Tag: Evan Dimas

  • Inilah 5 Daerah Penghasil Talenta Sepak Bola Indonesia

    Inilah 5 Daerah Penghasil Talenta Sepak Bola Indonesia

    Liputan6.com, Yogyakarta – Sepak bola Indonesia terus menunjukkan perkembangannya dengan munculnya pemain muda berbakat di berbagai level kompetisi. Dari akademi sepakbola hingga kompetisi internasional, pemain-pemain Indonesia mulai menunjukkan kualitas yang patut diperhitungkan.

    Talenta muda seperti Marselino Ferdinan, Witan Sulaeman, dan Hokky Caraka telah menjadi bukti bahwa Indonesia memiliki potensi untuk bersaing di kancah sepak bola Asia. Mengutip dari berbagai sumber, berikut lima daerah penghasil talenta sepakbola Indonesia:

    1. Maluku

    Nama-nama seperti Rochy Putiray, Ricardo Salampessy, Elly Idris, Abduh Lestaluhu, Ramdani Lestaluhu, dan Zulham Zamrun punya dua kesamaan. Mereka semua pemain sepak bola berbakat, dan mereka semua berasal dari Maluku.

    Provinsi ini telah lama dikenal sebagai penghasil pemain-pemain berkualitas yang berhasil menembus level nasional bahkan internasional. Bahkan, ada satu desa di Maluku yang dijuluki Kampung Sepak Bola karena konsisten melahirkan bakat-bakat baru, yaitu Desa Tulehu.

    2. Papua

    Indonesia patut berbangga memiliki Papua sebagai salah satu penyumbang utama pemain sepak bola berkualitas. Nama-nama seperti Boaz Solossa, Patrich Wanggai, Titus Bonai, Elie Aiboy, Erol Iba, Cristian Warobay, hingga Jack Komboy telah membuktikan bahwa tanah Papua melahirkan pemain-pemain berbakat.

    Berbeda dengan Maluku yang baru memiliki wakil di Liga 1 belakangan ini, Papua telah lama konsisten memiliki perwakilan di kasta tertinggi persepakbolaan nasional. Kekuatan sepak bola Papua tidak lepas dari tradisi bermain bola yang telah mengakar kuat di masyarakat.

    Anak-anak Papua tumbuh dengan sepak bola sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Mereka mengembangkan teknik dasar yang baik secara alami melalui permainan di lapangan-lapangan sederhana.

    3. Sulawesi Selatan

    Sulawesi Selatan memiliki akar sepak bola yang sangat dalam. Hal ini dibuktikan dengan eksistensi PSM Makassar yang telah berdiri sejak era kolonial tahun 1915.

    Warisan sepak bola ini melahirkan generasi demi generasi pemain berkualitas. Dari legenda seperti Ramang yang dijuluki si kuda terbang di era perserikatan 1950-an, hingga Maulwi Saelan yang juga ikon sepak bola nasional.

    Era modern menyaksikan kelahiran bintang-bintang seperti Hamka Hamzah, Syamsidar, Zulkifli Syukur, dan Isnan Ali yang mengharumkan nama daerah di kancah nasional. Kini, Asnawi Mangkualam Bahar menjadi kebanggaan baru sebagai pemain Indonesia pertama yang berlaga di liga profesional Korea Selatan.

    4. Jawa Timur

    Jawa Timur memiliki tempat khusus dalam sejarah sepak bola Indonesia. Fakta menarik mencatat bahwa kapten tim Hindia Belanda di Piala Dunia 1938, Achmad Nawir, berasal dari provinsi ini.

    Tradisi melahirkan pemain berkualitas ini terus berlanjut dari masa ke masa, dengan sederet nama seperti Widodo C. Putro (legenda Persebaya), Budi Sudarsono (pemain nasional era 2000-an), hingga Hendro Kartiko (kiper andalan timnas).

    Di era modern, Jawa Timur tetap konsisten menghasilkan talenta kelas atas. Andik Vermansyah menjadi salah satu pemain paling teknis di masanya, Evan Dimas sempat menjadi tulang punggung timnas U-23, sementara Hariono dikenal sebagai gelandang bertahan yang tangguh.

    5. Jawa Barat

    Jawa Barat telah lama membuktikan diri sebagai salah satu pusat sepak bola terpenting di Indonesia. Hal ini ditandai dengan kesuksesan Persib Bandung sebagai juara Liga Indonesia 1995 dengan skuad penuh pemain lokal Jabar.

    Provinsi ini secara konsisten melahirkan pemain-pemain bintang seperti Adjat Sudrajat (bek tangguh era 90-an), Robby Darwis (gelandang kreatif), Djajang Nurdjaman (striker legendaris), hingga generasi berikutnya seperti Eka Ramdani dan Atep yang menjadi andalan timnas.

    Salah satu daerah yang terkenal sebagai penghasil bakat sepak bola di Jabar adalah Cikajang. Kecamatan di Garut ini telah melahirkan pemain-pemain berkualitas seperti Adeng Hudaya (kiper Persib era 80-an), Yandi Sofyan (bek Persib), dan Zaenal Arif (gelandang).

    Penulis: Ade Yofi Faidzun

  • Hasil Drawing Barati Cup International East Java 2025

    Hasil Drawing Barati Cup International East Java 2025

    Jakarta: Barati Cup International East Java 15-20 April 2025 adalah Turnamen sepak bola yang pada kesempatan ini dilaksanakan di Jawa Timur. Turnamen yang akan diikuti oleh 112 tim, dari 14 provinsi di Indonesia dan peserta dari 7 Negara diklaim menjadi ajang prestisius bagi para talenta muda untuk merasakan atmosfer kompetisi tingkat internasional.
     
    Turnamen ini akan berlangsung di stadion ternama di Jawa Timur, seperti Gelora Joko Samudro, Gelora Delta Sidoarjo, Lapangan ABC Gelora Bung Tomo, Lapangan Bogowonto, Lapangan THOR, dan Lapangan Jenggolo.
     
    Ditambah adanya keunikan baru dalam turnamen, dengan menerapkan sistem penilaian Green Card (Kartu Hijau) sebagai indikator sportivitas dan fairplay, guna memberikan contoh bagi generasi muda untuk bertanding dengan saling menghormati dan penuh integritas.
     
