Tag: Eva Dwiana

  • Pemkot Bandarlampung Ajak Generasi Muda Lebih Cinta Budaya Lokal lewat Pawai Tari Ngigel

    Pemkot Bandarlampung Ajak Generasi Muda Lebih Cinta Budaya Lokal lewat Pawai Tari Ngigel

    JAKARTA – Pemerintah Kota Bandarlampung kembali menunjukkan komitmennya dalam pelestarian budaya lokal dengan menggelar Pawai Budaya Tari Ngigel, Minggu, 3 Agustus.

    Dalam kegiatan tersebut, Wali Kota Bandarlampung, Eva Dwiana, mengajak generasi muda—terutama kalangan milenial dan Gen Z—untuk lebih mengenal, mencintai, dan mempromosikan budaya khas Lampung.

    “Anak muda di Bandarlampung harus semakin paham dengan budaya daerahnya sendiri. Mari kita kenalkan budaya Lampung ke wisatawan, baik dari dalam maupun luar negeri,” ujar Eva usai pawai budaya berlangsung.

    Kegiatan ini tidak hanya bertujuan melestarikan kesenian tradisional, tetapi juga memperkuat kebanggaan terhadap identitas lokal. Eva menekankan pentingnya menjaga warisan budaya yang telah diwariskan turun-temurun oleh para leluhur.

    Tari Ngigel sendiri menjadi ikon utama dalam acara tersebut. Tarian tradisional ini menggambarkan kekayaan dan keunikan tradisi masyarakat Lampung, serta menjadi salah satu simbol penting dalam kebudayaan daerah.

    “Lampung punya kekayaan budaya yang luar biasa. Bukan hanya seni tari, tapi juga kuliner khas seperti Sekubal yang harus kita jaga keberadaannya,” tambahnya.

    Selain sebagai ajang pelestarian budaya, pawai ini juga menjadi sarana mempererat hubungan antarwarga kota. Kegiatan ini melibatkan berbagai elemen masyarakat, mulai dari perwakilan instansi pemerintah, kecamatan, hingga komunitas budaya.

    “Kita ingin semua warga, dari berbagai latar belakang suku dan agama, bisa terlibat dan merasa memiliki kebudayaan Lampung. Ini juga sekaligus memperkuat silaturahmi di tengah masyarakat,” jelas Eva.

    Melalui kegiatan seperti ini, Pemerintah Kota Bandarlampung berharap masyarakat semakin aktif terlibat dalam upaya pelestarian budaya, serta berkontribusi dalam pengembangan pariwisata berbasis budaya di Provinsi Lampung.

  • Sekubal Raksasa Pecahkan Rekor Dunia MURI, Wali Kota Eva Dwiana: Ini Hadiah untuk Masyarakat

    Sekubal Raksasa Pecahkan Rekor Dunia MURI, Wali Kota Eva Dwiana: Ini Hadiah untuk Masyarakat

    Lebih lanjut, Eva Dwiana menyampaikan harapannya agar pencapaian ini tidak hanya menjadi catatan sejarah, tapi juga pijakan untuk mengangkat budaya Lampung ke kancah nasional bahkan internasional.

    “Melalui pencapaian ini, kami ingin mengenalkan budaya Lampung secara lebih luas. Tidak hanya sekubal dan siger, tapi juga tarian, musik, serta kulinernya,” tuturnya.

    Dia menyampaikan apresiasi kepada masyarakat yang menunjukkan antusiasme tinggi dalam menyukseskan acara tersebut. Eva berharap, ke depan, semakin banyak rekor baru yang tercipta dari kekayaan budaya Lampung.

    “Meski kita kota besar, kita tetap bangga dengan akar budaya. Setelah sekubal, siapa tahu nanti bisa kita angkat tapis, siger, hingga tarian khas kita,” ujarnya penuh semangat.

    Menurut dia, pelestarian budaya tidak hanya soal mengenang masa lalu, tapi bisa menjadi kekuatan untuk menjangkau dunia jika dikelola dengan kreatif dan kolaboratif.

    Sebagai informasi, sekubal adalah makanan tradisional Lampung berbahan dasar ketan dan santan, yang dibungkus daun pisang lalu dikukus. Dalam rekor MURI kali ini, sekubal disusun menjadi satu rangkaian panjang menyerupai ular, menjadikannya tampil beda dari biasanya.

