Tag: Fadli Zon

  • Sepak Terjang Muannas Alaidid, Pengacara Agung Sedayu Group dalam Kasus Pagar Laut Tangerang – Halaman all

    Sepak Terjang Muannas Alaidid, Pengacara Agung Sedayu Group dalam Kasus Pagar Laut Tangerang – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dalam beberapa hari terakhir Muannas Alaidid tampil berbicara ke publik soal polemik pagar laut di kawasan pesisir Tangerang, Banten.

    Muannas Alaidid bertindak sebagai pengacara Agung Sedayu Group (AGS).

    Dia membantah tudingan AGS yang membangun pagar laut sepanjang 30,16 kilometer itu.

    “Bukan pengembang yang pasang, ngapain urusin beginian,” katanya kepada Tribunnews.com, dikutip Minggu (12/1/2025).

    PT Agung Sedayu Group adalah  perusahaan yang didirikan oleh Sugianto Kusuma atau kerap disapa Aguan, merupakan pengembang dari Pantai Indah Kapuk (PIK) 2.

    Ia menyampaikan, pagar laut yang terbuat dari bambu itu merupakan tanggul laut biasa yang merupakan hasil inisiatif dan swadaya masyarakat.

    Muannas Alaidid juga menjelaskan soal kepemilikan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) di kawasan pesisir Tangerang, tepatnya di Desa Kohod, Pakuhaji.

    Muannas Alaidid mengatakan lahan yang dimiliki berstatus SHGB itu sebelumnya merupakan tambak dan sawah.

    Sosok Muannas Alaidid

    Muannas Alaidid lahir pada 3 Desember 1980.

    Di bio Instagramnya, @muannas_alaidid, ia adalah pendiri biro hukum Muannas Alaidid & Associates, serta Cyber Indonesia.

    Dia diketahui menjabat sebagai Ketua Umum Cyber Indonesia dan Direktur Eksekutif Komite-PMH

    Bela Ahok di Pilkada Jakarta 2027

    Dilansir Kompas.com, Muannas Alaidid  adalah sosok di balik pelaporan Buni Yani hingga berbuntut vonis dua tahun penjara lantaran menyebarkan video Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang sudah dipotong-potong.

    Kala itu, ia menjabat sebagai Ketua Umum Komunitas Muda Ahok-Djarot (Kotak Adja).

    Seperti diketahui Ahok ramai dibicarakan pada 2016 usai video pidatonya di Kepulauan Seribu, Jakarta yang menyinggung surat Al-Maidah, viral di media sosial.

    Tak hanya Buni Yani, Muannas saat itu juga turut melaporkan politikus Demokrat, Andi Arief, atas dugaan ujaran kebencian melalui media sosial.

    Tokoh Lain yang Pernah Dilaporkan Muannas Alaidid

    Sejumlah tokoh lainnya juga pernah dilaporkan Muannas Alaidid.

    Ia pernah melaporkan Jonru Ginting atas dugaan ujaran kebencian.

    Politikus Fahri Hamzah dan Fadli Zon juga pernah dilaporkan terkait penyebaran hoaks.

    Pada November 2018, Muannas Alaidid juga melaporkan Bahar bin Smith ke Polda Metro Jaya lantaran dianggap telah menghina dan merendahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

    Muannas mempermasalahkan kalimat ceramah Bahar saat berada di Palembang, Sumatera Selatan.

    “Ini bukan kritik atau ceramah yang beradab, jika mau protes silahkan tapi yah jangan melecehkan seperti itu,” kata Muannas, Rabu (28/11/2018), mengutip Kompas.com.

    Di tahun 2020, ia melaporkan musisi Erdian Aji Prihartanto alias Anji dan Hadi Pranoto terkait video mereka di kanal YouTube Dunia Manji.

    Sosok Hadi Pranoto sendiri kala itu sempat menjadi perbincangan lantaran mengaku telah menemukan obat Covid-19.

    Caleg PSI Tapi Gagal

    Selama berkarier menjadi advokat, Muannas Alaidid pernah menjadi kuasa hukum untuk Abu Bakar Baasyir, Rizieq Shihab, hingga aktris Nikita Mirzani.

    Selain menjadi advokat, Muannas Alaidid pernah mencoba peruntungan di dunia politik.

    Pada Juli 2018, ia mengajukan diri menjadi calon legislatif Partai Solidaritas Indonesia (PSI) untuk DPR RI.

