Tag: Eri Cahyadi

  • Golkar Surabaya Desak Wujudkan Rumah Rehabilitasi Narkoba

    Golkar Surabaya Desak Wujudkan Rumah Rehabilitasi Narkoba

    Surabaya (beritajatim.com) – Partai Golkar Kota Surabaya menegaskan pentingnya pendirian rumah rehabilitasi khusus korban narkotika sebagai langkah dalam menangani penyalahgunaan obat-obatan terlarang di Kota Pahlawan.

    Ketua DPD Golkar Surabaya, Arif Fathoni, mengungkapkan bahwa fasilitas rehabilitasi ini sangat dibutuhkan untuk menyelamatkan generasi muda yang terjerumus ke dalam bahaya narkoba.

    “Sampai hari ini formula medis yang paling memungkinkan agar memutus ketergantungan terhadap narkotika melalui proses rehab. Kalau Surabaya sudah punya rumah rehabilitasi untuk pecandu, Insya Allah akan menyelamatkan generasi muda kita yang sudah terlanjur terpapar bahaya narkoba,” kata Toni, sapaan lekatnya, Selasa (7/01/2025).

    Golkar Surabaya, sebagai salah satu partai pendukung utama Wali Kota Eri Cahyadi, menilai bahwa pemerintah kota harus lebih serius dalam menyediakan fasilitas rehabilitasi yang memadai. Toni menyebut bahwa berdasarkan data BNNK Surabaya, terdapat 24 kelurahan yang telah masuk kategori zona merah narkoba pada tahun lalu.

    “Karena itu langkah preventif harus digalakkan. Kemudian ada fasilitas pendukung bagi mereka yang ingin sembuh,” ujarnya.

    Partai Golkar juga mendorong pemanfaatan Peraturan Daerah (Perda) Kota Surabaya Nomor 8 Tahun 2024 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan Narkotika sebagai payung hukum untuk merealisasikan fasilitas tersebut.

    Toni menyebut bahwa perda ini memberikan mandat kepada pemerintah daerah untuk memfasilitasi rehabilitasi medis, sosial, hingga pascarehabilitasi.

    Menurut Toni, fasilitas rehabilitasi yang ada saat ini, seperti yang dikelola Pemprov Jatim di RS Jiwa Menur, belum cukup untuk menampung kebutuhan korban penyalahgunaan narkotika di Surabaya. Ia juga menyoroti bahwa banyak korban berasal dari keluarga tidak mampu yang kesulitan mendapatkan akses rehabilitasi.

    “Korban penyalahgunaan narkotika tidak sedikit dari keluarga yang kurang mampu. Ketika ada generasi muda yang dari keluarga tidak mampu ini ingin sembuh maka, bisa difasilitasi di rehabilitasi milik pemerintah kota,” jelasnya.

    Toni berharap Pemkot Surabaya segera merealisasikan pendirian rumah rehabilitasi sendiri agar korban tidak perlu dirujuk ke luar kota. Ia optimis usulan ini akan mendapatkan dukungan penuh dari Wali Kota Eri Cahyadi.

    “Saya yakin usulan ini akan direalisasikan beliau dalam waktu dekat. Karena ini kebutuhan masyarakat Surabaya. Hal ini juga semakin meneguhkan dan menguatkan bahwa Pemkot melindungi masa depan generasi penerus,” pungkasnya.[asg/kun]

  • Wali Kota Surabaya Bantah Respon Layanan Darurat 112 Lambat

    Wali Kota Surabaya Bantah Respon Layanan Darurat 112 Lambat

    Surabaya (beritajatim.com) – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, membantah dugaan keterlambatan respon layanan darurat 112 dalam kecelakaan maut di Jalan Diponegoro, Minggu (5/1/2025) pagi. Peristiwa tersebut menyebabkan Shinta Iryani, seorang ibu tiga anak, meninggal dunia setelah ditabrak pengendara lain yang melawan arus lalu lintas.

    Menurut laporan, kecelakaan terjadi pada pukul 04.15 WIB. Keluarga korban mengaku telah mencoba menghubungi layanan darurat 112, namun hampir setengah jam berlalu tanpa jawaban. Akibatnya, Shinta meninggal dunia dalam perjalanan menuju rumah sakit.

