Tag: Faisol Riza

  • Boeing Diminta Bangun Pabrik Komponen di Indonesia

    Boeing Diminta Bangun Pabrik Komponen di Indonesia

    Jakarta, FORTUNE – Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin), Faisol Riza, menerima kunjungan perwakilan Boeing di kantor Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Kamis (23/1).

    Dalam pertemuan tersebut, pemerintah mendorong Boeing memperluas kolaborasi dengan Indonesia, termasuk melalui pembangunan pabrik komponen pesawat di Tanah Air.

    Faisol menyoroti potensi besar industri dirgantara di Indonesia, mengingat statusnya sebagai negara kepulauan. Menurutnya, pengembangan sektor ini dapat menjadi solusi atas tantangan konektivitas dan rantai pasok (supply chain).

    Salah satu fokus utama pemerintah adalah peningkatan kapabilitas industri maintenance, repair, and overhaul (MRO) pesawat terbang di Indonesia.

    “Indonesia memiliki GMF AeroAsia dan Batam Aero Technic yang bisa menjadi pusat ekosistem MRO. Namun, mereka membutuhkan dukungan lebih, salah satunya melalui lisensi dari Boeing,” ujar Faisol dalam keterangannya dikutip Jumat (24/1).

    Faisol juga mendorong Boeing membangun pusat pelatihan penerbangan di Indonesia, seperti yang telah dilakukan perusahaan tersebut di India. Kawasan industri di Batam dan Bintan dianggap lokasi strategis untuk inisiatif ini.

    Saat ini, sebagian besar perawatan pesawat komersial Indonesia masih dilakukan di luar negeri. Hal ini disebabkan keterbatasan kemampuan produksi komponen di dalam negeri. Faisol berharap kerja sama antara Kemenperin dan Boeing dapat mempercepat pengembangan industri MRO domestik, termasuk melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) untuk transfer pengetahuan, pelatihan tenaga kerja, dan asistensi teknis.

    “Kami berharap Boeing bisa membantu meningkatkan kualitas komponen dan sumber daya manusia di sektor MRO. Bahkan, akan lebih baik jika produksi komponen dapat dilakukan di Indonesia dengan melibatkan industri dalam negeri,” katanya.

    Upaya menekan emisi karbon

    Pada kesempatan sama, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE), Setia Diarta, menggarisbawahi pentingnya dukungan Boeing dalam upaya transisi menuju bahan bakar ramah lingkungan. Pemerintah berkomitmen menurunkan emisi karbon pada sektor penerbangan, salah satunya melalui penggunaan bahan bakar berbasis energi hijau (green energy).

    “Ini tantangan besar, dan kami berharap Boeing dapat mendukung percepatan transisi ini,” kata Setia.

    President of Boeing Southeast Asia, Penny Burtt, mengungkap komitmen perusahaan memperluas kolaborasi pada sektor penerbangan komersial. Dengan pengalaman selama 75 tahun di Indonesia, Boeing melihat potensi besar negara ini dalam mengembangkan Industri Penerbangan berkelanjutan.

    “Kami berkomitmen untuk meningkatkan kerja sama dengan perusahaan Indonesia dalam meningkatkan kapabilitas mereka, sehingga mampu menjadi penyedia komponen Boeing secara global,” kata Penny.

    Pertemuan ini menjadi langkah awal mempererat kemitraan strategis antara Boeing dan Indonesia. Dengan adanya dukungan Boeing, Indonesia diharapkan dapat memperkuat posisi sebagai pemain utama dalam industri dirgantara di kawasan.

  • Wamenperin minta Boeing membangun pabrik komponen di Indonesia

    Wamenperin minta Boeing membangun pabrik komponen di Indonesia

    Indonesia punya GMF AeroAsia dan Batam AeroTechnic yang membutuhkan peningkatan kapabilitas untuk mengembangkan ekosistem industrinya

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza meminta perusahaan manufaktur pesawat asal Amerika Serikat (AS), yakni Boeing untuk membangun fasilitas produksi komponen pesawat terbang di Indonesia.

    Wamenperin di Jakarta, Jumat mengatakan, sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki potensi besar di industri dirgantara untuk mengatasi masalah konektivitas dan rantai pasok (supply chain) global.