    Rekor ini pun menambah daftar prestasi Pemerintah Kota Bandar Lampung dalam mengangkat warisan budaya daerah. Pemkot berharap, pencapaian ini dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus menjaga dan mengembangkan kekayaan tradisi lokal Lampung.

     

     

  • Bandar Lampung Expo 2025 Resmi Dibuka, Wali Kota Eva Dwiana Tekankan Dukungan UMKM dan Pembangunan Kota

    Bandar Lampung Expo 2025 Resmi Dibuka, Wali Kota Eva Dwiana Tekankan Dukungan UMKM dan Pembangunan Kota

    Dalam sambutannya, Eva Dwiana menyampaikan apresiasinya terhadap antusiasme warga yang turut meramaikan pembukaan acara.

    Dia menekankan pentingnya peran Bandar Lampung Expo sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi daerah, terutama sektor UMKM.

    “Kami ingin Bandar Lampung Expo menjadi ajang promosi bagi pelaku UMKM, ruang hiburan bagi masyarakat, serta simbol semangat pembangunan kota. Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung suksesnya acara ini,” ujar Eva.

    Dia juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama membangun Kota Bandar Lampung, agar program-program pemerintah dapat dirasakan secara merata dan berkelanjutan.

  • Kisah Sedih Rizky, Haji dalam Usia Muda untuk Gantikan Ibunda yang Telah Tiada

    Kisah Sedih Rizky, Haji dalam Usia Muda untuk Gantikan Ibunda yang Telah Tiada

    Kepergian Rizky bukan hanya tentang menggantikan peran sang ibu, tapi juga menjadi simbol dari keteguhan hati dan pengabdian anak kepada orang tua. Meski masih muda, Rizky menyadari betul arti dari perjalanan suci ini.

    Dengan langkah pasti dan doa dalam hati, Rizky Ramadan siap menjalani ibadah haji pertamanya. Di antara jutaan jemaah yang berangkat tahun ini, namanya mungkin tidak menonjol. Namun kisahnya, tentang cinta kepada ibu dan pengabdian sebagai anak, pasti akan meninggalkan kesan yang dalam.

    “InsyaAllah saya akan menjalankan ibadah ini dengan sepenuh hati. Saya ingin mendoakan ibu di setiap langkah saya di sana,” ucapnya.

    Sementara itu, Pemerintah Kota Bandar Lampung turut memberikan perhatian kepada seluruh jemaah haji yang akan berangkat. Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana, menyerahkan tali asih berupa uang tunai sebesar Rp750 ribu dan perlengkapan haji untuk para calon jemaah.

    “Kami berharap para jemaah bisa menjalankan ibadah haji dengan lancar dan pulang sebagai haji yang mabrur,” ucap Eva Dwiana.

    Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Bandar Lampung, Makmur, menyampaikan bahwa persiapan keberangkatan jemaah telah rampung 99 persen. Pelunasan biaya telah selesai, dan perlengkapan seperti koper akan segera didistribusikan.

    “Kloter pertama akan berangkat pada 4 Mei dengan jumlah 393 orang. Kloter selanjutnya akan diberangkatkan pada tanggal 12, 14, dan 18 Mei,” ujar Makmur.

     

  • Bayi Terlantar Ditemukan di Bandar Lampung, Wali Kota Janji Bakal Rawat

    Bayi Terlantar Ditemukan di Bandar Lampung, Wali Kota Janji Bakal Rawat

    Liputan6.com, Lampung – Warga Kelurahan Bumi Kedamaian, Bandar Lampung, digemparkan oleh penemuan seorang bayi laki-laki yang tergeletak dalam kondisi lemah dan kedinginan, Rabu sore (30/4/2025). Bayi tersebut pertama kali ditemukan sekitar pukul 16.00 WIB oleh seorang anak, kemudian dilaporkan kepada warga sekitar.

    Saat ditemukan, bayi mungil itu memiliki berat 2,6 kilogram dan panjang 46 sentimeter, dengan kondisi tali pusar yang sudah terpotong. Tak lama setelah laporan diterima, bayi langsung dibawa ke RSUD A. Dadi Tjokrodipo untuk mendapat penanganan medis. “Sore tadi Bunda dapat laporan dari Camat Kedamaian. Langsung saya minta agar bayi segera dibawa ke rumah sakit untuk diperiksa,” ujar Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana, saat menjenguk sang bayi.