    “112 ini banyak. Jadi kami punya respon time-nya itu 7 menit. Jadi tidak mungkin lebih dari 7 menit,” tegas Eri Cahyadi saat memberikan keterangan pada Senin (6/1/2025).

    Eri menjelaskan bahwa layanan darurat 112 melibatkan petugas gabungan, termasuk TNI dan polisi. Dia memastikan sistem layanan tersebut dirancang untuk merespon kejadian dalam waktu singkat.

    “Karena ketika datang ke lokasi itu 112 pasti ada TNI, ada polisi. Bukan hanya dari pemerintah kota lo 112 itu,” ujarnya.

    Terkait peristiwa yang merenggut nyawa Shinta Iryani, Eri menyebutkan bahwa petugas dari 112 sudah melakukan pertolongan pertama di lokasi kejadian.

    “112 kerjanya seperti itu, dan itu sudah berjalan lama. Kalau kemarin itu meninggal karena sudah parah. Pasti telah dilakukan pertolongan pertama di sana dan tidak bisa langsung diangkat. Karena kalau kita angkat takut ada dampaknya,” jelasnya.

    Namun, Nabila, salah satu anggota keluarga korban, menyampaikan kekecewaannya terhadap lambatnya respon layanan darurat 112. Ia menyebut telah menghubungi layanan tersebut sebanyak 18 kali selama hampir setengah jam sebelum akhirnya mendapatkan ambulans.

    “Kecelakaannya sekitar pukul 04.15 WIB dan baru dapat ambulans dari 112 pukul 05.00 WIB. Korban meninggal pas di dalam mobil ambulans. Karena telpon ke 112 saat itu tidak dijawab,” ungkap Nabila.

    Kecelakaan maut yang menewaskan Shinta Iryani (43) saat ini sedang dalam penyelidikan Sat Lantas Polrestabes Surabaya. Pelaku diduga seorang pria yang sedang melakukan balap liar menggunakan sepeda motor Honda Revo yang telah dimodifikasi. [ram/beq]

  • Buka Pendaftaran Penjabat Baru Pemkot, Eri Cahyadi Pilih yang Visioner

    Buka Pendaftaran Penjabat Baru Pemkot, Eri Cahyadi Pilih yang Visioner

    Surabaya (beritajatim.com) – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menginisiasi seleksi terbuka berbagai jabatan strategis, mulai dari Kepala Dinas hingga Lurah. Yang akan dibuka pada pekan kedua tahun 2025. Dengan sistem ‘open bidding’, Eri berharap dapat menjaring inovasi-inovasi baru. Serta melahirkan pemimpin-pemimpin ‘visioner’ untuk Surabaya ke depan.

    “Setiap pemangku jabatan di Pemkot Surabaya ya memang dia harus memiliki inovasi, memiliki visi dan memajukan wilayahnya masing-masing. Jadi contoh kalau dia ada di bagian Cipta Karya, maka dia harus tahu Cipta Karya ini mau diapakan. Izin izin-nya mau apakan, izin apartemen dan lainnya,” terang Eri Cahyadi dihadapan awak media, Kamis (2/1/2025).

    Dalam seleksi ini, Eri bilang, pemkot memberikan kesempatan setara bagi ASN maupun Staff untuk berani mendaftarkan diri. Dengan syarat, pendaftar harus menyusun proposal yang inovatif dan memiliki visi besar pada bidang yang mereka daftar.

    “Nah ketika dia punya visi misi itu maka dia akan dituangkan di proposal. Nanti kita akan bandingkan mana proposal yang lebih bagus dan dalam proposal harus berbunyi berjalan realisasi pada tahun 2025, 2026, 2027,” papar Eri Cahyadi.

    Eri juga memberikan contoh rencana ide inovasi yang ia tunggu-tunggu selama ini adalah seperti mengubah destinasi wisata Kebun Binatang Surabaya (KBS), menjadi wisata bermodel Safari Zoo.

    “Contoh kebun binatang (KBS) saya jadikan Safari Zoo. Tetap di dalam KBS orang-orang ini bersafari. Namun tidak ada kerangkengan hewan. Jadi, pendapat pendaftar harus seperti ini,” terang Eri.

    Lebih lanjut, Eri menegaskan bahwa ia mengajak semua ASN dan Staff untuk berani bermimpi dan berkompetisi. Jangan ada yang merasa sungkan, ataupun pesimis, berkecil hati dan takut mencoba.

