Tag: Eri Cahyadi

  • DPRD Kritik Nama RSUD Surabaya Timur, Apresiasi Kepemimpinan Eri Cahyadi

    DPRD Kritik Nama RSUD Surabaya Timur, Apresiasi Kepemimpinan Eri Cahyadi

    Surabaya (beritajatim.com) — Anggota Komisi D DPRD Kota Surabaya, Imam Syafi’i, memberikan apresiasi terhadap kinerja Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, dalam mendirikan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Surabaya Timur. Namun, Imam juga melontarkan kritik tajam terkait pemilihan nama RSUD yang dinilai terlalu “genit.”

    Imam memuji langkah cepat Eri Cahyadi dalam mendirikan rumah sakit ini. Menurutnya, pembangunan RSUD Surabaya Timur adalah prestasi signifikan yang tidak terjadi selama dua periode kepemimpinan Wali Kota sebelumnya, Tri Rismaharini.

    “Sejak dua periodenya Bu Risma tidak ada rumah sakit baru, ini hanya 3,5 tahun Walikotanya bikin rumah sakit. Jadi kita tahu rumah sakit baru menurut saya ini luar biasa,” ujar Imam Syafi’i, Selasa (17/12/2024).

    Meski memberikan apresiasi, Imam Syafi’i turut menyoroti nama rumah sakit yang direncanakan akan diberi nama “RSUD Eka Candrarini.” Ia menilai nama tersebut kurang tepat dan mempertanyakan pemilihan tanggal peresmian pada 18 Desember.

    “Nama itu kok genit banget gitu. Sampai-sampai diresmikannya tanggal 18 Desember, saya coba pikir apakah itu hari ultahnya Pak Eri atau istrinya Bu Rini, oh ternyata bukan ya sudah tidak apa-apa,” ucapnya dengan nada bercanda.

    Selain kritik terhadap nama rumah sakit, Imam juga menyoroti persoalan kekurangan tenaga medis di RSUD Surabaya Timur. Berdasarkan keterangan Plt. Direktur Utama RSUD Eka Candrarini, drg. Bisukma Kurniawati, rumah sakit ini baru memiliki 10 dokter umum, 8 dokter spesialis dasar, 2 dokter bedah, 1 dokter radiologi, 117 perawat, 33 bidan, 2 dokter spesialis anak.

    Saat ini, tenaga medis RSUD Surabaya Timur sementara ini diback-up oleh tenaga medis dari RSUD dr. Soewandi dan RS Bhakti Dharma Husada (BDH). Imam mengkhawatirkan kondisi ini akan berdampak pada kualitas layanan di kedua rumah sakit tersebut.

    “Padahal yang kita tahu betapa sekarang ini jumlah pasien di kedua rumah sakit itu terus meningkat, dan kekurangan tenaga medis,” katanya. Ia menegaskan pentingnya menjaga kepercayaan masyarakat terhadap layanan kesehatan yang telah dibangun oleh RSUD dr. Soewandi dan BDH.

    Meski melontarkan kritik, Imam Syafi’i tetap memberikan apresiasi terhadap Wali Kota Eri Cahyadi yang mampu mewujudkan pembangunan RSUD Surabaya Timur dalam waktu singkat.

    “Namun yang jelas, belum sampai 5 tahun menjadi Walikota tapi Eri Cahyadi sudah buat rumah sakit ini sangat luar biasa,” ujarnya.

    Imam menegaskan kritik yang disampaikan murni demi kepentingan masyarakat, meskipun berpotensi menimbulkan konsekuensi politik terhadap dirinya.

