Tag: Eri Cahyadi

  • Bantah Sembunyikan Wanita di Bawah Meja saat Digerebek, Camat Kini Akan Polisikan Pengunggah Video

    Bantah Sembunyikan Wanita di Bawah Meja saat Digerebek, Camat Kini Akan Polisikan Pengunggah Video

    TRIBUNJATIM.COM – Peristiwa penggerudukan Kantor Camat Asemrowo, Surabaya, Jawa Timur, menghebohkan linimasa.

    Video memperlihatkan Camat Asemrowo, Muhammad Khusnul Amin, dan seorang wanita bersembunyi di bawah meja.

    Video menarasikan Camat Asemrowo digerebek saat bersama wanita di ruang kerjanya itu pun jadi sorotan.

    “Camat Asemrowo Surabaya Diduga Menyembunyikan Seorang Wanita di dalam Kantornya. Bahkan Pak Camat Bersikap Arogansi terhadap Masyarakat,” bunyi narasi video viral.

    “Apakah Ini yang dinamakan pelayan masyarakat? Solusinya apakah harus dipecat,” lanjut narasi tersebut.

    Sejauh ini, video viral tentang Camat Asemrowo yang dibagikan oleh akun media sosial X @bacotteangga__ telah ditonton lebih dari 145 ribu kali.

    Tampak Khusnul menghadang warga yang hendak masuk di ruang kerjanya dalam video tersebut.

    Adu mulut pun terjadi antara warga yang menggerebek dan Camat Asemrowo tersebut.

    Hingga akhirnya, warga berhasil masuk dan mendapati seorang wanita tengah bersembunyi di kolong meja kerja Khusnul.

    Sosok wanita yang berada di bawah meja disebut-sebut bernama Devi.

    Devi adalah istri seorang anggota Satpol PP Surabaya.

    Buntut kejadian ini, Devi mengaku trauma atas tindakan persekusi tersebut.

    “Sebagai wanita yang tidak pernah mengalami hal seperti ini, saya sendiri juga agak trauma,” kata Devi saat klarifikasi di Kantor Kecamatan Asemrowo pada Rabu (8/1/2025).

    “Bagaimana kalau misalnya banyak massa yang masuk, terus kalau misalnya ada yang bawa senjata tajam?” imbuhnya.

    Camat Asemrowo Surabaya, Muhammad Khusnul bantah dituduh sembunyikan wanita di kantor (TRIBUNJATIM.COM/BOBBY KOLOWAY)

    Ia juga mengungkap alasannya sembunyi di bawah meja Camat Khusnul.

    “Kenapa saya lari di bawah mejanya Pak Camat? Itu tadi saya ketakutan.”

    “Bukan karena saya melakukan sesuatu yang aneh-aneh dengan Pak Camat. Enggak ada,” lanjutnya.

    Devi juga menegaskan, selain Khusnul, di saat bersamaan juga ada Alvian yang sedang koordinasi penyusunan program Kecamatan.

    “Di dalam situ kami melakukan koordinasi dan baju saya juga utuh. Saya tidak melakukan apa-apa di dalam ruangan Bapak Camat,” jelas Devi.

    “Bagian sekretariat juga sudah tahu kalau saya sama Mas Alfian sekitar jam 10.00 pagi itu memang benar-benar dipanggil Bapak Camat ke ruangannya. Faktanya seperti itu,” tegasnya.

    Di kesempatan yang sama, Khusnul menjelaskan, permasalahan ini berawal dari aktivitas penggusuran bangunan liar (bangli) di Kecamatan Asemrowo oleh Satpol PP.

    “Kami lakukan sejumlah penertiban, setelah mendapatkan aspirasi dari warga yang terganggu atas adanya bangunan liar tersebut,” ujar Khusnul.

    Penertiban bangli menjangkau beberapa titik, di antaranya, kawasan bawah jembatan tol di Asemrowo, sekitar Rumah Pemotongan Hewan (RPH) ayam, hingga menjangkau wilayah barat Asemrowo.

    “Awalnya kami beri peringatan 1, 2, dan 3 kemudian baru kami tertibkan. Pada proses ini sebenarnya tidak ada masalah,” ungkap Khusnul.

    Masuk ke wilayah barat, tepatnya di Jalan Tambak Mayor, masalah kemudian bermula.

    Kecamatan Asemrowo memberikan surat peringatan pertama sebagai sosialisasi kepada pemilik bangli untuk segera melakukan pembersihan unit.

    Menjawab surat tersebut, pemilik bangli yang berada di sekitar perbatasan Kecamatan Asemrowo-Sukomanunggal tersebut lantas mengajak Khusnul untuk bertemu membahas permasalahan ini.

    “Kami akhirnya bersepakat untuk bertemu pada Senin, 6 Januari 2025,” sebut Khusnul.

    Pada Senin pagi, pemilik bangli dengan dikawal sejumlah anggota Ormas datang ke Kantor Kecamatan Asemrowo.

    Namun, menurut Khusnul, pihak kecamatan tak langsung menemui warga, karena sedang menggelar pertemuan melalui virtual di ruang kerjanya.

