Tag: Fandi Akhmad Yani

  • Pemda Gresik dan BPJS Ketenagakerjaan Salurkan Bantuan dan Santunan ke Keluarga Almarhum Naufal Takdir Albari

    Pemda Gresik dan BPJS Ketenagakerjaan Salurkan Bantuan dan Santunan ke Keluarga Almarhum Naufal Takdir Albari

    Gresik (beritajatim.com)- Pemerintah daerah (Pemda) Gresik bersama BPJS Ketenagakerjaan setempat menyalurkan bantuan kepada keluarga almarhum Naufal Takdir Albari. Sesuai janjinya, pemerintah daerah akan merenovasi rumah almarhum yang terlihat sempit yang dihuni lima saudaranya beserta ibunya Nurul Khotimah di Jalan KH.Kholil Gang XI Gresik. Sementara BPJS Ketenagakerjaan menyatuni jaminan kerja dan hari tua Rp 268,49 juta.

    “Kami sudah berkordinasi dengan dinas terkait merenovasi rumah almarhum. Pasalnya, sebelum mengalami kejadian saat TC di Rusia. Naufal sempat menelpon ibunya terakhir kali dan janji akan merenovasi rumahnya usai menjalani latihan,” ujar Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani, Jumat (4/10/2025).

    Bupati dua peridoe ini mengaku sangat kehilangan atas perginya atlet gymnastik artistik nasional Naufal Takdir Albari. Atlet asli Gresik tersebut bukan mewakili daerahnya. Tapi juga membawa nama bangsa Indonesia karena dipersiapkan mengikuti kejuaraan dunia gymnastik artistik tahun 2025 serta olimpiade Los Angeles 2030.

    “Naufal Takdir Albari tak hanya mewakili daerahnya. Kami dan seluruh atlet gymnastik seluruh Indonesia kehilangan atlet muda ini,” ungkapnya.

    Sementara itu, Kepala Cabang BPJS” Ketenagakerjaan Gresik, Bunyamin Najmi menuturkan, sesuai aturan atlet yang terdaftar di BPJS wajib dicover serta mendapat santunan hari tua. “Naufal Takdir Albari merupakan atlet nasional gymnastik artistik yang dipersiapkan diajang event internasional. Haknya sudah kami cover dan diserahkan kepada keluarganya,” urainya.

    Sebagai informasi, Naufal mengalami kecelakaan saat berlatih di The Palace of Sport Training Center Burtasy Penza Rusia Jumat (26/9). Diduga ia salah melakukan pendaratan sehingga mengalami cedera serius di kepalanya sebelum dibawah ke rumah sakit.

    Setelah berjuang di ruang ICU, Naufal yang menorehkan prestasi di PON Aceh 2024 mewakili Jawa Timur dinyatakan meninggal dunia, dan jenazahnya tiba pagi tadi lalu dimakamkn di TPU Tlogopojok Gresik. [dny/kun]

  • Disnaker Gresik Pastikan Warga Lokal Dapat Prioritas Kerja di KEK JIIPE

    Disnaker Gresik Pastikan Warga Lokal Dapat Prioritas Kerja di KEK JIIPE

    Gresik (beritajatim.com)– Pasca Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani didemo warga soal penyerapan tenaga kerja di KEK JIIPE, Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) setempat memastikan peluang kerja bagi masyarakat, khususnya tenaga non-skill.

    Kepala Disnaker Gresik, Zainul Arifin mengatakan, terkait penyerapan tenaga kerja yang dikeluhkan warga sekitar KEK JIIPE.

    “Kami sudah berkordinasi dengan sejumlah kontraktor yang sedang dan akan beroperasi di JIIPE. Hasilnya, terdapat kebutuhan tenaga kerja baik skill maupun non skill yang dapat segera diisi oleh warga Gresik,” katanya, Kamis (2/10/2025).

    Dari hasil pertemuan itu lanjut dia, ada beberapa kebutuhan tenaga kerja yang terbuka, baik untuk skill seperti operator maupun non skill seperti helper. Lowongan kerja in benar-benar diprioritaskan untuk warga ring satu KEK JIIPE.

    “Untuk tenaga skill, kebutuhan yang tersedia antara lain operator wheel loader, foreman, operator forklift, dan operator crane. Sedangkan untuk tenaga non skill, terdapat kebutuhan dari lima perusahaan konstruksi dengan total 22 lowongan,” ungkapnya.