    Karena itu, pihaknya mendorong Boeing untuk memperluas kolaborasi dengan Indonesia di beberapa sektor, di antaranya pemberian lisensi untuk industri Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) pesawat terbang, serta pembangunan pusat pelatihan penerbangan di Indonesia.

    “Salah satu yang potensial adalah MRO ini. Indonesia punya GMF AeroAsia dan Batam AeroTechnic yang membutuhkan peningkatan kapabilitas untuk mengembangkan ekosistem industrinya. Sehingga Boeing dapat mendukung dengan memberikan lisensi ke MRO kami,” kata Wamenperin.

    Dikatakan dia, untuk lokasi pembangunan pabrik, kawasan industri di Batam dan Bintan bisa menjadi opsi karena cukup strategis.

    Wamenperin mengatakan, ekosistem SDM industri di Tanah Air sudah mampu untuk mendorong pemajuan industri pesawat terbang. Hal ini dibuktikan dengan adanya GMF AeroAsia dan Batam Aero Technic yang saat ini mampu menjadi pemain di sektor perawatan pesawat.

    “Karena itu, guna meningkatkan kapabilitas industri MRO, kami menilai perlu adanya tindak lanjut dengan melakukan kerja sama antara Kemenperin dan Boeing dalam bentuk MoU,” kata Wamenperin.

    Sementara itu, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Setia Diarta mengatakan, pemerintah juga mendorong Boeing untuk memberikan dukungan dalam upaya penggunaan bahan bakar ramah lingkungan untuk menekan emisi karbon di industri penerbangan.

    “Pemerintah berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon di sektor transportasi udara, dan butuh support Boeing untuk mewujudkan komitmen ini,” kata Dirjen ILMATE.

    Lebih lanjut, President of Boeing Southeast Asia, Penny Burtt menyampaikan, Boeing berkomitmen untuk meningkatkan kolaborasi di sektor penerbangan komersial, mengingat sudah ada di Indonesia selama 75 tahun.

    Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Wamenperin Faisol Riza Minta Boeing Bikin Pabrik Komponen di Indonesia – Halaman all

    Wamenperin Faisol Riza Minta Boeing Bikin Pabrik Komponen di Indonesia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sebagai negara dengan lebih dari 17.000 pulau, Indonesia memiliki pasar besar di sektor penerbangan. Potensi ini belum banyak dilirik oleh para produsen pesawat.

    Untuk mengembangkan industri dirgantara (aerospace), Kementerian Perindustrian mulai melirik Boeing untuk membuat kemitraan strategis.

    Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza, mengatakan meminta Boeing untuk memperluas kolaborasi dengan Indonesia di beberapa sektor, mulai dari pemberian lisensi untuk industri Maintenance, Repair and Overhaul (MRO) pesawat terbang, serta pembangunan pusat pelatihan penerbangan di Indonesia.

    “Salah satu yang potensial adalah MRO ini. Indonesia punya GMF AeroAsia dan Batam AeroTechnic yang membutuhkan peningkatan kapabilitas untuk mengembangkan ekosistem industrinya. Sehingga Boeing dapat mendukung dengan memberikan lisensi ke MRO kami,” tutur Wamen Riza saat bertemu dengan Perwakilan Boeing di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta Selatan, Kamis (23/1/2025).

    Selain itu, Indonesia saat ini membutuhkan pusat pelatihan penerbangan sebagaimana yang telah dilakukan Boeing di India.

    “Untuk lokasi, kawasan industri di Batam dan Bintan bisa menjadi opsi karena cukup strategis,” terang Riza lebih jauh.

    Industri MRO Indonesia melalui GMF AeroAsia dan Batam Aero Technic menjadi bukti bahwa Indonesia mampu menjadi pemain di sektor perawatan pesawat.

    Akan tetapi, sebagian besar pesawat komersial masih melakukan perawatan di luar negeri, di tengah keterbatasan suku cadang.

    “Guna meningkatkan kapabilitas industri MRO, kami menilai perlu adanya tindak lanjut dengan melakukan kerja sama antara Kemenperin dan Boeing dalam bentuk MoU,” ungkap Wamen Riza.

    Diharapkan dari MoU yang dilakukan kedua pihak, kolaborasi dengan Boeing bisa semakin luas, mulai dari transfer knowledge dan penerimaan tenaga magang dan juga mencakup asistensi kepada MRO Indonesia dalam meningkatkan kualitas komponen dan sumber daya manusia.