    “Trust ini yang perlu dijaga. Maaf kalau saya tetap menyebutnya RSUD Surabaya Timur bukan Eka Candrarini, karena saya juga tidak ikut andil berikan nama. Saya sampaikan meski tidak enak didengar dan implikasinya ke saya pasti saya dimusuhkan Pemkot, tidak apa-apa,” tutupnya. [asg/beq]

  • PDIP Tasyakuran di 31 Kecamatan, Doakan Megawati dan Masa Depan Kota Surabaya

    PDIP Tasyakuran di 31 Kecamatan, Doakan Megawati dan Masa Depan Kota Surabaya

    Surabaya (beritajatim.com) – PDI Perjuangan (PDIP) Kota Surabaya menggelar tasyakuran serentak di 31 kecamatan. Ini sebagai bentuk rasa syukur atas kemenangan Pilkada 2024.

    Acara ini melibatkan pengurus PAC, Ranting, hingga Anak Ranting, serta masyarakat setempat. Syukuran ini menjadi ajang konsolidasi sekaligus refleksi bagi PDI Perjuangan di penghujung tahun.

    Selain rasa syukur, kegiatan ini juga menjadi momentum untuk memanjatkan doa bagi Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri. Kesehatan dan keberkahan Megawati menjadi harapan besar bagi kader dan simpatisan partai agar kepemimpinannya terus membawa PDI Perjuangan maju.

    “Kami semua mendoakan agar Ibu Megawati diberi kesehatan dan kekuatan untuk terus memimpin partai ini dengan bijaksana,” ujar Wakil Sekretaris DPC PDI Perjuangan Surabaya, Achmad Hidayat, Senin (16/12/2024).

    Tidak hanya untuk Ketua Umum, doa bersama juga dipanjatkan bagi Walikota Surabaya Eri Cahyadi, Wakil Walikota Armuji, dan Ketua DPC PDIP Adi Sutarwijono. Para kader berharap ketiga pemimpin tersebut diberi keberkahan dalam menjalankan tugas mereka untuk masyarakat.

    “Semoga mereka senantiasa menjadi pemimpin yang ‘Ngayomi, Ngayemi, dan Ngayani’, melindungi dan membawa manfaat bagi warga Surabaya,” tambah Achmad.

    Syukuran ini juga berlangsung di lokasi yang sarat makna, yakni di Makam Eyang Wongso Negoro, Kelurahan Bangkingan Kecamatan Lakarsantri. Momentum penghujung tahun menjadikan acara ini sekaligus doa untuk keselamatan Kota Surabaya dan Republik Indonesia memasuki tahun baru.

    “Momentum ini menjadi bentuk refleksi bersama. Kami berharap Kota Surabaya dan seluruh rakyat Indonesia senantiasa dalam lindungan Tuhan dan diberi keselamatan di tahun mendatang,” tutup mantan aktivis GMNI ini. [asg/suf]

  • Pemkot Surabaya Larang Tempat Hiburan Malam, Peredaran Terompet, dan Konvoi di Natal dan Tahun Baru

    Pemkot Surabaya Larang Tempat Hiburan Malam, Peredaran Terompet, dan Konvoi di Natal dan Tahun Baru

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Constantine Koloway

    TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menerbitkan aturan menjelang perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. 

    Melalui Surat Edaran (SE) Nomor 300/ 26738/ 436.8.6/ 2024, Pemkot mengajak masyarakat meningkatkan keamanan, ketentraman dan toleransi masyarakat selama momen penting tersebut.

    “Seluruh warga masyarakat diharapkan mematuhi dan menjaga kondusifitas, ketertiban umum serta ketentraman masyarakat selama Natal 2024 dan Tahun Baru 2025,” kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di Surabaya, Minggu (15/12/2024).

    Ada beberapa poin aturan menjelang libur Nataru. Di antaranya, pelaku tempat hiburan atau usaha rekreasi dan hiburan umum (RHU) harus menutup usaha pada malam Natal, 24 Desember 2024, mulai pukul 18.00 WIB.

    Pada malam tahun baru, RHU diperbolehkan beroperasi hingga pukul 04.00 WIB. Syaratnya, tidak menerima pengunjung di bawah usia 18 tahun, menyalahgunakan tempat usaha untuk perjudian, dan peredaran narkoba.

