Tag: Fadli Zon

  • Gelar Ratas dengan Kementerian di Bawah PMK, Presiden Prabowo Bahas Quick Wins hingga Antisipasi Bencana

    Gelar Ratas dengan Kementerian di Bawah PMK, Presiden Prabowo Bahas Quick Wins hingga Antisipasi Bencana

    Jakarta, Beritasatu.com – Presiden Prabowo Subianto menggelar rapat terbatas (ratas) bersama para menteri di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK). Rapat yang berlangsung pukul 14.30 WIB ini membahas berbagai isu strategis, mulai dari pelaksanaan program hingga antisipasi bencana.

    “Tadi, rapat Bapak Presiden dengan menteri-menteri di bawah koordinasi Menko PMK membahas dua hal utama, yakni laporan pelaksanaan program kementerian dan rencana tindak lanjutnya,” ujar Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, usai ratas di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (9/12/2024) sore.

    Kemenko PMK membawahi beberapa kementerian, termasuk Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. Dalam ratas, Presiden juga memberikan arahan penting terkait program prioritas dan kolaborasi lintas kementerian.

    “Bapak Presiden memberikan arahan untuk quick wins yang menjadi prioritas beliau, serta menekankan pentingnya koordinasi dan kerja sama antar kementerian,” jelas Abdul Mu’ti.

    Selain program kerja, ratas juga membahas persiapan menghadapi Libur Natal dan Tahun Baru, termasuk potensi bencana akibat curah hujan tinggi.

    “Dibahas pula antisipasi bencana yang mungkin terjadi karena musim hujan, serta langkah yang akan diambil oleh kementerian terkait dalam waktu dekat,” tambahnya.

    Berdasarkan pantauan Beritasatu.com, ratas ini dihadiri oleh Menko PMK Pratikno, Menteri Agama Nasaruddin Umar, Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dan Menteri Kebudayaan Fadli Zon.

  • Menteri Kebudayaan RI Ungkap Cara Jaga Warisan Budaya

    Menteri Kebudayaan RI Ungkap Cara Jaga Warisan Budaya

    Mojokerto (beritajatim.com) – Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon menyebut untuk menjaga warisan budaya bisa dilakukan melalui narasi, literasi dan edukasi. Hal tersebut disampaikan saat melakukan kunjungan kerja ke Candi Brahu di Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Minggu (8/12/2024).

    “Kita harus membuat satu narasi, literasi dan edukasi. Banyak generasi muda kita, generasi milineal, gen Z itu sebenarnya punya potensi untuk mengapresiasi tapi kadang-kadang informasinya terbatas. Di sinilah tugas semua pihak termasuk Kementerian Kebudayaan untuk mensosialisasikan warisan budaya kita,” ungkapnya.

    Dengan adanya literasi tentang pentingnya menjaga warisan dan mengenal budaya nenek moyang, menurutnya merupakan bagian dari upaya karakter bulding. Selain itu, lanjutnya, harus menarik. Seperti di Candi Brahu, harus hidup, dinamis dan ada keterangan-keterangan yang lengkap dari hasil kajian serta riset.

    “Juga menggunakan teknologi informasi komunikasi digital, termasuk informasi-informasi yang dihimpun dari koleksi-koleksi artefak dengan melihat audio video agar orang dari berbagai daerah tertarik datang ke sini. Dengan mengenal, kita bisa mengapresiasi dan orang akan menghargai budaya kita,” katanya.

    Menurutnya hal tersebut menjadi benteng pertahanan budaya. Yakni bagaimana membuat orang Indonesia terutama generasi muda kerasukan budaya Indonesia bukan budaya orang lain yakni melalui narasi, literasi dan edukasi untuk mengenal dan menjaga warisan budaya. [tin/but]

  • Fadli Zon: Kawasan Trowulan Layak Menjadi World Heritage 

    Fadli Zon: Kawasan Trowulan Layak Menjadi World Heritage 

    Mojokerto (beritajatim.com) – Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon menegaskan jika Kawasan Trowulan merupakan kawasan strategis di bidang kebudayaan sehingga layak menjadi world heritage. Hal tersebut disampaikan saat melakukan kunjungan kerja ke Candi Brahu di Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Minggu (8/12/2024).

