Tag: Fahri Hamzah

  • Prabowo Minta Lahan KAI Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah

    Prabowo Minta Lahan KAI Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah

    Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Fahri Hamzah mengungkap arahan Presiden Prabowo Subianto yang meminta PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI masif mengalokasikan aset untuk mendukung pembangunan program 3 juta rumah.

    Fahri menyebut, Prabowo bahkan meminta seluruh stasiun kereta api baik di Jawa maupun luar Jawa nantinya digunakan untuk mendukung pembangunan rumah rakyat dengan konsep Transit Oriented Development (TOD).

    “Jadi secara umum, direksi baru KAI diperintahkan oleh Presiden untuk menyiapkan seluruh stasiun yang ada di Pulau Jawa atau luar Pulau Jawa untuk menjadi tempat bagi pembangunan perumahan vertikal yang murah,” kata Fahri saat ditemui di Kampung Bandan, Jakarta Utara, Rabu (17/9/2025).

    Dalam penjelasannya, hunian vertikal Samesta Mahata Tanjung Barat akan menjadi benchmark dari pengembangan proyek hunian perkotan di Program 3 Juta rumah ke depan.

    Perintah alokasi lahan KAI itu dilakukan untuk meningkatkan minat investasi dari para badan usaha. Sehingga, nantinya calon investor tidak perlu merogoh modal lebih dalam untuk biaya pengadaan lahan.

    Selain itu, lewat skema penyediaan lahan oleh negara ini, nantinya harga rumah yang ditawarkan ke masyarakat juga dipastikan akan jauh lebih murah.

    “Tanah kereta api kan punya negara, jadi harga tanahnya itu murah. Dalam struktur pembiayaan perumahan kita itu, tanah yang paling mahal. Jadi kalau tanahnya murah, harga pasti turun sehingga menjadi affordable bagi rakyat,” jelas Fahri.

    Tak hanya KAI, Fahri bakal mengungkap arahan tersebut juga disampaikan Prabowo ke seluruh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memiliki aset tanah di area perkotaan.

    “Ini yang dimaksud oleh Bapak Presiden, semua BUMN yang punya tanah pokoknya terutama yang di pusat-pusat kota. Supaya masyarakat itu jangan nyebar ke luar,” pungkasnya.

  • Elf Terguling di Madiun, Tujuh Korban Jalani Perawatan di RSUD Caruban

    Elf Terguling di Madiun, Tujuh Korban Jalani Perawatan di RSUD Caruban

    Madiun (beritajatim.com) – Sebanyak tujuh korban kecelakaan mobil elf bernopol AE 7601 FB yang terguling di Jalan Raya Madiun–Surabaya KM 10, Desa Garon, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun, Selasa (16/9/2025) pukul 08.30 WIB menjalani perawatan di RSUD Caruban, Kabupaten Madiun.

    Dua di antaranya harus dirawat inap karena mengalami patah tulang, sementara lima korban lainnya hanya mengalami luka ringan hingga luka robek yang memerlukan jahitan sehingga diperbolehkan rawat jalan.

    “Dua korban yang kami rawat inap mengalami patah tulang. Sedangkan untuk driver mengalami open fraktur atau patah tulang terbuka di jari tangan kiri. Namun dari semua korban tidak ada yang mengalami kondisi syok, pingsan, atau muntah-muntah,” jelas drg Farid Amirudin, Direktur RSUD Caruban.

    Adapun identitas korban yang dirawat di RSUD Caruban yakni:

    Mohammad Fajar Asidiq (21), sopir elf asal Ngawi
    Nur Aiman Al Barik (12), asal Madiun
    Mohammad Fahri Amirul Fauson (13), asal Ngawi
    Ubaidillah Abror Givada (13), asal Ngawi
    Ferri Adriansah (24), asal Madiun
    Fadli Tanpa Arrohman (13), asal Bojonegoro
    Wujud Fahri (25), asal Nganjuk

    Ketujuh korban tersebut merupakan bagian dari rombongan 27 santri Pondok Pesantren Salafiyah Sholawat asal Dusun Klubuk, Desa Kedungrejo, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun.