    Pelaku usaha juga harus menerapkan standar Cleanliness, Health, Safety, and Environment sustainability (CHSE). Serta, memastikan kesiapan mitigasi bencana di lokasi wisata.

    Pengelola tempat wisata diwajibkan melakukan perawatan fasilitas secara berkala. Juga, menyiapkan jalur evakuasi dan memperhatikan kapasitas pengunjung.

    Informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait kondisi cuaca juga harus menjadi acuan. Hal ini untuk mengantisipasi potensi bencana alam.

    Dalam SE yang sama, pengurus gereja dan panitia Natal diminta untuk berkoordinasi dengan Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam). Terutama, saat menyelenggarakan ibadah dan perayaan Natal.

    Selain itu, pengurus gereja juga diimbau untuk memasang pengamanan tambahan. Di antaranya, barrier di pintu masuk dan melakukan pemeriksaan barang bawaan pengunjung.

    Untuk menghindari potensi gangguan keamanan, masyarakat dilarang menjual atau menyalakan petasan. Termasuk, larangan terhadap memperjualbelikan terompet serta melakukan konvoi pada malam Tahun Baru.

    Bagi masyarakat yang akan bepergian dan meninggalkan rumah, diminta memastikan kompor, gas, aliran listrik, air dalam kondisi padam. 

    Serta, tidak meninggalkan barang berharga atau hewan peliharaan di dalam rumah dan menginformasikan kepada tetangga yang berdekatan atau RT setempat.

    Selain itu, Wali Kota Eri juga mengungkapkan bahwa pengawasan ketertiban umum selama libur Nataru 2024/2025 di Surabaya, melibatkan perangkat daerah (PD), TNI/Polri, tokoh agama dan tokoh masyarakat.

    “Kami juga meminta masyarakat untuk mengantisipasi terjadinya perubahan cuaca ekstrem sewaktu-waktu,” imbuhnya.

    Wali Kota Eri menegaskan bahwa pelanggaran terhadap ketentuan dalam surat edaran ini akan dikenakan sanksi sesuai peraturan yang berlaku.

    “Apabila terjadi kondisi darurat atau menemukan kejadian yang membutuhkan pertolongan agar menghubungi Pos Polisi terdekat, Call Center Kepolisian 110 atau Command Center 112,” katanya.

    Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan seluruh gereja untuk memastikan keamanan dalam perayaan Hari Raya Natal 2024.

    “Kami telah berkoordinasi dengan seluruh gereja di Surabaya untuk memastikan pengamanan agar tidak ada kejadian yang tidak diinginkan,” kata Wali Kota Eri.

    Tidak hanya itu, Wali Kota Eri menyebut bahwa Pemkot Surabaya juga bekerja sama dengan berbagai organisasi masyarakat (ormas) untuk menjaga keamanan dan kenyamanan umat Kristen dalam menjalankan ibadahnya. “Kita juga rapatkan dengan kepolisian terkait dengan keamanan Natal dan Tahun Baru,” imbuhnya.

    Menanggapi insiden beberapa waktu lalu, dimana seorang wanita bercadar masuk ke salah satu gereja di Surabaya, Wali Kota Eri pun menegaskan pentingnya kewaspadaan di tempat ibadah.

    “Gereja tidak boleh lengah, termasuk masjid juga. Pengelola tempat ibadah harus memperketat pengamanan, terutama di pintu masuk yang dijaga satpam. Jika ada orang dengan pakaian tertutup rapat, seperti bercadar, satpam harus menanyakan keperluannya,” jelas dia.

    Mantan Kepala Badan Perencanaan Kota (Bappeko) Surabaya ini mengajak seluruh warga untuk terus menjaga kerukunan umat beragama yang selama ini telah menjadi ciri khas Kota Pahlawan.

