Tag: Eri Cahyadi

  • Siapkan Anggaran Rp1 Triliun, Pemkot-DPRD Surabaya Dukung Program Makan Bergizi Gratis

    Siapkan Anggaran Rp1 Triliun, Pemkot-DPRD Surabaya Dukung Program Makan Bergizi Gratis

    Surabaya (beritajatim.com) – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) mulai dilakukan uji coba oleh Badan Gizi Nasional (BGN) di Kota Surabaya, Jawa Timur, pada Senin (13/1/2025). Pada tahap awal, uji coba program MBG menyasar 6.159 siswa yang tersebar di 10 lembaga pendidikan mulai dari tingkat TK, SD, SMP dan SMA/SMK.

    Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama pimpinan dan anggota DPRD Surabaya memantau langsung uji coba pelaksanaan program MBG perdana di Kota Pahlawan. Peninjauan ini dilakukan di SD Taquma, Jalan Jemur Ngawinan No. 54 dan SMP Negeri 13, Jalan Jemursari II, Surabaya.

    Dalam tinjauannya itu, Wali Kota Eri Cahyadi menuturkan, bahwa uji coba perdana program MBG di Surabaya berjalan lancar. Bahkan makanan yang dibagikan oleh BGN kepada para siswa mayoritas habis. “Saya tanya ke anak-anak rasanya gimana? enak pak. Bahkan banyak anak-anak yang makannya habis,” kata Wali Kota Eri.

    Dalam program MBG ini, para siswa mendapatkan menu makanan empat sehat, lima sempurna. Mulai dari nasi, sayuran, ayam, buah, dan ditambah dengan susu. Nah, agar para siswa tidak merasa bosan, BGN juga berencana mengganti variasi menu makanan.

    “Insyaallah sudah disampaikan oleh BGN, selama 30 hari (menu) makanan itu berbeda-berbeda. Berarti (rencana) menu itu bisa disampaikan ke anak-anak, inginnya apa, kurangnya apa, karena masing-masing anak tidak bisa disamakan,” ujar Wali Kota Eri.

    Wali Kota Eri mengungkap bahwa menu makanan MBG telah disesuaikan berdasarkan standar BGN. Untuk itu, ia meyakini jika menu makan yang disiapkan BGN sudah memenuhi kebutuhan kalori anak-anak.

    “Saya yakin kalorinya juga tinggi dan kalori itu bisa membantu anak-anak pada waktu belajar,” imbuhnya.

    Selain variasi menu, porsi makanan juga menjadi catatan evaluasi Wali Kota Eri dalam pelaksanaan uji coba perdana MBG di Surabaya. Sebab, kata dia, setiap siswa di tingkat sekolah memiliki porsi makan yang berbeda-beda.

    “Jadi kalau ada anak makannya yang tidak habis, jangan dibuang, tapi dilihat ini kelas berapa. Nanti di situ (selanjutnya) bisa ditentukan, misal porsi kelas 1-3 SD nasi sekian, kelas 4-6 SD, sekian. Jadi (porsi makanan) ini yang saya minta dievaluasi,” katanya.

    Di samping itu, mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini juga menekankan pentingnya penggunaan wadah ramah lingkungan. Sebab, uji coba pelaksanaan MBG perdana di Surabaya beberapa di antaranya masih menggunakan wadah plastik.

    “Tadi disampaikan (BGN) bahwa tempat makannya nanti seperti aluminium, bukan plastik, jadi selesai makan diambil dan digunakan lagi. Sehingga tidak meninggalkan sampah plastik,” paparnya.

    Ia berharap ke depan pelaksanaan MBG di Surabaya dapat terus dijalankan dengan menambah jumlah sekolah. “BGN sudah bergerak luar biasa, penyedia juga sudah bergerak luar biasa. Saya matur nuwun (terima kasih) kepada Pak Presiden dan BGN,” tuturnya.

    Pada sisi lain, Wali Kota Eri menegaskan bahwa setiap program yang baru berjalan pasti belum sepenuhnya sempurna. Maka dari itu, ia menuturkan jika uji coba MBG di Surabaya akan terus dilakukan evaluasi dan penyempurnaan.

    “Ketika ini masih uji coba, saya harap masyarakat tidak melihat dari sisi negatifnya. Mari kita dukung, kita support, karena ini juga buat anak-anak kita agar memiliki gizi yang kuat, kalori yang tinggi, sehingga siap menjadi generasi emas,” tuturnya.

    Untuk mendukung program MBG, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dan DPR menyiapkan anggaran Rp1 triliun. Namun saat ini pemkot masih menunggu Petunjuk Teknis (Juknis) dari pemerintah pusat soal penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk program MBG.

    “Kalau nanti Juknisnya turun dan diminta menggunakan APBD, maka akan kita lakukan untuk warga Surabaya,” jelas Wali Kota Eri.

    Selain untuk memenuhi gizi para siswa, Wali Kota Eri berharap, program MBG dapat mendukung perekonomian Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Makanya, apabila Juknis MBG nanti diminta menggunakan APBD, ia berharap dapat melibatkan UMKM Surabaya.

    “Jadi sama-sama bergerak, UMKM bergerak, mengurangi kemiskinan, pengangguran dan juga mendukung makan bergizi untuk anak-anak,” tuturnya.

    Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya, Yusuf Masruh menjelaskan, pada tahap awal, uji coba pelaksanaan MBG oleh BGN menyasar 6.159 siswa yang tersebar di 10 lembaga pendidikan. “Selanjutnya akan dilaksanakan secara bertahap. Artinya sekolah akan bertambah,” kata Yusuf.

