Tag: Fauzi

  • Kepsek di Cianjur Bantah Video Viral Siswinya Tes Kehamilan, Sebut Tes Urine Rutin 2 Kali Setahun – Halaman all

    Kepsek di Cianjur Bantah Video Viral Siswinya Tes Kehamilan, Sebut Tes Urine Rutin 2 Kali Setahun – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Viral di media sosial video yang memperlihatkan sejumlah siswi di Sekolah Menengah Atas (SMA) mengantre di depan toilet sekolah.

    Dalam narasi video yang beredar, siswi tersebut sedang melakukan tes kehamilan di sekolah.

    Peristiwa itu terjadi di SMA Sulthan Baruna, Kecamatan Cikadu, Cianjur, Jawa Barat.

    Melansir TribunJabar.id, Kepala SMA Sulthan Baruna, Sarman, membantah terkait narasi siswinya melakukan tes kehamilan.

    Menurutnya, kegiatan tersebut sudah menjadi agenda rutin sekolah setiap tahun.

    “Aduh viral ya, jadi rekaman video itu bukan tes kehamilan, tapi tes urine.”

    “Ini memang sudah menjadi agenda atau program sekolah setiap tahun. Para siswa juga tidak menolak dengan kegiatan ini,” jelasnya melalui sambungan telepon WhatsApp, Rabu (22/1/2025).

    Sarman menyebut, program itu dilakukan dua kali setahun untuk seluruh siswi dan telah berjalan selama dua tahun.

    Menurutnya, program tersebut ada atas hasil musyawarah pihak sekolah dengan orang tua.

    Tujuannya, kata dia, untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

    “Narasinya terlalu vulgar, sehingga terkesan di sekolah kami ada siswi hamil dan dilakukan tes kehamilan,” katanya kepada Kompas.com.

    Sarman menerangkan, hingga kini, hasil tes selalu menunjukkan tidak ada temuan yang mengkhawatirkan.

    “Alhamdulillah, dari empat kali tes, tidak ada temuan apapun,” tandasnya.

    Lebih lanjut Sarman menjelaskan, video yang viral tersebut direkam pada Senin (20/1/2025), oleh seorang guru perempuan di sekolah tersebut.

    Guru yang bersangkutan pun telah dimintai klarifikasi.

    Sarman telah meminta guru tersebut untuk segera menghapus video itu.

    “Kalau sekarang masih ada video yang beredar, itu kemungkinan diunggah ulang oleh pihak lain,” terangnya.

    Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, menyanyangkan kejadian tersebut.

    Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VI Jawa Barat, Nonong Winarni mengatakan, kegiatan yang bersifat privasi seharusnya tidak menjadi konsumsi publik.

    “Kami lebih menyoroti, mengapa hal tersebut sampai diunggah ke media sosial.”

    “Pasalnya itu adalah aktivitas yang melibatkan privasi siswa, seharusnya, cukup untuk kepentingan internal sekolah saja,” tandasanya.

    Terkait persoalan itu, pihaknya telah menyurati kepala sekolah.

    Pihaknya juga mengintruksi seluruh kepala sekolah untuk lebih mengawasi dan mengedukasi para guru dalam menggunakan media sosial.

    “Intruksi ini tidak hanya berlaku bagi sekolah bersangkutan , tetapi juga untuk seluruh sekolah.”

    “Kepala sekolah, guru, dan siswa harus senantiasa bijak dalam menggunakan media sosial. Tidak semua hal dapat diunggah dan dijadikan konsumsi publik,” jelasnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Viral Siswi SMA di Cianjur Dites Kehamilan oleh Sekolah, Mengantre Depan Toilet

    (Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJabar.id/Fauzi Noviandi, Kompas.com/Firman Taufiqurrahman)

  • Sosok Kekasih Bripda Faras Batal Menikah, Tatapan Kosong karena sang Polisi Ditikam Bandar Narkoba – Halaman all

    Sosok Kekasih Bripda Faras Batal Menikah, Tatapan Kosong karena sang Polisi Ditikam Bandar Narkoba – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Tita (22), adalah orang spesial bagi Bripda Faras Nabhan Atallah anggota Satresnarkoba Polres Lahat.

    Bripda Faras menjadi korban meninggal karena ditikam saat penggerebekan bandar narkoba di Tanjung Sakti Kabupaten Lahat, Sumatra Selatan.

    Sementara kepada wartawan, sang kekasih mengungkap cerita sebelum Bripda Faras menjemput maut.

