Tag: Farhat Abbas

  • Pengacara Elza Syarief Alami Serangan Jantung, Saat Ini di Ruang ICCU RS Siloam Jakarta

    Pengacara Elza Syarief Alami Serangan Jantung, Saat Ini di Ruang ICCU RS Siloam Jakarta

    TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA – Pengacara Elza Syarief mengalami serangan jantung dan saat ini masih menjalani pemeriksaan dan perawatan di Ruang ICCU RS Siloam Jakarta.

    Kabar tersebut terkonfirmasi melalui rekannya, Farhat Abbas.

    Disebutkan Farhat, secara pasti penyebab Elza Syarief mengalami serangan jantung belum diketahui karena hari sebelumnya tampak sehat, tidak dalam kondisi sakit.

    Kabar kurang menyenangkan datang dari pengacara Elza Syarief.

    Pengacara Farhat Abbas mengabarkan bahwa Elza Syarief mengalami serangan jantung dan saat ini menjalani perawatan di RS Siloam, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

    “Betul, serangan jantung,” tulis Farhat Abbas seperti dilansir dari Kompas.com, Minggu (15/12/2024).

    Farhat Abbas menyebut bahwa Elza Syarief terkena serangan jantung pada Jumat 13 Desember 2024.

    “Jumat lalu masuk rumah sakit),” tambah Farhat.

    Dia juga mengungkapkan bahwa Elza Syarief saat ini berada di ruang ICCU.

    Farhat menjelaskan bahwa sebelumnya Elza tampak sehat dan tidak menunjukkan gejala apapun.

    “Waktu kongres juga, beliau masih terlihat sehat dan semangat membahas AD/ART,” tulis Farhat Abbas.

    Namun, hingga kini belum diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab Elza Syarief terkena serangan jantung. (*)

    Artikel ini telah tayang sebelumnya di Kompas.com berjudul Elza Syarief Dirawat di ICCU akibat Serangan Jantung

  • Elza Syarief Diduga Terkena Serangan Jantung akibat Kasus UMKM, Keluarga: Enggak Ada Hubungannya!

    Elza Syarief Diduga Terkena Serangan Jantung akibat Kasus UMKM, Keluarga: Enggak Ada Hubungannya!

    Jakarta, Beritasatu.com – Pengacara ternama Elza Syarief dikabarkan terkena serangan jantung yang diduga akibat kasus UMKM. Adik Elza Syarief, Vidi Galenso Syarief membantah kabar tersebut.

    “Kayaknya enggak nyambung dan tidak ada hubungannya, maksudnya satu soal berita ke rumah sakit tidak ada hubungannya dengan soal UMKM. Jadi tidak hubungannya,” jelas Adik Elza Syarief, Vidi Galenso Syarief dikutip dari channel YouTube, Minggu (15/12/2024).

    Vidi Galenso Syarief menyebut, Elza Syarief dibawa ke rumah sakit karena sudah waktunya kontrol perihal penyakit jantung yang dialaminya sejak lama.

    “Ibu Elza itu memang sudah sejak lama punya gangguan jantung dan sudah lama pasang ring. Ke rumah sakit itu biasa kontrol, lagi pula sudah lebih dari 10 tahun pasang ring,” tegasnya.

    Menurutnya, Elza Syarief dengan dugaan kasus UMKM tidak ada hubungannya sama sekali.

    “Kalau UMKM dikaitkan dengan kasus MeMiles yang di Surabaya, kita tidak ada urusannya dengan mereka kok. Kan sudah ada surat pernyataan dari keluarganya Kamal Taracan, dan itu di atas materai. Sehingga, tidak ada hubungannya dengan member apalagi UMKM dan baru kita dengar soal itu,” ujarnya lagi.

    “Sebenarnya itu salah alamat, apalagi saat itu saya yang sidang dan kejadian itu sudah 4 tahun lalu,” tuturnya.

    Vidi Galenso Syarief mengatakan, ia berani berbicara terkait tidak ada hubungan Elza Syarief dengan dugaan kasus UMKM karena memiliki landasan dasar hukum.

    “Tidak ada urusan sama mereka, kita ada surat pernyataan dari keluarga Kamal. Bahwa, itu tidak ada hubungan dengan member, termasuk soal UMKM. Saya berani bicara karena ada surat pernyataan di atas materai, sehingga ada dasar hukumnya,” jelasnya.

    “Jadi, biarkan saja. Kalau sudah sangat menganggu, maka kami akan mengambil tindakan hukum,” ungkap Vidi Galenso Syarief menjelaskan perihal Elza Syarief yang dikabarkan terkena serangan jantung.

    Sebelumnya, Kabar menyedihkan datang dari pengacara ternama Elza Syarief yang terkena serangan jantung. Kabar itu dibenarkan oleh Farhat Abbas. Elza Syarief kini sedang mendapat perawatan di Rumah Sakit Siloam Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

    Elza Syarief terkena serangan jantung diduga akibat mendapat demo dari sejumlah orang dari kelompok pelaku UMKM yang dikoordinir oleh Andi Muhammad Rifaldy yang menuntut pengembalian dana sebesar Rp 55 miliar.

    “Bahwa benar, ibu Elsa Syarief lagi dirawat di Rumah Sakit Siloam Kebon Jeruk akibat terkena serangan jantung,” jelas Farhat Abbas dikutip dari channel YouTube, Sabtu (14/12/2024).

  • Elza Syarief Disebut Kena Serangan Jantung Akibat Teror Pengembalian Dana Rp 55 Miliar, Farhat Abbas: Perbuatan Keji

    Elza Syarief Disebut Kena Serangan Jantung Akibat Teror Pengembalian Dana Rp 55 Miliar, Farhat Abbas: Perbuatan Keji

    Jakarta, Beritasatu.com – Pengacara senior Elza Syarief dilarikan ke rumah sakit akibat serangan jantung pada Sabtu (14/12/2024).  Ia pun menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Siloam, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

    Kabar ini dikonfirmasi oleh rekan seprofesinya, Farhat Abbas, yang mengungkapkan bahwa Elza memang memiliki riwayat penyakit jantung.

    Namun, Farhat menegaskan bahwa kondisi kesehatan Elza diperburuk oleh tekanan yang diterimanya akibat desakan dari kelompok UMKM yang dipimpin oleh Andi Muhammad Rifaldy.

    Kelompok tersebut menuntut pengembalian dana sebesar Rp55 miliar yang dikaitkan dengan kasus MeMiles. Farhat bahkan menyebut tindakan tersebut sebagai bentuk teror dan kezaliman yang membuat Elza mengalami serangan jantung.

    “Ini akibat teror dari Andi Rifaldy dan MeMiles yang terus menyerang Elza. Perbuatan seperti ini sangat keji,” ujar Farhat Abbas dalam pernyataan yang disampaikannya melalui kanal YouTube pada Minggu (15/12/2024).

    Farhat juga menjelaskan bahwa kelompok yang dipimpin oleh Andi Muhammad Rifaldy serta keluarga korban MeMiles mengklaim memiliki piutang pada Elza Syarief dan firma hukumnya. Menurut mereka, dana tersebut harus segera dikembalikan.

    Namun, Farhat membantah keras klaim tersebut dan menantang mereka untuk menunjukkan bukti konkret atas tuduhan tersebut.
    “Kalau memang ada piutang, mana buktinya? Jangan asal menuduh,” sindir Farhat Abbas.

    Farhat menyebut bahwa tekanan psikologis akibat tuduhan yang terus-menerus dilemparkan kepada Elza Syarief turut berkontribusi pada kondisi kesehatannya yang memburuk. Ia meminta semua pihak untuk berhenti melakukan tindakan yang ia nilai sebagai teror terhadap Elza.

    “Ini bukan hanya soal hukum, tetapi juga kemanusiaan. Apa yang mereka lakukan telah merusak kesehatan orang lain,” tegasnya.

    Kasus MeMiles merupakan skema investasi bodong yang sebelumnya menyeret banyak pihak, termasuk sejumlah figur publik. Kasus ini sempat ramai diperbincangkan karena jumlah korban dan kerugian yang sangat besar. Kini, kasus tersebut kembali menjadi perhatian setelah muncul klaim terkait piutang yang melibatkan Elza Syarief.