    Penerapan ini telah diperkenalkan pada turnamen Road To Barati Cup International – Inaspro Barati Challenge Tournament 2025 pada bulan Februari lalu dan mendapat sambutan yang positif dari para peserta.
     
    Bagi para pemain dan tim, Barati Cup International menjadi sebuah peluang besar untuk unjuk gigi, memperlihatkan kemampuan terbaik, dan sebagai jenjang menuju karier sepak bola profesional.
     
    Masuk Kalender Event Surabaya
    Barati Cup International secara resmi masuk ke dalam “Surabaya Event Calendar 2025”. Pada kesempatan hari Jumat 7 Maret 2025, Barati Mendunia diwakili oleh Direktur Krisna W. Marsis dan Sekjen Desty R. Nathalia, menghadiri undangan dari Walikota Surabaya Eri Cahyadi pada acara Launching Surabaya Event Calendar 2025, bertempat di Balai Kota Surabaya, Jawa Timur.
     
    Barati Cup 2025 kehadiran klub-klub elite dan komunitas all star dari berbagai negara seperti Rayo Vallecano (Spanyol), Argentine Football Association Academy (Argentina), Avispa Fukuoka (Japan), Kashiwa Reysol (Japan), Kashima Antlers (Japan), dan Ventforet Kofu (Japan), FC Bengaluru (India), KV Sports (India), Community Football Club India – CFCI (India), KL Rovers (Malaysia), V 10 V – Victoria Institution (Malaysia) dan menyusul tim lainnya.
     
    Turnamen ini diharapkan menghadirkan pengalaman baru dengan semangat sportivitas bagi para peserta usia U13–U15. Lebih dari sekadar kompetisi, Barati Cup International menjadi ajang prestisius bagi para talenta muda untuk merasakan atmosfer kompetisi tingkat internasional serta berkesempatan pula menimba ilmu dari Coaching Clinic yang akan dipandu oleh klub-klub ternama dunia.
     
    Dimulainya turnamen ini ditandai dengan pengundian (drawing) 112 tim sepak bola dari 14 provinsi di Indonesia dan peserta dari 7 negara yang dilaksanakan di Jakarta, Sabtu (8 Maret 2025), dan disiarkan secara Livestreaming pada chanel.
     
    Proses ini memastikan pembagian grup yang proporsional guna menghadirkan pertandingan dengan pengalaman terbaik antara tim dari lokal dan internasional.
     
    Pengundian Barati Cup International East Java 2025 dihadiri oleh Penasihat Strategi Kebijakan Menpora Hamdan Hamedan, didampingi oleh Kepala Turnamen Harry Rusmana, Koordinator Turnamen Mohamad Faisal, Kepala Program Global Barati Aditya Affasha, ditampilkan pula video sambutan dari Ketum PSSI Bapak Erick Thohir (dari Barati CUP tahun 2024) dan Brand Ambassador Barati Mendunia Evan Dimas.
     
    Kategori U-13
    Grup A: Mutiara Cempaka, SSB Bajeng United, Palembon FC Bojonegoro, AA FC Boyolali
    Grup B: Liga Progresif All Star, UNY Soccer School, Castindo FA, Sangatta Soccer Academy
    Grup C: SSB Kapuas Khatulistiwa, ASSA Pro Soccer School, Colombo FC, GMK Kukar
    Grup D: Safin Pati FA, Newland FA, Pegasus FC, Tiga Boy
    Grup E: Host Selection, Baturetno, Host Selection, SSB Samkot
    Grup F: Bina Mandiri Soccer, FKSSB Kota Bekasi, Host Selection, Galaxy FC Kota Bima
    Grup G: AFA Academy, SSB Yomfa Kolaka Sulawesi Utara, Al Rayyan, Asti
    Grup H: KL Rovers, Khenzi United Soccer School, GAMA FA Malang, Putra Mandala
     
    Kategori U-14
    Grup A: Babek Soccer School, Satria Cipta FC, Banyuwangi Soccer, Hasanuddin FC
    Grup B: Kashima Antlers, Newland FA, Host Selection, FS 17 Football Academy
    Grup C: Akademi Persib Cimahi, Serpong City, Asifa FC, Royal Indonesia Football Academy
    Grup D: Papua Football Academy, JK Academy & Agency, Indonesia Soccer Academy, SSB Kapuas Khatulistiwa
    Grup E: Dodos FC, NAC Fenix, GAMA FA Malang, SSB Samkot
    Grup F: AVISPA FUKUOKA, HOST SELECTION, HOST SELECTION, ASTI
    Grup G: Palembon FC Bojonegoro, Host Selection, Elite Soccer Academy Jawa Power YTL, GMK Kukar
    Grup H: Ventforet Kofu, Tunas Indonesia FC, Colombo FC, Ku Kayu Balikpapan
    Grup I: SSB Baturetno, Khenzi United Soccer School, SSB Petrokimia Putra, SSB Aggregat
    Grup J: Eurochamp Football Academy, Putera Utama, Host Selection, Red Land Kolakaromy
     
    Kategori U-15
    Grup A: Dodos FC, Putera Utama, Taruna Potu, Safin Pati FA
    Grup B: Persib Bandung, Nova Arianto Academy Pro, Gama FA Malang, Luwu Soccer School 2020
    Grup C: KV Sports, Java Soccer Academy, Colombo FC, Asti Kudus
    Grup D: KL Rovers, Garuda Lampung City FC, Host Selection, FS 17 Football Academy
    Grup E: FC Bengaluru, SSB Kancil Mas Karawang, Dewaruci Buana Samudera, Asti Yogyakarta
    Grup F: Kashiwa Reysol, HRC Football Academy, Akademi Bhayangkara Semeru, GMK Kukar
    Grup G: V10V, Askab PSSI Kab Bekasi, Galaxy FC Kota Bima, Binna Banua Cilacap
    Grup H: CFCI, Tunas Indonesia FC, Liga Progresif All Star, Sangatta Soccer Academy Kutim
    Grup I: Rayo Vallecano, Nawasena FC, SSB Blueblood, Bintang FC Rembang
    Grup J: Persigawa, R Soccer Training Camp, Host Selection, Rajawali FC Bontang

    Jakarta: Barati Cup International East Java 15-20 April 2025 adalah Turnamen sepak bola yang pada kesempatan ini dilaksanakan di Jawa Timur. Turnamen yang akan diikuti oleh 112 tim, dari 14 provinsi di Indonesia dan peserta dari 7 Negara diklaim menjadi ajang prestisius bagi para talenta muda untuk merasakan atmosfer kompetisi tingkat internasional.
     