    Eva Dwiana menunjukkan kepeduliannya dengan langsung datang menjenguk bayi tersebut di rumah sakit. Dia memastikan kondisi bayi dalam keadaan sehat, meski masih harus menjalani perawatan sementara di bawah pengawasan tenaga medis.

    “Alhamdulillah kondisi adek bayi sehat. Saat ini, bayi sudah menjadi tanggung jawab Pemerintah Kota Bandar Lampung,” ungkapnya.

    Tak hanya merawat, Wali Kota Eva Dwiana juga memberi nama untuk bayi laki-laki tersebut: Apriansyah. Nama itu diambil sebagai bentuk kasih sayang sekaligus harapan agar bayi bisa tumbuh menjadi pribadi yang kuat dan bahagia.

    Wajah haru tak bisa disembunyikan dari raut Eva saat menatap sang bayi. Dia berharap orang tua atau keluarga bayi bisa segera ditemukan, namun tetap berkomitmen memberi perlindungan penuh.

    “Tak bisa berkata-kata, Bunda sedih sekali. Sampai sekarang orang tua atau keluarga bayi belum diketahui keberadaannya,” tutupnya.

    Heboh Bayi Kembar 3 Lahir di Majenang, Cilacap

  • Banjir Hebat Landa Bandar Lampung, Tiga Warga Tewas

    Banjir Hebat Landa Bandar Lampung, Tiga Warga Tewas

    Bandar Lampung, Beritasatu.com – Hujan deras yang mengguyur Kota Bandar Lampung mengakibatkan banjir hebat yang merendam ribuan rumah warga. Kabar duka menyelimuti, tiga orang dilaporkan meninggal dunia akibat terseret arus banjir.

    Wilayah yang terdampak paling parah akibat banjir di Bandar Lampung ini adalah Kelurahan Panjang Utara dan Panjang Selatan, Kecamatan Panjang. Di kawasan tersebut, ketinggian air banjir mencapai 70 sentimeter hingga satu meter, melumpuhkan aktivitas warga dan menyebabkan kerusakan harta benda yang signifikan.

    Selain curah hujan yang tinggi, banjir ini juga diperparah oleh meluapnya sejumlah sungai yang melintasi area pemukiman. Saluran air yang tersumbat dan banyaknya bangunan yang berdiri di atas gorong-gorong turut memperburuk situasi banjir di Bandar Lampung.

    Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandar Lampung, tercatat sebanyak 3.094 rumah warga terdampak banjir. Puluhan rumah di Kelurahan Panjang Utara masih terendam hingga Senin siang, dengan genangan air mencapai ketinggian 30 sentimeter.

    Suwandi (55), seorang warga yang rumahnya ikut terendam banjir, menceritakan detik-detik banjir terjadi saat ia hendak menunaikan salat Subuh.

    “Arusnya sangat deras, air langsung naik hingga selutut. Ini banjir paling parah sejak 10 tahun terakhir,” ujarnya kepada wartawan, Senin (21/4/2025), terkait banjir Bandar Lampung ini.

    Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana segera turun ke lokasi untuk meninjau langsung kondisi warganya yang terdampak banjir. Ia mengimbau masyarakat untuk tetap bersabar dan meyakinkan bahwa pemerintah akan terus berupaya memberikan bantuan terbaik.

    “Kami akan salurkan bantuan berupa nasi, air mineral, beras, dan uang untuk bersih-bersih,” kata Eva saat melakukan kunjungan ke lokasi banjir di Bandar Lampung.

    Ia juga menambahkan bahwa satuan tugas penanggulangan bencana akan terus siaga untuk memantau perkembangan situasi dan membantu proses evakuasi maupun pembersihan pascabanjir.

    Petugas dari BPBD, kepolisian, serta instansi terkait lainnya telah dikerahkan untuk membantu warga membersihkan sisa lumpur dan puing-puing akibat banjir yang melanda Bandar Lampung.

    Adapun tiga korban jiwa yang dilaporkan meninggal dunia akibat banjir ini adalah:

    Piyan (15), ditemukan meninggal dunia di bawah mobil.Diding (45), juga ditemukan bersama Piyan di lokasi yang sama.Kunawati (59), ditemukan meninggal dunia tertimpa lemari di dalam rumahnya akibat banjir di Bandar Lampung.