    “Kawasan Trowulan ini merupakan kawasan strategis di bidang kebudayaan karena di sini merupakan satu wilayah yang dulunya kerajaan besar yakni Kerajaan Majapahit. Banyak sekali peninggalan-peninggalan, prasasti-prasasti, arca-arca, patung-patung yang sudah ditemukan sejak puluhan bahkan ratusan tahun lalu,” ungkapnya.

    Peninggalan berupa candi, arca, artefak, prasasti dan patung merupakan peninggalan era Kerajaan Majapahit dan sebelumnya. Sehingga hal tersebut adalah satu haritage, pusaka yang sangat penting bagi bangsa Indonesia. Sesuai amanat Undang-undang Pemajuan Kebudayaan harus dilestarikan, dikembangkan, dimanfaatkan dan dibina.

    “Kita berharap Kawasan Trowulan nanti bisa menjadi world heritage atau warisan budaya dunia, pusaka dunia. Tentu harus melalui satu proses yang panjang tetapi di kawasan ini masih berlangsung riset, penelitian, ekskavasi termasuk kita datang ke Candi Brahu di Desa Bejijong kawasan Kampung Majapahit ini,” katanya.

    Candi Brahu merupakan candi tertua di kawasan Trowulan dengan konstruksi bata yang diperkirakan dibangun di abad ke 10 atau tahun 939 masehi. Hal tersebut diketahui dari prasasti yang ditemukan kajiannya yang merupakan era Mpu Sendok. Candi Brahu tersebut akan dilakukan revitalisasi dan akan ada pembebasan lahan di sekitar.

    “Candi Brahu sudah mengalami dua kali renovasi tahun 1920-an dan 1990-1993 dan juga akan ada pembebasan lahan di sekitar candi. Sekarang masih terbatas sekitar 1 hektar, kedepan saya kira selain kita bisa melestarikan kita juga bisa memanfaatkan untuk kawasan seni budaya, kuliner, pariwisata dan lain-lain,” harapnya.

    Selain mengunjungi Candi Brahu, politisi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) ini juga mengunjungi Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XI dan Pusat Informasi Majapahit (PIM) di Desa Trowulan, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Fadli Zon juga dijadwalkan melakukan kunjungan kerja ke Sidoarjo dan Surabaya. [tin/but]

  • Fadli Zon: Ayo Dukung Film Women from Rote Island di Oscar 2023 – Halaman all

    Fadli Zon: Ayo Dukung Film Women from Rote Island di Oscar 2023 – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Menteri Kebudayaan Fadli Zon baru-baru ini menghadiri dan membuka kegiatan prescreening film Women from Rote Island, yang disutradarai oleh Jeremias Nyangoen.

    Film ini terpilih untuk mewakili Indonesia di Academy Awards ke-97 dalam kategori Best International Feature Film.

    Kehadiran Menteri Fadli Zon dalam acara tersebut juga dihadiri oleh jajaran Menteri Kabinet Merah Putih, Ketua Komisi VII DPR RI, dan anggota DPR Komisi X, termasuk Melly Goeslow.

    Dalam pidatonya, Menteri Fadli Zon menegaskan bahwa terpilihnya Women from Rote Island sebagai salah satu dari 85 film terbaik pada tahap awal nominasi Oscar adalah momen bersejarah bagi perfilman Indonesia.

    “Ini adalah pengakuan dunia terhadap kualitas dan potensi karya sineas Indonesia,” ungkap Fadli Zon.

    Fadli Zon menghadiri dan membuka kegiatan prescreening film Women from Rote Island

    Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa pencapaian ini bukan hanya kebanggaan bagi tim film, tetapi juga menjadi simbol keberhasilan kolektif perfilman nasional.

    “Film ini menjadi cerminan semangat inovasi dan dedikasi para sineas Indonesia,” tambahnya.

    Karya ini berhasil menghadirkan cerita yang menggambarkan budaya Indonesia sekaligus menyuarakan nilai-nilai universal.

    Film Women from Rote Island mengangkat tema perjuangan perempuan-perempuan tangguh dari Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur, dalam menjaga tradisi, identitas, dan kearifan lokal mereka di tengah tantangan modernitas.

