Tag: Fahri Hamzah

  • Promo di Kabinet Prabowo Jabat Wamen Gratis Komisaris

    Promo di Kabinet Prabowo Jabat Wamen Gratis Komisaris

    GELORA.CO –  Pengamat politik, Rocky Gerung, menyoroti rangkap jabatan Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Fahri Hamzah.

    Melalui akun threads pribadi miliknya, @rocky_gerung__, ia menuliskan bahwa kabinet di bawah pemerintahan Prabowo terang-terangan menghadirkan promo.

    “Promo di Kabinet Prabowo Jabat Wamen Gratis Komisaris,” kata Rocky Gerung, dikutip Minggu (6/4/2025).

    Selain tulisan yang memiliki pesan tersirat, Rocky juga melampirkan potongan video dari presenter Metro TV yang blak-blakan menguak fakta terkait rangkap jabatan yang tengah disandang oleh Fahri Hamzah.

    Isi dari video tersebut kembali menarik kehidupan Fahri Hamzah, yang dulunya berada di pihak oposisi dan selalu mengampanyekan setop rangkap jabatan malah memilih menjadi praktisi rangkap jabatan.

    Presenter Metro TV juga menyinggung Erick Thohir yang tampak saling mendukung dengan Fahri perihal rangkap jabatan, mereka disebut satu visi dalam hal tersebut.

    Tidak berhenti di situ, unggahan berikutnya dari Rocky Gerung, yakni melampirkan gambar baju kaos yang bertuliskan “Keadilan sosial bagi rakyat yang mana?”.

    Warganet kemudian beramai-ramai memberikan komentar pada threads milik Rocky Gerung. Banyak yang tidak setuju dengan keputusan pemerintah yang makin kesini makin ramai rangkap jabatan.

    “Ku teringat masa demo mahasiswa bareng bang @fahrihamzah. Mengkritisi kebijakan pemerintah Masa lalu. Masa itu kini hanya nostalgia saja,” tulis akun @kuskushendrahe.

    “Saking sedikitnya orang yang ‘pintar menjilat’ dari 300 juta rakyat akhirnya cuma orang-orang itu saja yang diberi jabatan,” komentar warganet.

    “Selamat datang di era jenderal omon-omon. Memakmurkan pejabat, gencet habis rakyat. Bagi-bagi jabatan, gemukkan kabinet. Potong habis anggaran untuk rakyat, tapi habiskan dana untuk gaji Wamen-wamen dan influencer,” kata warganet lainnya.

    Sebelumnya, telah beredar secara luas bahwa, Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Fahri Hamzah, mendapat sorotan publik usai merangkap jabatan sebagai komisaris di Bank Tabungan Negara (BTN).

    Fahri yang dulunya pernah membahas terkait pejabat yang merangkap jabatan, bahkan sangat tidak setuju terhadap kebijakan tersebut, kini kritis yang digaungkan kembali muncul di berbagai platform sosial media.

    Dalam cuitan 5 tahun lalu, Fahri membahas bagaimana bahaya rangkap jabatan di kalangan elit, yaitu dapat menimbulkan Potensi konflik kepentingan.

    Mantan Wakil Ketua DPR RI periode 2014-2019 itu bahkan menyerukan tagar Stop Conflict of Interest” dan “Stop Rangkap Jabatan”

    “Bahaya rangkap jabatan itu mencapai puncaknya ketika seorang menteri sebagai pejabat negara mencocokkan regulasi dengan kepentingan bisnisnya sebagai pengusaha.” kata Fahri melalui akun X @Fahrihamzah.

    Tampak paham ramai dibicarakan gegara sikapnya mengambil jabatan di satu waktu, ia mengatakan masyarakat boleh marah kepadanya. Apalagi masyarakat punya hak kecewa kepadanya karena dirinya digaji olehnya.

  • Fahri Hamzah Rangkap Jabatan, Rocky Gerung: Promo di Kabinet Prabowo

    Fahri Hamzah Rangkap Jabatan, Rocky Gerung: Promo di Kabinet Prabowo

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pengamat politik, Rocky Gerung, menanggapi isu rangkap jabatan Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Fahri Hamzah.