    Tita mengetahui kabar tersebut dari teman satu letting almarhum.

    Keduanya tidak bertemu sekitar 12 hari lamanya.

    “Dapat kabar dari kawan satu lettingnya sekitar jam setengah 4 tadi kalau Ayas kena tusuk sajam saat penggerebekan,” ujar Tita saat dijumpai, Rabu (22/1/2025), dikutip dari TribunSumsel.com.

    Tita mengungkap almarhum pernah bercerita tentang rencana menikah.

    Rencana pernikahan kedua bisa diwujudkan jika Tita telah lulus kuliah.

    “Ada rencana menikah, tapi menunggu saya lulus kuliah dan sama-sama sukses,” katanya.

    Tita menyebut terakhir kali ia bertemu dengan almarhum ialah sekitar tanggal 10 Januari 2025.

    Saat pertemuan terakhir itu, Tita sudah melihat gelagat yang aneh dari Faras.

    “Tatapannya kosong, dan dia juga agak tertutup di media sosial,” katanya.

    Selain itu ada sebuah pesan dari almarhum ke Tita yang diingatnya.

    “Dia bilang kamu bisa sendiri jangan manja,” katanya.

    Bripda Faras Nabhan Atallah, anggota Polres Lahat, tewas saat melakukan penggerebakan narkoba di Lahat.

    Sementara rekannya, Brigpol Didit Prasetyo dan Bripka Kunto Wibisono, masih menjalani perawatan di rumah sakit.

    Diketahui, Bripda Faras Nabhan Atallah saat ini berusia 23 tahun.

    Orang tua Bripda Faras Nabhan Atallah tinggal di perumahan Villa Gardena 4, Jalan Jepang, Kelurahan Alang-alang Lebar, Kecamatan Alang-alang Lebar, Palembang.

    Pantauan di lokasi, suasana duka menyelimuti kediaman keluarga almarhum di Palembang, Rabu siang. 

    Sejumlah tetangga, kerabat hingga kolega ayah almarhum yang juga anggota polisi terlihat sudah berada di rumah duka sambil menunggu kedatangan jenazah Bripda Faras yang masih dalam perjalanan dari Lahat menuju ke Palembang. 

    “Jenazah belum sampai, kemungkinan siang atau sore ini. Habis salat Ashar mau dimakamkan,” ujar Ahmad Fauzi ayah kandung almarhum, dengan mulut bergetar.

    Namun, keluarga belum bisa dimintai keterangan mengenai kabar duka tersebut.

    Rencananya, jenazah Bripda Faras akan dimakamkan di TPU Kebun Bunga, Sukarami, Palembang.

    Selain Bripda Faras, dua personel lainnya mengalami luka serius dan masih menjalani perawatan di RSUD Lahat.

    Sementara, terduga pelaku penikaman diketahui sudah diamankan dan saat ini masih menjalani pemeriksaan di Polres Lahat. 

    Kronologi

    Dari informasi yang dihimpun, Bripda Faras meninggal saat melakukan penangkapan dua tersangka bandar ganja yakni Ebi (27) dan Lindi Fernandes (20), di simpang tiga PUMU, Kecamatan Tanjung Sakti PUMU, Lahat, Sumsel.

    Sebelumnya polisi sering mendapat laporan bahwa pelaku diduga sering menjadikan rumahnya tempat transaksi narkotika jenis Ganja.

    Mendapat informasi tersebut, Kasat Resnarkoba Polres Lahat memerintahkan anggotanya untuk melakukan penyelidikan dan penangkapan terkait tindak pidana narkotika jenis ganja tersebut. 

    Saat anggota melakukan penggerebekan di kediaman Ebi, Ebi yang saat itu kebetulan membuka pintu rupanya telah menyiapkan sebilah parang.

    Saat pintu pintu terbuka langsung mengibaskan parangnya ke tiga anggota tersebut secara membabi buta. 

    Usai lakukan penyerangan, Ebi langsung melarikan diri melalui pintu belakang, sambil memegang parang di tangan kanannya.

    Secara spontan, satu anggota yang terluka langsung menembakkan pistolnya ke kaki betis kiri Ebi, hingga buatnya tersungkur.

    Kejadian itu jelas buat warga sekitar jadi heboh. Meski terluka, anggota yang lakukan penggerebekan itu langsung menangkan Ebi, dan lakukan penggeledahan di rumahnya.