    Dilansir Tribunnews.com, ia maju lewat Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Barat VII yang meliputi Kabupaten Bekasi, Karawang, dan Purwakarta.

    Tahun lalu, Sekjen PAN Eddy Soeparno melaporkan Muannas Alaidid ke Polda Metro Jaya atas dugaan kasus pencemaran nama baik.

    Tak hanya itu, Muannas juga dipersangkakan atas dugaan pemberian keterangan palsu perihal kuasa yang diterima sebagai pengacara Ade Armando.

    Laporan Eddy diterima dan teregistrasi dengan Nomor: STLP/B/2107/IV/2022/SPKT/POLDA METRO JAYA.

    Eddy menyebut bahwa laporan yang dibuatnya terkait pencemaran nama baik melalui media elektronik yang diduga dilakukan Muannas Alaidid.

    “Kami sudah melakukan laporan atas perkara pencemaran nama baik melalui media elektronik. Terlapor adalah saudara Muannas Alaidid dan kawan-kawan,” kata Eddy di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (25/4/2022).

    Dalam laporannya ini, Eddy mempersangkakan Muannas Alaidid dengan Pasal 27 Ayat 3 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

    Lalu, Pasal 310 KUHP, Pasal 311 KUHP, Pasal 315 KUHP, dan Pasal 263 KUHP tentang Keterangan Palsu.

     

     

  • IP Expo Indonesia 2025, Ajang Kreator IP Unjuk Gigi Tumbuhkan Ekonomi Kreatif

    IP Expo Indonesia 2025, Ajang Kreator IP Unjuk Gigi Tumbuhkan Ekonomi Kreatif

    Jakarta, Beritasatu.com – GDP Venture dan dentsu Indonesia menggelar acara IP Expo Indonesia 2025 bertajuk “The Power of IPs: Connecting Businesses, Unlocking Infinite Possibilities”. Acara ini menjadi ajang kreator Intellectual Property (IP) lokal dan global berkontribusi menumbuhkan ekonomi kreatif di Indonesia.

    Acara yang digelar perdana di Indonesia pada 21 dan 22 Januari 2025 ini dirancang untuk mempertemukan para pemimpin industri, pemilik merek, pemilik IP, dan pemangku kepentingan dari berbagai sektor guna mendorong ide-ide baru, bertukar wawasan, dan membuka peluang bisnis di era lintas budaya.

    Menteri Kebudayaan Fadli Zon menilai, acara ini merupakan inisiatif baik antara GDP Venture dan Dentsu Indonesia dalam menciptakan ekosistem IP dan menghimpun potensi ekonomi kreatif di Indonesia. Menurutnya, ekosistem IP lokal perlu dibangun untuk melindungi sekaligus mempromosikan kebudayaan Indonesia.

    “Kita ingin semakin banyak karya-karya yang menggunakan konten budaya ini menjadi IP. Ini juga bisa menjadi potensi ekonomi budaya dan membuat industri budaya semakin besar,” kata Fadli, saat membuka acara IP Expo Indonesia 2025, di Kempinski Grand Ballroom, Jakarta, Selasa (21/1/2025).

    Sejalan dengan itu, Chief Business Officer (CBO) GDP Venture, Danny Oei Wirianto menjelaskan bahwa IP Expo Indonesia merupakan sebuah wadah memperkuat ekosistem IP Indonesia. Ekosistem IP ini diharapkan dapat menjadi pondasi masa depan kreatif Indonesia yang membantu kebudayaan Indonesia semakin diakui global.

    “Kami berkomitmen mengembangkan dan memperkuat ekosistem IP di Indonesia melalui dukungan dari talenta kreatif dan juga pertumbuhan bisnis. Dalam pengembangan IP, kami percaya dapat menciptakan bisnis berkelanjutan dan mengkontribusi dengan signifikan terhadap ekonomi di Indonesia,” ungkap Danny.

    Dalam kesempatan yang sama, Country CEO Dentsu Indonesia, Elvira Jakub menyampaikan acara ini akan menyoroti bagaimana bisnis dapat memanfaatkan lisensi IP untuk membangun hubungan yang lebih kuat dengan konsumen dan menciptakan peluang pertumbuhan baru.

    Acara ini juga akan menampilkan tren terbaru di industri seperti gaming IPs, lisensi IP, dan kolaborasi lintas industri yang dapat berdampak positif pada pertumbuhan sektor ekonomi kreatif dan teknologi di Indonesia.