    “Saya mohon kepada warga Kota Surabaya, njenengan (anda) adalah orang yang hebat. Kita sudah bisa membuktikan bahwa Surabaya ini menjadi salah satu kota yang penuh dengan toleransi,” pesan dia.
    Ia berharap, toleransi yang telah berjalan di Surabaya dapat menjadi teladan bagi kota-kota lain di Indonesia, sekaligus memperkuat persatuan di tengah keberagaman.

     “Sebagai sesama umat beragama, mari kita menjaga keamanan, kenyamanan umat beragama lain agar bisa menikmati dan menjalankan ibadahnya dengan tenang di Kota Surabaya,” katanya.

  • Ini Pesan Natal Eri Cahyadi untuk Warga Surabaya!

    Ini Pesan Natal Eri Cahyadi untuk Warga Surabaya!

    Surabaya (beritajatim.com) – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyampaikan pesan keberagaman dan toleransi kepada masyarakat, dalam perayaan Natal 2024 di Surabaya nanti.

    Eri mengimbau agar warga Surabaya saling bahu membahu dalam menopang kelancaran ibadah natal umat Kristiani. Sebagai bukti bahwa Surabaya adalah kota penuh toleransi.

    “Saya nyuwun sanget kita sudah bisa membuktikan Surabaya jadi kota penuh toleransi. Saya tolong sesama umat bergama menjaga keamanan kenyamanan umat beragama lain agar bisa beribadah tenang di Surabaya,” kata Eri Cahyadi ditulis Minggu (15/12/2024).

    Selain itu, Eri mengungkapkan telah berkoordinasi dengan pihak gereja dan organisasi masyarakat [ormas], dalam hal menjaga keamanan di lingkungan gereja ketika ibadah natal berlangsung.

    “Kita berkoordinasi dengan gereja untuk pengamanan semoga tidak sampai terjadi aneh aneh. Kedua dengan ormas ormas untuk turut menjaga keamanan kenyamanan umat kristen,” ucapnya.

    Sedangkan pengamanan berlapis, Eri bilang, Pemerintah Kota [Pemkot] Surabaya akan menggelar rapat bersama kepolisian Polrestabes Surabaya.

    “Kita juga rapat dengan Polrestabes Surabaya soal keamanan natal nanti,” tutupnya. [ram/aje]

  • Wali Kota Surabaya Mengaku Tak akan Intervensi Kasus Siswa Inklusi Dibully

    Wali Kota Surabaya Mengaku Tak akan Intervensi Kasus Siswa Inklusi Dibully

    Surabaya (beritajatim.com) – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memberikan pernyataan terkait kasus bullying di SMP Negeri. Yang seorang pelapornya adalah siswa inklusi berinisial CW, Jumat (13/12) hari ini.

    CW (14) mengaku dibully oleh ke enam temannya dengan ditelanjangi di tempat umum. Dan saat ini kasusnya tengah diselidiki oleh Satreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, sejak tiga hari lalu.

    Menanggapi hal itu, Eri mengatakan dirinya tidak akan bertindak terlalu jauh; untuk memberi saran CW cabut laporan. Meskipun sejauh temuan yang ada saat ini, Eri bilang hal itu hanya candaan anak anak.

    “Kalau saya keputusan itu kan ada di CW. Jadi ia anak ini harus nyaman dulu. Biarkan ia menyadari, kalau anak-anak dilaporkan ini teman temannya. Jika ternyata ini ada kesalahan kan dia [CW] nanti yang bisa mencabut,” terang Eri, Jumat (13/12/2024).

    Sebab menurut Eri, kalau melihat kejadian seperti ini anak tidak boleh dipaksa. Dan ketika mengetahui bahwa CW memiliki kelebihan jangan ada pihak yang kemudian memprovokasi ataupun memperkeruh.

    “Kalau seperti ini anak jangan dipaksa. Tapi saat mengetahui anak ini [CW] punya kelebihan jangan sampai ada orang yang mengompori [mem-provokasi],” kata Eri.

    Sebelumnya, Eri juga menyebut bahwa siswa CW ini memiliki kelebihan yang sangat luar biasa. Eri mengaku elah berdiskusi banyak hal saat berkunjung ke sekolahnya, menemui CW pagi ini.

