Tag: Fadli Zon

  • Bakal Pamerkan 13 Warisan Tak Benda Milik Indonesia, Fadli Zon: Kita Harus Kontribusi di Peradaban Dunia
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        23 November 2024

    Bakal Pamerkan 13 Warisan Tak Benda Milik Indonesia, Fadli Zon: Kita Harus Kontribusi di Peradaban Dunia Nasional 23 November 2024

    Bakal Pamerkan 13 Warisan Tak Benda Milik Indonesia, Fadli Zon: Kita Harus Kontribusi di Peradaban Dunia
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri Kebudayaan
    Fadli Zon
    akan memamerkan 13
    Warisan Budaya Tak Benda
    (WBTb) milik Indonesia yang telah diakui oleh UNESCO.
    Langkah ini diambil sebagai respons terhadap keinginan Presiden Prabowo Subianto yang ingin menjadikan budaya sebagai salah satu paradigma dalam haluan pembangunan Indonesia.
    “Pak Prabowo memiliki komitmen dan konsen terhadap hal ini, sehingga menghadirkan kebudayaan sebagai salah satu kementerian tersendiri untuk pertama kalinya,” ujar Fadli dalam keterangannya, Sabtu (23/11/2024).
    “Perintah konstitusi negara mengamanatkan itu, jadi kita harus berkontribusi juga kepada peradaban dunia,” sambung dia.
    Fadli mengungkapkan bahwa 13 WBTb tersebut akan dipamerkan dalam Intangible Cultural (ICH) Festival yang berlangsung dari 23 hingga 28 November 2024.
    Salah satu konsep yang ingin diusung oleh Kementerian Kebudayaan adalah memadukan unsur kultural dengan pendekatan modern.
    Salah satu contohnya adalah penampilan wayang kulit yang akan dipadukan dengan video mapping.
    “Zaman sudah berubah, jadi perlu adaptasi terhadap dunia digital, seperti sentuhan-sentuhan teknologi sehingga membuat cerita wayang lebih relevan. Generasi muda juga bisa menikmati dan beradaptasi dengan itu,” jelas Fadli.
    “Dengan perpaduan wayang golek, wayang kulit, dan kemudian wayang orang dengan dukungan
    new media
    , tentunya pertunjukan akan lebih menarik. Durasi dan bahasanya juga disesuaikan sehingga mudah dimengerti semua kalangan masyarakat,” paparnya.
    Fadli berharap berbagai langkah yang diambil oleh pemerintah untuk terus mempromosikan
    budaya Indonesia
    mendapatkan dukungan dari masyarakat.
    Ia menginginkan agar masyarakat Indonesia tetap mencintai budayanya masing-masing di tengah gempuran budaya dari negara lain yang masuk ke Tanah Air.
    “Mari kita mengetahui identitas dan jati diri budaya kita sendiri agar tidak kehilangan arah ke depannya. Jadi antara masa lalu, masa kini, dan masa depan itu adalah sebuah jalan dan jembatan yang tidak pernah terputus,” imbuhnya.
    Diketahui, 13 WBTb milik Indonesia yang diakui UNESCO meliputi:
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kemenbud Promosikan Wayang Dipadukan Video Mapping, Fadli Zon Ingin Bawa Budaya RI Jadi Peradaban Dunia – Page 3

    Kemenbud Promosikan Wayang Dipadukan Video Mapping, Fadli Zon Ingin Bawa Budaya RI Jadi Peradaban Dunia – Page 3

    Fadli Zon berharap ekspresi budaya seni yang memadukan unsur teknologi itu dapat menginspirasi masyarakat. Hal ini mengingat kreativitas seni budaya yang terus berkembang dan bersifat adaptif. Ia mengatakan, pemanfaatan teknologi pun menjadi sebuah keniscayaan di era globalisasi sekaligus agar wayang juga bisa lebih mudah diterima oleh generasi muda.

    “Zaman sudah berubah, jadi perlu adaptasi terhadap dunia digital, seperti sentuhan-sentuhan teknologi sehingga membuat cerita wayang lebih relevan. Generasi muda juga bisa menikmati dan beradaptasi dengan itu,“ ungkap Fadli.

    “Dengan perpaduan wayang golek, wayang kulit, dan kemudian wayang orang dengan dukungan new media, tentunya pertunjukam akan lebih menarik. Durasi dan bahasanya juga disesuaikan sehingga mudah dimengerti semua kalangan masyarakat,” sambungnya.

    Meski memadukan unsur digital, kolaborasi wayang di ICH Festival 2024 tetap menghadirkan pertunjukan yang sesuai pakem dan nilai-nilai tradisi seni budaya. Hadirnya video mapping tidak mengurangi teknis dan penyajian pertunjukan wayang yang kaya akan ajaran moral dan etika.