    Dengan kondisi kesehatan Elza Syarief yang masih dirawat, Farhat Abbas berharap semua pihak dapat menahan diri dan menghormati proses hukum yang ada.

    “Kita harus bijak dan menunggu fakta yang jelas, bukan membuat tuduhan tanpa dasar,” tutup Farhat Abbas yang berharap kesehatan Elza Syarief lekas membaik.

  • Profil Elza Syarief yang Kritis di ICCU dan Kasus Besar yang Pernah Ditangani

    Profil Elza Syarief yang Kritis di ICCU dan Kasus Besar yang Pernah Ditangani

    Jakarta, Beritasatu.com – Elza Syarief adalah salah satu advokat senior di Indonesia yang dikenal karena keterlibatannya dalam sejumlah kasus besar dan kontroversial. 

    Elza Syarief yang kini dirawat di ICCU akibat serangan jantung di Rumah Sakit Siloam, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, pernah menangani kasus tukar guling Bulog-Goro hingga korupsi mantan Bendahara umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin.

    Lahir pada 24 Juli 1957 di Jakarta, Elza Syarief meraih gelar Sarjana Hukum dari Universitas Jayabaya pada 1987. Ia melanjutkan pendidikan ke jenjang magister dan doktor di bidang hukum bisnis di Universitas Padjadjaran (Unpad). Kedua gelarnya diperoleh dengan predikat cum laude. Ia dikenal sebagai sosok yang tekun dan berdedikasi dalam memperdalam ilmu hukum.

    Disarikan dari berbagai sumber, Minggu (15/12/2024), Elza memulai karier di bidang hukum dengan bergabung pada Ikatan Warga Satya, komunitas mantan anggota CPM dan POM AD. Ia juga sempat bekerja di firma hukum milik OC Kaligis, salah satu pengacara terkenal di Indonesia, sebelum mendirikan firma hukumnya sendiri, Elza Syarief & Partners, pada 1991.

    Elza dikenal sebagai advokat yang memiliki kepribadian simpatik, tenang, dan sabar. Keahlian serta dedikasinya membuatnya dipercaya menangani banyak kasus besar, baik di tingkat nasional maupun internasional.

    Kasus-kasus besar yang ditangani Elza Syarief: 
    1. Kasus tukar guling Bulog-Goro
    Salah satu momen yang melambungkan nama Elza Syarief adalah keterlibatannya sebagai kuasa hukum Tommy Soeharto dalam kasus tukar guling antara Bulog dan Goro. Berkat kemampuannya, Tommy berhasil bebas dari jerat hukum.

    2. Kasus korupsi Nazaruddin
    Elza juga terlibat dalam pembelaan terhadap Nazaruddin dalam kasus korupsi wisma atlet dan sejumlah kasus lainnya.

    3. Kasus selebriti
    Elza juga kerap menangani berbagai kasus selebriti, seperti perceraian Maia Estianty dengan Ahmad Dhani, sengketa hukum antara Cinta Laura dan MD Entertainment, perceraian Kristina dengan Al Amin Nasution, masalah hukum yang melibatkan Tamara Bleszynski, Nikita Willy, Jessica Iskandar, dan banyak lainnya.

    4. Kasus politik dan HAM
    Elza menjadi kuasa hukum untuk sejumlah jenderal yang dituduh melakukan pelanggaran HAM. Ia juga tergabung dalam Tim Merah Putih, tim hukum yang menggugat hasil Pilpres 2014 ke Mahkamah Konstitusi (MK).

    Kiprah di dunia pendidikan dan politik
    Selain sebagai advokat, Elza Syarief juga aktif sebagai akademisi. Ia mengajar di berbagai perguruan tinggi, seperti Universitas Jayabaya, Universitas Tarumanagara, dan Universitas 17 Agustus. Elza juga dikenal sebagai politisi karenapernah menjadi anggota Partai Hanura, Gerindra, dan Partai Berkarya. Di sejumlah parpol itu Elza menjabat posisi strategis, seperti ketua perempuan dan ketua Mahkamah Partai.

    Pengakuan internasional
    Elza Syarief juga sering menjadi pembicara dalam konferensi internasional dan telah menerima penghargaan dari berbagai universitas dunia, seperti Harvard University, University of Cambridge, dan Oxford University. Ia juga pernah diundang sebagai duta perdamaian oleh Heavenly Culture, World Peace, Restoration of Light (HWPL)), organisasi perdamaian internasional yang bertujuan mewujudkan perdamaian dunia dan mengakhiri perang.

    Rekan sesama pengacara, Farhat Abbas mengatakan Elza Syarief memang memiliki riwayat penyakit jantung. Hanya saja kondisi itu semakin diperburuk oleh upaya pengembalian dana senilai Rp 55 miliar oleh kelompok UMKM yang dimotori Andi Muhammad Rifaldy. Farhat Abbas mengeklaim upaya tersebut merupakan bentuk teror atau rongrongan terhadap Elza Syarief hingga akhirnya membuat pengacara tersebut mengalami serangan jantung.

  • Pengacara Elza Syarief Serangan Jantung, Farhat Abbas: Dia dalam Kondisi Kritis

    Pengacara Elza Syarief Serangan Jantung, Farhat Abbas: Dia dalam Kondisi Kritis

    Jakarta, Beritasatu.com – Pengacara Elza Syarief sedang dirawat di rumah sakit akibat serangan jantung. Farhat Abbas menyebut, Elza Syarief dalam kondisi kritis.

    “Sekarang beliau (Elza Syarief) sedang dalam kondisi kritis. Beliau dirawat di Rumah Sakit Siloam Kebon Jeruk,” jelas Farhat Abbas dikutip dari channel YouTube, Sabtu (14/12/2024).

    Farhat Abbas menyebut, Elza Syarief dibawa dari kediamannya menuju Rumah Sakit Siloam Kebon Jeruk dengan menggunakan mobil ambulans.

    “Ibu Elsa Syarief sempat menghubungi saya, dia mendapat teror dari UMKM yang kemudian terkena serangan jantung dan sekarang sedang dalam kondisi kritis,” jelasnya.

    “Dia dibawa pakai ambulans dari kediamannya itu semalam, Jumat (13/12/2024),” tuturnya.

    Menurut Farhat Abbas, Elza Syarief memang memiliki riwayat penyakit jantung.

    “Dia masih di rawat di ruangan ICCU. Riwayat penyakit jantung memang ada,” tambahnya lagi.

    Mantan suami Nia Daniaty itu meminta kepada semua pihak untuk mendoakan kesembuhan buat Elza Syarief.

    “Mari kita doakan agar ibu Elza Syarief bisa cepat pulih dari penyakitnya,” ungkap Farhat Abbas yang membenarkan kabar Elza Syarief akibat terkena serangan jantung.

  • Beredar Foto Kondisi Terkini Pengacara Elza Syarief yang Dirawat di Rumah Sakit karena Serangan Jantung

    Beredar Foto Kondisi Terkini Pengacara Elza Syarief yang Dirawat di Rumah Sakit karena Serangan Jantung

    Jakarta, Beritasatu.com – Pengacara ternama Elza Syarief sedang terbaring lemas di Rumah Sakit Siloam Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Bahkan, foto Elza Syarief yang sedang dirawat di rumah sakit pun beredar.

    Foto yang memperlihatkan  pengacara Elza Syarief yang sedang di rumah sakit itu tampak memperlihatkan kondisi terkini sang pengacara.

    Elza Syarief yang terlihat sedang terbaring lemas itu sepertinya bukan dalam kondisi yang baik. Pasalnya, pada foto itu terlihat banyak sekali peralatan medis yang berada di ruangan Elza Syarief dirawat.

    Elza Syarief terlihat menggunakan baju berwarna abu-abu serta di bagian tangannya terdapat selang infus serta monitor yang berfungsi untuk mengetahui pergerakan yang ada pada tubuh pengacara tersebut.

    Kabar Elza Syarief terkena serangan jantung dibenarkan oleh Farhat Abbas.

