Tag: Fadli Zon

  • Sejarah Indonesia Dijajah Belanda Bakal Diubah, Nggak Ada Itu 350 Tahun Dijajah

    Sejarah Indonesia Dijajah Belanda Bakal Diubah, Nggak Ada Itu 350 Tahun Dijajah

    GELORA.CO – Menteri Kebudayan Fadli Zon mengatakan penulisan ulang sejarah yang sedang digodok akan turut mengubah terkait sejarah penjajahan Indonesia oleh Belanda yang kerap disebut selama 350 tahun.

    Fadli mengatakan Belanda tidak menjajah Indonesia selama 350 tahun. Sebab, kata dia, selama 350 tahun itu banyak daerah di Indonesia yang melakukan perlawanan kepada Belanda.

    “Termasuk saya katakan soal 350 tahun dijajah itu menurut saya harus diubah mindset itu. Nggak ada 350 tahun Indonesia dijajah itu. Kita itu melakukan perlawanan terhadap para penjajah itu,” kata Fadli di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (6/5) malam WIB.

    “Di Aceh, di Sumatera Utara, Sumatera Barat, Perang Jawa Diponegoro itu. Ada yang perlawanannya 200 tahun, ada yang perlawanannya puluhan, Jadi kita ubah bukan sejarah kita dijajahnya tapi perlawanannya yang harus kita tonjolkan,” sambungnya.

    Di sisi lain, Fadli mengklaim penulisan ulang sejarah ini dilakukan lantaran banyak orang yang disebut tidak mengerti sejarah Indonesia.

    Terlebih, kata dia, Presiden pertama RI Soekarno telah menyampaikan untuk jangan melupakan sejarah atau kerap disingkat Jas Merah.

    “Jadi kita harus gencarkan sejarah. Dari mulai era prasejarah, proto sejarah sampai sejarah modern itu harus kita ini,” tutur politisi Partai Gerindra ini.

    “Kenapa sih, Justru yang perlu ditanya kenapa takut dengan sejarah? Sejarah itu adalah bagian dari masa lalu kita. Kalau kita ingin tahu hari ini kita harus melihat masa lalu,” sambungnya.

    Lebih lanjut, Fadli menyebut orang-orang yang tidak tahu dan lupa sejarah akan lupa dengan jati diri mereka dan identitas mereka sebagai bangsa Indonesia.

    Adapun Fadli mengatakan penulisan ulang sejarah ini ditargetkan rampung sebelum 17 Agustus 2025 ketika usia kemerdekaan Indonesia menginjak 80 tahun.

  • Pesan Hendropriyono Usai Pangeran Cevi Jadi Raja Kebudayaan Banjar Kalimantan

    Pesan Hendropriyono Usai Pangeran Cevi Jadi Raja Kebudayaan Banjar Kalimantan

    Jakarta

    Menteri Kebudayaan Fadli Zon menobatkan Pangeran Cevi Yusuf Isnendar sebagai Raja Kebudayaan Banjar Kalimantan di Kraton Majapahit, Jakarta Timur. Eks Kepala BIN AM Hendropriyono memberikan pesan untuk raja-raja di Nusantara yang melanjutkan keturunannya.

    “Saya sangat ingin untuk meluruskan raja-raja yang ada di Nusantara yang dulu pernah bertakhta, keturunannya kita luruskan. Jangan keturunan yang ngarang-ngarang, abal-abal terus kerjanya cuma ngirim proposal ke sana ke mari, nggak bisa itu. Jadi kita harus cari yang betul-betul keturunan yang raja-raja di daerah-daerah tapi juga yang punya kemampuan,” kata Hendropriyono usai penobatan di Kraton Majapahit, Jakarta Timur, Selasa (6/5/2025).

    Hendropriyono ingin raja-raja yang dinobatkan jadi duta kebudayaan di daerahnya masing-masing. Untuk itu raja yang dinobatkan selain punya garis keturunan asli, harus memiliki kemampuan dan pengetahuan yang mumpuni.