    Pihaknya memohon waktu untuk sejenak menyelesaikan pertemuan tersebut.

    “Sekitar pukul 10.00 WIB saya sedang rapat Zoom dengan lurah bersama dua staf kami, Devi (Devika Sari) dan Alvian (Alvian Sarifudin).”

    “Kami menyusun program kerja setahun ke depan di Kecamatan Asemrowo, karena pada sore harinya kami harus rapat dengan Pak Wali (Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi),” terangnya.

    Di waktu itulah, warga memaksa masuk ke kantor dan menyisir tiap ruangan untuk menemukan Khusnul.

    Sambil berteriak, warga turut menggebrak sejumlah pintu.

    Penjagaan Satpol PP di Kantor Kecamatan Asemrowo juga tengah lengang.

    Personel sedang dikerahkan untuk mensosialisasikan penertiban bangli di wilayah lain.

    Akhirnya, warga yang menyisir Kantor Kecamatan Asemrowo menemukan Khusnul di ruangannya.

    Camat Asemrowo Surabaya, Muhammad Khusnul Amin, menceritakan duduk perkara masalah viralnya video yang menarasikan dirinya bersama wanita di ruang kerja, Rabu (8/1/2024). (TribunJatim.com/Bobby Koloway)

    Melihat suasana tidak kondusif, Khusnul tak lantas memperbolehkan mereka masuk.

    Sebaliknya, dia menahan mereka di depan pintu ruangannya, seperti digambarkan pada video yang viral.

    “Kalau mereka datang dengan baik-baik, kami bisa saja menerima dengan baik. Namun saat itu tidak demikian (kondusif),” kata Khusnul.

    Melihat jumlah massa yang besar datang dengan kondisi memanas, dua staf tetap berada di dalam ruangan.

    Alvian berada di belakang pintu dan Devi berada di bawah meja.

    “Staf kami ketakutan semua. Lari semua. Datang bergerombolan begitu sambil teriak-teriak.”

    “Saat itu Satpol PP juga tidak di kantor kecamatan, karena sedang proses penertiban,” ucapnya.

    Menurut Khusnul, pemilik bangli menggeruduk Kantor Kecamatan Asemrowo meminta pembatalan proses penertiban.

    “Mereka minta bangli tidak ditertibkan. Alasannya ini dan itu. Saya katakan tidak bisa. Kami tegaskan bahwa kami adalah pelayan masyarakat, penegak perda.”

    “Kalau mengganggu masyarakat, melanggar perda, maka mau tidak mau kami tertibkan. Apalagi, ini permintaan warga,” ujar Khusnul memberikan penjelasan bersama Kasatpol PP Surabaya, M Fikser.

    Khusnul kini mempertimbangkan akan membawa perkara viralnya video yang menyudutkan dirinya ke ranah hukum karena mengaku mengalami beberapa kerugian.

    Satu di antara delik pasal yang akan dikenakan adalah menyangkut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024 atau Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

    “Memang kami ada rencana melaporkan ke pihak berwajib,” kata Khusnul ketika dikonfirmasi di Surabaya, Rabu (8/1/2025).

    “Sebab, ini sudah mengarah ke pelanggaran ITE. Yakni fitnah. Saya, keluarga saya, juga dirugikan. Kami sudah berdiskusi dengan keluarga untuk membawa ini ke kepolisian,” tandasnya.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Camat Asemrowo Surabaya Resmi Laporkan Fitnah Asusila ke Polda Jatim

    Camat Asemrowo Surabaya Resmi Laporkan Fitnah Asusila ke Polda Jatim

    Surabaya (beritajatim.com) – Camat Asemrowo, Muhammad Khusnul Amin, resmi melaporkan video viral yang menarasikan dirinya berduaan dengan seorang perempuan di ruang kerjanya ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Jawa Timur. Khusnul datang bersama kuasa hukumnya, Abdul Rouf.

    “Kita akan laporkan terkait UU ITE terkait berita hoaks,” ujar Abdul Rouf di Polda Jatim.

    Namun, hingga saat ini belum diketahui siapa pihak yang dilaporkan. “Nanti setelah LP saja,” kata Rouf saat ditanya lebih lanjut.

    Khusnul Amin juga menegaskan bahwa langkah pelaporan ini dilakukan atas seizin Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi. “Iya, Pak Wali Kota yang menyuruh,” ujar Khusnul.

    Diketahui, sebuah video yang menarasikan dugaan penggerebekan terhadap Khusnul Amin bersama seorang perempuan di ruang kerjanya di Kantor Kecamatan Asemrowo telah beredar di media sosial. Dalam video tersebut, terlihat Khusnul mengadang warga yang mencoba masuk ke ruangannya.

    Adu mulut terjadi antara warga dan Khusnul hingga akhirnya warga berhasil masuk dan mendapati seorang perempuan bersembunyi di kolong meja kerja Khusnul.