    “Bahwa benar, ibu Elsa Syarief lagi dirawat di Rumah Sakit Siloam Kebon Jeruk akibat terkena serangan jantung,” jelas Farhat Abbas dikutip dari channel YouTube, Sabtu (14/12/2024).

    Kuasa hukum Agus Salim itu mengatakan, kondisi Elza Syarief masih dalam penanganan dokter.

    “Untuk saat ini Ibu Elza Syarief masih berada di ruangan ICCU dalam penanganan dokter,” jelasnya.

    Mantan suami Nia Daniaty itu meminta kepada semua pihak untuk mendoakan kesembuhan buat Elza Syarief.

    “Mari kita doakan agar ibu Elza Syarief bisa cepat pulih dari penyakitnya,” ungkap Farhat Abbas yang membenarkan kabar Elza Syarief akibat terkena serangan jantung.

  • 3 Sosok Terancam Dipolisikan Pengacara Agus Salim, Buntut Ejekan, Diduga Hina Penyandang Disabilitas

    3 Sosok Terancam Dipolisikan Pengacara Agus Salim, Buntut Ejekan, Diduga Hina Penyandang Disabilitas

    TRIBUNJATIM.COM – Pengacara Agus Salim melaporkan tiga sosok ke polisi buntut video parodi Agus Salim.

    Tiga orang tersebut menirukan gaya dan aksi Agus Salim.

    Alhasil, hal tersebut dianggap telah menghina tak hanya Agus namun para penyandang disabilitas.

    Lantas, siapa saja tiga sosok tersebut?

    Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

    Untuk diketahui, Agus Salim sempat viral karena dituding menilap uang donasi Rp1,5 miliar.

    Penggunaan donasi tersebut disalahgunakan oleh korban penyiraman air keras ini.

    Alih-alih untuk berobat, sejumlah uang digunakan untuk membayar utang.

    Hal ini lantas menjadi sorotan publik dan viral di media sosial.

    Video parodi Agus Salim pun beredar, termasuk yang dilakukan oleh tiga sosok ini.

    Mereka adalah Pratiwi Noviyanthi, Yolo Ine, dan Fuji.

    Pratiwi Noviyanthi dan Yolo Ine dilaporkan oleh Alvin Lim, sementara pelapor Fuji adalah Farhat Abbas.

    “Yang terlapor ada tiga, ada Novi, ada juga asam lambung melanda, itu nggak tahu namanya siapa, satu lagi Yolo Ine ya,” ungkap Alvin Lim, dikutip dari YouTube Mantra News, Rabu (11/12/2024).

    Alvin mengatakan, dirinya malaporkan Novi dan Yolo Ine terkait ITE.

    “Yang kita laporin itu pasalnya ITE,” katanya.

    Ia pun menegaskan, bahwa Agus kini posisinya sebagai korban karena telah dibuat bahan candaan.

    Menurut Alvin, konten tersebut sengaja dibuat untuk mencemarkan nama Agus.

    “Itu menyerupai Agus, jadi Agus salah satu korban lah.”

    “Yang video joget-joget itu kan yang pakai perban itu menyerupai Agus itu.”

    “Jadi itu konten memang dibikin untuk mencemarkan, menghina ya mengejek disabilitas,” terangnya.

    Namun tak menutup kemungkinan pihaknya akan mencabut laporan tersebut.

    Alvin berharap nantinya tak ada lagi konten parodi Agus dan pembuat konten tersebut mau meminta maaf.

    “Tujuannya agar konten-konten ini stop, jadi kalau misalnya mereka minta maaf mereka hapus kontennya, kita bersedia cabut laporan.”

    “Karena memang tujuan kita bukan mau mempidanakan orang, tetapi  tujuannya agar supaya media sosial ini janganlah dipenuhi dengan hal-hal seperti itu,” ucapnya.

    Selain itu, Farhat Abbas mengancam melaporkan Fuji ke polisi dengan alasan serupa.

    Farhat Abbas menilai apa yang dilakukan Fuji ini tidak menghargai disabilitas seperti Agus Salim. 

    “Termasuk ke Fuji Faisal itu juga akan kita laporkan. 

    Karena dia sengaja posting dan mereka tidak punya rasa bersalah serta rasa empati terhadap orang buta,” dilansir Tribun-medan.com, Kamis (12/12/2024). 

    Fuji Utami (instagram/fuji_an)

    Mengenai ancaman Farhat Abbas terhadap Fuji Utami, Sandy Arifin selaku kuasa hukum adik ipar almarhumah Vanessa Angel di kasus sebelumnya pun angkat suara.

    Sandy Arifin menyebut bahwa dirinya belum mendapatkan kuasa dari Fuji Utami terkait masalah ini.

    Bahkan, Sandy Arifin pun belum mengetahui secara jelas terkait ancaman Farhat Abbas yang ingin melaporkan Fuji Utami.

    “Belum ada kuasanya, masalahnya juga aku baru dengar,” ujarnya dilansir Tribun-medan.com dari GRID, Kamis (12/12/2024).

    “Aku belum tahu masalah apa,” katanya.Meskipun demikian, Sandy Arifin bersedia untuk membantu Fuji Utami apabila adik ipar almarhumah Vanessa Angel itu meminta bantuan hukum.

    “Hal yang pasti kalau ada laporan ke Fuji dan Fuji minta (tolong), aku sebagai kuasa hukum aku siap,” kata Sandy Arifin.

    “Tapi harus tahu dulu permasalahannya apa,” tutupnya.

    Sementara Noviyanthi Pratiwi juga melaporkan Alvin Lim.

    Hal ini buntut tudingan negatif Alvin terhadapnya dengan mempertanyakan sumber penghasilan mantan pramugari tersebut.

    Menanggapi hal tersebut, Novi berserta kuasa hukumnya mendatangi Polda Metro Jaya untuk melaporkan Alvin Lim.

    Novi melaporkan Alvin Lim atas dugaan pencemaran nama baik serta merendahkan martabat perempuan. 

    Selain sang pengacara, pemilik Yayasan Peduli Kemanusiaan itu juga melaporkan sosok berinisial RDL. 

    “Pada malam ini memang kami datang ke sini (Polda Metro Jaya) tujuannya untuk melaporkan inisial RDL dan juga AL,” kata kuasa hukum Novi, Disna Riantina

    “Delik apa?, tentunya teman-teman semua sudah tahu bahwa mereka ini telah melakukan pencemaran nama baik yang pertama, selanjutnya merendahkan harkat dan martabat perempuan,” sambung Disna.

    Alvin Lim dan Novi – Aktivis sosial, Pratiwi Noviyanthi atau teh Novi rmelaporkan pengacara Alvin Lim atas tudingan tak berdasar yang berdampak pada anaknya. (Kolase Tribunnews.com)

    Bukan tanpa alasan, Novi mengaku tuduhan yang dilancarkan Alvin Lim telah merugikannya.

    Mengingat fitnah yang tuduhkan sang pengacara dirasa oleh Novi tidak berdasar.

    “Melapor karena dia, alasannya sudah kelewatan, sudah keterlaluan dan sangat merugikan nama baik saya,” ujar Novi.

    “Apalagi saya kan ketua Yayasan, fitnahannya sangat tidak berdasar,” imbuhnya.

    Tidak hanya itu, perempuan yang kerap disapa teh Novi ini mengaku tuduhan Alvin Lim atas pekerjaannya sangat berdampak pada anaknya.

    “Efeknya dia sering ditanya, ‘Apa sih pekerjaan mama kamu?’ Dia juga tanya apa itu pelac*r? Saya sedih banget dengan tuduhan itu,” kata Novi.

    —– 

    Berita Jatim dan berita viral lainnya.

  • Ancaman Farhat Abbas ke Fuji Usai Ejek Agus Salim, Siap Bawa ke Jalur Hukum: Tidak Punya Empati

    Ancaman Farhat Abbas ke Fuji Usai Ejek Agus Salim, Siap Bawa ke Jalur Hukum: Tidak Punya Empati

    TRIBUNJATIM.COM – Farhat Abbas berencana melaporkan Fuji setelah disebut-sebut mengejek Agus Salim.