    “Makannya zaman dulu kan raja istrinya banyak, jadi anaknya banyak. Tapi kan tidak semua bagus, tidak semua jelek. Jadi dipilih yang terbaik lalu kita nobatkan oleh Menteri Kebudayaan,” ungkap dia.

    “Selalu akan begitu dan harus melalui suatu majelis tertinggi untuk kebudayaan Nusantara. Lewat saringan itu mudah-mudahan banyak kita bisa dapat orang-orang yang memang punya kapabilitas dan punya kualitas. Sehingga kebudayaan daerah-daerah di Indonesia ini bisa terangkat ke puncak,” sambungnya.

    Selanjutnya, pada momen penobatan itu sekaligus perayaan momen ulang tahun ke-80 Hendropriyono. Hendropriyono mengucapkan terima kasih kepada seluruh tamu yang datang.

    “Saya bersyukur, Chairul Tanjung bisa hadir sama ibu, terus berapa duta besar juga hampir semuanya hadir. Menurut saya, saya sangat berterima kasih, karena biar mereka lihat, terutama dari Amerika Serikat tuh, 200 tahun sebelum dia ketemu oleh Christopher Columbus, kita udah seperti ini,” kata Hendropriyono.

    (rfs/rfs)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Puncak Acara Mata Lokal Fest 2025 Digelar 8 Mei, Sejumlah Tokoh Kenamaan Jadi Pembicara

    Puncak Acara Mata Lokal Fest 2025 Digelar 8 Mei, Sejumlah Tokoh Kenamaan Jadi Pembicara

    TRIBUNJATENG.COM – Mata Lokal Fest 2025 bersiap menuju acara puncak yang akan digelar pada 8 Mei 2025 bertempat di Shangri-La, Jakarta. 

    Pasca penutupan pendaftaran karya terbaik berkelanjutan pada 28 April 2025, saat ini karya-karya terbaik sedang memasuki fase kurasi oleh para ahli di bidangnya.

    Mata Lokal Fest 2025 hadir dengan tajuk “Cutting Edge for Local Sustainability” sebagai upaya translasi nilai-nilai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) ke akar rumput, khususnya komunitas dan UMKM lokal.

    Agenda besar Mata Lokal Fest 2025 terdiri dari SUMMIT, AWARD, dan FESTIVAL. 

    Sesi SUMMIT akan menghadirkan deretan pembicara dan keynote speakers yaitu Agus Gumiwang Kartasasmita – Menteri Perindustrian RI, Fadli Zon – Menteri Kebudayaan RI, Maman Abdurrahman – Menteri UMKM RI, Sudaryono – Wakil Menteri Pertanian RI, Sufmi Dasco Ahmad – Wakil Ketua DPR RI, Pramono Anung – Gubernur Daerah Khusus Jakarta, dan Miklos Gaspar – Direktur UNIC Jakarta.

    Masing-masing tokoh akan membahas materi yang relevan dengan topik keberlanjutan secara komprehensif.

    Selain SUMMIT, ajang penghargaan Mata Lokal Award 2025 juga akan menganugerahkan karya, lembaga, brand, maupun individu terbaik berdampak yang mendedikasikan diri pada keberlanjutan dan ekonomi sekitar. 

    Selain itu, tahun ini juga akan menjadi debut LOCAL ACE.

    Para sosok individu inspiratif yang telah menominasikan gerakan dan aksi perubahan akan mempresentasikan karya dan berbagi cerita penuh makna kepada khalayak luas. 

    Mata Lokal Fest 2025 akan menjadi momen bertemu dan berkolaborasi antar stakeholders untuk bersama mewujudkan cita-cita tujuan pembangunan berkelanjutan. 

    Saatnya menjadi saksi karya-karya terbaik berkelanjutan di Mata Lokal Fest 2025.

    Kunjungi matalokalfest.com untuk pelajari info selengkapnya. (*)

  • Puncak Acara Mata Lokal Fest 2025 Digelar 8 Mei, Sejumlah Tokoh Kenamaan Jadi Pembicara

    Puncak Acara Mata Lokal Fest 2025 Digelar 8 Mei, Sejumlah Tokoh Kenamaan Jadi Pembicara

    TRIBUNJATENG.COM – Mata Lokal Fest 2025 bersiap menuju acara puncak yang akan digelar pada 8 Mei 2025 bertempat di Shangri-La, Jakarta. 

