Tag: Fauzi

  • 100 KK Miskin Tak Dapat Bansos, BEM Sumenep Demo Pemkab

    100 KK Miskin Tak Dapat Bansos, BEM Sumenep Demo Pemkab

    Sumenep (beritajatim.com) – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam badan eksekutif mahasiswa (BEM) Sumenep, berunjukrasa ke kantor Pemkab setempat pada Senin (27/05/2024). Aksi jilid II ini masih menyuarakan tema yang sama dengan aksi jilid I pekan lalu, yakni tentang kemiskinan di Sumenep.

    “Berdasarkan hasil temuan kami, sedikitnya ada 100 KK yang hidup sangat miskin. Mereka tinggal di tempat seadanya. Mereka tidak tahu, apa yang bisa dimakan besok karena mereka tidak punya penghasilan dan sudah lanjut usia. Anehnya, mereka ini tidak pernah mendapat bantuan dari pemerintah. Mengapa pemerintah tutup mata?” kata Korlap Aksi, Tolak Amir.

    Padahal menurutnya, pemerintah harus hadir di tengah masyarakat miskin untuk membantu meringankan beban mereka dengan memberikan bantuan sosial (bansos). Namun ternyata bansos yang selama ini disalurkan, diduga tidak tepat sasaran.

    “Ada yang tidak pantas menerima bansos karena berstatus sebagai ASN aktif, ternyata malah dapat. Rp 600.000. Sementara yang benar-benar tidak mampu, justru tidak mendapat bansos,” ujarnya.

    Karena itu, ia meminta agar Bupati Sumenep, Ach. Fauzi Wongsojudo melakukan evaluasi terkait penerima bansos, apakah benar-benar telah tepat sasaran atau tidak. “Evaluasi juga pendamping PKH dan TKSK, agar tahu bagaimana proses pendataan di bawah. Karena cukup banyak masyarakat tidak mampu yang justru tidak pernah tersentuh bantuan,” tukasnya.

    Namun hingga aksi berarkhir, belum ada satupun perwakilan dari Pemkab Sumenep yang menemui para pengunjukrasa. Sementara para pengunjukrasa mengaku hanya ingin bertemu dengan Bupati, dan tidak diwakili oleh pejabat yang lain. “Kami tetap akan konsisten mengawal kasus kemiskinan di Sumenep ini. Kami akan kembali lagi dalam aksi jilid III dengan massa yang lebih banyak,” ujarnya seraya membubarkan diri. (tem/kun)

  • Nahas di Angka Dua! 2 Hari, Dua Kecelakaan di Jember dan Dua Meninggal

    Nahas di Angka Dua! 2 Hari, Dua Kecelakaan di Jember dan Dua Meninggal

    Jember (beritajatim.com) – Nasib nahas dialami korban kecelakaan selama dua hari berturut-turut. Pada saat itu terjadi dua kecelakaan di Kabupaten Jember, Jawa Timur, yang menyebabkan dua orang meninggal dunia.

    Kecelakaan pertama terjadi di jalan yang menghubungkan Kabupaten Jember dengan Banyuwangi, di KM 36.800 Gunung Gumitir, Jumat (24/5/2024) siang. Sebuah truk tronton bernopol N 9010 UQ yang dikendarai Agung Sumito (45) terguling di Dusun Gumitir, Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo.

    “Saat itu tronton bermuatan kayu triplek tersebut terguling ke kanan dikarenakan muatan terlalu berat. Tidak ada korban luka dan korban jiwa. Kerugian material diperkirakan Rp 1,5 juta,” kata Kepala Kepolisian Sektor Sempolan Ajun Komisaris Muhammad Na’i.

    Kecelakaan berikutnya terjadi di jalan depan kantor Pekerjaan Umum Bina Marga Jember, di Dusun Jubung, Kecamatan Sukorambi, Sabtu (25/5/2024) dini hari. Kecelakaan ini melibatkan mobil Honda Jazz yang memuat lima penumpang dengan dua truk Mitsubishi yang bermuatan tiga penumpang.

    Dua pria penumpang mobil Honza Jazz meninggal dunia, yakni Iqbal Fauzi (25) dan Ipung (25). Keduanya warga Dusun Karang Semanding, Desa Sukorejo, Kecamatan Bangsalsari, Jember. Kepala Iqbal terluka dan pahanya patah. Sementara rahang Ipung patah, kepala robek, dan telinganya mengalami pendarahan.

