Tag: Erizon Safari

  • DKI kemarin, kasus campak di Jakbar lalu kapal karam di Sunda Kelapa

    DKI kemarin, kasus campak di Jakbar lalu kapal karam di Sunda Kelapa

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah peristiwa di DKI Jakarta pada Senin (22/9) antara lain kasus campak di Jakarta Barat, posko siaga bencana diaktifkan lagi lalu kapal karam di perairan Sunda Kelapa.

    Berikut rangkumannya:

    1. Pramono harap kecelakaan bus Transjakarta tak terulang

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo berharap kecelakaan bus Transjakarta tak terulang lagi demi kenyamanan dan keamanan para pengguna karena saat ini kenaikan pengguna Transjakarta semakin signifkan, terlebih dengan adanya Transjabodetabek.

    “Orang yang menggunakan Transjakarta sudah naik secara signifikan. Karena memang saya mendorong untuk penggunaan transportasi publik itu meningkat,” kata Pramono di Jakarta, Senin.

    Baca selengkapnya di sini

    2. Di Jakarta Barat sudah ada 132 kasus campak

    Jakarta (ANTARA) – Kasus campak di Jakarta Barat hingga saat ini mencapai 132 kasus sehingga Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) setempat sudah melakukan upaya pengawasan dan tata laksana khusus serta imunisasi massal.

    “Hingga Selasa (16/9), ada 132 kasus campak di Jakarta Barat,” kata Kepala Sudinkes Jakarta Barat Erizon Safari saat dihubungi di Jakarta, Senin.

    Baca selengkapnya di sini

    3. BPBD DKI aktifkan posko siaga bencana

    Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengaktifkan posko siaga bencana di masing-masing wilayah untuk mengantisipasi dan menghadapi bencana hidrometeorologi.

    “Posko siaga bencana telah diaktifkan di seluruh kantor wali kota dan bupati di Jakarta, beroperasi selama 24 jam,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta Mohamad Yohan di Jakarta, Senin.

    Baca selengkapnya di sini

    4. Transjakarta diminta evaluasi menyeluruh imbas kecelakaan

    Jakarta (ANTARA) – Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta meminta manajemen Transjakarta untuk segera evaluasi menyeluruh, mulai dari kualitas armada, sistem perekrutan dan pelatihan pengemudi, hingga pengawasan operasional di lapangan.

    “Evaluasi itu sangat penting agar kejadian serupa tidak terus berulang,” kata Kenneth di Jakarta, Senin, menanggapi serangkaian kecelakaan yang melibatkan bus TransJakarta dalam beberapa pekan terakhir.

    Baca selengkapnya di sini

    5. Kapal bawa kontainer tujuan Batam karam di perairan Sunda Kelapa

    Jakarta (ANTARA) – Satu unit kapal pembawa 86 unit kontainer dan 15 awak bersama nakhoda menuju Batam, Kepulauan Riau, karam di perairan Sunda Kelapa Jakarta, Senin dini hari.

    “Kapal ini karam sekitar pukul 03.05 WIB dan saat ini kapal sudah ditarik ke Pelabuhan Sunda Kelapa,” kata Kepala Sektor VIII Gulkarmat Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu , Sumarno di Jakarta, Senin.

    Baca selengkapnya di sini

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Di Jakarta Barat sudah ada 132 kasus campak

    Di Jakarta Barat sudah ada 132 kasus campak

    Jakarta (ANTARA) – Kasus campak di Jakarta Barat hingga saat ini mencapai 132 kasus sehingga Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) setempat sudah melakukan upaya pengawasan dan tata laksana khusus serta imunisasi massal.

    “Hingga Selasa (16/9), ada 132 kasus campak di Jakarta Barat,” kata Kepala Sudinkes Jakarta Barat Erizon Safari saat dihubungi di Jakarta, Senin.

    Untuk itu, lanjutnya, pihaknya telah dan sedang meningkatkan pengawasan dan imunisasi massal (outbreak response immunization/ORI) termasuk imunisasi kejar, khususnya di Cengkareng.

    Adapun pengawasan, kata Erizon, dilakukan dengan tata laksana kasus dan pemantauan ketat kontak erat. “Serta pengiriman spesimen campak,” kata dia.