    “Di sektor MRO, memang isunya beberapa komponen dan suku cadang harus diimpor dari Amerika Serikat. Apakah ini nantinya bisa diproduksi di Indonesia saja dengan melibatkan industri-industri dalam negeri,” ucap Riza.

    President of Boeing Southeast Asia Penny Burtt, menyampaikan Boeing berkomitmen untuk meningkatkan kolaborasi di sektor penerbangan komersial bermodalkan pengalaman selama 75 tahun hadir di Indonesia.

    “Kami melihat Indonesia punya potensi untuk berkontribusi terhadap pengembangan industri penerbangan yang berkelanjutan. Kami juga berkomitmen untuk melanjutkan kerja sama tersebut dengan perusahaan Indonesia dalam meningkatkan kapabilitas dan membawa mereka menjadi penyedia komponen Boeing global,” ungkap Penny.

    Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Setia Diarta, menyebut pemerintah juga mendorong Boeing untuk memberikan dukungan dalam upaya penggunaan bahan bakar ramah lingkungan untuk menekan emisi karbon di industri penerbangan.

    Saat ini, peralihan penggunaan bahan bakar fosil ke bahan bakar berbasis energi hijau (green energy) untuk pesawat terbang masih menjadi tantangan.

    “Pemerintah berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon di sektor transportasi udara, dan butuh support Boeing untuk mewujudkan komitmen ini,” kata Setia.

  • Begini ?Cara Meningkatkan Penjualan Produk Lokal di Marketplace

    Begini ?Cara Meningkatkan Penjualan Produk Lokal di Marketplace

    Jakarta: Penjualan produk-produk dalam negeri tengah didorong agar menjadi prioritas para penyedia loka pasar (marketplace) di Indonesia.
     
    Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza mengatakan saat ini penjualan di marketplace masih didominasi oleh produk impor.
     
    Fenomena itu disebabkan oleh visibilitas produk dalam negeri di berbagai platform kerap kali kalah bersaing dari produk impor sejenis dengan harga yang lebih murah.

    Untuk meningkatkan penjualan produk dalam negeri, ia pun meminta seluruh marketplace untuk meningkatkan kampanye produk-produk dalam negeri, sehingga memberikan peluang bagi konsumen untuk melirik produk lokal hasil produksi industri kecil menengah (IKM) dibandingkan produk impor.
     
    “Produk lokal kita kualitasnya tidak kalah dari produk-produk impor. Karena itu marketplace perlu membantu tim untuk memeriksa setiap produk yang dijual oleh tenant,” kata Faisol ketika berkunjung ke kantor pusat Tokopedia, di Jakarta, pada Rabu, 22 Januari 2025.
     

    Cara Meningkatkan Penjualan Produk Dalam Negeri di Marketplace
    Faisol menyebutkan beberapa cara yang bisa mendongkrak penjualan produk dalam negeri di marketplace diantaranya:

    1. Pemberian label “Made in Indonesia”

    Salah satu upaya yang bisa dilakukan marketplace untuk mendongkrak penjualan produk-produk dalam negeri ialah dengan menyertakan identitas khusus ‘Made in Indonesia’ di setiap produk lokal, sehingga mudah dikenali oleh pengguna.

    2. Marketplace memberi pendampingan kepada IKM

    Selain itu, marketplace didorong terus aktif memberikan pendampingan strategi pemasaran dan branding kepada IKM agar mampu menghasilkan produk berkualitas dan mampu diterima oleh masyarakat.
     
    “Marketplace perlu mendampingi produsen produk dalam negeri supaya lebih berkualitas dan harganya lebih kompetitif,” ujar Faisol

    3. Mengutamakan produk dalam negeri saat Harbolnas

    Begitu juga dengan event Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) sebagai bentuk ikhtiar pemerintah untuk mendorong masyarakat berbelanja daring melalui marketplace secara masif, menurut Faisol, harus tetap dipastikan untuk mengutamakan produk dalam negeri.
     

    Dia optimistis, marketplace punya peran strategis untuk menjadi katalisator dalam memperluas jangkauan produk-produk dalam negeri kepada konsumen domestik bahkan dunia.
     