    Adapun ke-10 sekolah ini terbagi di dua wilayah kecamatan, yakni Wonocolo dan Rungkut Surabaya. Ke-10 sekolah ini meliputi KB-TM Yasporbi, SD Taquma, SMP Negeri 13, SMA Negeri 10, dan SMK PGRI 1 di Kecamatan Wonocolo. Sedangkan di Kecamatan Rungkut, program ini menyasar TK Tunas Pertiwi, SDN Penjaringansari 1, SDN Penjaringansari 2, MTs 3, dan MAN Surabaya.

    Yusuf memaparkan bahwa mulai dari menu makanan hingga teknis pengiriman, saat ini seluruhnya dilakukan oleh BGN. Sementara pemkot melalui Dinas Pendidikan, hanya menyiapkan sekolah.

    “Semuanya ditentukan BGN, kita adalah penerima manfaat. Jadi teknis menu dan lain-lainnya yang menentukan adalah BGN,” terangnya.

    Di samping itu, ia juga memastikan pelaksanaan MBG di Surabaya tidak akan mengganggu jam belajar siswa. Sebab, pelaksanaan program ini telah disesuaikan berdasarkan jenjang pendidikan siswa.

    “PAUD agak pagi karena jam masuknya pagi dan pulangnya lebih cepat. Kemudian SD menyesuaikan, sekitar pukul 09.00 WIB dan SMP agak siang. Dengan pola itu semoga semua bisa tepat waktu dan terfasilitasi,” tandasnya.

    Di tempat terpisah, Ketua DPRD Kota Surabaya, Adi Sutarwijono berpandangan bahwa MBG merupakan program dari pemerintah pusat. Karena itu, pihaknya mendukung program ini agar dapat dijalankan sebaik-baiknya di Kota Pahlawan.

    “Dan, ini membutuhkan kesiapan semua hal di dalamnya, dan juga memerlukan dukungan seluruh warga masyarakat. Sehingga anak-anak pelajar mulai pendidikan dasar sampai menengah dapat menikmati mendapat manfaat dari MBG,” kata Adi.

    Adi juga memastikan bahwa DPRD Surabaya akan mengambil peran sesuai ranah legislatif dalam mendukung program MBG. Peran tersebut mulai dari aspek penganggaran, legislasi dan pengawasan.

    “Terutama aspek penganggaran, kita memastikan MBG di Surabaya dapat tercukupi dengan baik,” sebut Adi.

    Dalam rapat Badan Anggaran (Banggar) pada akhir tahun 2024, Adi mengungkap, Pemkot Surabaya menjelaskan besaran anggaran MBG di kota ini mencapai Rp1,1 triliun. Dari hasil rapat ini, pihaknya menyimpulkan bahwa ke depan perlu dilakukan penggeseran – penggeseran program lain di Kota Surabaya.

    “Kita simpulkan, bahwa kita menunggu regulasi tentang petunjuk teknis dari program MBG itu,” katanya.

    Secara garis besar, Adi menyebut jika banyak harapan yang disampaikan kalangan legislator terhadap pelaksanaan MBG. Misalnya, terkait pelibatan UMKM lokal, aspek higienis, perputaran ekonomi, pergerakan tenaga kerja hingga terpenuhinya kecukupan gizi para pelajar dari program MBG.

    “Intinya, DPRD Surabaya berharap program MBG bisa memperkuat pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan masyarakat hingga aspek kesehatan dan higienis para pelajar,” pungkasnya. (ADV)

  • Dukung Program Makan Bergizi Gratis, Pemkot dan DPRD Surabaya Siapkan Anggaran Rp1 Triliun – Halaman all

    Dukung Program Makan Bergizi Gratis, Pemkot dan DPRD Surabaya Siapkan Anggaran Rp1 Triliun – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Badan Gizi Nasional (BGN) di Kota Surabaya, Jawa Timur mulai melakukan uji coba Program Makan Bergizi Gratis (MBG). pada Senin (13/1/2025). Pada tahap awal, uji coba program MBG menyasar 6.159 siswa yang tersebar di 10 lembaga pendidikan mulai dari tingkat TK, SD, SMP dan SMA/SMK.

    Untuk mendukung program MBG, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dan DPR menyiapkan anggaran Rp1 triliun. Namun saat ini pemkot masih menunggu Petunjuk Teknis (Juknis) dari pemerintah pusat soal penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk program MBG.

    “Kalau nanti Juknisnya turun dan diminta menggunakan APBD, maka akan kita lakukan untuk warga Surabaya,” jelas Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi 

    Wali Kota Eri bersama pimpinan dan anggota DPRD Surabaya memantau langsung uji coba pelaksanaan program MBG perdana di Kota Pahlawan ini. Peninjauan ini dilakukan di SD Taquma, Jalan Jemur Ngawinan No. 54 dan SMP Negeri 13, Jalan Jemursari II, Surabaya.

    Dalam kesempatan ini, Wali Kota Eri Cahyadi menuturkan bahwa uji coba perdana program MBG di Surabaya berjalan lancar, bahkan makanan yang dibagikan oleh BGN kepada para siswa mayoritas habis. 

    “Saya tanya ke anak-anak rasanya gimana? enak pak. Bahkan banyak anak-anak yang makannya habis,” kata Wali Kota Eri.

    Dalam program MBG ini, para siswa mendapatkan menu makanan empat sehat, lima sempurna. Mulai dari nasi, sayuran, ayam, buah, dan ditambah dengan susu. Nah, agar para siswa tidak merasa bosan, BGN juga berencana mengganti variasi menu makanan.

    “InshaAllah sudah disampaikan oleh BGN, selama 30 hari (menu) makanan itu berbeda-berbeda. Berarti (rencana) menu itu bisa disampaikan ke anak-anak, inginnya apa, kurangnya apa, karena masing-masing anak tidak bisa disamakan,” ujar Wali Kota Eri.