    “Acara utamanya itu ada dua, conference dan exhibition. Kita mengundang 40 speakers terdiri dari IP owners, dari para expert dan juga pihak-pihak tertentu yang memang relevan dengan bidang IP. Jadi kita harap hari ini dan besok bisa memberikan inspirasi kepada semuanya,” ujar Elvira.

    Sejumlah pembicara terkemuka yang akan hadir dalam acara ini antara lain Wakil Menteri Kebudayaan RI Giring Ganesha dan pembicara ternama lainnya dari berbagai sektor industri lisensi IP dan pemilik IP serta praktisi pemasaran.

    Selain itu, berbagai pemilik IP ternama juga akan hadir di acara ini Agate, Funbox, Moonton, Springboard, INFIA, Jumpstart, Sony Music Publishing, iPV licensing, Provaliant, Medialink, Prism Studios, Tabi, Visinema, SOZO, dan lainnya.

    Sebagai informasi, IP Expo Indonesia 2025 bertujuan untuk memberikan wawasan berharga kepada bisnis Indonesia tentang cara memanfaatkan lisensi IP untuk menciptakan nilai bisnis yang lebih besar dan mengakses pasar yang lebih luas. 

    Selain itu, acara ini akan menjadi platform bagi pemilik IP untuk terhubung dengan mitra bisnis potensial, pemangku kepentingan, dan organisasi yang tertarik untuk mengembangkan atau berkolaborasi di bidang IP.

  • Hashim Djojohadikusumo Ditunjuk jadi Ketua Dewan Penyantun Museum dan Cagar Budaya

    Hashim Djojohadikusumo Ditunjuk jadi Ketua Dewan Penyantun Museum dan Cagar Budaya

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Kebudayaan Fadli Zon menunjuk Hashim Djojohadikusumo ditunjuk menjadi Ketua Dewan Penyantun Museum dan Cagar Budaya. 

    Menteri Fadli Zon mengatakan Hashim Djojohadikusumo, yang merupakan adik dari Presiden Prabowo Subianto, nantinya diberikan tugas untuk mengoptimalisasi perlindungan, pengembangan sekaligus pemanfaatan museum serta cagar budaya untuk memajukan budaya nasional.

    Dia mengatakan bahwa dukungan sekaligus partisipasi aktif dari pemangku kepentingan sangat dibutuhkan untuk memajukan cagar budaya Indonesia.

    “Kita berharap dengan kehadiran Dewan Penyantun, yang nanti anggotanya akan dibentuk Pak Hasjim. Kita harapkan nanti anggotanya adalah para pengusaha serta peminat filantropis yang peduli terhadap budaya dan peradaban Indonesia,” tutur Fadli dalam keterangan resmi, Selasa (21/1).

    Fadli menginginkan museum Indonesia tidak hanya menjadi tempat pameran artefak statis saja, tetapi menjadi ruang budaya, peradaban yang hidup dengan berbagai macam aktivitas, sehingga Indonesia bisa jadi Negeri Beribu Museum. 

    “Malam ini kita serahkan ke Pak Hasyim untuk menjadi Ketua Dewan Penyantun, membentuk semacam board of trustees karena upaya-upaya kita ini perlu ada public private partnership,” katanya.

    Sementara itu, Hashim Djojohadikusumo mengucapkan terima kasih atas tugas baru tersebut. Dia berjanji akan menjalankan tugasnya dengan baik.

    “Saya berjanji dan bersumpah dengan sekuat tenaga, saya akan mengawal dan menjalankan tugas saya sebagai ketua Dewan Penyantun,” ujarnya.

  • Menbud Fadli Zon Resmikan Revitalisasi Museum Kepurbakalaan Banten Lama, Perkuat Narasi Sejarah Banten – Page 3

    Menbud Fadli Zon Resmikan Revitalisasi Museum Kepurbakalaan Banten Lama, Perkuat Narasi Sejarah Banten – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, meresmikan revitalisasi Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama (MSKBL) dalam kunjungan kerjanya ke Provinsi Banten. Museum yang menyimpan lebih dari 1.000 artefak penting ini merupakan pusat edukasi dan pelestarian sejarah Kesultanan Banten.