    “Kan arek-arek saiki ngene, wayae dibuka sungkan daftar, engko diseneni kepoloku, kan itu tabuh. Ini bukan tabuh. Setiap orang harus bermimpi untuk menggapai cita-cita kepentingan umum,” tegas dia. [kun]

  • Cegah Banjir Surabaya, Pemkot dan BBWS Brantas Perbaiki Fungsi Sungai

    Cegah Banjir Surabaya, Pemkot dan BBWS Brantas Perbaiki Fungsi Sungai

    Surabaya (beritajatim.com) – Pemkot Surabaya dan BBWS Brantas berkomitmen segera melakukan normalisasi dan perbaikan fungsi sungai Kali Perbatasan, sebagai upaya pencegahan banjir.

    Melalui langkah ini diharapkan dapat mengurangi risiko banjir akibat luapan air sungai, terutama di kawasan yang rawan terdampak, Kamis (2/1/2025).

    Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengungkapkan bahwa pemkot sudah berdiskusi panjang dengan pihak BBWS Brantas. Kata Eri, pembahasan banjir di Surabaya ini sudah disampaikan oleh BBWS ke Pemerintah Pusat.

    “Tadi berdiskusi bersama BBWS, menyampaikan masalah perawatan sungai. Surabaya ini menjadi hilir yang menerima luapan air dari beberapa daerah. Hal ini disampaikan BBWS ke pemerintah pusat sehingga nanti akan ada perbaikan sungai,” terang Eri Cahyadi usai menggelar rapat bersama BBWS Brantas.

    Sambil menunggu respon dari pemerintah pusat, Eri menjelaskan kalau pemkot sudah menyiapkan dua langkah antisipasi. Yakni, jangka pendek dan jangka panjang.

    “Untuk penyelesaian jangka pendek nantinya akan dilakukan pemetaan wilayah. Mana yang menjadi prioritas penanganan. Selain itu, juga ada pembangunan box culvert yang saling terhubung dan dekat dengan sungai akan digencarkan,” jelas Eri.

    Kemudian untuk jangka panjangnya, Eri bilang, ia bersama BBWS Brantas akan berupaya mengembalikan fungsi sungai. Sebab, selama ini banyak area sungai yang tertutup; akibat berahlih fungsi berdiri bangunan liar di sempadan sungai.

    “Harapan kita fungsi sungai bisa kembali normal dan bisa mengalirkan airnya menuju laut dengan lancar. Karena ada sungai yang awal lebarnya 30 meter menjadi satu meter. Sehingga hal ini harus diperbaiki,” ucap Eri.

    Sementara, Kepala BBWS Brantas, Hendra Ahyadi juga menyampaikan bahwa aliran Sungai Brantas yang dimulai dari Malang ini memang berakhir di Kota Surabaya.

    Alur perjalanan aliran air dari Kabupaten Malang, Bendungan Sutami kemudian mengalir ke – Blitar, Tulungagung, Trenggalek, Kediri, Nganjuk, Mojokerto, Jombang. Dan Kota Surabaya sebagai hilir.

    Oleh sebab itu, Hendra bilang, kolaborasi antara pemerintah daerah dan Pemkot Surabaya sangat diperlukan.

    “Kewenangan semua sebenarnya ada di pemerintah pusat, karena memang Daerah Aliran Sungai (DAS) pemerintah pusat. Kami sebagai UPT dibawah kementrian PU diberikan mandat mengelola. Kalau diserahkan ke kami semua itu juga cukup berat, sehingga kolaborasi dengan pemda terutama Surabaya sebagai ujung tempat mengalirnya air sangat strategis. Di sini kami berdiskusi mencari solusi sehingga masalah-masalah seperti enceng gondok dan lainnya bisa teratasi,” papar Hendra.

    Hendra menerangkan, pembersihan enceng gondok sudah dilakukan berkala tetapi kecepatan pertumbuhannya tidak sebanding dengan upaya yang dilakukan. Sehingga, beberapa wilayah belum bisa tersentuh dan menimbulkan penumpukan enceng gondok.