    Wali Kota Eri mengungkap bahwa menu makanan MBG telah disesuaikan berdasarkan standar BGN. Untuk itu, ia meyakini jika menu makan yang disiapkan BGN sudah memenuhi kebutuhan kalori anak-anak.

    “Saya yakin kalorinya juga tinggi dan kalori itu bisa membantu anak-anak pada waktu belajar,” imbuhnya.

    Selain variasi menu, porsi makanan juga menjadi catatan evaluasi Wali Kota Eri dalam pelaksanaan uji coba perdana MBG di Surabaya. Sebab, kata dia, setiap siswa di tingkat sekolah memiliki porsi makan yang berbeda-beda.

    “Jadi kalau ada anak makannya yang tidak habis, jangan dibuang, tapi dilihat ini kelas berapa. Nanti di situ (selanjutnya) bisa ditentukan, misal porsi kelas 1-3 SD nasi sekian, kelas 4-6 SD, sekian. Jadi (porsi makanan) ini yang saya minta dievaluasi,” katanya.

    Di samping itu, mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini juga menekankan pentingnya penggunaan wadah ramah lingkungan. Sebab, uji coba pelaksanaan MBG perdana di Surabaya beberapa di antaranya masih menggunakan wadah plastik.

    “Tadi disampaikan (BGN) bahwa tempat makannya nanti seperti aluminium, bukan plastik, jadi selesai makan diambil dan digunakan lagi. Sehingga tidak meninggalkan sampah plastik,” paparnya.

    Ia berharap pelaksanaan MBG di Surabaya ke depannya dapat terus dijalankan dengan menambah jumlah sekolah.

    “BGN sudah bergerak luar biasa, penyedia juga sudah bergerak luar biasa. Saya matur nuwun (terima kasih) kepada Pak Presiden dan BGN,” tuturnya.

    Di sisi lain, Wali Kota Eri menegaskan bahwa setiap program yang baru berjalan pasti belum sepenuhnya sempurna. Maka dari itu, uji coba MBG di Surabaya akan terus dievaluasi dan disempurnakan. 

    “Ketika ini masih uji coba, saya harap masyarakat tidak melihat dari sisi negatifnya. Mari kita dukung, kita support, karena ini juga buat anak-anak kita agar memiliki gizi yang kuat, kalori yang tinggi, sehingga siap menjadi generasi emas,” tuturnya.

    Selain untuk memenuhi gizi para siswa, Wali Kota Eri berharap, program MBG dapat mendukung perekonomian Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Makanya, apabila Juknis MBG nanti diminta menggunakan APBD, ia berharap dapat melibatkan UMKM Surabaya.

    “Jadi sama-sama bergerak, UMKM bergerak, mengurangi kemiskinan, pengangguran dan juga mendukung makan bergizi untuk anak-anak,” tuturnya.

    Wali Kota Eri Cahyadi memantau langsung uji coba pelaksanaan program MBG perdana di Surabaya.

    Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya, Yusuf Masruh menjelaskan, pada tahap awal, uji coba pelaksanaan MBG oleh BGN menyasar 6.159 siswa yang tersebar di 10 lembaga pendidikan. “Selanjutnya akan dilaksanakan secara bertahap. Artinya sekolah akan bertambah,” kata Yusuf.

    Adapun ke-10 sekolah ini terbagi di dua wilayah kecamatan, yakni Wonocolo dan Rungkut Surabaya. Ke-10 sekolah ini meliputi KB-TM Yasporbi, SD Taquma, SMP Negeri 13, SMA Negeri 10, dan SMK PGRI 1 di Kecamatan Wonocolo. Sedangkan di Kecamatan Rungkut, program ini menyasar TK Tunas Pertiwi, SDN Penjaringansari 1, SDN Penjaringansari 2, MTs 3, dan MAN Surabaya.

    Yusuf memaparkan bahwa mulai dari menu makanan hingga teknis pengiriman, saat ini seluruhnya dilakukan oleh BGN. Sementara pemkot melalui Dinas Pendidikan, hanya menyiapkan sekolah. “Semuanya ditentukan BGN, kita adalah penerima manfaat. Jadi teknis menu dan lain-lainnya yang menentukan adalah BGN,” terangnya.

    Di samping itu, ia juga memastikan pelaksanaan MBG di Surabaya tidak akan mengganggu jam belajar siswa. Sebab, pelaksanaan program ini telah disesuaikan berdasarkan jenjang pendidikan siswa.

    “PAUD agak pagi karena jam masuknya pagi dan pulangnya lebih cepat. Kemudian SD menyesuaikan, sekitar pukul 09.00 WIB dan SMP agak siang. Dengan pola itu semoga semua bisa tepat waktu dan terfasilitasi,” tandasnya.

    Di tempat terpisah, Ketua DPRD Kota Surabaya, Adi Sutarwijono berpandangan bahwa MBG merupakan program dari pemerintah pusat. Karena itu, pihaknya mendukung program ini agar dapat dijalankan sebaik-baiknya di Kota Pahlawan.

    “Dan, ini membutuhkan kesiapan semua hal di dalamnya, dan juga memerlukan dukungan seluruh warga masyarakat. Sehingga anak-anak pelajar mulai pendidikan dasar sampai menengah dapat menikmati mendapat manfaat dari MBG,” kata Adi.

    Adi juga memastikan bahwa DPRD Surabaya akan mengambil peran sesuai ranah legislatif dalam mendukung program MBG. Peran tersebut mulai dari aspek penganggaran, legislasi dan pengawasan. “Terutama aspek penganggaran, kita memastikan MBG di Surabaya dapat tercukupi dengan baik,” sebut Adi.