    Fadli Zon menekankan pentingnya film ini dalam menggambarkan keindahan tradisi Pulau Rote.

    Tradisi dari Pulau Rote tersebut contohnya seperti tenun ikat dan musik sasando, yang dibalut dengan nilai-nilai seperti solidaritas, keberagaman, dan musyawarah mufakat.

    Komitmen Pemerintah Terhadap Karya Anak Bangsa

    Fadli Zon menghadiri dan membuka kegiatan prescreening film Women from Rote Island

    Menteri Kebudayaan menegaskan bahwa pemerintah Indonesia, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, berkomitmen untuk terus memberikan dukungan bagi karya-karya terbaik anak bangsa.

    Ini bertujuan untuk mengharumkan nama Indonesia dan memperkenalkan kekayaan budaya nusantara di panggung dunia.

    “Komitmen Kementerian Kebudayaan dalam memajukan kebudayaan Indonesia salah satunya adalah melalui dukungan terhadap film-film karya sineas Indonesia,” kata Fadli Zon.

    Ia juga memberikan apresiasi tertinggi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam pembuatan film ini.

    Menteri Fadli Zon mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk terus mendukung perjalanan film Women from Rote Island menuju Piala Oscar.

    “Mari kita tunjukkan kebanggaan dan solidaritas kita dengan memberikan dukungan penuh kepada karya ini,” katanya, sambil mengajak untuk menggunakan hashtag #IndonesiaGoesToOscar, #AcademyAwards, dan #RepresentationMatters.

    Dengan adanya dukungan penuh dari masyarakat, diharapkan film ini dapat memperoleh pengakuan yang lebih luas dan memberikan inspirasi bagi para sineas Indonesia untuk terus berkarya dan berprestasi di panggung dunia.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Nikmati Karya Lukis di Basuki Abdullah Art Awards, Ridwan Kamil Optimistis Negara akan Membersamai Para Seniman

    Nikmati Karya Lukis di Basuki Abdullah Art Awards, Ridwan Kamil Optimistis Negara akan Membersamai Para Seniman

    loading…

    Ridwan Kamil mengisi kegiatan akhir pekan dengan mengunjungi Galeri Nasional, Jakarta. Kunjungannya untuk menikmati 29 karya finalis Basuki Abdullah Art Awards. Foto/Dok.SINDOnews

    JAKARTA – Ridwan Kamil mengisi kegiatan akhir pekan dengan mengunjungi Galeri Nasional, Jakarta Pusat, Sabtu (7/12/2024) sore. Dia datang untuk menikmati 29 karya finalis Basuki Abdullah Art Awards yang dipamerkan di Galeri Nasional sejak 21 November-8 Desember 2024.

    Sebagai pribadi yang mengapresiasi seni dan senang berkesenian, Ridwan Kamil mengaku karya-karya para finalis kompetisi tersebut sangat menarik. Dia juga percaya, negara akan terus hadir membersamai para seniman.

    Salah satu tanda keberpihakan negara kepada seniman adalah menghadirkan Kementerian Kebudayaan yang berdiri secara mandiri. Saat ini, kementerian itu dipimpin oleh Fadli Zon.

    “Pameran ini dibuka oleh Pak Fadli Zon, itu satu step yang menurut saya membangkitkan semangat. Saya optimis dan berharap negara bisa membersamai perjalanan berkesenian seniman-seniman Indonesia dengan hadirnya Kementerian Kebudayaan,” kata Ridwan Kamil.

    Mantan Gubernur Jabar ini juga terkesan dengan animo masyarakat yang luar biasa terhadap Basuki Abdullah Art Award. Total ada lebih dari seribu seniman di seluruh Indonesia yang turut serta dalam kompetisi tersebut.

    Seluruhnya anak-anak muda. Dari ribuan karya, muncul 29 finalis dan lima orang pemenang. Lima pemenang itu adalah Agnes Hansella, Angela Sunaryo, Asmoadji, Suvi Wahyudianto, dan Syaura Qotrunadha.