    Selain itu imbuh Zainul, sejumlah perusahaan juga menyatakan komitmennya untuk menyerap tenaga kerja warga lokal. “Disnaker sudah turun langsung dan memastikan kebutuhan tenaga kerja tersedia untuk masyarakat Gresik,” urainya.

    Sementara itu, Saiful (30) warga Manyar Gresik menyatakan informasi lowongan kerja dari Disnaker jangan hanya sebatas menggugurkan kewajiban. Tapi bagaimana memberi pelatihan secara kontinyu bagi warga ring satu KEK JIIPE apa yang dibutuhkan oleh perusahaan. “Kalau bisa pelatihannya kontinyu agar warga memiliki skill dan bisa terserap menjadi tenaga kerja yang mumpuni,” pungkasnya. [dny/kun]

  • Ini Lima Ranperda Baru Usulan dari Masyarakat Gresik

    Ini Lima Ranperda Baru Usulan dari Masyarakat Gresik

    Gresik (beritajatim.com) – DPRD Gresik melalui Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) segera menetapkan lima Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) usulan masyarakat. Lima ranperda tersebut meliputi:

    1. Ketahanan Pangan dan Gizi

    2. Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)

    3. Penyelenggaraan Pendidikan

    4. Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

    6. Perusahaan Perseroan Daerah Bank Perekonomian Rakyat Bank Gresik

    Ketua Bapemperda DPRD Gresik, Khoirul Huda, menyebut seluruh ranperda tersebut telah melalui tahap penyempurnaan bersama pemerintah daerah, sesuai hasil fasilitasi Biro Hukum Pemprov Jawa Timur.

    “Lima ranperda ini tinggal menunggu penyempurnaan dari Sekda Pemprov Jatim. Setelah diberikan catatan revisi materi, ranperda akan diteruskan ke pemerintah daerah,” ujarnya, Rabu (1/10/2025).

    Perubahan Propemperda 2025

    Selain penetapan lima ranperda, Bapemperda juga menyetujui perubahan Program Pembentukan Peraturan Daerah (Propemperda) Gresik Tahun 2025. Perubahan dilakukan menyesuaikan perkembangan regulasi serta surat Bupati Gresik Nomor 188/232.1/437.12/2025 tentang penghapusan sejumlah rancangan perda.

    Ada tiga ranperda yang resmi dihapus, yaitu:

    Perubahan kedua atas Perda Nomor 12 Tahun 2015 tentang Pedoman Pencalonan, Pemilihan, Pengangkatan, dan Pemberhentian Kepala Desa.

    Perubahan atas Perda Nomor 1 Tahun 2017 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa.

    Perubahan atas Perda Nomor 12 Tahun 2018 tentang Badan Permusyawaratan Desa.

    Selain itu, Ranperda Penyelenggaraan Perdagangan juga dihapus berdasarkan rekomendasi harmonisasi dari Kemenkumham Kanwil Jatim agar dilakukan kajian lebih lanjut.

    “Penghapusan dilakukan karena belum adanya peraturan pelaksanaan dari Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2024 tentang Desa,” jelas anggota Bapemperda, Asroin Widiana.

    Apresiasi Bupati Gresik

    Menanggapi penetapan ranperda ini, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani atau Gus Yani mengapresiasi kinerja DPRD, khususnya Bapemperda. Menurutnya, perda bukan hanya produk hukum, tetapi juga instrumen pembangunan dan pelayanan publik.

    “Setiap peraturan daerah harus segera ditindaklanjuti dengan aturan pelaksana dan disosialisasikan dengan baik. Ini menjadi tanggung jawab kita bersama,” ujarnya.

    Bupati milenial ini menambahkan, kelima perda baru tersebut memiliki peran penting untuk memperkuat tata kelola desa, meningkatkan kualitas pendidikan, menjamin ketahanan pangan, memperlancar transportasi, hingga mendorong kemandirian ekonomi daerah melalui Bank Gresik.

    “Saya menekankan agar perangkat daerah terkait segera menyusun aturan pelaksana sehingga implementasi perda berjalan efektif dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” tegasnya.

    Gus Yani berharap, regulasi yang baru disahkan dapat menjadi fondasi kuat dalam mendukung pembangunan daerah sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat Gresik. [dny/but]

     

     

  • Dukung Ketahanan Pangan, Gresik Kukuhkan Komisi Irigasi

    Dukung Ketahanan Pangan, Gresik Kukuhkan Komisi Irigasi

    Gresik (beritajatim.com)– Pemerintah Daerah (Pemda) Gresik mengukuhkan Komisi Irigasi. Komisi yang dibentuk ini mempunyai tugas bagaimana memastikan pengelolaan air untuk mendukung ketahanan pangan yang dicanangkan pemerintah pusat.