    Erizon pun meminta masyarakat untuk aktif dan responsif mendukung pencegahan penyakit campak dengan melakukan sejumlah upaya.

    “Warga diharapkan melakukan vaksinasi campak rubella sesuai jadwal. Kemudian menerapkan perilaku hidup bersih sehat dan datang ke fasilitas kesehatan jika bergejala ruam,” kata Erizon.

    Lebih lanjut, terkait 38 kasus di Kelurahan Kapuk, Kecamatan Cengkareng, Erizon membantah klaim bahwa jumlah kasus itu sudah tergolong kejadian luar biasa (KLB).

    “Ini respons peningkatan kasus campak terutama di Cengkareng. Namun Dinkes sampai saat ini belum pernah secara resmi menyatakan bahwa sudah terjadi KLB. Karena kalau KLB, maka banyak hal yang harus disesuaikan termasuk pembiayaan di RS,” kata Erizon.

    Erizon menegaskan bahwa masyarakat perlu melakukan sejumlah langkah pencegahan.

    “Seperti yang sudah disampaikan tadi, vaksinasi, perilaku hidup bersih dan segera berkonsultasi jika bergejala ruam,” kata Erizon.

    Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mencatat terdapat sebanyak 218 kasus campak per awal September 2025, ditambah dengan 63 kasus rubella, tanpa ada kematian di Kota Jakarta.

    “Kasus campak di DKI Jakarta itu sempat naik. Ada 218 kasus pada awal September dan juga ada 63 kasus rubella yang sudah terkonfirmasi. Alhamdulillah, tidak ada kematian yang dilaporkan sampai dengan saat ini,” ujar Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati dalam seminar bertema “Cegah Campak dari Rumah Kita” di Jakarta, Selasa (9/9).

    Dia menyebutkan kasus campak tersebut, di antaranya ditemukan di Kelurahan Kapuk, Kecamatan Cengkareng dengan total 38 total kasus positif campak.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Warga di 32 kelurahan Jakbar sudah tak buang air besar sembarangan

    Warga di 32 kelurahan Jakbar sudah tak buang air besar sembarangan

    masih ada warga di 24 kelurahan, yang belum ODF

    Jakarta (ANTARA) – Sebanyak 32 dari 56 kelurahan di Jakarta Barat (Jakbar) hingga saat ini, warganya tercatat sudah tidak buang air besar sembarangan (open defecation free/ODF).

    “Dengan deklarasi ODF di Kelurahan Kembangan Utara dan Kembangan Selatan kemarin, sudah ada 32 kelurahan di Jakarta Barat atau sekitar 57 persen yang ODF,” kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat, Erizon Safari di Jakarta, Senin.

    Menurut dia, jumlah tersebut terus meningkat sejak 2023 karena saat itu baru 13 kelurahan yang sudah deklarasi ODF dan pada 2024 meningkat jadi 23 kelurahan.

    Dengan demikian, kata Erizon, masih ada warga di 24 kelurahan, yang belum ODF.

    “Kami berharap dukungan Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD) terkait agar seluruh penduduknya stop buang air besar sembarangan. Targetnya pada 2026, Jakarta Barat siap mengikuti lomba kabupaten/kota sehat,” tambah Erizon.

    Sebelumnya, Kelurahan Kembangan Selatan dan Kembangan Utara di Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat melaksanakan deklarasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), Rabu (17/9).

    Deklarasi STBM dua kelurahan tersebut diisi dengan penandatangan komitmen bersama dan penyerahan piagam yang diberikan Asisten Administrasi Kesejahteraan Rakyat (Adkesra) Setko Jakarta Barat, Amien Haji.

    “Deklarasi STBM tidak hanya sekadar slogan, tapi merupakan upaya nyata untuk mendukung penurunan angka kasus stunting, mencegah penyakit menular serta meningkatkan kualitas kesehatan keluarga,” kata Amien Haji.

    Amien pun meminta agar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, seperti Sudin SDA, Bina Marga, Lingkungan Hidup, untuk ikut berkontribusi memastikan optimalisasi pelaksanaan STBM ini sesuai dengan tugas dan fungsinya.

