Tag: Faruk Fatih Ozer

  • Kisah Tragis Kejatuhan Raja Kripto yang Dipenjara 11 Ribu Tahun

    Kisah Tragis Kejatuhan Raja Kripto yang Dipenjara 11 Ribu Tahun

    Jakarta

    Faruk Fatih Ozer, yang dulu dielu-elukan sebagai kisah sukses pendiri bursa kripto termuda di Turki, ditemukan tewas minggu ini di dalam sel isolasinya di penjara keamanan tinggi Tekirdag F-Type. Dia menjalani hukuman 11.196 tahun penjara atas salah satu skandal keuangan terbesar dalam sejarah negeri itu.

    Menteri Kehakiman Turki, Yilmaz Tunc, mengonfirmasi bahwa temuan awal menunjukkan dugaan bunuh diri. Perjalanan hidup Ozer termasuk kisah umum dunia kripto yaitu inovasi cepat, pertumbuhan tanpa kendali, dan kehancuran spektakuler.

    Tahun 2017, di usia 22 tahun, Ozer mendirikan Thodex, bursa kripto yang diposisikan sebagai sarana bagi warga Turki menuju aset digital global, di tengah krisis lira yang membuat banyak warga beralih ke Bitcoin.

    Dalam empat tahun, Thodex mengklaim punya lebih dari 400.000 pengguna dan memproses ratusan juta dolar per hari. Mereka melakukan strategi pemasaran agresif, dukungan selebritas, serta citra kuat berkat hubungan Ozer dengan kalangan pro pemerintah.

    Namun citra itu hancur seketika April 2021, ketika Thodex mendadak menghentikan penarikan dana dan situs webnya menghilang. Kabarnya, USD 2,6 miliar dana simpanan lenyap. Firma Chainalysis menyebut kasus ini sebagai salah satu penipuan bursa terbesar.

    Pelarian ke Albania

    Beberapa hari setelah kejatuhan Thodex, Ozer melarikan diri ke Albania. Adapun jaksa Turki mengeluarkan red notice Interpol. Pemuda yang sebelumnya tampil bersama kalangan elit bisnis Istanbul itu mendadak jadi simbol pengkhianatan nasional.

    Selama 16 bulan, ia berhasil menghindari penangkapan sebelum dibekuk Agustus 2022 di kota Vlore, Albania, setelah perburuan panjang yang melibatkan Interpol dan intelijen Turki. Ia diekstradisi ke Istanbul setahun kemudian untuk diadili atas tuduhan penipuan berat, pencucian uang, dan memimpin organisasi kriminal.

    September 2023, Ozer bersama saudaranya Guven dan Serap divonis bersalah oleh pengadilan Istanbul dan masing-masing dijatuhi hukuman 11.196 tahun.
    Angka fantastis ini berasal dari jumlah dakwaan atas 2.027 korban yang dikalikan.

    Ozer membantah tuduhan penipuan dan menyebut dirinya gagal karena ketidakjelasan regulasi. “Jika saya berniat kriminal, saya takkan bertindak seamatir ini,” katanya, mengklaim berencana mengembalikan dana setelah operasi Thodex stabil di luar negeri. Ia mengaku sempat berpikir bunuh diri, tapi memilih tetap berjuang membayar utang.

    Penjara Tekirdag, tempat Ozer ditahan, dikritik kelompok HAM karena praktik isolasi. “Tiga penjara tipe F yang dikunjungi menampung sejumlah kecil narapidana dengan hukuman seumur hidup berat. Satu-satunya kegiatan di luar sel, selain kunjungan dua minggu sekali dan telepon dua minggu sekali, hanya olahraga di halaman kecil yang menempel sel,” sebut Komite Eropa.

    Media lokal melaporkan bahwa Ozer ditemukan tergantung di kamar mandi selnya dan tim medis menyatakan ia meninggal di tempat.

    (fyk/fay)

  • Kisah Tragis Kejatuhan Raja Kripto yang Dipenjara 11 Ribu Tahun

    Kematian Mendadak Bos Kripto di Sel Keamanan Tinggi Guncang Turki

    Jakarta

    Kematian mendadak Faruk Fatih Ozer, pendiri perusahaan bursa kripto terkenal asal Turki Thodex, menimbulkan pertanyaan serius di negara tersebut.