    Sebelumnya, mobil elf yang membawa rombongan santri tersebut terguling saat melaju dari arah barat ke timur. Polisi masih melakukan penyelidikan terkait penyebab pasti kecelakaan. [rbr/beq]

  • Fahri Hamzah: Jamban Cemplung Bakal Dimusnahkan 2026

    Fahri Hamzah: Jamban Cemplung Bakal Dimusnahkan 2026

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah akan memfokuskan program renovasi rumah di pedesaan pada 2026 dengan memperbaiki sanitasi. Salah satunya ialah dengan penyediaan toilet di tiap rumah desa, sehingga tidak ada lagi jamban cemplung atau sanitasi terbuka.

    Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP) Fahri Hamzah mengatakan, di beberapa daerah, masyarakat yang masih memanfaatkan sanitasi terbuka bahkan masih mencapai 20%-25%, menyebabkannya sebagai tempat penyebaran penyakit.

    “Kalau kita keliling di daerah banyak masyarakat kita yang buang air dengan sanitasi terbuka, di beberapa daerah bisa 20-25% padahal ini menurut menteri kesehatan sanitasi terbuka ini sumber penyakit dan sumber penyebaran penyakit,” kata Fahri dalam acara Peluncuran Kebijakan Perkotaan Nasional (KPN) 2045, Senin (15/9/2025).

    Minimnya fasilitas sanitasi di rumah-rumah pedesaan ia sebut menjadi masalah tersendiri, karena dari sisi kepemilikan rumah dan lahan umumnya masyarakat desa cenderung sudah tak lagi perlu dibantu.

    “Karena data menunjukkan di desa itu umumnya masyarakat punya rumah dan tanah, tapi selama ini rumah dan tanahnya itu dibangun dalam keadaan tidak memadai dan tidak layak, karena itu di desa itu orientasinya adalah sebenarnya renovasi besar-besaran terutama renovasi hal-hal yang krusial di rumah, misalnya sanitasi,” kata Fahri.

    Ia pun menargetkan, pada 2025 masalah renovasi sanitasi di tiap rumah masyarakat desa akan selesai. Dengan begitu, pada tahun itu tak akan ada lagi jamban cemplung.

    “Maka kalau kita bisa di tahun depan, presiden kita informasikan bahwa paling tidak 2026 sebaiknya sanitasi diperbaiki semua, dan ini perlu kolaborasi banyak kementerian termasuk Kemenkes, sehingga 2026 sanitasi yang buruk sudah tidak ada yang jamin kesehatan masyarakat, termasuk stunting yang paling dekat,” paparnya.

    Melalui fokus program perbaikan sanitasi itu, Fahri Hamzah mengklaim bisa menurunkan anggaran renovasi rumah per unit yang selama ini mencapai kisaran Rp 21,8 juta.

    “Oleh karena itu, kami usulkan bila nanti orientasinya dikecilkan, karena selama ini renovasi rumah anggarannya sekitar Rp 21,8 juta per unit, kalau kita kurang biaya dan kita hantam sanitasi dulu bisa kita turunkan Rp 5-10 juta, sehingga kita cover dulu yang paling krusial dari rumah, yaitu sanitasinya dulu,” tegas Fahri Hamzah.

    (arj/mij)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Cerita Ayah tentang Dhijey, Juara Karate Internasional Korban Kecelakaan Bus ALS
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        8 September 2025

    Cerita Ayah tentang Dhijey, Juara Karate Internasional Korban Kecelakaan Bus ALS Medan 8 September 2025