    Seperti diketahui, laporan e-CONOMY SEA 2024 menyebutkan, tahun lalu Indonesia mencatatkan Gross Merchandise Value (GMV) total USD90 miliar atau Rp1.420 triliun dari transaksi jual beli digital, dan USD65 miliar di antaranya berasal dari marketplace. Angka ini diperkirakan bertumbuh hingga USD200-USD360 miliar pada 2030.
     
    “Karena itu, marketplace harus menjadi etalase utama produk-produk unggulan dalam negeri,” imbuh Faisol.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Wamenperin sarankan marketplace memprioritaskan produk asli Indonesia

    Wamenperin sarankan marketplace memprioritaskan produk asli Indonesia

    Produk lokal kita kualitasnya tidak kalah dari produk-produk impor. Karena itu marketplace perlu membantu tim untuk memeriksa setiap produk yang dijual oleh tenant.

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza menyarankan para penyedia lokapasar (marketplace) untuk memprioritaskan produk-produk asli tanah air atau “Made in Indonesia”.

    Ia mengatakan saat ini penjualan di marketplace masih didominasi oleh produk impor.

    “Fenomena itu disebabkan oleh visibilitas produk dalam negeri di berbagai platfom kerap kali kalah bersaing dari produk impor sejenis dengan harga yang lebih murah,” ujar Faisol saat berkunjung ke kantor pusat Tokopedia, di Jakarta, Rabu.

    Karena itu, dirinya mendorong seluruh marketplace untuk meningkatkan kampanye produk-produk dalam negeri, sehingga memberikan peluang bagi konsumen untuk melirik produk lokal hasil produksi industri kecil menengah (IKM) dibandingkan produk impor.

    “Produk lokal kita kualitasnya tidak kalah dari produk-produk impor. Karena itu marketplace perlu membantu tim untuk memeriksa setiap produk yang dijual oleh tenant,” kata Wamenperin.

    Menurutnya, produk fesyen dan sepatu Indonesia banyak yang punya kualitas yang lebih baik.

    “Mereka ini yang harus diberi ruang, agar perlahan mindset masyarakat bahwa produk impor pasti lebih baik itu bisa terkikis dengan sendirinya,” ujar dia menambahkan.

    Salah satu upaya yang bisa dilakukan marketplace untuk mendongkrak penjualan produk-produk dalam negeri adalah dengan menyertakan identitas khusus ‘Made in Indonesia’ di setiap produk lokal, sehingga mudah dikenali oleh pengguna.

    Selain itu, marketplace yang selama ini menjadi pemain utama dalam perdagangan digital, didorong terus aktif memberikan pendampingan strategi pemasaran dan branding kepada IKM, agar mampu menghasilkan produk berkualitas dan mampu diterima oleh masyarakat.

    Begitu juga dengan event Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) sebagai bentuk ikhtiar pemerintah untuk mendorong masyarakat berbelanja daring melalui marketplace secara masif.

    “Marketplace perlu mendampingi produsen produk dalam negeri supaya lebih berkualitas dan harganya lebih kompetitif. Marketplace juga harus membantu pemerintah menjadi garda depan untuk produk industri dalam negeri secara digital,” ujarnya pula.

    Wamenperin optimistis, marketplace punya peran strategis untuk menjadi katalisator dalam memperluas jangkauan produk-produk dalam negeri kepada konsumen domestik, bahkan dunia.

    “Untuk itu, Kemenperin dan marketplace bisa meningkatkan sinergi melalui MoU, untuk mengutamakan dan memberikan identitas terhadap kehadiran produk dalam negeri di platform-platform tersebut,” ujar dia.

    Lebih lanjut, Wamen Faisol menambahkan, perdagangan daring melalui marketplace di Indonesia cukup potensial.

    Laporan e-CONOMY SEA 2024 menyebutkan, tahun lalu Indonesia mencatatkan Gross Merchandise Value (GMV) total 90 miliar dolar AS atau Rp1.420 triliun dari transaksi jual beli digital, dan 65 miliar dolar AS di antaranya berasal dari marketplace. Angka ini diperkirakan bertumbuh hingga 200-360 miliar dolar AS pada 2030.

    “Karena itu, marketplace harus menjadi etalase utama produk-produk unggulan dalam negeri. Ini bukan sekadar nasionalisme, namun juga membangun ekosistem industri kecil menengah yang berkelanjutan dan berdaya saing global,” katanya pula.