    Dalam rapat Badan Anggaran (Banggar) pada akhir tahun 2024, Adi mengungkap, Pemkot Surabaya menjelaskan besaran anggaran MBG di kota ini mencapai Rp1,1 triliun. Dari hasil rapat ini, pihaknya menyimpulkan bahwa ke depan perlu dilakukan penggeseran-penggeseran program lain di Kota Surabaya. 

    “Kita simpulkan, bahwa kita menunggu regulasi tentang petunjuk teknis dari program MBG itu,” katanya.

    lihat foto

    Secara garis besar, Adi menyebut banyak harapan yang disampaikan kalangan legislator terhadap pelaksanaan MBG. 

    Salah satunya terkait pelibatan UMKM lokal, aspek higienis, perputaran ekonomi, pergerakan tenaga kerja hingga terpenuhinya kecukupan gizi para pelajar dari program MBG.

    “Intinya, DPRD Surabaya berharap program MBG bisa memperkuat pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan masyarakat hingga aspek kesehatan dan higienis para pelajar,” pungkasnya. (*)

  • Sistem Pengelolaan TPA Benowo Jadi Percontohan Nasional

    Sistem Pengelolaan TPA Benowo Jadi Percontohan Nasional

    Surabaya (beritajatim.com) – Fasilitas Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) yang berada di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo, Kota Surabaya menjadi percontohan Nasional untuk mengatasi masalah sampah di sejumlah wilayah.

    Hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan saat melakukan kunjungan di TPA Benowo pada Selasa (7/1/2025).

    Dalam kunjungannya, Menko Pangan Zulkifli Hasan mengapresiasi langkah Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya yang telah menerapkan sistem pengelolaan sampah menjadi energi listrik sejak tahun 2021. Menurutnya, sistem pengelolaan sampah tersebut dapat menjadi solusi permasalahan pengelolaan sampah di berbagai wilayah seiring dengan pertumbuhan penduduk yang terjadi.

    “Saya kira ini solusi penyelesaian persoalan sampah dimana-mana. Karena ekonomi kita tumbuh, penduduk tambah banyak, tentu sampah juga bertambah. Dengan adanya sistem pengelolaan sampah menjadi energi listrik, kota akan menjadi bersih, di sisi lain masyarakat tentu menjadi lebih sehat dan paling penting tidak mencemari air lingkungan dan lainnya,” jelas Zulkifli Hasan.

    Dengan adanya PLSE di TPA Benowo, Menko Zulkifli Hasan menyampaikan bahwa Kota Surabaya sudah berhasil menerapkan ekonomi sirkular, yaitu konsep yang bertujuan untuk mengatasi masalah sampah dengan cara mengembalikan sampah yang dihasilkan dari konsumsi ke dalam proses produksi.

    “Terobosan yang dilakukan Kota Surabaya ini, sangat bagus untuk kita terapkan bersama,” tegasnya.

    Ditemui di tempat yang sama, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan bahwa sistem pengelolaan sampah yang diterapkan di TPA Benowo telah mendapatkan pengakuan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) karena teknologinya sama dengan Singapura.

    Oleh karena itu, Menko Zulkifli Hasan melakukan kunjungan untuk memastikan sistem tersebut bisa diterapkan di seluruh wilayah Indonesia.

    “Kunjungan Pak Menko Pangan untuk memastikan sistem pengelolaan sampah di sini bisa diterapkan di wilayah Indonesia untuk mengatasi masalah sampah. Karena Pak Menteri KLHK juga menyampaikan tidak boleh lagi pengelolaan sampah menggunakan open dumping tetapi harus berbasis teknologi,” jelas Wali Kota Eri Cahyadi.

    Sejauh ini, Wali Kota Eri menjelaskan bahwa penerapan pengelolaan sampah menjadi energi listrik di TPA Benowo cukup efektif untuk mengatasi permasalahan sampah di Kota Pahlawan. Sebab, sistem yang diterapkan tidak menimbulkan sampah kembali tetapi justru menghasilkan energi listrik yang bisa dipergunakan oleh masyarakat melalui Perusahaan Listrik Negara (PLN).

    Wali Kota Eri mengungkapkan bahwa sistem PLSE di TPA Benowo menjadi solusi meningkatnya volume sampah seiring pertumbuhan penduduk.

    “Dulu sampah di Surabaya 1.300 ton per hari, waktu saya menjabat wali kota pertama kali meningkat 1.400 ton per hari lalu sekarang menjadi 1.600 ton per hari. Hal ini karena, penduduk Kota Surabaya juga bertambah dari 2,8 juta menjadi 3,2 juta. Pengelolaan sampah ini efektif karena menghasilkan listrik dan zero waste,” papar Wali Kota Eri.

    Ia menambahkan, selama ini Pemkot Surabaya terus berupaya menerapkan Reuse, Reduce, Recycle dan Replace (4R) dalam pengelolaan sampah. Hal ini dimulai dari setiap RW yang sudah memiliki bank sampah sebagai salah satu upaya memilah dan mengolah sampah secara terpadu.

    “Sekarang di setiap RW sudah ada bank sampahnya untuk memilah dan mengolah. Saya berharap sampah penduduk bisa berkurang, target kami dari 1.600 ton menjadi 1.400 per hari,” harapnya.

    Sementara itu, Direktur Utama PT Sumber Organik, Agus Nugroho Santoso mengungkapkan, pihaknya mengelola 1.600 ton sampah setiap harinya. Sebanyak 1.000 ton sampah diolah menjadi energi listrik dan sisanya dikelola dengan sistem lain.