    “Memang budaya itu harus dilihat sebagai kekuatan (power of culture), jadi harus kita maksimalkan. Apalagi budaya Indonesia adalah yang tertua di dunia berdasarkan penelitian, diperkirakan ekspresi budaya di Indonesia ditemukan kurang lebih sekitar 60 ribu tahun lalu,” papar Fadli.

    Lebih lanjut, Fadli mengatakan Presiden Prabowo Subianto menjadikan kebudayaan sebagai salah satu paradigma haluan pembangunan Indonesia mengingat hal itu diatur dalam konstitusi, tepatnya pada Pasal 32 UUD 1945 yang mengamanatkan bahwa ‘Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya’.

    “Pak Prabowo memiliki komitmen dan konsen terhadap hal ini sehingga menghadirkan kebudayaan sebagai satu Kementerian tersendiri untuk pertama kalinya. Perintah konstitusi negara mengamanatkan itu, jadi kita harus berkontribusi juga kepada peradaban dunia,” urai mantan Wakil Ketua DPR RI tersebut.

    Oleh karenanya, Fadli mengajak seluruh masyarakat untuk terus mengembangkan ekspresi kebudayaan Indonesia. Terutama bagi para stakeholder terkait, khususnya para pegiat seni budaya.

    “Dalam ekspresi seni budaya, cara yang paling mudah bisa melalui sarana seperti film, musik, dan media-media baru termasuk video game,” tuturnya.

    Fadli kemudian mencontohkan keberhasilan Korean Wave melalui K-Drama, K-Pop, sampai pada K-Food berkat paradigma pembangunan negaranya yang memprioritaskan pelestarian dan pengembangan ekspresi budaya-budaya mereka.

    Menurut Fadli, Korean Wave tercipta karena Pemerintah Korea hadir memberikan ekosistem pengembangan budaya. Selebihnya adalah karena diciptakannya kebebasan stimulus dan kedisiplinan dari para pelaku budayanya itu sendiri.

    “Untuk grup K-Pop, mereka minimal latihan sehari 8 jam, malah ada yang sampai 12 jam. Itu dilakukan juga oleh anggota grup besar seperti BTS dan Seventeen yang mendapatkan tempat di luar korea, termasuk Indonesia bahkan di Amerika dan Eropa,” ucap Fadli.

    “Ini artinya dibutuhkan kedisplinan, komitmen dan tentu saja bakat. Bukan hanya dari look saja, tapi dari bakat seperti menyanyi, menari dan lain-lain,” tambahnya.

     

  • Menteri Kebudayaan Fadli Zon Sebut Film Medium Promosi Kekayaan Budaya Indonesia

    Menteri Kebudayaan Fadli Zon Sebut Film Medium Promosi Kekayaan Budaya Indonesia

    Tangerang: Kementerian Kebudayaan mengapresiasi suksesnya penyelenggaraan Malam Puncak Piala Citra Festival Film Indonesia (FFI) Tahun 2024 yang berlangsung di ICE Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang Selatan, Rabu, 20 November.

    Pergelaran FFI 2024 mengusung tema Merandai Cakrawala Sinema Indonesia yang bermakna menjadi ruang kolaborasi untuk membangun ekosistem perfilman Indonesia yang lebih kreatif, inovatif, inklusif, dan produktif.

    FFI tahun ini sedikit berbeda dari gelaran sebelumnya, salah satunya dengan kembalinya penganugerahan Piala Antemas. Piala Antemas merupakan penghargaan yang diberikan pada film terlaris dalam FFI.

    FFI merupakan ajang penghargaan prestasi tertinggi serta bergengsi untuk insan perfilman
    nasional melalui berbagai kategori seperti Film Cerita Panjang Terbaik, Sutradara Terbaik,
    hingga Pemeran Utama Pria dan Wanita Terbaik, sekaligus yang terlama sejak dilaksanakan pertama kalinya tahun 1955 di Indonesia.

    Sampai saat ini FFI telah menjadi platform strategis untuk mendukung kemajuan industri perfilman Indonesia dan memperkuat identitas budaya bangsa. Penyelenggaraan FFI berhasil memacu munculnya karya sinema terbaik dan menciptakan standar baru dalam kualitas film Indonesia.

    Menteri Kebudayaan, Fadli Zon menyebutkan film adalah medium yang sangat efektif untuk melestarikan dan mempromosikan kekayaan budaya Indonesia. Oleh karenanya, FFI merupakan wadah bagi sineas-sineas yang mengangkat kisah-kisah lokal, bahasa daerah, serta tradisi dan kearifan budaya Nusantara ke layar lebar, dan mengenalkannya hingga ke seluruh dunia.