    Turnamen ini akan berlangsung di stadion ternama di Jawa Timur, seperti Gelora Joko Samudro, Gelora Delta Sidoarjo, Lapangan ABC Gelora Bung Tomo, Lapangan Bogowonto, Lapangan THOR, dan Lapangan Jenggolo.
     
    Ditambah adanya keunikan baru dalam turnamen, dengan menerapkan sistem penilaian Green Card (Kartu Hijau) sebagai indikator sportivitas dan fairplay, guna memberikan contoh bagi generasi muda untuk bertanding dengan saling menghormati dan penuh integritas.
     
    Penerapan ini telah diperkenalkan pada turnamen Road To Barati Cup International – Inaspro Barati Challenge Tournament 2025 pada bulan Februari lalu dan mendapat sambutan yang positif dari para peserta.
     
    Bagi para pemain dan tim, Barati Cup International menjadi sebuah peluang besar untuk unjuk gigi, memperlihatkan kemampuan terbaik, dan sebagai jenjang menuju karier sepak bola profesional.
     
    Masuk Kalender Event Surabaya
    Barati Cup International secara resmi masuk ke dalam “Surabaya Event Calendar 2025”. Pada kesempatan hari Jumat 7 Maret 2025, Barati Mendunia diwakili oleh Direktur Krisna W. Marsis dan Sekjen Desty R. Nathalia, menghadiri undangan dari Walikota Surabaya Eri Cahyadi pada acara Launching Surabaya Event Calendar 2025, bertempat di Balai Kota Surabaya, Jawa Timur.
     
    Barati Cup 2025 kehadiran klub-klub elite dan komunitas all star dari berbagai negara seperti Rayo Vallecano (Spanyol), Argentine Football Association Academy (Argentina), Avispa Fukuoka (Japan), Kashiwa Reysol (Japan), Kashima Antlers (Japan), dan Ventforet Kofu (Japan), FC Bengaluru (India), KV Sports (India), Community Football Club India – CFCI (India), KL Rovers (Malaysia), V 10 V – Victoria Institution (Malaysia) dan menyusul tim lainnya.
     
    Turnamen ini diharapkan menghadirkan pengalaman baru dengan semangat sportivitas bagi para peserta usia U13–U15. Lebih dari sekadar kompetisi, Barati Cup International menjadi ajang prestisius bagi para talenta muda untuk merasakan atmosfer kompetisi tingkat internasional serta berkesempatan pula menimba ilmu dari Coaching Clinic yang akan dipandu oleh klub-klub ternama dunia.
     
    Dimulainya turnamen ini ditandai dengan pengundian (drawing) 112 tim sepak bola dari 14 provinsi di Indonesia dan peserta dari 7 negara yang dilaksanakan di Jakarta, Sabtu (8 Maret 2025), dan disiarkan secara Livestreaming pada chanel.
     
    Proses ini memastikan pembagian grup yang proporsional guna menghadirkan pertandingan dengan pengalaman terbaik antara tim dari lokal dan internasional.
     
    Pengundian Barati Cup International East Java 2025 dihadiri oleh Penasihat Strategi Kebijakan Menpora Hamdan Hamedan, didampingi oleh Kepala Turnamen Harry Rusmana, Koordinator Turnamen Mohamad Faisal, Kepala Program Global Barati Aditya Affasha, ditampilkan pula video sambutan dari Ketum PSSI Bapak Erick Thohir (dari Barati CUP tahun 2024) dan Brand Ambassador Barati Mendunia Evan Dimas.
     
    Kategori U-13
    Grup A: Mutiara Cempaka, SSB Bajeng United, Palembon FC Bojonegoro, AA FC Boyolali
    Grup B: Liga Progresif All Star, UNY Soccer School, Castindo FA, Sangatta Soccer Academy
    Grup C: SSB Kapuas Khatulistiwa, ASSA Pro Soccer School, Colombo FC, GMK Kukar
    Grup D: Safin Pati FA, Newland FA, Pegasus FC, Tiga Boy
    Grup E: Host Selection, Baturetno, Host Selection, SSB Samkot
    Grup F: Bina Mandiri Soccer, FKSSB Kota Bekasi, Host Selection, Galaxy FC Kota Bima
    Grup G: AFA Academy, SSB Yomfa Kolaka Sulawesi Utara, Al Rayyan, Asti
    Grup H: KL Rovers, Khenzi United Soccer School, GAMA FA Malang, Putra Mandala
     
    Kategori U-14
    Grup A: Babek Soccer School, Satria Cipta FC, Banyuwangi Soccer, Hasanuddin FC
    Grup B: Kashima Antlers, Newland FA, Host Selection, FS 17 Football Academy
    Grup C: Akademi Persib Cimahi, Serpong City, Asifa FC, Royal Indonesia Football Academy
    Grup D: Papua Football Academy, JK Academy & Agency, Indonesia Soccer Academy, SSB Kapuas Khatulistiwa
    Grup E: Dodos FC, NAC Fenix, GAMA FA Malang, SSB Samkot
    Grup F: AVISPA FUKUOKA, HOST SELECTION, HOST SELECTION, ASTI
    Grup G: Palembon FC Bojonegoro, Host Selection, Elite Soccer Academy Jawa Power YTL, GMK Kukar
    Grup H: Ventforet Kofu, Tunas Indonesia FC, Colombo FC, Ku Kayu Balikpapan
    Grup I: SSB Baturetno, Khenzi United Soccer School, SSB Petrokimia Putra, SSB Aggregat
    Grup J: Eurochamp Football Academy, Putera Utama, Host Selection, Red Land Kolakaromy
     