    Pasca penutupan pendaftaran karya terbaik berkelanjutan pada 28 April 2025, saat ini karya-karya terbaik sedang memasuki fase kurasi oleh para ahli di bidangnya.

    Mata Lokal Fest 2025 hadir dengan tajuk “Cutting Edge for Local Sustainability” sebagai upaya translasi nilai-nilai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) ke akar rumput, khususnya komunitas dan UMKM lokal.

    Agenda besar Mata Lokal Fest 2025 terdiri dari SUMMIT, AWARD, dan FESTIVAL. 

    Sesi SUMMIT akan menghadirkan deretan pembicara dan keynote speakers yaitu Agus Gumiwang Kartasasmita – Menteri Perindustrian RI, Fadli Zon – Menteri Kebudayaan RI, Maman Abdurrahman – Menteri UMKM RI, Sudaryono – Wakil Menteri Pertanian RI, Sufmi Dasco Ahmad – Wakil Ketua DPR RI, Pramono Anung – Gubernur Daerah Khusus Jakarta, dan Miklos Gaspar – Direktur UNIC Jakarta.

    Masing-masing tokoh akan membahas materi yang relevan dengan topik keberlanjutan secara komprehensif.

    Selain SUMMIT, ajang penghargaan Mata Lokal Award 2025 juga akan menganugerahkan karya, lembaga, brand, maupun individu terbaik berdampak yang mendedikasikan diri pada keberlanjutan dan ekonomi sekitar. 

    Selain itu, tahun ini juga akan menjadi debut LOCAL ACE.

    Para sosok individu inspiratif yang telah menominasikan gerakan dan aksi perubahan akan mempresentasikan karya dan berbagi cerita penuh makna kepada khalayak luas. 

    Mata Lokal Fest 2025 akan menjadi momen bertemu dan berkolaborasi antar stakeholders untuk bersama mewujudkan cita-cita tujuan pembangunan berkelanjutan. 

    Saatnya menjadi saksi karya-karya terbaik berkelanjutan di Mata Lokal Fest 2025.

    Kunjungi matalokalfest.com untuk pelajari info selengkapnya. (*)

  • Fadli Zon Targetkan Revisi Sejarah Rampung Agustus, Ini Materi yang Berubah

    Fadli Zon Targetkan Revisi Sejarah Rampung Agustus, Ini Materi yang Berubah

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah tengah menargetkan upaya revisi atau penulisan ulang sejarah nasional Indonesia (SNI) rampung pada bulan Agustus 2025. Revisi SNI itu adalah bagian dari persiapan peringatan 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia.

    Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengatakan bahwa proses penulisan ini akan menjadi pembaruan dari buku sejarah terakhir yang diterbitkan pada 2012, Indonesia Dalam Arus Sejarah, serta melanjutkan warisan karya sebelumnya yakni Sejarah Nasional Indonesia dari era 1980-an.

    “Kita melibatkan lebih dari 100 sejarawan dari semua perguruan tinggi, dari banyak perguruan tinggi yang memang sejarawan, yang ahli di bidangnya, untuk punya kompetensi untuk menulis dan juga melakukan editing di dalam buku itu,” ujarnya saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (5/5/2025).

    Menurutnya, proses ini bukan hanya sekadar menulis ulang, tetapi juga menyesuaikan dengan temuan-temuan terbaru di bidang sejarah, termasuk dari masa prasejarah hingga perkembangan politik kontemporer.

    “Ada banyak temuan-temuan misalnya di era prasejarah, dan juga penambahan-penambahan pada masa pemerintahan yang lalu dan sebagainya. Ya semua yang perlu di update, kita update. Misalnya periode terakhir itu periode sebelum Pak SBY kalau nggak salah. Nanti tentu ditambahkan,” jelas Fadli.