    Melalui akun threads pribadi miliknya, @rocky_gerung__, ia menuliskan bahwa kabinet di bawah pemerintahan Prabowo terang-terangan menghadirkan promo.

    “Promo di Kabinet Prabowo Jabat Wamen Gratis Komisaris,” demikian keterangan Rocky Gerung, dikutip Minggu (6/4/2025).

    Selain tulisan yang memiliki pesan tersirat, Rocky juga melampirkan potongan video dari presenter Metro TV yang blak-blakan menguak fakta terkait rangkap jabatan yang tengah disandang oleh Fahri Hamzah.

    Isi dari video tersebut kembali menarik kehidupan Fahri Hamzah, yang dulunya berada di pihak oposisi dan selalu mengampanyekan setop rangkap jabatan malah memilih menjadi praktisi rangkap jabatan.

    Presenter Metro TV juga menyinggung Erick Thohir yang tampak saling mendukung dengan Fahri perihal rangkap jabatan, mereka disebut satu visi dalam hal tersebut.

    Tidak berhenti di situ, unggahan berikutnya dari Rocky Gerung, yakni melampirkan gambar baju kaos yang bertuliskan “Keadilan sosial bagi rakyat yang mana?”.

    Warganet kemudian beramai-ramai memberikan komentar pada threads milik Rocky Gerung. Banyak yang tidak setuju dengan keputusan pemerintah yang makin kesini makin ramai rangkap jabatan.

    “Ku teringat masa demo mahasiswa bareng bang @fahrihamzah. Mengkritisi kebijakan pemerintah Masa lalu. Masa itu kini hanya nostalgia saja,” tulis akun @kuskushendrahe.

    “Saking sedikitnya orang yang ‘pintar menjilat’ dari 300 juta rakyat akhirnya cuma orang-orang itu saja yang diberi jabatan🤭🤣,” komentar warganet.

  • Fahri Hamzah Dulu Jagoan Oposisi Kini Jago Nambah Posisi, Jadi Komisaris Kantongi Miliaran Per Bulan?

    Fahri Hamzah Dulu Jagoan Oposisi Kini Jago Nambah Posisi, Jadi Komisaris Kantongi Miliaran Per Bulan?

    GELORA.CO –  Politisi Partai Gelora, Fahri Hamzah mendadak menjadi sorotan publik.

    Fahri Hamzah yang terkenal sebagai singa politik kini berubah sikap sejak mendapat promo jabatan di Kabinet Merah Putih.

    Seperti diketahui selain menjabat sebagai Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Fahri Hamzah kini juga merangkap sebagai Komisaris BTN.

    Menarik, jagoan oposisi ini kini seakan luntur idealismenya semenjak merapak ke pemerintah.

    Iming-iming jabatan dengan gaji fantastis seakan memudarkan karakter garang Fahri Hamzah yang dulu.

    Tak ayal cuitan pria 53 tahun itu tentang rangkap jabatanpun kini kembali menjadi bomerang bagi dirinya.

    “Bahaya rangkap jabatan itu mencapai puncaknya ketika seorang menteri sebagai pejabat negara mencocokkan regulasi dengan kepentingan bisnisnya sebagai pengusaha. #StopRangkapJabatan #StopConflicOfInterest” tulis @Fahrihamzah pada 16/07/2020.

    Saat dikritik oleh Pakwie Topan terkait perubahan sikapnya, Fahri Hamzah kekeh membela diri.

    “@Fahrihamzah anda jauh berbeda dengan dulu sebagai seorang yang idealis, kritis, pesimis bahkan berani tampil dg tanpa memandang siapa lawan anda, Tapi sekarang setelah diberi jabatan oleh penguasa dan didalam kekuasaan anda sama seperti yang lain, Abs keluarlah dari zona nyaman,” tulis @PakwieTopan.

    Mendapat kritikan pedas tersebut, Fahri ngeles bahwa kini dirinya kini telah pindah kamar.

    “Pak De yth, mohon izin saya, Sekarang sy menjadi anggota kabinet di kamar eksekutif. Kalau saya di kamar legislatif maka secara konstitusional tugasnya memang pengawasan,” balas Fahri Hamzah.

    “Ini perpindahan tugas yg mungkin sulit pak de pahami. Maafkan Lahir Batin,” lanjutnya.