    Sosok perempuan yang terlihat dalam video viral itu disebut-sebut bernama Devi. Hingga kini, Khusnul Amin membantah narasi yang tersebar dalam video tersebut dan memilih menempuh jalur hukum untuk mengklarifikasi serta melindungi reputasinya. [uci/beq]

  • Ditetapkan Sebagai Wali Kota Surabaya Terpilih, Eri Beber Sejumlah Pekerjaan Rumah

    Ditetapkan Sebagai Wali Kota Surabaya Terpilih, Eri Beber Sejumlah Pekerjaan Rumah

    Surabaya (beritajatim.com) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Surabaya secara resmi menetapkan pasangan Eri Cahyadi dan Armuji sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya untuk periode 2025-2030.

    Penetapan ini diumumkan dalam Rapat Pleno Terbuka yang diadakan di Hotel Novotel Surabaya pada Kamis, 9 Januari 2025. Pasangan Eri Cahyadi-Armuji berhasil memenangkan Pilkada Surabaya 2024 dengan perolehan suara sebanyak 980.380 total suara sah.

    Namun, Eri Cahyadi hadir tanpa didampingi oleh Armuji. Menurut Eri, ketidakhadiran Armuji disebabkan karena mewakili dirinya hadir di acara Kementerian KLHK di Jakarta. “Pak Armuji tidak hadir karena mewakili saya acara di Jakarta,” jelas Eri.

    Eri Cahyadi menyampaikan apresiasi kepada KPU, Bawaslu, dan seluruh pihak yang telah berperan dalam penyelenggaraan Pilkada Surabaya 2024. Ia menekankan bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari kerja keras semua pihak yang menjaga proses demokrasi berjalan dengan lancar dan damai.

    “Alhamdulillah hari ini sudah ditetapkan rapat pleno penetapan wali kota terpilih, tadi sudah disampaikan dan hari ini sudah ditetapkan oleh KPU. Kita menunggu pelantikan dilakukan secara serentak,” ungkapnya usai acara.

    Lebih lanjut Eri mengungkapkan masih banyak PR (pekerjaan rumah) yang belum dikerjakan selama menjadi Wali Kota Surabaya di periode pertama.

    “Di periode pertama hanya 3 tahun setengah dan 2 tahunnya berkecimpung dengan covid-19. Jadi hanya efektif satu tahun setengah. Sehingga 5 tahun kedepan ini saya berharap seluruh warga Surabaya menjadi satu bagian, menjadi satu keluarga besar untuk mewujudkan Surabaya kota dunia yang maju humanis dan berkelanjutan,” terangnya.

    Di periode dua, Eri Cahyadi akan melakukan sejumlah program kerja. Salah satunya adalah penyelesaian diversi Gunung Sari. Kemudian, pembangunan jalan raya Wiyung. “itu masuk program pertama yang terpotong, karena ada pilkada serentak. Kita kerja seperti biasa,” imbuhnya.

    Sementara, Sekretaris Tim Pemenangan, Aprizaldi, mengapresiasi kinerja Eri Cahyadi dan Armuji selama periode pertama kepemimpinan mereka. Ia menyoroti keberhasilan pasangan ini dalam menghadapi tantangan, termasuk penanganan pandemi COVID-19.

    “Di awal menjabat, keduanya menyiapkan berbagai langkah pengobatan dengan menyiapkan dua RS Darurat yang mampu menampung ratusan pasien. Di tingkat kelurahan, juga disiapkan sejumlah tempat isolasi bagi pasien yang positif namun tanpa gejala,” ujar Aprizaldi.

    Aprizaldi juga mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan kepada pasangan Eri Cahyadi-Armuji. “Kami menyampaikan terima kasih atas dukungan suara yang diberikan kepada pasangan Eri-Armuji. Memang masih banyak catatan, namun ini akan menjadi semangat untuk menyempurnakannya di periode kedua,” katanya.

    Ia mengajak semua pihak untuk bersama-sama mengawal kepemimpinan Eri-Armuji ke depan. “Dengan kerja relawan, seluruh partai, dan dukungan rakyat, kita akan membawa Surabaya menjadi kota berkelas dunia sesuai visi bapak wali kota,” pungkasnya. [ram/suf]

  • Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi Angkat Bicara Terkait Fitnah Asusila Camat Asemrowo

    Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi Angkat Bicara Terkait Fitnah Asusila Camat Asemrowo

    Surabaya (beritajatim.com) – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengomentari soal penyebaran video fitnah asusila dan gerudukkan organisasi masyarakat (ormas) kepada Camat Asemrowo.

    Eri menyampaikan kalau hal itu jauh dari harapan dia selama ini. Pihaknya ingin pemerintah maupun warga dan ormas bisa berjalan bersamaan membangun Kota Surabaya.

    “Soal program penertiban di Surabaya, memang kita harus berani jalankan. Dan saya berharap ke depannya, pemerintah, ormas, dan seluruhnya, turut membantu pembangunan kota Surabaya,” terang Eri, Kamis (9/1/2025).

    Kasus penyebaran video fitnah asusila, pada Senin (6/1/2025) itu dilatarbelakangi oleh protes warga dan ormas yang menolak kebijakan penertiban bangunan liar di Jalan Tambak Mayor. Sehingga warga dan ormas menggeruduk kantor camat.