    Dan untuk penertiban bangunan liar juga sudah dilakukan upaya melalui jalur hukum. “Tapi sekali lagi itu berkaitan dengan sertifikat, dari fungsinya yang menganggu sempadan sungai. Nanti akan kami tindaklanjuti untuk memberikan edukasi atau pemahaman bahwa tidak boleh ada bangunan di sana,” ucap dia. [ram/beq]

  • DPRD Apresiasi Langkah Cepat Pemkot Surabaya Bersihkan Sungai Perbatasan

    DPRD Apresiasi Langkah Cepat Pemkot Surabaya Bersihkan Sungai Perbatasan

    Surabaya (beritajatim.com) – Proses pembersihan sungai perbatasan antara Surabaya dan Sidoarjo oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mendapat sorotan positif dari DPRD Surabaya. Meski sungai tersebut berada di bawah kewenangan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas, langkah cepat Pemkot Surabaya dinilai mendahulukan kepentingan warga.

    Ketua Komisi C DPRD Surabaya, Eri Irawan, mengapresiasi tindakan proaktif Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, dalam membersihkan sungai guna mengurangi risiko banjir di wilayah seperti Rungkut Menanggal dan Gununganyar.

    “Alhamdulillah, Pemkot Surabaya bergerak cepat membersihkan sungai perbatasan, meski bukan dalam wewenangnya. Kebijakan Wali Kota Eri Cahyadi yang meminta dinas terkait untuk segera bertindak tanpa berdebat soal kewenangan patut diapresiasi, karena ini merupakan kepentingan warga Surabaya,” ujar Eri Irawan, Senin (30/12/2024).

    Eri Irawan menegaskan bahwa normalisasi sungai adalah solusi utama untuk mengatasi banjir akibat debit air tinggi dari hulu, seperti Jombang dan Mojokerto, ditambah pasangnya air laut. Kondisi ini semakin diperparah oleh sedimentasi dan eceng gondok yang menghambat aliran air.

    Eri meminta BBWS dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur segera melakukan normalisasi agar kapasitas sungai dapat dipulihkan. “Ke depan, Pemprov Jatim bersama BBWS, Pemkot Surabaya, dan Pemkab Sidoarjo harus duduk bersama dengan langkah konkret untuk memulihkan fungsi alami sungai,” tambahnya.

    Koordinasi lintas wilayah juga menjadi sorotan Eri untuk mengatasi banjir di kawasan yang saling terhubung, seperti Kecamatan Tenggilis Mejoyo. Ia mendesak Pemprov Jawa Timur untuk menjembatani kerja sama antara Surabaya dan Sidoarjo.

    “Ini perlu dijembatani oleh Pemprov Jatim agar ada kolaborasi untuk segera memulihkan fungsi sungai yang menghubungkan dua wilayah ini,” ujar Eri.

    Selain normalisasi rutin, Eri mendorong langkah-langkah terintegrasi untuk menghadapi tantangan perubahan iklim. Ia menyebut pentingnya pengelolaan lingkungan di hulu, pembangunan waduk, serta penguatan sistem drainase.

    Menurutnya, pembangunan saluran air yang masif dalam beberapa tahun terakhir telah membantu mengurangi dampak banjir. “Dalam situasi banjir akibat cuaca ekstrem, kita cukup terbantu dengan adanya saluran air di kampung dan jalan utama,” jelas Eri.

    Eri juga menegaskan perlunya restorasi habitat sungai untuk memulihkan keanekaragaman hayati. “Normalisasi perlu diiringi dengan restorasi habitat sungai agar ekosistem dan keanekaragaman hayati dapat terjaga,” katanya. [asg/beq]

  • Polemik Undangan Tasyakuran PDIP Surabaya, Achmad Hidayat Tegaskan Ini

    Polemik Undangan Tasyakuran PDIP Surabaya, Achmad Hidayat Tegaskan Ini

    Surabaya (beritajatim.com) – Polemik terkait undangan tasyakuran kemenangan pasangan Eri Cahyadi dan Armuji dalam Pilwali Surabaya 2024 tidak menggoyahkan fokus PDIP Surabaya.

    Wakil Sekretaris DPC PDIP Surabaya, Achmad Hidayat, menegaskan bahwa partai saat ini lebih memprioritaskan persiapan agenda besar partai, termasuk Hari Ulang Tahun (HUT) PDIP ke-52 pada Januari 2025.

