Fahira Idris Paparkan Lima Strategi Pengembangan Ekonomi Kreatif 2025
Tim Redaksi
KOMPAS.com
– Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Daerah Pemilihan (Dapil) DKI Jakarta
Fahira Idris
memaparkan lima strategi untuk mengembangkan sektor
ekonomi kreatif
pada 2025. Strategi ini disampaikan sebagai hasil dari evaluasi sektor ekonomi kreatif sepanjang 2024.
Sektor ekonomi kreatif Indonesia saat ini memberikan nilai tambah sebesar Rp 1,4 triliun terhadap
produk domestik bruto
(
PDB
). Capaian ini menempatkan Indonesia di posisi tiga besar dunia untuk kontribusi ekonomi kreatif terhadap PDB, sekaligus membuktikan bahwa ekonomi kreatif telah menjadi sumber kekuatan ekonomi baru.
Fahira Idris menjelaskan, meski terdapat capaian positif yang patut diapresiasi sepanjang 2024, sektor ekonomi kreatif masih menghadapi sejumlah tantangan.
Tantangan tersebut mencakup keterbatasan infrastruktur, terutama minimnya ruang kreatif dan
venue
untuk acara berskala internasional di daerah. Selain itu, perlindungan kekayaan intelektual masih menjadi kendala karena hanya sekitar 10 persen pelaku ekonomi kreatif yang memiliki perlindungan atas karya mereka.
Tantangan lain yang dihadapi, lanjut Fahira, adalah keterbatasan akses pendanaan dan ketatnya persaingan global yang menguji daya saing
sektor kreatif
lokal.
“Maka dari itu, sektor ekonomi kreatif pada 2025 harus dikuatkan dengan berbagai terobosan. Setidaknya terdapat lima rekomendasi strategi yang bisa menjadi fokus,” ujar Fahira dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (28/12/2024).
Lima strategi yang direkomendasikan tersebut meliputi penguatan ekosistem kreatif melalui peningkatan infrastruktur dan standardisasi produk dan layanan. Selanjutnya, penguatan kebijakan dan regulasi dengan mengoptimalkan perlindungan kekayaan intelektual serta kemudahan perizinan.
Rekomendasi berikutnya adalah menghadirkan akses pendanaan yang inklusif, peningkatan sumber daya manusia (SDM) dan teknologi melalui pengembangan talenta dan adopsi teknologi, serta peningkatan kolaborasi dan promosi internasional.
Fahira juga menjelaskan, penguatan ekosistem kreatif dapat dilakukan melalui dua pendekatan. Pendekatan pertama adalah pembangunan infrastruktur, terutama ruang kreatif dan
venue
berskala internasional untuk mendukung subsektor seni pertunjukan dan musik, serta pengintegrasian infrastruktur dengan transportasi publik.
Pendekatan kedua adalah penetapan standar internasional bagi produk ekonomi kreatif untuk meningkatkan daya saing di pasar global.
Terkait perlindungan kekayaan intelektual, strategi yang diusulkan Fahira adalah peningkatan literasi dan pemberian insentif tarif serta pembebasan biaya tahunan paten untuk pelaku ekonomi kreatif.
Untuk akses pendanaan inklusif, Senator Jakarta itu menyarankan peningkatan akses pembiayaan melalui skema dana ekonomi kreatif dan pemberian
co-investment
untuk subsektor dengan potensi ekspor tinggi.
Dalam hal peningkatan SDM, fokus diberikan pada pengembangan talenta melalui pelatihan berbasis teknologi digital, inovasi kreatif, dan kearifan lokal untuk subsektor seperti kriya dan kuliner.
Adapun untuk adaptasi teknologi, strategi yang ditempuh adalah melakukan terobosan percepatan digitalisasi sektor ekonomi kreatif untuk menjangkau pasar global melalui platform
online
.