    Sampah-sampah tersebut diolah menjadi energi listrik dengan menerapkan dua teknologi utama, yaitu teknologi fermentasi gas atau pembangkit listrik tenaga gas landfill untuk sampah organik dan teknologi termokimia atau pembangkit listrik gasifikasi untuk sampah non-organik.

    “Ini menghasilkan listrik 12 Megawatt (MW) per jam, di mana yang 9 MW diambil PLN dan sisanya untuk operasional kami,” jelas Agus.

    Terakhir, Agus Nugroho menyebut semua sampah dapat diolah menjadi energi listrik tanpa terkecuali, hanya saja yang membedakan adalah jumlah kalorinya.

    “Semua sampah organik dan non-organik bisa diolah. Plastik sampai sampah rumah tangga bisa hanya berbeda pada jumlah kalori yang dihasilkan,” pungkasnya. (adv/ads/but)

  • Eri Cahyadi Dukung Rencana Presiden Prabowo Retreat Kepala Daerah

    Eri Cahyadi Dukung Rencana Presiden Prabowo Retreat Kepala Daerah

    Surabaya (beritajatim.com) – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menyatakan dukungannya terhadap rencana Presiden RI ke-8, Prabowo Subianto, yang akan memberlakukan program retreat untuk kepala daerah terpilih dalam Pemilu Serentak 2024. Eri menyebut program ini tidak hanya memperkuat jiwa kebangsaan, tetapi juga menciptakan kolaborasi kepemimpinan yang positif selama lima tahun ke depan.

    “Saya setuju dengan agenda ini. Semoga dengan begini itu, bisa meningkatkan rasa persaudaraan antar kepala daerah. Kerjasama daerah sehingga insyaallah negara Indonesia akan lebih maju lagi,” ujar Eri Cahyadi, Senin (13/1/2025).

    Menurut Eri, retreat atau penataran bagi kepala daerah yang baru merupakan cara yang efektif untuk menegaskan tugas dan amanah seorang pemimpin. Ia menekankan pentingnya seorang pemimpin memiliki jiwa kebangsaan yang lebih besar dibanding kepentingan pribadi.

    “Menjadi pemimpin itu jiwa kebangsaannya harus jauh lebih tinggi dibanding ‘jiwa’ pribadinya,” tegas Eri.

    Eri, yang baru saja terpilih kembali sebagai Wali Kota Surabaya untuk periode 2025-2030, menyatakan bahwa Pemkot Surabaya mendukung penuh program ini. Ia juga berharap program ini dapat diwujudkan untuk semua kepala daerah.

    “Semoga ini bisa diwujudkan untuk semua kepala daerah. Kita siap, kita mendukung rencana retreat tersebut,” tambah Eri.

    Program retreat ini pertama kali disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan, Yusril Ihza Mahendra, pada Jumat (10/1/2025) lalu. Yusril menjelaskan bahwa tujuan utama dari retreat adalah menciptakan keselarasan visi antara pemerintah pusat dan daerah.

    “Perlu ada sinkronisasi antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah, dan juga keinginan Bapak Presiden bahwa seluruh kepala daerah itu akan dikumpulkan seperti dulu para menteri, wakil menteri dan kepala badan dikumpulkan di Magelang, supaya kami memiliki perspektif yang sama,” ujar Yusril di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (10/1/2025). [ram/beq]

  • Anggarkan Rp1 Triliun untuk Makan Bergizi Gratis, Pemkot Surabaya Libatkan UMKM

    Anggarkan Rp1 Triliun untuk Makan Bergizi Gratis, Pemkot Surabaya Libatkan UMKM

    Surabaya (beritajatim.com) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama DPRD telah menyiapkan anggaran sebesar Rp1 triliun untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG). Program ini diharapkan tidak hanya memenuhi kebutuhan gizi anak-anak tetapi juga menjadi motor penggerak ekonomi bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

    “Pemkot dan DPRD sudah menganggarkan Rp1 triliun, tapi masih menunggu Juknisnya (Petunjuk Teknis) seperti apa. Jadi kita akan support program makan bergizi gratis untuk anak-anak yang ada di Surabaya,” ujar Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, saat meninjau pelaksanaan program MBG di SMPN 13, Senin (13/1/2025).

    Eri berharap program ini tidak hanya berdampak pada pemenuhan kebutuhan gizi anak-anak tetapi juga mampu memberdayakan pelaku UMKM lokal. Ia menegaskan pentingnya kolaborasi agar UMKM Surabaya dapat menjadi bagian dari pelaksanaan program ini.

    “Jadi sama-sama bergerak, UMKM bergerak, mengurangi kemiskinan, pengangguran, dan juga mendukung makan bergizi untuk anak-anak,” katanya.

    Menurutnya, jika petunjuk teknis dari pemerintah pusat memungkinkan, Pemkot Surabaya akan memprioritaskan UMKM sebagai penyedia makanan. Langkah ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mendukung ekonomi kerakyatan.

    “Kami dengan DPRD berharap itu bisa dilakukan oleh UMKM Kota Surabaya. Karena saya yakin, pemerintah pusat dengan program makan gratis ini juga (bertujuan) menggerakkan masyarakat, menggerakkan UMKM, sehingga ekonomi kerakyatan juga akan tumbuh,” imbuhnya.

    Uji Coba di 10 Sekolah, Libatkan 6.159 Siswa

    Program MBG di Kota Surabaya saat ini masih dalam tahap uji coba yang dilakukan oleh Badan Gizi Nasional (BGN). Pada tahap awal, program ini menyasar 6.159 siswa di 10 lembaga pendidikan, termasuk SD Takuma, SMP Negeri 13, dan SMA Negeri 10 di Kecamatan Wonocolo, serta SDN Penjaringansari 1 dan MTs 3 di Kecamatan Rungkut.

