Tag: Fadli Zon

  • PDIP: Tolong benar-benar sesuai fakta terkait penulisan ulang sejarah

    PDIP: Tolong benar-benar sesuai fakta terkait penulisan ulang sejarah

    Jakarta (ANTARA) – PDI Perjuangan meminta agar penulisan ulang sejarah Indonesia yang dicanangkan Pemerintah dilakukan dengan benar-benar berdasar pada fakta sejarah, bukan berdasarkan cerita dari satu pihak tertentu.

    “Untuk penulisan sejarah itu, tolong benar-benar sesuai dengan fakta sejarah. Bukan ‘his story’, bukan story mereka yang menang, tapi betul-betul story, cerita, sejarah perjuangan bangsa kita ini,” kata Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat setelah upacara Hari Lahir Pancasila di Jakarta, Minggu.

    Djarot pun mengingatkan agar tidak ada sejarah bangsa yang ditutup-tutupi dalam penulisan ulang sejarah yang sedang dilakukan oleh Kementerian Kebudayaan itu.

    “Janganlah kemudian sejarah itu ditutup-tutupi, janganlah sejarah itu disimpang-simpangkan, maka kita harus benar-benar ketika ada penulisan sejarah, itu harus dilakukan dengan terbuka,” ucapnya.

    Dalam hal ini, Djarot menyinggung soal perjalanan peringatan Hari Lahir Pancasila tanggal 1 Juni sempat dilarang oleh Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban (Kopkamtib) pada masa pemerintahan Orde Baru.

    Peringatan Hari Lahir Pancasila disebut sempat dihentikan setelah presiden pertama Republik Indonesia Soekarno wafat pada tahun 1970. Larangan itu berdasarkan pandangan sejarawan Nugroho Notosusanto yang mengatakan hari lahir Pancasila bukan 1 Juni.

    “Dan itu dilawan, itu diluruskan oleh para sejarawan,” kata Djarot.

    Kementerian Kebudayaan menargetkan penulisan buku sejarah Indonesia yang diperbarui selesai pada Agustus 2025. Proyek ini melibatkan 113 penulis, 20 editor jilid, dan tiga editor umum dari kalangan sejarawan serta akademisi bidang ilmu arkeologi, geografi, sejarah, dan ilmu humaniora lainnya.

    Sebelumnya, Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengemukakan rencana pemerintah membuka ruang diskusi mengenai penulisan ulang buku sejarah Indonesia.

    Ia mengatakan bahwa forum diskusi mengenai draf buku sejarah yang baru dapat dilaksanakan kalau penyusunan rancangan buku sejarah itu sudah selesai atau setidaknya mendekati selesai.

    “Ya tunggu dulu bukunya, atau sampai progres, saya sampaikan tadi mungkin 70 persen, 80 persen. Sekarang sudah di atas 50 persen,” katanya di kompleks parlemen, Jakarta, Senin (26/5).

    Pewarta: Fath Putra Mulya
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025

  • PDIP Wanti-wanti Rencana Prabowo Mau Tulis Ulang Sejarah Indonesia

    PDIP Wanti-wanti Rencana Prabowo Mau Tulis Ulang Sejarah Indonesia

    Bisnis.com, JAKARTA — Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Djarot Saiful Hidayat meminta agar pemerintahan Prabowo Subianto betul-betul menulis ulang sejarah sesuai dengan fakta yang ada. 

    Mulanya, dia menceritakan bahwa hari lahir Pancasila pernah dilarang pada era pemerintahan orde baru atau tepatnya 1970 oleh Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban (Kopkamtib).

    Dia melanjutkan bahwa pelarangan yang dilakukan Kopkamtib kala itu karena berdasarkan tulisan dari Prof. Nugroho Notosusanto yang menyatakan hari lahir Pancasila bukan 1 Juni. Namun, pernyataan Nugroho dilawan dan diluruskan oleh para sejarawan.

    “Maka dari pada itu penulisan sejarah itu tolong bener-bener sesuai dengan fakta sejarah, bukan his story bukan story mereka yang menang, tapi betul betul story atau cerita perjuangan bangsa kita ini,” tuturnya seusai acara peringatan Hari Lahir Pancasila, di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (1/6/2025).