    Dalam perhelatan malam puncak berlangsung, Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengemukakan ini sejalan dengan dibentuknya Kementerian Kebudayaan di Indonesia, sebagai komitmen dari Presiden Prabowo Subianto untuk melindungi, mengembangkan, memanfaatkan dan membina kebudayaan temasuk di dalamnya talenta-talenta terbaik bangsa untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan.

    “Undang-undang Nomor 33 Tahun 2009 Tentang Perfilman juga menjadi landasan penting
    untuk melindungi, mendorong, mengembangkan ekosistem perfilman yang sehat dan berdaya saing. Serta memastikan bahwa karya-karya kita tak hanya menjadi hiburan, tapi juga alat pendidikan, penguatan budaya dan pembangunan karakter Bangsa,” jelas Fadli Zon.

    Menteri Kebudayaan kemudian mengemukakan Piala Citra bukan hanya sekadar penghargaan, tetapi juga simbol apresiasi terhadap dedikasi, kerja keras dan kecintaan para sineas terhadap seni dan budaya.

    “Setiap film yang diciptakan adalah cerminan keanekaragaman dan kekayaan budaya
    Indonesia yang mengenalkan wajah Bangsa kita ke mata dunia,” lanjutnya.

    Menteri Kebudayaan lantas berpesan, tidak peduli siapa yang membawa pulang penghargaan, sesungguhnya kita semua adalah pemenang, karena film-film yang lahir dari tangan para sineas Indonesia telah berhasil menggugah hati banyak orang, baik di Indonesia maupun mancanegara.

    “Saya berharap pesan dan semangat dari tema FFI 2024, akan terus hidup dalam hati dan karya kita. Tema tahun ini, Merandai Cakrawala Sinema Indonesia, mengajak kita semua, para sineas, pemerintah, dan masyarakat untuk tak hanya melihat film sebagai hiburan, tapi juga sebagai perjalanan eksplorasi. Sebuah perjalanan yang melibatkan masa lalu sebagai pondasi, masa kini sebagai panggung dan masa depan sebagai cakrawala penuh peluang,” ujar Fadli Zon.

    Kementerian Kebudayaan berkomitmen untuk terus mendukung Festival Film Indonesia sebagai bagian dari strategi besar mencapai visi Indonesia Emas 2045. Dengan mendorong industri film berkualitas, Indonesia tidak hanya memperkuat identitas budaya nasional tetapi juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

    Festival Film Indonesia 2024 diharapkan menjadi tonggak baru dalam perjalanan perfilman Indonesia, mempertemukan sineas, pelaku industri, dan pecinta film dalam merayakan
    karya-karya terbaik yang menggambarkan kekayaan budaya Indonesia.

    Penyelenggaraan dan citra FFI sebagai ajang bergengsi untuk perfilman nasional turut berperan dalam membawa film Indonesia ke panggung internasional. Film-film yang meraih penghargaan di FFI sering kali melanjutkan kiprah mereka di festival bergengsi dunia seperti Cannes, Venice, dan Toronto, sehingga lebih mengenalkan industri film Indonesia ke layar dunia.

    Tangerang: Kementerian Kebudayaan mengapresiasi suksesnya penyelenggaraan Malam Puncak Piala Citra Festival Film Indonesia (FFI) Tahun 2024 yang berlangsung di ICE Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang Selatan, Rabu, 20 November.
     
    Pergelaran FFI 2024 mengusung tema Merandai Cakrawala Sinema Indonesia yang bermakna menjadi ruang kolaborasi untuk membangun ekosistem perfilman Indonesia yang lebih kreatif, inovatif, inklusif, dan produktif.
     
    FFI tahun ini sedikit berbeda dari gelaran sebelumnya, salah satunya dengan kembalinya penganugerahan Piala Antemas. Piala Antemas merupakan penghargaan yang diberikan pada film terlaris dalam FFI.
    FFI merupakan ajang penghargaan prestasi tertinggi serta bergengsi untuk insan perfilman
    nasional melalui berbagai kategori seperti Film Cerita Panjang Terbaik, Sutradara Terbaik,
    hingga Pemeran Utama Pria dan Wanita Terbaik, sekaligus yang terlama sejak dilaksanakan pertama kalinya tahun 1955 di Indonesia.
     
    Sampai saat ini FFI telah menjadi platform strategis untuk mendukung kemajuan industri perfilman Indonesia dan memperkuat identitas budaya bangsa. Penyelenggaraan FFI berhasil memacu munculnya karya sinema terbaik dan menciptakan standar baru dalam kualitas film Indonesia.
     