    Alhasil, polisi menemukan satu bulan tas ransel berwarna cokelat berisi 1.2 kilogram ganja kering siap edar, yang telah dibungkus per paketan.

    “Ya memang ada anggota kita yang meninggal dalam tugas. Tiga anggota menjadi korban, satu anggota meninggal saat lakukan penangkapan pelaku narkoba. Untuk pelakunya telah diamankan,” terang Kapolres Lahat AKBP God Parlasro Sinaga SIK, melalui Kasubsi Humas, Aiptu Lispono, Rabu.

    Dari kejadian itu, polisi bukan hanya berhasil menangkap Ebi, Lidi yang jadi rekan Ebi juga berhasil diamankan.

    Untuk korban almarhum Bripda Faras sudah diserahkan ke pihak keluarga, sedangkan dua anggota lain yang terluka, tengah dalam perawatan medis di RS Besemah, Kota Pagaralam.

    Setelah petugas berhasil melumpuhkan pelaku dan Lindi Fernandes petugas polisi melakukan penggeledahan dan pemeriksaan terhadap rumah milik terduga pelaku.

    Dari penggeledahan, didapatkan barang bukti berupa satu buah tas ransel warna cokelat berisi daun kering diduga narkotika jenis ganja berat brutto 1020 gr (seribu dua puluh gram) dan pelaku EBI mengakui barang bukti tersebut adalah miliknya.

    “Selanjutnya kedua pelaku dan barang bukti dibawa ke Sat Narkoba Polres Lahat untuk pemeriksaan lebih lanjut, ” Sampainya.

    Brigpol Didit Prasetyo dan Bripka Kunto Wibisono masih menjalani perawatan di rumah sakit akibat serangan parang yang dilayangkan Ebi, bandar narkoba saat penggerebekan. 

    Saat ini keduanya masih mendapat perawatan di RSUD Besemah Pagar Alam akibat kibasan senjata tajam jenis pisau yang dilayangkan pelaku. 

    Brigpol Didit Prasetyo mengalami luka pada bagian lengan dan bawah ketiak, sedangkan Bripka Kunto Wibisono alami luka pada bagian pantat. 

    “Keduanya masih dirawat di RSUD Besemah. Sejauh ini keduanya sadar meski masih menahan rasa sakit akibat luka,” terang Kapolres Lahat, AKBP God Parlasro Sinaga SIK, melalui Kasubsi Humas, Aiptu Lispono, Rabu (22/1/2025).

    Adapun suasana duka menyelimuti upacara pelepasan jenazah personel Polres Lahat, Bripda Faras Nabhan Attalah.

    Upacara pelepasan jenazah sendiri bertindak sebagai Inspektur upacara Wakapolres Lahat, Kompol Ishandi Saputra,  SH, S. I. K., M.IK, Perwira Upacara Kabag Sdm Polres Lahat Kompol Sutrisman, S.H.,M.M dan komandan upacara IPDA Noprianto serta diikuti oleh seluruh personil Polres Lahat dan Bhayangkari Polres Lahat. 

    Setelah pelepasan jenazah personil Polres Lahat Bripda Faras Nabhan Attalah dibawa ke rumah duka yang berada di Kota Palembang dengan menggunakan R4 Dinas (Ambulance).

    Bripda Faras Nahbah Atallahsendiri wafat saat menjalankan tugas sebagai anggota Satnarkoba Lahat. 

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Berencana Menikahinya, Kekasih Ungkap Pesan Terakhir Bripda Faras Nabhan Atallah Sebelum Tewas
    Penulis: andyka wijaya

  • Duka Keluarga Bripda Faras, Polisi yang Tewas Ditusuk Bandar Narkoba di Lahat – Halaman all

    Duka Keluarga Bripda Faras, Polisi yang Tewas Ditusuk Bandar Narkoba di Lahat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Keluarga Bripda Faras Nahbah Atallah, anggota Satresnarkoba Polres Lahat, mengalami kesedihan mendalam setelah Faras tewas diserang bandar narkoba saat penggerebekan pada Rabu (22//1/2025).

    Dari pantauan di rumah duka di Villa Gardena 4, Jalan Jepang, Kelurahan Alangalang Lebar, Palembang, Sumatra Selatan, pelayat mulai berdatangan untuk memberikan ucapan duka cita.

    Ayah Bripda Faras, Kompol Ahmad Fauzi, terlihat sangat terpukul.