    Cerita Ayah tentang Dhijey, Juara Karate Internasional Korban Kecelakaan Bus ALS
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com
    – Sebuah bus pariwisata milik Antar Lintas Sumatera (ALS) yang mengangkut rombongan 31 atlet karate kecelakaan di Exit Tol Padang–Sicincin, Kayu Tanam, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, Minggu (7/9/2025) malam. 
    Para atlet dari Perguruan Shindoka Sumut tersebut baru saja menyelesaikan Kejuaraan Road to National & Internasional Shukaido Karate Open Series 1 Tahun 2025 yang berlangsung di GOR Universitas Negeri Padang dari 5-7 September 2025.
    Dalam insiden tersebut, dua orang dilaporkan meninggal dunia, yaitu Muhammad Dhijey Lexsie dan Fahri Akbar Assweth, sementara 29 orang lainnya mengalami luka ringan.
    Saat ini, kedua jenazah sedang dalam perjalanan menuju Medan, Sumatera Utara, dan diperkirakan akan tiba di rumah duka pada Selasa (9/9/2025) pukul 02.00 WIB.
    Hedi, ayah Dhijey, mengetahui kabar duka tersebut pada Senin (8/9/2025) pukul 02.00 WIB dini hari.
    Ia menerima informasi bahwa mobil yang ditumpangi anaknya terbalik saat dalam perjalanan pulang ke Medan.
    “Saya dapat kabar waktu di tempat kerja saya di Bagan Batu. Mendengar kabar itu, saya langsung berangkat ke Medan,” ungkap Hedi saat ditemui di rumahnya di Jalan Pancasila, Desa Bandar Khalipah, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, pada Senin sore.
    Dhijey berangkat mengikuti kejuaraan bersama abangnya, Juan, dan sebelumnya telah memberi tahu ayahnya tentang keberangkatan mereka ke Padang.
    Hedi menyampaikan, anaknya meninggal dunia bersama dengan teman satu bangkunya di dalam bus, Fahri.
    Namun, ia tidak mengetahui secara detail kondisi anaknya saat kecelakaan terjadi.
    “Saya belum tahu. Mereka hanya mengabari saya jam 2 malam anak saya sudah meninggal,” tambah Hedi dengan air mata yang mengalir.
    Sebagai seorang ayah dari empat anak, Hedi mengenang prestasi putranya yang telah menekuni olahraga karate sejak duduk di kelas 2 Sekolah Dasar (SD).
    Dhijey pernah meraih juara internasional di Belgia saat masih di kelas 6 SD pada 2014.
    Dalam perjalanan karirnya, ia juga sering mewakili perguruannya dalam berbagai turnamen, baik di dalam negeri maupun luar negeri, seperti Malaysia, Filipina, dan Thailand.
    Prestasi terakhir Dhijey adalah di Kejuaraan Shukaido di Padang, di mana ia meraih juara 1 di Kategori Kumite, juara 1 Beregu Putra, dan juara 1 Best of the Best Junior.
    “Ada 3 kelas yang diambil dan dia dapat emas semua. Emas terakhirnya. Dia anak yang sopan, terkenal aktif latihan, baik dalam bergaul, dan tidak sombong,” tutup Hedi sambil menunjukkan sejumlah komentar netizen di akun Facebook pribadinya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Duka Ayah Fahri Akbar, Atlet Karate Tewas Kecelakaan Bus Terbalik di Padang: Terkejut, Tak Percaya…
                
                    
                        
                            Medan
                        
                        8 September 2025

    Duka Ayah Fahri Akbar, Atlet Karate Tewas Kecelakaan Bus Terbalik di Padang: Terkejut, Tak Percaya… Medan 8 September 2025

