padahal ga pernah ada riwayat, sedang bulan lalu aku juga dirawat dengan diagnosa yang sama.”

    “Ketika melihat berita #barbiehsu meninggal dengan penyakit yang sama bahkan belum sempet kembali ke negaranya, bikin kita bersyukur atas segala nikmat kesembuhan ini,” tulis Arie Untung.

    Berita Artis dan Berita Jatim lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Pneumonia Mewabah di Jepang, Ini Imbauan Kemenkes untuk WNI yang Ingin Berlibur – Halaman all

    Pneumonia Mewabah di Jepang, Ini Imbauan Kemenkes untuk WNI yang Ingin Berlibur – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA — Kasus pneumonia di Jepang meningkat, Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) beri imbauan bagi warga negara Indonesia yang ingin berlibur ke negara matahari terbit itu.

    Juru bicara Kemenkes drg Widyawati berpesan bagi WNI yang ingin melancong ke Jepang untuk selalu berperilaku hidup sehat dan bersih.

    “Himbauannya selalu menjaga kesehatan, berperilaku hidup bersih dan sehat. Tidak ada pelarangan ke Jepang tetapi intinya adalah jaga kesehatan,” kata dia saat ditemui di kantor Kemenkes, Jakarta, Jumat (7/2/2025).

    Bagi mereka yang berisiko tinggi seperti anak dibawah dua tahun, lansia maupun orang dengan komorbid, disarankan untuk melengkapi diri dengan vaksinasi pneumonia maupun influenza.

    Juga rutin mencuci tangan dengan sabun untuk membantu mencegah kuman yang dapat menyebabkan pneumonia.

    Melalui pola hidup yang sehat maka bisa memperkuat sistem kekebalan tubuh dalam mencegah pneumonia.

    Jika mungkin, hindari kontak dekat dengan orang yang sakit, terutama mereka yang memiliki infeksi saluran pernapasan.

    “Jadi kembali lagi menjaga kesehatan, untuk mengantisipasi penyakit itu. Lakukan persiapan diri ketika hendak berpergian ke luar negeri,” ungkap dia.

    Sebelumnya, artis serial televisi Meteor Garden Barbie Hsu meninggal dunia saat berlibur ke Jepang. Ia tutup usia akibat komplikasi influenza yang berujung pneumonia.

    Selain Barbie Hsu, artis dan presenter Fenita Arie juga mengalami hal serupa sepulangnya ia dan suami Arie Untung dari Jepang.

    Fenita Arie didiagnosis pneumonia. Ia sempat mengalami kondisi kesehatan yang menurun.

    Fenita kini sudah dinyatakan sembuh dan kembali beraktivitas, setelah sempat dirawat di RS.

    “Alhamdulillah, sejak pulang dari Jepang tanggal 10, mimi masuk rumah sakit baru bisa beraktivitas hari Sabtu lalu dengan diagnosis pneumonia, padahal nggak pernah ada riwayat,” tulis Arie Untung dalam unggahannya.

    “Bulan lalu aku juga dirawat dengan diagnosis yang sama, ketika melihat berita Barbie Hsu meninggal dengan penyakit yang sama bahkan belum sempat kembali ke negaranya, bikin kita bersyukur atas segala nikmat kesembuhan ini,” lanjutny postingan tersebut.

    Gejala Pneumonia

    Selalu waspada dengan Pneumonia pada anak, mari pahami dan cari tahu bagaimana cara mencegahnya lewat langkah-langkah berikut ini (Shutterstock)

    Dikutip dari laman kemenkes, pneumonia atau yang sering disebut sebagai paru-paru basah, merupakan kondisi peradangan yang terjadi pada jaringan paru-paru.

    Akibatnya alveolus (kantong udara) terisi oleh cairan, sehingga paru-paru tidak dapat berfungsi dengan baik.

    Berikut ini adalah gejala-gejala yang biasanya muncul:

    • Demam disertai nyeri kepala dan tubuh menggigil.
    • Batuk tidak berdahak, atau berdahak dengan cairan mengandung nanah yang berwarna kekuningan.
    • Nyeri dada yang terasa ketika bernapas hingga napas yang pendek.
    • Mual, muntah, dan diare.
    • Rasa nyeri pada otot, sendi, serta mudah lelah.
    • Denyut nadi yang melemah hingga 100 kali per menit.

    Jika anggota keluarga mengalami kesulitan bernapas atau terjadi peningkatan frekuensi napas, segeralah bawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan yang tepat.