2 Polisi Terluka Saat Bubarkan Tawuran Gengster di Bogor
Tim Redaksi
BOGOR, KOMPAS.com
– Dua orang anggota polisi terluka setelah berusaha membubarkan aksi tawuran yang dilakukan dua kelompok gengster di Kota Bogor, Jawa Barat.
Korban bernama Bripda Fazril Anugrah, anggota Reserse Mabes Polri, terluka di bagian lengan usai dibacok menggunakan celurit oleh gengster yang mengatasnamakan dari kelompok Mongol Street.
Sementara, anggota polisi lainnya, yaitu Bripda Fahri Widayadi, yang tergabung dalam Tim Raimas Polresta Bogor Kota terluka di bagian jari akibat sabetan celurit yang dilakukan kelompok gengster bernama Tajur Soft Boys.
Kasi Humas Polresta Bogor Kota Ipda Eko Agus mengatakan, aksi tawuran terjadi secara bersamaan pada Minggu (5/10/2025) dini hari, namun berbeda lokasi.
Bripda Fazril terluka setelah berusaha membubarkan kerumunan kelompok gengster Mongol Street yang akan melakukan tawuran di wilayah Kecamatan Bogor Utara.
Sedangkan Bripda Fahri terluka saat melakukan pengejaran terhadap kelompok gengster Tajur Soft Boys di wilayah Katulampa, Bogor Timur, setelah salah satu anggota kelompok itu melawan.
“Jadi ada dua anggota polisi yang terluka, waktu kejadiannya sama tapi berbeda TKP,” kata Eko, di Mapolsek Bogor Utara, Senin (6/10/2025).
Eko menuturkan, polisi langsung merespons peristiwa tersebut dengan melakukan penangkapan terhadap anggota-anggota kelompok gengster yang menyerang petugas.
Dua orang pelaku, yakni MR (22) dari kelompok gengster Mongol Street dan MI (18) dari kelompok gengster Tajut Soft Boys ditangkap.
MR merupakan pelaku yang membacok Bripda Fazril. Sedangkan pelaku MI disebut sebagai pemilik senjata tajam celurit yang melukai Bripda Fahri.
Selain itu, polisi juga mengamankan tujuh anggota gengster Tajur Soft Boys lainnya yang terlibat dalam aksi tawuran pada Minggu dini hari.
“Kita kenakan Pasal 351 Ayat 2 KUHP Tentang Penganiayaan serta Undang-undang (UU) Darurat Tentang Kepemilikan Senjata Tajam. Ancamannya lima tahun penjara,” pungkas Eko.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Tag: Fahri Hamzah
-

Sterilisasi Area Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Mulai Dilakukan, 66 Santri Masih Dalam Pencarian
Sidoarjo (beritajatim.com) – Sterilisasi area di halaman Lembaga Pesantren Al Khoziny Buduran, mulai dilakukan oleh petugas Kamis (2/10/2025). Area yang biasanya dibuat wali santri dan masyarakat yang memantau jalannya evakuasi dari sisi timur pesantren, kini sudah sepi.
Tidak ada konsentrasi massa maupun kelompok wali santri yang seperti tiga hari sebelumnya bergerombol, kini sudah tidak diperbolehkan. Area sisi timur pesantren sejarak 50 meter sudah dipasang garis pembatas atau larangan masuk. “Tidak boleh masuk mas,” cegah petugas.
Pantauan di lapangan mobil truk crane berwarna biru terlihat memasuki area pesantren masuk melalui pintu masuk sebelah timur. Sejumlah petugas gabungan mulai dari Tim Basarnas, TNI, Polri dan relawan bersiaga di depan kantor pesantren.
Konon hari keempat ini akan dilakukan evakuasi reruntuhan bangunan tiga lantai yang terdiri dari lantai dasar tempat ibadah, lantai dua tempat pertemuan diskusi santri dan lantai tiga atap penutup lantai dua yang roboh Senin (29/9/2025) lalu.
Seperti diketahui, dalam musibah robohnya bangunan tiga lantai di Lembaga Pesantren Al Khoziny, ada sejumlah nama yang belum diketemukan oleh para wali santri. Sejumlah santri yang belum ditemukan sebanyak 66 santri.
Berikut daftar nama korban dalam pencarian.