    Sementara itu dua penumpang Honda Jazz lainnya, yakni Titis Wijayani (26) mengalami bengkak pada bagian mata dan Ahmad Faizin (18) terluka pada bagian kepala. Dua warga Karang Semanding ini dirawat di Rumah Sakit Umum Kaliwates.

    Rio Sugiarto (19), kernet truk Mitsubushi bernopol P-8423-UQ yang tercatat sebagai warga Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi, mengalami patah kaki kiri. Dia juga dirawat di Rumah Sakit Umum Kaliwates.

    Kecelakaan terjadi saat mobil Honda Jazz bernopol P 1834 GA yang dikemudikan Febry Ferdiansyah melaju dari arah timur ke barat. Dia diduga hendak mendahului kendaraan lain dan bertabrakan dengan truk bernopol P 8613 GG yang dikemudikan Rafi Alfiansyah dari arah berlawanan.

    Tabrakan pertama ini menyebabkan Zernando Yudistira yang mengendarai truk Mitsubshi bernopol P-8423-UQ di belakang truk Rafi terkejut. Jarak yang terlalu dekat menyebabkan truk yang diemudikan Zernando tersebut menumbuk truk di depannya. [wir/aje]

  • Kejutan, Bupati Sumenep Suapi Abang Becak

    Kejutan, Bupati Sumenep Suapi Abang Becak

    Sumenep (beritajatim.com) – Ada yang berbeda di halaman Kantor Bupati Sumenep pada Selasa (21/05/2024). Terlihat ratusan abang becak dan anak yatim memadati halaman Pemkab, kemudian duduk bersila. Ternyata mereka mendapat undangan spesial dari orang nomor satu di Sumenep ini untuk merayakan ulang tahunnya yang ke-45.

    Salah satu abang becak, Muhri, mengaku baru kali ini bisa bertemu langsung dengan Bupati Sumenep, Ach. Fauzi Wongsojudo. Baginya, undangan ini terasa sangat istimewa.

    “Ini undangan istimewa. Kejutan bagi saya dan teman-teman saya para tukang becak, bisa bertemu langsung dengan pak Bupati. Selamat ulang tahun pak Bupati, semoga panjang umur,” doanya tulus.

    Kejutan tidak hanya berhenti sampai disitu. Tanpa diduga, Bupati Sumenep memberikan potongan kue tarnya pada salah satu abang becak, dan tanpa ragu menyuapkan potongan kue tar itu. Adegan itupun langsung disambut riuh tepuk tangan seluruh hadirin.

    “Seluruh warga Sumenep semoga panjang umur dan termasuk saya,” ujarnya sambil tersenyum bahagia.

    Bupati Sumenep rayakan ultah bersama abang becak.

    Ia mengatakan, tahun ini memang dirinya sengaja merayakan ulang tahun dengan cara berbeda. Biasanya OPD-OPD yang merayakan. Tetapi tahun ini, dirinya ingin berbagi kebahagiaan bersama para abang becak dan anak-anak yatim.

    “Saya ingin makan bersama abang becak dan anak-anak yatim. Biar mereka juga ikut merasakan kebahagiaan bersama-sama,” ucapnya. [tem/but]

  • Sumenep Termiskin Ketiga Jatim, Mahasiswa Protes ke Bupati

    Sumenep Termiskin Ketiga Jatim, Mahasiswa Protes ke Bupati

    Sumenep (beritajatim.com) – Sekitar 60 mahasiswa yang tergabung dalam aliansi badan eksekutif mahasiswa (BEM) berunjuk rasa ke Pemkab Sumenep pada Kamis (16/5/2024). Mereka protes ke Bupati Sumenep Ach. Fauzi lantaran Sumenep menjadi daerah termiskin ketiga di Jawa Timur.

    Berdasarkan data yang ada, dari 38 Kabupaten/Kota di Jawa Timur, Kabupaten Sumenep menduduki nomer tiga dengan jumlah penduduk miskin 206.100 jiwa (18,70 persen).

    Di sisi lain, Bupati Sumenep berdasarkan laporan harta kekayaan pejabat negara (LHKPN), tercatat sebagai bupati terkaya di Madura dengan nilai kekayaan Rp18 miliar.

    “Bupatinya terkaya di Madura, tapi rakyatnya termiskin. Ini kan ironis. Mana yang katanya keberhasilan Bupati menurunkan kemiskinan?” teriak Ketua Aliansi BEM Sumenep, Moh. Syauki.

    Ia menduga tingginya angka kemiskinan ini berkaitan dengan tidak tepat sasarannya penerima bantuan sosial (bansos) dari pemerintah. Berdasarkan temuan-temuan, penerima bansos adalah orang dekat, bukan orang miskin.