    Duka Ayah Fahri Akbar, Atlet Karate Tewas Kecelakaan Bus Terbalik di Padang: Terkejut, Tak Percaya…
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com
    – Suasana duka menyelimuti kediaman Fahri Akbar (11) di Jalan Taut, Kecamatan Medan Tembung, Kota Medan, pada Senin (8/9/2025).
    Fahri adalah salah satu penumpang yang tewas akibat bus Antar Lintas Sumatera (ALS) mengalami kecelakaan di pintu exit Tol Padang-Sicincin, Padang Pariaman, Sumatera Barat.
    Pantauan Kompas.com di lokasi, tenda telah dipasang di halaman rumah duka.
    Kursi telah disusun. Satu per satu guru hingga kerabat dekat Fahri telah datang.
    Mereka menyampaikan dukacita kepada Faris Fauzy, ayah Fahri, yang terduduk lemas di ruang tamu dalam rumahnya.
    Dengan mengenakan peci, dia menyapa kerabat yang datang.
    Faris menceritakan bahwa mulanya anak ketiganya pergi ke Kota Padang untuk mengikuti kejuaraan nasional mewakili provinsi pada Rabu (3/9/2025).
    “Dia berangkat sama abangnya, Fathir (13), dengan atlet lainnya untuk bertanding di Padang. Mereka menyewa bus ALS,” kata Faris kepada Kompas.com saat ditemui di rumah duka.
    Besok harinya, ibu Fahri menyusul ke Kota Padang untuk menonton pertandingan.
    Lalu, ibu Fahri pulang bersama rombongan Fahri menggunakan bus ALS pada Minggu malam.
    Pada Senin dini hari, sekitar pukul 01.00 WIB, istrinya meneleponnya dengan nomor ponsel yang berbeda.
    Istrinya memberi tahu bahwa Fahri meninggal dunia karena bus yang ditumpangi mengalami kecelakaan tunggal.
    Faris terkejut. Ia tak langsung percaya kabar buruk itu.
    Lekas disuruhnya sang istri untuk membawa Fahri ke rumah sakit terdekat.
    Tak lama, istrinya kembali menelepon dan memberi kabar hasil dari pemeriksaan medis bahwa Fahri sudah meninggal dunia.
    “Di situ istri saya sudah bilang posisinya anak saya juga sudah di kamar jenazah di RSU Pariaman,” ujar Faris.
    “Istri saya juga terluka di bagian belakang kepala. Kalau abangnya Fahri, namanya Fathir (13), mengalami patah tangan,” tambahnya.
    Kini, istrinya beserta jenazah Fahri sudah berangkat dari RSU Pariaman menggunakan ambulans menuju Kota Medan sejak pukul 09.00 WIB.
    Kemungkinan jenazah tiba di Kota Medan besok pagi.
    Faris mengungkapkan bahwa almarhum Fahri sudah menjadi atlet Karate Shindoka Sumut sejak empat tahun lalu bersama Fathir, abangnya.
    “Fahri sudah mengikuti lima kali turnamen dengan tiga kali juara. Kalau abangnya juga sudah dua kali juara,” ucap Faris.
    Ayah dari tiga orang anak ini pun masih terpukul atas kepergian anaknya.
    Dia sangat berharap, kecelakaan ini bisa jadi pelajaran bagi para sopir bus.
    “Harapan saya ke depan, sopir bus itu bisa lebih baik lagi dalam berkendara karena yang dibawa kan nyawa orang,” ujar Faris.
    Sebelumnya diberitakan, kecelakaan tunggal bus ALS di pintu exit Tol Padang-Sicincin, Padang Pariaman, Sumatera Barat, berawal dari perjalanan rombongan atlet karate asal Sumatera Utara yang baru mengikuti kejuaraan di Padang, Senin (8/9/2025).
    Kasat Lantas Polres Padang Pariaman Iptu Rudi menceritakan kronologi kecelakaan tersebut.
    “Peristiwa terjadi pada dinihari tadi dan kami terima laporan pada pukul 06.30 WIB,” kata Rudi saat dihubungi Kompas.com.
    Menurut Rudi, bus bernomor pelat BK 7444 UA datang dari arah pintu exit dengan kecepatan sedang.
    Namun, saat tiba di lokasi kejadian, bus diduga hilang kendali lalu menabrak pembatas jalan dan terbalik.
    “Ada 31 penumpang di dalamnya. Dua di antaranya meninggal dunia dan 29 lainnya dilarikan ke rumah sakit,” ujar Rudi.
    Setelah kejadian, sopir bus melarikan diri.
    Polisi kini masih memburu keberadaan sopir yang kabur usai kecelakaan maut itu.
    “Sopirnya melarikan diri usai kejadian. Kami sedang menyelidikinya,” kata Rudi.
    Ia menambahkan, polisi telah meminta keterangan sejumlah saksi dan berharap sopir segera menyerahkan diri untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Truk Bermuatan Keramik Terguling di Tol Jombang, Sopir Luka-luka

    Truk Bermuatan Keramik Terguling di Tol Jombang, Sopir Luka-luka

    Jombang (beritajatim.com) – Kecelakaan tunggal terjadi di Tol Trans Jawa ruas Jombang, Jawa Timur, tepatnya di KM 690+200 B pada Rabu (3/9/2025). Sebuah truk Hino dengan nomor polisi L 9538 NN bermuatan 123 boks keramik terguling setelah mengalami pecah ban.