    Bripda Faras tewas akibat serangan dengan parang saat melakukan penangkapan dua tersangka bandar narkoba, Ebi (27) dan Lindi Fernandes (20), di Simpang Tiga PUMU, Kecamatan Tanjung Sakti.

    Kejadian ini berlangsung sekira pukul 03.30 WIB.

    Sebelum penangkapan, polisi menerima laporan Ebi sering menjadikan rumahnya sebagai tempat transaksi narkotika jenis ganja.

    Saat anggota kepolisian melakukan penggerebekan, Ebi yang membuka pintu langsung menyerang dengan parang, melukai dua anggota lainnya, Brigpol Didit Prasetyo dan Bripka Kunto Wibisono.

    Setelah penyerangan, Ebi melarikan diri, namun salah satu anggota yang terluka berhasil menembak kakinya hingga terjatuh.

    Dalam penggeledahan, polisi menemukan 1,2 kilogram ganja kering siap edar di rumah Ebi.

    Tindakan Pihak Berwenang

    Kasubsi Humas Polres Lahat, Aiptu Lispono, mengkonfirmasi, satu anggota tewas dalam tugas.

    “Ya, memang ada anggota kita yang meninggal dalam tugas. Tiga anggota menjadi korban, satu di antaranya meninggal saat melakukan penangkapan pelaku narkoba,” jelasnya.

    Dua anggota yang terluka saat ini masih menjalani perawatan di RSUD Lahat.

    Sementara itu, Ebi dan Lindi telah diamankan dan sedang menjalani pemeriksaan lebih lanjut di Polres Lahat.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Update Kebakaran Glodok Plaza: Total 11 Kantong Jenazah Dibawa ke RS Polri Untuk Diidentifikasi  – Halaman all

    Update Kebakaran Glodok Plaza: Total 11 Kantong Jenazah Dibawa ke RS Polri Untuk Diidentifikasi  – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tim SAR gabungan kembali membawa dua kantong jenazah dari lokasi kebakaran Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat, Rabu (22/1/2025).

    Dua kantong jenazah itu dibawa setelah tim melakukan pembersihan di lokasi kebakaran Glodok Plaza yang dimulai sejak pukul 09.00 WIB di lantai 7,8, dan 9 gedung.

    “Pada Pukul 16.39 WIB penemuan dua kantong jenazah di lantai 8 dan langsung di bawa ke RS Polri Kramat Jati bersama tim DVI Polri,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan dalam keterangannya, Rabu.

    Yohan mengatakan hingga saat ini total 11 kantong jenazah yang sudah dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur untuk diidentifikasi.

    “Untuk jumlah yang sudah dievakuasi bertambah 2 menjadi 11 kantong jenazah, sedang proses identifikasi di RS Polri Kramat Jati,” ucapnya.

    Sementara itu, Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati mengaku kesulitan dalam mengidentifikasi korban kebakaran Glodok Plaza.

    Hal itu disampaikan Kabid DVI Rodokpol Pusdokkes Mabes Polri Kombes Pol Ahmad Fauzi kepada awak media di RS Polri, Jakarta Timur, Sabtu (18/1/2025).

    “Kita upayakan kemarin awalnya sidik jari namun ada sidik jari yang tidak bisa. Kita coba giginya, kemudian DNA kita ambil,” ujar Ahmad kepada awak media di RS Polri, Jakarta Timur, Sabtu (18/1/2025).

    Ahmad berujar pihaknya membutuhkan waktu yang tidak singkat dalam proses identifikasi identitas korban kebakaran.

    Menurutnya, proses ini akan memakan waktu hingga berminggu-minggu.

    Dalam beberapa kasus, pemeriksaan jenazah harus dilakukan kembali untuk mendapatkan data post mortem yang lebih akurat.

    “Pengalaman kami itu satu sampai dua minggu. Itu kalau lancar, mudah-mudahan lancar namun kalau misalnya ada kendala, kita ulang lagi sampai nanti hasilnya keluar atau tidak,” jelasnya.

    Ahmad menuturkan hasil pemeriksaan DNA akan diperiksa terlebih dahulu di lab.

    “Pemeriksaan DNA kan perlu waktu jadi DNA yang kita ambil dari jenazah nanti diperiksa di lab DNA untuk mencari profilnya. Kemudian, kita juga periksa sampel DNA dari keluarga sama-sama kita cari profilnya nanti kita bandingkan,” ungkapnya.

    Sejak peristiwa kebakaran Glodok Plaza terjadi pada Rabu (15/1/2025) malam, sebanyak 14 orang dilaporkan hilang.