    Mantan Wakil Gubernur Jakarta ini juga berpesan kepada pemerintah supaya jangan sampai ada sejarah yang ditutup-tutupi bahkan ditulis tidak sesuai dengan fakta.

    “Janganlah kemudian sejarah itu ditutup-tutupi, janganlah sejarah itu disimpang-simpangkan maka kita harus bener-bener ketika ada penulisan sejarah itu harus dilajukan dengan terbuka,” pungkasnya.

    Tujuan Prabowo Tulis Ulang Sejarah RI 

    Sebagaimana diketahui, saat ini pemerintah sedang menggodok penulisan ulang sejarah Indonesia. Proyek sejarah ‘resmi’ era Presiden Prabowo Subianto menelan anggaran senilai Rp9 miliar. 

    Proyek ini melibatkan sejumlah guru besar dan tim ahli dari kalangan sejarah maupun disiplin ilmu lainnya. Sejumlah akademisi maupun sejarawan yang terlibat antara lain, Susanto Zuhdi dari Universitas Indonesia (UI), Singgih Tri Sulistoyono dari Universitas Diponegoro, hingga Jajat Burhanuddin dari UIN Syarif Hidayatullah.

    Kalau merujuk kepada penjelasan pemerintah di DPR, revisi sejarah atau penulisan ulang sejarah resmi versi pemerintahan Prabowo membuat sejumlah substansi. Pertama, menghapus bias kolinial dan menegaskan perspektif Indonesia sentris. Kedua, menjawab tantangan kekinian dan globalisasi. 

    Ketiga, membentuk identitas nasional yang kuat. Keempat, menegaskan otonomi sejarah. Kelima, relevansi untuk generasi muda. Keenam, reinventing Indonesian Identity.

    Sementara itu, belakangan muncul kekhawatiran publik mengenai berbagai macam substansi di dalam proses penyusunan narasi sejarah resmi tersebut. 

    Namun, Menteri Kebudayaan (Menbud) RI Fadli Zon menyinggung perdebatan yang ada di media sosial tentang penulisan ulang sejarah Indonesia merupakan ‘pepesan kosong’ alias sesuatu yang diperdebatkan sebenarnya tidak sesuai dengan kenyataan. 

    Dia menyebut, seharusnya ditunggu dulu saja progress penulisan ulang sejarah itu. Jangan hanya memperdebatkan draf atau kerangka yang beredar. 

    “Banyak yang diperdebatkan itu ‘pepesan kosong’ gitu loh, yang diperdebatkan ‘pepesan kosong’ yang tidak ada ya. Tunggu dulu bukunya atau sampai progress saya sampaikan tadi mungkin 70%, 80%,” ujarnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (26/5/2025).

  • Festival Budaya Nusantara Tegaskan IKN sebagai Pusat Peradaban dan Kebudayaan Nasional

    Festival Budaya Nusantara Tegaskan IKN sebagai Pusat Peradaban dan Kebudayaan Nasional

    JAKARTA – Identitas Ibu Kota Nusantara (IKN) tidak hanya dirancang sebagai pusat pemerintahan baru, melainkan juga sebagai cerminan kebudayaan Indonesia yang kaya dan beragam.

    Penegasan ini disampaikan Menteri Kebudayaan Fadli Zon saat meresmikan Festival Budaya Nusantara perdana di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN, pada Jumat malam, 30 Mei 2025.

    Festival yang berlangsung hingga 1 Juni ini menjadi momen penting dalam memperkuat peran IKN sebagai pusat budaya nasional. Fadli Zon menekankan bahwa pembangunan IKN perlu berpijak pada nilai-nilai kebudayaan, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan serta UU Nomor 21 Tahun 2023 tentang Ibu Kota Negara.

    “Kita tidak sedang membangun sekadar pusat pemerintahan, tetapi sebuah peradaban baru yang dilandasi oleh kekayaan budaya bangsa,” ujar Fadli dalam sambutannya.