    “CW ini adalah anak yang mempunyai potensi dan punya kemampuan yang luar biasa. Dia bisa tahu bagaimana menentukan Masyarakat Berpenghasilan Rendah [MBR] beserta kaitannya dengan Kartu Indonesia Pintar,” ujar Eri Cahayadi.

    Dalam diskusi panjangnya, Eri turut mengungkap kemampuan analisa CW. Di mana, ia mampu dan hafal terkait pasal restoratice justice. Serta menyoroti tindakan Eri yang marah marah dalam sidak di RSUD dr. Soewandi beberapa tahun 2022 lalu.

    “Dia malah mengatakan ke saya, Pak Eri, kenapa waktu marah-marah di RS Soewandi tidak langsung mengeluarkan orang itu?. Padahal wali kota yang lain mengeluarkan,” papar Eri bercerita.

    Kemudian di situ, Eri menjawab, “Saya dan kamu diciptakan Tuhan untuk mengubah seseorang jahat menjadi baik. Untuk mengubah yang jelek dan jadi baik. Jadi, kalau ada orang yang ia berbuat salah; maka tidak harus selalu kita keluarkan,” jelas dia.

    Lebih jauh, menanggapi kasus pelaporan bullying oleh CW kepada kepolisian dan untuk memahami kondisi CW sebagai siswa inklusi; dengan segala kelebihannya. Eri bilang, akan melakukan evaluasi di Pendidikan Surabaya. Dengan mutu pengajaran inklusif.

    “Untuk ini kami tengah berdiskusi dengan dewan pendidikan bahwa sekolah ini bertanggungjawab, memberikan pendidikan, pengajaran lebih kepada siswa inklusi dibanding siswa siswa lain. Ini yang kita lakukan evaluasi,” ungkap Wali Kota Surabaya ini.

    Dan karena kondisi CW ini, lanjut Eri, dia memiliki perasaan yang lebih peka. Dan diharapkan orang – orang di sekeliling CW lebih dapat memperhatikan psikologisnya secara intens, dan mendukung bakat – bakat yang dipunyai oleh CW.

    “Dia kan punya peka perasaan. Ketika punya peka perasaan itu, maka di situlah psikolog, guru, juga orang – orang di sekitarnya, harus ada yang dekat,” tutup Eri. [ram/ian]

  • PDIP Surabaya Usulkan Program Satu Hari Berbahasa Daerah di Sekolah

    PDIP Surabaya Usulkan Program Satu Hari Berbahasa Daerah di Sekolah

    Surabaya (beritajatim.com) – Dalam upaya melestarikan budaya lokal di tengah modernisasi, PDIP Surabaya mengusulkan agar sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) di Surabaya mencanangkan satu hari dalam seminggu untuk menggunakan bahasa daerah, khususnya Bahasa Jawa khas Suroboyoan.

    Wakil Sekretaris DPC PDIP Surabaya, Achmad Hidayat, menyatakan bahwa inisiatif ini bertujuan melahirkan generasi Surabaya yang beradab dan berkepribadian sesuai dengan semangat Tri Sakti Bung Karno.

    “Melalui program ini, kita ingin membangun generasi yang tidak hanya maju secara intelektual, tetapi juga memiliki kepribadian dalam budaya. Bahasa Jawa Suroboyoan ini adalah bagian dari identitas kita sebagai arek Suroboyo,” ujar Achmad Hidayat, Jumat (13/12/2024).

    Achmad menambahkan bahwa pelestarian bahasa daerah akan membantu membangun spirit budaya khas Surabaya pada generasi muda. “Dengan terbiasa menggunakan bahasa daerah, generasi penerus diharapkan memiliki karakter egaliter, semangat gotong royong yang tinggi, serta mengedepankan kepentingan bersama,” tambahnya.