    Kategori U-15
    Grup A: Dodos FC, Putera Utama, Taruna Potu, Safin Pati FA
    Grup B: Persib Bandung, Nova Arianto Academy Pro, Gama FA Malang, Luwu Soccer School 2020
    Grup C: KV Sports, Java Soccer Academy, Colombo FC, Asti Kudus
    Grup D: KL Rovers, Garuda Lampung City FC, Host Selection, FS 17 Football Academy
    Grup E: FC Bengaluru, SSB Kancil Mas Karawang, Dewaruci Buana Samudera, Asti Yogyakarta
    Grup F: Kashiwa Reysol, HRC Football Academy, Akademi Bhayangkara Semeru, GMK Kukar
    Grup G: V10V, Askab PSSI Kab Bekasi, Galaxy FC Kota Bima, Binna Banua Cilacap
    Grup H: CFCI, Tunas Indonesia FC, Liga Progresif All Star, Sangatta Soccer Academy Kutim
    Grup I: Rayo Vallecano, Nawasena FC, SSB Blueblood, Bintang FC Rembang
    Grup J: Persigawa, R Soccer Training Camp, Host Selection, Rajawali FC Bontang
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (MMI)

  • Jay Idzes Beri Perpisahan Menyentuh untuk Shin Tae-yong, Singgung Perjuangan dan Kerasnya Dunia

    Jay Idzes Beri Perpisahan Menyentuh untuk Shin Tae-yong, Singgung Perjuangan dan Kerasnya Dunia

    Jay Idzes Beri Perpisahan Menyentuh untuk Shin Tae-yong, Singgung Perjuangan dan Kerasnya Dunia

    TRIBUNJATENG.COM – Kapten Timnas Indonesia, Jay Idzes, menyampaikan salam perpisahan kepada Shin Tae-yong, Senin (6/1/2025).

    Melalui unggahan Insta-Story, Jay menuliskan pesan menyentuh kepada mantan pelatihnya itu.

    Diketahui, PSSI baru saja memutus hubungan kerja Shin Tae-yong.

    Pidato Penuh Semangat Jay Idzes Menyatukan Suporter Timnas Indonesia: Kami Bermain untuk Kalian! (Instagram Timnas Indonesia)

    Setelah hampir lima tahun melatih Timnas Indonesia, kini kerjasama PSSI dan Shin Tae-yong kini resmi berakhir.

    Menanggapi kabar mengejutkan tersebut, Jay Idzes langsung memberikan salam perpisahan kepada STY.

    Jay sangat berterimakasih kepada Shin Tae-yong atas segala kenangan baik yang sudah diciptakan bersama.

    Pemain Venezia itu juga menyinggung setiap momen dan sejarah yang diciptakan selama bertarung bersama STY di lapangan.

    Lebih lanjut, Jay menilai PSSI memiliki pertimbangan terbaik untuk negara, meski harus mengakhiri kerjasama dengan Shin Tae-yong.

    Terakhir, Jay Idzes juga mengajak Shin Tae-yong untuk terus berjuang mengejar impian.

    “Coach, thank you for the memories that we made with Timnas. We wrote history together and I cherish every single moment that we had.”

    “Although it’s a hard world, I believe that the federation will always make decisions based on what’s considered best for the country.”

    “Let’s all stick together and fight for our dreams. Kita Garuda,” tulis Jay Idzes.

    Ini Alasan Erick Thohir Pecat Shin Tae-yong

    PSSI resmi memutus hubungan kerja Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia, Senin (6/1/2024).

    Melalui konferensi pers yang digelar, Ketua PSSI, Erick Thohir, menyampaikan secara langsung keputusan berat ini.

    Diketahui sebelumnya, kabar PHK Shin Tae-yong sudah bocok ke publik.

    BREAKING NEWS: Resmi Erick Tohir Pecat Shin Tae Yong, Siapa Sosok Penggantinya? (tribunnews.com)

    Di media sosial, para pecinta sepak bola Timnas Indonesia terbelah menjadi dua kubu, yang pro dan kontra terhadap pemecatan Shin Tae-yong.

    Namun kini PSSI sudah mantap menentukan keputusannya berdasarkan evaluasi yang dilakukan.

    “Pak Sumardji sudah bertemu Shin Tae-yong tadi pagi dan Shin Tae-yong sudah menerima surat menyuratnya,” ucap Erick Thohir di depan awak media.

    “Nanti tentu ada proses yang berikutnya mengenai hubungan kita yang sudah berakhir dan saya mengucapkan sekali lagi terima kasih,” imbuhnya.

    PSSI juga sudah memiliki calon pengganti Shin Tae-yong sebagai juru taktik.

    Mereka akan segera mengumumkannya dalam waktu dekat.

    “Kami sudah mendapatkan calonnya nanti nanti kita undang semua media pada tanggal 12,” kata Erick Thohir.

    Pergantian pelatih ini menurut PSSI adalah hal yang wajar dan diambil semata-mata demi target Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026.

    “Target utamanya Piala Dunia, dan keputusan ini bukan karena Timnas ini milik siapa-siapa, tapi milik Indonesia,” ujar Erick Thohir.

    Deretan Prestasi Shin Tae-yong Bersama Timnas Indonesia

    Kedatangan Shin Tae-yong memang mengubah perwajahan sepak bola Indonesia.

    Shin Tae-yong tercatat menjadi pelatih skuad Garuda semenjak Desember 2019. 

    PSSI menunjuk pelatih Shin Tae-yong untuk menggantikan Simon McMenemny. 

    Shin datang kurang dari dua tahun setelah menukangi timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018. 

    Shin awalnya menukangi timnas Indonesia U20 yang tadinya disiapkan turun untuk Piala Dunia U20 2021. 

    Setelah itu, ia menangani timnas u23 dan juga timnas senior. 

    Laga pertama Shin menangani timnas U20 adalah pada laga persahabatan kontra Bulgaria pada September 2020 di tengah pandemi. 

    Beberapa pemain yang ketika itu sudah menjadi bagian skuadnya adalah Rizky Ridho dan Pratama Arhan, dua pilar yang sampai sekarang masih jadi bagian timnas senior. 

    Kemenangan pertama Shin di level apapun bagi timnas Garuda datang kala Tim U20 mengalahkan Qatar 2-1 masih dalam rangkaian laga persiapan jelang turnamen Piala Dunia U20. 