    14 orang yang dilaporkan hilang di antaranya Ade Aryati (29), Sinta Amelia (20), Aldrinas (29), Aulia Belinda (28), Oshima Yukari (25) dan Deri Saiki (25).

    Selanjutnya, Indira Seviana Bela (25) dan Keren Shalom J (21), Intan Mutiara (26), Desty dan Zukhi Radja (42), Chika Adinda Yustin (26), Muljadi (56) serta Dian Cahyadi (38).

  • Pemkot Tegal Bantu Warga Terdampak Angin Kencang di Kelurahan Tegalsari

    Pemkot Tegal Bantu Warga Terdampak Angin Kencang di Kelurahan Tegalsari

    TRIBUNJATENG.COM, TEGAL – Pemkot Tegal memberikan bantuan kepada korban atap rumah roboh akibat angin kencang di Kelurahan Tegalsari, Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal, Rabu (22/1/2025).

    Warga terdampak adalah Agus Imam Fauzi, warga RT 10 RW 01 Kelurahan Tegalsari.

    Bantuan secara langsung diserahkan oleh Pj Wali Kota Tegal, Agus Dwi Sulistyantono. 

    Setelah mendapatkan bantuan, Agus Imam Fauzi berterima kasih kepada Pemkot Tegal.

    Dia bercerita, hujan disertai angin kencang terjadi saat sedang bekerja pada Selasa (21/1/2025) sekira pukul 21.00.

    Sedangkan di rumah hanya ada istri dan kedua anaknya.

    Tiba-tiba atap ruang tengah ambruk, sehingga genteng beserta bambu atap rumah berserakan.

    “Atas nama keluarga saya ucapkan terima kasih.”

    “Semoga bantuan ini dapat bermanfaat bagi keluarga kami dan dapat beraktivitas seperti biasa,” katanya.

    Pj Wali Kota Tegal, Agus Dwi Sulistyantono mengatakan, bantuan yang diberikan berupa asbes, kayu reng, kayu blandar, kayu usuk, paku asbes, paket sembako, family kit, dan paket dapur keluarga.

    Bantuan ini supaya rumah terdampak segera diperbaiki.

    Ia pun menitipkan kondisi rumah atap rumah roboh kepada Babinkantibmas, Babinsa Kelurahan Tegalsari untuk memonitor. 

    “Mungkin tidak seluruhnya kami bantu, sehingga pada akhirnya memberikan fungsi yang normal pada keluarga,” ungkapnya. (*)

  • Selain Glodok Plaza, 694 Gedung Bertingkat di Jakarta Tak Penuhi Standar Proteksi Kebakaran – Page 3

    Selain Glodok Plaza, 694 Gedung Bertingkat di Jakarta Tak Penuhi Standar Proteksi Kebakaran – Page 3

    Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri masih menelaah data ante mortem yang diserahkan oleh pihak keluarga. Data-data itu akan digunakan untuk membantu proses identifikasi terhadap korban kebakaran Gedung Glodok Plaza, Jakarta Barat.

    Kabid DVI Rodokpol Pusdokkes Mabes Polri Kombes Pol Ahmad Fauzi menyampaikan, terdapat delapan kantung jenazah yang diterima oleh Rumah Sakit (RS) Polri.

    “Kemarin kita kumpulkan data ante mortem, saat ini sedang kita dalami lagi,” kata dia kepada wartawan, Senin (20/1/2025).

    Ahmad Fauzi mengatakan, data ante mortem akan disortir terlebih dahulu, misalnya si A dilaporkan oleh si B, nah si B akan ditanya-tanya lebih lanjut guna mendapatkan keterangan secara mendetail, sekaligus menghindari kekeliruan.

    “Kita tanya kapan terakhir lihat? Kalau misalnya dia ada di situ karena saya bersama sama dengan dia dan saya selamat nah itu bisa kita percaya atau terkahir di mem-posting story dia entah story IG dan dia ada di situ, dan sekarang dia tidak bisa dihubungi,” ucap dia.

    Ahmad Fauzi mengatakan, data ante mortem akan dicocokkan dengan data post mortem. Di mana, data post mortem diambil dari tubuh korban, seperti DNA dan lain sebagainya. Inilah, yang masih dalam proses.