    Ia juga memberikan apresiasi kepada Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, yang telah mencanangkan penggunaan aksara Jawa di kantor-kantor pemerintahan. Menurut Achmad, langkah tersebut merupakan awal yang baik untuk menjadikan Surabaya sebagai kota berkelas dunia yang tetap mempertahankan karakter khas lokalnya.

    “Penerapan aksara Jawa di kantor pemerintahan menunjukkan komitmen kita untuk melestarikan budaya di tengah pembangunan yang pesat. Hal ini sejalan dengan visi kami untuk menjadikan Surabaya kota modern namun tetap berakar pada budaya lokal,” kata Achmad.

    Achmad berharap program ini dapat diimplementasikan secepatnya melalui kerja sama dengan Dinas Pendidikan.

    “Kita tidak hanya berbicara tentang melestarikan budaya, tetapi juga membangun generasi yang memiliki kebanggaan dan cinta pada warisan lokal mereka,” pungkasnya. [asg/ian]

  • Percakapan Inspiratif Eri Cahyadi dengan Siswa SMPN Korban Bully

    Percakapan Inspiratif Eri Cahyadi dengan Siswa SMPN Korban Bully

    Surabaya (beritajatim.com) – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengungkap sisi lain kelebihan siswa inklusi di SMP Negeri. Siswa inklusi yang mengaku dibully oleh enam temannya dan melapor polisi, Jumat (13/12).

    Eri menyebut bahwa siswa laki laki berinisial CW ini memiliki kelebihan yang sangat luar biasa. Eri mengaku berdiskusi banyak hal saat ia berkunjung ke sekolahnya, menemui CW pagi ini.

    “CW ini adalah anak yang menpunyai potensi dan punya kemampuan yang luar biasa. Dia bisa tahu bagaimana menentukan Masyarakat Berpenghasilan Rendah [MBR] beserta kaitannya dengan Kartu Indonesia Pintar,” terang Eri, Jumat.

    Dalam diskusi panjangnya, Eri turut mengungkap kemampuan analisa CW. Di mana, ia mampu dan hafal terkait pasal restoratice justice. Serta menyoroti tindakan Eri yang marah-marah dalam sidak di RSUD dr. Soewandi beberapa tahun 2022 lalu.

    “Dia malah mengatakan ke saya, Pak Eri, kenapa waktu marah-marah di RS Soewandi tidak langsung mengeluarkan orang itu? Padahal wali kota yang lain mengeluarkan,” papar Eri bercerita.

    Kemudian di situ, Eri menjawab, “Saya dan kamu diciptakan Tuhan untuk mengubah seseorang jahat menjadi baik. Untuk mengubah yamg jelek dan jadi baik. Jadi, kalau ada orang yang ia berbuat salah; maka tidak harus selalu kita keluarkan,” jelas dia.

    Lebih jauh, menanggapi kasus pelaporan bullying oleh CW kepada kepolisian dan untuk memahami kondisi CW sebagai siswa inklusi; dengan segala kelebihannya. Eri bilang, akan melakukan evaluasi di Pendidikan Surabaya. Dengan mutu pengajaran inklusif.

    “Untuk ini kami tengah berdiskusi dengan dewan pendidikan bahwa sekolah ini bertanggungjawab, memberikan pendidikan, pengajaran lebih kepada siswa inklusi dibanding siswa siswa lain. Ini yang kita lakukan evaluasi,” ungkap Wali Kota Surabaya ini.

    Dan karena kondisi CW ini, lanjut Eri, dia memiliki perasaan yang lebih peka. Dan diharapkan orang-orang di sekeliling CW lebih dapat memperhatikan psikologisnya secara intens, dan mendukung bakat-bakat yang dipunyai oleh CW.