    Pewarta: Bayu Saputra
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

  • Ketua DPR lantik tiga Anggota DPR dari Fraksi PKB karena PAW

    Ketua DPR lantik tiga Anggota DPR dari Fraksi PKB karena PAW

    Jakarta (ANTARA) – Ketua DPR RI Puan Maharani melantik tiga Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pada Rapat Paripurna DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa, karena adanya pergantian antar waktu (PAW).

    Menurut Puan, tiga orang tersebut diangkat menjadi Anggota DPR berdasarkan petikan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 156/P tahun 2024. Mereka pun menggantikan tiga orang lainnya yang sebelumnya terpilih menjadi Anggota DPR RI.

    “Anggota pengganti antar waktu sebelum memangku jabatannya mengucapkan sumpah janji secara bersama-sama yang dipandu oleh Pimpinan DPR RI dalam Rapat Paripurna DPR RI,” kata Puan saat Rapat Paripurna di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa.

    Dia menjelaskan tiga orang yang dilantik menjadi Anggota DPR RI itu yakni Anisa Syakur, Muhammad Hilman Mufidi, dan Muhammad Khozin. Mereka menggantikan tiga orang sebelumnya yaitu Faisol Riza, Mohammad Irsyad Yusuf, dan Achmad Ghufron Shirodj.

    Seperti diketahui, Faisol Riza tak lagi menjadi Anggota DPR RI karena diangkat oleh Presiden Prabowo Subianto menjadi Wakil Menteri Perindustrian. Sedangkan Irsyad Yusuf dan Ghufron Shirodj diberhentikan oleh partai.

    Puan pun mengingatkan kepada tiga Anggota DPR RI yang dilantik itu bahwa mereka kini memiliki tanggung jawab terhadap bangsa dan negara. Tanggung jawab yang dimaksud yaitu memelihara dan menyelamatkan Pancasila, serta Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

    “Sumpah ini adalah terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan harus disepakati dengan segala keikhlasan dan kejujuran,” kata dia.

    Adapun pelantikan tersebut disetujui oleh para hadirin Anggota DPR RI pada saat rapat paripurna.

    Pada rapat paripurna tersebut ada sebanyak 286 Anggota DPR RI yang hadir secara langsung dan sebanyak 7 orang izin tidak hadir secara langsung, sehingga ada sebanyak 293 orang Anggota DPR RI dari seluruh fraksi partai politik yang dianggap hadir dari total 579 Anggota DPR RI.

    Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

  • Menperin Terima Banyak Keluhan Industri Terkait Harga Gas Tak Lagi Murah, HGBT Dorong Daya Saing – Halaman all

    Menperin Terima Banyak Keluhan Industri Terkait Harga Gas Tak Lagi Murah, HGBT Dorong Daya Saing – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemerintah sampai saat ini belum memutuskan perpanjangan program Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) untuk tujuh sektor industri senilai 6 dolar AS per MMBTU.

    Tujuh kelompok industri yang mendapat HGBT, yaitu industri pupuk, petrokimia, oleokimia, baja, keramik, gelas kaca, dan sarung tangan karet.

    Belum diperpanjangnya program tersebut, membuat Menteri Perindustrian Agus Gumiwang menerima banyak keluhan dari industri terkait harga gas yang mahal.

    “Banyak keluhan yang saya dapati dari industri,” kata Agus di gedung Kementerian ESDM, Jumat (19/1/2025).

    Agus menjelaskan, komponen gas dalam sebuah industri merupakan yang hal yang penting untuk produksi, termasuk bahan baku utama.

    Oleh sebab itu, Agus berharap program HGBT untuk tujuh sektor industri senilai 6 dolar AS per MMBTU, dapat segera berlaku kembali.

    “Saya kira harus segera berlaku ya, karena pabrik harus berjalan. Jadi gas yang dibutuhkan itu tetap harus ada,” ujarnya.

    Diketahui, program tersebut telah berakhir 31 Desember 2024, sehingga 7 industri saat ini dikenakan harga gas komersil.

    Dorong Daya Saing

    Ekonom dari CORE Indonesia Yusuf Rendy Manilet mengatakan, kebijakan HGBT sebelumnya telah membantu industri dalam menekan biaya produksi dan meningkatkan daya saing, terutama di tengah tantangan pemulihan ekonomi. 

    “Apalagi kita tahu bahwa harga gas untuk industri di Indonesia dengan beberapa negara pembanding, misalnya Vietnam Thailand dan Malaysia relatif masih tinggi,” ujar Yusuf. 