1. Abdul Halim b. Subaidi
2. Abdullah As-syadid b. Sulahak Syafi’i
3. Ach Fathonil Abil Falaf b. H. Mustofa
4. Ach. Haikal Alfath b. Moh. Soleh
5. Ach. Ramzi Fariki b. Moh. Sahri
6. Achmad Alby Fahri b. Moch Nawari
7. Achmad Ghiffary Haekal Nur b. Abdul Aziz
8. Achmad Suwaifi b. Moh. Solehuddin Ab
9. Afifuddin Zarkasi b. Abd. Rahman Qurnadi
10. Ahmad Rijalu Haq b. Sulaiman Makki
11. Ainun Yaqin b. Ma’mun
12. Alfath Cakra Buana b. Abdul Hannan S.pd
13. Arga Witrison b. Agus
14. Arif Afandi b. Ahmad Iksan
15. Daul Milal b. Achmad Rofik
16. Fairuz Shirojuddin b. Sukirman
17. Farhan b. Moh. Sam’an
18. Firman Noor b. Rofiq Akbar
19. Ibnu Fairuz b. Sayyidi Rifai
20. Imam Junaidi b. Hoirussoleh
21. Irham Ghifari b. Moh. Faisol
22. Khafa Ahmad Maulana b. Ali Arifin
23. Khoirul Muttaqin b. Syafrim Toja
24. M Maulidy Hasany Kamil b. H. Ab. Wahed Hasyim
25. M. Ali Rahbini b. Mahrus
26. M. Azam Alby Alfa Himam b. Abd. Kholiq
27. M. Ghifari Chasbi b. A. Muhdlori
28. M. Muhfi Alfian b. Andri Wilis
29. Moch Adam Fidiansyah b. Widi Hidayat
30. Moch. Ali Sirojuddin b. Moch Ma’uf
31. Moch. Defa Sharifuddin b. Hudlori
32. Mochammad Haikal Ridwan b. Imron
33. Moh. Alfin Mutawakkil Allahillah b. Abdul Wachid, M.ag.
34. Moh. Dafin b. Hoiri
35. Moh. Rizki Maulana Saputra b. Moh. Arifudin Wibowo
36. Moh. Royhan Mustafa b. Moh Syukur
37. Moh. Toni Afandi b. Moh. Halil
38. Moh. Ubaidillah b. Moh. Bahri
39. Mohamad Azis Pratama Yudistira b. Walyudi
40. Mohammad Abdul Rohman Nafis b. Juwari
41. Mohammad Fajri Ali b. Moh. Ali
42. Muhammad Anas Fahmi b. Saputro
43. Muhammad Azam Habibi b. Lutfi Andik
44. Muhammad Ikill Ibrohim Al Aqil b. Ainun Naim Ibysa
45. Muhammad Nasi Hudin b. Safa’i
46. Muhammad Raihan Jamil b. Abdullah
47. Muhammad Reza Syfai Akbar b. Muhammad Sai
48. Muhammad Ridwan Sahari b. Abd. Sakkar
49. Muhammad Ubaydillah b. M. Moslehuddin
50. Muhammad Wahyudi b. Samsul Hadi
51. Nuruddin b. Moh Sobir
52. Rah Catur Okta Mulya Pamungkas b. Muhyono
53. Raihan Rafa Aldiyansyah b. Moh. Tollip
54. Safiuddin b. Sapa’i
55. Sholihan b. Moh. Syamsul Arifin
56. Sulaiman Hadi b. Achmad Rosyid
57. Syaifur Rosi Abdillah b. Idrus
58. Syamsul Arifin b. Adnan Sholeh
59. Syehlendra Haical Raka Aditya b. Abdul Hawi
60. Taufan Saputra Dewa b. Mastuki
61. Ubay Dinhai Azkal Askia b. Muhyidin
62. Virgawan Narendra Sugiarto b. Sugiarto
63. Wasiur Rohip b. Moh. Sarip
64. Zaky b. Yusuf
65. Abdul Fattah b. Suhaimi, S.Ag
66. Moch. Agus Ubaidillah b. Achmad Faiq
Berikut nama korban yang meninggal dunia akibat bangunan roboh di Lembaga Pesantren Al Khoziny
1. Maulana Alfian Ibrahim (13) Pabean Cantian, Surabaya
2. Mochammad Mashudulhag asal Kali Kendal, Dukuh Pakis, Surabaya
3. Muhammad Soleh Jalan Madura, Tanjung Pandan, Bangka Belitung
4. Rafi Catur Okta Mulya Pamungkas (17), warga Putat Jaya Surabaya
5. M. Agus Ubaidillah Morokrembangan Surabaya. [isa/aje]
-

Balas Aksi Mantu Jokowi Razia Truk Plat Aceh, Mualem Ancam Pulangkan Ribuan Alat Berat Sumut
GELORA.CO – Suasana politik regional antara Aceh dan Sumatera Utara memanas. Gubernur Aceh, Mualim, mengeluarkan pernyataan tegas sebagai respons atas kebijakan Gubernur Sumut Bobb Nasution yang merazia kendaraan berplat Aceh di wilayah Sumatera Utara. Mualim mengancam akan memulangkan 1.000 unit ekskavator milik pengusaha Sumut yang saat ini beroperasi di Aceh, bila razia diskriminatif tersebut tidak segera dihentikan.