    “Dia kan punya peka perasaan. Ketika punya peka perasaan itu, maka di situlah psikolog, guru, juga orang-orang disekitarnya, harus ada yang dekat,” tutup Eri. [ama/but]

     

  • Tangani Banjir di 200 Titik Jadi PR Besar, Pemkot Surabaya Janji Optimalkan RPJMD 2025

    Tangani Banjir di 200 Titik Jadi PR Besar, Pemkot Surabaya Janji Optimalkan RPJMD 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyebut akan menuntaskan pembangunan kawasan rawan banjir, pada tahun 2025.

    Ia mengatakan, pemerintah kota [pemkot] hingga saat ini masih memiliki target mengatasi sumber banjir di 200 titik. Meliputi kawasan usaha dengan perubahan fungsi bangunan; dan di sudut perkampungan.

    “Jadi itungan saya ada PR [pekerjaan rumah] 200 titik di tahun depan. Saya ketika menjadi wali kota pertama 300 titik. Itu bukan titik banjir tapi pusatnya. Kalau ngomong 300 ya di 1000 wilayah dan kalau 200 titik hari ini itu sumbernya,” ungkap Eri Cahyadi di Surabaya, pada Rabu (11/12/2024).

    Eri memastikan bahwa rencana pembangunan di kawasan rawan banjir di perkampungan dan kota dengan konektivitas saluran air ini, digarap tahun depan. Sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah [RPJMD] di tahun 2025 ini.

    “Semua perkampungan dilakukan pembangunan 2025. Pembangunan saluran yang saat ini sudah terbangun terbukti efektif. Dan di 2025 saluran ini akan dikoneksikan,” jelas dia.

    Dan koneksivitas pembangunan saluran itu akan dilakukan pemkot, lanjutEri, dengan turut melibatkan bantuan biaya dari pemilik tempat usaha.

    Sehingga de depan, ia meminta dinas terkait tidak asal mengeluarkan izin perubahan fungsi bangunan, tanpa disertai penyesuaian saluran.

    “Saya minta dinas jangan izin dibebaskan enggak mikir lingkungan,” tegasnya. [ram/aje]

  • Wali Kota Surabaya Minta DLH Gerak Cepat Atasi Banjir

    Wali Kota Surabaya Minta DLH Gerak Cepat Atasi Banjir

    Surabaya (beritajatim.com) – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengidentifikasi penyebab banjir yang meluas di wilayah Kecamatan Sukomanunggal. Yang salah satunya disebabkan oleh jebolnya Bozem Simo Hilir, Rabu (11/12/2024).

    Eri menyebut karena faktor hujan deras dan debit air meningkat pada Selasa (10/12/2024) kemarin sore. Dinding bozem yang menampung sebagian besar aliran air; dari wilayah Dukuh Kupang Barat, Dukuh Kupang Barat Lebar dan Dukuh Kupang 20, dan Dukuh Kupang 25 hingga Simo itu jebol. Dan airnya meluber, mengakibatkan air banjir meluas.

    “Saya tadi malam berkeliling di lokasi, termasuk di bozem saya lihat sendiri kalau airnya mengalir tidak normal, gak keluar. Padahal saluran ini seharusnya lancar,” terang Eri Cahyadi disela sela sidak, Rabu (11/12).

    Eri juga mengungkapkan bahwa aliran air bozem ini tidak mengalir normal diakibatkan pendagkalan, dan adanya sampah – sampah yang membendung. Kata dia, ini menjadi faktor utama pemicu dinding bozem jebol serta banjir luapan.

    “Di area lahan bozem tersebut ternyata digunakan sebagai tempat penampung sampah [TPS], yang mengakibatkan air yang akan ditampung ke bozem ini terhambat,” tegas Eri.

    Dari situ, Eri meminta Petugas DLH segera melakukan penataan ulang di area tersebut, agar tidak ada lagi sampah yang menumpuk di sekitar bozem.

    “TPS di sini harus ditata ulang. Jangan ada lagi gerobak sampah yang ditumpuk sembarangan. Sampah ini menjadi salah satu penyebab bozem tidak berfungsi dengan baik,” tuturnya.