    Sejak tiba di Galeri Nasional, sekitar pukul 16.30 WIB, Ridwan Kamil melihat dan menikmati satu per satu karya yang dipamerkan. Lebih kurang satu jam berkeliling, gubernur Jawa Barat periode 2018-2023 itu mengaku mendapatkan oleh-oleh.

    Dia yakin, semua yang datang ke pameran tersebut mendapatkan hal yang sama namun dalam bentuk dan makna berbeda. Bagi, Ridwan Kamil pameran tersebut sekaligus menjadi tempat dia berkontemplasi.

  • Apa Kabar Kasus Fufufafa? Roy Suryo Senggol Gibran: Kata-katanya Sangat Kotor, Gampang Mengusutnya

    Apa Kabar Kasus Fufufafa? Roy Suryo Senggol Gibran: Kata-katanya Sangat Kotor, Gampang Mengusutnya

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pakar telematika Roy Suryo kembali menegaskan bahwa akun media sosial dengan nama Fufufafa dan Chilli Pari diduga memiliki keterkaitan dengan Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka.

    Roy menyebut unggahan pada akun Fufufafa memuat konten yang dianggap menghina secara personal, khususnya terhadap Prabowo Subianto.

    Beberapa unggahan mencela perjalanan politik Prabowo, menyentuh isu sensitif seperti agama, perceraian, hingga penghinaan keluarga.

    Postingan tersebut, menurut Roy, juga melecehkan tokoh-tokoh politik lainnya, termasuk Habiburokhman, Fadli Zon, Titiek Soeharto, Didit Prabowo, dan Anies Baswedan.

    “Kata-katanya sangat kotor, bahkan diakhiri dengan singkatan yang merujuk pada organ kelamin pria,” kata Roy dalam diskusi bertajuk “Pelanggaran Konstitusi, Etika, Fufufafa dan Akibat Hukumnya” di Jakarta, dikutip Sabtu (7/12/2024).

    Roy juga menyebut bahwa akun Fufufafa menunjukkan keterkaitan dengan nomor telepon yang diduga milik Gibran.

    Ia menegaskan bahwa proses investigasi akun tersebut bisa dilakukan dengan mudah karena servernya berada di Indonesia, khususnya melalui platform KasKus.

    “Gampang sebenarnya mengusut si Fufufafa itu karena servernya ada di Indonesia,” ujar Roy.

    Kasus ini menambah sorotan terhadap Wakil Presiden Gibran, yang sebelumnya mendapat kritik terkait etika politiknya.

    Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto, dalam sebuah kesempatan, mengatakan bahwa ia sudah mengetahui siapa sebenarnya sosok “Fufufafa”. Hal ini memunculkan berbagai dugaan dan teori di kalangan netizen terkait sosok tersebut.

  • Kolintang Resmi Jadi Warisan Budaya Tak Benda ke-16 yang Diakui UNESCO

    Kolintang Resmi Jadi Warisan Budaya Tak Benda ke-16 yang Diakui UNESCO

    Jakarta

    Alat musik tradisional khas Minahasa, Sulawesi Utara, kolintang secara resmi diakui sebagai bagian dari warisan budaya tak benda atau ‘Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity’ oleh UNESCO. Pemerintah Indonesia menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada pihak yang berkontribusi.

    Dilansir Antara, Hal itu diumumkan dalam sidang ke-19 the Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage di Paraguay pada Kamis (5/12) pukul 12.20 waktu setempat, atau pada Kamis (5/12) pukul 22.00 WIB.

    Menteri Kebudayaan Fadli Zon dalam pidatonya secara virtual menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang berkontribusi atas pencapaian ini.

    “Kolintang bukan sekadar alat musik, melainkan simbol harmoni, persatuan, dan kreativitas masyarakat Indonesia. Pengakuan ini adalah bukti komitmen kita bersama dalam melestarikan kekayaan budaya bangsa,” ujar Menteri Fadli seperti tertuang dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Kamis.

    Menurut Fadli, pengakuan ini mencerminkan nilai lintas budaya yang dimiliki Kolintang, yang memiliki kemiripan dengan Balafon, alat musik tradisional dari Mali, Burkina Faso, dan Côte d’Ivoire di Afrika Barat.