“Kalau kendaraan Aceh dianggap tidak layak di Sumut, jangan salahkan kami kalau ekskavator dan alat berat dari Sumut yang bekerja di Aceh kami pulangkan. Kami bisa lakukan itu, dan kami serius,” kata Mualim dengan nada meninggi dalam konferensi pers di Banda Aceh, Senin malam (30/9).
Ketegangan Dua Wilayah Bertetangga
Kebijakan razia kendaraan Aceh oleh Pemprov Sumut belakangan menimbulkan kegaduhan. Banyak warga Aceh yang bepergian ke Medan untuk kebutuhan dagang, berobat, atau pendidikan mengaku diperlakukan tidak adil. Polisi dan aparat Dishub setempat disebut-sebut memberhentikan kendaraan berplat BL hanya karena “perintah dari atas”.
Situasi ini membuat relasi sosial-ekonomi antara dua provinsi bertetangga tersebut meruncing. Aceh, yang memiliki status daerah istimewa dengan Qanun serta keistimewaan pajak kendaraan, merasa kebijakan Bobb Nasution sarat diskriminasi.
“Medan itu bukan hanya milik orang Sumut, tapi juga tempat perputaran ekonomi orang Aceh. Jangan main-main dengan kebijakan yang bisa memecah belah rakyat,” ujar Mualim lagi.
Ancaman Serius: Ekskavator dan Bisnis Tambang
Ancaman Mualim bukan isapan jempol. Berdasarkan data Pemerintah Aceh, ribuan alat berat, khususnya ekskavator dan dump truck dari perusahaan-perusahaan Sumut, saat ini beroperasi di tambang galian C, perkebunan sawit, hingga proyek infrastruktur di Aceh.
“Kalau mereka mempersulit kendaraan rakyat Aceh di Sumut, maka ekskavator, dump truck, dan alat berat Sumut juga tidak punya tempat di Aceh. Kami pulangkan semua,” tegas Mualim.
Pernyataan ini sontak menimbulkan gemuruh di kalangan pelaku usaha. Beberapa pengusaha tambang di Aceh mulai was-was akan dampak domino terhadap proyek mereka bila kebijakan balasan ini betul-betul dijalankan.
Respon Publik: Antara Dukung dan Khawatir
Di media sosial, banyak warga Aceh yang mendukung langkah keras Mualim. Tagar #PulangkanEkskavatorSumut bahkan sempat menjadi trending lokal. Warga menilai Aceh selama ini terlalu sabar menghadapi perlakuan diskriminatif.
Namun, di sisi lain, sejumlah pengamat mengingatkan agar konflik ini tidak merembet pada ranah ekonomi yang saling menguntungkan. “Kalau dua gubernur ini saling mengeraskan sikap, maka yang rugi adalah rakyat. Banyak proyek terhenti, investasi terganggu, dan hubungan sosial antardaerah rusak,” kata pengamat politik regional dari Universitas Syiah Kuala, Teuku Fahri.
Apa Maunya Bobby Nasution?
Publik masih bertanya-tanya, apa sebenarnya motif Gubernur Sumut Bobb Nasution menggelar razia kendaraan Aceh? Sebagian menduga ada kepentingan fiskal, yakni memaksa pemilik kendaraan Aceh yang sering mondar-mandir di Medan untuk membayar pajak di Sumut. Sebagian lain menganggap langkah itu sekadar manuver politik menjelang Pemilu 2029, di mana isu populis bisa menaikkan elektabilitas.
Namun, bagi Aceh, kebijakan tersebut dianggap penghinaan. Mualim menyebut, “Kalau memang ada persoalan pajak, bicarakan antar pemerintah, jangan memukul rata rakyat kecil dengan razia.”