    Hal ini menambah daftar nama yang dilaporkan kuasa hukum Agus Salim.

    Sebelumnya, Noviyanthi Pratiwi dan Yolo Ine dipolisikan Alvin Lim gegara memparodikan Agus dengan alasan sama.

    Menurut Agus Salim dan Alvin Lim, tindakan ketiganya dianggap menghina penyandang disabilitas.

    Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

    Diketahui, Agus Salim viral di media sosial karena masalah donasi Rp1,5 Miliar. 

    Donasi yang terkumpul untuk pengobatan mata, malah dipakai Agus Salim untuk bayar utang keluarganya. 

    Gegara itu, sisa donasi Agus Salim pun ditahan oleh Yayasan Pratiwi Noviyanthi. 

    Agus Salim yang tak bisa bebas menggunakan uang donasi tersebut pun kerap muncul ke hadapan publik, nangis meratapi nasibnya. 

    Curhatan Agus Salim terkait masalah uang donasi, kerap dijadikan konten oleh beberapa selebgram, salah satunya, Fuji.

    Farhat Abbas menilai apa yang dilakukan Fuji ini tidak menghargai disabilitas seperti Agus Salim. 

    “Termasuk ke Fuji Faisal itu juga akan kita laporkan. 

    Karena dia sengaja posting dan mereka tidak punya rasa bersalah serta rasa empati terhadap orang buta,” dilansir Tribun-medan.com, Kamis (12/12/2024). 

    Mengenai ancaman Farhat Abbas terhadap Fuji Utami, Sandy Arifin selaku kuasa hukum adik ipar almarhumah Vanessa Angel di kasus sebelumnya pun angkat suara.

    Sandy Arifin menyebut bahwa dirinya belum mendapatkan kuasa dari Fuji Utami terkait masalah ini.

    Bahkan, Sandy Arifin pun belum mengetahui secara jelas terkait ancaman Farhat Abbas yang ingin melaporkan Fuji Utami.

    “Belum ada kuasanya, masalahnya juga aku baru dengar,” ujarnya dilansir Grid.id, Kamis (12/12/2024).

    “Aku belum tahu masalah apa,” katanya.Meskipun demikian, Sandy Arifin bersedia untuk membantu Fuji Utami apabila adik ipar almarhumah Vanessa Angel itu meminta bantuan hukum.

    “Hal yang pasti kalau ada laporan ke Fuji dan Fuji minta (tolong), aku sebagai kuasa hukum aku siap,” kata Sandy Arifin.

    “Tapi harus tahu dulu permasalahannya apa,” tutupnya.

    Alvin Lim polisikan Novi dan Yolo Ine

    Gegara memparodikan Agus Salim, Pratiwi Noviyanthi dan Yolo Ine dilaporkan ke polisi. 

    Pelapor adalah pengacara Agus Salim, Alvin Lim.

    Hal ini lantas menambah perseteruan pihak Agus Salim dan Pratiwi Noviyanthi setelah huru-hara uang donasi.

    Terlepas dari itu, menurut Alvin Lim, tindakan keduanya tak pantas.

    Pasalnya, mereka tak hanya menghina Agus namun juga penyandang disabilitas lainnya.

    Buntut konten parodi tersebut, Alvin Lim melaporkan Novi dan Yolo Ine ke polisi.

    “Yang terlapor ada tiga, ada Novi, ada juga asam lambung melanda, itu nggak tahu namanya siapa, satu lagi Yolo Ine ya,” ungkap Alvin Lim, dikutip dari YouTube Mantra News, Rabu (11/12/2024).

    Alvin mengatakan, dirinya malaporkan Novi dan Yolo Ine terkait ITE.

    “Yang kita laporin itu pasalnya ITE,” katanya.

    Ia pun menegaskan, bahwa Agus kini posisinya sebagai korban karena telah dibuat bahan candaan.

    Menurut Alvin, konten tersebut sengaja dibuat untuk mencemarkan nama Agus.

    “Itu menyerupai Agus, jadi Agus salah satu korban lah.”

    “Yang video joget-joget itu kan yang pakai perban itu menyerupai Agus itu.”

    “Jadi itu konten memang dibikin untuk mencemarkan, menghina ya mengejek disabilitas,” terangnya.

    Namun tak menutup kemungkinan pihaknya akan mencabut laporan tersebut.

    Alvin berharap nantinya tak ada lagi konten parodi Agus dan pembuat konten tersebut mau meminta maaf.

    “Tujuannya agar konten-konten ini stop, jadi kalau misalnya mereka minta maaf mereka hapus kontennya, kita bersedia cabut laporan.”

    “Karena memang tujuan kita bukan mau mempidanakan orang, tetapi  tujuannya agar supaya media sosial ini janganlah dipenuhi dengan hal-hal seperti itu,” ucapnya.

    Sementara itu, Novi juga telah resmi melaporkan Alvin Lim ke polisi.

    Sebelumnya, Alvin Lim memberikan tudingan negatif kepada Novi dengan mempertanyakan sumber penghasilan mantan pramugari tersebut.

    Menanggapi hal tersebut, Novi berserta kuasa hukumnya mendatangi Polda Metro Jaya untuk melaporkan Alvin Lim.

    Novi melaporkan Alvin Lim atas dugaan pencemaran nama baik serta merendahkan martabat perempuan. 

    Selain sang pengacara, pemilik Yayasan Peduli Kemanusiaan itu juga melaporkan sosok berinisial RDL. 

    “Pada malam ini memang kami datang ke sini (Polda Metro Jaya) tujuannya untuk melaporkan inisial RDL dan juga AL,” kata kuasa hukum Novi, Disna Riantina

    “Delik apa?, tentunya teman-teman semua sudah tahu bahwa mereka ini telah melakukan pencemaran nama baik yang pertama, selanjutnya merendahkan harkat dan martabat perempuan,” sambung Disna.

    Alvin Lim dan Novi – Aktivis sosial, Pratiwi Noviyanthi atau teh Novi rmelaporkan pengacara Alvin Lim atas tudingan tak berdasar yang berdampak pada anaknya. (Kolase Tribunnews.com)

    Bukan tanpa alasan, Novi mengaku tuduhan yang dilancarkan Alvin Lim telah merugikannya.

    Mengingat fitnah yang tuduhkan sang pengacara dirasa oleh Novi tidak berdasar.

    “Melapor karena dia, alasannya sudah kelewatan, sudah keterlaluan dan sangat merugikan nama baik saya,” ujar Novi.

    “Apalagi saya kan ketua Yayasan, fitnahannya sangat tidak berdasar,” imbuhnya.

    Tidak hanya itu, perempuan yang kerap disapa teh Novi ini mengaku tuduhan Alvin Lim atas pekerjaannya sangat berdampak pada anaknya.

    “Efeknya dia sering ditanya, ‘Apa sih pekerjaan mama kamu?’ Dia juga tanya apa itu pelac*r? Saya sedih banget dengan tuduhan itu,” kata Novi.

    —– 

    Berita Jatim dan berita viral lainnya.

  • Babak Baru Kisruh Alvin Lim vs Novi hingga Hotman Paris Turun Tangan, Begini Perkembangannya!

    Babak Baru Kisruh Alvin Lim vs Novi hingga Hotman Paris Turun Tangan, Begini Perkembangannya!

    Jakarta, Beritasatu.com – Polemik advokat Alvin Lim dengan Pratiwi Noviyanthi alias Teh Novi memasuki babak baru. Setelah Novi melaporkan Alvin ke polisi, kini Alvin menyomasi sang YouTuber itu. Kasus yang memanas membuat Hotman Paris Hutapea turun tangan membela Novi. 

    Novi resmi melaporkan Alvin Lim ke Polda Metro Jaya, Minggu (8/12/2024), atas tuduhan pencemaran nama baik dan kehormatannya. Novi menilai Alvin menuduhnya sebagai pelacur dan jual narkoba.

    “Hati saya hancur mendengar hinaan tersebut,” ucap Pratiwi Noviyanthi sambil menangis dikutip dari channel YouTube, Senin (9/12/2024).