    Menurutnya, dengan berakhirnya harga gas murah maka mempengaruhi daya saing dari 7 industri tersebut, dan hal ini akan bertolak belakang dengan rencana pemerintah dalam upaya mendorong kembali ke industrialisasi yang ditetapkan sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi. 

    Ia menyebut, kebijakan gas murah memang memberikan dampak terhadap keuangan negara karena pemerintah tentu harus memberikan subsidi terhadap harga gas. 

    Namun, kata Yusuf, penurunan penerimaan negara dari memberikan subsidi dapat meningkatnya aktivitas perekonomian terutama dari sektor industri yang terkena dampak positif dari harga ga industri yang lebih murah.

    “Jika kebijakan HGBT tidak diperpanjang, dampak langsungnya adalah kenaikan biaya produksi yang signifikan bagi 7 sektor industri yang kini harus membayar harga gas komersial. Hal ini berpotensi memicu kenaikan harga produk akhir, menurunkan daya saing industri domestik di pasar global, dan bahkan dapat mengancam keberlangsungan industri yang sangat bergantung pada gas bumi,” paparnya.

    Di sisi lain, Yusuf menyampaikan, jika kebijakan HGBT diperpanjang akan memberikan ruang bagi industri untuk tetap mempertahankan efisiensi produksi dan daya saingnya. 

    “Apalagi 7 sektor yang dimaksud adalah 7 sektor industri strategis yang saya kira masih perlu dibantu terutama dalam konteks mendorong daya sayang mereka, terutama di tengah tekanan perekonomian baik dari global maupun domestik itu sendiri,” tuturnya.

    7 Sektor Dipertahankan

    Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, memberikan sinyal bahwa penerapan HGBT atau Harga Gas Murah untuk tujuh sektor industri di tahun 2024 akan dilanjutkan.

    “Sekarang kalau dari tujuh itu rasanya hampir bisa dipastikan, hampir bisa dipastikan untuk dilanjutkan,” kata Bahlil saat ditemui di kantor ESDM, dikutip dari Kontan.

    Namun, ia menambahkan bahwa waktu penerapan HGBT belum dapat dipastikan karena adanya usulan tambahan sektor industri dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin) yang masih dalam tahap kajian.

    “Karena ada pengusulan tambahan. Nah, pengusulan tambahan itu kita lagi menghitung secara ekonominya,” ujar Bahlil.

    Selama periode 2021 hingga 2024, penerapan HGBT telah mengonversi pendapatan negara sebesar Rp 67 triliun.

    Oleh karena itu, pemerintah berhati-hati dalam memberikan subsidi harga gas.

    “Jadi jangan sampai semua gas kita kasih ke HGBT, negara nggak dapat pendapatan. Kita hitung betul, dia (industri) harus kita kasih, tapi harus industri yang menciptakan lapangan pekerjaan,” tegas Bahlil.

    HGBT saat ini hanya diberikan kepada tujuh sektor, yaitu: Pupuk, Petrokimia, Oleokimia, Baja, Keramik, Kaca, dan Sarung tangan karet

    Usulan Tambahan 15 Sektor Baru

    Wakil Menteri Perindustrian, Faisol Riza, dalam rapat kerja dengan Komisi XII DPR RI, Senin (2/12), mengusulkan penambahan 15 sektor penerima HGBT.

    Usulan ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing, ekspor, dan investasi industri dalam negeri.

    “Pemberian HGBT kepada 15 sektor usulan baru untuk mendorong peningkatan daya saing industri, ekspor, dan investasi,” ungkap Faisol.

    Namun, ia tidak merinci sektor-sektor baru tersebut. Kemenperin juga mengusulkan penghapusan pembatasan kuota gas bumi untuk sektor industri agar kebutuhan pasokan dalam negeri dapat terpenuhi.

    “Dengan kebutuhan gas bumi yang semakin meningkat setiap tahunnya tetapi supply gas yang semakin menurun, dapat dipertimbangkan mekanisme impor gas bumi,” jelas Faisol.

  • Kemenperin Senggol Apple Lagi untuk Bangun Pabrik Ponsel

    Kemenperin Senggol Apple Lagi untuk Bangun Pabrik Ponsel

    Jakarta, FORTUNE – Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin), Faisol Riza, kembali menggugah perhatian raksasa teknologi Apple untuk membangun Pabrik Ponsel di Indonesia. Hal ini disampaikan saat kunjungan kerjanya ke PT Sat Nusapersada di Batam, Kepulauan Riau, Jumat (17/1).