Menanti Mediasi Pusat
Situasi ini membuat Jakarta tidak bisa tinggal diam. Kementerian Dalam Negeri disebut sedang menyiapkan forum mediasi antara Pemprov Sumut dan Pemprov Aceh. Tujuannya agar ketegangan tidak berubah menjadi konflik terbuka yang merugikan kedua belah pihak.
“Pemerintah pusat harus segera turun tangan. Ini bukan sekadar soal plat kendaraan, tapi soal harga diri dan hubungan ekonomi dua provinsi penting di Sumatera,” ujar Fahri menambahkan.
Pernyataan Mualim soal pemulangan ekskavator Sumut jelas menjadi sinyal bahwa Aceh tidak akan tinggal diam. Jika razia plat Aceh di Medan terus dilanjutkan, maka tensi politik dan ekonomi antara dua provinsi bertetangga ini bisa meningkat tajam.
Kini publik menunggu langkah selanjutnya: akankah Bobb Nasution mengendurkan kebijakan razia, atau justru makin keras kepala? Dan apakah ancaman Mualim akan benar-benar dijalankan?
-

Video: Wamen PKP Soroti Peran Tapera dan Perumnas di Sektor Perumahan
Jakarta, CNBC Indonesia – Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Fahri Hamzah, menegaskan kunci solusi backlog perumahan ada pada dua hal utama: pembiayaan jangka panjang dan lembaga penyedia rumah.
Menurut Fahri, Tapera memiliki peran penting sebagai lembaga pembiayaan karena dibentuk melalui undang-undang sehingga tidak bisa dibubarkan maupun bangkrut. Tapera akan menjadi pusat sistem antrean masyarakat untuk rumah subsidi. Sementara itu, Perumnas berfungsi sebagai lembaga penyedia atau “bulog perumahan” yang memastikan suplai rumah stabil. Dalam ekosistem ini, perbankan seperti BTN juga bisa diberdayakan sebagai mitra pembayaran cicilan, meski di beberapa negara modelnya langsung melalui lembaga penyedia rumah.
Fahri menjelaskan, kolaborasi Tapera, perbankan, dan Perumnas akan menciptakan ekosistem perumahan sosial yang tidak hanya menyediakan rumah murah dan sehat, tetapi juga memberi fleksibilitas. Selengkapnya saksikan dialog Bunga Cinka bersama Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Fahri Hamzah di Program Property Point CNBC Indonesia, Rabu (24/09/2025).
-

Kementerian Haji dan Umrah Indonesia Canangkan Dua Program: Bakal Bangun Kampung Haji di Mekkah
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Wakil Menteri Haji dan Umrah Indonesia, Dahnil Anzar Simanjuntak memberikan update terbaru.
Lewat cuitan di akun media sosial X pribadinya, ia membagikan momen saat melakukan pertemuan langsung dengan Wakil Menteri Luar Negeri, Anis Matta.
Pertemuan ini membahas terkait ada program-program yang coba dicanangkan oleh Kementerian Haji dan Umrah Indonesia.
Diantaranya ada yang berkaitan dengan penguatan Diplomasi Haji dan umrah.
“Pagi tadi saya berkoordinasi dengan Wakil Menteri Luar Negeri Bapak @anismatta_ terkait dengan penguatan Diplomasi Haji dan umrah,” tulisnya dikutip Senin (22/9/2025).
Selain kehadiran Anis Matta, Dahnil juga menyebut kehadiran dari Wakil Menteri Perumahan, Fahri Hamzah.
Kedatangannya untuk membahas juga salah satu program yang ingin dicanangkan.
Kementerian Haji dan Umrah Indonesia berencana untuk membuat kampung Haji Indonesia di Mekkah.
“Pertemuan juga diikuti oleh Wakil Menteri Perumahan @fahrihamzah koordinasi juga terkait dengan rencana kampung Haji Indonesia di Mekkah,” sebutnya.
(Erfyansyah/fajar)
-

Tragedi Kecelakaan di Jombang: Sepeda Motor CBR vs Honda Beat, Dua Korban Terluka
Jombang (beritajatim.com) – Kecelakaan lalu lintas melibatkan dua sepeda motor terjadi di Jalan Raya Mayjen Sungkono, Desa Sengon, Kecamatan/Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Senin (22/9/2025).
Kecelakaan ini melibatkan sepeda motor Honda CBR dengan nomor polisi S-3724-WAA dan sepeda motor Honda Beat dengan nomor polisi S-2878-OY. Akibat kejadian tersebut, dua orang mengalami luka-luka dan harus dirawat di RSUD Jombang.