    “Revitalisasi museum ini, termasuk penambahan teknologi interaktif dan pameran temporer, diharapkan mampu memperkuat fungsinya sebagai pusat narasi, literasi, dan edukasi budaya. Museum bukan hanya tempat menyimpan artefak, tetapi juga ruang hidup yang menghubungkan masa lalu dengan masa kini melalui inovasi dan teknologi,” ujar Fadli.

    Sepanjang tahun 2024, museum ini telah menerima lebih dari 60.000 pengunjung. Fadli menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk memastikan keberlanjutan pelestarian dan pengembangan situs-situs budaya.

    Selain meresmikan revitalisasi museum, Menteri Kebudayaan juga meninjau Benteng Speelwijk, Keraton Kaibon, dan Keraton Surosowan. “Situs-situs ini adalah pengingat dinamika sejarah yang membentuk identitas kita hari ini. Pelestarian, pengembangan, dan pemanfaatannya merupakan tanggung jawab generasi kita kepada masa depan,” ujarnya.

    Fadli menyoroti pentingnya menghidupkan narasi sejarah dalam pengelolaan situs budaya. “Narasi harus dihidupkan untuk menemukan kembali identitas kita,” tegasnya.

    “Misalnya, mendokumentasikan rumah tinggal Syekh Yusuf—pahlawan nasional yang pernah tinggal di Banten untuk menyebarkan Islam dan diakui pula sebagai pahlawan di Afrika Selatan, atau menentukan lokasi pasti pendaratan pertama Cornelis de Houtman di Pelabuhan Banten. Rekonstruksi cerita dan gambaran peristiwa masa lalu ini penting untuk memperkaya pemahaman kita.”

    Ia juga menyebut bahwa situs Banten Lama ditargetkan masuk sebagai cagar budaya tingkat nasional pada tahun ini.

    “Banten ini memiliki kekayaan budaya luar biasa, tetapi WBTb (Warisan Budaya Takbenda) yang tercatat dari Banten baru mencapai 32 dari 2.213 WBTb di seluruh Indonesia. Potensi ini harus terus kita dorong agar lebih banyak tercatat,” tambahnya.

     

  • Menteri Kebudayaan Fadli Zon Dorong Diplomasi Budaya Lewat GIK UGM

    Menteri Kebudayaan Fadli Zon Dorong Diplomasi Budaya Lewat GIK UGM

    Yogyakarta, Beritasatu.com – Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengunjungi Gelanggang Inovasi dan Kreativitas Universitas Gadjah Mada (GIK UGM) pada Sabtu (18/1/2025). Dalam kunjungan tersebut, GIK UGM diperkenalkan sebagai supercreative hub yang mengintegrasikan seni, budaya, dan inovasi demi mendukung diplomasi budaya Indonesia.

    Dalam sambutannya, Fadli Zon menekankan peran strategis GIK UGM dalam mempromosikan budaya Indonesia di kancah global. Ia menilai bahwa kekayaan budaya Indonesia perlu diangkat melalui kolaborasi lintas sektor yang menghasilkan program inovatif. 

    “Melalui kolaborasi lintas sektor, kita dapat menciptakan program-program inovatif yang relevan secara global,” tegasnya.

    Ia juga mendorong generasi muda untuk aktif berperan dalam menjaga dan mengembangkan budaya melalui GIK UGM.

     “Generasi muda adalah garda terdepan dalam memajukan budaya kita. Jangan takut berinovasi, tetapi tetap pegang teguh akar tradisi,” pesan Fadli kepada para mahasiswa yang hadir.

    Wakil Rektor UGM Wening Udasmoro menyampaikan apresiasinya atas kunjungan tersebut dan menegaskan komitmen UGM dalam memperkuat ekosistem seni dan budaya di Yogyakarta.

     “UGM selalu berkomitmen mendukung inovasi budaya yang dapat menjadi model bagi perguruan tinggi lain di Indonesia,” ujarnya terkait GIK UGM.

    CEO GIK UGM, Alfatika Aunuriella Dini, menjelaskan visi jangka panjang GIK sebagai pusat kreativitas berbasis nilai-nilai budaya lokal dan inovasi teknologi.

    “GIK UGM tidak hanya menjadi ruang fisik, tetapi juga ekosistem dinamis untuk melahirkan talenta kreatif yang mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional,” tuturnya.

    Kunjungan Menteri Fadli Zon disambut oleh Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran UGM Wening Udasmoro, CEO GIK UGM Alfatika Aunuriella Dini, serta anggota Advisory Board GIK UGM, Garin Nugroho.