    Kolaborasi Indonesia dengan ketiga negara tersebut menjadi bukti bahwa musik tradisional mampu menjembatani perbedaan geografis dan budaya.

    Menteri Fadli Zon pun menyampaikan rasa hormat dan bangga kepada seluruh komunitas Kolintang di Indonesia, mulai dari musisi, perajin, hingga praktisi budaya yang selama ini telah bekerja keras menjaga keberlanjutan alat musik ini.

    “Kami berterima kasih atas dedikasi Anda semua dalam memastikan Kolintang tetap hidup dan terus menginspirasi generasi mendatang,” ujarnya.

    “Kami berharap pengakuan ini dapat meningkatkan kesadaran global akan pentingnya warisan budaya takbenda, serta mempererat kerja sama lintas negara dalam upaya pelestarian Kolintang dan Balafon,” ujar dia.

    Pengakuan Kolintang mencakup lima domain penting Warisan Budaya Takbenda yaitu; tradisi lisan, seni pertunjukan, praktik sosial dan ritual, pengetahuan ekologis, dan kerajinan tradisional.

    (aik/aik)

  • Menteri Kebudayaan Pastikan Musik Indonesia Mampu Bersaing di Panggung Dunia

    Menteri Kebudayaan Pastikan Musik Indonesia Mampu Bersaing di Panggung Dunia

    Jakarta: Suksesnya pergelaran malam puncak Anugerah Musik Indonesia (AMI) Awards ke-27 yang berlangsung Rabu, 4 Desember kemarin turut diapresiasi oleh Kementerian Kebudayaan.
    Penyelenggaaan AMI Awards 2024 mengusung tema Musik Generasi Baru yang memberi
    makna sebagai pesta perayaan keberagaman musik dan genre dari para musisi generasi
    baru di Indonesia saat ini.

    Menteri Kebudayaan, Fadli Zon menyebutkan jika malam anugerah ini merupakan momen untuk merayakan pencapaian, mengenang perjalanan, sekaligus merangkul potensi masa depan musik Indonesia.

    “Izinkan saya menyampaikan penghormatan dan apresiasi setinggi-tingginya kepada para
    musisi, pencipta lagu, produser, insan musik, dan pegiat seni budaya tanah air atas
    dedikasi, kreativitas, dan kerja keras anda dalam menciptakan karya-karya terbaik bagi
    bangsa,” ujar Fadli Zon.

    Menurut Menteri Fadli, selama 27 tahun perjalanannya, AMI telah menjadi tonggak penting
    dalam industri musik nasional, menjadi saksi berbagai perubahan dan kemajuan. Salah
    satunya transformasi dari rilisan fisik ke platform digital, yang telah memperluas akses dan membuka jalan bagi lahirnya bakat-bakat muda dari berbagai penjuru Nusantara.

    “Hari ini, 90,6 persen dari total pendapatan musik di Indonesia berasal dari sektor streaming
    digital yang menjadi bukti kekuatan dan adaptasi industri kita. Pencapaian yang kita rayakan
    malam ini tidak terlepas dari upaya bersama, baik para pelaku industri, masyarakat, maupun
    pemerintah dalam membangun ekosistem budaya yang kuat dan berkelanjutan,” ungkapnya.

    Fadli Zon menegaskan jika Kementerian Kebudayaan berkomitmen untuk terus mendukung perkembangan ekosistem musik Indonesia, sebagai bagian dari amanat pemajuan kebudayaan, sebagaimana diamanatkan Pasal 32 Ayat 1 UUD 1945, dan juga UU Nomor 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan yang menjadi fondasi dalam melindungi, mengembangkan, memanfaatkan, dan membina kebudayaan, termasuk membina talenta-talenta terbaik bangsa di bidang musik.

    “Lebih dari pada itu, musik memiliki peran strategis dalam diplomasi budaya. Musik dapat
    menjadi duta budaya yang menyampaikan cerita tentang keberagaman, persatuan, dan
    kebesaran Indonesia pada dunia. Melalui promosi budaya, Kementerian Kebudayaan akan
    memastikan bahwa seni dan musik Indonesia tidak hanya berkembang di tingkat lokal, tetapi
    juga mampu bersaing dan bersinar di panggung dunia,” jelasnya.