    Menteri Kebudayaan, Fadli Zon menyebutkan film adalah medium yang sangat efektif untuk melestarikan dan mempromosikan kekayaan budaya Indonesia. Oleh karenanya, FFI merupakan wadah bagi sineas-sineas yang mengangkat kisah-kisah lokal, bahasa daerah, serta tradisi dan kearifan budaya Nusantara ke layar lebar, dan mengenalkannya hingga ke seluruh dunia.
     
    Dalam perhelatan malam puncak berlangsung, Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengemukakan ini sejalan dengan dibentuknya Kementerian Kebudayaan di Indonesia, sebagai komitmen dari Presiden Prabowo Subianto untuk melindungi, mengembangkan, memanfaatkan dan membina kebudayaan temasuk di dalamnya talenta-talenta terbaik bangsa untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan.
     
    “Undang-undang Nomor 33 Tahun 2009 Tentang Perfilman juga menjadi landasan penting
    untuk melindungi, mendorong, mengembangkan ekosistem perfilman yang sehat dan berdaya saing. Serta memastikan bahwa karya-karya kita tak hanya menjadi hiburan, tapi juga alat pendidikan, penguatan budaya dan pembangunan karakter Bangsa,” jelas Fadli Zon.
     
    Menteri Kebudayaan kemudian mengemukakan Piala Citra bukan hanya sekadar penghargaan, tetapi juga simbol apresiasi terhadap dedikasi, kerja keras dan kecintaan para sineas terhadap seni dan budaya.
     
    “Setiap film yang diciptakan adalah cerminan keanekaragaman dan kekayaan budaya
    Indonesia yang mengenalkan wajah Bangsa kita ke mata dunia,” lanjutnya.
     
    Menteri Kebudayaan lantas berpesan, tidak peduli siapa yang membawa pulang penghargaan, sesungguhnya kita semua adalah pemenang, karena film-film yang lahir dari tangan para sineas Indonesia telah berhasil menggugah hati banyak orang, baik di Indonesia maupun mancanegara.
     
    “Saya berharap pesan dan semangat dari tema FFI 2024, akan terus hidup dalam hati dan karya kita. Tema tahun ini, Merandai Cakrawala Sinema Indonesia, mengajak kita semua, para sineas, pemerintah, dan masyarakat untuk tak hanya melihat film sebagai hiburan, tapi juga sebagai perjalanan eksplorasi. Sebuah perjalanan yang melibatkan masa lalu sebagai pondasi, masa kini sebagai panggung dan masa depan sebagai cakrawala penuh peluang,” ujar Fadli Zon.
     
    Kementerian Kebudayaan berkomitmen untuk terus mendukung Festival Film Indonesia sebagai bagian dari strategi besar mencapai visi Indonesia Emas 2045. Dengan mendorong industri film berkualitas, Indonesia tidak hanya memperkuat identitas budaya nasional tetapi juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
     
    Festival Film Indonesia 2024 diharapkan menjadi tonggak baru dalam perjalanan perfilman Indonesia, mempertemukan sineas, pelaku industri, dan pecinta film dalam merayakan
    karya-karya terbaik yang menggambarkan kekayaan budaya Indonesia.
     
    Penyelenggaraan dan citra FFI sebagai ajang bergengsi untuk perfilman nasional turut berperan dalam membawa film Indonesia ke panggung internasional. Film-film yang meraih penghargaan di FFI sering kali melanjutkan kiprah mereka di festival bergengsi dunia seperti Cannes, Venice, dan Toronto, sehingga lebih mengenalkan industri film Indonesia ke layar dunia.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (WHS)

  • Menteri Kebudayaan Fadli Zon: Film Indonesia Bakal Jadi Tuan di Rumah Sendiri

    Menteri Kebudayaan Fadli Zon: Film Indonesia Bakal Jadi Tuan di Rumah Sendiri

    Tangerang, Beritasatu.com – Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon optimistis perfilman Indonesia akan semakin maju tahun ini. Dia menyatakan, pihaknya siap memberikan dukungan penuh agar semakin banyak layar untuk kemajuan film Indonesia.

    “Film Indonesia tahun ini kelihatannya akan menjadi tuan di rumah sendiri, semakin banyak ditonton oleh warga Indonesia. Maka, ke depan kami dari Kementerian Kebudayaan akan terus berusaha agar semakin banyak layar bagi film Indonesia,” ungkap Menteri Fadli Zon pada acara Malam Anugerah Piala Citra Festival Film Indonesia (FFI) 2024, Rabu (20/11/2024) di ICE BSD, Tangerang.