    “STBM bukan hanya menjadi tanggung jawab kewilayahan dan puskesmas, tapi tanggung jawab bersama sesuai Instruksi Wali Kota Jakbar Nomor e-0005 Tahun 2025 tentang Percepatan Stop Buang Air Besar Sembarangan di Jakbar,” kata dia.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Sudinkes Jakbar rampungkan perekrutan “Pasukan Putih”

    Sudinkes Jakbar rampungkan perekrutan “Pasukan Putih”

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Barat telah merampungkan perekrutan “Pasukan Putih” atau Petugas Layanan Kesehatan Warga (PLKW).

    Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat, Erizon Safari mengatakan, sebanyak 134 “pasukan putih” yang telah selesai direkrut akan bertugas mendampingi masyarakat dengan keterbatasan fisik di delapan kecamatan di Jakarta Barat.

    “Alhamdulillah kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik berkat arahan pimpinan serta dukungan seluruh pihak. Insya Allah tenaga yang direkrut dapat memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat,” kata Erizon di Kantor Wali Kota Jakarta Barat, Senin.

    Sebelumnya, Sebanyak 687 calon pasukan putih atau Penyedia Jasa Lainnya Perorangan (PJLP) petugas layanan kesehatan warga (PLKW) di Jakarta Barat telah merampungkan tes tertulis dan skrining kesehatan jiwa pada Kamis (11/9).

    Ia mengatakan, 134 “pasukan putih” itu akan disebar ke Puskesmas Pembantu (Pustu) kelurahan yang ada di Jakarta Barat. Satu Pustu akan ditempati oleh dua orang “pasukan putih”.

    “Setelah kontrak akan ada pelatihan dasar dulu. Dilakukan oleh Puslat Kesehatan dan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, mungkin ada sedikit magang juga. Setelah itu semua kelar, baru akan ditempatkan di wilayah puskesmas pembantu, mendampingi para perawat yang biasa melakukan kunjungan rumah,” ujar Erizon.

    Lebih lanjut Erizon menjelaskan, mereka nantinya bertugas membantu warga yang memiliki keterbatasan fisik. “Prinsipnya membantu warga masyarakat yang ada keterbatasan dalam aktivitas fisik. Misalnya sulit untuk bergerak, diturunkan juga mungkin untuk membantu ke sehari-harinya,” kata Erizon.

    Selain pendampingan, kata Erizon, nantinya mereka juga akan membantu urusan administrasi. Mereka menjadi pendamping perawat, mengawasi minum obat, bahkan mungkin membantu untuk administrasi rujukan kalau ingin ke rumah sakit dan lain-lain.

    “Seperti itulah, intinya membantu warga masyarakat yang ada keterbatasan secara fisik,” katanya.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 687 calon “pasukan putih” di Jakbar rampungkan tes tertulis

    687 calon “pasukan putih” di Jakbar rampungkan tes tertulis

    Jakarta (ANTARA) – Sebanyak 687 calon Penyedia Jasa Lainnya Perorangan (PJLP) sebagai Petugas Layanan Kesehatan Warga (PLKW) di Jakarta Barat telah merampungkan tes tertulis dan skrining kesehatan jiwa pada Kamis (11/9).

    Kepala Suku Dinas (Sudin) Kesehatan Jakarta Barat, Erizon Safari menyebutkan bahwa proses selanjutnya adalah wawancara yang bakal dilaksanakan pekan depan.

    “Setelah semua tahapan seleksi selesai, nantinya akan dipilih sebanyak 134 orang untuk penempatan di wilayah Jakarta Barat,” kata Erizon di Jakarta, Jumat.

    Ia mengatakan, 134 “pasukan putih” itu akan disebar ke Puskesmas Pembantu (Pustu) Kelurahan yang ada di Jakarta Barat. Satu Pustu akan ditempati oleh dua “pasukan putih”.

    “Setelah kontrak akan ada pelatihan dasar dulu. Dilakukan oleh Puslat Kesehatan dan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, mungkin ada sedikit magang juga,” katanya.

    Setelah itu, baru akan ditempatkan di wilayah Puskesmas Pembantu, mendampingi para perawat yang biasa melakukan kunjungan ke rumah warga.