    “Jadi Pak Camat Asemrowo itu melakukan rapat dengan staff-nya. Rapat itu tidak sendiri ada staff laki-laki dan juga staff perempuan. Terus akhirnya datanglah masalah itu,” tegas Eri.

    Eri juga mengetahui, imbas dari insiden tersebut camat M Khusnul Amin akan melaporkan kejadian tersebut ke pihak berwajib atau aparat kepolisian. “Kan kejadiannya ini terkait dengan camat. Saya mendengar pak camat akan melapor ke kepolisian terkait video dan kejadian itu,” ujar Eri. [ram/suf]

  • KPU Surabaya Tetapkan Eri-Armuji Wali Kota dan Wawali Terpilih

    KPU Surabaya Tetapkan Eri-Armuji Wali Kota dan Wawali Terpilih

    Surabaya (beritajatim.com) – KPU Kota Surabaya menetapkan Eri Cahyadi dan Armuji sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya terpilih dalam Pemilihan Umum Serentak 2024.

    Hasil tersebut disampaikan oleh Ketua KPU Kota Surabaya, Soeprayitno alias Nano. Di dalam Rapat Pleno Terbuka Penetapan Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya terpilih di Pemilihan Umum Serentak Tahun 2024. Digelar di Ballroom Hotel Novotel Samator, Kota Surabaya, siang ini.

    “Ijinkan kami membacakan berita acara KPU Kota Surabaya Nomor 3/PL.02.7-BA/3578/2025 Tentang Penetapan Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Walikota terpilih Kota Surabaya Tahun 2024. Pada hari ini Kamis, Legi, 9 Januari 2025,” kata Nano memimpin rapat pleno tersebut, Kamis (9/1/2024).

    Nano juga merinci poin keputusan KPU Kota Surabaya dalam menetapkan pasangan Eri Cahyadi dan Armuji sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya terpilih tahun 2024. Kata Nano, pasangan nomor urut 01 ini, meraup perolehan suara sebanyak 980.380 atau 81,38 persen.

    “Satu, menetapkan Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Surabaya nomor urut 01 saudara Eri Cahyadi dan Saudara Armuji dengan perolehan suara sebanyak 980.380 atau 81,38 persen. Dari total suara sah sebagai pasangan calon Walikota dan pasangan calon wakil walikota Surabaya dalam pemilihan walikota dan wakil Walikota Surabaya tahun 2024,” rinci Nano.

    “Demikian rapat pleno komisi pemilihan umum kota surabaya yang dituangkan dalam berita acara ini dan ditandatangani oleh Ketua serta anggota KPU Kota Surabaya, Surabaya 09 Januari 2025 ditandatangani” tutup Nano.

    Eri Cahyadi selaku Wali Kota Surabaya terpilih dalam sambutannya menyampaikan syukur terimakasih. Dalam pelaksanaan umum serentak 2024 di Surabaya berjalan dengan lancar hingga proses pleno penetapan hasil.

    “Saya maturnuwun sangat kepada Forkopimda Kota Surabaya yang telah memberikan semua kekuatannya, lahiriahnya, batinianya dalam pelaksaanaan menjaga pilkada, sehingga bisa berjalan dengan kondusif dan berjalan sesuai dengan yang kita harapkan,” kata Eri Cahyadi.

    Untuk diketahui, hasil pemilihan umum serentak 2024 Wali Kota dan Wakil Walikota Surabaya ini, KPU menetapkan Eri Cahyadi dan Armuji sebagai pasangan calon terpilih. Eri Cahyadi dan Armuji memperoleh suara 980.380 atau setara 81, 38 persen, sedangkan kotak kosong meperoleh 224.340 suara. Dari total suara pemilih di surabaya sebanyak 1.204.720 suara sah dan 48.253 tidak sah. [ram/beq]

  • Tanpa Sengketa, Eri Cahyadi-Armuji Besok Ditetapkan sebagai Wali Kota dan Wawali Surabaya

    Tanpa Sengketa, Eri Cahyadi-Armuji Besok Ditetapkan sebagai Wali Kota dan Wawali Surabaya

    Surabaya (beritajatim.com) – Besok, Kamis (9/1/2025), pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi dan Armuji, akan resmi ditetapkan sebagai pemimpin terpilih periode 2025-2029. Penetapan ini akan digelar di Hotel Samator, Surabaya, oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surabaya setelah memastikan bahwa pasangan ini tidak terlibat sengketa di Mahkamah Konstitusi (MK).

    “Penetapan Paslon terpilih dilaksanakan Kamis, 9 Januari 2025 secara serentak. Bagi daerah yang tidak ada sengketa di MK,” ujar Ketua KPU Kota Surabaya, Soeprayitno, Rabu (8/1/2025).

    Acara penetapan besok juga akan melibatkan berbagai pihak sebagai bentuk transparansi proses. Selain pasangan calon, KPU mengundang 30 orang tim pendukung, ketua dan sekretaris dari 18 partai politik, panitia pemilihan kecamatan (PPK) dari 31 kecamatan, dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).