    Kanit PJR Jatim III Warugunung Ditlantas Polda Jatim, AKP Sudirman, membenarkan insiden tersebut. “Truk Hino yang dikemudikan Eko Setiawan melaju dari Surabaya menuju Blitar dengan kecepatan sekitar 80 kilometer per jam. Saat tiba di KM 690+200 B, ban belakang kiri pecah sehingga kendaraan hilang kendali, oleng, lalu terguling,” ujarnya.

    Dalam kecelakaan itu terdapat tiga orang di dalam kendaraan. Sopir bernama Eko Setiawan (33) asal Mojokerto mengalami luka ringan berupa lecet di tangan kiri. Dua penumpang lainnya, Zainal Abidin (20) dan Samsul Fahri (34), keduanya asal Surabaya, selamat tanpa mengalami luka serius. Seluruh korban sempat diperiksa medis di lokasi, namun menolak dirujuk ke rumah sakit terdekat.

    Petugas PJR Jatim III bersama KP2A bergerak cepat melakukan pendataan identitas, memeriksa kondisi korban, serta mengatur lalu lintas di sekitar lokasi. Meski truk terguling hingga menghadap lawan arah, tidak ada kerusakan aset tol yang dilaporkan. Proses evakuasi kendaraan masih dilakukan agar arus kendaraan kembali lancar.

    Dari hasil pemeriksaan, truk dipastikan tidak mengangkut muatan berlebih (ODOL). Barang bukti dan surat kendaraan telah diamankan, sementara perkara kecelakaan ini kini ditangani oleh PJR Jatim III untuk proses lebih lanjut. [suf]

  • Fahri Hamzah Sebut Investor Qatar Mau Garap Proyek TOD di Lahan KAI

    Fahri Hamzah Sebut Investor Qatar Mau Garap Proyek TOD di Lahan KAI

    Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Fahri Hamzah mengungkap investasi Qatar dalam mendukung pembangunan program 3 juta rumah saat ini telah masuk ke tahap penentuan lokasi konstruksi.

    Dalam informasi terbarunya, Fahri menegaskan bahwa AlQilaa Group saat ini tengah berkoordinasi dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI untuk menggarap proyek Transit Oriented Development (TOD) di sekitar wilayah Kampung Bandan.

    “Qatar sedang rapat dengan KAI. Pemilik lahannya KAI, ada banyak sih [lokasi proyeknya], tapi di antara yang prioritas itu yang di Kampung Bandan,” kata Fahri usai menghadiri agenda The HUD Institute di Tangerang Selatan, Senin (25/8/2025).

    Untuk diketahui, semulanya rencana groundbreaking investasi Qatar akan dilaksanakan di wilayah Kalibata. Akan tetapi, hal itu batal lantaran area eks-perumahan DPR itu akan diambil alih oleh Sekretariat Negara (Setneg).

    Fahri menjelaskan, apabila tidak ada aral melintang, groundbreaking investasi Qatar itu ditargetkan bakal dilakukan pada Januari 2026.

    “Jadi mereka tinggal melapor ke kita kapan ready groundbreakingnya. Tapi mereka bilang Januari 2026,” tegas Fahri.

    Sebagai informasi, Perusahaan asal Qatar yakni AlQilaa International Group memang telah menyampaikan komitmennya untuk segera merealisasikan investasi pada program 3 juta rumah dalam waktu dekat.

    Chairman AlQilaa International Group, Sheikh Abdulaziz bin Abdulrahman Al Thani mengatakan pada tahap pertama AlQilaa Group akan membangun 100.000 unit hunian vertikal bersubsidi dan non-subsidi di kota-kota besar, termasuk Jakarta. 

    Untuk mendukung rencana tersebut, AlQilaa berkomitmen untuk menyediakan investasi sekitar US$2,5 miliar atau sekitar Rp40,54 triliun (Asumsi kurs: Rp16.217) untuk pembangunan tahap awal tersebut dan akan bertambah selama beberapa tahun ke depan.