    Erizon menjelaskan, mereka nantinya bertugas membantu warga yang memiliki keterbatasan fisik. “Prinsipnya membantu warga masyarakat yang ada keterbatasan dalam aktivitas fisik,” katanya.

    Misalnya, warga yang sulit untuk bergerak. “Diturunkan juga mungkin untuk membantu ke sehari-harinya,” kata Erizon.

    Selain pendampingan, kata Erizon, nantinya mereka juga akan membantu urusan administrasi. Mereka menjadi pendamping perawat, mengawasi minum obat, bahkan membantu untuk administrasi rujukan kalau ingin ke rumah sakit.

    “Seperti itulah, intinya membantu warga masyarakat yang ada keterbatasan secara fisik,” katanya.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Ini tren kasus DBD di Jakarta Barat tiga bulan terakhir

    Ini tren kasus DBD di Jakarta Barat tiga bulan terakhir

    Jakarta (ANTARA) – Tren kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah Jakarta Barat menunjukkan fluktuasi menurun dalam tiga bulan terakhir.

    “Tren kasus DBD wilayah Jakarta Barat tiga bulan terakhir, Mei 355 kasus, Juni 295 kasus dan Juli 282 kasus. Data itu sampai dengan 31 Juli pukul 14.00 WIB,” kata Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Barat, Arum Ambarsari di Jakarta, Kamis.

    Penurunan kasus itu terjadi meskipun prediksi sebelumnya menyatakan bahwa kelembaban serta suhu udara pada Juli 2025 berpotensi meningkatkan kasus DBD.

    Berdasarkan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), kesesuaian iklim untuk DBD bulan Juli 2025 itu kelembaban 77 persen.

    Kelembaban optimum untuk nyamuk 71-83 persen, sementara suhu berkisar 25-32° Celsius. “Suhu rata-rata optimum untuk perkembangan nyamuk adalah berkisar 25-27°C,” kata Arum.

    Meskipun kasus DBD mengalami menurun dari angka prediksi, Sudinkes Jakarta Barat (Jakbar) terus menggencarkan pemantauan vektor atau jentik nyamuk DBD dengan melakukan sidak jentik nyamuk ke rumah-rumah warga melalui juru pemantau jentik (jumantik).

    “Pemantauan itu dilakukan dengan utamakan peran masyarakat dan meningkatkan promosi kesehatan tentang DBD,” katanya.

    Selain itu, hingga kini Sudinkes Jakbar terus mengawasi perkembangan bibit nyamuk ber-Wolbachia (metode untuk mengatasi DBD) yang telah rampung disebar di Kecamatan Kembangan.

    Kasudinkes Jakbar Erizon Safari menyebuty bahwa pemantauan dan pergantian telur dilakukan setiap dua minggu pasca penyebaran perdana di masing-masing kelurahan.

    “Tiap dua minggu dilakukan pemeliharaan atau pergantian telur. Tiap lokasi waktunya beda-beda, karena rilis nyamuk (perdana penyebaran bibit nyamuk ber-Wolbachia) juga beda-beda,” ujar Erizon di Jakarta, Jumat (23/5).

    Kemudian, setelah enam bulan, pihaknya bakal melakukan uji populasi nyamuk ber-Wolbachia di wilayah-wilayah (kelurahan) tersebut.

    “Menunggu perkembangan nyamuknya, kalau sudah bagus secara jumlah, (penyebaran) akan geser ke wilayah lain,” ujar Erizon.

    Erizon menuturkan bahwa penyebaran akan dilanjutkan ke kecamatan lainnya di wilayah Jakarta Barat pasca evaluasi setelah enam bulan implementasi.

    “Setelah enam bulan kan akan dievaluasi. (Titik implementasi selanjutnya) Belum ditentukan,” katanya.

