Pamekasan (beritajatim.com) – Kecamatan Batumarmar dan Pademawu, menjadi lumbung suara Pasangan KH Kholilurrahman dan Sukriyanto (KHARISMA) pada pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024, Rabu (27/11/2024) lalu.
Hal tersebut berdasar hasil rekapitulasi tingkat kecamatan untuk pelaksanaan pemilihan bupati dan wakil bupati Pamekasan, mengacu pada data rekapitulasi yang berhasil dihimpun beritajatim.com, Jum’at (29/11/2024).
Dari data tersebut, pasangan KHARISMA meraih suara total sebanyak 291.246 suara dari 13 kecamatan berbeda di Pamekasan. Namun paslon nomor urut 2 Pilkada Pamekasan itu, unggul dari dua paslon lain di 10 kecamatan berbeda.
Dari 10 kecamatan berbeda yang memenangkan pasangan KHARISMA, masing-masing kecamatan Batumarmar, Kadur, Larangan, Pademawu, Pagantenan, Pakong, Pamekasan, Pasean, Proppo, dan Tlanakan.
Namun dari total 10 kecamatan yang memenangkan pasangan KHARISMA, tercatat dua kecamatan berbeda menjadi salah satu penyumbang suara terbanyak untuk pasangan yang mengusung tagline Bangkit Bersama Menuju Pamekasan Maju, yakni Kecamatan Batumarmar dan Pademawu.
Dari dua kecamatan tersebut, pasangan KHARISMA mampu mengumpulkan sebanyak 63.983 suara, terdiri dari sebanyak 32.923 suara di kecamatan Batumarmar, serta sebanyak 31.060 suara di Kecamatan Pademawu.
Sementara palon nomor urut 2, Muhammad Baqir Aminatullah dan Taufadi (BERBAKTI) mendapatkan sebanyak 263.739 suara di 13 kecamatan berbeda di Pamekasan, dan mereka mampu dominan di tiga kecamatan berbeda, yakni Galis, Palengaan, dan Waru.
Lumbung suara pasangan BERBAKTI, berhasil mereka kumpulkan di kecamatan Palengaan, di mana mereka mampu meraup sebanyak 34.398 suara dan meninggalkan dua paslon lainnya, baik Fattah Jasin dan Mujahid Anshori (TAUHID) maupun pasangan KHARISMA.
Sementara pasangan TAUHID belum mampu mengejar maupun melampaui perolehan suara dari dua paslon lainnya, sekalipun mereka juga memiliki basis massa dengan angka perolehan terbanyak di kecamatan Pamekasan (Kota), yakni sebanyak 6.323 suara.
KHARISMA: Ideal dan Representatif
Jauh sebelum proses pemilihan, pasangan KHARISMA memang sempat dianggap sebagai pasangan ideal dan representatif. Selain dari beragam pengalaman birokrasi maupun politik yang sudah melekat bagi kedua sosok tersebut, namun zona juga menjadi salah satu faktor yang relatif dominan.
KH Kholilurrahman merupakan sosok familiar khususnya bagi kalangan masyarakat Pamekasan, dan ia juga merupakan figur yang berdomisili di wilayah selatan Pamekasan, tepatnya di Pondok Pesantren Matsaratul Huda, Desa Panempan, Pamekasan. Sehingga masyarakat wilayah selatan lebih banyak tahu terhadap sosok yang akrab disapa Kiai Kholil.
Sehingga bukan sebuah kebetulan jika Kiai Kholil mendapat dukungan banyak suara di wilayah selatan, khususnya di kecamatan Pademawu, yang notabene berbatasan dengan pesantren yang ditinggalinya, yakni di wilayah kecamatan Pamekasan.
Hal yang sama juga berlaku bagi sang wakil, Sukriyanto yang berasal dari wilayah Pantura Pamekasan, tepatnya dari Desa Blaban, Kecamatan Batumarmar, Pamekasan. Sehingga raihan suara terbanyak di Batumarmar, tidak lepas dari keberadaan dirinya bersama para pendukung maupun relawan.
Kondisi tersebut mengingatkan pada perhelatan pesta demokrasi, yakni Pilkada Pamekasan sebelumnya. Di mana Badrut Tamam yang berpasangan dengan Raja’e (Almarhum) juga mampu unggul dari pesaingnya, seiring dengan status pasangan tersebut yang menjadi representasi dari wilayah selatan dan pantura Pamekasan.
Bahkan kondisi tersebut juga sempat disampaikan Ketua Fraksi Nasdem DPRD Pamekasan, Mustafa Afif yang menilai pasangan KHARISMA sebagai pasangan representatif.
“Kiai Kholil bersama Sukri merupakan pasangan representatif untuk Pilkada Pamekasan, Kiai Kholil representasi dari daerah selatan, dan Sukriyanto sebagai representasi dari daerah utara,” pungkasnya. [pin/ted]