    Bozem ini besar sekali dan berfungsi vital, lanjut Eri, sehingga selain mempercepat perbaikan, dia juga memerintahkan untuk dilakukan pengerukan ulang.

    “Ini seharusnya bisa menampung air dari Dukuh Kupang sampai wilayah Simo. Tapi sekarang fungsinya terganggu karena sampah menumpuk. Kalau tidak dikeruk, air yang masuk ke bozem pasti meluap dan menyebabkan banjir,” ungkapnya.

    Selain itu, Eri menambahkan bahwa situasi banjir di Surabaya saat ini sudah mendingan, terbantu dengan pengerjaan proyek box culvert. Mengingat sejak tahun 1991, kondisi topografi di Dukuh Kupang Barat rendah dan kapasitas saluran air yang terbatas selalu menjadi langganan banjir.

    “Untuk itu kalau bozem ini berfungsi dengan baik, tidak mungkin ada banjir. Tapi karena sampah menumpuk, air tidak bisa ditampung dengan maksimal,” tutupnya. [ram/beq]

  • Eri Cahyadi Tegaskan Komitmen Atasi Banjir Surabaya Barat

    Eri Cahyadi Tegaskan Komitmen Atasi Banjir Surabaya Barat

    Surabaya (beritajatim.com) — Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, kembali menegaskan komitmennya dalam menangani masalah banjir yang kerap melanda wilayah Surabaya Barat. Salah satu fokus utamanya adalah percepatan pembangunan Jembatan Raya Kupang yang sempat tertunda akibat penolakan warga.

    Eri mengungkapkan bahwa penundaan pembangunan jembatan ini berdampak pada terjadinya banjir di wilayah tersebut. “Kemarin sudah mau dibangun, tapi ternyata warga nggak berkenan. Ya sudah, saya tinggal. Saya bilang ke camat, kalau nggak mau, ya tak jarno banjire,” ujar Eri usai inspeksi di Bozem Simo, Rabu (11/12/2024).

    Namun, setelah dilakukan mediasi antara camat dan warga, pembangunan akhirnya mendapat persetujuan dan akan segera dimulai. Pada tahap awal, akan dilakukan pemasangan batu kumbung sepanjang beberapa kilometer di kedua sisi jembatan, dilanjutkan dengan peninggian struktur jembatan.

    “Camat sudah ketemu warga, sekarang sudah mau. Kita kerjakan langsung. Kasusnya sama seperti di depan Indomart Lontar. Di sana, setelah jembatan ditinggikan, sekarang sudah nggak banjir lagi,” jelasnya.

    Eri juga menyoroti lambatnya pengerjaan perbaikan Bozem Simo, yang seharusnya rampung dalam waktu seminggu. Ia menginstruksikan agar pekerjaan dilakukan 24 jam penuh untuk mempercepat penyelesaian.

    “Tadi malam saya keliling, pagi-pagi ke sini kaget semua. Saya tanya, tiga hari kerja bisa selesai nggak? Kalau bisa, ya selesaikan. Kalau nggak ada orangnya 24 jam, RT dan RW langsung telepon saya,” tegas Eri.

    Selain itu, banjir sempat melanda SMA Ketintang akibat saluran yang tersumbat sampah. Namun, masalah ini berhasil diatasi dengan cepat setelah saluran tersebut dibersihkan.

    “SMA Ketintang sempat banjir, ternyata ketutupan sampah di saluran. Nggak sampai lima menit, airnya langsung surut,” ungkap Eri.

    Wali Kota Eri juga mengumumkan bahwa perbaikan di sisi timur Simo akan dimulai pada tahun 2025. Ia berkomitmen untuk terus memantau hasil pekerjaan di wilayah lain seperti Dukuh Kupang dan Pakal guna memastikan solusi jangka panjang terhadap masalah banjir di Surabaya.

    “Saya mau tes Dukuh Kupang dan tempat-tempat lain yang saya kerjakan kemarin. Saya ingin memastikan hasilnya benar-benar efektif,” tutupnya. [asg/beq]