    Terkait periode-periode sensitif seperti 1965, 1998, atau masa Reformasi, Fadli menegaskan bahwa pembaruan sejarah tidak dimaksudkan untuk menghapus atau memutarbalikkan fakta sejarah.

    “Kalau 65 kan udah jelas saya kira, apalagi yang mau ditambahkan ya. Artinya sudah menjadi formal history dari dulunya ya periode itu sudah ada. 98 juga kan waktu itu sudah ditulis juga oleh Indonesia Dalam Arus Sejarah, nanti kita lihat,” tegasnya.

    Lebih lanjut, dia juga memastikan bahwa buku ini bukan merupakan buku pelajaran, melainkan buku acuan sejarah formal yang akan diluncurkan Agustus 2025 sebagai bagian dari perayaan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia.

    Menurutnya, penulisan ulang ini dipandang sebagai langkah penting dalam memperbarui narasi sejarah Indonesia yang lebih komprehensif, inklusif, dan berdasarkan temuan akademik terbaru.

    “Sebentar lagi selesainya, Agustus target kami [rampung]. Dan ini [bukan] untuk buku diluncurkan. Nanti itu menjadi semacam formal history kita,” pungkas Fadli Zon.

  • Menjelang Waisak 2025, Fadli Zon Dorong Inklusivitas dan Pemulihan Simbol Sakral di Borobudur – Page 3

    Menjelang Waisak 2025, Fadli Zon Dorong Inklusivitas dan Pemulihan Simbol Sakral di Borobudur – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Menjelang perayaan Waisak 2025, Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon menegaskan komitmen pemerintah dalam mendukung Borobudur sebagai pusat perayaan religi dan kebudayaan dunia. Hal ini disampaikannya dalam rapat koordinasi perjanjian pemanfaatan Candi Borobudur bersama para tokoh dan organisasi masyarakat Buddha, yang berlangsung di Museum Nasional, Jakarta, Minggu 4 Mei 2025.

    “Candi Borobudur bukan hanya situs religi, tetapi juga pusaka dunia yang menjadi magnet wisata budaya,” ujar Fadli Zon dalam sambutannya.

    Ia menekankan bahwa perayaan Waisak bukan sekadar ritual keagamaan, tetapi juga momentum penting dalam diplomasi budaya Indonesia di mata dunia.

    Salah satu isu penting yang dibahas dalam rapat tersebut adalah inklusivitas akses menuju bagian atas candi, khususnya bagi penyandang disabilitas dan umat lanjut usia. “Kita mendapat aspirasi agar akses ke tingkat atas, termasuk stupa utama, dapat lebih inklusif dan ramah bagi semua kalangan,” ungkap Fadli Zon.

    Tak hanya itu, pemulihan elemen simbolik seperti catra – payung suci yang diyakini sebagai bagian integral dari struktur stupa Borobudur – juga menjadi fokus pembahasan. Selama bertahun-tahun, keberadaan catra menjadi perdebatan di kalangan umat Buddha dan arkeolog. “Mereka berharap catra bisa dipasang kembali sebagai bagian dari pelestarian spiritual dan historis,” tambahnya.

    Pertemuan tersebut dihadiri perwakilan dari berbagai organisasi keagamaan dan kebudayaan Buddha, seperti Walubi, Permabudi, Buddha Suci, serta akademisi dan budayawan Buddha. Mereka menyampaikan pandangan dan usulan konstruktif demi menjadikan Borobudur sebagai situs yang inklusif, hidup, dan terus berkembang secara kultural.

     

  • Indonesia Bahas Peluang Jadi Co-Host WAVES 2026, Menteri Kebudayaan Fadli Zon Dorong Diplomasi Budaya Lintas Sektor

    Indonesia Bahas Peluang Jadi Co-Host WAVES 2026, Menteri Kebudayaan Fadli Zon Dorong Diplomasi Budaya Lintas Sektor

    MUMBAI – Menteri Kebudayaan Fadli Zon melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Informasi dan Penyiaran India, Ashwini Vaishnaw, guna membahas peluang Indonesia menjadi co-host World Audio Visual & Entertainment Summit (WAVES) 2026.

    Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari sambutan Fadli Zon dalam forum Global Media Dialogue WAVES 2025 yang digelar sehari sebelumnya di Mumbai. Dalam forum tersebut, Fadli menegaskan pentingnya diplomasi budaya sebagai kekuatan lunak untuk membangun perdamaian, ketahanan sosial, dan pertumbuhan ekonomi.

    “Forum ini menghasilkan Deklarasi WAVES yang memuat komitmen untuk memperkuat keberagaman budaya dan bahasa, memperluas akses media inklusif, memanfaatkan AI secara bertanggung jawab, memerangi disinformasi, dan mendorong kontribusi media terhadap pencapaian SDGs,” ujar Menbud Fadli Zon dalam keterangan yang diterima Sabtu, 3 Mei.

    Selain bertemu pejabat India, Menbud Fadli Zon juga berdiskusi dengan sejumlah pemimpin industri kreatif, termasuk Uraaz Bahl (pengembang properti dan pembuat film), serta Rakesh Swami, Presiden Korporat Godrej Group—perusahaan India yang dikenal inovatif dan berkelanjutan.

    Menbud Fadli juga menyambangi National Film Development Corporation dan National Museum of Indian Cinema. Dalam pertemuan ini, Indonesia diundang hadir dalam Festival Film Goa sebagai langkah awal memperkuat kolaborasi di bidang perfilman.

    Agenda kerja Fadli Zon diakhiri dengan pertemuan bersama Vineeta Dixit, Direktur Regional Spotify untuk Asia Pasifik. Platform digital seperti Spotify dinilai strategis dalam membuka akses budaya lintas negara melalui musik dan audio.

    “Belajar dari India, kita harus membangun ekosistem budaya yang menghubungkan seniman, industri, dan teknologi secara strategis. Kita perlu memperkuat kapasitas produksi, memperluas pasar, dan mendukung pelaku budaya untuk beradaptasi secara digital,” tegas Fadli Zon.

    Menutup kunjungannya, Fadli Zon menyaksikan penampilan tari tradisional Bali dari pelajar Indonesia di Mumbai dalam Indonesia Cultural Performance WAVES 2025 yang digelar di Palladium Mall. Pada kesempatan ini, juga dipromosikan World Culture Forum (WCF) 2025 yang akan berlangsung di Bali akhir tahun.

  • Prabowo Bakal Revisi Sejarah Indonesia, Akademisi Ingatkan Hal Ini

    Prabowo Bakal Revisi Sejarah Indonesia, Akademisi Ingatkan Hal Ini

    Bisnis.com, Jakarta — Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto melalui Menteri Kebudayaan Fadli Zon diminta untuk menyajikan konten sejarah yang otentik dan benar jika berkukuh ingin merevisi sejarah Indonesia.

    Akademisi sekaligus Sejarawan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Johan Wahyudhi berpandangan bahwa wacana revisi terhadap sejarah Indonesia tetap harus diapresiasi karena masyarakat berhak mendapatkan asupan sejarah Indonesia baru yang telah melalui tahapan penelitian sejarah. 

    Menurutnya, Indonesia merupakan daerah yang luas mulai dari Aceh sampai Papua dan tidak semua daerah punya peluang untuk mendapat porsi yang sama untuk konten sejarah nasional, selain Pulau Jawa dan Pulau Sumatra.

    “Sebab itu revisi konten-konten sejarah nasional masih perlu diproduksi,” tuturnya kepada Bisnis di Jakarta, Rabu (30/4/2025).

    Kendati demikian, Johan menyarankan ke Fadli Zon agar para sejarawan dan penulis sejarah yang berkecimpung dalam proyek revisi sejarah Indonesia harus berintegritas menyajikan konten sejarah yang benar dan otentik. 

    Menurutnya, sejarah Indonesia yang baru nanti harus disi dengan figur yang layak untuk diteladani, bukan sosok yang punya skandal kriminal atau sosok yang di masa lalu terbukti pernah berkolaborasi dengan penjajah untuk menghalangi kemerdekaan Indonesia secara penuh.