    Adapun penyebaran bibit nyamuk ber-Wolbachia dilakukan di enam kelurahan di Kecamatan Kembangan, yakni Joglo, Kembangan Selatan, Kembangan Utara, Meruya Utara, Meruya Selatan dan Srengseng.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Jakbar pastikan akses yang sama untuk semua sekolah dalam Program CKG

    Jakbar pastikan akses yang sama untuk semua sekolah dalam Program CKG

    Arsip foto -;Seorang santri mengikuti pemeriksaan gigi saat peluncuran pelaksanaan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah, Jakarta Barat, Senin (4/8/2025). Pemerintah memulai pelaksanaan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) pada pelajar secara serentak di sekolah/madrasah/pesantren dengan menargetkan sebanyak 53,8 juta peserta didik di 282.317 satuan pendidikan di seluruh Indonesia untuk mengikuti program CKG Sekolah. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/YU

    Jakbar pastikan akses yang sama untuk semua sekolah dalam Program CKG
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Kamis, 07 Agustus 2025 – 20:55 WIB

    Elshinta.com – Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat memastikan akses yang sama untuk semua sekolah di wilayah tersebut dalam Program Cek Kesehatan Gratis (CKG).

    Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat Erizon Safari di Jakarta, Kamis, mengapresiasi program itu lantaran tidak hanya menyasar sekolah umum dan sekolah swasta, tetapi juga sekolah keagamaan.

    “Menurut saya itu sangat penting dan memang akan dilaksanakan di sekolah lain karena ini program nasional. Sasarannya semua murid sekolah, baik umum, sekolah keagamaan, lintas agama,” ungkap Erizon.

    Selain itu, ia juga mengapresiasi jenis-jenis penyakit yang diperiksa dalam program tersebut, seperti TBC, pemeriksaan fungsi ginjal, deteksi dini kanker dan lainnya.

    “Ada sejumlah penyakit yang diperiksa. Jadi intinya itu tes kesehatan dan kebugaran para murid juga. Deteksi dini itu kan penting bagi anak-anak usia pelajar,” kata dia.

    Terkait pemeriksaan kesehatan di Pondok Pesantren Assidiqiyah Jakarta, kata Erizon, semua dari 100 peserta gelombang pertama dinyatakan sehat. “Pemeriksaan sekitar 100 anak, semua sehat,” katanya.

    Adapun Program CKG di sekolah itu akan terus berlanjut sampai gelombang ke delapan hingga 830 pelajarnya ikut terlibat.

    Sebelumnya, Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto menjamin kesiapan sekolah-sekolah di wilayah tersebut sebagai lokasi pelaksanaan Program CKG

    “Jadi bukan hanya di sekolah umum. Namun juga di pondok pesantren dan sekolah keagamaan lain,” kata Uus saat dihubungi di Jakarta, Rabu (6/8).

    Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Suku Dinas Pendidikan dan Suku Dinas Kesehatan setempat agar sekolah beserta para pelajar dipersiapkan untuk mengikuti program itu.

    “Sudah koordinasi dengan Sudindik dan Sudin Kesehatan supaya lembaga sekolahnya dipersiapkan, termasuk kemarin CKG di Ponpes Assidiqiyah. Saya dapat laporan, sudah berjalan lancar,” ujar Uus

    Menurut Uus, Program CKG penting untuk dilaksanakan, menyusul layanan itu berkonsep jemput bola yang mendekatkan layanan pemeriksaan kesehatan dengan para pelajar.

    “Intinya kita mendukung program-program pemerintah untuk bisa dilaksanakan di seluruh lapisan masyarakat, termasuk salah satunya di sekolah. Sehingga mereka benar-benar bisa mendapat layanan kesehatan yang terbaik,” ujar Uus.

    Sumber : Antara

  • Jakbar upayakan pengentasan BABS di dua kelurahan

    Jakbar upayakan pengentasan BABS di dua kelurahan

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Jakarta Barat melalui kerja lintas sektor berupaya mengentaskan masalah buang air besar sembarangan (BABS) di Kelurahan Tomang dan Jembatan Lima.

    Dua kelurahan itu termasuk dalam sembilan kelurahan di Jakarta yang sebagian kecil warganya masih buang air besar sembarangan, seperti saluran air atau kali.

    “Wilayah Tomang dan Jembatan Lima itu yang BABS terbuka. Masih ada warga yang BABS di Banjir Kanal Barat dan saluran air,” kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat Erizon Safari saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.

    Untuk pencegahannya, kata Erizon, perlu dilakukan kerja sama antarsektor, mulai dari pemerintah, swasta dan masyarakat.