    Festival dibuka dengan pertunjukan sastra tutur Betore dari Suku Paser, yang biasanya ditampilkan saat perayaan panen raya. Sebanyak 32 kontingen budaya dari berbagai provinsi ikut ambil bagian, menyuguhkan beragam atraksi seni, kuliner tradisional, kerajinan tangan, hingga produk kreatif daerah dan UMKM Kalimantan Timur.

    Fadli Zon juga menyampaikan apresiasi kepada Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, yang disebut berperan aktif dalam mendorong lahirnya festival ini sebagai bagian dari upaya membentuk ekosistem kebudayaan di IKN. Ia menekankan pentingnya menyediakan ruang terbuka bagi para pelaku seni dan komunitas budaya dari seluruh penjuru negeri.

    “Festival ini adalah wujud nyata dukungan pemerintah terhadap pelestarian budaya di tengah tantangan zaman. Keberagaman adalah kekuatan, dan budaya lokal harus terus mendapat tempat di era global,” ujarnya.

    Ia menambahkan bahwa di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, kebudayaan akan menjadi kekuatan lunak (soft power) bangsa untuk memperkuat karakter nasional dan diplomasi budaya.

    “IKN harus tampil sebagai pusat peradaban yang memancarkan nilai-nilai kebhinekaan dan kearifan lokal ke pentas dunia,” tegas Fadli.

    Ia juga menyampaikan harapan agar festival ini bisa menjadi agenda tahunan dan terus berkembang menjadi Karnaval Budaya Nusantara berskala nasional. “Budaya harus menjadi ruh IKN, yang mengikat dan mempersatukan seluruh elemen bangsa,” tutupnya.

  • Komisi X DPR Minta Pemerintah Kaji Wacana Stairlift Permanen di Borobudur

    Komisi X DPR Minta Pemerintah Kaji Wacana Stairlift Permanen di Borobudur

    Jakarta

    Wakil Ketua Komisi X DPR Lalu Hadrian Irfani menanggapi wacana pemerintah memasang stairlift permanen di Candi Borobudur usai kunjungan Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Prancis Emmanuel Macron. Lalu meminta pemerintah melakukan kajian secara teknis dan arkeologis terkait wacana itu.

    “Terkait rencana tersebut, tentu saya ingin agar pemerintah mengutamakan pelestarian nilai-nilai historis dan arsitektural situs warisan dunia sebagai pertimbangan utama,” kata Lalu mengawali tanggapannya, Sabtu (31/5/2025).

    Politikus PKB ini mewanti-wanti pemasangan stairlift berisiko mengganggu keaslian struktur dan estetika candi. Dia pun meminta pemerintah mengkaji secara teknis dan arkeologis, serta melibatkan pihak UNESCO mengenai pelaksanaan wacana tersebut.

    “Penggunaan stairlift permanen, meskipun bertujuan meningkatkan aksesibilitas, berisiko mengganggu keaslian struktur dan estetika candi yang telah dijaga selama berabad-abad,” ujar Lalu.

    “Harus ada kajian teknis dan arkeologis yang komprehensif, serta memastikan keterlibatan para ahli konservasi dan UNESCO dalam proses pengambilan keputusan,” imbuhnya.

    Lalu menilai upaya pemerintah dalam menerapkan wisata yang inklusif dapat diterapkan tanpa merusak struktur asli candi. Dia mendorong pemerintah menggunakan solusi alternatif dalam menerapkan wisata inklusif yang dianggap lebih ramah konservasi.

    “Kami justru mendorong pengembangan teknologi aksesibilitas non-invasif atau alternatif lain yang lebih ramah konservasi, sehingga keaslian cagar buaya dan hak masyarakat menikmati Candi Borobudur tetap terjaga,” pungkasnya.

    Senada, Wakil Ketua Komisi X DPR Fraksi PDIP My Esti Wijayati mengatakan pemasangan alat mekanik di kawasan cagar budaya harus tunduk pada regulasi. Dia juga menyinggung dampaknya pada struktur bangunan.