    Ketua Komisi Irigasi Gresik, Edy Hadisiswoyo mengatakan, komitmennya untuk menjadikan forum ini sebagai ruang komunikasi yang produktif.

    “Kami akan bekerja maksimal untuk memastikan pengelolaan air yang adil, efisien, dan berkelanjutan. Harapannya dapat menjadi pijakan penting dalam meningkatkan layanan irigasi sekaligus memperkuat sinergi antar instansi,” katanya, Kamis (11/9/2025).

    Komisi Irigasi yang dilantik berjumlah 33 orang anggota. Jumlah ini terdiri atas 15 orang dari unsur pemerintah, 15 orang dari unsur non pemerintah, serta 3 orang akademisi.

    Sementara itu, Bupati Fandi Akhmad Yani menuturkan, ini merupakan titik balik bagi penguatan kerja sama lintas sektor dalam pengelolaan irigasi.

    “Setelah dilantik semua harus kompak dan terus berkolaborasi yang terintegrasi,” tuturnya.

    Dirinya juga menyinggung kebijakan nasional seperti satu harga gabah yang sangat berdampak pada masyarakat. Untuk itu, Komisi Irigasi bekerja dengan serius, tidak hanya menjaga ketersediaan air, tetapi juga berinovasi.

    “Tolong tumbuhkan inovasi, dan memiliki peta yang jelas. Dengan begitu kita tahu wilayah atau irigasi mana yang harus diintervensi,” ungkapnya.

    Sebelumnya pemerintah daerah ini telah membangun kolam retensi. Air yang tertampung di kolam tersebut, dapat dialirkan secara efektif ke lahan pertanian yang membutuhkan pasokan air.

    “Kita ingin air pada kolam-kolam retensi yang ada bisa dialirkan kepada lahan pertanian yang membutuhkan. Walaupun Gresik dikenal sebagai kota industri, tetapi ketahanan pangan tetap harus terjaga,” ujarnya. (dny/ted)

  • Bantuan Logistik Pakai Kapal Perang Tiba di Pulau Bawean Gresik, Atasi Lonjakan Harga Sembako

    Bantuan Logistik Pakai Kapal Perang Tiba di Pulau Bawean Gresik, Atasi Lonjakan Harga Sembako

    Gresik (beritajatim.com) – Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Gresik dan TNI Angkatan Laut (AL) mengatasi lonjakan harga sembako di Pulau Bawean yang disebabkan oleh cuaca buruk dan gelombang tinggi yang melanda perairan Laut Jawa.

    Sebagai respons cepat, Pemprov Jatim mengirimkan bantuan logistik menggunakan kapal perang jenis Landing Platform Dock (LPD) KRI Surabaya 591. Keberangkatan kapal ini dilepas oleh Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, bersama Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani.

    Melonjaknya Harga Sembako di Bawean

    Harga kebutuhan pokok di Pulau Bawean, Gresik, melonjak tajam dalam beberapa hari terakhir. “Telur tembus Rp60.000 per kilogram, ayam mencapai Rp90.000–Rp100.000 per kilogram. Warga di sana benar-benar kesulitan,” ujar Bupati Fandi Akhmad Yani, yang menggambarkan betapa sulitnya kehidupan warga Bawean akibat kenaikan harga sembako yang sangat tinggi, Minggu (7/9/2025).

    Lonjakan harga ini terjadi akibat terhambatnya distribusi barang, yang disebabkan oleh cuaca buruk dan gelombang tinggi yang menghalangi kapal-kapal pengangkut barang.

    Sebagai bentuk solidaritas dan respons cepat, Pemprov Jatim bersama Pemda Gresik bekerja sama dengan TNI AL untuk menyalurkan bantuan yang dibawa oleh KRI Surabaya 591.

    Bantuan logistik yang dikirimkan mencakup 10 ton beras Bulog, 1 ton minyak goreng, 1 ton telur ayam, 1 ton gula, 750 kilogram daging ayam beku, bawang merah, bawang putih, cabai, serta 50 tabung gas elpiji ukuran 12 kilogram.