    Fadli menilai, penghargaan Piala Citra merupakan bukti pengabdian para pekerja film Indonesia kepada dunia. Pencapaian itu dipandang sebagai awal perjalanan panjang di level internasional.

    “Selamat kepada pemenang. Penghargaan ini adalah bukti dari pengabdian saudara-saudara pada dunia perfilman. Namun, penghargaan ini awal perjalanan yang lebih panjang,” katanya.

    Ia berpesan, agar para pemenang penghargaan Piala Citra untuk tetap terus berkarya dan menginspirasi. Tujuannya adalah untuk perfilman Indonesia bisa menjadi santapan favorit bagi masyarakat di Tanah Air.

    “Jadikan penghargaan ini sebagai untuk terus berkarya dan menginspirasi,” lanjutnya.

    Sebagaimana diketahui, ada 22 kategori penghargaan Piala Citra Festival Film Indonesia (FFI) dan Karya Kritik Film. Pengumuman nominasi telah dilakukan pada pertengahan Oktober lalu.

    Ario Bayu sebagai ketua Komite FFI 2024-2026 turut masuk dalam nominasi kategori pemeran utama pria terbaik tahun ini dengan film Samsara. Selain Ario, Arswendy Bening Swara, Reza Rahadian, Ringgo Agus Rahman, hingga Yoga Pratama juga turut masuk dalam nominasi tersebut.

  • Keren! Gedung Peruri Ditetapkan Sebagai Cagar Budaya Nasional

    Keren! Gedung Peruri Ditetapkan Sebagai Cagar Budaya Nasional

    Jakarta: Kementerian Kebudayaan menetapkan 17 lokasi cagar budaya nasional, salah satunya Gedung Kantor Peruri yang berlokasi di Jalan Palatehan Jakarta Selatan. Penetapan status cagar budaya dilakukan untuk menekankan pentingnya pengembangan dan pemanfaatan budaya agar tetap menjadi bagian dari memori masyarakat.
     
    Atas kontribusi Peruri dalam menjaga warisan sejarah kebudayaan nasional, Gedung Kantor Peruri mendapatkan apresiasi sebagai cagar budaya nasional pada acara Apresiasi Warisan Budaya Indonesia (AWBI) Tahun 2024. Penghargaan diterima oleh Direktur Utama Peruri Dwina Septiani Wijaya dari Menteri Kebudayaan Fadli Zon. 
     
    Dwina mengungkapkan, penetapan Gedung Kantor Peruri sebagai cagar budaya nasional mencerminkan peran penting Peruri dalam perjalanan ekonomi dan pembangunan bangsa Indonesia yang sarat dengan nilai-nilai sejarah. Ia pun merasa terhormat atas penghargaan yang diberikan oleh Kementerian Kebudayaan ini.
    “Gedung ini menunjukkan perjalanan panjang transformasi Peruri dari perusahaan yang mencetak uang rupiah sebagai simbol kedaulatan negara hingga menjadi perusahaan teknologi high security yang dipercaya pemerintah mengakselerasi transformasi digital negara,” ujar Dwina dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 19 November 2024.
     

     
    Apresiasi Warisan Budaya Indonesia (AWBI) adalah upaya pemerintah melindungi warisan budaya dengan menghargai perusahaan dan daerah yang aktif menjaga budaya lokal. Program ini melalui tahapan prosedur yang ketat untuk memastikan Cagar Budaya Nasional benar-benar memiliki makna penting bagi masyarakat. 
     
    “Warisan budaya adalah fondasi yang menghubungkan kita dengan sejarah, memberikan kita pijakan untuk memahami masa kini dan menjadi identitas bangsa,” kata Fadli Zon.
     
    Seiring dengan perjalanan transformasi, Peruri terus berkomitmen menjaga dan merawat nilai sejarah dan budaya yang dimiliki. Dengan begitu, Peruri berharap dapat menginspirasi masyarakat untuk turut melestarikan nilai-nilai sejarah dan budaya, serta menjadikannya bagian integral dari identitas bangsa yang terus berkembang.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (END)

  • Sulawesi Tenggara Raih 9 Sertifikat Warisan Budaya Tak Benda 2024

    Sulawesi Tenggara Raih 9 Sertifikat Warisan Budaya Tak Benda 2024

    Diketahui, ada 9 (sembilan) Warisan Budaya Tak benda Sultra yang diberikan sertifikat dan ditetapkan sebagai Warisan Budaya Indonesia tahun 2024. Kesembilannya yakni :

    1. Haroa : merupakan tradisi doa bersama masyarakat Buton, dipimpin oleh Tokoh Adat atau Tokoh Agama yang disebut Lebe.

    2. Tari Galangi, merupakan tradisi masyarakat Buton berupa tarian perang yang menggambarkan pengawalan Sultan Buton, Sapati ( Perdana Menteri ) hingga Panglima Perang ( Kapitalao ) saat menjalankan tugas.