  • Jelang Mudik Lebaran 2025, Pemkot Bandar Lampung Siapkan 9 Posko Keamanan

    Jelang Mudik Lebaran 2025, Pemkot Bandar Lampung Siapkan 9 Posko Keamanan

    Liputan6.com, Lampung – Mengantisipasi lonjakan pemudik saat Lebaran 2025, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung bersama Polres setempat telah menyiapkan sembilan posko pengamanan di berbagai titik strategis sepanjang jalur mudik. Langkah itu diklaim bertujuan untuk memastikan keamanan dan kelancaran arus mudik yang diprediksi akan sangat padat.

    Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana mengatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan kepolisian dan instansi terkait guna memperlancar perjalanan pemudik.

    Salah satu upaya yang dilakukan adalah membentuk tim khusus yang akan mengawasi jalannya Operasi Ketupat Lebaran di wilayah Bandar Lampung.

    “Kami sudah berkoordinasi dengan Kapolres dan berbagai pihak terkait untuk memastikan mudik tahun ini berjalan aman. Jika Bandar Lampung kondusif, maka arus mudik di seluruh Lampung juga akan lebih lancar,” ujar Eva Dwiana saat mendampingi kunjungan Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian dan Menteri Perhubungan (Menhub), Dudy Purwagandhi di Terminal Rajabasa, Kamis (13/3/2025).

    Sembilan posko pengamanan tersebut akan dijaga oleh petugas gabungan dari kepolisian, Dinas Perhubungan, serta relawan.

    “Posko itu tidak hanya berfungsi sebagai pusat pengawasan, tetapi juga sebagai tempat istirahat serta layanan darurat bagi pemudik,” ungkapnya.

    Lebaran tahun 2025, lanjut Eva, diperkirakan akan melibatkan sekitar 146 juta orang yang melakukan perjalanan ke Lampung. Oleh karena itu, pemerintah daerah terus berkoordinasi untuk memastikan kenyamanan dan keselamatan pemudik selama perjalanan.

    “Kami mengajak semua warga untuk selalu menjaga ketertiban dan keselamatan saat mudik. Mari kita bersama-sama menciptakan suasana Lebaran yang aman dan nyaman,” pungkasnya. 

  • Merak-Bakauheni Siaga! Strategi Lampung Hadapi Mudik 2025

    Merak-Bakauheni Siaga! Strategi Lampung Hadapi Mudik 2025

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi bersama dengan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian melakukan koordinasi dengan Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal untuk menyiapkan strategi menghadapi angkutan mudik 2025, di Kantor Gubernur Lampung, Bandar Lampung. Menhub menyoroti sejumlah titik yang berpotensi mengalami kepadatan di kawasan Provinsi Lampung.

    “Diprediksi akan ada 3,5% atau 5,1 juta orang dari kawasan Lampung yang akan melakukan perjalanan lintas provinsi dan perjalanan dalam provinsi selama masa angkutan Lebaran. Ada sejumlah lokasi yang kami lihat berpotensi terjadi kepadatan menghadapi tingginya pergerakan masyarakat,” tutur Dudy, Kamis (1/3/2025). 

    Potensi kepadatan diprediksi terjadi pada lalu lintas di jalur arteri dikarenakan adanya fenomena pasar tumpah. Di daerah Lampung, setidaknya ada enam lokasi yang diprediksi sebagai lokasi pasar tumpah, yakni Pasar Liwa, Pasar Krui, Pasar Unit II Tulang Bawang, Plaza Bandar Jaya, Pasar Natar, dan Pasar Pringsewu.

    Selain itu, kepadatan lalu lintas juga berpotensi terjadi di tempat wisata. Lokasi wisata yang berpotensi terjadi kepadatan di daerah Lampung pada angkutan Lebaran 2025, yakni Museum Lampung, Taman Wisata Lembah Hijau, Lengkung Langit Dua, Slanik Waterpark, Pantai Arang, Pantai Semukuk, Pantai Kedu, Pantai Kedu Warna, Air Terjun Way Tebing Cepa, Makam Radin Inten, Pantai Minang Rua, dan Pantai Way Muli.