    Brylian Aldama dan Supriadi menjadi pencetak gol-gol Garuda Muda pada laga yang berlangsung pada 17 September 2020 tersebut. 

    Sementara, debut Shin di timnas senior adalah pertandingan persahabatan kontra Oman pada Mei 2021 yang berakhir dengan kekalahan 1-3. 

    Gol pertama Timnas senior di bawah asuhan STY datang dari upaya Evan Dimas pada laga tersebut. 

    Pertandingan kompetitif pertama Timnas senior di bawah Shin datang kala Garuda bermain imbang 2-2 lawan Thailand di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2022 pada Juni 2021. 

    Kemenangan pertama Shin bersama Garuda adalah hasil 2-1 melawan Taiwan pada Oktober 2021 yang menjadi laga kualifikasi pertama Piala Asia 2022. 

    Ramai Rumakiek dan Evan Dimas menjadi pencetak gol Garuda hari itu. 

    Shin secara total menangani timnas Indonesia senior sebanyak 57 kali. 

    Ia juga tercatat menukangi timnas U23 sebanyak 21 kali, timnas U19 sebanyak 18 kali, dan timnas U20 sebanyak 14 kali. 

    Beberapa pencapaian Shin adalah berhasil membawa Timnas Indonesia lolos dari fase grup Piala Asia, untuk kali pertama sepanjang sejarah Garuda melenggang ke babak knockout turnamen. 

    STY juga membawa Timnas U23 lolos untuk kali pertama ke semifinal Piala Asia U23 di mana ia menyingkirkan negara asalnya, Korea Selatan. 

    Timnas U23 Indonesia bahkan hanya terpaut satu kemenangan dari tampil di Olimpiade Paris 2024. 

    Di bawah asuhannya, Garuda juga bermain untuk kali pertama di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. 

    Prestasi Shin Tae-yong bersama Timnas Indonesia: 

    Runners up Piala AFF 2020 

    Medali perunggu SEA Games 2021 

    Runners Up Piala AFF U23 2023 

    Babak 16 besar Piala Asia 2023 

    Fase grup Piala Asia U20 2023 

    Semifinalis Piala Asia U23 2024 

    Lolos ke Piala Asia 2027 

    Lolos ke Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026

    (*)

  • Ternyata PSSI Ingin Memecat Shin Tae-yong Sebelum Duel China Vs Indonesia, Ini Kata Erick Thohir

    Ternyata PSSI Ingin Memecat Shin Tae-yong Sebelum Duel China Vs Indonesia, Ini Kata Erick Thohir

    Ternyata PSSI Ingin Memecat Shin Tae-yong Sebelum Duel China Vs Indonesia, Ini Kata Erick Thohir

    TRIBUNJATENG.COM – Ketua Umum PSSI, Erick Thohir menyebut hubungan PSSI dan Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong sudah lama tidak harmonis, Senin (6/1/2025).

    Hal itu disampaikan Erick Thohir dalam konferensi pers yang digelar bersama awak media.

    Erick Thohir menyebut ketidakcocokan PSSI dengan Shin Tae-yong bermula sebelum laga China vs Indonesia di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.

    BREAKING NEWS: Resmi Erick Tohir Pecat Shin Tae Yong, Siapa Sosok Penggantinya? (tribunnews.com)

    Dalam laga tersebut, Timnas Indonesia menelan kekalahan tragis dengan skor 2-1.

    Padahal di atas kertas Timnas Indonesia memiliki kesempatan untuk memetik poin.

    Taktik dan pilihan susunan pemain oleh Shin Tae-yong pada laga tersebut juga banyak dikritik.

    Thom Haye dan Malik Risaldi yang bermain bagus melawan Bahrain dibangkucadangkan.

    Sandy Walsh yang on fire juga diganti oleh Shayne Pattynama yang tampil kurang optimal di bek kiri.

    Setelah laga lawan China, PSSI sebenarnya ingin memecat Shin Tae-yong.

    Namun karena alasan waktu yang terlalu mepet, PSSI menundanya hingga hari ini.

    “Bahkan sebelum pertandingan Indonesia lawan China cuma waktunya terlalu mepet waktu itu,”

    “Dan yang terbaik ya hari ini karena kita masih punya waktu dua bulan setengah untuk persiapan,” kata Erick Thohir.

    Kini PSSI sudah mantap menentukan keputusannya untuk memecat Shin Tae-yong berdasarkan evaluasi yang dilakukan.

    “Pak Sumardji sudah bertemu Shin Tae-yong tadi pagi dan Shin Tae-yong sudah menerima surat menyuratnya,” ucap Erick Thohir di depan awak media.

    “Nanti tentu ada proses yang berikutnya mengenai hubungan kita yang sudah berakhir dan saya mengucapkan sekali lagi terima kasih,” imbuhnya.

    PSSI juga sudah memiliki calon pengganti Shin Tae-yong sebagai juru taktik.

    Mereka akan segera mengumumkannya dalam waktu dekat.

    “Kami sudah mendapatkan calonnya nanti nanti kita undang semua media pada tanggal 12,” kata Erick Thohir.

    Pergantian pelatih ini menurut PSSI adalah hal yang wajar dan diambil semata-mata demi target Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026.

    “Target utamanya Piala Dunia, dan keputusan ini bukan karena Timnas ini milik siapa-siapa, tapi milik Indonesia,” ujar Erick Thohir.

    Deretan Prestasi Shin Tae-yong Bersama Timnas Indonesia

    Kedatangan Shin Tae-yong memang mengubah perwajahan sepak bola Indonesia.

    Shin Tae-yong tercatat menjadi pelatih skuad Garuda semenjak Desember 2019. 

    PSSI menunjuk pelatih Shin Tae-yong untuk menggantikan Simon McMenemny. 

    Shin datang kurang dari dua tahun setelah menukangi timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018. 

    Shin awalnya menukangi timnas Indonesia U20 yang tadinya disiapkan turun untuk Piala Dunia U20 2021. 

    Setelah itu, ia menangani timnas u23 dan juga timnas senior. 

    Laga pertama Shin menangani timnas U20 adalah pada laga persahabatan kontra Bulgaria pada September 2020 di tengah pandemi. 