  • Menbud Dorong Aceh Jadi ‘Soft Power’ untuk Bangun Identitas Nasional

    Menbud Dorong Aceh Jadi ‘Soft Power’ untuk Bangun Identitas Nasional

    Jakarta

    Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon menyampaikan pandangannya tentang pentingnya mengangkat kebudayaan sebagai kekuatan lunak (soft power) dalam upaya membangun identitas nasional. Dia menyoroti potensi besar Aceh sebagai pusat peradaban Islam dan kekayaan budaya nasional.

    “Kebudayaan Aceh ini adalah soft power yang luar biasa. Sebagai bangsa, kita perlu memanfaatkan ini untuk membangun identitas nasional yang kuat,” ujar Fadli Zon dalam keterangan tertulis, Jumat (17/1/2025).

    Hal itu dia sampaikan dalam dialog kuliah umum di Institut Seni dan Budaya Indonesia (ISBI) Banda Aceh, Aceh, Senin (13/1).

    Fadli Zon mengapresiasi kekayaan budaya Aceh yang dinilai menjadi pintu masuk peradaban Islam yang besar di Indonesia. Dari artefak bersejarah hingga warisan budaya takbenda seperti Tari Saman yang telah diakui UNESCO, kata dia, Aceh memiliki potensi luar biasa untuk menjadi pusat kebudayaan Islam.

    Dalam dialog tersebut, Fadli juga mengkritik mindset yang masih sering mengesampingkan budaya sebagai aset utama bangsa. Ia menekankan budaya harus dilihat sebagai national treasure yang sejajar dengan sumber daya alam lainnya seperti batu bara dan minyak bumi.

    Lebih lanjut dia mendorong kolaborasi lintas sektor dalam menjaga dan memajukan kebudayaan, termasuk pemerintah, akademisi, dan komunitas budaya. Ia juga mengajak ISBI Aceh untuk menjadi motor penggerak bagi upaya ini, termasuk melalui program-program inovatif seperti festival film Aceh.

    “Film adalah medium yang sangat efektif untuk memperkenalkan budaya. Kita perlu memanfaatkan media ini untuk menyebarkan narasi kebudayaan Aceh secara global,” tambahnya.

    “Kita memiliki sekitar 718 bahasa daerah dan 1.300 kelompok etnis. Setiap elemen ini adalah bagian dari identitas kita yang harus dirawat dan dikembangkan,” tegasnya.

    Dalam sesi tanya jawab, Fadli menyampaikan Aceh membutuhkan fasilitas seperti bioskop untuk mendukung ekspresi budaya yang lebih luas. Menurutnya, bioskop dapat menjadi medium penting untuk memperkenalkan dan mempromosikan karya seni lokal.

    “Di banyak negara Islam seperti Qatar dan UEA, bioskop menjadi ruang budaya yang maju. Aceh juga perlu memiliki medium ini untuk menampilkan kekayaan budayanya,” imbuhnya.

    Fadli Zon pun menegaskan Kementerian Kebudayaan akan terus mendukung upaya pelestarian dan pengembangan budaya Aceh melalui berbagai program kerja sama, dengan melibatkan komunitas lokal dan perguruan tinggi.

    “Marilah kita bersama-sama mengangkat budaya Aceh sebagai salah satu kebanggaan nasional dan menjadikannya kekuatan di kancah dunia,” pungkasnya.

    Dengan visi besar ini, Fadli Zon berharap Aceh tidak hanya menjadi pusat budaya nasional tetapi juga menjadi inspirasi global dalam memanfaatkan soft power untuk membangun identitas bangsa.

    (anl/ega)

  • Daftar Selebritas Indonesia yang Kini Menjabat Posisi Strategis di Pemerintahan

    Daftar Selebritas Indonesia yang Kini Menjabat Posisi Strategis di Pemerintahan

    Jakarta, Beritasatu.com – Beberapa selebritas Indonesia baru-baru ini mendapatkan posisi strategis dalam pemerintahan, mengemban tugas penting untuk memajukan berbagai sektor di tanah air.

    Sebut saja Raffi Ahmad, Giring Ganesha, Yovie Widianto, dan yang terbaru Raline Shah. Mereka merupakan sosok yang dikenal luas lewat kiprah di dunia hiburan, kini beralih ke dunia politik dan pemerintahan dengan peran yang beragam.

    Yuk simak daftar selebritas yang kini memegang jabatan di pemerintahan era presiden Prabowo Subianto, berikut lengkapnya.