“Dengan strategi yang terintegrasi, mencakup penguatan ekosistem, regulasi, pendanaan, SDM, dan kolaborasi internasional, sektor ekonomi kreatif dapat menjadi motor utama pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025. Upaya ini tidak hanya mendukung kemandirian ekonomi tetapi juga memperkuat citra Indonesia sebagai pusat kreativitas global,” kata inisiator Rancangan Undang-Undang (RUU)
Ekonomi Kreatif
yang kini menjadi Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2019 tentang Ekonomi Kreatif itu.
Fahira menambahkan, Indonesia juga perlu menginisiasi kolaborasi internasional untuk menyelenggarakan acara budaya dan seni berskala global. Selain itu, Indonesia dapat mengadopsi model gastrodiplomasi seperti yang dilakukan Korea Selatan dengan
K-wave
untuk memperkenalkan produk budaya Indonesia ke pasar internasional.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Tag: Fahira Idris
-
/data/photo/2024/11/19/673c826d8aac8.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Fahira Idris Paparkan Lima Strategi Pengembangan Ekonomi Kreatif 2025 Megapolitan 29 Desember 2024
-

Perseteruan Fahira Idris dan Ade Armando, Soal Meme ‘Joker Anies’
JAKARTA – Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) DKI Jakarta, Fahira Idris, terlibat perseteruan dengan Akademisi Universitas Indonesia (UI), Ade Armando. Hal itu dipicu soal foto Anies Baswedan diubah sedemikian rupa sehingga menyerupai tokoh fiksi ‘Joker’ yang tersebar di media sosial.
Perseteruan yang berlanjut keranah hukum itu setelah Fahira memilih melaporkan perkara itu ke Polda Metro Jaya. Sehingga, Ade Armando terancam Pasal 32 ayat 1 juncto Pasal 48 ayat 1 UU RI Nomor 19 Tahun 2016 tentang ITE tentang larangan mengubah terhadap bentuk dokumen elektronik dan/atau informasi elektronik.
Laporan itu beralasan unggahan Ade Armando dinilai sebagai pencemaran nama baik. Terlebih, terdapat narasi-narasi yang mengandung ujaran kebencian pada postingan tersebut.
“Ini bisa dilihat ada di FB Ade Armando, ini adalah Gubernur DKI Jakarta yang sedang memakai busana resminya dia, pelantikannya dia dan ini milik Pemprov, milik publik, diubah seperti ‘Joker’ dengan kata-kata atau narasi yang mengarah pada pencemaran nama baik,” kata Fahira.
“Di sini disebutkan ‘Gubernur jahat berawal dari menteri yang dipecat’. Jadi menurut saya apa yang dilakukan Saudara Ade Armando harus diusut oleh pihak berwenang,” tambahnya.
Berdasarkan laporan itu, pihak kepolisian kemudian melayangkan surat panggilan pemeriksaan tehadap Fahira. Agendanya, mengklarifikasi terkiat pelaporan pada Jumat (8/11/2019), sekitar pukul 10.00 WIB.
Bismillah Otw Polda Metro Jaya.. Mohon doanya sahabat2ku..
Terima kasih kepada Kepolisian RI atas respon cepatnya, Lapor tgl 1 Nov, Direspon tgl 6 Nov, saya diperika tgl 8 Nov 2019.. pic.twitter.com/Fcnkg8oYnZ
— Fahira Idris DPD RI (@fahiraidris) November 8, 2019
Memenuhi panggilan polisi, Fahira pun datang ke gedung Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro sekitar pukul 10.20 WIB. Namun, dia tak datang seorang diri, tiga kuasa hukumnya terlihat ikut mendampingi.
Selain itu, sebelum menjalani pemeriksaan Fahira sempat mengatakan bahwa dalam pemeriksaan dirinya juga membawa bukti-bukti tambahan. Alat bukti itu berupa postingan terlapor Ade Armando dan foto Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan
“Saya jam 10.00 WIB ini kan baru melakukan klarifikasi pertama. Saya tidak tahu apa yang ditanyakan tetapi saya bawa semua bukti yang dibutuhkan,” singkatnya.