    “Orang miskin justru banyak yang tidak pernah tersentuh bansos. Temuan kami, ada lebih dari 100 warga miskin di Sumenep yang sama sekali belum pernah mendapat bantuan dari pemerintah,” ujarnya.

    Beberapa kali aksi unjuk rasa sempat memanas ketika mahasiswa mencoba memaksa masuk ke dalam kantor Pemkab Sumenep, untuk mengecek keberadaan Bupati. Apakah tengah berada di kantor dan sengaja tidak mau keluar menemui mahasiswa, atau memang benar-benar ke luar kota?

    Ketika para pengunjuk rasa mencoba merangsek masuk, terjadilah aksi saling dorong dengan aparat kepolisian yang tengah siaga membentuk pagar betis. Namun akhirnya suasana bisa diredam dan aksi dilanjutkan dengan orasi bergantian para pengunjukrasa.

    “Pak Bupati, ayo keluar temui kami. Kami ingin berdiskusi. Kami tidak mau bertemu dengan yang lain. Hanya dengan Bupati sebagai pucuk pimpinan daerah. Jangan hanya pandai menyanyi dan mencipta lagu. Kami tidak butuh itu,” tukas Syauqi.

    Setelah menunggu dan berorasi lebih dari 1 jam, mahasiswa mulai terlihat jengkel karena Bupati Sumenep, Ach. Fauzi Wongsojudo tak kunjung keluar menemui mereka. Karena itu, para pengunjukrasa pun memasang banner melintang di pintu masuk kantor Bupati.

    Banner itu bertuliskan ‘Bupati Terkaya se-Madura, Rakyatnya Termiskin no.3’. Setelah menempelkan banner, pengunjukrasa pun membacakan pernyataan sikap.

    “Pernyataan sikap kami. Satu: Bupati Sumenep takut menemui kami. Dua: Bupati Sumenep gagal mengentas kemiskinan. Tiga: Kami tidak perlu pernytaaan sikap dari siapapun selainnBupati. Kalau Bupati tidak merespkn, maka jangan salahkab kami kalau kami tidak percaya lagi,” ucapnya.

    Menurutnya, kemiskinan adalah persoalan serius yang membutuhkan penanganan serius pula. Karena itu, Aliansi BEM berjanji akan mengawal penanganan kemiskinan ini hingga tuntas.

    “Kami akan kawal, apa yang dilakukan Bupati untuk meniadakan kemiskinan. Karena hari ini diskusi dengan Bupati gagal dilakukan, maka kami akan datang kembali dengan massa yang lebih besar,” ucapnya. [tem/beq]

  • Dua Lansia Sumenep Tak Pernah Dapat Bantuan, Bupati Gercep

    Dua Lansia Sumenep Tak Pernah Dapat Bantuan, Bupati Gercep

    Sumenep (beritajatim.com) – Putriya (70) dan Hotipah (64), dua orang lansia warga Dusun Brakas Dajah, Desa Guluk-Guluk, Kecamatan Guluk-Guluk, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur hidup di sebuah gubuk reyot, masuk kategori Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Tak hanya itu, keduanya hidup serba kekurangan.

    Mereka biasanya ‘angon’ atau memelihara sapi milik tetangganya untuk mendapatkan upah. Herannya, kedua lansia ini sama sekali tidak pernah mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah.

    Mendengar kabar itu, Bupati Sumenep, Ach. Fauzi Wongsojudo pun bergerak cepat. Fauzi menemui kedua lansia itu sambil membawa ‘oleh-oleh’ berupa uang, beras 3 karung, dan mie instan.

    Saat bertemu di gubuk tengah persawahan itu, Fauzi menanyakan apa keinginan dari dua lansia tersebut? Ternyata, lansia bersaudara itu sama-sama tidak ingin pindah dari rumahnya, meski kondisi sangat tidak layak.

    “Ini rumah peninggalan orang tua. Kami tidak ingin pindah dari sini. Tapi kami mengucapkan terima kasih, Pak Bupati mau datang ke sini. Tak nyangka kaula, Pak Bupati entar kaenje,” ujarnya dalam bahasa campuran Madura.

    Menanggapi itu, Fauzi meminta pihak terkait agar segera melakukan perbaikan rumah tidak layak huni milik Hotipah dan Putriya.