    “Kita undang Paslon dengan LO (pendamping) dan 30 orang timnya, ketua dan sekretaris dari 18 parpol di Surabaya, ketua dan Divisi teknik PPK dari 31 kecamatan se-Surabaya, Forkopimda,” jelas Nano, sapaan akrab Soeprayitno.

    Sebelumnya, proses rekapitulasi suara telah rampung pada 4 Desember 2024. Pasangan Eri-Armuji berhasil unggul telak dalam Pilwali Surabaya 2024, mengantongi 980.380 suara, jauh mengalahkan kotak kosong yang hanya meraih 224.340 suara.

    Dengan total suara sah sebanyak 1.204.720, kemenangan pasangan ini tidak hanya signifikan tetapi juga diterima semua pihak.

    “Untuk pilwali juga sudah selesai semua, sudah dibacakan. Hasilnya pasangan nomor 1 suaranya lebih unggul dari kolom tanpa gambar,” ungkap Komisioner KPU Divisi Teknis, Bakron Hadi, saat rapat pleno rekapitulasi. [asg/ian]

  • Camat di Surabaya Bantah Berbuat Asusila dengan Staf Wanita, Ruang Kerjanya Didatangi Puluhan Warga – Halaman all

    Camat di Surabaya Bantah Berbuat Asusila dengan Staf Wanita, Ruang Kerjanya Didatangi Puluhan Warga – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Beredar video Muhammad Khusnul Amin, Camat Asemrowo, Surabaya, marah-marah saat warga menggeruduk ruang kerjanya.

    Pengunggah video menuliskan narasi Muhammad Khusnul Amin menolak bertemu warga dan memilih berduaan dengan staf perempuannya.

    Saat menanggapi video tersebut, Khusnul Amin mengatakan akan melaporkan pengunggah video karena narasi yang ditulis menyudutkan dirinya.

    Khusnul Amin membantah melakukan tindak asusila dengan staf perempuan di ruang kerjanya seperti yang tertulis dalam video.

    “Memang kami ada rencana melaporkan ke pihak berwajib. Sebab, ini sudah mengarah ke pelanggaran ITE. Yakni fitnah.”

    “Saya, keluarga saya, juga dirugikan. Kami sudah berdiskusi dengan keluarga untuk membawa ini ke kepolisian,” bebernya, Rabu (8/1/2025), dikutip dari TribunJatim.com.

    Ia menjelaskan pelayanan warga tidak hanya dilakukan di dalam kantor, tetapi juga dapat dilakukan saat berjumpa di jalanan.

    “Saya selama ini bekerja demi warga dan masyarakat. Sehingga ini sudah keterlaluan. Saya siang dan malam berangkat. Banjir rob bahkan bersiaga (sampai) subuh,” terangnya.

    Diketahui, aksi penggerudukan warga dilakukan pada Senin (6/1/2025) lalu.

    Warga dapat menerobos masuk ke ruang camat karena petugas satpol PP tak berada di lokasi.

    Khusnul Amin menegaskan dirinya sedang rapat dengan staf perempuannya bernama Devi dan tidak ada tindakan asusila.

    “Sekitar pukul 10.00 WIB saya sedang rapat zoom dengan Lurah bersama dua staf kami, Devi (Devika Sari) dan Alvian (Alvian Sarifudin).”

    “Kami menyusun program kerja setahun ke depan di Kecamatan Asemrowo karena pada sore harinya kami harus rapat dengan Pak Wali (Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi),” tuturnya.

    Menurutnya, Devi bersembunyi di kolong meja ruang kerjanya karena ketakutan.

    “Staf kami ketakutan semua. Lari semua. (Warga) Datang bergerombolan begitu sambil teriak-teriak. Saat itu, satpol PP juga tidak di Kantor Kecamatan karena sedang proses penertiban,” tukasnya.

    Hal senada juga diungkapkan Devi yang masih trauma dituding berbuat asusila dengan camat Asemrowo.

    Devi menjelaskan alasan dirinya sembunyi di kolong meja dan menutup muka saat direkam warga.

    “Kenapa saya lari dibawa mejanya pak camat? Itu tadi saya ketakutan bukan bukan karena saya melakukan sesuatu yang aneh-aneh dengan pak camat. Nggak ada,” terangnya.

    Devi tak menyangka tindakan spontannya sembunyi di kolong meja justru dinarasikan negatif oleh warga yang datang bergerombol.

    “Sebagai wanita yang tidak pernah mengalami hal seperti ini saya sendiri juga agak trauma.”

    “Bagaimana kalau misalnya banyak masa yang masuk terus kalau misalnya ada yang bawa senjata tajam,” katanya.

    Ia menegaskan di ruangan tersebut ada staf laki-laki bernama Alvian yang ikut rapat koordinasi.