    Dalam kunjungan tersebut, Wamenperin melihat langsung proses produksi dan perakitan ponsel pintar dari sejumlah merek global yang dilakukan di pabrik tersebut.

    “Termasuk di antaranya itu adalah Apple. Kami menyampaikan kepada Apple untuk berinvestasi membangun pabrik ponsel di Indonesia,” kata Faisol dalam keterangannya yang dikutip Senin (20/1).

    Ajakan ini bukan tanpa alasan, mengingat Sat Nusapersada telah membuktikan bahwa Indonesia mampu bersaing dalam menghasilkan perangkat keras elektronik, termasuk ponsel, dengan standar global.

    Saat ini, Sat Nusapersada bekerja sama dengan berbagai merek internasional seperti Honor dan Motorola. Seluruh proses produksi, mulai dari perakitan hingga pengemasan, dilakukan di fasilitas pabrik yang berlokasi di Batam.

    Menurut Faisol, kemampuan ini menunjukkan bahwa Indonesia tidak kalah dibandingkan dengan negara-negara lain seperti Vietnam, Malaysia, India, maupun Cina, yang selama ini menjadi mitra utama Apple.

    “Indonesia memiliki potensi besar dengan sumber daya manusia dan teknologi yang dimiliki. Kami ingin Apple dan industri global lainnya melihat bahwa Indonesia kompetitif dalam industri telekomunikasi. Jangan ragu berinvestasi di sini,” ujar Faisol.

    Meningkatkan daya saing industri lokal

    Selain mengundang Apple, Faisol juga mendorong Sat Nusapersada terus berinovasi dengan mengadopsi teknologi Internet of Things (IoT) dan kecerdasan buatan (AI). Hal ini diyakini dapat meningkatkan daya saing industri lokal pada pasar global.

    “Ini peluang besar bagi SatNusa untuk memperluas lini bisnisnya di sektor-sektor teknologi yang lebih maju,” ujarnya.

    Langkah Kemenperin ini seolah menegaskan kembali bahwa Indonesia ingin menjadi pemain kunci dalam rantai pasok global industri elektronik.

    Kini, bola ada di tangan Apple dan perusahaan global lainnya untuk mengambil kesempatan emas ini.

    Sebelumnya, Apple telah menyampaikan kepada pemerintah ingin membangun pabrik AirTag di Batam.

    Nantinya pabrik tersebut bakal beroperasi pada Februari 2026.  Pembangunan pabrik AirTag milik Apple ini dilakukan setelah adanya kesepakatan investasi antara pemerintah dan AppleInc. sebesar US$1 miliar atau sekitar Rp16 triliun.

    Harapannya, pabrik tersebut dapat memproduksi 65 persen dari kebutuhan global AirTag—produk dari Apple untuk melacak keberadaan barang seperti kunci maupun dompet.

     

  • Siap-Siap, Indonesia Bakal Kebanjiran Relokasi Pabrik Asal China – Page 3

    Siap-Siap, Indonesia Bakal Kebanjiran Relokasi Pabrik Asal China – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza meminta para pengelola kawasan industri di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Batam agar bersiap rebut peluang apabila terjadi relokasi pabrik dari China ke Indonesia, menyusul terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS).

    Hal itu disampaikan Wamenperin ketika berdialog bersama para pengelola kawasan industri di Kawasan Industri Batamindo, Kota Batam, Kepulauan Riau, pada Jumat (17/1/2025). Kunjungan itu juga guna melihat kesiapan 19 kawasan industri yang memungkinkan sebagai tujuan relokasi pabrik asal China.

    Menurut Wamen Faisol, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi tujuan relokasi di saat Presiden Trump berencana menetapkan hambatan tarif (barrier tariffs) impor baru untuk seluruh produk yang berasal dari Negeri Tirai Bambu.

    “Hal ini ditangkap oleh para pelaku usaha di RRT sebagai sebuah hambatan untuk melakukan ekspor langsung dari RRT ke AS. Mereka melihat kemungkinan berusaha dengan mencari lokasi-lokasi baru terutama di kawasan ASEAN, dan merelokasi pabriknya agar bisa langsung melakukan ekspor dari negara-negara produksi,” kata Wamen Faisol.