    “Saya juga minta bantuan aparat desa nantinya untuk ikut bergotong-royong membangun rumah Bu Hotipa dan Putriya. Karena rumahnya kan di tengah sawah. Tidak ada akses jalan. Jadi pasti perlu tenaga tambahan untuk mengangkut bahan,” ucap Bupati.

    Selain itu, ia juga meminta Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil untuk membuatkan dokumen kependudukan berupa Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK).

    Kemudian mereka juga dimasukkan ke dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) supaya bisa mendapatkan bantuan sosial.

    “Selama ini mereka tidak tersentuh bantuan karena tidak ada identitas kependudukannya. Karena itu, Pemkab segera membuatkan KTP dan KK untuk Buk Hotipa dan Putriya,” ungkapnya. [tem/beq]

  • Antar Jemput Pasien, Puskesmas di Sumenep Dapat Hibah Mobil Pusling

    Antar Jemput Pasien, Puskesmas di Sumenep Dapat Hibah Mobil Pusling

    Sumenep (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep melalui Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) memberikan fasilitas kendaraan operasional roda empat atau Mobil Puskesmas Keliling (Pusling) kepada 29 Puskesmas.

    “Ini merupakan salah satu bentuk komitmen pemerintah daerah untuk memaksimalkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, utamanya dalam layanan transportasi mengantarkan pasien,” kata Bupati Sumenep, Ach. Fauzi Wongsojudo, Senin (6/5/2024).

    Ia menjelaskan, dengan mobil Pusling tersebut, diharapkan masyarakat bisa terlayani secara maksimal, terutama untuk jangkauan transportasi.

    “Pusling ini sebuah inovasi untuk meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Jadi janglauab layanannya yang diperluas dengan Pusling ini,” ujarnya.

    Bupati menambahkan, mobil Pusling ini juga bisa digunakan untuk menjemput pasien yang akan dibawa ke Pusmesmas. Selain itu juga bisa untuk mengantarkan pasien pulang ke rumahnya setelah sembuh pasca dirawat di Puskesmas.

    “Pusling ini harus dimanfaatkan sesuai fungsinya. Jadi mobil ini hanya untuk kepentingan melayani kesehatan, jangan digunakan untuk keperluan pribadi,” tukasnya.

    Bupati pun meminta para Kepala Puskesmas dan jajarannya supaya merawat mobil Pusling itu dengan baik, karena merupakan sarana untuk lebih mendekatkan pelayanan kepada masyarakat.

    “Kami berharap para perawat dan tenaga kesehatan Puskesmas meningkatkan pelayanan kepada pasien, supaya tidak ada keluhan tentang mutu layanan. Layanilah dengan keramahan, senyum, dengan hati dan ikhlas,” ucap Bupati. [tem/suf]

  • Wabup Sumenep Datang ke Kantor PDIP, Ada Apa?

    Wabup Sumenep Datang ke Kantor PDIP, Ada Apa?

    Sumenep (beritajatim.com) – Wakil Bupati Sumenep, Dewi Khalifah (Nyai Eva) mendatangi kantor Sekretariat DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Senin (6/5/2024). Dia datang ditemani ibunda tercinta, Nyai Hj Aqiqah Usymuni, dengan pengawalan ratusan kader Muslimat NU dan sejumlah aktivis perempuan.

    Kedatangan Nyai Eva ke Sekretariat PDIP Sumenep ternyata untuk mewujudkan niat maju lagi di Pilkada 2024. Dia mendaftarkan diri sebagai Bakal Calon Wakil Bupati (Bacawabup) Sumenep.

    “Hari ini saya mendaftarkan diri sebagai bakal calon wakil bupati ke PDI Perjuangan. Semoga bisa ‘berjodoh’ dan meneruskan Fauzi – Eva periode kedua,” katanya.

    Ia menuturkan, dirinya memantapkan hati mendaftarkan diri sebagai calon wakil bupati mendampingi Ach. Fauzi Wongsojudo untuk periode kedua karena sesuai wasiat almarhum suaminya, KH Syafraji dan dengan restu ibunda.

    “Kata almarhum, kalau kamu mau maju lagi, majulah bersama Pak Fauzi. Insyaa Allah akan berhasil. Karena itu, saya tidak akan mendaftar ke partai lain. Saya hanya mendaftar melalui PDI Perjuangan,” tandasnya.

    Sementara Ketua Desk Pilkada PDI Perjuangan Sumenep, Zainal Arifin menerangkan, Nyai Eva merupakan pendaftar keenam yang mendaftar sebagai bakal calon wakil bupati Sumenep melalui PDI Perjuangan.