    “Sedang dilakukan pemeriksaan forensik DNA ini kan DNA ada dua, DNA ante mortem dan post mortem, DNA ante mortem kita ambil dari keluarga. Otomatis kondisi sampel segar mudah kita periksa, yang menjadi kendala DNA post mortem yang kita ambil dari korban, dari tulang, otot yang jauh dari api,” ucap dia.

  • Banjir Terjang 3 Desa di Mojoagung Jombang, Ketinggian Air Capai 2 Meter

    Banjir Terjang 3 Desa di Mojoagung Jombang, Ketinggian Air Capai 2 Meter

    Jombang (beritajatim.com) – Banjir menerjang tiga desa di Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, pada Selasa (21/1/2025) malam.

    Desa Kademangan menjadi wilayah yang paling parah terdampak dengan total 474 kepala keluarga (KK) yang terimbas. Banjir ini disebabkan oleh meluapnya tiga sungai, yaitu Sungai Gunting, Sungai Pancir, dan Sungai Catakbanteng.

    Banjir di Desa Kademangan bukanlah hal baru bagi warga setempat. Setiap hujan deras turun, air sungai selalu meluap, membanjiri jalan desa dan masuk ke perkampungan padat penduduk. Warga sudah terbiasa dengan kondisi ini dan tidak panik ketika air mulai naik.

    Salah satu ciri khas banjir di desa ini adalah sifatnya yang cepat surut. Biasanya, jika air naik pada malam hari, maka keesokan paginya sudah mulai berangsur turun.

    Oleh sebab itu, meskipun air masuk ke dalam rumah, mayoritas warga memilih untuk tetap bertahan tanpa mengungsi. Mereka sudah terbiasa mengantisipasi dengan menaruh barang-barang berharga di tempat lebih tinggi.

    “Ketinggian air di jalan mencapai 120 sentimeter. Di dalam rumah, air setinggi 80 sentimeter. Bahkan di beberapa titik tertentu, ketinggian air mencapai 2 meter. Saya tidak mengungsi. Di desa kami sudah sering banjir,” ujar Umar Yani (60), seorang warga setempat.

    Umar menjelaskan bahwa banjir ini terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut sejak pukul 16.00 WIB. Bahkan, hujan deras terjadi di daerah hulu, seperti Wonosalam Jombang dan Kandangan Kediri, yang menyebabkan debit air sungai meningkat drastis hingga tak mampu lagi menampungnya.

    Air mulai masuk ke perkampungan sekitar pukul 23.00 WIB, menyebabkan genangan yang cukup tinggi di beberapa titik. Tiga sungai yang meluap, yakni Sungai Pancir, Sungai Gunting, dan Sungai Catakbanteng, menjadi penyebab utama banjir yang melanda tiga desa ini.

    Anggota Pusdalops BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Jombang, Imam Fauzi, membenarkan adanya banjir ini. Pihaknya langsung turun ke lokasi untuk melakukan pemantauan dan pendataan terhadap warga terdampak.

    Selain Desa Kademangan, dua desa lain yang juga terkena dampak adalah Desa Betek dan Desa Mancilan. Imam memastikan tidak ada korban dalam banjir tersebut. “Belum ada warga yang mengungsi. Kita terus lakukan pemantauan,” kata Imam di lokasi kejadian. [suf]

  • Satu Kantong Jenazah Korban Kebakaran Glodok Plaza Kembali Dikirim ke RS Polri Kramat Jati – Halaman all

    Satu Kantong Jenazah Korban Kebakaran Glodok Plaza Kembali Dikirim ke RS Polri Kramat Jati – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Satu kantong jenazah korban kebakaran Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat kembali dikirimkan ke RS Polri Kramat Jati pada Selasa (21/1/2025).

    Total kantong jenazah yang sudah dikirim berjumlah sembilan kantong jenazah.

    “Ya betul (kantong jenazah dikirim) pukul 13.51 WIB (ke RS Polri),” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Mohamad Yohan kepada wartawan.

    Tampak kantong jenazah tersebut dibawa menggunakan ambulans.

    Kantong jenazah tiba di instalasi Forensik RS Polri sekitar pukul 15.31 WIB.

    Proses identifikasi jenazah-jenazah tersebut masih berlangsung.

    Sebelumnya, Kabid DVI Rodokpol Pusdokkes Mabes Polri Kombes Pol Ahmad Fauzi mengatakan proses identifikasi akan menggunakan metode DNA.

    “Kita upayakan kemarin awalnya sidik jari namun ada sidik jari yang tidak bisa. Kita coba giginya, kemudian DNA kita ambil,” ujar Ahmad kepada awak media di RS Polri, Jakarta Timur, Sabtu (18/1/2025).