    “Di dalam situ pure kami melakukan koordinasi dan baju saya juga utuh. Saya tidak melakukan apa-apa di dalam ruangan bapak camat,” pungkasnya.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Dituduh Sembunyikan Wanita di Kantor, Camat Asemrowo Surabaya Akan Polisikan Pengunggah Video

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunJatim.com/Bobby Costaintene)

  • Pernyataan Lengkap Camat Asemrowo Surabaya setelah Viral Dituding Sembunyikan Wanita di Kantornya – Halaman all

    Pernyataan Lengkap Camat Asemrowo Surabaya setelah Viral Dituding Sembunyikan Wanita di Kantornya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Camat Asemrowo, Surabaya, Jawa Timur bernama Muhammad Khusnul Amin viral di media sosial setelah digeruduk sekelompok orang di kantornya.

    Penggerebekan yang dilakukan oleh sekelompok orang diduga anggota organisasi masyarakat (ormas) itu terjadi pada Senin (6/1/2025) pagi dan viral karena sang camat dituduh menyembunyikan seorang perempuan di dalam kantornya.

    Mengenai tudingan yang dilayangkan tersebut, Khusnul tak tinggal diam.

    Khusnul pun memberikan klarifikasinya soal narasi yang menggambarkan dirinya yang sedang berada di ruang kerja bersama seorang perempuan.

    Dia kemudian menceritakan duduk perkaranya, yakni bermula dari aktivitas penggusuran bangunan liar (Bangli) di Kecamatan Asemrowo oleh Satpol PP, setelah mendapat keluhan dari warga.

    Penertiban Bangli itu menjangkau beberapa titik, yakni di kawasan bawah jembatan tol di Asemrowo, sekitar Rumah Pemotongan Hewan (RPH) ayam, hingga menjangkau wilayah barat Asemrowo.

    “Kami lakukan sejumlah penertiban setelah mendapatkan aspirasi dari warga yang terganggu atas adanya bangunan liar tersebut.”

    “Awalnya kami beri peringatan 1, 2, dan 3 kemudian baru kami tertibkan. Pada proses ini sebenarnya tidak ada masalah,” kata Khusnul ditemui di kantor Kecamatan Asemrowo, dikutip dari TribunJatim.com.

    Namun, saat masuk ke wilayah barat, tepatnya di Jalan Tambak Mayor, masalah mulai muncul.

    Kecamatan Asemrowo saat itu memberikan surat peringatan pertama sebagai sosialisasi kepada pemilik Bangli untuk segera melakukan pembersihan unit.

    Setelah itu, pemilik Bangli yang berada di sekitar perbatasan Kecamatan Asemrowo-Sukomanunggal tersebut mengajak Camat untuk bertemu membahas permasalahan yang ada tersebut pada Senin.

    Pada Senin pagi itu, pemilik bangli datang ke kantor kecamatan, dengan dikawal sejumlah anggota Ormas.

    Namun, kata Khusnul, saat itu pihaknya tak langsung menemui warga karena sedang menggelar pertemuan melalui virtual di ruang kerjanya dan meminta waktu sejenak menyelesaikan rapat.

    “Sekitar pukul 10.00 WIB saya sedang rapat zoom dengan Lurah bersama dua staf kami, Devi (Devika Sari) dan Alvian (Alvian Sarifudin).”

    “Kami menyusun program kerja setahun ke depan di Kecamatan Asemrowo karena pada sore harinya kami harus rapat dengan Pak Wali (Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi),” katanya.

    Di momen inilah, warga memaksa masuk ke kantor kecamatan dan menyisir setiap ruangan untuk menemukan Khusnul.

    Sambil berteriak, warga menggebrak sejumlah pintu kantor kecamatan.

    Saat itu, tak ada penjagaan dari Satpol PP di kantor kecamatan karena personel sedang dikerahkan untuk menyosialisasikan penertiban Bangli di wilayah lain.

    Setelah menyisir kantor kecamatan, warga akhirnya menemukan ruangan Camat. 

    Karena melihat suasana tidak kondusif, Khusnul pun tak memperbolehkan mereka masuk dan menahannya di depan pintu ruangan, seperti digambarkan pada video yang viral.

    “Kalau mereka datang dengan baik-baik, kami bisa saja menerima dengan baik. Namun, saat itu tidak demikian (kondusif),” katanya.

    Melihat jumlah massa yang besar datang dengan kondisi memanas, dua staf yang ada di ruangan Khusnul tetap berada di dalam.

    Posisinya, Alvian berada di belakang pintu dan Devi berada di bawah meja.

    “Staf kami ketakutan semua. Lari semua. Datang bergerombolan begitu sambil teriak-teriak. Saat itu, Satpol-PP juga tidak di Kantor Kecamatan karena sedang proses penertiban,” katanya.

    Khusnul mengatakan, pemilik Bangli menggeruduk kantor Kecamatan karena meminta pembatalan proses penertiban.

    “Mereka minta Bangli tidak ditertibkan. Alasannya, ini dan itu. Saya katakan tidak bisa,” katanya.

    “Kami tegaskan bahwa kami adalah pelayan masyarakat, penegak perda. Kalau mengganggu masyarakat, melanggar perda, maka mau tidak mau kami tertibkan. Apalagi, ini permintaan warga,” katanya.

    Staf Ngaku Trauma

    Dalam kesempatan yang sama, Devi juga menyampaikan rasa trauma atas tindakan persekusi tersebut.