    Semenjak berada di lingkup Kabinet Merah Putih Fahri Hamzah memang kerap memberikan penyataan dukungan dan pembelaan terhadap pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

    Jabatan bertambah tentu kantong dan cuan ikut bertambah bukan? Banyak yang penasaran berapa rupiah yang mengucur deras ke saku polisiti Gelora tersebut?

    Melihat Pasal 2 PP Nomor 60 Tahun 2000, telah diatur bahwa gaji pokok menteri negara Rp 5.040.000 per bulan.

    Selain itu, jika melihat Permenkeu Nomor 176/PMK.02/2025 pasal 2 ayat (1) huruf a terdapat tunjangan jabatan Wakil Menteri sebesar 85% dari tunjungan jabatan menteri negara atau sekitar Rp 11.566.800 per bulan.

    Para Wakil Menteri ini juga mendapat berbagai fasilitas dari negara seperti rumah dinas, kendaraan dinas, jaminan kesehatan, THR, gaji ke-13 dan lain sebagainya.

    Sementara itu, gaji komisaris utama di BUMN diperkirakan sekitar 45% dari direktur utama.

    Rata-rata gaji komisaris utama di suatu perusahaan berkisar antara Rp 1 miliar hingga Rp 11 miliar.

    Bukan tidak mungkin gaji yang dikantongi Fahri Hamzah bisa lebih sedikit atau justru melambung tinggi dari kisaran gaji tersebut.

    Dari kasus rangkap jabatan yang dialami Fahri Hamzah publikpun menilai bahwa tidak diperlukan banyak pengalaman untuk bisa menjadi ‘orang keren’ sebab bermodal kedekatan semua bisa jadi keren.***

  • Surya Paloh Ogah Kader NasDem Masuk Kabinet Prabowo tapi Ponakan Jadi Komisaris BUMN

    Surya Paloh Ogah Kader NasDem Masuk Kabinet Prabowo tapi Ponakan Jadi Komisaris BUMN

    GELORA.CO – Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengungkap posisi Pietra Machreza Paloh yang diangkat menjadi komisaris independen di BUMN perbankan Bank Tabungan Negara (BTN) bukan atas nama partai.

    “Saya pun tidak tahu (alasan dipilih) mungkin itu pikiran-pikiran orang pusat, tetapi tidak dicalonkan NasDem,” kata Surya Paloh usai prosesi serah terima jabatan pengurus DPW Partai NasDem Bali di Denpasar, Kamis kemarin.

    Diketahui bahwa politisi Partai NasDem sekaligus keponakan Surya Paloh bernama Pietra Machreza Paloh akhir Maret lalu diangkat menjadi komisaris independen BTN.

    Pengangkatan melalui rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST). Selain Pietra, Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Fahri Hamzah juga diangkat menjadi komisaris.

    “Orang di kabinet saja kami tidak mencalonkan, apalagi itu (komisaris BTN), dan ya tidak mungkin semua kami bilang jangan,” ujarnya.

    Surya Paloh memastikan tak ada nama kadernya yang dikirim untuk mengisi jabatan di instansi atau lembaga pemerintahan. Namun, bukan berarti dia melarang ketika ada kader yang mumpuni di posisi tersebut.

    “Tidak ada, coba cek, kalau saya juga bilang jangan kamu begini-begini nanti ya sebagai om salah juga,” kata Surya Paloh membahas keponakannya Pietra Machreza Paloh.

    Politisi sekaligus pengusaha media itu menegaskan bahwa Partai NasDem tahu diri dengan tidak mengambil jabatan di pemerintahan Prabowo-Gibran. Menurut dia, ini bagian dari moralitas sebagai partai yang tidak berkontribusi dalam mengampanyekan pasangan Prabowo-Gibran saat Pilpres 2024.

    “Kenapa kami tidak ada dalam kabinet rezim Prabowo? Karena kami tahu diri, ada budaya malulah bagi kami, kami tidak berjuang untuk menjadikan Prabowo presiden pada pilpres … eh tiba-tiba ketika sudah jadi kami nongol, tolong Pak kami ikut kabinet,” ujarnya.