    “Dengan bangga saya turut sampaikan bahwa pada tanggal 3 dan 4 Desember 2024, tiga
    elemen budaya Indonesia resmi diinskripsikan dalam daftar Warisan Budaya Intangible
    UNESCO: Reog Ponorogo, Kebaya, dan Kolintang. Khususnya dalam konteks musik, inskripsi Kolintang menjadi tonggak penting yang semakin mengukuhkan posisi musik tradisional Indonesia di mata dunia,” sambung Menteri Kebudayaan.

    “Dengan adanya Kolintang, kini Indonesia memiliki tiga alat musik tradisional yang terdaftar
    di UNESCO, yakni: Angklung, diinskripsikan pada tahun 2010; Gamelan, di tahun 2021; serta Kolintang. Pengakuan ini tidak hanya menjadi kebanggaan, tetapi juga tanggung
    jawab bagi kita semua untuk terus melestarikan dan memajukan budaya Indonesia,”
    pungkasnya. 

    Terkait pekembangan genre musik dari para musisi baru, sejak AMI Awards ke-20 sampai
    pelaksanaan saat ini telah bertambah jumlah kategori seperti jazz alternatif, soul R&B
    Alternatif, dangdut elektro, koplo, orkestra, teater musikal, film scoring, blues, rearansemen,
    maupun video musik.

    Malam puncak AMI Awards tahun 2024 juga membuktikan masih terus munculnya transformasi di blantika musik nasional, antara lain perubahan dari rilisan fisik menjadi rilisan digital yang telah ada sejak AMI Awards ke-20.

    Jakarta: Suksesnya pergelaran malam puncak Anugerah Musik Indonesia (AMI) Awards ke-27 yang berlangsung Rabu, 4 Desember kemarin turut diapresiasi oleh Kementerian Kebudayaan.
    Penyelenggaaan AMI Awards 2024 mengusung tema Musik Generasi Baru yang memberi
    makna sebagai pesta perayaan keberagaman musik dan genre dari para musisi generasi
    baru di Indonesia saat ini.
     
    Menteri Kebudayaan, Fadli Zon menyebutkan jika malam anugerah ini merupakan momen untuk merayakan pencapaian, mengenang perjalanan, sekaligus merangkul potensi masa depan musik Indonesia.
     
    “Izinkan saya menyampaikan penghormatan dan apresiasi setinggi-tingginya kepada para
    musisi, pencipta lagu, produser, insan musik, dan pegiat seni budaya tanah air atas
    dedikasi, kreativitas, dan kerja keras anda dalam menciptakan karya-karya terbaik bagi
    bangsa,” ujar Fadli Zon.
    Menurut Menteri Fadli, selama 27 tahun perjalanannya, AMI telah menjadi tonggak penting
    dalam industri musik nasional, menjadi saksi berbagai perubahan dan kemajuan. Salah
    satunya transformasi dari rilisan fisik ke platform digital, yang telah memperluas akses dan membuka jalan bagi lahirnya bakat-bakat muda dari berbagai penjuru Nusantara.
     
    “Hari ini, 90,6 persen dari total pendapatan musik di Indonesia berasal dari sektor streaming
    digital yang menjadi bukti kekuatan dan adaptasi industri kita. Pencapaian yang kita rayakan
    malam ini tidak terlepas dari upaya bersama, baik para pelaku industri, masyarakat, maupun
    pemerintah dalam membangun ekosistem budaya yang kuat dan berkelanjutan,” ungkapnya.
     
    Fadli Zon menegaskan jika Kementerian Kebudayaan berkomitmen untuk terus mendukung perkembangan ekosistem musik Indonesia, sebagai bagian dari amanat pemajuan kebudayaan, sebagaimana diamanatkan Pasal 32 Ayat 1 UUD 1945, dan juga UU Nomor 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan yang menjadi fondasi dalam melindungi, mengembangkan, memanfaatkan, dan membina kebudayaan, termasuk membina talenta-talenta terbaik bangsa di bidang musik.
     