    Achmad menegaskan bahwa seluruh struktur partai, mulai dari DPC hingga simpatisan, tengah melakukan konsolidasi secara berjenjang. Selain mempersiapkan HUT partai, konsolidasi juga ditujukan untuk mendukung Kongres VI PDIP dan menjaga kepemimpinan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.

    “Saat ini, partai di Surabaya mulai dari DPC, PAC, Ranting, hingga kader dan simpatisan fokus pada agenda partai, di antaranya rangkaian Hari Ulang Tahun PDI Perjuangan ke-52 tahun pada Januari 2025,” ujar Achmad kepada wartawan, Sabtu (28/12/2024).

    Ia juga menambahkan bahwa PDIP tidak hanya fokus pada agenda internal, tetapi juga pada upaya membantu masyarakat Surabaya yang tengah menghadapi berbagai tantangan. Menurutnya, kerja-kerja partai harus terus menyentuh akar rumput dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat.

    “Di luar itu, tidak ada pikiran lain. Sebisanya, kami juga membantu masyarakat serta akar rumput yang sedang kesusahan,” jelas Achmad.

    Terkait tudingan diskriminasi dalam undangan tasyakuran, Achmad memastikan bahwa prosedur penyampaian undangan telah dilakukan sesuai mekanisme. Ia bahkan mengaku telah mencoba menghubungi Armuji secara langsung melalui pesan dan telepon, tetapi tidak mendapatkan respons.

    “Kalau masalah undangan, kami juga paham prosedur bahwa undangan itu pasti disampaikan. Bahkan sebelum acara dimulai, saya telpon dan WA, namun tidak dibaca maupun dibalas,” tegasnya.

    Achmad berharap polemik ini tidak mengganggu soliditas partai di Surabaya, terutama menjelang agenda-agenda besar. Ia mengingatkan bahwa keberhasilan PDIP ke depan bergantung pada sinergi dan kedewasaan seluruh kader dalam menyikapi persoalan internal. [asg/ian]

  • Polemik Undangan Tasyakuran di PDIP Surabaya, Armuji: Lah Kok Ada Diskriminasi

    Polemik Undangan Tasyakuran di PDIP Surabaya, Armuji: Lah Kok Ada Diskriminasi

    Surabaya (beritajatim.com) – Acara tasyakuran kemenangan pasangan Eri Cahyadi dan Armuji dalam Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya 2024 yang seharusnya menjadi momen kebersamaan justru diwarnai tensi internal di tubuh DPC PDIP Surabaya. Acara yang berlangsung di Kantor DPC PDIP Surabaya, Jalan Setail, pada Jumat (27/12/2024) menyisakan perdebatan yang memicu polemik antar kader.

    Armuji, yang juga Wakil Wali Kota Surabaya terpilih, merasa adanya perlakuan diskriminatif terhadap dirinya. Hal ini bermula dari undangan tasyakuran yang baru diterimanya hanya beberapa jam sebelum acara dimulai. Kondisi tersebut, menurut Armuji, menandakan adanya kesengajaan dari pihak pengurus DPC untuk tidak mengundangnya sejak awal.

    “Saya masih memegang KTA (Kartu Tanda Anggota) PDIP, lah kok ada diskriminasi. Yok opo iki carane (gimana ini caranya),” ujar Armuji, akrab disapa Cak Ji, dengan nada kecewa saat berbicara kepada wartawan, Sabtu (28/12/2024).

    Cak Ji menyebut bahwa undangan yang diterimanya pada hari acara sangat berbeda dengan informasi dari Eri Cahyadi, yang mengaku telah menerima undangan tersebut seminggu sebelumnya. Menurut Armuji, stafnya sempat mengecek administrasi ke DPC PDIP dan menemukan bahwa namanya memang tidak tercantum dalam daftar undangan awal.

    “Ini menunjukkan ada faktor kesengajaan untuk tidak mengundang saya,” tegas Cak Ji dalam sambutannya yang juga dihadiri para kader, tokoh agama Ustadz Yoyok, dan Gus Fahmi.

    Dalam forum tersebut, Cak Ji secara terbuka menyindir Wakil Sekretaris DPC PDIP Surabaya, Achmad Hidayat, yang dianggap bertanggung jawab atas situasi ini. Ia menilai sikap Achmad yang masih muda harus lebih mencerminkan ketenangan dan kedewasaan dalam menghadapi persoalan internal partai.