    Tak hanya itu, sebanyak 5.000 paket sembako, biskuit, susu, madu, serta 487 kardus air mineral juga turut disertakan dalam bantuan ini. Untuk menjaga kualitas bahan pangan segar, kapal juga membawa mobil cold storage.

    “Bantuan ini bukan hanya soal logistik, tapi juga wujud solidaritas yang menyentuh seluruh lapisan masyarakat, mulai dari nelayan, keluarga miskin ekstrem, penerima PKH Plus, Tagana, hingga TKSK,” ungkap Bupati Fandi.

    Bantuan yang diberikan tidak hanya menyasar kebutuhan pokok, namun juga mencakup 4.135 paket sembako dari perusahaan swasta serta alat bantu mobilitas bagi lansia dan penyandang disabilitas.

    Evakuasi Warga Pulau Bawean yang Terhambat

    Selain menyalurkan logistik, KRI Surabaya 591 juga melakukan evakuasi terhadap puluhan warga Bawean yang terjebak di Gresik. Keberangkatan kapal penumpang dan barang yang terhambat akibat cuaca buruk sejak 29 Agustus 2025 membuat banyak warga Bawean terpaksa tertahan di Gresik.

    Kapal perang ini menjadi solusi tepat untuk mengatasi masalah tersebut dan membawa warga yang tertahan kembali ke Pulau Bawean.

    Gubernur Khofifah Indar Parawansa menuturkan bahwa kesigapan ini terwujud berkat dukungan banyak pihak, mulai dari Pangkoarmada II, Dankodaeral V, Bulog, hingga BPBD.

    “Bantuan harus tiba lebih cepat dari target. Alhamdulillah, bantuan sudah bisa diterima warga. Ini bentuk kasih sayang dan kepedulian pemerintah daerah yang luar biasa,” ujar Khofifah.

    Ia juga menegaskan bahwa Bawean merupakan bagian dari Gresik dan Jawa Timur yang tidak boleh terpinggirkan, dan Pemprov Jatim akan terus bersinergi dengan pemerintah pusat untuk memastikan kebutuhan masyarakat kepulauan selalu terjamin, apa pun tantangannya. [dny/suf]

  • Kawasan Kumuh di Gresik Utara Mulai Ditata

    Kawasan Kumuh di Gresik Utara Mulai Ditata

    Gresik (beritajatim.com)- Pemerintah Daerah (Pemda) Gresik secara bertahap menata kawasan kumuh di wilayah utara. Salah satu daerah yang bakal ditata adalah Desa Campurejo, Kecamatan Panceng.

    Untuk menata kawasan tersebut, pemerintah daerah mendapat Dana Alokasi Khusus Pengentasan Permukiman Kumuh Terpadu (DAK PPKT) dari pemerintah pusat sebesar Rp 27 miliar.

    Bupati Fandi Akhmad Yani mengatakan, salah satu tantangan pembangunan di daerah adalah bagaimana menghadirkan lingkungan permukiman layak huni, sehat, inklusif, dan berkelanjutan.

    “Lewat DAK PPKT tahun ini merupakan bagian dari upaya mewujudka bebas dari permukiman kumuh,” katanya, Kamis (4/9/2025).

    Arti pemukiman kumuh lanjut dia, bukan hanya sekadar rumah reyot, atau jalan becek. Kumuh adalah tanda bagaimana warga hidup tanpa kepastian hukum atas tanahnya, tanpa sanitasi serta air bersih yang layak.

    “Desa Campurejo adalah contoh nyata bagaimana kawasan ini menghadapi persoalan jalan lingkungan, drainase, air bersih, sanitasi, dan juga persampahan. Tidak sedikit warganya yang tinggal di rumah tidak layak di tengah keterbatasan ekonomi,” ungkapnya.

    Melalui kolaborasi bersama Bank Gresik, Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah (IPPAT), dan Kantor ATR/BPN. Serta Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman dengan Kementerian PU. Desa Campurejo mendapat alokasi dana cukup besar menata kawasan kumuh.

    “Dana ini bukan sekadar angka, tetapi harapan masyarakat memiliki rumah layak huni, dan harapan masyarakat agar tanah mereka memiliki kepastian hukum,” ungkap Gus Yani sapaan akrabnya.

    Sementara Kepala ATR/BPN Kantor Wilayah (Kanwil) Jawa Timur Asep Heri menambahkan, sebagai wujud nyata komitmen negara hadir untuk masyarakat. Kalau istilah di BPN itu reformasi agraria, di mana tanahnya disertifikatkan, akses perekonomiannya disambungkan ke perbankan.