    “Lebih dari pada itu, musik memiliki peran strategis dalam diplomasi budaya. Musik dapat
    menjadi duta budaya yang menyampaikan cerita tentang keberagaman, persatuan, dan
    kebesaran Indonesia pada dunia. Melalui promosi budaya, Kementerian Kebudayaan akan
    memastikan bahwa seni dan musik Indonesia tidak hanya berkembang di tingkat lokal, tetapi
    juga mampu bersaing dan bersinar di panggung dunia,” jelasnya.
     
    “Dengan bangga saya turut sampaikan bahwa pada tanggal 3 dan 4 Desember 2024, tiga
    elemen budaya Indonesia resmi diinskripsikan dalam daftar Warisan Budaya Intangible
    UNESCO: Reog Ponorogo, Kebaya, dan Kolintang. Khususnya dalam konteks musik, inskripsi Kolintang menjadi tonggak penting yang semakin mengukuhkan posisi musik tradisional Indonesia di mata dunia,” sambung Menteri Kebudayaan.
     
    “Dengan adanya Kolintang, kini Indonesia memiliki tiga alat musik tradisional yang terdaftar
    di UNESCO, yakni: Angklung, diinskripsikan pada tahun 2010; Gamelan, di tahun 2021; serta Kolintang. Pengakuan ini tidak hanya menjadi kebanggaan, tetapi juga tanggung
    jawab bagi kita semua untuk terus melestarikan dan memajukan budaya Indonesia,”
    pungkasnya. 
     
    Terkait pekembangan genre musik dari para musisi baru, sejak AMI Awards ke-20 sampai
    pelaksanaan saat ini telah bertambah jumlah kategori seperti jazz alternatif, soul R&B
    Alternatif, dangdut elektro, koplo, orkestra, teater musikal, film scoring, blues, rearansemen,
    maupun video musik.
     
    Malam puncak AMI Awards tahun 2024 juga membuktikan masih terus munculnya transformasi di blantika musik nasional, antara lain perubahan dari rilisan fisik menjadi rilisan digital yang telah ada sejak AMI Awards ke-20.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (WHS)

  • Reog Ponorogo Jadi Warisan Tak Benda, Fadli Zon Ajak Generasi Muda Cintai Kesenian Indonesia
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        4 Desember 2024

    Reog Ponorogo Jadi Warisan Tak Benda, Fadli Zon Ajak Generasi Muda Cintai Kesenian Indonesia Nasional 4 Desember 2024

    Reog Ponorogo Jadi Warisan Tak Benda, Fadli Zon Ajak Generasi Muda Cintai Kesenian Indonesia
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengajak
    generasi muda
    untuk mencintai kesenian dan kebudayaan Indonesia asal Jawa Timur
    Reog Ponorogo
    setelah ditetapkan sebagai
    warisan budaya
    takbenda oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (
    UNESCO
    ).
    “Reog Ponorogo bukan hanya seni pertunjukan, tetapi juga identitas dan kebanggaan kita sebagai bangsa. Kami mengajak generasi muda untuk terus mengenal, mencintai, dan melestarikan seni ini agar nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya tetap hidup,” kata Fadli dalam keterangan pers, Rabu (4/12/2024).
    Politikus Partai Gerindra ini menekankan bahwa pengakuan Reog Ponorogo sebagai Intangible Cultural Heritage in Need of Urgent Safeguarding oleh UNESCO merupakan momen penting bagi Indonesia dalam pelestarian seni budaya tradisional yang berakar kuat pada nilai-nilai lokal dan semangat gotong royong.
    “Pemerintah Indonesia bersama komunitas lokal telah melakukan berbagai upaya untuk melestarikan Reog Ponorogo, mulai dari mendokumentasikan, mempromosikan, hingga mengintegrasikannya ke dalam pendidikan formal, informal, dan nonformal,” tambahnya.
    “Kami juga terus memberdayakan komunitas seni sebagai penjaga utama warisan budaya ini,” ujar Fadli Zon.
    Sementara itu, Duta Besar/Delegasi Tetap RI untuk UNESCO Mohamad Oemar. yang menjabat sebagai Ketua Delegasi RI pada Sidang Komite ICH UNESCO Sesi ke-19, menyampaikan rasa syukur dan apresiasi kepada Komite
    Warisan Budaya
    Takbenda (WBTb) UNESCO serta semua pihak yang telah berkontribusi dalam proses pengakuan Reog Ponorogo sebagai WTb UNESCO.
    “Pengakuan ini tidak hanya menonjolkan pentingnya seni Reog tetapi juga menegaskan komitmen untuk melestarikan identitas budaya Indonesia bagi generasi mendatang,” ujar Dubes Oemar.
    Reog Ponorogo resmi masuk dalam Daftar WBTb UNESCO dalam kategori “In Need of Urgent Safeguarding” pada Sidang Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage Sesi ke-19 yang berlangsung di Asunción, Paraguay, pada Selasa (3/12/2024).
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • UNESCO Resmi Akui Reog Ponorogo Warisan Budaya dari Indonesia