    “Upaya yang dilakukan, yaitu pembangunan sanitasi yang sehat seperti pembuatan jamban sehat atau tangki septik komunal serta sosialisasi,” ujarnya.

    Menurut dia, warga yang masih buang air besar sembarangan imbas tidak memiliki sanitasi yang layak.

    Kepala Sub Kelompok Kesehatan dan PPAPP Bagian Kesra Setko Jakarta Barat, Endang Tri Rahayu membenarkan adanya warga di Kelurahan Tomang dan Jembatan Lima yang masih buang air besar sembarangan.

    “Kalau di Tomang, masih ada kondisi buang air besar (WC) terbuka. Pembuangannya langsung ke Banjir Kanal Barat (BKB),” katanya.

    Terlebih tempat itu tidak dilengkapi sarana pendukung seperti air bersih dan sabun. “Ada empat lokasi WC terbuka di sepanjang anak kali Tomang Banjir Kanal yang pembuangannya langsung ke kali,” katanya.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Cegah Perkembangbiakan Nyamuk, Sudinkes Jakbar Gencarkan PSN di Hutan Kota Srengseng
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        27 Juni 2025

    Cegah Perkembangbiakan Nyamuk, Sudinkes Jakbar Gencarkan PSN di Hutan Kota Srengseng Megapolitan 27 Juni 2025

    Cegah Perkembangbiakan Nyamuk, Sudinkes Jakbar Gencarkan PSN di Hutan Kota Srengseng
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –

    Suku Dinas Kesehatan
    (Sudinkes)
    Jakarta
    Barat (Jakbar) menggencarkan aksi pemberantasan sarang
    nyamuk
    (PSN) di area
    Hutan Kota Srengseng
    (HKS), Kelurahan Srengseng, Kecamatan Kembangan.
    Kegiatan ini dilakukan dengan menggandeng pihak kelurahan, puskesmas, dan pengelola HKS.
    Kepala Sudinkes Jakbar, Erizon Safari, mengatakan, keberadaan nyamuk tidak terlepas dari adanya tempat-tempat perindukan nyamuk, yakni genangan-genangan air di area Hutan Kota Srengseng (HKS).
    “Pelaksanaan Pemberantasan Sarang
    Nyamuk
    3M Plus rutin minimal seminggu sekali di Hutan Kota Srengseng diperlukan untuk mengendalikan berkembangbiaknya nyamuk di wilayah tersebut,” ujar Erizon dalam keterangannya, Jumat (27/6/2025).
    Aksi PSN ini juga merupakan respons atas keluhan seorang pengunjung HKS bernama Lustam (48), yang mengaku terganggu oleh banyaknya nyamuk saat diwawancarai Kompas.com pada Selasa (24/6/2025).
    Dalam hal ini, Erizon mengungkapkan pihaknya bersama jajaran kelurahan, puskesmas setempat dan pengelola HKS sudah mengunjungi serta mengecek area seluas sekitar 15 hektare tersebut pada Kamis (26/6/2025) siang.
    Pengecekan dilakukan oleh Sudis Kesehatan Jakarta Barat yang diwakili Yuyun, Pengelola Program DBD Sudinkes; Kepala Puskesmas Srengseng, Mira Sekar Hadi; Kasi Ekbang Kelurahan Srengseng, Wahyu Dwi; dan jajaran pengelola HKS.
    Dari hasil pengecekan, ditemukan jentik nyamuk
    Aedes Aegypti
    dan lainnya di beberapa lokasi, utamanya di tempat-tempat penampungan air berupa kolam, pot, galon bekas, dan sebagainya.
    Erizon menjelaskan, pihaknya mencontohkan beberapa potensi perindukan nyamuk, di antaranya saluran air yang tak berjalan baik, sampah-sampah yang dibuang sembarangan oleh pengunjung yang bisa menampung air, dan genangan air di kolam-kolam ikan yang tidak ada ikannya.
    Genangan air juga ditemukan di ember toilet, pot berisi tanaman air, tatakan pot, tempat sampah tanpa lubang dan penutup, yang semuanya terisi air hujan.
    “Adapun jenis spesies nyamuk yang berpotensi berkembang-biak berdasarkan tempat perindukan yang timbul antara lain, nyamuk
    Culex
    , nyamuk Aedes
    Alpopictus
    dan nyamuk
    Aedes Aegypti,
    ” katanya.
    Erizon menambahkan, jajarannya terus bekerja keras dalam melakukan berbagai upaya pencegahan. Salah satunya adalah pelaksanaan PSN secara rutin minimal sekali seminggu di HKS.
    Selain itu, tindakan lanjutan yang perlu dilakukan mencakup pembersihan saluran air agar tidak tersumbat, pengangkutan sampah-sampah yang berpotensi menampung air, serta pengelolaan kolam buatan agar selalu diisi ikan.
    Ember dan bak air di toilet juga perlu diperiksa secara rutin, dan pot tanaman air sebaiknya diisi ikan untuk mencegah jentik nyamuk
    .
    “Termasuk membersihkan tempat-tempat sampah yang terdapat genangan air hujan, menambahkan tutup tempat sampah, dan pabila diperlukan dilaksanakan larvasidasi,” jelas Erizon.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sudinkes Jakbar catat 2.189 kasus TBC sejak awal 2025