    Selain Nyai Eva, lima pendaftar bakal cawabup lainnya ke PDI Perjuangan Sumenep adalah Nurfitriana Busyro Karim (anggota DPRD Jawa Timur dari PKB), Herman Dali Kusuma (anggota DPRD Sumenep dari PKB), Faisal Muhlis (Ketua DPD PAN Sumenep), KH Qusyairi (pengasuh salah satu Ponpes di Ganding Sumenep), dan Syamsul Arifin (kepala desa di Ambunten).

    “Kami di DPC PDI Perjuangan ini kewenangannya sebatas menerima berkas-berkas pendaftaran. Untuk menentukan siapa yang akan direkomendasikan partai maju dalam Pilkada 2024 sepenuhnya kewenangan DPP,” tandasnya.

    DPC PDI Perjuangan Sumenep membuka pendaftaran bakal cabup dan cawabup untuk Pilkada Sumenep 2024 sejak Rabu (24/4/2024) hingga Sabtu (18/04/2024). [tem/beq]

  • Pilgub, PDIP Jatim Dikabarkan Kirim Sejumlah Nama ke DPP, Siapa Dia?

    Pilgub, PDIP Jatim Dikabarkan Kirim Sejumlah Nama ke DPP, Siapa Dia?

    Surabaya (beritajatim.com) – DPD PDI Perjuangan Jawa Timur dikabarkan telah mengirimkan sejumlah nama ke DPP PDIP yang akan dipertimbangkan untuk maju di Pilgub Jatim 2024.

    Achmad Fauzi Wongsojudo, Bupati Sumenep sekaligus kader PDI Perjuangan yang disinyalir masuk di antara nama yang disetor ke DPP PDI Perjuangan tidak berani membenarkan kabar tersebut.

    Menurut dia, kabar itu akan lebih tepat jika dikonfirmasi ke DPD PDI Perjuangan Jatim.

    “Coba itu dikonfirmasi langsung ke DPD,” kata Fauzi usai menghadiri acara Rakorwil PAN di Hotel Vasa Surabaya, Selasa (30/4/2024).

    Pria yang akrab disapa Cak Fauzi ini mengaku tidak memiliki kapasitas berbicara urusan Pilgub Jatim.

    “Saya ini kan cuma ketua DPC Sumenep,” tukas Fauzi singkat.

    Sebelumnya, Ketua DPD PDIP Jatim, MH Said Abdullah mengaku partainya masih berproses mengerucutkan kandidat yang akan diusung dalam Pemilihan Gubernur Jawa Timur.

    “Untuk Pilgub, kami masih dalam proses,” ujar Said menanggapi pertanyaan wartawan di Surabaya.

    Ketua Banggar DPR RI itu juga mengakui bahwa partainya menjalin komunikasi dengan incumbent Khofifah Indar Parawansa.

    “Paling tidak kami sudah duduk bersama dengan Mbak Khofifah dan kader-kader PAN dalam rangka Rakorwil. Ini kan indah kalau kita duduk bersama seperti saat ini,” pungkas Said. (tok/ian)

  • Kapolda Jatim: Rayakan May Day dengan Santun

    Kapolda Jatim: Rayakan May Day dengan Santun

    Surabaya (beritajatim.com) – May Day yang akan dirayakan pada 1 Mei 2024 nanti mendapat perhatian dari Kapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto. Disela halal bihalal dengan pada 28 serikat pekerja, orang nomor satu di korps Bhayangkara Jawa Timur ini meminta pada buruh untuk merayakan May Day dengan santun.

    Selain itu, Kapolda juga berharap agar para pekerja swasta ini untuk senantiasa menjaga situasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Sitkamtibmas).

    ” Kita menghimbau pada saat nanti merayakan may day jangan terlalu euforia yang berlebihan. Merayakan ulang tahun dengan hikmat dengan santun, dengan membuat kegiatan kegiatan yang membawa manfaat untuk masyarakat di lingkungan masing masing,” kata Kapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto.

    Kapolda juga mempersilahkan kepada para pekerja dari luar kota yang akan merayakan hari buruh di Surabaya. Dan kepolisian akan melakukan pengawalan dan jangan sampai mengganggu pengguna jalan lain.

    “Kemudian perwakilan dari luar kota Surabaya yang merayakan May Day monggo, nanti kita kawal dan kita amankan tapi jangan mengganggu pengguna jalan yang lain,” tambahnya.

    Sedangkan untuk pengamanan sudah disiapkan dan nantinya akan dikomunikasikan dengan para ketua serikat pekerja dan serikat buruh.