    “Ini merupakan desa kedua, di mana pertama saat saya menjabat Kepala BPN Gresik bersama Gus Bupati saat itu mengkolaborasi yang namanya konsolidasi komprehensif,” imbuhnya.(dny/ted)

  • Cek Kesehatan Gratis Awali MPLS Sekolah Rakyat di Gresik

    Cek Kesehatan Gratis Awali MPLS Sekolah Rakyat di Gresik

    Jakarta

    Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf (Gus Ipul) bersama Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono meninjau langsung pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 37 Gresik. Kegiatan ini berlangsung di UPT SMPN 30 Gresik, Jawa Timur.

    Peninjauan dilakukan untuk memastikan seluruh tahapan pembukaan Sekolah Rakyat di 37 titik tambahan berjalan lancar.

    “Saya dan Pak Wamen terus berkeliling ke titik-titik Sekolah Rakyat. Pagi tadi di Lamongan, sekarang di Gresik. Kami ingin memastikan penyelenggaraannya berjalan lancar berkat dukungan semua pihak, seperti yang terlihat di Gresik ini,” ujar Gus Ipul dalam keterangannya, Selasa (5/8/2025).

    Peluncuran 37 titik Sekolah Rakyat ini merupakan tambahan dari 63 Sekolah Rakyat yang lebih dulu diluncurkan pada pertengahan Juli lalu, seluruhnya diawali dengan kegiatan MPLS.

    Sama seperti di Sekolah Rakyat lainnya, MPLS di SRMA 37 Gresik juga diawali pemeriksaan kesehatan siswa, baik fisik maupun mental. Pemeriksaan ini merupakan bagian dari program prioritas nasional yang dilakukan bersama Kementerian Kesehatan.

    Gus Ipul menjelaskan, Sekolah Rakyat tak hanya berperan sebagai lembaga pendidikan, tapi juga sebagai miniatur pengentasan kemiskinan secara menyeluruh dan terstruktur. Oleh karena itu, siswa menerima fasilitas seperti cek kesehatan gratis dan pemenuhan kebutuhan gizi dari Badan Gizi Nasional (BGN).

    Selain itu, setiap siswa juga akan mendapat laptop dan delapan set seragam lengkap yang saat ini masih dalam proses pengadaan dan ditargetkan dibagikan pada akhir September 2025.

    Tidak hanya untuk anak-anak, orang tua siswa pun mendapat akses ke program pemberdayaan, seperti pelatihan keterampilan, bantuan modal usaha, hingga perbaikan rumah tidak layak huni.

    “Anaknya sekolah, orang tuanya kita latih dan berdayakan agar bisa membuka usaha atau bekerja. Bahkan rumahnya juga kita bantu. Ini bagian dari program prioritas Presiden Prabowo,” tutur Gus Ipul.

    Dalam rangka mendukung penguatan ekonomi keluarga, para orang tua siswa juga menjadi anggota Koperasi Desa Merah Putih, yang menampung dan memasarkan hasil program pemberdayaan. Mereka juga ditetapkan sebagai sasaran program Pemberdayaan Sosial Ekonomi (PPSE) dan masuk dalam program nasional 3 juta rumah.

    Gus Ipul pun menyampaikan apresiasinya kepada semua pihak yang telah mendukung terbentuknya Sekolah Rakyat, terutama Bupati Gresik yang menginisiasi usulan pembangunan yang kemudian ditindaklanjuti oleh Kemensos dan Kementerian PU.

    “Setelah PU menyatakan layak, kami mulai rekrutmen guru dan siswa. Seleksi guru dipimpin Dinas Pendidikan, kurikulumnya juga disusun bersama Dinas Pendidikan. Ini kerja gotong royong,” jelasnya.

    Sementara itu, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk mendukung keberlanjutan program, termasuk mendampingi lulusan Sekolah Rakyat agar bisa melanjutkan ke perguruan tinggi dan akademi kedinasan seperti Akmil.

    Sekolah Rakyat di Gresik dinilai menjadi bukti nyata bahwa pengentasan kemiskinan tidak bisa dilakukan secara parsial. Perlu kolaborasi menyeluruh yang menyentuh seluruh anggota keluarga-dari anak-anak hingga orang tuanya.