    UNESCO Resmi Akui Reog Ponorogo Warisan Budaya dari Indonesia

    Jakarta, Beritasatu.com – Reog Ponorogo resmi diakui menjadi warisan budaya tak benda (WBTb) dari Indonesia yang diakui oleh Badan Perserikatan Bangsa Bangsa yang menaungi bidang kebudayaan UNESCO.

    Pengakuan Reog Ponorogo itu dilakukan saat sesi sidang ke-19 Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage di Paraguay pada Selasa (3/12/2024). Sesi itu menyetujui usulan Pemerintah Republik Indonesia, melalui Kementerian Kebudayaan, memasukkan reog ponorogo sebagai intangible cultural heritage yang diakui oleh UNESCO. Ini berarti, Reog Ponorogo menjadi warisan budaya tak benda dari Indonesia ke-14 yang diinskripsi ke dalam daftar WBTb UNESCO.

    “Masuknya Reog Ponorogo sebagai sebuah representasi kekayaan warisan budaya Indonesia, yang memadukan keberanian, solidaritas, dan keindahan tradisi lokal ke dalam daftar WBTb UNESCO merupakan kebanggaan sekaligus pengingat tanggung jawab kolektif kita untuk menjaga dan mewariskannya kepada generasi mendatang,” ujar Menteri Kebudayaan Fadli Zon dalam keterangan resminya, Jakarta, Rabu (4/12/2024).

    Dalam pesan virtual yang disampaikan di hadapan anggota komite dan delegasi Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage ke-19 di Paraguay, Fadli Zon menyatakan pengakuan reog Ponorogo ini menjadi momen penting bagi Indonesia dalam upaya pelestarian seni budaya tradisional yang berakar kuat pada nilai-nilai lokal dan semangat gotong royong.

    Reog Ponorogo merupakan seni pertunjukan yang berasal dari Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, yang mencerminkan harmoni antara tari, musik, dan mitologi. Seni ini menggambarkan keberanian, solidaritas, dan dedikasi yang telah menjadi identitas masyarakat Ponorogo selama berabad-abad. Reog juga merupakan simbol dari gotong royong, yang tercermin dalam proses kreatifnya, mulai dari pembuatan topeng hingga kolaborasi antara seniman, pengrajin, dan komunitas lokal.

    “Reog Ponorogo bukan hanya sebuah pertunjukan seni, tetapi juga cerminan identitas, semangat, dan ketangguhan masyarakat Ponorogo. Dalam hal ini, Pemerintah berkomitmen memajukan kebudayaan nasional di tengah peradaban dunia dan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya, sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia pasal 32 ayat 1,” kata wakil ketua DPR periode 2014-2019 ini.

    Saat ini Pemerintah Indonesia bersama komunitas lokal telah melakukan berbagai upaya melestarikan reog ponorogo, mulai dari mendokumentasikan, mempromosikan, hingga mengintegrasikannya ke dalam pendidikan formal, informal, dan nonformal. Selain itu, pemerintah juga terus memberdayakan komunitas seni sebagai penjaga utama warisan budaya. 

    “Mari kita jadikan momentum ini untuk memperkuat komitmen dalam melestarikan seni budaya tradisional sebagai warisan budaya yang kita jaga bersama. Reog Ponorogo adalah kebanggaan kita, dan tugas kita adalah memastikan seni ini terus hidup dan menginspirasi generasi mendatang,” tutup Fadli Zon.