    “Bagi saya ini sudah kelewatan, sudah keterlaluan, dan sudah merugikan nama baik saya, keluarga apalagi saya merupakan ketua yayasan dan ini menjadi fitnah buat saya,” katanya.

    Novi yang mantan pramugari mengaku ucapan Alvin Lim berimbas ke anaknya.

     “Anak saya selalu dipertanyakan soal pekerjaan saya, anak saya sampai dipertanyakan apa arti kata pelacur. Saya sedih dengan tuduhan seperti itu,” ujar Novi.

    Kasus Alin Lim versus Novi bermula dari pengumpulan donasi dilakukan Novi yang disponsori Denny Sumargo untuk Agus Salim, korban penyiraman air keras.

    Agus Salim disiram air keras hingga buta oleh rekannya berinisial JJS (18) di Cengkareng, Jakarta Barat pada Minggu (1/9/2024).

    Sumbangan yang digalang Novi terkumpul sekitar Rp 1,5 miliar dan diserahkan ke Agus sebagai biaya pengobatan. Masalah muncul karena Agus diduga menggunakan uang donasi itu untuk kebutuhan pribadi dan keluarga. Merasa tak dipergunakan untuk pengobatan, Novi minta dana itu dikembalikan.

    Polemik Agus Salim dan Pratiwi Noviyanthi menyorot perhatian publik. Agus jadi sasaran kritik warganet. Karena kesal, Agus akhirnya melaporkan Novi ke Polda Metro Jaya pada Rabu (9/10/2024). Alvin Lim menjadi kuasa hukum Agus. Pengacara Farhat Abbas dan Krisna Murti juga bergabung membela Agus.   

    Dalam sebuah wawancara di YouTube QUOTIENT TV, Alvin Lim bicara soal kasus Agus Salim versus Novi. Alvin mempertanyakan Novi kenapa memiliki banyak uang.

    “Dia kerja apa? Apakah dia bekerja sebagai pelacur? Ataukah dia jual narkoba? Atau dia cetak duit atau apa nih? Kok dia bisa banyak duitnya teman-teman?” kata Alvin Lim.

    Perkataan Alvin Lim tersebut dipermasalahkan oleh Pratiwi Noviyanthi dan dianggap merendahkan martabatnya sebagai perempuan. Namun, Alvin Lim kemudian membantah mengatakan Novi sebagai pelacur dan jual narkoba. Menurutnya itu hanya pertanyaan, tidak bermaksud menghina Novi.

    “Kenapa saya bertanya? Karena saya tidak mengenal Pratiwi Noviyanthi. Saya tidak pernah bertemu dengan Pratiwi Noviyanthi, jadi buat saya adalah wajar apabila saya bertanya,” tuturnya.

    “Daripada saya menuduh sesuatu yang buruk, makanya saya bertanya. Karena, di dalam pemikiran saya terlintas apakah uang yang ada di Pratiwi Noviyanthi itu berasal dari jalan pintas atau bukan? Makanya saya bertanya. Kalau memang bukan ya tinggal dijawab saja bukan,” ujar Alvin Lim.

    Menurut Alvin, dirinya bicara sebagai kuasa hukum Agus Salim dan tidak menyerang pribadi Pratiwi Noviyanthi.

    “Video saya itu sudah jelas, bahwa dari awal merupakan opini saya sebagai kuasa hukum yang di mana saya mendapatkan surat kuasa resmi. Tentu yang namanya surat kuasa resmi, setiap perkataan saya baik di luar maupun di dalam persidangan itu dalam penanganan kasus atau pembelaan,” sambungnya.

    Hotman Paris Bela Novi

    Di tengah panasnya polemik Pratiwi Noviyanthi dengan Alvin Lim, muncul pengacara kondang Hotman Paris. Mantan pacar Meriam Bellina itu mengaku sudah bertemu Novi dan mendengar curahan hatinya. Hotman pun deklarasi siap membela Novi meski bukan sebagai kliennya. Menurut Hotman Paris, banyak pengacara siap membela Novi. 

    Hotman Paris menilai perkataan Alvin Lim sudah melebihi batas dan telah melanggar hukum.

    “Saya menyarankan agar Pratiwi Noviyanthi harus menempuh ke jalur hukum, karena bagi saya orang ini (Alvin Lim) sangat kurang ajar. Orang kalau menuduh seharusnya langsung saja ke polisi,” ujar Hotman Paris.

    Alvin Lim memang pernah bermasalah dengan hukum pada 

    2022 hingga ia ditahan di Lapas Salemba, Jakarta atas kasus pemalsuan dokumen. 

    “Orang yang ngoceh itu yang mengaku anak sembilan naga pernah di penjara. Dia juga pernah divonis di Mahkamah Agung karena terkait dugaan KTP palsu untuk mendapatkan klaim asuransi dan ada vonis pidananya,” kata Hotman. 

    Alvin Lim Somasi Novi

    Alvin Lim baru-baru ini melayangkan somasi kepada Novi terkait konten dibikin Novi yang dinilai mengandung unsur ujaran kebencian dan SARA terhadap kliennya Agus Salim. Menurutnya ada tiga orang yang disomasi termasuk Novi.

    “Minggu depan kalau mereka tidak mengikuti apa yang ada dalam somasi kami akan melaporkan ke kepolisian,” ujar melalui kanal YouTube QUOTIENT TV.

  • Kelakuan Buruk Agus Buntung Dikuliti, Minum Miras, Tak Masuk Kuliah Hingga Goda Wanita di Jalan

    Kelakuan Buruk Agus Buntung Dikuliti, Minum Miras, Tak Masuk Kuliah Hingga Goda Wanita di Jalan

    TRIBUNJATIM.COM – Kelakuan buruk I Wayan Agus Suwartama alias Agus Buntung satu persatu kini dikuliti.

    Hal tersebut setelah Agus Buntung menjadi tersangka pelecehan seksual terhadap belasan wanita di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).

    Tingkah laku Agus Buntung mulai dikuak.

    Mulai dari tak masuk kuliah hingga minum miras.

    Akun X bernama @kgblgnunfaedh mengunggah video yang memperlihatkan Agus Buntung berboncengan dengan rekannya.

    Dalam video berdurasi 11 detik itu, Agus Buntung tengah menggoda wanita yang tengah berjalan di pinggir jalan.

    Agus menggoda wanita tersebut dengan pantun.

    “Satu titik dua koma, kamu cantik aku yang punya,” kata Agus dalam video tersebut.

    Saat mengucapkan pantun tersebut, Agus dan rekannya pun lantas tertawa sembari menengok wanita yang tengah berjalan tersebut.

    Hingga Sabtu (7/12/2024), video tersebut telah ditonton sebanyak 14 ribu kali.

    Tak cuma itu, akun tersebut juga mengunggah video ketika Agus diduga tengah mengonsumsi minuman keras (miras) bersama rekan-rekannya di suatu rumah.

    Setelah itu, Agus tampak berjoget setelah meminum cairan yang diduga miras tersebut.

    “Ciptaan ida jeg mule bermacam karakter. Tetap mabuk kawan, sadar itu menyakitkan,” demikian tertulis dalam video tersebut.

    Laporkan Dosen ke Dinsos hingga Tak Pernah Kuliah

    Tak cuma sampai di situ saja, dosen pembimbing akademik Agus Buntung, I Made Ria Taurisia Armayani turut menguliti tabiat dari mahasiswanya tersebut.

    Dikutip dari Kompas.com, Ria merupakan korban dari Agus Buntung tersebut lantaran dilaporkan ke Dinas Sosial (Dinsos).

    Oleh Agus Buntung, Ria dituduh tidak menginginkan yang bersangkutan untuk kuliah. 

    Padahal, dirinya tidak pernah melakukan hal tersebut.

    “Agus ini berbohong. Saya selaku dosen PA dianggapnya tidak menginginkan dia kuliah padahal tidak dalam cerita konteks itu,” jelasnya.

    Ria menjelaskan permasalahan sebenarnya adalah Agus Buntung menunggak Uang Kuliah Tunggal (UKT) meski dirinya merupakan penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar-Kuliah (KIP-K).