    “Kita harus melihat ketentuan peraturan perundangan yang mengatur soal cagar budaya. Apakah pemasangan alat bantu itu diperbolehkan, dan perlu adanya pertimbangannya harus matang terutama soal dampak terhadap struktur bangunan,” ujar Esti kepada wartawan, Jumat (30/5/2025).

    Esti menyebut struktur Borobudur terus mengalami penurunan secara alami setiap tahun. Dengan begitu, dia menganggap ide pemasangan stairlift permanen akan memperburuk kondisi itu.

    “Borobudur itu setiap tahun mengalami penurunan beberapa milimeter. Kalau kita tambah beban dari alat bantu naik itu, tentu akan mempengaruhi struktur keseluruhan. Dulu saja kita pernah minta pemetaan titik-titik mana yang aman untuk pengunjung berkumpul, dan mana yang harus steril. Jadi ini perlu penghitungan jangka panjang, bukan hanya untuk acara sesaat,” tegasnya.

    “Kalau hanya sementara untuk menghormati tamu negara, mungkin bisa dipahami. Tapi setelah itu harus segera dibongkar. Dan yang boleh naik pun terbatas. Jangan sampai ini jadi pintu masuk untuk hal-hal permanen yang bisa merusak,” katanya.

    Dia menekankan bahwa Candi Borobudur bukan sekadar objek wisata, melainkan tempat ibadah dan pusat spiritual umat Buddha. Oleh karena itu, fungsi religius harus tetap menjadi prioritas utama dalam pengelolaannya.

    “Wisata itu bagian kedua. Fungsi utamanya adalah religiusitas. Jadi kita tidak perlu semua harus naik sampai atas. Cukup dari kejauhan, keindahannya tetap bisa dinikmati. Kalau memang ada lansia atau umat yang ingin beribadah, tentu bisa diatur mekanismenya tanpa merusak struktur,” kata Esti.

    “Borobudur adalah warisan dunia, kebanggaan bangsa, dan tempat suci. Jangan sampai karena satu keputusan terburu-buru, kita mengorbankan keberlangsungan dan keutuhannya di masa depan,” pungkasnya.

    Wacana Pemerintah

    Sebelumnya Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon mengungkap wacana stairlift Candi Borobudur akan dipermanenkan ke depan. Namun akan diuji coba terlebih dahulu.

    “Kita harapkan, nanti ini uji coba dulu ya,” kata Fadli Zon kepada wartawan di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Kamis (29/5).

    Fadli Zon mengatakan tidak ada masalah sejauh ini dengan pemasangan stairlift. Menurutnya, bahkan di semua cagar budaya dunia sudah dipasang semacam stairlift.

    “Nggak ada masalah itu, kita akan ke depan ini karena untuk inklusivitas. Di semua cagar budaya dunia sudah dipasang dan kita harapkan ke depan ini kan sekaligus kemarin kita sudah rencanakan lama, akan kita coba permanenkan,” ujarnya.

    (fca/dhn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Presiden Prancis Macron Sentuh Patung Budha di Puncak Candi Borobudur

    Presiden Prancis Macron Sentuh Patung Budha di Puncak Candi Borobudur

    JAKARTA – Menteri Kebudayaan Fadli Zon menceritakan momen saat Presiden Prancis Emmanuel Macron berhasil menggapai atau menyentuh patung Budha dalam salah satu stupa dalam kunjungannya ke Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Kamis (29/5).

    Fadli mengatakan bahwa dirinya ikut mendampingi Presiden Prabowo Subianto, Presiden Macron, Brigitte Macron dan beberapa anggota delegasi dalam kunjungan ke Candi Borobudur itu.

    “Saya ikut menemani Presiden Macron, bersama Presiden Prabowo. Beliau sangat impressed dengan Candi Borobudur dan berkeliling bertemu juga dengan biksu-biksu dan bhante-bhante di atas,” kata Fadli Zon saat ditemui di pelataran Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Kamis.

    Presiden Macron disebutkan sangat menikmati kunjungan berkeliling Candi Borobudur, meskipun dirasa waktunya terlalu singkat.