    “Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Indonesia yang memungkinkan proyek hunian dengan harga terjangkau ini dapat berjalan untuk membantu masyarakat Indonesia terutama yang berpenghasilan rendah dan menengah,” tegas Abdulaziz.

  • Publik Pertanyakan Jasa Letkol Teddy sehingga Terima Tanda Kehormatan dari Prabowo

    Publik Pertanyakan Jasa Letkol Teddy sehingga Terima Tanda Kehormatan dari Prabowo

    GELORA.CO – Sekretaris Kabinet (Seskab) Letkol Teddy Indra Wijaya menerima Bintang Mahaputera Utama dari Presiden Prabowo Subianto dalam acara penganugerahan tanda kehormatan Republik Indonesia di Istana Negara, Jakarta, Senin (25/8). Teddy termasuk ke dalam 141 tokoh nasional yang mendapat penghargaan tersebut.

    Dalam prosesi itu, Presiden Prabowo mengalungkan selempang tanda kehormatan ke bahu Teddy. Penghargaan diberikan karena dinilai berjasa luar biasa dalam bidang pemerintahan dan pelayanan publik. 

    “Beliau dikenal sebagai sosok penuh disiplin, tegas, dan loyal, aktif memastikan koordinasi lintas kementerian dan lembaga berjalan cepat, serta efisien,” demikian pembacaan tanda jasa oleh pembawa acara.

    Namun, pemberian Tanda Jasa dan dan Tanda Kehormatan dari Presiden Prabowo kepada Seskab Teddy Indra Wijaya menimbulkan beragam spekulasi publik. Pasalnya, publik mempertanyakan apa jasa Teddy Indra Wijaya terhadap bangsa dan negara, sehingga mendapatkan tanda penghormatan.

    Sebagian masyarakat menganggap keputusan itu sarat muatan politis, sementara pemerintah menilai pemberian penghargaan dilakukan berdasarkan jasa dan kontribusi terhadap negara.

    Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno, menilai dinamika semacam ini merupakan hal yang wajar dalam negara demokrasi. Ia meyakini, pemerintah mempunyai pertimbangan yang matang, sehingga sebanyak 141 tokoh menerima tanda kehormatan dari negara.

    “Tentu pemerintah punya penilaian sendiri untuk memberikan bintang tanda jasa semacam itu. Pasti yang dapat bintang tanda kehormatan itu adalah mereka yang dinilai sudah berjasa, berkontribusi untuk bangsa dan negara. Itu ukuran pemerintah. Meski harus diakui, kadang publik punya ukuran tersendiri yang mungkin berbeda dengan pemerintah, ini perkara biasa dalam demokrasi,” kata Adi Prayitno kepada JawaPos.com, Senin (25/8).

    Adi menambahkan, polemik pemberian tanda kehormatan sejatinya bukan fenomena baru di Indonesia. Hal itu pernah terjadi saat Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) memberikan tanda penghormatan ke Fadli Zon dan Fahri Hamzah.

    “Dari dulu, pemberian bintang tanda kehormatan selalu saja memunculkan tanda tanya publik. Itu alamiah dalam demokrasi. Misalnya, ketika Fahri Hamzah dan Fadli Zon dapat penghargaan semacam ini, publik kritis dan heboh. Atas dasar apa pemberian tanda kehormatan ini,” jelasnya.

    Menurutnya, perbedaan persepsi antara pemerintah dan publik merupakan bagian dari iklim demokrasi yang sehat. Bahkan, kritik publik dianggap sah sebagai kontrol sosial agar kebijakan yang diambil tidak terlepas dari perhatian rakyat. 

    “Bahkan dalam banyak hal, pemberian bintang kehormatan ke Fadli Zon dan Fahri dinilai sebagai upaya membungkam suara kritis ke Jokowi. Begitulah dalam demokrasi, pasti muncul tuduhan ini dan itu,” urai Adi.

    Kendati demikian, Adi menegaskan pemerintah tentu memiliki standar dan ukuran tersendiri yang menjadi dasar keputusan penganugerahan tanda jasa. Ia menyebut, kriteria tersebut tidak selalu bisa dipahami masyarakat luas, sehingga menimbulkan spekulasi. 

    “Tapi yang jelas pemerintah punya ukuran dan standar untuk berikan tanda jasa. Itu hak mereka yang berwenang,” pungkasnya.