    “Dukungan Pemerintah Provinsi Lampung sangat dibutuhkan untuk mengantisipasi kepadatan di saat libur Idulfitri dan Nyepi 2025 di lokasi wisata ini. Ada sejumlah dukungan yang kami harapkan dapat diberikan oleh Pemprov Lampung,” kata Dudy terkait angkutan Lebaran 2025.

    Dukungan yang dibutuhkan antara lain adalah sinergi dalam pengaturan lalu lintas untuk arus wisatawan,​ peningkatan bentuk penyampaian informasi kepada masyarakat, baik dalam bentuk digital maupun papan penunjuk.

    Hal yang diperlukan lainnya adalah penyediaan area parkir kendaraan yang cukup dan penambahan fasilitas peristirahatan. Selain itu, Menhub juga berharap terdapat posko kesehatan dan keamanan pada titik lokasi utama​ serta adanya informasi nomor telepon darurat.

    “Kami juga menyoroti terkait jalur perlintasan langsung (JPL). Dari total 139 JPL sebidang, terdapat 17 JPL yang rawan kecelakaan. Untuk itu, harapan kami, aspek keselamatan dan keamanan pada JPL ini dapat menjadi perhatian bersama untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat,” imbuh Menhub Dudy.

    Terdapat 17 JPL prioritas atau yang rawan tabrakan yang tersebar pada jalan provinsi, jalan kabupaten, jalan kota, dan jalan desa di Lampung. Dari jumlah ini, lima kondisi dalam kondisi dijaga dan 12 titik tidak dijaga. 

    Menhub menilai, diperlukan perhatian khusus dan solusi bersama, tidak hanya pada perlintasan yang tidak dijaga, tetapi juga pada perlintasan yang dijaga. Hal ini karena arus lalu lintas yang ramai, lebar perlintasan yang sempit serta jarak perlintasan yang berdekatan sehingga rawan terjadi kecelakaan dengan kereta api.

    Menhub juga berharap Pemprov Lampung dapat memperketat pengawasan pembatasan angkutan barang dan penertiban kendaraan yang kelebihan muatan atau over dimension and over loading (ODOL) di jembatan timbang. Peningkatan akses dan layanan angkutan feeder menuju terminal, stasiun, dan bandara juga perlu diadakan.

    Dukungan lainnya yang diharapkan adalah adanya posko angkutan Lebaran dan penyiapan mudik gratis, kesiapan armada melalui rampcheck dan pemeriksaan kesehatan pengemudi, edukasi online ticketing secara masif.

    Selain itu juga melakukan penataan agen-agen penjualan tiket kapal feri, serta penyediaan informasi mudik dan sosialisasi keselamatan khususnya bagi pengguna kendaraan pribadi.  

    “Kami siap untuk berkoordinasi dan mendukung terlaksananya angkutan Lebaran yang aman, nyaman, selamat, dan terkendali. Kami juga telah meningkatkan kesiapan pada simpul-simpul transportasi Provinsi Lampung, seperti bandara, stasiun, terminal, dan pelabuhan,” kata Gubernur Lampung Rahmat Mirzani soal angkutan Lebaran 2025 ini.

    Gubernur Rahmat menambahkan pihaknya juga telah menyiapkan sejumlah strategi dan kebijakan pengendalian penyeberangan Merak-Bakauheni. Di antaranya adalah pemberlakuan buffer zone, rest area, dan kantung parkir untuk delaying system, pemanfaatan tersus-tersus di sekitar Pelabuhan Bakauheni saat kondisi darurat, serta pemanfaatan rute alternatif. 

    Selain itu, pemberlakuan sistem jarak maksimal pembelian tiket Ferizy serta penyamarataan tarif tiket Ferizy (layanan pembelian tiket kapal feri secara online yang dikelola oleh PT ASDP Indonesia Ferry) pada H-5 hingga H+5 Lebaran juga akan diberlakukan. 

    Turut hadir dalam rapat koordinasi menghadapi angkutan Lebaran atau mudik 2025 ini, yaitu Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana, Bupati Lampung Selatan Radityo Egi Pratana, serta para pejabat pimpinan tinggi madya di lingkungan Kemenhub dan Kemendagri. 