    Di sisi lain, Presiden Macron sangat menghargai kunjungan ini karena didampingi Presiden Prabowo untuk mencapai tingkat stupa teratas Candi Borobudur, sekaligus mencoba salah satu tradisi di situs bersejarah itu, yakni menyentuh bagian patung Budha dalam stupa.

    “Bersama Presiden Prabowo sampai di stupa paling atas, menikmati keliling-keliling, melihat relief, melihat candi dan juga mencoba untuk menggapai patung Budha dalam salah satu stupa,” kata Fadli.

    Presiden Macron pun berhasil menyentuh bagian badan Budha yang tertutupi oleh stupa, kata Fadli.

    Fadli menambahkan bahwa kedua kepala negara menggunakan stair lift untuk mencapai ke tingkat atas Candi Borobudur.

    Rangkaian kegiatan di Magelang, dari Akademi Militer hingga Candi Borobudur ini menjadi penutup dari kunjungan resmi Presiden Macron selama di Indonesia sejak 27-29 Mei 2025.

    Indonesia menjadi salah satu tujuan negara lawatan kenegaraan Presiden Macron di kawasan Indo-Pasifik, setelah Vietnam. Usai kunjungan di Indonesia, Macron melanjutkan lawatannya ke Singapura.

  • Prabowo dan Macron foto bersama seniman di Borobudur

    Prabowo dan Macron foto bersama seniman di Borobudur

    Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Prancis Emmanuel Macron beserta Ibu Negara Prancis Brigitte Macron berfoto bersama sejumlah seniman dengan latar Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Kamis (29/5/2025). ANTARA/Mentari Dwi Gayati

    Prabowo dan Macron foto bersama seniman di Borobudur
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Kamis, 29 Mei 2025 – 23:43 WIB

    Elshinta.com – Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Prancis Emmanuel Macron beserta Ibu Negara Prancis Brigitte Macron berfoto bersama sejumlah seniman dengan latar Candi Borobudur sebagai penutup dari seluruh rangkaian kegiatan di Indonesia.

    Usai memberikan pernyataan bersama terkait dengan peluncuran kemitraan strategis kebudayaan di puncak Borobudur, Presiden Prabowo dan Presiden Macron berfoto bersama seluruh tamu, baik dari kalangan seniman, menteri-menteri Kabinet Merah Putih, maupun pelaku usaha.

    “Saya percaya dan optimistis bahwa kemitraan ini akan berlanjut dan menjadi jembatan bagi budayawan, seniman, pelaku industri kreatif, dan semua tokoh masyarakat kedua negara kita. Terima kasih. Merci beaucoup,” kata Presiden Prabowo kepada Macron di pelataran Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Kamis.

    Senada dengan itu, Presiden Macron pun menyatakan rasa hormat dan kekagumannya terhadap Candi Borobudur.

    Macron menyebut bangunan bersejarah tersebut sebagai bukti kekayaan budaya Indonesia.

    “Jadi, di tempat inilah saya ingin menyampaikan rasa hormat kami yang mendalam serta rasa kagum terhadap kekayaan sejarah artistik dan budaya Indonesia,” ucap Macron.

    Usai memberikan pernyataan, kedua presiden berjabat tangan serta mempersilakan para tamu turut berfoto bersama.

    Brigitte Macron serta putra semata wayang Presiden RI, Didit Hediprasetyo, turut meramaikan sesi foto bersama.

    Sejumlah budayawan dan seniman yang ikut berfoto bersama, antara lain, penyanyi Anggun C. Sasmi, aktris Asmara Abigail, perancang busana Harry Halim, dan Chef Renata.

    Sejumlah menteri anggota Kabinet Merah Putih yang turut mendampingi Presiden, antara lain, Menteri Luar Negeri Sugiyono, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri Kebudayaan Fadli Zon, Menteri Pariwisata Widiyanti Putri, Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

    Rangkaian kegiatan di Magelang ini menjadi penutup kunjungan resmi Macron selama di Indonesia sejak 27 sampai dengan 29 Mei 2025.