  • Surya Paloh ungkap posisi Pietra di BTN bukan dicalonkan NasDem

    Surya Paloh ungkap posisi Pietra di BTN bukan dicalonkan NasDem

    Denpasar (ANTARA) – Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengungkap posisi Pietra Machreza Paloh yang diangkat menjadi komisaris independen di BUMN perbankan Bank Tabungan Negara (BTN) bukan atas nama partai.

    “Saya pun tidak tahu (alasan dipilih) mungkin itu pikiran-pikiran orang pusat, tetapi tidak dicalonkan NasDem,” kata Surya Paloh usai prosesi serah terima jabatan pengurus DPW Partai NasDem Bali di Denpasar, Kamis.

    Diketahui bahwa politisi Partai NasDem sekaligus keponakan Surya Paloh bernama Pietra Machreza Paloh akhir Maret lalu diangkat menjadi komisaris independen BTN.

    Pengangkatan melalui rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST). Selain Pietra, Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Fahri Hamzah juga diangkat menjadi komisaris.

    “Orang di kabinet saja kami tidak mencalonkan, apalagi itu (komisaris BTN), dan ya tidak mungkin semua kami bilang jangan,” ujarnya.

    Surya Paloh memastikan tak ada nama kadernya yang dikirim untuk mengisi jabatan di instansi atau lembaga pemerintahan. Namun, bukan berarti dia melarang ketika ada kader yang mumpuni di posisi tersebut.

    “Tidak ada, coba cek, kalau saya juga bilang jangan kamu begini-begini nanti ya sebagai om salah juga,” kata Surya Paloh membahas keponakannya Pietra Machreza Paloh.

    Politisi sekaligus pengusaha media itu menegaskan bahwa Partai NasDem tahu diri dengan tidak mengambil jabatan di pemerintahan Prabowo-Gibran.

    Menurut dia, ini bagian dari moralitas sebagai partai yang tidak berkontribusi dalam mengampanyekan pasangan Prabowo-Gibran saat Pilpres 2024.

    “Kenapa kami tidak ada dalam kabinet rezim Prabowo? Karena kami tahu diri, ada budaya malulah bagi kami, kami tidak berjuang untuk menjadikan Prabowo presiden pada pilpres … eh tiba-tiba ketika sudah jadi kami nongol, tolong Pak kami ikut kabinet,” ujarnya.

    Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2025

  • Sikap Idealisnya Disebut Hilang setelah Gabung di Kabinet Prabowo, Fahri Hamzah Beri Respons Menohok

    Sikap Idealisnya Disebut Hilang setelah Gabung di Kabinet Prabowo, Fahri Hamzah Beri Respons Menohok

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pernyataan Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Fahri Hamzah beberapa waktu terakhir kerap menjadi sorotan.

    Sejak bergabung di Kabinet Merah Putih, Fahri Hamzah aktif mengeluarkan pernyataan yang membela pemerintahan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka.

    Hal ini menjadi bumerang sendiri, mengingat selama ini Fahri Hamzah kerap mengkritik pemerintahan sebelumnya.

    Kali ini, melalui cuitan di media sosial X pribadinya, Fahri Hamzah membalas cuitan dari Pakwie Topan yang mencoba mengkritiknya.

    Awalnya Pakwie Topan menyebut Fahri Hamzah yang berubah dari yang idealis, kritis, pesimis dan berani tanpa memandang lawan.

    “Anda jauh berbeda dengan dulu sebagai seorang yang idealis, kritis, pesimis bahkan berani tampil dengan tanpa memandang siapa lawan anda,” tulis Pakwie Topan, dikutip Kamis, (3/4/2025).

    Namun lanjut dia, Fahri Hamzah dengan posisi yang dijabatnya saat ini sama seperti pejabat pada umumnya yang ikut menikmati kekuasaan.

    “Tapi sekarang setelah diberi jabatan oleh penguasa dan didalam kekuasaan anda sama seperti yang lain, Abs keluarlah dari zona nyaman” tambahnya.

    Membalas cuitan tersebut, Fahri Hamzah menjelaskan situasinya yang saat ini dimana dirinya merupakan anggota eksekutif.

    “Pak De yth, Mohon ijin saya, sekarang saya menjadi anggota kabinet di kamar eksekutif,” balas Fahri.