    Raffi Ahmad sebagai Utusan Khusus Presiden

    Raffi Ahmad, yang dikenal sebagai Sultan Andara, tak hanya aktif sebagai pembawa acara atau menciptakan konten di YouTube. Kini, dia resmi menjadi Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni.

    Dilantik pada 22 Oktober 2024, Raffi Ahmad diberikan tugas khusus langsung oleh Presiden. Berdasarkan Perpres Nomor 137 Tahun 2024, jabatan Utusan Khusus ini berfungsi sebagai tangan kanan Presiden dalam menangani tugas-tugas tertentu yang tidak dapat diselesaikan oleh kementerian.

    Giring Ganesha sebagai Wakil Menteri Kebudayaan

    Giring Ganesha, yang sebelumnya dikenal sebagai vokalis grup musik Nidji, kini semakin serius dalam dunia politik. Sekarang, ia menjabat sebagai Wakil Menteri Kebudayaan, berkolaborasi dengan Menteri Fadli Zon.

    Yovie Widianto sebagai Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Kreatif

    Nama Yovie Widianto sudah tidak asing lagi dalam dunia musik Indonesia. Namun, saat ini, Yovie juga mengemban peran baru sebagai Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Kreatif.

    Ia dilantik bersamaan dengan Raffi Ahmad pada 22 Oktober 2024 dan diberi tugas untuk membantu Presiden dalam mengembangkan sektor ekonomi kreatif di Indonesia.

    Dengan latar belakang pendidikan dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran, Yovie tampaknya sangat cocok untuk posisi ini. Siapa tahu, sektor ekonomi kreatif Indonesia bisa berkembang lebih kreatif berkat sentuhan Yovie.

    Raline Shah sebagai Staf Khusus Menteri Komdigi

    Raline Shah baru saja resmi bergabung dalam Kabinet Merah Putih. Pemain film 5 Cm ini kini menjabat sebagai Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi).
    Posisi yang diemban Raline Shah cukup krusial, di mana dia bertanggung jawab dalam bidang Kemitraan Global dan Edukasi Digital.

    Pendidikan Raline yang didapatkan dari Universitas Nasional Singapura (NUS) dengan jurusan Political Science dan New Media and Communications semakin memperkuat kapasitasnya untuk mengemban tugas tersebut.

    Sebagai bagian dari jajaran pemerintah yang baru, para selebritas ini membawa pengalaman dan keahlian mereka dari dunia hiburan ke dalam dunia politik dan pemerintahan. Dengan peran yang berbeda-beda, mereka diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam kemajuan sektor-sektor yang mereka tangani.

  • Pemerintah Bakal Bangun Museum Palestina di Indonesia

    Pemerintah Bakal Bangun Museum Palestina di Indonesia

    loading…

    Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengungkap rencana pembangunan Museum Palestina di Indonesia sebagai bentuk dukungan perjuangan kemerdekaan rakyat Palestina. Foto/Binti Mufarida

    JAKARTA – Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengungkap rencana pembangunan Museum Palestina di Indonesia sebagai bentuk dukungan terhadap perjuangan kemerdekaan rakyat Palestina.

    Hal itu disampaikan Fadli Zon di tengah menghadiri acara Palestine Festival yang digelar di Convention Hall SMESCO Indonesia, Jakarta, Minggu (12/1/2025).

    Fadli Zon menyebut bahwa pembangunan museum ini merupakan bagian dari komitmen Indonesia dalam mendukung Palestina, tidak hanya melalui jalur diplomasi, tetapi juga melalui kebudayaan.

    Museum ini diharapkan menjadi tempat yang memamerkan sejarah, seni, dan budaya Palestina serta menjadi simbol solidaritas Indonesia terhadap perjuangan rakyat Palestina yang hingga kini terus berlangsung.

    “Termasuk tadi juga rencana untuk mendirikan museum, ya ini merupakan bagian dari dukungan kita di dalam membela rakyat Palestina, membela kemerdekaan Palestina,” ujar Fadli Zon.

    Museum ini nantinya akan menampilkan beragam koleksi yang menggambarkan kehidupan rakyat Palestina, baik dari segi seni, budaya, maupun perjuangan mereka dalam meraih kemerdekaan.

    Fadli Zon pun menegaskan bahwa pemerintah Indonesia termasuk Presiden Prabowo Subianto secara tegas mendukung perjuangan Palestina hingga merdeka.