    Indonesia menjadi salah satu tujuan negara lawatan kenegaraan Presiden Macron di kawasan Indo-Pasifik, setelah Vietnam. Usai kunjungan di Indonesia, Macron melanjutkan lawatannya ke Singapura.

    Sumber : Antara

  • Menbud dampingi Presiden Prabowo sambut Macron di Candi Borobudur

    Menbud dampingi Presiden Prabowo sambut Macron di Candi Borobudur

    Presiden Prabowo (kiri) sedang memberikan informasi terkait Candi Borobudur kepada Emmanuel Macron (tengah) yang juga diikuti oleh Fadli Zon (kanan). ANTARA/Ho-Kementerian Kebudayaan RI

    Menbud dampingi Presiden Prabowo sambut Macron di Candi Borobudur
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Jumat, 30 Mei 2025 – 12:15 WIB

    Elshinta.com – Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, ikut serta dalam mendampingi Presiden Prabowo Subianto yang sedang menemani Presiden Republik Prancis Emmanuel Macron ke Candi Borobudur, dalam agenda peresmian Kemitraan Strategis Budaya antara Indonesia dan Prancis pada Kamis (29/5).

    Fadli Zon mengungkapkan bahwa kunjungan ke situs Warisan Budaya Dunia yang telah diakui UNESCO sejak 1991 itu, dapat meningkatkan nilai-nilai spiritual sejarah dan konservasi, hingga pelestarian dan nilai-nilai universal yang ada di Borobudur.

    “Candi Borobudur adalah warisan peradaban yang hidup, bukan sekadar monumen masa lalu, melainkan pusat inspirasi budaya yang terus berkembang. Melalui diplomasi budaya, Indonesia ingin menjadikan Borobudur sebagai pusat dialog peradaban dan kekuatan lunak Indonesia di panggung global,” ungkap Fadli Zon melalui keterangan resminya, Jumat.

    Tidak hanya itu saja, dia juga menegaskan bahwa komitmen dari Kementerian Kebudayaan dalam pelestarian dan pengembangan keberlanjutan warisan budaya Indonesia melalui pendekatan yang kolaboratif, ilmiah, dan juga inklusif.

    Dalam kesempatannya, Presiden Prabowo menyampaikan bawah kunjungan dari Presiden Prancis ini mencerminkan kesamaan nilai-nilai yang dijunjung oleh kedua bangsa: penghormatan terhadap warisan budaya, toleransi antarumat beragama, serta perdamaian.

    “Saya percaya hanya dengan persahabatan, kekeluargaan, dan kolaborasi, kita dapat mewujudkan kehidupan yang lebih baik,” ujar Presiden Prabowo.

    Sementara itu, orang nomor satu di Prancis itu mengatakan bahwa dirinya merasa kagum dengan Candi Borobudur yang merupakan lambang kejayaan artistik dan spiritual Indonesia. Menurut dia, lokasi ini tidak hanya monumen biasa, melainkan sebuah simbol multikulturalisme, dan pesan universal toleransi.

    “Saya sangat bangga karena di sinilah, dengan penuh rasa hormat, kami meluncurkan kemitraan budaya strategis antara Indonesia dan Prancis,” ujar Macron.

    Dalam kunjungannya ke Candi Borobudur, Macron turut menjelaskan terkait dua pilar utama dari kemitraan yang dijalankan oleh kedua negara tersebut dalam ranah budaya, yakni Warisan Dunia dan Permuseuman, termasuk kolaborasi antara IHA dengan GrandPalaisrmn dan Museum Guimet, serta program kajian warisan dunia bersama UNESCO dan institusi pendidikan di Prancis; serta Industri Budaya dan Kreatif, dengan kerja sama dalam bidang perfilman (CNC dan La Fémis), mode, gim, gastronomi, dan sektor budaya digital lainnya.

    Tidak hanya itu saja, Presiden Prancis ini juga menekankan pentingnya dukungan terhadap talenta muda melalui skema pendanaan yang inklusif dan pertukaran kreator.