    Dengan keadaan itu, Ria mencoba membantu dengan membuka kembali sistem pembayaran yang sudah ditutup agar Agus Buntung bisa membayar UKT.

    Adapun sistem tersebut dibuka selama tiga hari oleh Ria.

    Namun, dalam kurun waktu tersebut, Agus Buntung tidak kunjung membayar UKT.

    “Saya telepon ibunya ataupun Agus selama tiga hari waktu itu. Ternyata, tidak ada upaya dari AG maupun ibunya untuk membayar,” jelasnya.

    Kemudian, Agus Buntung justru meminjam uang ke Ria untuk membayar UKT.

    Hanya saja, Ria enggan untuk meminjamkan karena dinilai percuma lantaran sistem pembayaran sudah ditutup kembali.

    Akibatnya, Agus Buntung pun tidak bisa kembali membayar UKT dirinya.

    Dari permasalahan inilah, Agus Buntung justru melaporkan Ria ke Dinsos.

    Ria menjelaskan beasiswa yang diterima Agus Buntung tidak dipergunakan dengan semestinya.

    Adapun, tiap tahunnya, Agus Buntung menerima uang beasiswa sebesar Rp 13 juta.

    “Sedangkan dia membayar UKT Rp 900.000 per semester,” kata Ria.

    Tak sampai di situ, Ria juga menyebut Agus Buntung kerap memanipulasi absensi kuliah.

    Bahkan, Agus Buntung disebut tidak pernah masuk kelas tetapi berdasarkan catatan absensi, dia selalu mengikuti kegiatan kuliah.

    Ria pun mengaku tidak kaget ketika Agus Buntung saat ini menjadi perbincangan publik lantaran ditetapkan menjadi tersangka pelecehan seksual.

    “Saya sayangkan, iya. Tapi saya juga tidak kaget karena ini bukan kali pertama AG membuat ulah,” ujarnya.

    Agus Buntung Disebut Orang Berbahaya

    Terkait sosok Agus Buntung, pakar psikologi forensik, Reza Indragiri Amriel, menilai dia adalah orang yang berbahaya.

    Pasalnya, sosok yang menjadi korban pelecehan seksual olehnya lebih dari satu orang.

    Berdasarkan laporan dari Ketua Komisi Disabilitas Daerah (KDD) NTB, Joko Jumadi, korban dari tindakan bejat Agus Buntung sudah mencapai 15 orang.

    Bahkan, ada tiga korban yang masih di bawah umur.

    “Orang ini adalah orang yang super berbahaya,” kata Reza pada Kamis (5/12/2024).

    “Karena itu tetap dengan menaruh rasa hormat dan simpati atas keterbatasan fisik yang dia miliki, tetapi dengan pemahaman orang ini adalah pelaku kejahatan serius yang sangat berbahaya,” sambungnya.

    Ia mendesak aparat penegak hukum segera melakukan penindakan serius terhadap Agus.

    Terkait kondisi itu, Reza pun meminta agar pengawasan terhadap Agus diperketat.

    “Maka sepatutnya otoritas penegakan hukum melakukan penyikapan yang sangat serius terhadap yang bersangkutan sejak sekarang.”

    “Kendati diberlakukan tahanan rumah sekalipun, pengawasan tetap dilakukan secara melekat agar kejahatan yang serius itu tidak berulang,” ungkapnya.

    Fakta-fakta Agus Buntung coba goda dan dekati wanita kini satu persatu mulai terkuak

    Pria berinisial IWAS alias Agus Buntung itu tampak terekam kamera menggoda seorang perempuan.

    Peristiwa itu diduga terjadi di jalanan di Mataram, NTB.

    Video itu menjadi viral setelah munculnya kasus laporan rudapaksa yang menjerat dirinya.

    Video tersebut beredar di media sosial di tengah kasus laporan rudapaksa yang menyeret namanya.

    Dalam video, memperlihatkan aksi Agus tengah membonceng kendaraan rekan laki-laki.

    Tidak diketahu kapan dan di mana peristiwa tersebut terjadi. 

    Agus mengenakan kemeja biru tanpa helm di belakang si pengemudi.

    Godaan dilayangkannya kepada perempuan yang tengah berjalan di pinggir jalan.

    Saat itu, Agus mengucapkan pantun bernada cat calling.

    “Satu titik dua koma, kamu cantik aku yang punya,” ucapnya. 

     Agus Buntung saat membonceng temannya
     
    Pantun itu ia lantunkan sembari menengok si perempuan saat kendaraan melaju.

    Unggahan video X akun @imyourfuturewif berdurasi 11 detik telah disukai oleh seribu akun hingga Sabtu (17/12/2024) pukul 11.00 WIB.

    Tak sedikit warga X yang ikut berkomentar menanggapi video tersebut.

    Kebanyakan menyesal karena telah iba kepada sosok Agus yang merupakan disabilitas tuna daksa.

    Dekati Perempuan

    Masih belum selesai, warga Twitter (X) kembali digemparkan dengan foto Agus bersama seorang perempuan.

    Dalam foto terlihat, ia duduk di tangga depan bangunan Taman Baca Sangkareang. Mataram.

    Memakai jaket putih, Agus tampak sedang berbicara dengan perempuan berhijab abu-abu.

    Foto ini diunggah oleh akun X @akusukasklipare pada Jumat (6/12/2024) malam.

    Hingga kini, foto tersebut telah disukai tiga ribu akun dan dibagikan lebih dari 200 kali.

    Keterangan dari Karyawan dan Pemilik Homestay
    Karyawan homestay menyatakan bahwa Agus telah membawa empat wanita berbeda, sementara pemilik homestay mengeklaim melihat Agus membawa lima wanita.

    “Kita sudah memeriksa karyawan dan pemilik. Dari keterangan mereka, pelaku membawa korban dan perempuan lain,” ungkap Dirkrimum Polda NTB, Kombes Syarif Hidayat, dalam wawancara dengan tvOne pada Rabu, 4 Desember 2024.

    Syarif menambahkan bahwa Agus tampaknya merasa nyaman melakukan aksinya di tempat yang sama.

    “Kemungkinan pelaku merasa nyaman melakukan aksinya di tempat tersebut,” jelasnya.

    Modus Operandi Agus Buntung

    Berdasarkan berkas perkara, terdapat lima perempuan, termasuk pelapor, yang menjadi korban Agus.

    Syarif menjelaskan bahwa Agus menggunakan modus yang sama untuk mendekati korban, yaitu dengan bertemu di Taman Udayana, Kota Mataram.

    “Agus mendatangi korban yang sedang sendiri, memperkenalkan diri, dan terlibat dalam percakapan mendalam,” kata Syarif.

    Pandangan Psikolog

    Ketua Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) NTB, Lalu Yulhaidir, menyatakan bahwa individu penyandang disabilitas tidak berbeda secara psikoseksual dengan nondisabilitas.

    “Perbedaan hanya terjadi dalam hal pubertas,” ujarnya, Senin, 2 Desember 2024.

    Ia menambahkan bahwa pelaku bisa melakukan manipulasi emosi untuk menggaet korbannya.

    Salah satu korban, melalui anggota Koalisi Anti Kekerasan Seksual NTB, Rusdin Mardatillah, melaporkan bahwa Agus mengancam akan membongkar aibnya jika tidak mengikuti permintaannya untuk melakukan ritual mandi wajib.

    Klarifikasi Polda NTB

    Polda NTB mengklarifikasi bahwa Agus bukan tersangka rudapaksa, melainkan pelecehan seksual.

    “Kami menangani perkara pelecehan seksual secara fisik,” tegas Kombes Syarif Hidayat.

    Kasus ini diatur dalam Pasal 6C Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS), bukan KUHP Pasal 385.

    Hingga kini, kasus pelecehan yang menjerat Agus masih berlanjut, dengan laporan terbaru menyebutkan bahwa 15 wanita menjadi korban, termasuk yang masih di bawah umur.

    Agus kini berstatus sebagai tahanan kota setelah ditetapkan sebagai tersangka.