    “Tenang ya, Dik Achmad, jangan bengong, jangan galau. Ini kritik untuk awakmu (dirimu). Arek enom kudu (anak muda harus) semangat, pikiran yang jernih hati yang bersih. Tapi iki kok bedo (ini kok beda), tendensius dan arogan sekali,” ungkap Cak Ji.[asg/kun]

  • Detik-detik Balita Terseret Arus Selokan di Surabaya Ditemukan, Jenazah Dipulangkan ke Pasuruan – Halaman all

    Detik-detik Balita Terseret Arus Selokan di Surabaya Ditemukan, Jenazah Dipulangkan ke Pasuruan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, Surabaya – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menyampaikan rasa duka mendalam atas tenggelamnya balita berinisial MR (3 tahun) di Kelurahan Babatan, Kecamatan Wiyung.

    Jenazah balita tersebut ditemukan pada Jumat, 27 Desember 2024, setelah proses pencarian selama empat hari.

    Balita MR dilaporkan tenggelam di saluran terbuka pada Selasa, 24 Desember 2024, saat bermain air bersama teman-temannya di sekitar rumah kontrakan.

    Pada saat kejadian, hujan deras mengguyur kawasan tersebut, menyebabkan korban tergelincir dan terbawa arus.

    Setelah pencarian yang melibatkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Surabaya dan Basarnas, jenazah MR ditemukan di Kali Makmur, sekitar 3 kilometer dari lokasi awal tenggelam, tepatnya di balik tumpukan eceng gondok dekat SMP Negeri 34 Surabaya.

    Pemulangan Jenazah

    Wali Kota Eri, yang didampingi Ketua TP PKK Surabaya, Rini Indriani, turut melayat di RSUD dr Soetomo.

    Setelah ditemukan, keluarga meminta agar jenazah dibawa pulang ke Pasuruan untuk dimakamkan.

    Pemkot Surabaya memfasilitasi proses pemulangan jenazah dengan pengawalan dari Polrestabes Surabaya.

    “Alhamdulillah, hari ini sudah ditemukan. Kami sampaikan terima kasih kepada RSUD dr Soetomo dan Polrestabes sehingga korban bisa segera sampai di Pasuruan dan dimakamkan,” ujar Wali Kota Eri.

    Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Eri mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dalam mengawasi anak-anak, terutama saat musim hujan.

    “Anak-anak kita masih kecil dan belum mengetahui potensi bahaya. Kami mohon untuk mengawasi putra dan putri agar lebih berhati-hati,” tambahnya.

    Keluarga MR, yang merupakan anak dari orang tua yang merantau ke Malaysia, tinggal bersama paman dan bibi di Surabaya.

    Wali Kota Eri berharap agar keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dalam menghadapi musibah ini.

    (Tribunjatim-timur.com/Bobby Koloway)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • 15 Jam Tanpa Istirahat, Wali Kota Eri Cahyadi Keliling Pantau Banjir di Surabaya

    15 Jam Tanpa Istirahat, Wali Kota Eri Cahyadi Keliling Pantau Banjir di Surabaya

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Constantine

    TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, terjun langsung meninjau beberapa lokasi genangan air. 

    15 jam tanpa istirahat, sejak Selasa (24/12/2024) malam hingga Rabu (25/12/2024) siang, orang nomor satu di Surabaya ini memastikan masing-masing kawasan bisa kering dalam waktu dekat.

    Untuk diketahui, hujan deras mengguyur Surabaya pada Selasa (24/12/2024) sore selama 4 jam.

    Akibatnya, sejumlah kawasan terendam banjir.

    Memastikan penanganan banjir di beberapa wilayah terdampak optimal, Cak Eri, sapaan Eri Cahyadi, lantas berkeliling di Surabaya selatan sebagai wilayah yang terdampak banjir paling besar.

    Di antaranya, di Gayungsari, Tenggilis Mejoyo, hingga Rungkut.

    Cak Eri mengarahkan langsung para petugas di lapangan.

    Dia meminta Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya menerjunkan beberapa unit mobil untuk menyedot genangan.

    Berdasarkan pantauan di lapangan, banjir di Surabaya Selatan akibat meluapnya Kali Surabaya dan Sungai Jagir.

    Akibatnya, air dari perkampungan tidak bisa mengalir ke sungai besar.