Kronologi kejadian bermula ketika sepeda motor Honda CBR yang dikendarai oleh Elvian Fahri Maulana (20), seorang pekerja swasta asal Dusun Banjarkerep, Desa Banjardowo, Jombang, melaju dari arah barat menuju timur.
Setibanya di lokasi kejadian, diduga pengendara motor CBR tersebut tidak dapat menjaga jarak aman dengan kendaraan lain. Pada saat bersamaan, sepeda motor Honda Beat yang dikendarai oleh Victory Bagyo Candra (63), seorang ojek online (ojol) asal Perum Jombang Permai, hendak belok kanan setelah menyalakan lampu sein.
Menurut keterangan saksi mata, Susilo (45) dan Farit (26), keduanya warga Desa Sengon, kecelakaan terjadi karena kurangnya perhatian dari pengendara motor CBR terhadap rintangan di depan.
Motor Honda Beat yang sedang belok kanan menjadi sasaran tabrakan. Akibatnya, kedua pengendara motor, yakni Elvian Fahri Maulana dan Victory Bagyo Candra, serta penumpang motor Beat, Daffa (20), seorang mahasiswa asal Tulungagung yang sedang dalam perjalanan menuju Pondok Unwaha Tambakberas, mengalami luka-luka dan segera dilarikan ke rumah sakit.
Saat dikonfirmasi, Kanit Gakkum Satlantas Polres Jombang, Ipda Siswanto, menyampaikan, “Kecelakaan ini terjadi karena kurangnya jarak aman antara kedua pengendara motor, yang mengakibatkan terjadinya tabrakan. Kami menghimbau kepada seluruh pengguna jalan agar selalu menjaga jarak aman, terutama pada saat berkendara di jalan raya yang padat.”
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut. Saat ini, kedua korban yang mengalami luka-luka masih menjalani perawatan intensif di RSUD Jombang.
Dalam kecelakaan ini, pengendara sepeda motor Honda Beat diketahui sedang mengantar penumpang, yang merupakan seorang mahasiswa. Kejadian ini menambah panjang daftar kecelakaan lalu lintas yang melibatkan pengendara ojek online (ojol) di Jombang.
Hal ini semakin menyoroti pentingnya keselamatan berkendara, terutama bagi pengemudi ojek online yang memiliki risiko lebih tinggi dalam beroperasi. [suf]
-

Fahri Hamzah Titip Perintah Khusus Prabowo ke Bos KAI, Ini Isinya
Jakarta, CNBC Indonesia – Wakil Menteri (Wamen) Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Fahri Hamzah meminta lahan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI di seluruh Indonesia dapat dibangun hunian vertikal terjangkau.
Hal ini merupakan perintah dari Presiden Prabowo Subianto kepada Fahri untuk mendukung program pembangunan 3 juta rumah yang digagas oleh Presiden.
“Jadi secara umum, direksi baru KAI diperintahkan oleh Presiden Prabowo untuk menyiapkan seluruh stasiun yang ada di Pulau Jawa atau luar Pulau Jawa untuk menjadi tempat bagi pembangunan perumahan vertikal yang murah,” kata Fahri Hamzah saat ditemui wartawan setelah acara Pencanangan Pra Kerjasama Dalam Rangka Dukungan Terhadap PSN Program Pembangunan 3 Juta Rumah, Rabu (17/9/2025).
Fahri melanjutkan KAI diminta oleh Presiden Prabowo untuk memenuhi hal tersebut karena tanah milik KAI masih cenderung lebih murah, sehingga harga hunian nantinya akan lebih terjangkau.
Tak hanya KAI, penggunaan lahan milik BUMN, bisa membuat hunian semakin murah dan pengembang tidak perlu membeli tanah. Ini tidak hanya berlaku untuk tanah milik pemerintah pusat maupun BUMN saja, tetapi juga milik pemerintah daerah.
“KAI diminta untuk mempersiapkan lahan bagi pembangunan yang murah. Kenapa? karena tanah kereta api kan punya negara, jadi harga tanahnya itu murah. Dalam struktur pembiayaan perumahan kita itu kalau tanahnya murah, harga hunian pasti turun sehingga menjadi affordable bagi rakyat,” lanjut Fahri.
Saat ini, lahan yang dimiliki oleh KAI yang akan dibangun hunian vertikal yakni berada di kawasan Kampung Bandan, Jakarta Utara, di mana akan ada 50.000 unit yang dibangun.