    Simak daftar nama Agus yang menjadi sorotan jelang Tahun Baru 2025

    Mulai dari kasus Agus Salim hingga Agus Buntung yang viral di media sosial.

    Nama Agus akhir-akhir ini banyak mendapatkan perhatian.

    Kasus Agus Salim yang berkutat pada donasi.

    Hingga Agus Buntung dengan kasus rudapaksanya.

    Berikut beberapa peristiwa yang melibatkan nama Agus jelang pergantian tahun:

    1. Kasus Agus Salim

    Kasus Agus Salim sebenarnya adalah kasus donasi yang tak berkesudahan. Agus Salim merupakan pria yang kehilangan sebagian penglihatannya karena disiram air keras oleh rekannya pada 1 September 2024 lalu.

    Kisahnya viral di media sosial. Ini membuat seorang Youtuber bernama Pratiwi Noviyanthi alias Novi inisiatif menggalang dana buat Agus Salim.

    Novi kemudian mendapat dukungan dari Denny Sumargo juga seorang YouTuber.

    Dari penggalangan dana itu terkumpul uang Rp1,5 miliar.

     Uang itu diharapkan bisa mengobati mata Agus Salim.

    Namun setelahnya, Pratiwi Noviyanthi mempersoalkan transparansi donasi pengobatan yang diterima oleh Agus Salim.

    Diindikasikan ada ketidakjujuran terkait jumlahnya hingga muncul dugaan bahwa uang itu tak digunakan buat Agus Salim berobat.

    Ada pula dugaan bahwa donasi tersebut tidak digunakan sebagaimana mestinya.

    Setelah jadi polemik dan viral jadi sorotan, Agus Salim dan istrinya, Elmi Nurmala yang kembali diundang ke Podcast Denny Sumargo akhirnya mengembalikan donasi tersebut untuk dikelola yayasan milik Pratiwi Noviyanthi.

    Langkah ini dilakukan agar dapat memonitor dan mengatur pengeluaran donasi untuk Agus Salim.

    Namun, setelah itu Pratiwi Noviyanthi malah dilaporkan oleh Agus Salim ke polisi.

    Bahkan Agus mengaku uang donasi tersebut tak lagi penting untuknya.

     Agus Salim bersama pengacara Farhat Abbas melaporkan Pratiwi ke Polda Metro Jaya pada Sabtu (19/10/2024)  Farhat Abbas menyatakan, pihaknya melaporkan Novi atas dugaan pencemaran nama baik.

    “Ini Wulan dan Wawa ya buat laporan pertama nanti menyusul Agus. Mereka ini bukan orang kecil, tetapi orang yang dikecil-kecilin. Mereka bukan orang yang menyusahkan, tapi mereka memang susah. Tapi jangan dipermalukan ya,” ujar Farhat saat tiba di Polda Metro Jaya, Minggu (20/10/2024).

    Saat sikap Agus Salim dikecam,  muncul petisi bahwa dirinya dituntut untuk mengembalikan donasi karena telah membuat penyumbangnya kecewa.

    Hingga Rabu (23/10/2024) siang petisi yang berisi dukungan agar uang donasi Agus korban air keras dikembalikan ke donatur kini telah tembus lebih dari 111 ribu tanda tangan.

    Sebelum ada petisi ini, Pratiwi Noviyanthi mengaku sebenarnya sudah pasrah dengan nasib uang donasi Agus Salim. Ia tak ingin kisruh yang terjadi semakin memanjang.

    Namun ia akhirnya kembali berjuang lantaran adanya petisi dari para donatur yang meminta uang yang diberikan ke Agus Salim kembali.
    Kasus ini terus bergulir hingga melibatkan Kementerian Sosial.

    Pengacara Kondang Hotman Paris mengungkapkan, bahwa kasus Agus Salim membuat banyak pengacara ikut campur. Ia menilai, para pengacara tersebut hanya ingin viral dengan adanya kasus yang tengah mencuat itu.

    2. Heboh Agus Buntung

    Mahasiswa semester tujuh jurusan seni dan budaya  I Wayan Agus Suartama alias Agus Buntung (21) mendadak terus menjadi buah bibir beberapa waktu belakangan ini. Hal tersebut setelah belasan korban dugaan pelecehan seksual melapor. Ketua Komisi Disabilitas Daerah (KDD) Nusa Tenggara Barat (NTB), Joko Jumadi menyebut, ada 13 orang terduga korban yang sudah melapor ke pihaknya.

    “Yang baru melapor ada 10, yang sudah di BAP ada 3 orang,” bebernya.

    Joko melanjutkan, dari 10 orang yang baru melapor, sudah ada 1 menjalani pemeriksaan ke Polda NTB. Jumlah terduga korban juga disampaikan Perhimpunan Bantuan Hukum & Advokasi Masyarakat, Andre Saputra.

    Ia mendapatkan informasi dari pengelola homestay ada 9 wanita terlihat bersama Agus Buntung. Informasi sebelumnya sudah ada 10 terduga korban yang laporannya masuk.

    “Bisa dijumlahkan 19 orang kemungkinan terduga korban. Jumlah bertambah terus,” ujar Andre.

    Berikut beberapa fakta mengenai I Wayan Agus Suartama alias Agus Buntung (21):

    A. Pengelola Homestay Sering Lihat Wanita Datang

    Dugaan pelecehan seksual dikuatkan oleh keterangan pengelola homestay yang mengaku kerap melihat Agus Buntung membawa wanita. Dirkrimsus Polda NTB, Kombes Pol Syarif Hidayat mengatakan, pihaknya sudah memintai keterangan pengelola homestay.

    “Dari keterangan karyawan dan pemilik homestay memang si pelaku (Agus Buntung) selain membawa korban yang lapor ke kita. Dia sudah pernah membawa perempuan yang berbeda,” ujarnya.

    Syarif membeberkan, ada perbedaan keterangan antara karyawan dengan pemilik homestay terkait jumlah wanita yang dibawa Agus Buntung. Karyawan menyebut ada 4 wanita, sedangkan pemilik mengatakan ada 5 wanita.

    “Keterangan ini menguatkan pelaku sering membawa perempuan berbeda ke homestay,” tegasnya.

    Syarif menambahkan, ada dua wanita yang dibawa Agus Buntung pada bulan Oktober ini. Sedangkan tiga lainnya diajak ke homestay selama tahun 2024.

    Meskipun demikian, karyawan dengan pemilik homestay mengaku tidak merasa janggal dengan kedatangan Agus Buntung ke tempat penginapannya.

    B. Suka Sama Suka

    Agus Buntung dalam beberapa kali kesempatan membantah apa yang dituduhkan oleh korban sehingga ia dijadikan tersangka kasus Tindak Pidana Kekerasan Seksual(TPKS) oleh polisi. Ia mengaku, pertemuannya dengan korban terjadi secara tidak sengaja saat hendak mencari makan di kawasan Taman Udayana, Kota Mataram, NTB.

    Selesai mengisi perut, Agus Buntung tiba-tiba bertemu korban saat mau balik ke kampus.”Saya minta tolong kepada korban untuk mengantarkan. Wanita ini bersedia,” ucapnya.

    Agus Buntung menyebut, korban sempat membawanya berkeliling sebanyak 3 kali di kawasan Islamic Center.

    Tiba-tiba, dirinya dibawa ke homestay yang sewanya dibayar oleh korban sendiri. “Dia yang buka pintu. Dia buka semua (pakaian) saya. Dia yang gituin saya. Dia yang masang lagi (pakaian). Kita suka sama suka,” bebernya.

    Usai berada di homestay, Agus Buntung mengaku diajak berkeliling lagi oleh korban. Singkat cerita, keduanya bertemu seorang pria yang tidak dikenal oleh Agus Buntung.

    Pria tersebut, memfoto Agus Buntung saat bersama korban. “Saya dijebak, terus diviralkan. Saya dilaporkan Polda atas pemerkosaan atau kekerasan seksual,” imbuhnya.

    Agus Buntung dalam kesempatan lain terus membantah dirinya melakukan kekerasan seksual. Menurutnya hal tersebut, tidak mungkin terjadi mengingat keterbatasan kondisi fisiknya.