    “BGN sudah bergerak luar biasa, penyedia juga sudah bergerak luar biasa. Saya matur nuwun (terima kasih) kepada Pak Presiden dan BGN,” tutur Eri.

    Eri menambahkan bahwa program ini akan terus dievaluasi dan disempurnakan agar dapat memberikan manfaat optimal, baik bagi siswa maupun masyarakat. “Kalau nanti Juknisnya diminta menggunakan APBD dan itu digunakan untuk warga Surabaya, kita akan lakukan,” tegasnya.[asg/kun]

  • 3
                    
                        Camat Dituduh Sembunyikan Wanita di Kantor, Wali Kota Surabaya Buka Suara
                        Surabaya

    3 Camat Dituduh Sembunyikan Wanita di Kantor, Wali Kota Surabaya Buka Suara Surabaya

    Camat Dituduh Sembunyikan Wanita di Kantor, Wali Kota Surabaya Buka Suara
    Tim Redaksi
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Wali Kota
    Surabaya
    , Eri Cahyadi buka suara mengenai dugaan fitnah yang dialami
    Camat Asem Rowo
    , Muhammad Khusnul Amin. Khusnul disebut disebut menyembunyikan perempuan di kantornya.
    Eri mengatakan, Camat Asem Rowo tersebut tengah menggelar rapat bersama para pegawai di ruangannya. Salah seorang peserta rapat merupakan seorang perempuan.
    “Pak Camat Asem Rowo itu rapat dengan stafnya. Rapat itu tidak sendiri ada staf laki-laki dan juga staf perempuan. Terus akhirnya datanglah masalah itu,” kata Eri, di Balai Kota, Minggu (12/1/2025).
    Sedangkan, kata Eri, puluhan orang yang mendatangi Kantor Kecamatan tersebut, berkepentingan untuk mempertanyakan perihal penertiban bangunan liar di kawasan Asem Rowo.
    “Soal program penertiban di Surabaya, memang kita harus jalankan. Saya berharap ke depannya, pemerintah, ormas (organisasi masyarakat), membantu pembangunan Surabaya,” jelasnya.
    Lebih lanjut, Eri mengaku sudah mengetahui, keputusan Camat Asem Rowo yang melaporkannya ke Polda Jawa Timur (Jatim). Dia pun mendukung langkah yang diambil Khusnul tersebut.

    Diberitakan sebelumnya, ramai diperbincangkan di media sosial, seorang Camat di Surabaya digrebek oleh organisasi masyarakat (ormas) karena diduga menyembunyikan perempuan. 
    Tampak di video tersebut, sejumlah orang tersebut masuk ke dalam ruangan Camat Asem Rowo untuk mengecek. Mereka menyebut, ada seorang wanita yang tengah bersembunyi di dalam tempat itu.

    Camat Asemrowo Surabaya diduga menyembunyikan seorang wanita di dalam kantornya. Bahkan Pak Camat bersikap arogansi terhadap masyarakat
    ,” tulis akun itu di video sama.
    Namun, isu tersebut dibantah Camat Khusnul. Ia bahkan melaporkan penyebar video yang diduga menuding dirinya menyembunyikan wanita di kolong meja ke Polda Jatim menggunakan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
    Ditemani tim kuasa hukumnya, Khusnul Amin mendatangi Polda Jatim pada Jumat (10/1/2025) pukul 13.30 WIB untuk membuat laporan terhadap pemilik akun penyebar video.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi Peringatkan Pemburu Koin Jagat : Jangan Rusak Taman

    Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi Peringatkan Pemburu Koin Jagat : Jangan Rusak Taman

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Constantine Koloway

    TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memperingatkan pemburu Koin Jagat di Surabaya untuk mematuhi ketertiban umum. 

    Menjaga fasilitas umum merupakan kewajiban seluruh pihak karena hal itu menjadi milik bersama.

    Hal ini disampaikan Wali Kota Surabaya menyikapi banyaknya fasilitas umum yang rusak akibat aktivitas perburuan platform gawai ini.

    “Banyak yang berburu koin jagat. Tapi harus ingat, Surabaya iki omahe kita bareng-bareng (Surabaya ini rumah kita bersama),” kata Wali Kota melalui akun Instagram resminya, @ericahyadi_.

    Pemburuan koin harus dilakukan dengan bijak dengan mengedepankan kepentingan umum. Di antaranya, tidak berkerumun di tengah jalan, tidak membuang sampah sembarangan, hingga tetap menjaga fasilitas umum.

    “Taman, jalan, sungai, iku kabeh [itu semua] punya kita. Ojo dirusak ya dulur [Jangan dirusak ya saudara-saudara],” kata penghobi olahraga sepakbola ini.

    Satpol PP Surabaya sempat menertibkan sejumlah pemburu yang kedapatan merusak sejumlah fasilitas umum (fasum). Namun, beberapa di antaranya melarikan diri.

    “Kami mendapat banyak aduan dari warga, salah satunya di Jalan Pahlawan. Ada seseorang yang sampai membongkar bollard ball atau batu pembatas,” kata Kepala Bidang Pengendalian Ketentraman dan Ketertiban Umum serta Perlindungan Masyarakat Satpol PP Surabaya, Irna Pawanti.

    “Saat dihampiri, pelaku tersebut melarikan diri. Selain itu, di Taman Bungkul dan Taman Teratai, disana sudah menjadi sasaran para pencari koin dan ada beberapa kerusakan,” jelas Irna.