    Ozer, pendiri sekaligus mantan CEO bursa kripto Turki Thodex, ditemukan tewas di sel tahanannya saat menjalani hukuman sangat panjang, yaitu 11.196 tahun penjara. Pengacaranya mempertanyakan kematiannya itu.

    Petugas menemukan tubuhnya tergantung di kamar mandi, menggunakan handuk dan seprai yang diikat jadi tali. Meski penyelidikan masih digelar, dia diduga mengakhiri hidupnya sendiri. Ia ditahan di penjara keamanan tinggi Tekirdag F-Type, fasilitas yang menuai kritik dari kelompok HAM karena menerapkan isolasi total.

    Pria berusia 31 tahun itu dijatuhi hukuman 11.196 tahun penjara di 2023 setelah pengadilan memvonisnya atas tuduhan penipuan, pencucian uang, dan berbagai kejahatan lain yang terkait dengan kejatuhan Thodex.

    Bursa yang berbasis di Istanbul itu menolak akses ribuan investor terhadap aset digital dan tiba-tiba menghentikan operasi pada 2021, bersamaan dengan menghilangnya sang CEO. Faruk kemudian ditangkap di Albania dan diekstradisi ke Turki dua tahun kemudian.

    Ia divonis bersama sejumlah orang lain yang disebut sebagai anggota organisasi kriminal yang dipimpinnya, termasuk dua saudara kandungnya, dari total 21 terdakwa.

    Pengacara menyalahkan pihak penjara

    Media T24 melaporkan Ozer didiagnosis mengalami gangguan kecemasan dan sedang mengonsumsi obat sambil menunggu jadwal bertemu psikiater. Media independen Turki itu menilai dia seharusnya diawasi ketat.

    Menurut pengacaranya, Sevgi Erarslan, sang mantan pengusaha kripto belakangan semakin mengurung diri, bahkan menolak menemui keluarg sendiri. Keluarganya juga memperingatkan pihak penjara agar mengambil langkah pencegahan.

    “Kami ingin dia dipindah dari sel tunggal, tapi dia sendiri menolak,” ujar Erarslan ke Bloomberg. Ia juga menuding penjaga tidak cukup sering memeriksa kondisi Ozer, karena jasadnya baru ditemukan hingga 10 jam setelah kematian. “Jika kematian terjadi jauh sebelum tubuhnya ditemukan, artinya pihak penjara lalai,” katanya.

    Erarslan menambahkan bahwa setelah lebih dari empat tahun dipenjara, saudara-saudara Ozer seharusnya sudah dibebaskan. Menurutnya, Ozer kehilangan asa melihat orang-orang terdekatnya masih ditahan meski banding dikabulkan.

    “Saya tidak percaya Ozer mendapat pengadilan yang adil. Kami mengalami banyak ketidakadilan. Ia benar-benar kehilangan harapan,” ujar Erarslan yang dikutip detikINET dari Cryptopolitan.

    Jumlah pasti kerugian trader Thodex akibat kejatuhan bursa itu masih belum jelas karena estimasinya bervariasi. Firma forensik blockchain Chainalysis memperkirakan kerugian mencapai sekitar USD 2,6 miliar, sedangkan dakwaan resmi hanya menyebut angka sekitar USD 24 juta.

    Kementerian Kehakiman Turki membantah kejanggalan dan bersikeras kasus ini bunuh diri. Sejumlah catatan misterius ditemukan di sel Ozer setelah jasadnya dibawa untuk diautopsi, termasuk satu lembar tulisan yang berisi langkah-langkah cara mengakhiri hidup dengan gantung diri.

    Sementara itu, jurnalis Adnan Bulut melotarkan dugaan hubungannya dengan politisi Turki. “Orang-orang dekatnya mengatakan ia punya dua rekan, anak seorang anggota parlemen dan anak seorang menteri,” ungkap Bulut, yang berspekulasi kasus Thodex kini mungkin akan ditutup.