Pengakuan Ade Armando
Dalam wawancaranya kepada CNN Indonesia, Ade Armando mengaku memperoleh meme ‘joker’ Anies Baswedan secara tidak sengaja dari ruang penyimpanan telepon selulernya yang terhubung dengan salah satu obrolan grup di aplikasi WhatsApp. Ade menuturkan meme yang diunggahnya murni untuk menyinggung Pemerintah Daerah (Pemda) DKI Jakarta dan bukan menyerang secara personal.
Apalagi aksi itu tidak terlepas dari kabar mencuatnya anggaran pengadaan ganjil yang disoroti politikus PSI, William Aditya. Di mana materi pengadaan seperti lem aibon Rp82,8 miliar, serta pulpen yang mencapai Rp124 miliar dalam draf Kebijakan Umum APBD dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) DKI 2020, ramai diperbincangkan.
“Nah, pada saat itulah (kabar melonjaknya anggaran Pemda DKI mencuat), kemudian saya unggah sebuah gambar, saya repost sebuah gambar yang saya peroleh di galeri gambar saya,” kata Ade saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (5/11).
-

Pertanyaan Menarik di Pemeriksaan Fahira Idris dalam Kasus Anies Joker
JAKARTA – Perkara penggambaran Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai tokoh Joker memasuki babak baru. Terlapor, Ade Armando dan pelapor Fahira Idris selesai menjalani pemeriksaan oleh kepolisian. Ada pertanyaan menarik yang kami tangkap dalam pemeriksaan tersebut.
Dua jam dilalui Fahira Idris untuk berhadapan dengan penyidik Polda Metro Jaya. Konon, ada 13 pertanyaan yang diajukan kepada Fahira. Di antara 13 pertanyaan itu, Fahira dihadapkan pada satu pertanyaan soal ada atau tidaknya pelimpahan kuasa dari Anies kepadanya.
Kepada penyidik, Fahira mengaku tak ada kuasa apa pun dari Anies. Kata Fahira, laporan itu murni ia ajukan atas kehendaknya sendiri, tanpa mandat atau pun keterlibatan orang lain.
“Nah, ini pertanyaan menarik. ‘Apakah anda melaporkan ini karena mendapatkan kuasa dari gubernur?’” tutur Fahira kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, mengulang pertanyaan penyidik, Jumat 8 November 2019.
“Saya bilang, saya tidak (dimandatkan). Sejak awal, saya bilang, saya melaporkan ini bukan karena pak Anies. Bukan untuk pak Anies. Tidak mendapatkan kuasa dari pak Anies, tidak mendapat kuasa dari pemprov,” tambahnya.
Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) DKI Jakarta itu melanjutkan. Menurutnya, pertanyaan lain dari penyidik hanya bersifat mendasar. Soal bukti foto resmi, saksi, atau alat yang digunakan, misalnya. Menurut Fahira, tak ada yang istimewa baginya selain pertanyaan soal mandat.
“Sebetulnya, pertanyaannya masih belum ada yang terlalu aneh-aneh menurut saya. Masih mendasar. Kemudian (pertanyaannya) apakah punya bukti foto resmi, saksinya siapa saja, alat yang digunakan apa saja,” tutur Fahira.
Selain itu, terkait dengan saksi yang akan dimintai keterangan mengenai kasus tersebut, Fahira menyebut bahwa sudah ada dua orang yang telah bersedia. Mereka bernama Musa dan Bintang. “Nanti kan hari ini tiga yang diperiksa. Saya sebagai pelapor dan saksi saya (dua orang),” kata Fahira.