  • Mitigasi Banjir, Pemkot Bandar Lampung Lakukan Normalisasi di 31 Titik Sungai

    Mitigasi Banjir, Pemkot Bandar Lampung Lakukan Normalisasi di 31 Titik Sungai

    Liputan6.com, Lampung – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung terus berupaya mengatasi persoalan banjir dengan melakukan normalisasi sungai di 31 titik yang tersebar di seluruh wilayah kota. Langkah itu dilakukan melalui Dinas Pekerjaan Umum setempat sebagai bagian dari strategi mitigasi banjir. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Bandar Lampung, Dedi Sutiyoso mengungkapkan bahwa selain normalisasi sungai, pihaknya juga membangun bronjong serta memperbaiki talud yang rusak akibat banjir. “Ibu Wali Kota Bandar Lampung, bunda Eva Dwiana meminta kami untuk terus melakukan normalisasi sungai. Setiap hari, tim kami turun langsung menyusuri sungai dan saluran drainase,” kata Dedi, Kamis (6/3/2025).

    Selain infrastruktur, Pemkot Bandar Lampung juga menyalurkan bantuan bagi warga terdampak banjir. Melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), sebanyak 107,6 ton beras telah disalurkan kepada warga di 16 kecamatan. Kepala BPBD Kota Bandar Lampung, Wakhidi menjelaskan bahwa bantuan diberikan kepada 10.760 rumah tangga, di mana masing-masing rumah mendapatkan 10 kilogram beras. “Sedikitnya masing-masing rumah kami bagikan 10 kilogram beras, kepada 10.760 rumah tangga yang terdampak bencana banjir,” sebut Wakhidi.

    Berikut 10 Langkah Pemkot Bandar Lampung: 

    • Bekerja sama dengan Pemkab Pesawaran dan Lampung Selatan dalam pemeliharaan wilayah catchment di area register 17 dan 19.

    • Memperbaiki dan memperdalam sistem drainase.

    • Melakukan normalisasi sungai secara rutin bekerja sama dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS).

    • Membersihkan drainase secara berkala dari sampah dan sedimen.

    • Meninggikan talud di sepanjang sungai.

    • Menanam pohon dan memperbanyak ruang terbuka hijau.

    • Memasang alat peringatan dini di sekitar register 17 dan 19 serta daerah rawan banjir lainnya.

    • Membangun embung dan sumur resapan.

    • Membuat jalur evakuasi bagi warga saat terjadi banjir.

    • Mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan.

     

     

  • Dianggap Gagal Tangani Banjir, Kinerja Wali Kota Bandar Lampung Disoroti

    Dianggap Gagal Tangani Banjir, Kinerja Wali Kota Bandar Lampung Disoroti

    Liputan6.com, Lampung – Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Lampung menyoroti kinerja Wali kota Bandar Lampung, Eva Dwiana, yang dinilai gagal dalam menanggulangi bencana banjir selama masa kepemimpinannya. Direktur Walhi Lampung, Irfan Tri Musri menyatakan bahwa banjir yang terus terjadi mencerminkan buruknya tata kelola lingkungan dan kurangnya perhatian pemerintah kota setempat. “Harusnya Eva malu kalau besok ikut dilantik. Ini bukti kegagalan pada periode sebelumnya. Tidak pernah ada upaya serius dalam penanggulangan banjir,” ujar Irfan, Jumat (24/1/2025).

    Menurut Irfan, pemerintah kota selama ini hanya fokus merespons banjir setelah bencana terjadi tanpa ada langkah mitigasi yang memadai. Tidak ada fasilitas untuk evakuasi mandiri, titik-titik evakuasi, atau upaya mempersiapkan masyarakat dalam menghadapi bencana. “Persoalan banjir ini tidak berdiri sendiri. Ini terjadi akibat tata kelola lingkungan yang buruk, mulai dari hilangnya daerah resapan air, kondisi sungai yang memburuk, minimnya Ruang Terbuka Hijau (RTH), hingga sistem drainase yang tidak memadai,” terangnya. 

    Irfan juga menambahkan bahwa selama bertahun-tahun, pemerintah kota seharusnya mengevaluasi kebijakan berdasarkan kejadian banjir yang terus berulang. Namun, hal itu tidak dilakukan secara serius. “Lebih parah lagi, dengar-dengar pemkot tidak punya anggaran cukup untuk merespons pascabencana. Kalau sumber masalah tidak diselesaikan, berarti keselamatan masyarakat dan banjir ini memang bukan prioritas mereka,” ungkapnya.