    “Saya dituduh melakukan kekerasan seksual, coba dipikirkan bagaimana saya melakukan kekerasan seksual sedangkan bapak ibu lihat sendiri (nggak punya tangan), didorong saja saya, atau jangan diantar saya, atau ditinggal aja saya,” sambungnya.

    C. Punya Mantra Khusus

    Pendamping korban, Andre Saputra, mengatakan, tersangka I Wayan Agus Suartama (21) alias Agus Buntung mengucapkan jampi-jampi atau mantra saat hendak melakukan dugaan pelecehan terhadap korbannya.

    Dugaan pelecehan yang dilakukan Agus Buntung itu terjadi di salah satu homestay di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). 

    Andre Saputra mengungkap, Agus, menakuti korbannya yang saat kejadian pada awal Oktober 2024 lalu itu hendak berteriak.  Agus mengelabui korbannya dengan mengatakan apabila suara teriakan korban terdengar maka keduanya bakal dinikahkan warga. 

    Pada saat itu, pakaian korban sudah dilucuti Agus.  “Pelaku pakaiannya dibukakan korban. Legging dibuka pelaku, bukan korban. Caranya pelaku menggunakan jari kakinya,” kata Andre.

    D. Kemampuan Manipulasi Emosional

    Menurut berbagai sumber, Agus Buntung bahkan mampu merayu korban dengan menjanjikan kenyamanan atau bahkan perlakuan khusus, yang membuat mereka tidak sadar bahwa mereka menjadi korban pelecehan seksual. Hal ini menunjukkan adanya pola yang sudah terstruktur dalam setiap aksinya.

    Dikenal sebagai seorang yang bisa menyelam dan mengendarai motor meskipun memiliki disabilitas, Agus diketahui memiliki kemampuan untuk memperdayai orang di sekitarnya.

    Pelaku juga berulang kali melakukan pelecehan seksual di lokasi yang sama, dan sudah mengincar korban dengan taktik manipulasi yang cerdas. Agus memanfaatkan korban yang kondisi psikologisnya sedang galau.

    E. Mahir Menggunakan Gigi dan Kaki

    Meski dalam kondisi disabilitas, Agus ternyata mahir menggunakan gigi dan kakinya. Salah satu korban menyebut saat peristiwa terjadi, Agus Buntung membuka legging yang dikenakan korban dengan jari-jari kaki. Ia juga mahir menggunakan gigi saat akan membuka pintu kamar dan mendorongnya dengan kaki.

    F. Menunggak Bayar Kuliah dan Manipulasi Presensi

    Tersangka pelecehan seksual sejumlah wanita, I Wayan Agus Suartama alias Agus Buntung (21), diketahui sempat menunggak bayar Uang Kuliah Tunggal (UKT). Hal tersebut diungkapkan oleh Dosen Pembimbing Akademik (PA) Agus Buntung, I Made Ria Taurisia Armayani.

    Ria mengatakan, awalnya dia dilaporkan Agus ke Dinas Sosial (Dinsos) karena dituding tak menginginkan Agus berkuliah. Padahal, kata Ria, permasalahan sebenarnya adalah Agus menunggak membayar UKT, meskipun dia merupakan penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah.

    “Agus ini berbohong. Saya selaku dosen PA, dianggapnya tidak menginginkan dia kuliah. Padahal tidak dalam cerita konteks itu,” jelas Ria.

    Agus disebut juga sering memanipulasi presensi kuliah. Ria mengungkapkan, Agus sering tidak masuk kelas sejak awal perkuliahan.

    Namun, dalam catatan absensi kuliah, Agus tercatat selalu rajin mengikuti kelas. Karena sejumlah ulah Agus di kampus itu, Ria mengaku tidak kaget saat mendengar Agus menjadi tersangka rudapaksa.

    G. Kampus Sudah Tahu Ulah Agus Buntung

    Pihak kampus tempat I Wayan Agus Suartama alias Agus Buntung (21) berkuliah, mengaku tak kaget mahasiswanya yang disabilitas itu menjadi tersangka kasus rudapaksa. Sebagai informasi, Agus Buntung, pemuda disabilitas asal Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), menjadi tersangka rudapaksa terhadap sejumlah wanita.

    Dosen Pembimbing Akademik (PA) Agus Buntung, I Made Ria Taurisia Armayani, menyayangkan aksi mahasiswanya itu.

    H. Jago Menyelam, Bermain Musik dan Naik Sepeda Motor

    Sang ibunda mengaku tak percaya bahwa anaknya yang tak punya tangan itu rudapaksa seorang mahasiswi. Agus Buntung diketahui juga mahir bermain alat musik dengan kakinya, pandai menyelam dan mengendarai sepeda motor.

    I.  Sosok Super Berbahaya

    Pakar Psikologi Forensik, Reza Indragiri, mengatakan dengan melihat korban yang lebih dari satu orang, dia menilai apa yang dilakukan Agus sudah di luar batas. Ia bahkan menyebut Agus Buntung sebagai orang yang sangat berbahaya.

    “Orang ini adalah orang yang super berbahaya,” katanya.

    “Karena itu tetap dengan menaruh rasa hormat dan simpati atas keterbatasan fisik yang dia miliki, tetapi dengan pemahaman orang ini adalah pelaku kejahatan serius yang sangat berbahaya,” sambungnya.

    Oleh karena itu, ia mendesak aparat penegak hukum segera melakukan penindakan serius terhadap Agus.

    Diketahui, Agus kini berstatus sebagai tersangka dan menjadi tahanan rumah. Terkait kondisi itu, Reza pun meminta agar pengawasan terhadap Agus diperketat.

    “Maka sepatutnya otoritas penegakan hukum melakukan penyikapan yang sangat serius terhadap yang bersangkutan sejak sekarang. Kendati diberlakukan tahanan rumah sekalipun, pengawasan tetap dilakukan secara melekat agar kejahatan yang serius itu tidak berulang,” ungkapnya.

    J. Terlambat Puber

    Ketua Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi) NTB Lalu Yulhaidir mengatakan penyandang disabilitas tidak menutup kemungkinan untuk melakukan kekerasan seksual terhadap seseorang. Hal tersebut disebabkan berbagai hal.

    Misalnya pelaku memiliki kontrol diri yang lemah. Terlebih, kata Haidir, pelaku pernah menjadi korban perundungan pada saat usia anak-anak menjadi penyebab pelaku melakukan hal-hal nekat seperti pelecehan seksual.

    “Kalau berbicara psikoseksual individu disabilitas dan non disabilitas sama, tidak ada perbedaan hanya saja yang membedakan disabilitas agak terhambat dalam pubertas, seks education,” kata Haidir.

    3. Pembunuhan Keluarga Guru di Kediri

    Peristiwa kriminal sadis ini juga melibatkan nama Agus. Kasus pembunuhan satu keluarga ini juga menimpa istri hingga anak Agus Komarudin di Ngancar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

    Agus beserta sang istri bernama Kristina (34) hingga anaknya berinisial CA (9) telah ditemukan tidak bernyawa di kediaman mereka. Agus berprofesi sebagai guru SDN Babadan 1 di kawasan Ngancar, Kediri, Jawa Timur.

    Pelaku pembunuhan keluarga guru di Desa Pandantoyo, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur terungkap sebagai adik ipar korban, Agus Komarudin (38). 

    Pelaku yang diketahui bernama Yusak, adalah adik dari Kristina (37), istri Agus. Yusak ditangkap di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Informasi yang dihimpun dari Kepala Dusun Gondanglegi, Rusmani, Yusak sempat datang ke rumah korban.

    Yusak diketahui meminta bantuan untuk meminjam uang sebesar Rp 10 juta kepada Kristina. Namun, menurut penuturan tetangga korban, Supriyono, permintaan tersebut tidak dipenuhi.

    “Pak Supriono bercerita bahwa Yusak sebelumnya sudah meminjam uang Rp 2 juta, tetapi hingga kini belum dikembalikan,” ungkap Rusmani. Penangkapan Yusak membawa kelegaan bagi warga sekitar yang sempat diliputi kekhawatiran setelah tragedi ini terjadi.