    Sudinkes Jakbar catat 2.189 kasus TBC sejak awal 2025

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Barat mencatat sebanyak 2.189 kasus tuberkulosis (TBC) sejak Januari hingga Juni 2025.

    “Sejak Januari sampai dengan 20 Juni 2025, tercatat ada 2.189 kasus,” ujar Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Sudinkes Jakarta Barat, Arum Ambarsari melalui pesan singkat di Jakarta, Senin.

    Ribuan kasus itu, kata Arum, merupakan rekapitulasi laporan dari fasilitas-fasilitas kesehatan yang diakses pasien di wilayah Jakbar.

    Arum pun merinci jumlah kasus TBC yang dilaporkan oleh fasilitas kesehatan di setiap kecamatan di wilayah Jakbar. Kecamatan Cengkareng sebanyak 414 kasus, Grogol Petamburan 233 kasus, Kalideres 359 kasus, Kebon Jeruk 247 kasus, Kembangan 232 kasus, Palmerah 205 kasus, Tamansari 155 kasus dan Tambora 344 kasus.

    “Data itu berdasarkan faskes yang diakses pasien di wilayah Jakarta Barat, seperti rumah sakit, Puskesmas atau klinik. Jadi bukan berdasarkan domisili penduduk,” kata Arum.

    Jumlah kasus TBC dibandingkan pada tahun 2024 relatif sama. Namun, dia tidak merinci berapa kasus pada tahun lalu.

    Sebelumnya, sebanyak 111 Rukun Warga (RW) di 56 kelurahan di Jakarta Barat sudah berstatus Kampung Siaga TBC (Tuberkulosis).

    Kepala Suku Dinas Kesehatan (Kasudinkes) Jakarta Barat Erizon Safari menyebut bahwa Kampung Siaga TBC adalah wilayah RW yang seluruh unsurnya berkomitmen untuk mencegah dan menanggulangi TBC.

    “Jumlah itu terus berekskalasi, jadi Kampung Siaga TBC di Jaknar akan terus bertambah,” kata Erizon saat dihubungi di Jakarta, Selasa (17/6).

    Erizon secara khusus menyoroti peran para kader TBC di setiap wilayah RW. Menurutnya, para kader dengan kesadarannya terus mengupayakan penanggulangan dan pencegahan TBC.

    “Yang paling gampang adalah dia pastinya mengingatkan mereka (penyandang TBC) minum obat secara rutin tiap hari,” ujar Erizon.

    Kemudian, kader juga mendukung pelaksanaan program pemberian makanan tambahan bernutrisi bagi para penyandang TBC.

    “Kemudian memotivasi, menjaga semangat pasien TBC untuk bisa tetap mau semangat untuk berobat sampai dengan sembuh. Dan yang lain, menjalin hubungan antara pasien tersebut dengan dokter di puskesmas untuk bisa mendapatkan pendapingan apabila ada keluhan yang tidak nyaman dalam pengobatannya,” katanya.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.