    Untuk diketahui, sebelumnya tepatnya pada pagi harinya, Fadli bersama dengan Menteri Kebudayaan Prancis Rachida Dati baru saja menandatangani lima kerja sama budaya strategis mencakup bidang permuseuman, perfilman, pengembangan kapasitas sineas muda, riset koleksi dan warisan budaya, hingga kerja sama dengan Museum Guimet.

    Penandatanganan ini melengkapi Nota Kesepahaman (MoU) tentang kerja sama kebudayaan yang telah diteken sehari sebelumnya di Istana Negara oleh kedua Menteri.

    Fadli juga memperkenalkan Macron kepada perwakilan pelaku budaya muda dan maestro seni Indonesia dari berbagai bidang, termasuk seni pertunjukan, film, musik, kuliner, hingga teknologi kreatif.

    Presiden Macron juga terlihat berinteraksi dengan hangat dan antusias, serta berfoto bersama para seniman dan pelaku budaya, menandai semangat kolaboratif dan persahabatan lintas budaya kedua negara.

    Sumber : Antara

  • Fadli Zon: Ada Lima Kerja Sama Kebudayaan RI-Prancis Saat Kunjungan Macron

    Fadli Zon: Ada Lima Kerja Sama Kebudayaan RI-Prancis Saat Kunjungan Macron

    Bisnis.com, MAGELANG – Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengungkapkan pemerintah telah melakukan penandatanganan sejumlah kerja sama strategis di bidang kebudayaan antara Indonesia dan Prancis.

    Hal ini disampaikan Fadli Zon usai mendampingi Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Prancis Emmanuel Macron saat berkeliling kawasan Candi Borobudur, Kamis (29/5/2025).

    “Iya, jadi ada beberapa penanda tanganan. Kemarin di istana, itu secara umum tentu saja antara Kementerian Kebudayaan Perancis dan Kementerian Kebudayaan Indonesia. Sementara tadi yang kita tanda tangani ada lima,” ujar Fadli kepada wartawan.

    Fadli pun menjelaskan bahwa kelima kerja sama tersebut meliputi bidang Permuseuman antara Kementerian Kebudayaan RI dan Kementerian Kebudayaan Prancis.

    Lalu, ada kerja sama film dan audiovisual guna memperkuat kolaborasi antara sineas kedua negara. Termasuk kemitraan di bidang perfilman antara lembaga perfilman Indonesia dengan LeFemis, institusi perfilman terkemuka di Prancis.

    Tak lupa, ada juga kerja sama riset dan studi koleksi museum serta cagar budaya, antara Indonesian Heritage Agency dan FAO. Terakhir ada kerja sama permuseuman dan warisan budaya antara lembaga museum dan cagar budaya Indonesia dengan Musée du Quai Branly – Jacques Chirac atau Gwimet Museum.

    Sebelumnya, satu dokumen kerja sama juga telah ditandatangani di Istana Merdeka, Jakarta, yang secara umum mencakup kolaborasi antara Kementerian Kebudayaan Indonesia dan Prancis.

    Fadli berharap, kerja sama ini menjadi langkah percepatan dalam memajukan kebudayaan Indonesia melalui kolaborasi internasional.

    “Di bidang kebudayaan mereka juga sangat peduli dan sangat concern. Karena itu kita sangat berharap dengan kunjungan ini ke depan bidang-bidang kerjasama tadi.  Baik itu musium, film, musik, cagar budaya dan lain-lain bisa makin erat,” ucapnya.

    Dia menambahkan, melalui kerja sama ini, Indonesia dapat berpartisipasi lebih luas dalam berbagai program budaya, termasuk festival dan kegiatan bersama di tingkat internasional.

    “Dan kita bisa berpartisipasi termasuk untuk berbagai macam kegiatan, festival, program dengan Prancis,” pungkas Fadli.

  • Fadli Zon Klaim Aman, Stair Lift di Candi Borobudur Bakal Permanen?

    Fadli Zon Klaim Aman, Stair Lift di Candi Borobudur Bakal Permanen?