    Ahmad berujar pihaknya membutuhkan waktu yang tidak singkat dalam proses identifikasi identitas korban kebakaran.

    Menurutnya, proses ini akan memakan waktu hingga berminggu-minggu.

    Dalam beberapa kasus, pemeriksaan jenazah harus dilakukan kembali untuk mendapatkan data post mortem yang lebih akurat.

    “Pengalaman kami itu satu sampai dua minggu. Itu kalau lancar, mudah-mudahan lancar namun kalau misalnya ada kendala, kita ulang lagi sampai nanti hasilnya keluar atau tidak,” jelasnya.

    Ahmad menuturkan hasil pemeriksaan DNA akan diperiksa terlebih dahulu di lab.

    “Pemeriksaan DNA kan perlu waktu jadi DNA yang kita ambil dari jenazah nanti diperiksa di lab DNA untuk mencari profilnya. Kemudian, kita juga periksa sampel DNA dari keluarga sama-sama kita cari profilnya nanti kita bandingkan,” ungkapnya.

    Sejak peristiwa kebakaran Glodok Plaza terjadi pada Rabu (15/1/2025) malam, sebanyak 14 orang telah dilaporkan hilang, yakni Ade Aryati (29), Sinta Amelia (20), Aldrinas (29), Aulia Belinda (28), Oshima Yukari (25) dan Deri Saiki (25).

    Lalu Indira Seviana Bela (25) dan Keren Shalom J (21), Intan Mutiara (26), Desty dan Zukhi Radja (42), Chika Adinda Yustin (26), Muljadi (56) serta Dian Cahyadi (38).

    Untuk kasus kebakaran sendiri, kepolisian saat ini sudah memeriksa 9 saksi.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan sampai saat ini penyelidikan dilakukan Polres Metro Jakarta Barat diback up oleh Subdit Kamneg Ditreskrimum Polda Metro Jaya. 

    “Ada 9 saksi yang sudah diambil keterangan dalam rangka peristiwa ini,” kata Ade kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (20/1/2025).

    Dia menuturkan proses pembersihan serta proses pencarian masih dilakukan. 

    Kemudian para korban masih diidentifikasi Tim DVI RS Polri Kramatjati. 

    “Saat ini sedang dilakukan proses identifikasi,” ucapnya.

    Diketahui kebakaran melanda Glodok Plaza pada Rabu (15/1/2025) malam.

    Api baru bisa dijinakkan keesokan harinya setelah ratusan petugas pemadam kebakaran diturunkan.

  • Tahura Trail Running Race 2025 x EIGER ACT Adakan Event Lari Anti Mainstream dengan Track Seru dan Menantang!

    Tahura Trail Running Race 2025 x EIGER ACT Adakan Event Lari Anti Mainstream dengan Track Seru dan Menantang!

    JABAR EKSPRES – Memulai petualangan baru di tahun 2025, Bandung bakal menjadi tuan rumah Tahura Trail Running  Race 2025 (TTRR 2025), sebuah event lari di alam terbuka yang didukung penuh oleh EIGER Tropical Adventure.

    Lanskap hutan menakjubkan dan udara sejuk dengan track seru dan menantang akan menemani 3.600 peserta TTRR 2025.

    Agenda ini bakal berlangsung di Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda, Kota Bandung, Jawa Barat pada Sabtu – Minggu, 25-26 Januari 2025. 

    Tahura Trail Running Race merupakan lomba lari trail pioner di Indonesia yang dimulai pada 2013, dan kini hadir kembali untuk edisi ke-10. Pada setiap penyelenggaraannya.

    Tahura Trail Running Race selalu mengedepankan unsur sportivitas, keselamatan, fun, dan turut serta dalam pelestarian alam. Event ini juga menjadi pelopor lomba lari trail yang mengusung konsep konsep Sport Tourism Sustainability.

    Tahura Trail Running Race 2025 menawarkan konsep inovatif yang memadukan sensasi lari lintas alam dengan aksi konservasi lingkungan, serta pertunjukan seni budaya Jawa Barat yang eksotis.

    Dengan slogan SATU PELARI SATU POHON, Tahura Trail Running Race 2025 mengajak para pelari untuk turut melestarikan hutan dengan aksi menanam pohon sekaligus merawatnya.