    Sementara itu Ketua SPSI Jatim Ahmad Fauzi, menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kapolda Jatim atas sambutannya dalam kegiatan halal bi halal.

    Pihaknya berkomitmen Jawa Timur harus kondusif, kamtibmas harus menjadi nomor satu dan prioritas.

    “Nanti May Day akan dikerahkan 50 ribu orang, namun yang terpenting sesuai arahan Pak Kapolda bahwa kamtibmas adalah nomor satu,” kata Ketua SPSI Jatim, Ahmad Fauzi.

    Pada peringatan May Day nanti lanjutnya ada beberapa hal yang akan disampaikan diantaranya, UU Omnibus law menjadi prioritas.

    “Omnibus law ini masih menyisakan masalah yang penting khususnya UMK yang ada di Indonesia,” ujarnya. [uci/aje]

  • 3 Pimpinan Parpol Akan Bertemu Bahas Pilgub Jatim, Khofifah-Achmad Fauzi?

    3 Pimpinan Parpol Akan Bertemu Bahas Pilgub Jatim, Khofifah-Achmad Fauzi?

    Surabaya (beritajatim.com) – Wacana duet Khofifah Indar Parawansa-Achmad Fauzi Wongsojudo di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur 2024 kian mengemuka.

    Hal ini menyusul rencana digelarnya pertemuan antara ketua DPD PDI Perjuangan Jatim Said Abdullah, Ketua DPD Gerindra Jatim Anwar Sadad dan Ketua DPD Golkar Jatim M. Sarmuji. Pertemuan tersebut disinyalir untuk membahas peta politik Jawa Timur menyambut Pilgub 2024.

    Ketika ditanya kabar itu, Achmad Fauzi Wongsojudo mengaku belum mendengar desas-desus wacana tersebut. Apalagi soal rencana permuan tiga pimpinan partai PDIP, Gerindra dan Golkar.

    “Itu isu dari mana sumbernya? Stop dulu ya urusan Pilgub,” kata Fauzi sambil keheranan usai menghadiri acara kepemudaan di Surabaya, Rabu (24/4/2024) malam.

    Pri yang akrab disapa Cak Fauzi itu enggan menjawab spekulasi politik yang berkembang di Jatim tersebut.

    ‘”Mungkin teman-teman bisa tanya ke yang mau maju saja, jangan ke saya. Kok saya terus di tanyain,” canda bupati di ujung pulau Madura itu.

    Sekadar diketahui, hasil analisis direktur ARCI Baihaki Siraitj menyebutkan bahwa duet Khofifah-Cak Fauzi memang cukup realisitis dalam memimpin Jatim.

    Fauzi dinilai sebagai sosok teknokrat yang bisa membantu Khofifah untuk memajukan Jawa Timur.

    “Saya kira keduanya kalau bersanding menjadi pasangan yang saling melengkapi dalam memajukan Jawa Timur,” kata Baihaki Sirajt ketika dikonfirmasi beberapa waktu yanh lalu.

    Baihaki mengatakan, Fauzi memiliki modal sosial cukup kuat, yakni dukungan masyarakat Madura dan pesisir utara Jatim.

    Selain itu, Baihaki menilai Fauzi punya kinerja cemerlang karena berhasil menaikkan pertumbuhan ekonomi di Sumenep.

    “Saya kira modal yang dimiliki cukup melengkapi. Kalau duet Khofifah-Fauzi memimpin, Jatim akan semakin bergerak kencang,” tambahnya.

    Seperti diketahui, hasil survei ARCI menyatakan Achmad Fauzi Wongsojudo yang memiliki elektabilitas 8,1 persen. Pria yang akrab disapa Cak Fauzi ini lahir dan besar di Sumenep, Madura, pada 21 Mei 1979.

    Selain sebagai Cagub, Cak Fauzi juga berpotensi maju sebagai Cawagub Jatim. Data dari lembaga survey ARCI, pada survei terbaru pada maret 2024, elektabilitas Achmad Fauzi mencapai 19,2 persen.

    Sementara itu, berdasarkan hasil survei Top of Mind bakal calon Gubernur di Pilkada Jatim 2024 yang digelar lembaga survei Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI), nama Khofifah Indar Parawansa elektabilitasnya mencapai 41,5 persen.

    Khofifah menjadi nama terkuat, khususnya dari segi top of mind masyarakat, elektabilitas, popularitas maupun kesukaan warga Jawa Timur. [tok/aje]