    “Sebagai wanita yang tidak pernah mengalami hal seperti ini saya sendiri juga agak trauma.”

    “Bagaimana kalau misalnya banyak masa yang masuk terus kalau misalnya ada yang bawa senjata tajam?,” katanya.

    Devi pun membantah melakukan hal aneh dengan Khusnul dan mengungkapkan alasannya bersembunyi di bawah meja sang camat.

    “Kenapa saya lari dibawa mejanya pak camat? Itu tadi saya ketakutan bukan bukan karena saya melakukan sesuatu yang aneh-aneh dengan pak camat. Nggak ada,” katanya.

    Dia menegaskan selain camat, ada juga staf lainnya yang sedang koordinasi penyusunan program kecamatan, yakni Alvian.

    “Di dalam situ pure kami melakukan koordinasi dan baju saya juga utuh. Saya tidak melakukan apa-apa di dalam ruangan Bapak Camat,” tegas istri dari Anggota Satpol-PP Surabaya ini.

    “Bagian sekretariat juga sudah tahu kalau saya sama Mas Alfian sekitar jam 10.00 pagi itu memang benar-benar dipanggil bapak camat ke ruangannya. Faktanya seperti itu,” tegasnya.

    Camat Rencana Lapor Polisi

    Mengenai kejadian ini, Khusnul mempertimbangkan akan membawa perkara viralnya video yang menyudutkan dirinya tersebut ke ranah hukum. 

    Karena menurut Khusnul, hal tersebut sudah melanggar Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

    Satu di antara delik pasal yang akan dikenakan adalah menyangkut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024 UU ITE.

    “Memang kami ada rencana melaporkan ke pihak berwajib,” kata Khusnul ketika dikonfirmasi di Surabaya, Rabu, dikutip dari Surya.co.

    “Sebab, ini sudah mengarah ke pelanggaran ITE. Yakni, Fitnah. Saya, keluarga saya, juga dirugikan. Kami sudah berdiskusi dengan keluarga untuk membawa ini ke kepolisian,” katanya.

    Pada video ini, pengunggah memang menyertakan keterangan yang menyudutkan dirinya dengan tulisan panjang menyertai video yang viral tersebut.

    “Camat Asemrowo Surabaya diduga menyembunyikan seorang wanita di dalam kantornya. Bahkan, Pak Camat bersikap arogan kepada masyarakat. Apakah ini yang dinamakan pelayan masyarakat? Solusinya apakah harus dipecat?,” begitu petikan keterangan video yang viral di berbagai platform media sosial ini.

    Khusnul pun menjelaskan bahwa tidak semua waktu pelayanan olehnya dihabiskan di dalam kantor. 

    Mengedepankan pelayanan dengan bertemu masyarakat, dia mengutamakan berjumpa di lapangan sesuai arahan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

    “Saya selama ini bekerja demi warga dan masyarakat. Sehingga ini sudah keterlaluan. Saya siang dan malam berangkat. Banjir rob bahkan bersiaga (sampai) Subuh,” katanya. 

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Klarifikasi Camat Asemrowo Surabaya yang Diluruk Ormas, Temukan Wanita di Bawah Meja: Staf Ketakutan

    (Tribunnews.com/Rifqah) (TribunJatim.com/Bobby Constantine) (Surya.co/Bobby Constantine)

  • Dituduh Sembunyikan Wanita di Kantor, Camat Asemrowo Surabaya Akan Polisikan Pengunggah Video

    Dituduh Sembunyikan Wanita di Kantor, Camat Asemrowo Surabaya Akan Polisikan Pengunggah Video

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Koloway

    TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Camat Asemrowo Surabaya, Muhammad Khusnul Amin mempertimbangkan akan membawa perkara viralnya video yang menyudutkan dirinya ke ranah hukum. Dirinya mengaku mengalami beberapa kerugian.

    Satu di antara delik pasal yang akan dikenakan adalah menyangkut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024 atau Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

    “Memang kami ada rencana melaporkan ke pihak berwajib,” kata Khusnul ketika dikonfirmasi di Surabaya, Rabu (8/1/2025).

    “Sebab, ini sudah mengarah ke pelanggaran ITE. Yakni, Fitnah. Saya, keluarga saya, juga dirugikan. Kami sudah berdiskusi dengan keluarga untuk membawa ini ke kepolisian,” katanya.

    Pada video ini, pengunggah memang menyertakan keterangan yang menyudutkan dirinya. Sebuah tulisan panjang menyertai video yang viral tersebut.

    Khusnul menganggap hal ini sebagai fitnah. “Camat Asemrowo Surabaya diduga menyembunyikan seorang wanita di dalam kantornya. Bahkan, Pak Camat bersikap arogan kepada masyarakat. Apakah ini yang dinamakan pelayan masyarakat? Solusinya apakah harus dipecat?,” begitu petikan keterangan video yang viral di berbagai platform media sosial ini.