-

Dari Joker Jadi Saling Lapor, Antara Ade Armando dan Fahira Idris
JAKARTA – Perseteruan Fahira Idris dan Ade Armando memasuki babak baru. Pertarungan keduanya berlanjut dengan laporan balik Ade Armando soal dugaan pencemaran nama baik. Sebelumnya, Fahira melaporkan Ade untuk perkara penggambaran Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai tokoh Joker.
Ade melaporkan Fahira atas dugaan pidana pencemaran nama baik. Perkaranya, Fahira mengatakan Ade Armando tak pernah tersentuh hukum meski terjerat banyak kasus.
“‘Saudara AA (Ade Armando) seperti membanggakan dirinya tak tersentuh hukum’. Itu yang akan saya adukan karena saya tidak pernah membanggakan diri bahwa saya tidak tersentuh hukum,” ucap Ade di Mapolda Metro Jaya, Jumat 8 November.
Pernyataan Fahira yang diunggah di Instagramnya itu sudah tak ditemukan lagi. Namun, Ade sempat menangkap layar unggahan tersebut untuk dijadikan barang bukti.
Unggahan Fahira itu, kata Ade, memiliki unsur membangun opini bahwa dirinya benar-benar tak bisa terjerat hukum pidana. Akademisi Universitas Indonesia ini menerangkan, dirinya bukannya kebal hukum, tapi dia tak pernah bersalah dalam setiap kasus yang menjeratnya.
“Selama ini barang kali saya tidak pernah dipenjara ya, barang kali. Kalau saya yakin karena saya tidak bersalah [bukan kebal hukum].”
Terkait unggahan foto Anies Baswedan yang diubah hingga menjadi tokoh fiksi Joker, Ade mengatakan, dia hanya mengunggahnya ulang tanpa mengubah foto yang sudah viral lebih dulu itu.
Ini menjadi tak tepat dengan laporan Fahira. Fahira melaporkan Ade dengan dugaan pelanggaran Pasal 32 ayat 1 juncto Pasal 48 ayat 1 UU RI Nomor 19 Tahun 2016 tentang ITE yang mengatur soal pelanggaran dalam hal mengubah, menambahkan, mengurangi, merusak foto asli.
“Saya sama sekali tidak menambah, tidak mengurangi, tidak merusak, tidak merubah sama sekali foto tersebut. Jadi dalam pandangan saya mestinya itu tidak bisa diperkarakan,” ujarnya.
Laporan Fahira ini dianggap polisi belum lengkap dan masih dalam tahap konsultasi. “Barang bukti kurang itu gini kira-kita, pertama tadi (kalimat unggahan) yang hilang itu kan harus dilacak kembali, aslinya seperti apa. Kedua tadi dikatakan, ada hal-hal baru yang ditemukan hari ini,” kata Ade.
“Jadi kurang dalam artian bukan kurang jelas, tapi memang perlu ada prosedur untuk verifikasinya,” sambungnya.
Terpisah, Fahira menyarankan Ade fokus kepada perkara yang dilaporkannya. Sembari membantah tuduhan Ade tentang kalimat berisi ‘Ade Armando kebal hukum’. Menurutnya, kalimat itu ditulis oleh warganet di kolom komentar.
“Tidak pernah. Membantah, iya. Banyak orang yang komentar sih banyak. Misalnya komentar uni tolong dong Ade itu kebal hukum dan sebagainya. Tapi kalau saya sendiri tidak sih,” ujarnya.
-
/data/photo/2024/12/15/675e7ad935e77.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Gelar Bakti Sosial dan Donor Darah Bersama, Fahira Idris: Untuk Jakarta yang Kuat dan Tangguh Megapolitan 15 Desember 2024
Gelar Bakti Sosial dan Donor Darah Bersama, Fahira Idris: Untuk Jakarta yang Kuat dan Tangguh
Penulis
KOMPAS.com —
Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Daerah Pemilihan
JakartaFahira Idris
kembali menggelar kegiatan bakti sosial dan
donor darah
.