    Beberapa pemain yang ketika itu sudah menjadi bagian skuadnya adalah Rizky Ridho dan Pratama Arhan, dua pilar yang sampai sekarang masih jadi bagian timnas senior. 

    Kemenangan pertama Shin di level apapun bagi timnas Garuda datang kala Tim U20 mengalahkan Qatar 2-1 masih dalam rangkaian laga persiapan jelang turnamen Piala Dunia U20. 

    Brylian Aldama dan Supriadi menjadi pencetak gol-gol Garuda Muda pada laga yang berlangsung pada 17 September 2020 tersebut. 

    Sementara, debut Shin di timnas senior adalah pertandingan persahabatan kontra Oman pada Mei 2021 yang berakhir dengan kekalahan 1-3. 

    Gol pertama Timnas senior di bawah asuhan STY datang dari upaya Evan Dimas pada laga tersebut. 

    Pertandingan kompetitif pertama Timnas senior di bawah Shin datang kala Garuda bermain imbang 2-2 lawan Thailand di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2022 pada Juni 2021. 

    Kemenangan pertama Shin bersama Garuda adalah hasil 2-1 melawan Taiwan pada Oktober 2021 yang menjadi laga kualifikasi pertama Piala Asia 2022. 

    Ramai Rumakiek dan Evan Dimas menjadi pencetak gol Garuda hari itu. 

    Shin secara total menangani timnas Indonesia senior sebanyak 57 kali. 

    Ia juga tercatat menukangi timnas U23 sebanyak 21 kali, timnas U19 sebanyak 18 kali, dan timnas U20 sebanyak 14 kali. 

    Beberapa pencapaian Shin adalah berhasil membawa Timnas Indonesia lolos dari fase grup Piala Asia, untuk kali pertama sepanjang sejarah Garuda melenggang ke babak knockout turnamen. 

    STY juga membawa Timnas U23 lolos untuk kali pertama ke semifinal Piala Asia U23 di mana ia menyingkirkan negara asalnya, Korea Selatan. 

    Timnas U23 Indonesia bahkan hanya terpaut satu kemenangan dari tampil di Olimpiade Paris 2024. 

    Di bawah asuhannya, Garuda juga bermain untuk kali pertama di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. 

    Prestasi Shin Tae-yong bersama Timnas Indonesia: 

    Runners up Piala AFF 2020 

    Medali perunggu SEA Games 2021 

    Runners Up Piala AFF U23 2023 

    Babak 16 besar Piala Asia 2023 

    Fase grup Piala Asia U20 2023 

    Semifinalis Piala Asia U23 2024 

    Lolos ke Piala Asia 2027 

    Lolos ke Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026

    (*)

  • Ini Alasan Erick Thohir Pecat Shin Tae-yong: Demi Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia 2026

    Ini Alasan Erick Thohir Pecat Shin Tae-yong: Demi Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia 2026

    Ini Alasan Erick Thohir Pecat Shin Tae-yong: Demi Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia 2026

    TRIBUNJATENG.COM – PSSI resmi memutus hubungan kerja Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia, Senin (6/1/2024).

    Melalui konferensi pers yang digelar, Ketua PSSI, Erick Thohir, menyampaikan secara langsung keputusan berat ini.

    Diketahui sebelumnya, kabar PHK Shin Tae-yong sudah bocok ke publik.

    Grafis Shin Tae-yong Dipecat dari Kursi Pelatih Timnas Indonesia? (Tribun Jateng / Bram Kusuma)

    Di media sosial, para pecinta sepak bola Timnas Indonesia terbelah menjadi dua kubu, yang pro dan kontra terhadap pemecatan Shin Tae-yong.

    Namun kini PSSI sudah mantap menentukan keputusannya berdasarkan evaluasi yang dilakukan.

    “Pak Sumardji sudah bertemu Shin Tae-yong tadi pagi dan Shin Tae-yong sudah menerima surat menyuratnya,” ucap Erick Thohir di depan awak media.

    “Nanti tentu ada proses yang berikutnya mengenai hubungan kita yang sudah berakhir dan saya mengucapkan sekali lagi terima kasih,” imbuhnya.

    PSSI juga sudah memiliki calon pengganti Shin Tae-yong sebagai juru taktik.

    Mereka akan segera mengumumkannya dalam waktu dekat.

    “Kami sudah mendapatkan calonnya nanti nanti kita undang semua media pada tanggal 12,” kata Erick Thohir.

    Pergantian pelatih ini menurut PSSI adalah hal yang wajar dan diambil semata-mata demi target Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026.

    “Target utamanya Piala Dunia, dan keputusan ini bukan karena Timnas ini milik siapa-siapa, tapi milik Indonesia,” ujar Erick Thohir.

    Deretan Prestasi Shin Tae-yong Bersama Timnas Indonesia

    Kedatangan Shin Tae-yong memang mengubah perwajahan sepak bola Indonesia.

    Shin Tae-yong tercatat menjadi pelatih skuad Garuda semenjak Desember 2019. 

    PSSI menunjuk pelatih Shin Tae-yong untuk menggantikan Simon McMenemny. 

    Shin datang kurang dari dua tahun setelah menukangi timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018. 

    Shin awalnya menukangi timnas Indonesia U20 yang tadinya disiapkan turun untuk Piala Dunia U20 2021. 

    Setelah itu, ia menangani timnas u23 dan juga timnas senior. 

    Laga pertama Shin menangani timnas U20 adalah pada laga persahabatan kontra Bulgaria pada September 2020 di tengah pandemi. 

    Beberapa pemain yang ketika itu sudah menjadi bagian skuadnya adalah Rizky Ridho dan Pratama Arhan, dua pilar yang sampai sekarang masih jadi bagian timnas senior. 

    Kemenangan pertama Shin di level apapun bagi timnas Garuda datang kala Tim U20 mengalahkan Qatar 2-1 masih dalam rangkaian laga persiapan jelang turnamen Piala Dunia U20. 

    Brylian Aldama dan Supriadi menjadi pencetak gol-gol Garuda Muda pada laga yang berlangsung pada 17 September 2020 tersebut. 

    Sementara, debut Shin di timnas senior adalah pertandingan persahabatan kontra Oman pada Mei 2021 yang berakhir dengan kekalahan 1-3. 