    (fyk/fay)

  • Raja Kripto Tewas Gantung Diri Saat Dihukum 11 Ribu Tahun Penjara

    Raja Kripto Tewas Gantung Diri Saat Dihukum 11 Ribu Tahun Penjara

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pendiri dan mantan CEO bursa kripto Turki, Thodex, Faruk Fatih Ozer ditemukan tewas gantung diri. Ini terjadi saat dia menjalani hukuman selama 11 ribu tahun penjara.

    Dia tewas di kamar mandi sel tunggal di Penjara Tertutup Keamanan Tinggi Tipe-F, Tekirdag. Laporan dari outlet berita lokal Turkiye Today menyebutkan kemungkinan penyebabnya adalah bunuh diri.

    Para pejabat juga telah meluncurkan penyidikan formal terkait kematian Ozer, dikutip dari Cryptonews, Selasa (4/11/2025).

    Ozer diketahui memimpin Thodex, sebuah bursa kripto terkemuka di Turki beberapa tahun lalu. Secara tiba-tiba, perusahaan menghentikan operasinya pada April 2021.

    Penghentian itu disebut hanya sementara. Namun kemudian diketahui Ozer kabur ke Albania yang diduga membawa dana investornya juga.

    Setahun setelah menutup operasi Thodex, Ozer ditangkap pada Agustus 2022 dan diekstradisi ke Turki pada April 2023.

    Dia menghadapi banyak kejahatan. Dari menipu lebih dari 400 ribu investor, mengirimkan aset kripto senilai US$8,9 juta ke dompet yang dikendalikan Ozer dan rekan-rekannya.

    Kerugian karena kejahatan ini mencapai US$12,5 juta, ungkap Badan Investigasi Kejahatan Keuangan (MASAK).

    Untuk Ozer sendiri, dia mendapatkan hukuman selama 11.196 tahun, 10 bulan, dan 15 hari. Tuduhannya adalah terkait mendirikan dan memimpin organisasi kriminal, penipuan berat dan pencucian uang.

    Kedua saudaranya, Guven dan Serap Ozer juga telah ditangkap dan dihukum dengan tuduhan serupa. Mereka mendapatkan hukuman yang sama.

    Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri. Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Raja Kripto Tewas Gantung Diri Saat Dihukum 11 Ribu Tahun Penjara

    Raja Kripto Tewas Gantung Diri Saat Dihukum 11 Ribu Tahun Penjara

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pendiri dan mantan CEO bursa kripto Turki, Thodex, Faruk Fatih Ozer ditemukan tewas gantung diri. Ini terjadi saat dia menjalani hukuman selama 11 ribu tahun penjara.

    Dia tewas di kamar mandi sel tunggal di Penjara Tertutup Keamanan Tinggi Tipe-F, Tekirdag. Laporan dari outlet berita lokal Turkiye Today menyebutkan kemungkinan penyebabnya adalah bunuh diri.

    Para pejabat juga telah meluncurkan penyidikan formal terkait kematian Ozer, dikutip dari Cryptonews, Selasa (4/11/2025).

    Ozer diketahui memimpin Thodex, sebuah bursa kripto terkemuka di Turki beberapa tahun lalu. Secara tiba-tiba, perusahaan menghentikan operasinya pada April 2021.

    Penghentian itu disebut hanya sementara. Namun kemudian diketahui Ozer kabur ke Albania yang diduga membawa dana investornya juga.

    Setahun setelah menutup operasi Thodex, Ozer ditangkap pada Agustus 2022 dan diekstradisi ke Turki pada April 2023.

    Dia menghadapi banyak kejahatan. Dari menipu lebih dari 400 ribu investor, mengirimkan aset kripto senilai US$8,9 juta ke dompet yang dikendalikan Ozer dan rekan-rekannya.

    Kerugian karena kejahatan ini mencapai US$12,5 juta, ungkap Badan Investigasi Kejahatan Keuangan (MASAK).

    Untuk Ozer sendiri, dia mendapatkan hukuman selama 11.196 tahun, 10 bulan, dan 15 hari. Tuduhannya adalah terkait mendirikan dan memimpin organisasi kriminal, penipuan berat dan pencucian uang.

    Kedua saudaranya, Guven dan Serap Ozer juga telah ditangkap dan dihukum dengan tuduhan serupa. Mereka mendapatkan hukuman yang sama.

    Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri. Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]