Kali ini, kegiatan berlangsung di Kantor Travoy Hub/TCD Taman Mini Jakarta Timur, Minggu (15/12/20204) dan merupakan bagian dari rangkaian kegiatan donor darah rutin yang secara bergantian diadakan di 44 kecamatan se-Jakarta setiap dua bulan.
Bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi DKI Jakarta, Travoy Hub/TCD Taman Mini serta Ormas Bang Japar, penyelenggaraan bakti sosial dan donor darah bertujuan untuk menjamin ketersediaan stok darah bagi warga Jakarta, terutama mereka yang membutuhkan transfusi darah untuk pengobatan.
“
Donor darah
bukan hanya soal memberi, melainkan juga tentang semangat solidaritas dan kolaborasi antarwarga untuk Jakarta yang lebih kuat dan tangguh,” kata Fahira Idris yang juga Ketua Umum Ormas Bang Japar dalam siaran pers yang diterima Kompas.com.
Dalam setiap kantong darah yang diberikan, lanjutnya, tersimpan harapan dan kehidupan bagi mereka yang membutuhkan. Donor darah menjadi momentum bagi semua pihak untuk bersatu dalam semangat kebersamaan.
“Terima kasih kepada para pendonor yang sejatinya adalah para pahlawan karena selalu setia dan ikhlas mendonorkan darahnya untuk menyelamatkan banyak nyawa,” ujarnya.
Adapun kegiatan bakti sosial yang diselenggarakan meliputi pemeriksaan kesehatan gratis dan pembagian sembako.
Fahira Idris selalu menekankan bahwa masyarakat punya peran penting untuk mendukung ketersediaan darah di Jakarta.
Kota dengan populasi padat seperti Jakarta memiliki kebutuhan darah yang tinggi, terutama bagi pasien yang membutuhkan transfusi rutin seperti penderita talasemia, anemia, atau pasien darurat akibat kecelakaan.
Setetes darah, lanjut Fahira, dapat menyelamatkan nyawa. Hal ini merupakan bentuk kontribusi nyata masyarakat Jakarta.
“Saya mengajak seluruh elemen masyarakat, baik individu, komunitas, maupun organisasi, untuk bersama-sama mendonorkan darahnya. Kegiatan ini adalah cerminan dari budaya gotong royong yang harus terus kita rawat di Jakarta,” terang Fahira.
Selain itu, Senator Jakarta ini juga mengapresiasi dukungan secara konsisten dari berbagai pihak, seperti PMI Jakarta serta Pemprov Jakarta dan badan usaha.
Ia pun berharap, kegiatan donor darah ini menjadi inspirasi bagi institusi lain, baik pemerintah, swasta, maupun komunitas, untuk menjadikan donor darah sebagai agenda rutin.
Sebagai bagian dari komitmen untuk memastikan ketersediaan darah yang memadai, Fahira Idris merencanakan penyelenggaraan kegiatan donor darah secara bergiliran di 44 kecamatan di seluruh wilayah Jakarta.
“Insyaallah, kegiatan ini akan berlangsung secara rutin setiap dua bulan. Kami ingin memastikan bahwa semakin banyak warga yang berkesempatan untuk mendonorkan darahnya,” jelasnya.
Selain donor darah, Fahira Idris juga membuka kesempatan bagi warga untuk menyampaikan aspirasi, menerima aduan, dan mendapatkan pendampingan terkait berbagai persoalan seperti kesehatan, hukum, dan isu-isu sosial lain.
Hal ini sejalan dengan peran Fahira sebagai Senator Jakarta yang selalu hadir untuk melayani kebutuhan masyarakat.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2024/12/13/675c1d9e4ba03.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Fahira Idris Salurkan Bantuan Pangan dan Sandang kepada Korban Kebakaran Kawasan Kebon Kosong Megapolitan 13 Desember 2024
Fahira Idris Salurkan Bantuan Pangan dan Sandang kepada Korban Kebakaran Kawasan Kebon Kosong
Tim Redaksi
KOMPAS.com
— Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia (RI) Daerah Pemilihan (Dapil) Daerah Khusus Ibu Kota (DKI)
JakartaFahira Idris
memberikan bantuan sosial berupa kebutuhan pangan dan sandang kepada korban
kebakaran
kawasan pemukiman padat Kebon Kosong.