Nantinya proyek tersebut akan dilakukan di atas tanah kosong milik KAI dan bisa dimiliki oleh masyarakat umum. Diperkirakan, luas tanah kosong yang akan dipakai di Kampung Bandan ini seluas 11 hektare.
Setelah Kampung Bandan, rencananya kawasan sekitar Stasiun Manggarai juga akan dipakai untuk membangun hunian vertikal.
“Sebenarnya habis ini kita akan ke salah satu yang besar juga adalah Manggarai karena Manggarai itu di tengah kota. Itu nanti betul-betul segera kita persiapkan, mudah-mudahan sebelum akhir tahun kita sudah mulai,” pungkasnya.
Sebelumnya, Direktur Utama (Dirut) KAI Bobby Rasyid mengatakan KAI masih memiliki 600 stasiun yang bisa diintegrasikan dengan hunian vertikal.
“Kami mempunyai lebih dari 600 stasiun di seluruh Indonesia yang siap diintegrasikan untuk hunian yang layak dan tentunya berbasis transit oriented development,” kata Bobby.
Namun, belum diketahui stasiun mana saja yang dapat diintegrasikan dengan hunian vertikal.
Sebagai informasi, pada pagi hari ini, Pemerintah melalui Kementerian PKP, Satgas Perumahan, KAI, dan investor asal Qatar yakni Al Qilaa International Group (Al Qilaa) melakukan penandatanganan pra kerja sama berkaitan pembangunan hunian vertikal di Kampung Bandan, Jakarta Utara, tak jauh dari Stasiun Kampung Bandan.
Rencana awal, kolaborasi antara pemerintah Indonesia dan Qatar dimulai dengan tahap awal pembangunan 50.000 unit hunian yang berdiri di atas lahan KAI, dan menjadi salah satu kawasan transit oriented development (TOD) baru di Kampung Bandan.
Dalam rangka merealisasikan proyek ini, Al Qilaa membentuk konsorsium dengan mitra lokal dan internasional. Konsorsium tersebut termasuk Kementerian PKP, Bank BTN, serta Lembaga Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara).
(chd/wur)
[Gambas:Video CNBC]
-

Investor Qatar Lirik Proyek Hunian TOD di Stasiun Manggarai
Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Menteri (Wamen) Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Fahri Hamzah mengungkap rencana investasi lanjutan yang akan digulirkan investor asal Qatar mendukung program 3 juta rumah Prabowo Subianto.
Fahri menjelaskan, pada tahap awal Qatar akan membangun 50.000 unit hunian di Kawasan Kampung Bandan, Jakarta Pusat di area lahan seluas 11 hektare (Ha) milik PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI.
“Yang ini [investasi Qatar di Kampung Bandan] setidaknya total itu akan dibangun di lahan 54 hektare atau 24 hektare saya lupa, tapi yang tanah kosong ini dulu kira-kira ada 11 hektare yang kosong,” kata Fahri saat ditemui di Kampung Bandan, Rabu (17/9/2025).
Lebih lanjut, Fahri membocorkan bahwa AlQilaa International Group juga melirik minat untuk mengembangkan Kawasan Transit Oriented Development (TOD) di Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan.
Dia bahkan menjelaskan rencananya pengembangan hunian di Stasiun Manggarai oleh Qatar dapat segera mulai diteken pada akhir tahun ini.
“Sebenarnya habis ini kita akan ke salah satu yang besar juga adalah Manggarai. Karena Manggarai itu di tengah kota itu nanti betul-betul segera kita persiapkan. Mudah-mudahan, sebelum akhir tahun kita udah mulai,” tambahnya.
Sebelumnya, AlQilaa Group memang telah menyampaikan komitmennya untuk membangun 100.000 unit hunian vertikal bersubsidi dan non-subsidi di kota-kota besar, termasuk Jakarta. Di mana, 50.000 di antaranya akan direalisasikan di wilayah Kampung Bandan.
Untuk mendukung rencana tersebut, AlQilaa berkomitmen untuk menyediakan investasi sekitar US$2,5 miliar atau sekitar Rp40,54 triliun (Asumsi kurs: Rp16.217) untuk pembangunan tahap awal tersebut dan akan bertambah selama beberapa tahun ke depan.
“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Indonesia yang memungkinkan proyek hunian dengan harga terjangkau ini dapat berjalan untuk membantu masyarakat Indonesia terutama yang berpenghasilan rendah dan menengah,” ujar Abdulaziz.
/data/photo/2025/10/06/68e3ae9f4c5f7.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)

/data/photo/2025/09/18/68cb5f3b9dc6a.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)