    (akn/ega)

  • Lawan Eksploitasi PMI, Menteri Karding Resmikan 5 Desa Migran Emas di Gresik

    Lawan Eksploitasi PMI, Menteri Karding Resmikan 5 Desa Migran Emas di Gresik

    GRESIK – Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, meresmikan lima desa di Kabupaten Gresik sebagai Desa Migran Emas. Kelima desa tersebut adalah Desa Campurejo, Cangaan, Dalegan, Mentaras, dan Ngemboh.

    Peresmian dilakukan melalui penandatanganan prasasti langsung oleh Menteri Karding di Aula Wahana Ekspresi Pusponegoro, Gresik, Jawa Timur, Jumat, 11 Juli. 

    Karding bilang, Gresik merupakan salah satu kabupaten yang memiliki banyak warga bekerja di luar negeri. Karena itu, penguatan pelindungan dari tingkat desa menjadi krusial.

    “Kita harus menjaga mereka agar terlindungi dan memastikan yang ingin berangkat ke luar negeri benar-benar berangkat dengan baik dan aman,” ujar Karding usai peresmian.

    Pembentukan Desa Migran Emas merupakan langkah strategis untuk memperbaiki ekosistem migrasi tenaga kerja dari desa, sekaligus mencegah praktik migrasi nonprosedural atau ilegal.

    “Pelindungan yang kita lakukan adalah dengan semaksimal mungkin mengkonsolidasikan semua potensi agar orang yang berangkat secara non-prosedural bisa kita kurangi. Itu hanya bisa dilakukan dengan memperbaiki ekosistem di desa-desa,” jelasnya.

    Dalam kesempatan itu, Menteri Karding juga mendorong Pemerintah Kabupaten Gresik untuk mengembangkan program kelas migran di sekolah kejuruan maupun universitas.

    “Semua orang yang berangkat wajib memiliki keterampilan, pengetahuan bahasa yang cukup, dan mental yang baik agar tidak menjadi masalah di negeri orang,” tegasnya.

    Sementara itu, Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani, menegaskan komitmen daerahnya dalam memperkuat pelindungan terhadap pekerja migran. Ia mengatakan, meski Gresik bukan kantong pekerja migran terbesar di Jawa Timur, namun memiliki budaya merantau yang kuat.

    “Kami sudah memiliki Perda Nomor 7 Tahun 2022 dan Perbup Nomor 71 Tahun 2024 tentang pelindungan pekerja migran. Ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah agar pekerja migran dari Gresik tidak tereksploitasi dan hak-haknya bisa terlindungi,” ujar Fandi.

    Ia juga menekankan pentingnya menyiapkan sumber daya manusia yang kompeten dan siap bersaing sebelum berangkat ke luar negeri, termasuk melalui pelatihan bahasa, keterampilan, dan mental.

    “Banyak peluang pekerjaan di luar negeri, tidak hanya sebagai pekerja kasar. Harapan kami, para pekerja migran Gresik punya talenta, skill, dan kemampuan sehingga bisa meraih pekerjaan yang hebat di luar negeri,” tandasnya.

  • Ribuan Jamaah Padati Haul ke-70 Habib Syekh Assegaf di Gresik, Ulama Besar dan Pejabat Turut Hadir

    Ribuan Jamaah Padati Haul ke-70 Habib Syekh Assegaf di Gresik, Ulama Besar dan Pejabat Turut Hadir

    Gresik (beritajatim.com)- Peringatan Haul ke-70 Al-Habib Syekh Bin Abu Bakar Assegaf di Jalan KH. Zubair, Gresik, berlangsung penuh khidmat dan dihadiri ribuan jamaah dari berbagai daerah. Mereka datang tidak hanya dari wilayah sekitar Gresik, tetapi juga dari kota-kota seperti Pasuruan, Probolinggo, dan Lumajang demi mencari berkah dalam rangkaian haul Al-Habib Al-Qutb Abu Bakar bin Muhammad bin Umar Assegaf.

    Sejak pagi hari hingga sore, kawasan tersebut dipadati lautan manusia yang larut dalam alunan sholawat dan pembacaan syair Maulid yang menggema syahdu. Suasana religius terasa mendalam, mencerminkan kecintaan para jamaah kepada Rasulullah SAW dan para dzurriyahnya.

    “Kami dinihari sudah berangkat dari Pasuruan hanya ingin mencari barokah dari dzurriyah Rasulullah SAW. Ini yang kedua kalinya kami hadir,” ujar Priyongko Irsyak (42), jamaah asal Kota Pasuruan, Sabtu (14/6/2025).