    Situasi yang berbeda menurutnya jika Fahri Hamzah berada legislatif yang tugasnya memang sebagai pengawas.

    “Kalau saya di kamar legislatif maka secara konstitusional tugasnya memang pengawasan seperti dulu,” sebutnya.

  • Selama Ini Berisik karena Belum Kebagian

    Selama Ini Berisik karena Belum Kebagian

    GELORA.CO –  Fahri Hamzah mendadak jadi bahan perbincangan hangat publik usai ditunjuk jadi Komisaris BTN (Bank Tabungan Negara), bahkan sampai kena sentil Fedi Nuril.

    Politikus Partai Gelora yang kini menjabat sebagai Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (Wamen PKP) baru saja ditunjuk sebagai Komisaris PT Bank Tabungan Negara (BTN) berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada hari Rabu, 26 Maret 2025.

    Fedi Nuril pun mengaku kecewa pada Fahri Hamzah yang kini jadi pejabat negara tetapi masih merangkap jabatan sebagai komisaris di BUMN (Badan Usaha Milik Negara).

    “Kepada Abang @Fahrihamzah, Saya kecewa sekarang Abang yang mendukung rangkap jabatan,” tulis Fedi Nuril dikutip SketsaNusantara.id dari cuitannya di akun X @realfedinuril yang diunggah pada hari Sabtu, 29 Maret 2025.

    Dalam postingan terbarunya, Fedi Nuril mengunggah tangakapan layar yang menunjukkan cuitan lawas Wamen PKP saat Fahri masih getol menentang rangkap jabatan.

    Dalam cuitan lawas 5 tahun lalu, Fahri mengungkap bahaya rangkap jabatan yang dinilai bisa menimbulkan Potensi konflik kepentingan.

    Mantan Wakil Ketua DPR RI periode 2014-2019 itu bahkan menggaungkan tagar “Stop Conflict of Interest” dan “Stop Rangkap Jabatan” yang menunjukkan ketidaksetujuannya pada pejabat negara yang merangkap jabatan di BUMN.

    “Bahaya rangkap jabatan itu mencapai puncaknya ketika seorang menteri sebagai pejabat negara mencocokkan regulasi dengan kepentingan bisnisnya sebagai pengusaha. #StopRangkapJabatan #StoponflictofInterest,” tulis Fahri Hamzah melalui akun X @Fahrihamzah yang diunggah 16 Juli 2020 lalu.

    Cuitan lawas Fahri Hamzah pun ramai jadi perbincangan publik. Bak jadi bumerang bagi dirinya sendiri, cuitan lawas Fahri ini seketika jadi bahan gunjingan warganet di media sosial.

    Tak sedikit warganet juga ikut menyindir Fahri Hamzah yang tak lagi kritis dengan carut marut keadaan Indonesia saat ini setelah “kebagian jabatan” di pemerintahan.

    “Ada orang yang kritis soal negara karena kepedulian, ada juga orang yang kritis soal negara karena tidak kebagian jabatan. Semoga kita bisa jadi orang yang istiqomah & amanah,” komentar akun @shitlicious.

    “Mereka yang ngakunya berintegritas dan kritis tapi dikasih kue dikit aja goyah, jadi selama ini berisik karena belum dapat jabatan,” imbuh akun @sahwabkr.

    “Kenapa ya pejabat disini tuh kebanyakan ciri khasnya selalu sama, kalo belum dapet jabatan koar-koar berisiknya minta ampun, giliran dikasih jabatan langsung diem seribu bahasa, amit-amit dah pejabat disini pada munafik semua, mau berharap maju nih negara tapi di isi sama orang munafik,” sindir akun @lokalokix.

    Sorotan ini makin tajam mengingat BTN, sebagai bank BUMN yang juga fokus pada pembiayaan perumahan, punya kaitan erat dengan tugas Fahri sebagai Wamen PKP yang memicu pertanyaan soal etika dan konflik kepentingan.

     

    Fahri Hamzah memang bukan sosok asing di dunia politik. Ia kerap jadi sorotan karena dikenal sebagai figur politkus yang tak takut bersuara lantang mengkritik pemerintah.