    “Air tidak bisa masuk karena Kali Surabaya sudah penuh. Terus, Sungai Jagir juga meluap,” katanya.

    “Di Rungkut Menanggal, aliran air tidak jalan karena seharusnya menuju ke Sidoarjo dan laut. Tapi saat ini terjadi pasang sehingga air balik ke wilayah ini,” kata Wali Kota Eri ditemui di Rungkut, Surabaya, Rabu (25/12/2024).

    Sebagai langkah jangka panjang, Wali Kota Eri berencana membangun pintu air dan Rumah Pompa Rungkut Menanggal.

    Infrastruktur ini akan berfungsi sebagai pengendali air yang keluar-masuk.

    “Jika air pasang, kita tutup pintu air dan pompa aliran ke dua arah, yakni ke Sidoarjo dan MERR. Ini akan mengurangi risiko banjir di masa depan,” kata mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini.

    Di Kelurahan Tenggilis Mejoyo, Wali Kota Eri akan memastikan aliran ke waduk SIER yang bermuara di Kali Sidoarjo dapat optimal.

    Menurutnya, aliran air SIER ke Kali Sidoarjo tak maksimal karena banjir di wilayah hilir.

    “Saat Sidoarjo banjir, air dari waduk SIER tidak bisa mengalir dan justru balik ke Tenggilis. Akibatnya, air masuk ke rumah warga karena melebihi kapasitas pintu air yang ada,” ujarnya.

    Saat ini, kondisi genangan di wilayah Tenggilis Mejoyo sudah mulai surut.

    “Sekarang sudah mulai surut, sudah mulai berkurang, baru kita kerjakan,” ungkap dia.

    Penanganan banjir di Surabaya tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah kota.

    Untuk itu, dia akan koordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sungai Brantas sebagai pengelola sungai besar di Surabaya.

    “Surabaya ini hilir, hulunya ada di Jombang dan Mojokerto. Karena kalau di sana hujan dan banjir, pasti aliran air masuk ke Surabaya,” katanya.

    Ketua Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Institut Teknologi 10 November Surabaya (ITS) Jatim ini memaparkan seluruh aliran air di Kota Pahlawan.

    Terutama, aliran yang menuju Avour Wonorejo, Kebon Agung, maupun Kabupaten Sidoarjo.

    “Untungnya ada box culvert yang membantu mengalirkan air ke Kali Surabaya dan Kali Jagir. Tapi kalau kedua sungai itu meluap, seperti semalam, kita harus menunggu air rob laut surut agar aliran bisa kembali normal,” paparnya.

    Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) potensi pasang maksimum akan berlangsung hingga 30 Desember 2024.

    Karena itu, Wali Kota Eri menyatakan, Pemkot Surabaya akan terus memantau situasi dan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memastikan penanganan banjir berjalan optimal.

    “Insyaallah kalau hujan maksimum seperti yang disampaikan (BMKG) itu kita masih bisa, ada banjir rob pun tidak parah (banjirnya). Tapi kemarin pengelola (BBWS) Brantas sampai datang ke Surabaya, menyampaikan bahwa Jombang, Lamongan dan Mojokerto hujan, di sana banjir semua. Jadi sungainya tidak mengatasi,” katanya.

  • Surabaya Dikepung Banjir, 1 Balita Hilang Hanyut Terperosok Selokan

    Surabaya Dikepung Banjir, 1 Balita Hilang Hanyut Terperosok Selokan

    Surabaya, CNN Indonesia

    Hujan deras yang mengguyur Kota Surabaya, Jawa Timur, selama empat jam, Selasa (24/12) sore WIB membuat sejumlah wilayah dilaporkan dilanda banjir. Kondisi itu membuat beberapa kendaraan mogok.

    Banjir setidaknya dilaporkan merendam wilayah Ngagel Rejo, Kutisari, Jemurasi, Jagiran, Ketintang, Jambangan, Margorejo, Wonokromo dan sejumlah wilayah lainnya.

    Bahkan, seorang balita laki laki berusia 3,5 tahun di Kelurahan Babatan, Wiyung, Surabaya hilang usai terperosok selokan, saat hujan deras, Selasa (24/12) sore.

    Kejadian itu terjadi sekitar pukul 15.30 WIB saat hujan deras melanda wilayah Surabaya. Ketika itu balita sedang bermain hujan-hujanan bersama teman-temannya.