    Bisnis.com, MAGELANG – Menteri Kebudayaan Fadli Zon menegaskan bahwa penggunaan stair lift atau alat bantu naik di Candi Borobudur telah dirancang secara inklusif dan tidak merusak struktur cagar budaya.

    Hal ini disampaikan usai mendampingi kunjungan Presiden Prancis Emmanuel Macron bersama Presiden RI Prabowo Subianto di kompleks Candi Borobudur, Kamis (29/5/2025).

    “Enggak ada masalah. Kami akan ke depan ini karena untuk inklusifitas di semua cagar budaya di dunia itu sudah dipasang. Dan kita harapkan nanti ke depan ini kan sekaligus kemarin kita sudah rencanakan lama.  Akan kami coba permanenkan,” kata Fadli.

    Saat ini, alat bantu tersebut masih bersifat portable, artinya tidak permanen dan tidak menimbulkan kerusakan apa pun pada struktur batu candi.

    “Tidak ada satu mur atau baut pun yang menempel langsung ke batu. Semua aman dan tidak merusak,” tegasnya.

    Fadli juga menjelaskan bahwa meskipun saat ini bersifat sementara, ke depan pemerintah berencana menjadikan stair lift sebagai fasilitas permanen, tetapi tetap dengan teknologi yang ramah terhadap situs cagar budaya.

    “Kita harapkan, nanti ini uji coba dulu ya. Jadi ke depan itu memang [akan permanen dipasang],” pungkas Fadli.

  • Fadli Zon ceritakan Macron berhasil gapai patung Buddha di Borobudur

    Fadli Zon ceritakan Macron berhasil gapai patung Buddha di Borobudur

    Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Presiden RI Prabowo Subianto saling memberikan salam di pelataran Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Kamis (29/5/2025). ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden

    Fadli Zon ceritakan Macron berhasil gapai patung Buddha di Borobudur
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Jumat, 30 Mei 2025 – 06:46 WIB

    Elshinta.com – Menteri Kebudayaan Fadli Zon menceritakan momen saat Presiden Prancis Emmanuel Macron berhasil menggapai atau menyentuh patung Budha dalam salah satu stupa dalam kunjungannya ke Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Kamis (29/5).

    Fadli mengatakan bahwa dirinya ikut mendampingi Presiden Prabowo Subianto, Presiden Macron, Brigitte Macron dan beberapa anggota delegasi dalam kunjungan ke Candi Borobudur itu.

    “Saya ikut menemani Presiden Macron, bersama Presiden Prabowo. Beliau sangat impressed dengan Candi Borobudur dan berkeliling bertemu juga dengan biksu-biksu dan bhante-bhante di atas,” kata Fadli Zon saat ditemui di pelataran Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Kamis.

    Presiden Macron disebutkan sangat menikmati kunjungan berkeliling Candi Borobudur, meskipun dirasa waktunya terlalu singkat.

    Di sisi lain, Presiden Macron sangat menghargai kunjungan ini karena didampingi Presiden Prabowo untuk mencapai tingkat stupa teratas Candi Borobudur, sekaligus mencoba salah satu tradisi di situs bersejarah itu, yakni menyentuh bagian patung Budha dalam stupa.

    “Bersama Presiden Prabowo sampai di stupa paling atas, menikmati keliling-keliling, melihat relief, melihat candi dan juga mencoba untuk menggapai patung Budha dalam salah satu stupa,” kata Fadli.

    Presiden Macron pun berhasil menyentuh bagian badan Budha yang tertutupi oleh stupa, kata Fadli.

    Fadli menambahkan bahwa kedua kepala negara menggunakan stair lift untuk mencapai ke tingkat atas Candi Borobudur.

    Rangkaian kegiatan di Magelang, dari Akademi Militer hingga Candi Borobudur ini menjadi penutup dari kunjungan resmi Presiden Macron selama di Indonesia sejak 27-29 Mei 2025.

    Indonesia menjadi salah satu tujuan negara lawatan kenegaraan Presiden Macron di kawasan Indo-Pasifik, setelah Vietnam. Usai kunjungan di Indonesia, Macron melanjutkan lawatannya ke Singapura.

    Sumber : Antara