    Wamenperin mengatakan, Indonesia dipandang sebagai negara yang memiliki stabilitas ekonomi, serta strategis lokasinya sebagai tujuan investasi atau relokasi pabrik. Apalagi, berbagai kawasan industri yang berada di KEK Batam cukup siap apabila tren relokasi itu nantinya terjadi.

    “Ada beberapa sektor yang memiliki niat untuk relokasi. Oleh karena itu, persiapan dari masing-masing kawasan industri menjadi sangat penting. Selain elektronik, ada juga tekstil, alas kaki, dan otomotif yang rupanya melihat bahwa semakin sulit peluang untuk ekspor dari RRT langsung ke AS,” ujar Wamenperin.

    Selain mengunjungi Batamindo, Wamen Faisol juga mendatangi Kawasan Industri Bintan Industrial Estate (BIIE), sebagai kawasan yang didesain khusus untuk industri halal. Dengan luas mencapai 4.000 hektare, menurut Wamenperin, BIIE juga berpeluang besar dikembangkan melalui relokasi perusahaan-perusahaan yang berasal dari RRT.

    “Semua upaya relokasi ini dan kesiapan industri di KEK Batam ini dalam rangka memperkuat Indonesia sebagai negara yang bisa memproduksi barang-barang manufaktur, yang kita bangga dengan tulisan Made in Indonesia di setiap produk,” tutur Faisol.

     

  • Efek Trump Jadi Presiden, Potensi Relokasi Pabrik China ke Batam?

    Efek Trump Jadi Presiden, Potensi Relokasi Pabrik China ke Batam?

    Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perindustrian meminta Kawasan Ekonomi (KEK) Batam bersiap merebut peluang adanya relokasi pabrik dari China ke Indonesia, seiring dengan dampak kebijakan hambatan tarif yang akan ditetapkan Presiden terpilih AS Donald Trump. 

    Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza mengatakan Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi tujuan relokasi di saat Presiden Trump berencana menerapkan hambatan tarif (barrier tariffs) impor baru untuk seluruh produk yang berasal dari Negeri Tirai Bambu.

    Hal itu disampaikan Wamenperin ketika berdialog bersama para pengelola kawasan industri di Kawasan Industri Batamindo, Kota Batam, Kepulauan Riau, pada Jumat (17/1). 

    “Hal ini ditangkap oleh para pelaku usaha di China sebagai sebuah hambatan untuk melakukan ekspor langsung dari China ke AS. Mereka melihat kemungkinan berusaha dengan mencari lokasi-lokasi baru terutama di kawasan Asean, dan merelokasi pabriknya agar bisa langsung melakukan ekspor dari negara-negara produksi,” ujar Faisol, dalam keterangan tertulis, Minggu (19/1/2025).

    Menurutnya, ada beberapa sektor usaha yang berpotensi melakukan relokasi karena mengalami kesulitan ekspor dari China ke AS. Sebut saja seperti sektor elektronik, tekstil, alas kaki, dan otomotif.

    “Semua upaya relokasi ini dan kesiapan industri di KEK Batam ini dalam rangka memperkuat Indonesia sebagai negara yang bisa memproduksi barang-barang manufaktur, yang kita bangga dengan tulisan Made in Indonesia di setiap produk,” tutur Faisol.

    Kehadiran SEZ Singapura-Johor

    Di sisi lain, Kehadiran Special Economic Zone (SEZ) Singapura-Johor dinilai dapat menjadi peluang bagi pengembangan KEK Batam.

    Melansir Antara, Kepala Biro Humas, Promosi, dan Protokol BP Batam Ariastuty Sirait mengatakan kehadiran SEZ Singapura-Johor sebagai peluang strategis untuk menciptakan potensi ekonomi baru yang dapat mendorong pengembangan wilayah secara lebih optimal.

    KEK Batam merupakan penghubung Indonesia dengan pusat perdagangan global yang memperkuat integrasi ekonomi domestik guna mendorong konektivitas lintas wilayah.

    Saat ini BP Batam tengah mengelola tiga KEK, yakni Nongsa dan Batam Aero Technic (BAT) yang diresmikan pada 2021, serta KEK Pariwisata Kesehatan Internasional Batam yang diresmikan pada 2024.