    “Mereka harus mereview sejumlah tokoh atau peristiwa sejarah yang memang sudah teruji kebenarannya,” katanya.

    Selain itu, Johan juga menyarankan agar konten sejarah yang baru memiliki nuansa moderasi beragama dan toleransi antar sesama. Pasalnya, kata Johan, isu agama kerap ditukangi oleh kepentingan tertentu yang kemudian bisa memperkuat persepsi tentang agama menjadi candu kemajuan bangsa.

    “Jadi perlu ditonjolkan kiprah dari para kyai, pesantren dan ulama yang memang telah memelihara persaudaraan antariman dan punlik layak mendapat konten semacam ini supaya menjadi panduan untuk berpikir dan bertindak di masa depan,” ujarnya.

    Sebelumnya, Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengungkapkan penulisan ulang sejarah Indonesia yang sempat diungkapkannya beberapa waktu lalu, saat ini masih dalam tahap awal.

    “Sekarang ini masih dalam tahap awal, update temuan-temuan baru, mulai prasejarah sampai yang kontemporer gitu, tentu dengan penguatan-penguatan,” kata Fadli di Perpustakaan Ajip Rosidi Bandung, Senin.

    Penulisan ulang sejarah nasional Indonesia ini, kata Fadli, akan melibatkan sejarawan yang dihimpun dari seluruh Indonesia dan termasuk dari perguruan tinggi.

    “Jadi masing-masing (era) ada timnya, dibuat per buku, tentu tim itu disusun berdasarkan ahlinya. Kita tidak menulis dari nol, sudah ada SNI tahun 1984, lalu ada Indonesia dalam arus sejarah tahun 2012, kita melanjutkan dan mendasarkan dari itu, dengan kajian-kajian,” ujarnya.

  • IndoStategi: Mendikdasmen-Mensesneg masuk 10 menteri terbaik Prabowo

    IndoStategi: Mendikdasmen-Mensesneg masuk 10 menteri terbaik Prabowo

    “Hasil riset ini menunjukkan bahwa secara umum, kinerja pemerintahan dinilai dalam kategori sedang, dengan skor rata-rata 3,54 dari skala penilaian 1 sampai 5,”

    Jakarta (ANTARA) – Lembaga riset independen IndoStrategi merilis hasil risetnya terkait kinerja Kabinet Merah Putih, dan menghasilkan penilaian bahwa Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti hingga Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi masuk ke dalam 10 besar menteri terbaik Prabowo.

    Direktur Riset IndoStrategi Ali Noer Zaman menjelaskan riset tersebut dilakukan dalam rangka evaluasi enam bulan masa kerja kabinet Prabowo sejak pelantikan pada Oktober 2024.

    “Hasil riset ini menunjukkan bahwa secara umum, kinerja pemerintahan dinilai dalam kategori sedang, dengan skor rata-rata 3,54 dari skala penilaian 1 sampai 5,” kata Ali Noer saat konferensi pers di Jakarta, Rabu.

    Dia mengungkapkan bahwa penilaian dilakukan berdasarkan tiga parameter utama, yaitu efektivitas kebijakan, kualitas tata kelola pemerintahan, dan kepemimpinan para menteri.

    Dari riset tersebut, dia mengatakan ada 10 menteri dengan performa tertinggi. Menurut dia, 10 menteri itu dinilai memiliki kejelasan arah kebijakan, tata kelola yang efisien, serta gaya kepemimpinan yang responsif dan komunikatif.

    “Menteri-menteri ini mendapat nilai tinggi berkat kejelasan arah kebijakan, kemampuan tata kelola yang efisien, dan gaya kepemimpinan yang dianggap responsif dan komunikatif,” kata dia.

    Dia menilai bahwa performa sepuluh menteri tersebut mencerminkan kemampuan adaptif dalam menjalankan program kerja serta merespons dinamika publik secara cepat dan efektif.

    Dia menjelaskan riset IndoStrategi ini dilaksanakan pada 17 Maret hingga 25 April 2025, dengan menggunakan metodologi purposive sampling.