    Gol pertama Timnas senior di bawah asuhan STY datang dari upaya Evan Dimas pada laga tersebut. 

    Pertandingan kompetitif pertama Timnas senior di bawah Shin datang kala Garuda bermain imbang 2-2 lawan Thailand di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2022 pada Juni 2021. 

    Kemenangan pertama Shin bersama Garuda adalah hasil 2-1 melawan Taiwan pada Oktober 2021 yang menjadi laga kualifikasi pertama Piala Asia 2022. 

    Ramai Rumakiek dan Evan Dimas menjadi pencetak gol Garuda hari itu. 

    Shin secara total menangani timnas Indonesia senior sebanyak 57 kali. 

    Ia juga tercatat menukangi timnas U23 sebanyak 21 kali, timnas U19 sebanyak 18 kali, dan timnas U20 sebanyak 14 kali. 

    Beberapa pencapaian Shin adalah berhasil membawa Timnas Indonesia lolos dari fase grup Piala Asia, untuk kali pertama sepanjang sejarah Garuda melenggang ke babak knockout turnamen. 

    STY juga membawa Timnas U23 lolos untuk kali pertama ke semifinal Piala Asia U23 di mana ia menyingkirkan negara asalnya, Korea Selatan. 

    Timnas U23 Indonesia bahkan hanya terpaut satu kemenangan dari tampil di Olimpiade Paris 2024. 

    Di bawah asuhannya, Garuda juga bermain untuk kali pertama di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. 

    Prestasi Shin Tae-yong bersama Timnas Indonesia: 

    Runners up Piala AFF 2020 

    Medali perunggu SEA Games 2021 

    Runners Up Piala AFF U23 2023 

    Babak 16 besar Piala Asia 2023 

    Fase grup Piala Asia U20 2023 

    Semifinalis Piala Asia U23 2024 

    Lolos ke Piala Asia 2027 

    Lolos ke Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026

    (*)

  • Klasemen PSIS Semarang Setelah Kalahkan Persik Kediri, Mahesa Jenar Merangkak Naik

    Klasemen PSIS Semarang Setelah Kalahkan Persik Kediri, Mahesa Jenar Merangkak Naik

    Klasemen PSIS Semarang Setelah Kalahkan Persik Kediri, Mahesa Jenar Merangkak Naik

    TRIBUNJATENG.COM – PSIS Semarang memenangkan pertandingan tandang melawan Persik Kediri dalam lanjutan pekan ke-11 Liga 1, Sabtu (23/11/2024).

    Bermain di Stadion Brawijaya, Kediri, PSIS Semarang menumbangkan tuan rumah dengan skor tipis 0-1.

    Gol sematawayang pada laga kali ini dicetak oleh Evandro Brandao menit ke-89.

    Aksi pemain PSIS Semarang Haykal Alhafiz (Rompi Hijau) dibayangi rekan setimnya, Fernandinho dalam latihan tim di Lapangan Wisesa Mranggen Demak, Rabu (13/11/2024). (TRIBUN JATENG/ F Ariel Setiaputra)

    Memanfaatkan umpan Diarra yang melakukan penetrasi ke kotak penalti, Evandro dengan mudah menyontek bola.

    Gol ini sangat istimewa bagi Evandro Brandao dan PSIS Semarang.

    Pasalnya gol tercipta di laga debut Evandro sekaligus menyumbangkan 3 poin untuk Mahesa Jenar.

    Evandro baru bisa menjalani laga debut di pekan ke-11 karena mengalami cedera saat latihan pertama bersama PSIS Semarang.

    Namun setelah pulih, Evandro yang bermain dari bangku cadangan langsung memberikan dampak positif untuk klub.

    Atas hasil ini PSIS Semarang berhak naik ke posisi 13 klasemen Liga 1.

    Klub berjuluk Mahesa Jenar mengoleksi 10 poin dari 11 pertandingan.

    Sedangkan Persik Kediri tertahan di posisi ke-10 klasemen sementara.

    Perolehan poin Macan Putih masih tetap 15 dari 11 laga yang dimainkan.

    Klasemen PSIS Semarang di BRI Liga 1 (istimewa)

    Jalannya Pertandingan

    Persik Kediri yang tampil sebagai tim tuan rumah langsung menekan pertahanan PSIS Semarang setelah peluit tanda pertandingan dimulai.

    Setelah melakukan serangan, Persik langsung mendapatkan peluang melalui Ezra Walian yang memberikan ancaman ke gawang, tetapi tendangannya masih mampu dihalau Syahrul Trisna.

    Pertandingan baru memasuki menit ke-3, Persik lagi-lagi mendapatkan peluang mealalui Majed Osman yang tepat melakukan tendangan ke arah gawang dari sisi kanan.

    Akan tetapi, tendangannya masih mampu dihalau oleh Syahrul.

    Setelah ditekan, PSIS mencoba keluar dari tekanan, tetapi mereka cukup kesulitan.

    Justu pada menit ke-8, Persik kembali mendapatkan peluang kembali melalui tendangan bebas tepat di depan garis kotak penalti PSIS.

    Namun, tendangan dari Ze Valente masih membentur pagar hidup PSIS, sehingga belum juga ada gol tercipta.

    Pada menit ke-12, PSIS akhirnya mendapatkan peluang pertama melalui serangan balik yang dilakukan Gali Freitas.

    Saat berhasil membawa bola hingga pertahanan Persik, Gali mencoba mengumpan bola ke Alfeandra Dewangga yang berada di kotak penalti.

    Tetapi, Dewangga justru terjatuh karena langsung dihadang oleh tiga pemain Persik, sehingga belum juga ada perubahan skor hingga memasuki menit ke-18.

    Pada menit ke-26, Persik mendapatkan peluang emas melalui tendangan keras Ramiro Fergonzi yang langsung mengarah ke gawang Persik, tetapi bola masih mampu ditepis Syahrul Trisna.

    Namun, bola tepisan tersebut jatuh ke kaki Hugo Samir yang berada di depan gawang, tetapi tendangan Hugo yang mengarah ke gawang, lagi-lagi mampu dihalau Syahrul.