  • Fadli Zon Respons Tak Masalah Seni Dipakai untuk Kritik: Ada Batasannya

    Fadli Zon Respons Tak Masalah Seni Dipakai untuk Kritik: Ada Batasannya

    Jakarta: Menteri Kebudayaan Fadli Zon berbicara mengenai seni digunakan untuk mengkritik. Menurutnya, tak masalah sama sekali jika seni dibuat dan digunakan sebagai media kritik.

    Fadli Zon sendiri menghadiri pembukaan pameran “Jejak Perlawanan Sang Presiden 2001” sebagai tribut untuk mendiang seniman Hardi (1951-2023). Hardi dikenal sebagai seniman yang tak gentar untuk melakukan kritik melalui seninya.

    “Saya kira ada satu otoritas di dalam sebuah pameran antara pelukis, perupa, dan kurator, dan galeri. Tapi tentu saja mestinya juga ada batas-batas bukan dalam soal kritiknya, tapi di manapun saya kira ada limitasi,” ungkap Fadli Zon saat ditemui awak media di Galeri Nasional Indonesia, Kamis, 9 Januari 2025.

    Namun, Fadli Zon mengatakan bahwa kritik memiliki batasan tertentu. Hal ini dikarenakan Indonesia memiliki budaya ketimuran yang tinggi dalam menjunjung adab.

    (Pameran Jejak Perlawanan: “Sang Presiden 2001” dapat dinikmati oleh publik mulai 10 hingga 26 Januari 2025, pukul 09.00-19.00 WIB, di Gedung A Galeri Nasional Indonesia. Foto: Dok. Medcom.id/Aulia Putriningtias)

    Kritik terhadap seni menurutnya adalah kebebasan, di samping memiliki keterbatasan. Ia mencontohkan warga negara Jerman yang menggunakan Nazi, langsung ditindak secara hukum.

    “Tapi saya kira kalau kritik-kritik terhadap apapun situasi keadaan, semuanya sangat terbuka, sangat bisa, sangat boleh. Itu tergantung kepada kurator dan dewan kurator nanti yang akan kita bentuk juga di Galeri Nasional. Karena sudah ada pemerintahan baru,” jelas Fadli Zon.

    Fadli Zon menganggap bahwa kritik adalah sebuah vitamin baginya. Karena dinilai dapat menjadi bentuk kemajuan dalam menjalankan keberlangsungan pemerintahan.

    “Menurut saya kritik itu juga merupakan vitamin bagi sebuah kemajuan. Tidak ada kemajuan yang bisa kita nikmati tanpa adanya masukan kritik gitu ya,” imbuhnya.

    Baca juga: Perhormatan bagi Seniman Hardi Melalui Pameran Seni Jejak Perlawanan: ‘Sang Presiden 2001’

    Pun, Fadli Zon juga menegaskan bahwa kritik di Indonesia dilindungi oleh undang-undang. Mengkritik melalui media seni disebut sebagai kebebasan berekspresi.

    “Saya kan juga, ya waktu saya di DPR juga tukang kritik juga gitu ya. Itu juga bagian dari saya kira hal yang biasa. Kebebasan berekspresi itu memang dijamin juga oleh undang-undang dasar kita,” pungkasnya.

    Jakarta: Menteri Kebudayaan Fadli Zon berbicara mengenai seni digunakan untuk mengkritik. Menurutnya, tak masalah sama sekali jika seni dibuat dan digunakan sebagai media kritik.
     
    Fadli Zon sendiri menghadiri pembukaan pameran “Jejak Perlawanan Sang Presiden 2001” sebagai tribut untuk mendiang seniman Hardi (1951-2023). Hardi dikenal sebagai seniman yang tak gentar untuk melakukan kritik melalui seninya.
     
    “Saya kira ada satu otoritas di dalam sebuah pameran antara pelukis, perupa, dan kurator, dan galeri. Tapi tentu saja mestinya juga ada batas-batas bukan dalam soal kritiknya, tapi di manapun saya kira ada limitasi,” ungkap Fadli Zon saat ditemui awak media di Galeri Nasional Indonesia, Kamis, 9 Januari 2025.

    Namun, Fadli Zon mengatakan bahwa kritik memiliki batasan tertentu. Hal ini dikarenakan Indonesia memiliki budaya ketimuran yang tinggi dalam menjunjung adab.
     