Bantuan tersebut disalurkan di tenda posko korban Jalan Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (13/12/2024).
“Beberapa aspirasi warga yang menurut saya perlu segera ditindaklanjuti adalah kemudahan dalam mengurus berbagai dokumen administrasi kependudukan dan dokumen penting lainnya yang ikut terbakar,” katanya dalam keterangan tertulis, Jumat.
Fahira mengungkapkan, tenda pengungsian harus dilengkapi fasilitas penanganan medis yang optimal dan ramah anak-anak, lansia, serta ibu hamil.
“Pemerintah perlu segera mengambil langkah jangka pendek, misalnya penyediaan tempat tinggal sementara untuk warga, sekaligus segera menyusun rencana rekonstruksi atau membangun kembali rumah warga yang terbakar,” lanjutnya.
Selain itu, Fahira turut menilai bahwa penataan lokasi kebakaran juga harus diperhatikan dengan cara membangun berbagai fasilitas, seperti
septic tank
komunal, sumur resapan, dan fasilitas lain yang dapat dimanfaatkan bersama.
“Saya berharap Pemerintah Daerah Khusus Jakarta juga sudah mulai memikirkan dan merancang pembangunan kembali permukiman warga baik rumah yang lebih layak huni, sekaligus penataan lingkungan agar lebih tertata baik,” ujarnya.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Ucapkan Selamat kepada Pramono-Rano, Fahira Idris: Capaian Pak Anies Jadi Patokan Mengawal Jakarta
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Anggota DPD RI Dapil DKI Jakarta, Fahira Idris mengucapkan selamat kepada pasangan calon nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno yang telah ditetapkan KPU sebagai peraih suara terbanyak dalam Pilkada Jakarta 2024. Fahira Idris berharap, kemajuan yang telah diraih dan dirasakan warga Jakarta bisa semakin melaju.
Senator Jakarta ini mengungkapkan, saat ini warga Jakarta memiliki ekspektasi yang tinggi, terhadap sosok gubernur dan wakil gubernur terpilih. Ekspektasi ini bertumbuh tinggi terutama setelah lompatan kemajuan yang telah diraih Jakarta selama dipimpin oleh Anies Baswedan pada 2017-2022.
“Saya ucapkan selamat kepada Mas Pramono dan Bang Rano yang telah ditetapkan KPU Jakarta sebagai peraih suara terbanyak. Sebagai senator, saya akan mengawal berbagai kemajuan yang telah dirasakan warga terus bersemai di Jakarta. Salah satu tolak ukur atau patokan yang ideal dalam mengawal Jakarta ke depan adalah memastikan lompatan kemajuan yang telah dilakukan Pak Anies kemarin bisa berkelanjutan dan semakin baik dirasakan warga saat nanti dipimpin oleh Mas Pram dan Bang Rano,” ujar Fahira Idris di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta (12/12).
Menurut Fahira Idris, salah satu pencapaian signifikan Anies Baswedan adalah mengangkat Jakarta ke level yang sejajar dengan kota-kota global. Dengan paradigma pembangunan berketahanan iklim dan berkelanjutan, Jakarta tidak hanya mempercantik wajah kota melalui infrastruktur kelas dunia tetapi juga meningkatkan kualitas hidup warganya.
-

Enam Parameter Efektivitas Pemberantasan Judi Online Menurut Senator Fahira Idris
Oleh karena itu, diperlukan teknologi berbasis kecerdasan buatan untuk memantau, mendeteksi, dan menindak situs-situs baru secara real-time.