    Selain merusak fasum, pencarian Koin Jagat juga mengganggu ketentraman masyarakat. Banyak warga terganggu akibat aktivitas perburuan yang banyak dilakukan di malam hari tersebut.

    “Banyak aak-anak yang mencari koin dengan menyalakan lampu senter dan mengarahkan lampu senter tersebut ke rumah warga. Ini sangat menganggu,” imbuhnya.

    Satpol PP akan terus melakukan pengawasan. Pihaknya mengimbau kepada para pencari koin agar tidak merusak fasilitas umum.

    “Apabila tidak merusak silahkan saja, namun jika aktivitas tersebut sampai merusak fasum maka akan kami tindak,” kata Irna.

    Untuk diketahui, Koin Jagat merupakan permainan Treasure Hunt atau perburuan harta karun di aplikasi Jagat. Viral di TikTok, permainan di gawai ini mengajak pemain berburu 3 jenis yakni emas, perak dan perunggu yang masing-masing disebut-sebut bernilai Rp300 ribu hingga Rp100 juta.

  • Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi Apresiasi Keberanian Camat Asemrowo: Demi Warga, Jangan Pernah Takut!

    Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi Apresiasi Keberanian Camat Asemrowo: Demi Warga, Jangan Pernah Takut!

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Constantine Koloway

    TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meminta bawahannya untuk bersikap tegas dan mau mendengar aspirasi masyarakat. 

    Berbagai permintaan warga harus diakomodir demi mengendepankan kepentingan umum.

    Hal ini disampaikan Wali Kota Eri menyikapi kejadian Camat Asemrowo Muhammad Khusnul Amin yang menjadi korban fitnah sekaligus persekusi beberapa pekan lalu. 

    Peristiwa tersebut diduga kuat berhubungan dengan tindakan penertiban sejumlah bangunan liar (Bangli) oleh pihak Kecamatan Asemrowo.

    Menurut Wali Kota, penertiban sejumlah bangli oleh camat dan jajarannya dilakukan setelah beberapa pertimbangan. Selain untuk pengamanan aset, juga demi menjalankan permintaan masyarakat yang resah dengan adanya aktivitas di bangli.

    “Hari ini saya sampaikan, permintaan warga untuk penertiban, terkait dengan penyesuaian [penyelesaian masalah] untuk warga, kita harus berani menjalankan,” kata Cak Eri.

    Mengedepankan tindakan persuasif dan terukur, pemerintah hadir memberikan keadilan kepada warga. Karenanya, pihaknya mengajak seluruh pihak untuk mengedepankan pola kolaborasi dengan meminimalisir gesekan.

    Surabaya selama ini telah menjadi rumah bagi seluruh lapisan masyarakat dengan terus menjaga norma yang beradab. 

    “Pemerintah, ormas, semuanya ayo kita bangun Surabaya dengan kekuatan kekeluargaan. Kita harus membangun Surabaya dengan kebersamaan,” katanya.

    Pihaknya juga mengapresiasi tindakan Camat Asemrowo yang membawa kasus tersebut ke kepolisian. 

    Sekalipun hal ini berhubungan dengan kerja seorang camat, namun ini juga menyerang pribadi yang bersangkutan.

    Pengguna media sosial memang selayaknya bertanggungjawab atas unggahannya sehingga pihaknya menyerahkan perkara tersebut ke kepolisian. 

    “Kami sudah dengar kalau Pak Camat melapor ke kepolisian,” kata Cak Eri.

    Cak Eri pun telah mendengar fakta sesungguhnya atas kejadian persekusi tersebut. Tak ada tindakan amoral yang dilakukan camat bersama bawahannya.

    “Pak Camat itu melakukan rapat dengan staf. Selain Pak Camat, ada staf laki-laki dan perempuan. Kemudian datang masalah. Seakan-akan berdua, padahal tidak. Mereka sedang membuat program,” kata Cak Eri.

    Sebelumnya, sebuah video viral menarasikan Camat Asemrowo Surabaya, Muhammad Khusnul Amin digerebek bersama perempuan di ruang kerjanya. Belakangan diketahui bahwa Khusnul bersama dua stafnya, seorang pria dma perempuan sedang menggelar pertemuan melalui virtual di ruang kerjanya, Senin (6/1/2025) lalu.

    Pihaknya memohon waktu untuk sejenak menyelesaikan pertemuan tersebut sebelum mereka menerima warga. Warga ini merupakan perwakilan pemilik Bangunan Liar (Bangli) yang akan diterbitkan Satpol-PP Asemrowo.

    “Sekitar pukul 10.00 WIB saya sedang rapat zoom dengan Lurah bersama dua staf kami, Devi (Devika Sari) dan Alvian (Alvian Sarifudin). Kami menyusun program kerja setahun ke depan di Kecamatan Asemrowo karena pada sore harinya kami harus rapat dengan Pak Wali (Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi),” kata Khusnul.

    Di momentum inilah, warga memaksa masuk ke kantor kecamatan dan menyisir tiap ruangan untuk menemukan Camat Khusnul. Sambil berteriak, warga turut menggebrak sejumlah pintu.

    Penjagaan Satpol-PP di Kantor kecamatan juga tengah lengang. Personil sedang dikerahkan untuk menyosialisasikan penertiban Bangli di wilayah lain.

    Melihat jumlah massa yang besar datang dengan kondisi memanas, dua staf tetap berada di dalam ruangan. Alvian berada di belakang pintu dan Devi berada di bawah meja.

    Atas peristiwa tersebut, Camat Asemrowo Surabaya, Muhammad Khusnul Amin secara resmi telah mengadukan ke Polda Jatim. Dia melaporkan dua akun media sosial pengunggah video amatir viral yang menuduh dirinya menyembunyikan wanita ruang kantor Kecamatan Asemrowo.