    Selain itu, riset tersebut menggunakan pendekatan kualitatif, dengan triangulasi data dari dokumen kebijakan nasional (Asta Cita dan RPJMN 2024–2029), melibatkan 67 ahli yang terpilih sesuai bidang dan kepakarannya yang tersebar di seluruh Indonesia.

    Riset itu, menurut dia, juga diperkuat dengan hasil Focus Group Discussion (FGD) yang dihadiri para pakar, serta kajian media dan riset lain yang relevan.

    Berikut daftar sepuluh menteri dengan skor kinerja tertinggi:

    1. Abdul Mu’ti (Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah), dengan skor 4,20;

    2. Amran Sulaiman (Menteri Pertanian), dengan skor 4,15;

    3. Dudy Purwagandhi (Menteri Perhubungan), dengan skor 4,09;

    4. Dodi Hanggodo (Menteri Pekerjaan Umum), dengan skor 4,08;

    5. Nasaruddin Umar (Menteri Agama), dengan skor 4,07;

    6. Sri Mulyani (Menteri Keuangan), dengan skor 4,03;

    7. Budi Gunadi Sadikin (Menteri Kesehatan), dengan skor 3,96;

    8. Raja Juli Antoni (Menteri Kehutanan), dengan skor 3,89;

    9. Fadli Zon (Menteri Kebudayaan), dengan skor 3,88;

    10. Prasetyo Hadi (Menteri Sekretariat Negara), dengan skor 3,69.

    Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

  • Wamendagri tekankan pentingnya pemda dukung program pemerintah

    Wamendagri tekankan pentingnya pemda dukung program pemerintah

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto menekankan pentingnya sinergi antar-pemerintah daerah (Pemda) dalam mendukung program-program strategis pemerintah pusat.

    Hal ini disampaikannya dalam Musyawarah Komisariat Wilayah (Muskomwil) I Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) 2025 yang berlangsung di Rumah Dinas Wali Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar), Selasa.

    Bima dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, mengatakan bahwa APEKSI merupakan wadah yang kuat dalam membangun kolaborasi antardaerah, sekaligus menjadi ruang berkumpul yang memupuk semangat kebersamaan.

    Ia menambahkan Indonesia saat ini sedang menghadapi era dan tantangan baru untuk menjadi negara maju. Salah satunya adalah membawa Indonesia keluar dari jebakan pendapatan kelas menengah (middle income trap).

    “Cita-cita besar Bapak Presiden adalah membawa Indonesia keluar dari jebakan pendapatan kelas menengah,” kata Bima.

    Ia menjelaskan Presiden RI Prabowo Subianto secara konsisten mengingatkan pentingnya lompatan besar untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju. Untuk itu, dibutuhkan modal besar, salah satunya melalui efisiensi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), tanpa mengabaikan pelayanan dasar masyarakat.

    Bima juga menyebutkan beberapa program prioritas pemerintah yang tengah berjalan, seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), pemeriksaan kesehatan gratis, serta penguatan koperasi desa dan kelurahan melalui program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. Program-program ini akan berhasil jika didukung melalui kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah.

    “Saya ditugaskan oleh Pak Menteri (Menteri Dalam Negeri) untuk bersama-sama melakukan sinkronisasi, sinergi, dan akselerasi [program-program pemerintah],” ujarnya.

    Dia juga menekankan kebijakan efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintah saat ini bukan dimaksudkan untuk mengurangi kualitas pelayanan masyarakat, melainkan untuk mengalokasikan anggaran secara lebih bijak.

    Misalnya, anggaran perjalanan dinas dapat dialihkan untuk sektor pendidikan dan kesehatan. Hal ini menjadi bagian dari upaya mewujudkan kemandirian fiskal.

    “Efisiensi adalah untuk kemandirian fiskal,” pungkas Bima.

    Sebagai informasi, usai kegiatan tersebut, Wamendagri Bima bersama Menteri Kebudayaan Fadli Zon meresmikan nama Jalan Haji Usmar Ismail di Kota Bukittinggi.

    Ia juga menyempatkan diri mengunjungi Rumah Bung Hatta bersama jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Bukittinggi.

    Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025