  • Fahri Hamzah Beberkan Alasan Presiden Prabowo Ngotot Persoalan DTSEN

    Fahri Hamzah Beberkan Alasan Presiden Prabowo Ngotot Persoalan DTSEN

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Fahri Hamzah memberi respons terkait pidato kenegaraan Presiden Prabowo Subianto.

    Hal yang paling disorotnya terkait ngotonya Presiden Prabowo persoalan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTESN).

    Lewat cuitan di akun media sosial X pribadinya, Fahri Hamzah memberikan respons soal pidato tersebut.

    “Kita semua telah mendengar pidato kenegaraan Presiden mengenai arah dan langkah Indonesia, setidaknya dalam satu tahun ke depan. Pidato Pak Prabowo itu tidak sekedar menunjukkan kepada rakyatnya tentang ide-ide besar, tetapi juga tentang kesadaran bahwa kita adalah bangsa besar dalam arti semuanya. Punya potensi besar dan tantangannya besar pula,” tulisnya dikutip Rabu (20/8/2025).

    “Ketika bicara kemerdekaan, Pak Prabowo dengan lugas dan tegas menghubungkannya dengan kesejahteraan rakyat dan perang terhadap kemiskinan. Kebijakan pro rakyat sebagai senjata pemerintah harus benar-benar efisien dan tepat sasaran,” tambahnya.

    Ia menyebut ada tantangan besar yang harus dihadapi khususnya untuk sektor kesejahteraan rakyat.

    Beberapa tantangan yang harus dihadapi di antaranya ada jumlah penduduk yang besar serta luas wilayah dari Indonesia itu sendiri.

    “Tantangan kita di sektor kesejahteraan rakyat begitu besar, karena penduduk kita besar; tersebar di 17.000 pulau, 38 Propinsi, 514 Kabupaten/kota, dan sekitar 83 ribu desa dan kelurahan. Kemiskinan bukan hanya menyebar tetapi juga berlapis-lapis; ada miskin ekstrim, miskin, dan rentan miskin yang jumlahnya masih sangat besar sekali,” jelasnya.

  • Ini Cara Atasi Backlog 15 Juta Rumah – Page 3

    Ini Cara Atasi Backlog 15 Juta Rumah – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Angka backlog atau kondisi di mana jumlah rumah yang terbangun kurang dari jumlah rumah yang dibutuhkan masyarakat menjadi sorotan Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Fahri Hamzah.

    Saat ini angka backlog perumahan masih mencapai 15 juta unit di seluruh Indonesia. Angka ini naik dari hasil survei sebelumnya di angka 9,9 juta. Menurut Fahri angka backlog ini bisa diperkecil dengan meningkatnya perkembangan properti syariah yang semakin diminati masyarakat.

     

    “Hal ini dapat menjadi salah satu solusi dalam menjawab tantangan kebutuhan perumahan nasional,” kata Fahri dalam acara yang diselenggarakan Asosiasi Properti Syariah Indonesia (APSI), dikutip, Minggu (17/8/2025).

    Adapun APSI menyelenggarakan Pelatihan Pengembang Syariah Lanjutan, setelah sebelumnya melaksanakan Pelatihan Pengembang Syariah Dasar.  Asosiasi Properti Syariah hadir dengan tagline “Tanpa Riba, Tanpa Gharar, Tanpa Zhalim” sebagai bentuk komitmen menghadirkan properti yang sehat secara syariah, kuat secara legalitas, dan berkualitas dari sisi fisik.

    Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada para pengembang properti yang menerapkan skema syariah. Harapannya, para peserta tidak hanya mampu menjalankan bisnis sesuai prinsip syariah, tetapi juga memastikan kualitas properti yang dikembangkan baik dari sisi syariah maupun legalitas. Dengan demikian, properti yang dihasilkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat sekaligus menjaga nilai-nilai syariah secara konsisten.

    Melalui pelatihan ini, diharapkan para peserta memperoleh pemahaman mengenai perkembangan sektor properti terkini serta mampu memberikan kontribusi nyata bagi pertumbuhan dan kemajuan properti syariah di Indonesia.