    Camat Asemrowo Surabaya, Muhammad Khusnul Amin menceritakan duduk perkara masalah viralnya video yang menarasikan dirinya bersama wanita di ruang kerja, Rabu (8/1/2024). (TribunJatim.com/Bobby Koloway)

    Khusnul bercerita, tidak semua waktu pelayanan olehnya dihabiskan di dalam kantor. Mengedepankan pelayanan dengan bertemu masyarakat, dia mengutamakan berjumpa di lapangan sesuai arahan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

    “Saya selama ini bekerja demi warga dan masyarakat. Sehingga ini sudah keterlaluan. Saya siang dan malam berangkat. Banjir rob bahkan bersiaga (sampai) Subuh,” katanya. 

    Sebelumnya, Sebuah video viral menarasikan Camat Asemrowo Surabaya, Muhammad Khusnul Amin digerebek bersama perempuan di ruang kerjanya.

    Belakangan diketahui bahwa Khusnul bersama dua stafnya sedang menggelar pertemuan melalui virtual di ruang kerjanya, Senin (6/1/2025) lalu.

    Pihaknya memohon waktu untuk sejenak menyelesaikan pertemuan tersebut sebelum mereka menerima warga. Warga ini merupakan perwakilan pemilik Bangunan Liar (Bangli) yang akan diterbitkan Satpol-PP Asemrowo.

    “Sekitar pukul 10.00 WIB saya sedang rapat zoom dengan Lurah bersama dua staf kami, Devi (Devika Sari) dan Alvian (Alvian Sarifudin). Kami menyusun program kerja setahun ke depan di Kecamatan Asemrowo karena pada sore harinya kami harus rapat dengan Pak Wali (Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi),” katanya.

    Di momentum inilah, warga memaksa masuk ke kantor kecamatan dan menyisir tiap ruangan untuk menemukan Camat Khusnul. Sambil berteriak, warga turut menggebrak sejumlah pintu. 

    Penjagaan Satpol-PP di Kantor kecamatan juga tengah lengang. Personil sedang dikerahkan untuk menyosialisasikan penertiban Bangli di wilayah lain.

    Melihat jumlah massa yang besar datang dengan kondisi memanas, dua staf tetap berada di dalam ruangan. Alvian berada di belakang pintu dan Devi berada di bawah meja. 

    “Staf kami ketakutan semua. Lari semua. (Warga) Datang bergerombolan begitu sambil teriak-teriak. Saat itu, Satpol-PP juga tidak di Kantor Kecamatan karena sedang proses penertiban,” katanya.

    Menurut Khusnul, pemilik Bangli menggeruduk kantor Kecamatan meminta pembatalan proses penertiban. “Mereka minta Bangli tidak ditertibkan. Alasannya, ini dan itu. Saya katakan tidak bisa,” katanya.

    “Kami tegaskan bahwa kami adalah pelayan masyarakat, penegak perda. Kalau mengganggu masyarakat, melanggar perda, maka mau tidak mau kami tertibkan. Apalagi, ini permintaan warga,” katanya

  • Makan Bergizi Gratis di Surabaya Mulai Pekan Depan,  Hanya 5 Sekolah di Kecamatan Wonocolo

    Makan Bergizi Gratis di Surabaya Mulai Pekan Depan, Hanya 5 Sekolah di Kecamatan Wonocolo

    Surabaya (beritajatom.com) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan menggelar uji coba program Makan Bergizi Gratis (MBG) di lima sekolah perwakilan dari tiap jenjang pendidikan di kawasan Wonocolo pada Senin, 13 Januari 2025. Program ini dipimpin oleh Badan Gizi Nasional (BGN) dengan dukungan Pemkot Surabaya dalam pengawasan distribusi.

    Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menyebutkan bahwa pihaknya baru menerima informasi terkait program ini dari BGN. Dalam uji coba tersebut, pemkot hanya bertugas memantau pelaksanaan distribusi yang sepenuhnya dikelola pusat. “Memang ada zoom (dengan Badan Gizi Nasional) baru selesai (rencana itu),” ujar Eri, Senin (6/1/2025).

    Eri menegaskan bahwa dana yang disiapkan pemkot belum digunakan, sebab teknis pelaksanaan dan kendali sepenuhnya berada di tangan pemerintah pusat. “Yang jalan pusat semua. (Dana yang pemkot siapkan) belum (terpakai). Perintahnya gimana, daerah harus gimana nanti kita akan jalan, sekarang semua masih dipegang (kendali) pusat,” tambahnya.

    Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Yusuf Masruh, merinci lima sekolah yang menjadi sasaran uji coba tersebut, yaitu PG/TK Yasporbi, SD Taquma, SMPN 13 Surabaya, SMAN 10 Surabaya, dan SMK PGRI 1. Total sasaran mencakup lebih dari tiga ribu siswa. “Tadi kan pertemuan sama BGN, nanti kan pelaksanaan sana, menjadi fokus kecamatan Wonocolo,” kata Yusuf.

    Mekanisme distribusi, menu makanan, hingga penunjukan sekolah ditentukan langsung oleh BGN. Pemkot Surabaya hanya bertugas sebagai penerima manfaat dari program ini. “Kita hanya penerima manfaat jadi teknis menu dan lain-lain yang nentukan BGN,” tambahnya.[asg/kun]