     

    Tapi, penunjukan sebagai komisaris BTN ini membuat citranya di mata publik berubah drastis.

     

    Meski secara hukum, tak ada larangan tegas bagi pejabat seperti wamen untuk merangkap jabatan di BUMN, namun publik mempertanyakan soal etika bahkan menilai Fahri Hamzah yang tak konsisten sebagai pejabat negara.

    Ketidakkonsistenan ini bukan hal baru. Prabowo Subianto yang dulu mendukung aksi demo sebagai bentuk penyampaian aspirasi, kini justru mengkritik demonstran setelah dirinya terpilih sebagai Presiden RI.***

  • Fedi Nuril Sentil Fahri Hamzah yang Rangkap Jabatan sebagai Komisaris Bank BTN dan Wamen, Pernyataan Lamanya Diungkit

    Fedi Nuril Sentil Fahri Hamzah yang Rangkap Jabatan sebagai Komisaris Bank BTN dan Wamen, Pernyataan Lamanya Diungkit

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Aktor Fedi Nuril melontarkan kritik terhadap Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Fahri Hamzah, yang baru saja diangkat sebagai Komisaris PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN).

    Kritik tersebut disampaikan Fedi melalui akun media sosialnya, menyinggung rangkap jabatan yang kini diemban Fahri.

    Fedi menyebut dirinya kecewa dengan Fahri Hamzah yang kini merangkap jabatan, merujuk pada pernyataan Fahri sendiri di masa lalu yang mengkritik keras praktik tersebut.

    “Kepada Abang Fahri Hamzah. Saya kecewa sekarang Abang yang rangkap jabatan,” kata Fedi di X @realfedinuril (29/3/2025).

    Unggahan Fedi itu disertai dengan tangkapan layar cuitan lama Fahri Hamzah pada 16 Juli 2020, di mana Fahri mengkritik bahaya rangkap jabatan di pemerintahan.

    Dalam cuitan tersebut, Fahri menyatakan bahwa puncak bahaya rangkap jabatan adalah ketika seorang pejabat negara menyesuaikan regulasi demi kepentingan bisnisnya.

    “Bahaya rangkap jabatan itu mencapai puncaknya ketika seorang menteri sebagai pejabat negara mencocokkan regulasi dengan kepentingan bisnisnya sebagai pengusaha. #StopRangkapJabatan #StopConflictOfInterest,” tulis Fahri Hamzah saat itu.

    Sebelumnya, Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak Kementerian Keuangan Suryo Utomo merangkap jabatan Komisaris Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.

    Selain Suryo Utomo, Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Fahri Hamzah juga merangkap komisaris perseroan.

    Penunjukan dewan komisaris telah diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Rabu (26/3/2025).

  • Kekayaan Surya Utomo, Dirjen Pajak yang Diangkat Jadi Komisaris Utama BTN – Page 3

    Kekayaan Surya Utomo, Dirjen Pajak yang Diangkat Jadi Komisaris Utama BTN – Page 3

    Dalam RUPST BTN, pemegang saham menyetujui perubahan susunan pengurus. Adapun susunan pengurus perseroan sesuai dengan hasil RUPST adalah sebagai berikut:

    Dewan Komisaris

    •⁠ ⁠Komisaris Utama : Suryo Utomo*

    •⁠ ⁠Wakil Komisaris Utama: Dwi Ary Purnomo*

    •⁠ ⁠Komisaris Independen: Pietra Machreza Paloh*

    •⁠ ⁠Komisaris Independen: Ida Nuryanti*

    •⁠ ⁠Komisaris Independen: Panangian Simanungkalit*

    •⁠ ⁠Komisaris: Fahri Hamzah*

    Dewan Direksi

    •⁠ ⁠Direktur Utama: Nixon LP Napitupulu

    •⁠ ⁠Wakil Direktur Utama: Oni Febriarto Rahardjo

    •⁠ ⁠Direktur Human Capital, Compliance & Legal: Eko Waluyo

    •⁠ ⁠Direktur Finance & Strategy: Nofry Rony Poetra

    •⁠ ⁠Direktur Consumer Banking : Hirwandi Gafar

    •⁠ ⁠Direktur Risk Management: Setiyo Wibowo

    •⁠ ⁠Direktur IT: Tan Jacky Chen*

    •⁠ ⁠Direktur Network and Retail Funding: Rully Setiawan*

    •⁠ ⁠Direktur Operations: I Nyoman Sugiri Yasa*

    •⁠ ⁠Direktur CoRp orate Banking: Helmy Afrisa Nugroho*

    •⁠ ⁠Direktur Commercial Banking: Hermita Akmal*

    •⁠ ⁠Direktur Treasury & International Banking: Venda Yuniarti*

    *efektif setelah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan atas Penilaian Uji Kemampuan dan Kepatutan serta memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku.