    Hal serupa disampaikan Syaifuddin (35) dari Probolinggo yang datang bersama empat temannya menggunakan mobil sewa demi mengikuti haul. “Meski menempuh perjalanan jauh. Rasa capek hilang saat bergabung bersama ribuan jamaah lainnya sewaktu melantunkan doa bersama,” ungkapnya.

    Rangkaian acara puncak haul ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh ulama terkemuka seperti Habib Jindan bin Novel, Habib Ali Zainal Abidin Assegaf (Habib Bidin), Habib Syech Bin Abdul Qodir Assegaf, dan Habib Taufiq bin Abdul Qodir Assegaf. Hadir pula pejabat tinggi seperti Menteri Agraria dan Tata Ruang/BPN Nusron Wahid, Sekjen Partai Golkar Muhammad Sarmuji, serta Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani.

    Dalam acara tersebut, Habib Hadi bin Abdul Qadir Al Idrus memimpin pembacaan Yasin dan Tahlil. Sementara Manaqib Habib Abu Bakar dibacakan oleh Habib Abdul Qodir bin Ali bin Abu Bakar Assegaf dan diterjemahkan oleh Abu Bakar Fahmi bin Syech bin Abu Bakar Assegaf.

    Dalam pembacaan manaqib, dikisahkan perjalanan hidup Habib Abu Bakar Assegaf sejak masa muda, termasuk perjuangan beliau merantau demi menuntut ilmu agama serta bagaimana beliau menjunjung tinggi adab dan keilmuan.

    “Patut kita teladani bersama, beliau (Habib Abu Bakar Assegaf) memberikan nasehat tentang pentingnya hadir dalam majelis ilmu. Disana ada lisanul maqol, mendengar petuah dari para ulama, maupun dari kitab yang dibaca. Serta lisanul hal, gambaran dari majelis ilmu, tentang adab, dan memberikan pelajaran kepada yang hadir langsung. Seperti haul ini,” pungkas Abu Bakar Fahmi bin Syech bin Abu Bakar Assegaf.

    Peringatan haul ini bukan hanya menjadi momen spiritual tahunan, tetapi juga memperkuat nilai-nilai warisan keilmuan dan kecintaan kepada ulama serta Rasulullah SAW di tengah masyarakat. [dny/ian]

  • Jelang Hari Raya Idul Fitri, Bupati Gus Yani Siapkan Hampers Lebaran dari UMKM Gresik

    Jelang Hari Raya Idul Fitri, Bupati Gus Yani Siapkan Hampers Lebaran dari UMKM Gresik

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Willy Abraham

    TRIBUNJATIM.COM, GRESIK – Gerakan nyata Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani pmendukung UMKM melalui gerakan Bela Beli Bagi.

    Pria yang akrab disapa Gus Yani memastikan menyiapkan Hampers atau hantaran untuk hari raya Idul Fitri berisikan UMKM Gresik.

    Banyak produk UMKM asal Gresik yang sudah naik kelas. Selain sudah masuk toko ritel modern, juga diekspor ke luar negeri.

    Sebagai orang nomor satu di Kabupaten Gresik, momen ramadan seperti ini, peran pemerintah diperlukan. 

    Yaitu, hadir, membeli, dan membagikan produk UMKM.

    Sehingga kehadiran pemerintah benar-benar dirasakan oleh pelaku UMKM.

    Di Gresik sendiri sudah ada Galeri Dekranasda yang ada di Jalan Basuki Rahmat, Kecamatan Gresik.

    Kawasan Wisata Bandar Grissee. Di sana banyak dijual produk UMKM Gresik.

    “UMKM itu harus kita bela beli bagi, sudah dilaksanakan di Gresik. Dari kita sendiri (pemerintah) selamatkan UMKM kita,” ujar pria yang akrab disapa Gus Yani ini.

    Menurutnya, banyak produk UMKM Gresik yang harus dibela dengan cara dibeli dan dibagi.

    Melalui Dekranasda, banyak UMKM Gresik yang sudah lulus kurator, dikemas menjadi hampers.

    “Banyak sekali jenis makanan dari UMKM Gresik dijadikan Hampers. Ini UMKM yang sudah lulus kurator. Pendampingan Dekranasda Diskoperindag. Momennya membantu para UMKM kita menyiapkan hampers,” ucapnya.