    3. Gola Ni’i, warisan budaya masyarakat Bombana dan Kabaena berupa makanan khas berbahan gula aren, kelapa, dan nasi ketan dibungkus daun jagung.

    4. Bilangari, merupakan tradisi suku Tolaki, berupa Panduan untuk memprediksi hari baik untuk membangun rumah, menanam padi dan sebagainya.

    5. Kabuto, merupakan tradisi berupa hidangan tradisional berbahan singkong kering yang dimasak dengan kelapa parut dan ikan asin. Kabuto merupakan makanan pokok pengganti sejak zaman dulu, terutama bagi masyarakat di sekitar pesisir pantai.

    6. Kasambu, merupakan tradisi masyarakat Muna berupa ritual doa untuk keselamatan bagi perempuan yang sedang mengandung anak pertama, dipimpin oleh Sando ( Pemimpin Doa ).

    7. Pogiraa Andhara, merupakan tradisi berupa budaya tarung kuda khas masyarakat Muna.

    8. Mowindahako, merupakan tradisi masyarakat adat suku Tolaki berupa upacara adat dalam proses pernikahan.

    9. Sajo Moane, merupakan warisan budaya berupa tarian khas Buton dan Wakatobi yang penarinya harus laki-laki yang dulu untuk menyambut kepulangan prajurit dari medan perang.

    Dengan ditetapkanya 9 WBTB tahun 2024 ini, Sultra telah mencatatkan total 37 WBTB yang diakui secara nasional. Selain itu, Sultra juga telah menyumbang 9 (sembilan) bahasa daerah dari 718 bahasa yang ada di Indonesia, seperti bahasa Tolaki, Wolio, Muna, Moronene, Cia-Cia, Pulo (Wakatobi), Kulisusu, Lasalimu-Kamaru dan Culambacu.

    Saat menutup acara AWBI tahun 2024, Menteri Kebudayaan, Fadli Zon mengungkapkan AWBI merupakan salah satu upaya pemerintah menjaga dan melestarikan kekayaan budaya Indonesia.

    Fadli menegaskan, Warisan Budaya bukan sekedar peninggalan masa lalu tapi juga aset yang tidak ternilai serta menjadi identitas dan jati diri bangsa.

    “Sebagai bangsa yang dianugerahi kekayaan yang luar biasa, kita punya tanggung jawab besar untuk menjaga, melestarikan, dan mempromosikan warisan budaya ini kepada dunia, karena itu acara apresiasi warisan budaya ini menjadi momentum penting mengingatkan kita semua betapa berharganya kekayaan budaya yang kita miliki,” ujar Menteri Kebudayaan.

    Seorang ibu dan anaknya di Muna, Sulawesi Tenggara terpaksa dilarikan ke rumah sakit usai tertimpa pohon yang tumbang akibat angin kencang helikopter Jokowi.

  • Indonesia Ajukan 3 Warisan Budaya Tak Benda kepada UNESCO pada Desember

    Indonesia Ajukan 3 Warisan Budaya Tak Benda kepada UNESCO pada Desember

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Kebudayaan Fadli Zon membeberkan Indonesia akan mengajukan tiga warisan budaya sebagai warisan budaya tak benda kepada Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO), Desember 2024.

    “Dalam beberapa tahun terakhir, upaya pelestarian budaya semakin kita tingkatkan. Melalui program-program konkret, seperti pengajuan warisan budaya kepada UNESCO, dan yang paling dekat itu pada Desember 2024,” kata Fadli Zon saat menghadiri acara Apresiasi Warisan Budaya Indonesia (AWBI) 2024 di Jakarta, Sabtu (17/11/2024) malam dilansir Antara.

    Ketiga warisan budaya yang akan diajukan sebagai warisan budaya tak benda dunia adalah reog Ponorogo, alat musik kolintang, serta pakaian kebaya.

    Pengajuan warisan budaya menjadi salah satu upaya pemerintah dalam menjaga, melestarikan, dan memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada dunia. Tujuan lainnya menceritakan jejak budaya serta memperkenalkan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalam warisan budaya, misalnya nilai mengajarkan kebersamaan, gotong royong dan penghormatan terhadap keberagaman.

    “Boleh dibilang kita ini menjadi negara yang paling kaya budayanya di seluruh dunia. Saya mengatakan di berbagai kesempatan, setelah saya keliling ke banyak negara, tidak ada negara yang kekayaan budayanya lebih hebat dari Indonesia,” ujar Fadli Zon.