    (Pameran Jejak Perlawanan: “Sang Presiden 2001” dapat dinikmati oleh publik mulai 10 hingga 26 Januari 2025, pukul 09.00-19.00 WIB, di Gedung A Galeri Nasional Indonesia. Foto: Dok. Medcom.id/Aulia Putriningtias)
     
    Kritik terhadap seni menurutnya adalah kebebasan, di samping memiliki keterbatasan. Ia mencontohkan warga negara Jerman yang menggunakan Nazi, langsung ditindak secara hukum.
     
    “Tapi saya kira kalau kritik-kritik terhadap apapun situasi keadaan, semuanya sangat terbuka, sangat bisa, sangat boleh. Itu tergantung kepada kurator dan dewan kurator nanti yang akan kita bentuk juga di Galeri Nasional. Karena sudah ada pemerintahan baru,” jelas Fadli Zon.
     
    Fadli Zon menganggap bahwa kritik adalah sebuah vitamin baginya. Karena dinilai dapat menjadi bentuk kemajuan dalam menjalankan keberlangsungan pemerintahan.
     
    “Menurut saya kritik itu juga merupakan vitamin bagi sebuah kemajuan. Tidak ada kemajuan yang bisa kita nikmati tanpa adanya masukan kritik gitu ya,” imbuhnya.
     
    Baca juga: Perhormatan bagi Seniman Hardi Melalui Pameran Seni Jejak Perlawanan: ‘Sang Presiden 2001’
     
    Pun, Fadli Zon juga menegaskan bahwa kritik di Indonesia dilindungi oleh undang-undang. Mengkritik melalui media seni disebut sebagai kebebasan berekspresi.
     
    “Saya kan juga, ya waktu saya di DPR juga tukang kritik juga gitu ya. Itu juga bagian dari saya kira hal yang biasa. Kebebasan berekspresi itu memang dijamin juga oleh undang-undang dasar kita,” pungkasnya.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (TIN)

  • Fadli Zon soal Seni Dipakai untuk Kritik: Kebebasan Berekspresi Dijamin UU

    Fadli Zon soal Seni Dipakai untuk Kritik: Kebebasan Berekspresi Dijamin UU

    Jakarta

    Menteri Kebudayaan Fadli Zon membuka pameran seni bertajuk Jejak Perlawanan Sang Presiden 2001 sebagai tribut untuk mendiang seniman Hardi (1951-2023). Dia mengungkap karya Hardi penuh dengan muatan kritik di dalamnya.

    “Ya (karya Hardi bermuatan kritik), selama ini juga selalu seperti itu, ya. Saya kira ada satu otoritas di dalam sebuah pameran antara pelukis, perupa, dan kurator, dan galeri. Tapi tentu saja mestinya juga ada batas-batas bukan dalam soal kritiknya, tapi di manapun saya kira ada limitasi,” ucap Fadli kepada wartawan di Galeri Nasional, Jakarta Pusat, Kamis (9/1/2025).

    Fadli Zon kemudian mengatakan jika kritik memang perlu ada batasannya. Terlebih menurutnya Indonesia berbudaya lebih ke timur-timuran yang menjunjung adab.

    “Di Jerman saja kalau ada orang yang pakai Nazi, langsung dihentikan. Bahkan langsung dieksekusi secara hukum. Coba anda ke Jerman pakai baju, pakai lambang Nazi Swastika, pasti langsung ditangkap sama polisi,” tutur Fadli.

    “Padahal itu peristiwanya sudah 75 tahun atau 78 tahun. Jadi kebebasan itu juga pasti ada batasnya,” sambung dia.

    Meski begitu, Fadli Zon menegaskan kritik menggunakan media kesenian diperbolehkan. Namun, nantinya untuk pameran seni di galeri tetap akan ada kuratorial.

    Tak hanya itu, kritik bagi Fadli Zon merupakan vitamin. Selain itu mengungkapkan kritik juga dilindungi undang-undang.

    “Ya, menurut saya kritik itu juga merupakan vitamin bagi sebuah kemajuan. Tidak ada kemajuan yang bisa kita nikmati tanpa adanya masukan kritik gitu ya. Saya kan juga, ya waktu saya di DPR juga tukang kritik juga gitu ya. Itu juga bagian dari saya kira hal yang biasa. Kebebasan berekspresi itu memang dijamin juga oleh undang-undang dasar kita,” jelas dia.

    (dek/dek)