    Berbagai kategori disiapkan di balapan trail run ini, mulai dari kategori keluarga 7 km, 10 km, 17 km, half marathon 21 km, hingga marathon 42 km. Seluruhnya bakal menyusuri sejuknya alam hutan tropis di Taman Hutan Raya Kota Bandung.

    Race Director Tahura Trail Running Race 2025 Ridwan Fauzi mengatakan, pihaknya merasa bangga bisa berkolaborasi dengan EIGER Tropical Adventure, karena memiliki visi dan misi yang sama untuk menggabungkan keseruan aktivitas olahraga serta pelestarian lingkungan. 

    Bersamaan dengan TTRR 2025, EIGER Tropical Adventure – brand asal Indonesia penyedia perlengkapan luar ruang – berkolaborasi dengan Tahura Trail Running, mengajak ribuan pelari berkenalan dengan koleksi terbaru yang diberi nama EIGER ACT. Lini kategori terbaru dari EIGER dikenalkan dalam konferensi pers TTRR 2025 di Flagship Store EIGER Jalan Sumatera, Selasa (21/1).

    Mario Pratama Chief Operating Officer EIGER mengatakan, EIGER ACT dikenalkan pertama kali di Tahura Trail Running Race 2025 sebagai hasil dari inovasi dan pengembangan panjang selama dua tahun terakhir. 

  • Satu lagi kantong jenazah korban Glodok Plaza tiba di RS Polri

    Satu lagi kantong jenazah korban Glodok Plaza tiba di RS Polri

    Kedatangan satu kantong jenazah ini menambah total kantong yang sudah diterima RS Polri Kramat Jadi menjadi sembilan kantong jenazah

    Jakarta (ANTARA) – Satu kantong jenazah korban kebakaran Glodok Plaza, Taman Sari, Jakarta Barat pada Rabu (15/1) malam tiba di Rumah Sakit Bhayangkara Tk I Pusdokkes Polri (RS Polri) Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa sore.

    Tampak kantong jenazah tersebut dibawa menggunakan ambulans dan tiba di RS Polri sekitar pukul 15.31 WIB.

    Kantong jenazah itu langsung dibawa ke gedung Instalasi Forensik RS Polri untuk proses identifikasi sebagai proses pengungkapan identitas korban.

    Kedatangan satu kantong jenazah ini menambah total kantong yang sudah diterima RS Polri Kramat Jadi menjadi sembilan kantong jenazah. Proses identifikasi jenazah-jenazah tersebut masih berlangsung.

    Sebelumnya, Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat I Pusdokkes Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, sudah mengambil 22 sampel DNA dari delapan kantong jenazah korban kebakaran Glodok Plaza, Jakarta Barat.

    “Sampai hari ini, kami telah menerima delapan kantong jenazah,” kata Kabid Yandokpol RS Polri Kombes Hery Wijatmoko di Pos DVI Ante Mortem Rumah Sakit Bhayangkara Tk I Pusdokkes Polri (RS Polri) Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (20/1).

    Delapan kantong itu sudah selesai dilakukan pemeriksaan dan sudah dilakukan pengambilan sampel untuk pemeriksaan DNA.

    “Kami sudah mengirimkan kurang lebih 22 sampel untuk pemeriksaan DNA dari delapan sampel kantong jenazah tersebut,” ujar Hery.

    Sejak peristiwa kebakaran Glodok Plaza terjadi pada Rabu (15/1) malam, sebanyak 14 orang telah dilaporkan hilang, yakni Ade Aryati (29), Sinta Amelia (20), Aldrinas (29), Aulia Belinda (28), Oshima Yukari (25) dan Deri Saiki (25).

    Lalu Indira Seviana Bela (25) dan Keren Shalom J (21), Intan Mutiara (26), Desty dan Zukhi Radja (42), Chika Adinda Yustin (26), Muljadi (56) serta Dian Cahyadi (38).

    Menurut Hery, masih adanya potensi korban lain di luar 14 korban hilang sehingga kebakaran Glodok Plaza masuk dalam kategori bencana terbuka (open disaster).

    “Karena seperti kemarin yang disampaikan dr. Fauzi, kemarin itu adalah open disaster. Bisa jadi ada korban yang kita juga belum tahu atau ada keluarga korban yang belum tahu bahwa keluarganya menjadi korban,” ujar Hery.

    Apalagi kebakaran yang terjadi di Glodok Plaza menyebabkan korban mengalami luka bakar hingga derajat 4 dan banyak menyisakan material.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025