Parameter kedua, pemblokiran aliran dana untuk memutus akses finansial yang menjadi sumber utama keberlanjutan operasional judi online. Efektivitasnya dapat dinilai melalui penurunan volume transaksi terkait judi online. Ini artinya kerja sama dengan lembaga keuangan, PPATK, dan operator seluler harus lebih terintegrasi.
Selain itu, perlu ada regulasi yang lebih tegas untuk mencegah penyalahgunaan sistem perbankan dan dompet digital untuk tujuan judi online.
Parameter ketiga, edukasi dan kesadaran publik dapat diukur melalui perubahan persepsi publik dan penurunan jumlah pemain judi online aktif.
Penggunaan narasi persuasif yang didukung data dan kisah nyata dampak buruk judi online dapat menjadi strategi yang efektif untuk menggugah kesadaran masyarakat luas terutama mereka yang sedang terjerat judi online.
Parameter keempat, ketaatan platform teknologi global. Parameter keberhasilan dapat dilihat dari jumlah akun dan konten yang berhasil diblokir dan ketegasan meminta platform teknologi global untuk mematuhi aturan nasional terkait larangan judi online.
Parameter kelima yaitu penindakan hukum yang efektif, keberhasilannya dapat dilihat dari jumlah kasus judi online yang diproses secara hukum, jumlah pelaku yang dihukum, serta efek jera yang meluas terutama bagi operator dan pemain judi online.
Sedangkan parameter keenam yaitu pengembangan teknologi pencegahan. Untuk menghadapi sifat adaptif dari pelaku judi online, pemerintah harus terus mengembangkan teknologi canggih untuk mendeteksi dan mencegah aktivitas judi online.
-
/data/photo/2024/12/03/674ecce035e97.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Fahira Idris Beberkan 6 Parameter Efektivitas Pemberantasan Judi Online Megapolitan 6 Desember 2024
Fahira Idris Beberkan 6 Parameter Efektivitas Pemberantasan Judi Online
Tim Redaksi
KOMPAS.com
— Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Daerah Pemilihan (Dapil) Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta
Fahira Idris
mengatakan bahwa pemerintah memerlukan parameter dan indikator yang jelas dalam melakukan upaya pemberantasan judi
online
(
judol
).
Ia menyebutkan enam parameter yang dapat digunakan untuk mengukur efektivitas pemberantasan judol, yaitu penurunan volume aktivitas, pemblokiran aliran dana, peningkatan kesadaran publik, ketaatan platform teknologi global, efektivitas penegakan hukum, dan pengembangan teknologi pencegahan.
“Melalui keenam parameter ini publik dapat melihat hasil nyata dari upaya pemberantasan judi
online
, yang pada akhirnya akan membebaskan Indonesia dari penyakit sosial yang sudah sangat meresahkan ini,” katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (6/12/2024).
Enam parameter tersebut, lanjut dia, memiliki fungsi yang berbeda.
Pertama
, parameter penurunan volume aktivitas berperan sebagai indikator berkurangnya pengaruh dan jangkauan praktik ilegal judol.
“Namun, tantangan utama adalah sifat dinamis dari modus operandi pelaku judol yang sering sekali digantikan oleh ratusan situs baru, sehingga diperlukan teknologi berbasis kecerdasan buatan untuk memantau, mendeteksi, dan menindak situs-situs baru secara
real-time
,” ujarnya.
Kedua
, parameter pemblokiran dana digunakan untuk memutus akses finansial yang menjadi sumber utama keberlanjutan operasional judol. Parameter tersebut memerlukan kerja sama dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), lembaga keuangan, dan operator seluler.
“Efektivitasnya dapat dinilai melalui penurunan volume transaksi terkait judol. Selain itu, perlu ada regulasi yang lebih tegas untuk mencegah penyalahgunaan sistem perbankan dan dompet digital untuk tujuan judol,” papar Fahira.