    Seorang saksi di lokasi mengatakan, kondisi jalanan perkampungan tempat balita ini bermain hujan-hujanan ini tidaklah sedang dilanda banjir. Namun, permukaan selokan tersamarkan karena air sudah meluap dan arus yang deras.

    Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Surabaya, Buyung Hidayat menyampaikam, hingga malam ini korban belum ditemukan. Dan masih dilakukan pencarian di sepanjang aliran selokan – sungai. “Hingga kini petugas masih melakukan pencarian dibantu warga, dan melibatkan aparat kepolisian,” kata Buyung.

    Pencarian dilakukan di sepanjang aliran selokan hingga sungai. Buyung bilang, di titik korban saat terseret arus selokan sudah diperiksa dicari. Tapi tidak ditemukan.”Kita lakukan pencarian hingga ke aliran sungai di sekitarnya,” ucap dia.

    Sementara warga Jagiran, Tambaksari Surabaya, Dwi Setiawan mengatakan wilayah permukiman rumahnya terendam banjir setinggi 30-40 centimeter (cm).

    “Daerah rumah saya banjir sedengkul, tetanggaku rumahnya agak rendah, air masuk semua, tapi di dalam sedang enggak ada orang, beberapa barang hanyut seperti elpiji, kasur dan kursi,” kaya Dwi.

    Sementara di kamar mandi rumahnya kondisi air sudah meluap. Ia menyebutkan ini kejadian banjir pertama kali yang terjadi di daerah permukimannya. “Hampir masuk ke knalpot, kalau kamar mandiku gotnya sudah kemasukan air,” kata dia.

    Berbeda dari Dwi, Wildan Pratama mengaku daerah kediamannya, di bilangan Kutisari, air banjir sudah masuk ke dalam rumah dengan ketinggian 10 cm.

    Kondisi serupa juga terjadi di rumah-rumah sekitar kediaman Wildan. Menurutnya, peristiwa banjir ini sudah jadi langganan tiap musim hujan datang.

    “Sudah sering kalau hujan deras. Karena jalan depan rumah memang rendah dan saluran got tidak begitu lancar. Kalau ada kendaraan yang melintas airnya langsung meluber ke dalam rumah,” tuturnya.

    Sementara itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, banjir dan genangan air terjadi di beberapa titik. Menurutnya hal itu disebabkan karena hujan lebat telah mengguyur hampir empat jam.

    “Tadi hujan ini rata dan posisi paling parah ada di Surabaya Selatan. Surabaya Selatan ini semua sungai, mau sungai yang ada di Injoko, sungai di Kebunrejo, sungai di Avur Wonorejo. Sampai di Wonorejo 1 itu ketinggian air di rumah pompa sampai 185,” kata dia.

    Eri mengatakan aliran air banjir dna genangan tidak bisa masuk ke sungai besar, seperti di Kali Surabaya dan di Sungai Kali Jagir, karena sudah meluap.

    “Kali Surabaya dan di Kali Jagir sudah tidak bisa menampung lagi, sehingga dia meluap sampai keluar, akhirnya saluran yang membuang Ke Kali Surabaya kembali karena kalinya sudah tidak menampung,” ucapnya.

    Namun, kata Eri, kondisi banjir di beberapa titik sudah berangsur surut, karena hujan juga telah reda. Sungai-sungai mulai bisa menampung air.

    “Alhamdulillah ketika sekarang hujannya sudah mulai reda Kali Suroboyo Sungai Jagir sudah mulai mengalir dan turun sedikit, maka sungai-sungai yang tadinya tidak bisa masuk ke sungai Jagir dan sungai Surabaya sekarang sudah bisa masuk,” ucapnya.

    Politikus PDIP itu mengeklaim, banjir dan genangan di Surabaya akan lekas surut, tak seperti di daerah-daerah lain yang menggenang sampai berhari-hari.

    “Jadi tidak ada seperti daerah-daerah lain yang sampai 2 sampai 3 hari. Naudzubillahimindzalik saya nyuwun (minta) tolong doanya orang Surabaya agar Kali Jagir dan Kali Suroboyo ini tidak meluap seperti hari ini. Karena kali Suroboyo dan kali Jagir ini itu menampung air dari posisi Jombang, Mojokerto yang sebelum ke laut dia melewati Surabaya,” pungkasnya.