    Fadli turut menyebut upaya lain yang dilakukan oleh pemerintah adalah membuat Undang-Undang (UU) Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, yang dijadikan sebagai fondasi dalam mengembangkan nilai-nilai luhur budaya, keberagaman budaya, memperteguh jati diri bangsa serta memperkokoh persatuan dan kesatuan.

    Terdapat pula Undang-Undang Nomor 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya. Melalui aturan itu, pemerintah berkomitmen untuk memastikan pelestarian perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan cagar budaya secara berkelanjutan sebagai warisan bangsa yang memiliki nilai penting bagi identitas nasional, pendidikan dan kebudayaan.

    Fadli mengatakan, kebudayaan Indonesia akan lebih dikembangkan, dimanfaatkan, dan dibina dalam rangka mewujudkan masyarakat berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan.

    “Perjuangan soal warisan budaya ini tak cukup hanya berhenti di tangan pemerintah. Keterlibatan masyarakat, akademisi, pelaku seni, generasi muda menjadi kunci utama keberhasilan kita menjaga warisan budaya,” kata dia.

  • Reog, Kebaya, dan Kolintang Didaftarkan ke UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda

    Reog, Kebaya, dan Kolintang Didaftarkan ke UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyatakan pemerintah akan mendaftarkan tiga kebudayaan tradisional Indonesia sebagai warisan budaya takbenda ke United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) pada Desember mendatang. Ketiga budaya tersebut adalah reog , kebaya, dan kolintang dari Sulawesi Utara.

    “Pada Desember, rencananya ada tiga yang akan diajukan, yakni Reog Ponorogo, Kebaya, dan juga Kolintang dari Sulawesi Utara,” ungkap Fadli Zon saat rapat kerja perdana dengan Komisi X DPR di gedung DPR, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (6/11/2024).

    Fadli Zon menegaskan langkah ini adalah bagian dari upaya pemerintah untuk memperluas pengakuan internasional terhadap kekayaan budaya Indonesia, terutama melalui program UNESCO. Ia menambahkan pemerintah akan terus berupaya mendaftarkan lebih banyak warisan budaya Indonesia ke UNESCO sebagai warisan dunia.

    “Program ini berfokus pada konservasi situs warisan budaya, pengakuan UNESCO, dan advokasi internasional. Kami berkomitmen meningkatkan jumlah warisan budaya Indonesia yang terdaftar di UNESCO,” kata Fadli.

    Menurut Fadli, Indonesia memiliki kekayaan budaya yang luar biasa. Indonesia memiliki lebih dari 2.000 elemen budaya yang telah diidentifikasi sebagai intangible cultural heritage atau warisan budaya takbenda. Namun, hingga saat ini baru 13 elemen budaya Indonesia yang berhasil terdaftar sebagai warisan budaya takbenda di UNESCO.

    “Kita akan melobi UNESCO lebih intensif, mengingat jumlah warisan budaya takbenda kita sangat banyak. Saat ini baru 13 yang mendapat pengakuan UNESCO, sementara di negara-negara lain jumlahnya jauh lebih banyak,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Fadli Zon menyampaikan pemerintah berkomitmen untuk mengoptimalkan pengakuan internasional atas warisan budaya lokal. Selain pengakuan UNESCO, pemerintah juga berfokus pada pelestarian tradisi lokal dan melibatkan komunitas dalam upaya konservasi budaya.

    “Tujuan kami adalah memperkuat posisi budaya Indonesia di mata dunia, serta melestarikan seni, bahasa, dan kearifan lokal yang mulai memudar. Komunitas lokal akan kami libatkan aktif dalam upaya pelestarian budaya ini,” pungkas Fadli Zon.

  • Menteri Kebudayaan Fadli Zon Ungkap Inggris Enggan Kembalikan Benda Bersejarah Indonesia

    Menteri Kebudayaan Fadli Zon Ungkap Inggris Enggan Kembalikan Benda Bersejarah Indonesia

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengungkapkan Inggris hingga kini masih enggan mengembalikan benda-benda bersejarah milik Indonesia yang dirampas pada masa prakemerdekaan. Hal ini diungkapkan Fadli Zon dalam rapat kerja perdana bersama Komisi X DPR di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (6/11/2024).

    “Negara yang paling banyak menyimpan benda bersejarah kita adalah Belanda dan Inggris. Belanda sudah ada perjanjian pengembalian lewat MoU, tetapi Inggris belum menunjukkan niat untuk mengembalikan, padahal koleksinya yang paling banyak,” ujar Fadli Zon.