Ketiga
, Fahira menyebut, paramater edukasi dan kesadaran publik dapat diukur melalui perubahan persepsi publik dan penurunan jumlah pemain judol aktif.
“Penggunaan narasi persuasif yang didukung data dan kisah nyata dampak buruk judol dapat menjadi strategi yang efektif untuk menggugah kesadaran masyarakat luas terutama mereka yang sedang terjerat judol,” sebutnya.
Keempat
, parameter ketaatan
platform
teknologi global dapat dipantau dari jumlah akun dan konten judol yang berhasil diblokir
“Dan ketegasan meminta
platform
teknologi global untuk mematuhi aturan nasional terkait larangan judol,” ungkap Fahira.
Kelima
, parameter penindakan hukum yang efektif dapat dilihat dari jumlah kasus judol yang berhasil diproses secara hukum, jumlah pelaku yang dihukum, dan efek jera operator dan pemain judol.
Keenam
, parameter pengembangan teknologi pencegahan dinilai dari sikap pemerintah dalam mengembangkan teknologi canggih untuk mendeteksi dan mencegah aktivitas judol.
“Teknologi yang berbasis kecerdasan buatan,
machine learning
, dan analitik
big data
untuk memantau pola transaksi keuangan, perilaku pengguna, serta mendeteksi situs atau aplikasi baru yang muncul. Pengembangan teknologi ini yang belum terlihat,” ujar Fahira.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Sempat Sakit, Habib Rizieq Gembira Bisa Kumpul Reuni Akbar 212
GELORA.CO -Imam Besar Front Persaudaraan Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab, menyampaikan rasa syukurnya karena dapat hadir dalam Reuni Akbar 212 di Monas, Jakarta Pusat, pada Senin pagi, 2 Desember 2024.
Habib Rizieq mengungkapkan dirinya sempat terancam tidak bisa menghadiri reuni Akbar 212 lantaran kondisi kesehatannya yang menurun.
“Karena beberapa hari lalu saya masih berada di kota suci Makkah hampir-hampir saya tidak bisa pulang karena terkena demam yang tinggi,” ujar Habib Rizieq di hadapan ribuan umat muslim yang memadati lokasi acara.
Habib Rizieq menambahkan bahwa dengan perawatan intensif dari tim dokter, kondisinya berangsur membaik sehingga dapat pulang ke tanah air dan menghadiri acara tersebut.
“Alhamdulillah akhirnya saya bisa pulang, bisa kembali, didampingi para dokter, dirawat sampai hari ini dan akhirnya bisa berkumpul,” katanya.
Habib Rizieq tak bisa menyembunyikan kegembiraannya bisa bertemu kembali dengan para ulama, habaib, aktivis, dan pimpinan ormas Islam dalam acara ini.
Menurutnya, reuni akbar 212 sebagai ajang silaturahmi sekaligus bukti kuatnya semangat umat Islam untuk terus berjuang menegakkan ajaran Islam di Indonesia.
“Kumpulnya umat pada hari ini membuktikan bahwa kita tetap istiqomah untuk menegakkan Islam di Indonesia,” tegasnya.
Habib Rizieq juga menyampaikan apresiasinya kepada para panitia dan peserta yang hadir dalam semangat kebersamaan dan persatuan untuk membela nilai-nilai Islam dan bangsa.
Selain Habib Rizieq, sejumlah tokoh dan ulama yang turut hadir di Monas adalah Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) KH. Yusuf Martak, Ketua Umum FPI KH. Buya Qurtubi, Ketua Persada 212 Ahmad Sobri Lubis, KH. Maulana Kamal Yusuf.
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, Presiden PKS Ahmad Syaikhu, Wakil Ketua DPD RI Tamsil Linrung, Anggota DPD RI Fahira Idris, Ustazah Umanah Hulwani, dan Cawagub Jakarta Suswono.