  • Jumlah peserta mudik gratis bersama BUMN PJT I naik 20 persen

    Jumlah peserta mudik gratis bersama BUMN PJT I naik 20 persen

    Tahun ini totalnya sekitar 325 pemudik dengan tujuan delapan rute keberangkatan dari Malang dan Jakarta

    Surabaya (ANTARA) – Jumlah peserta kegiatan Mudik Bersama BUMN Perum Jasa Tirta (PJT) I pada Lebaran 2025 mengalami peningkatan sebesar 20 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

    Direktur Utama PJT I Fahmi Hidayat dalam keterangannya di Surabaya, Jawa Timur, Jumat, mengatakan jumlah pemudik pada tahun ini mencapai 325 orang, naik dari 270 pemudik pada 2024.

    “Alhamdulillah Program Mudik Bersama BUMN 2025 berjalan dengan baik. Ada peningkatan jumlah pemudik yang mendaftar. Tahun ini totalnya sekitar 325 pemudik dengan tujuan delapan rute keberangkatan dari Malang dan Jakarta,” katanya.

    Fahmi menjelaskan peningkatan jumlah peserta mudik tidak lepas dari optimalisasi sosialisasi kepada masyarakat serta penambahan tujuan mudik yang baru.

    Pemberangkatan peserta mudik gratis dilakukan dari dua titik utama, yakni Malang dan Jakarta, dengan total delapan rute perjalanan, yaitu Jakarta-Malang, Malang-Banyuwangi, Malang-Trenggalek, Malang-Jakarta, Malang-Semarang (via tol), Malang-Semarang (non-tol), Malang-Purwokerto, serta rute baru Malang-Cirebon-Bandung via tol.

    Melihat minat masyarakat yang tinggi, Direktur Utama PJT I Fahmi Hidayat mengungkapkan rencana penambahan rute baru pada tahun 2026.

    “Kami berharap dengan bertambahnya wilayah kerja di empat wilayah sungai baru pada 2025, kami dapat membuka lebih banyak rute mudik, termasuk tujuan Bali. Kami terus berupaya memperluas manfaat bagi para pemudik di tahun-tahun mendatang,” katanya.

    PJT I juga memastikan kenyamanan dan keamanan pemudik dengan menyediakan berbagai fasilitas, termasuk paket konsumsi, obat-obatan ringan, serta goodie bag berisi perlengkapan perjalanan. Mengingat perjalanan dilakukan di bulan Ramadhan, pemudik tetap mendapatkan makanan ringan dan nasi kotak sebagai cadangan jika tidak kuat berpuasa selama perjalanan.

    Guna memastikan keselamatan perjalanan, seluruh kru bus telah menjalani pemeriksaan kesehatan oleh dokter perusahaan sebelum keberangkatan untuk memastikan kondisi fisik pengemudi tetap prima.

    Selain itu, guna menambah keseruan perjalanan, PJT I juga mengadakan pengundian doorprize dan grandprize berupa peralatan rumah tangga bagi peserta yang beruntung.

    Peserta mudik memberikan tanggapan positif terhadap program ini. Salah satu peserta asal Jakarta, M. Fahri Hasan, mengaku senang bisa mudik bersama dengan orang-orang dari kampung halamannya.

    “Program ini sangat membantu, saya senang bisa mudik bareng,” katanya.

    Sementara itu, seorang peserta lanjut usia berharap program ini terus berlanjut.

    “Saya bersyukur PJT I mengadakan program ini setiap tahun. Dari tahun ke tahun, kuotanya selalu cepat penuh,” ungkapnya.

    Pewarta: Willi Irawan
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025