    PSIS mencoba keluar dari tekanan dan akhirnya mereka mendapatkan peluang emas melalui serangan balik cepat yang dilakukan gali Freitas pada menit ke-29.

    Gali membawa bola seorang diri ke kotak penalti, tetapi saat ia mencoba menendang bola dengan keras, ia langsung dihadang, sehingga belum ada peluang berbuah manis.

    Jual beli serangan terlihat hingga memasuki menit ke-34, karena kedua tim masih cukup penasaran.

    Persik masih memimpin pertandingan pada laga ini, tetapi mereka masih kesulitan membobol gawang PSIS.

    Bahkan pada menit ke-41, peluang emas didapatkan kembali melalui tendangan keras Majed Osman ke arah gawang, tetapi tendangan tersebut masih berada di atas mistar gawang.

    Tim berjulukan Macan Putih ini masih penasaran dan terus menekan pertahanan PSIS, tetapi serangan dari Hugo, Majed, hingga Ramiro belum juga ada yang mampu bersarang ke arah gawang.

    Bahkan dalam tambahan waktu satu menit Majed Osman lagi-lagi mencoba melakukan tendangan keras ke arah gawang dari luar kotak penalti, tetapi si kulit bundar masih berada di atas mistar gawang.

    Untuk itu, belum juga ada gol yang tercipta hingga babak pertama berakhir, dan ini masih berakhir dengan skor kaca mata 0-0 pada babak pertama ini.

    Babak Kedua

    PSIS mencoba melakukan pergantian pemain untuk bermain lebih berani dalam laga ini, tetapi mereka masih belum bisa keluar dari tekanan Persik.

    Tim tuan rumah masih menguasai permainanhingga memasuki menit ke-50, bahkan peluang didapatkan Majed Osman di depan gawang.

    Namun, tendangan Majed Osman dari kotak penalti itu masih gagal mengarah ke gawang, karena tendangannya tak begitu kuat akibat rumput yang dipijaknya membuat dia kesulitan berputar, sehingga bola masih dengan mudah didekap Syahrul

    Bahkan pada menit ke-55, Majed kembali mendapatkan peluang mengarah ke gawang, tetapi bola masih mampu ditangkap oleh Syahrul, sehingga Persik belum juga mampu membobol gawang PSIS.

    PSIS pun mencoba menyerang ke gawang Persik melalui Gali, tetapi pergerakannya masih mampu dibaca tim tuan rumah.

    Untuk itu, hingga memasuki menit ke-67, belum juga ada gol yang mampu disarangkan ke gawang.

    Bahkan tendangan spekulasi dilakukan oleh Gali dari luar kotak penalti, tetapi tendangannya masih jauh berada di atas sisi kiri mistar gawang.

    Pada menit ke-73, Riyatno Abiyoso mendapatkan peluang emas setelah menerima umpan dari Fergonzi, tetapi sundulannya masih dengan mudah dibawa oleh Syahrul Trisna, sehingga belum ada perubahan skor.

    Persik masih memimpin dan menyerang pertahanan PSIS hingga memasuki menit ke-81, tetapi tak juga ada gol yang mampu disarangkan ke gawang.

    Justru PSIS Semarang yang akhirnya keluar dari tekanan Persik dan mampu mencetak gol melalui Boubakary Diarra Evandro Brandao pada menit ke-89.

    Dalam tambahan waktu empat menit, laga sempat panas karena pemain Persik sempat beradu mulut dengan pemain PSIS.

    Drama pun terjadi pada laga ini, saat Persik mencoba melakukan serangan cepat, tetapi kaki Mohammad Khanafi mengenai kepala Syahrul Trisna, sehingga kiper PSIS tersebut emosi.

    Syahrul Trisna pun bangun dan langsung menyundul kepala Khanafi, sehingga wasit pun mengeluarkan kartu merah buat Syahrul Trisna.

    Dengan begitu, Syahrul Trisna diusir dari lapangan pada menit ke-90+4, sehingga perubahan pemain langsung dilakukan.

    Dan dengan cepat Brandon Scheunemann langsung menjadi pengganti kiper, dan PSIS pun keluar sebagai pemenang pada laga penuh drama di akhir pertandingan ini.

    Persik Kediri Vs PSIS Semarang 0-1 (Evandro Brandao 89′)

    Persik Kediri (4-2-4): 1-Leonardo Navacchio; 16-Al Hamra Hehanussa, 3-Francisc Pereira Varneiro, 78-Vava Mario (2-Dede 75′), 7-Yusuf Meilana; 10-Ze Valente, 32-Rohit Chand; 8-Ezra Walian, 28-Hugo Samir (21-Riyatno Abiyoso 60′), 17-Majed Osman (6-Krisna Bayu Ott 75′), 9-Ramiro Fergonzi

    Cadangan: 13-Farid Aditama, 55-Evan Dimas, 24-Ahmad Agung Setia, 77-Rifqi Ray, 2-Dede Sapari, 33-Husna Al Malik, 15-Zikri Ferdiansyah, 4-Brendo Lucas da Silva Estevam, 97-Mohammad Khanafi, 11-Ady Eko Jayanto, 21-Riyatno Abiyoso, 6-Krisna Bayu Otto

    Pelatih: Marcelo Rospide

    PSIS Semarang (4-3-3): 26-Syahrul Trisna; 5- Joao Vitor Ferrari SIlva, 6-Lucas Baretto, 25-Moch Sandy Ferizal, 27-Zalnando; 19-Alfeandra Dewangga, 21-Boubakary Diarra, 29-Septian David; 12-Aulia Rahman Arif (68-Tri Setiawan 46′), 7-Gali Freitas, 14-Riyan Ardiansyah

    Cadangan: 56-Ridho Syuhada, 16-Reiva Apriliansyah, 20-Brandon Marsel Scheunemann, 68-Tri Setiawan, 10-Evandro Elmer De Carvalho Brandao, 80-Taufee Skandari, 72-Zico Uldha Febrianatta, 24-Muhamad Wildan Ramdhani Nugraha, 52-Muhammad Rizky Darmawan, 3-Mohammad Haykal Alhafiz, 97-Fernando Jose Gomes Junior, 45-Ahmad Syiha Buddin

    Pelatih: Gilbert Agius

    (*)