    Fadli Zon juga mengingatkan Inggris pernah menjarah Keraton Yogyakarta dalam peristiwa Geger Sepoy atau Sepehi pada Juni 1812. Saat itu, pasukan Inggris yang dipimpin oleh Thomas Stamford Raffles menyerbu Keraton Yogyakarta dan merampas banyak harta benda berharga, termasuk manuskrip bersejarah.

    “Empat kapal digunakan untuk membawa barang-barang itu. Dua kapal tenggelam, dan sisanya masih ada di British Museum dan British Library. Ratusan manuskrip bersejarah kita juga belum ada yang kembali,” tegasnya.

    Menyikapi hal ini, Fadli Zon menegaskan komitmen pemerintah untuk memperjuangkan repatriasi atau pemulangan benda-benda bersejarah yang saat ini masih berada di luar negeri. Menurutnya, upaya ini sudah berlangsung lama, bahkan sejak awal kemerdekaan Indonesia.

    “Proses pengembalian benda-benda sejarah ini tidak hanya melibatkan Belanda dan Inggris, tetapi juga negara lain seperti Prancis dan Jepang yang sempat memiliki pengaruh di Indonesia,” ujarnya.

    Fadli Zon menegaskan Indonesia akan terus melanjutkan langkah repatriasi agar warisan budaya bangsa dapat kembali ke Tanah Air. Hal itu menjadi bagian dari upaya pelestarian sejarah dan identitas nasional.

  • Beberkan 6 Program Prioritas di DPR, Mendikdasmen Dorong Matematika Dimulai Sejak TK

    Beberkan 6 Program Prioritas di DPR, Mendikdasmen Dorong Matematika Dimulai Sejak TK

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti membeberkan enam program prioritas kementeriannya dalam rapat kerja perdana dengan Komisi IX DPR di gedung DPR, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (6/11/2024). Salah satu program prioritas tersebut adalah merancang pendidikan matematika sejak taman kanak-kanak (TK) sebagai upaya penguatan pendidikan unggul, literasi, numerasi, dan sains serta teknologi.

    Raker tersebut dihadiri juga oleh Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Satryo Soemantri Brodjonegoro.

    “Yang pertama, penguatan pendidikan karakter di mana kami akan melakukan pelatihan-pelatihan dan bimbingan konseling dan pendidikan nilai untuk guru kelas. Kemudian peningkatan kompetensi guru bimbingan konseling dan guru agama, penanaman karakter 7 kebiasaan anak Indonesia, pengangkatan guru BK, dan makan siang bergizi,” ujar Abdul Mu’ti.

    Program prioritas kedua, kata Abdul Mu’ti, adalah wajib belajar 13 tahun dan pemerataan kesempatan pendidikan. Dalam program tersebut, Kemdikdasmen akan melakukan afirmasi endidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat dalam bentuk rumah belajar, PAUD, pendidikan jarak jauh serta memfasilitasi relawan mengajar.

    “Ketiga, peningkatan kualifikasi, kompetensi, dan kesejahteraan guru. Hal itu meliputi peningkatan kualifikasi D4 atau D1 karena banyak guru yang belum memenuhi undang-undang guru dan dosen untuk kualifikasi minimal D4 atau D1,” ungkap dia.

    Selain itu, kompetensi guru dan peningkatan kesejahteraan melalui sertifikasi. Dia mengaku sertifikasi guru akan diumumkan pada peringatan Hari Guru Nasional mendatang.

    Program prioritas keempat adalah penguatan pendidikan unggul, literasi, numerasi, dan sains teknologi. Hal itu meliputi pendidikan matematika, sains teknologi sejak usia dini.

    “Kami sudah merancang insyaallah pendidikan matematika itu akan dimulai dari sejak Taman Kanak-kanak. Saya sudah praktikkan bagaimana matematika untuk taman kanak-kanak dalam kunjungan kerja kami yang pertama di Palembang, di sebuah TK yang dikelola oleh Angkatan Udara. Kami pilih TK Angkatan Udara supaya pendidikan Indonesia terbang tinggi, setinggi pesawat kita,” jelas dia.

    Program prioritas kelima, lanjut Abdul Mu’ti, adalah pemenuhan dan perbaikan sarana dan prasarana pendidikan. Terakhir adalah program pembangunan bahasa dan sastra yang meliputi pemartabatan bahasa negara, perlindungan bahasa daerah, penginternasionalan bahasa Indonesia, dan peningkatan literasi.

    “Sekadar informasi bahwa beberapa minggu yang lalu, dalam peringatan bahasa 28 Oktober, kami menyampaikan program besar, yaitu kedaulatan bahasa Indonesia. Bangga, kemudian kita mahir dan maju dengan bahasa Indonesia. Kami memberikan penghargaan untuk pejabat publik yang menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar,” pungkas Abdul Mu’ti.