    Selain itu, M Khusnul Amin juga melaporkan seorang anggota sebuah organisasi masyarakat (ormas) yang sempat menggerebek kantornya. Oknum ini diduga melakukan aksi perekaman video amatir tersebut. 

  • Pimpinan DPRD Surabaya minta pemkot umumkan pengembang nakal

    Pimpinan DPRD Surabaya minta pemkot umumkan pengembang nakal

    Surabaya (ANTARA) – Pimpinan DPRD Surabaya meminta pemerintah kota setempat untuk mengumumkan daftar hitam pengembang nakal yang tidak patuh pajak dalam rangka meningkatkan pendapatan dari sektor pajak.

    Wakil Ketua DPRD Surabaya Arif Fathoni dalam keterangannya di Surabaya, Minggu mengatakan lembaganya merespons positif upaya Wali Kota Eri Cahyadi mengajak kolaborasi DPRD Kota Surabaya dalam mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pajak.

    “Kami menilai langkah ini sebagai bentuk dukungan kepada DPRD dalam menjalankan fungsi legislasi yakni fungsi pengawasan,” katanya.

    Ia mengatakan bahwa berdasarkan hasil pengawasan yang dilakukan telah ditemukan bahwa ada banyak pengembang apartemen yang sudah dilakukan penyegelan oleh Satpol PP dalam bentuk stiker, tetapi ternyata tidak membuat pengembang segera melakukan pembayaran.

    “Kami meminta pihak Pemkot Surabaya untuk menjalankan fungsi eksekutif secara lebih tegas lagi agar tercipta efek jera kepada pengembang nakal,” tuturnya.

    Pria yang akrab disapa Mas Toni ini melanjutkan jika Dirjen Pajak memiliki upaya gazeling (menahan) maka Pemkot Surabaya harus berani melakukan upaya mengumumkan di media massa agar perusahaan atau pengembang maupun pengelola tersebut diketahui khalayak luas kalau tidak patuh dalam melakukan pembayaran pajak.

    “Pemkot harus berani mengumumkan di media massa melalui rilis agar menimbulkan efek jera bagi badan hukum yang lain yang masih enggan melakukan pembayaran pajak dan retribusi. Selain kewajiban, pajak itu juga instrumen pembangunan yang akan dinikmati seluruh lapisan masyarakat Surabaya,” ujarnya.

    Pengumuman tersebut, lanjut Toni, juga bisa menjadi edukasi bagi calon pembeli apartemen, pengembang mana yang memiliki manajemen bagus, agar tidak menjadi korban dalam pembelian unit apartemen.

    “Sudah banyak kisah apartemen yang sudah dibeli ternyata tidak sempat terbangun lalu diputus pailit, juga banyak sekali pengembang yang tidak segera memberikan sertifikat strata title yang menjadi hak pembeli,” ujarnya.

    Ia menyebut ada salah satu apartemen di Surabaya masih memiliki tunggakan miliaran rupiah ke Pemkot Surabaya, meski sudah diberi label stiker tapi juga belum membayar.

    “Makanya, pengembang harus dipermalukan dimuka umum, karena mereka tidak memiliki rasa malu tidak patuh membayar pajak,” tuturnya.

    Oleh karena itu, lanjut Toni, jikalau sinergi ini bisa berjalan maka upaya meningkatkan PAD dari sektor pajak sangat bisa tercapai.

    “Yang terpenting, semua ini adalah upaya mengajak gotong royong semua elemen masyarakat Surabaya, mulai dari pemerintah, investor dan warga untuk mewujudkan pembangunan di Surabaya sehingga apa yang menjadi cita-cita bersama atas kota ini bisa terwujud,” katanya.

    Pewarta: Indra Setiawan
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

  • Penjelasan Camat Asemrowo Usai Laporkan Penyebar Video yang Tuduh Dirinya Sembunyikan Wanita

    Penjelasan Camat Asemrowo Usai Laporkan Penyebar Video yang Tuduh Dirinya Sembunyikan Wanita

    Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

    TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA– Camat Asemrowo Surabaya, Muhammad Khusnul Amin secara resmi telah mengadukan ke Polda Jatim, lebih dari dua akun medsos pengunggah video amatir viral yang menuduh dirinya menyembunyikan wanita ruang kantor Kecamatan Asemrowo.

    Selain itu, M Khusnul Amin juga melaporkan seorang anggota sebuah organisasi masyarakat yang sempat menggerebek kantornya dan diduga melakukan aksi perekaman video amatir tersebut. 

    Hal tersebut dibuktikan dari berdasarkan Laporan Polisi Nomor: LP 6/67/2025/SPKT POLDA JAWA TIMUR tanggal 10 Januari 2025 pukul 15.00 WIB yang dibuat oleh M Khusnul Amin. 

    Menurut Kuasa Hukum M Khusnul Amin, Abdul Rauf, viralnya video hoak tersebut menyebabkan kliennya terganggu secara psikis dan keharmonisan keluarga dari sang klien. 

    Oleh karena itu, pihaknya melaporkan sejumlah akun dan seorang anggota ormas yang diduga menjadi biang keladi aksi pengepungan dan penggerebekan Kantor Kecamatan Asemrowo, hingga muncul video viral di medsos tersebut. 

    Pihak teradu dan terlapor disangkakan Pasal Pasal 45A jo pasal 27A UU ITE, tentang pencemaran nama baik, dengan ancaman pidana penjara dua tahun. 

    “Tentunya kami melakukan ini, karena klien kami diserang kehormatannya. Sehingga terganggu secara psikis dan terganggu (keharmonisan) rumah tangganya. Juga, pak camat menjaga marwah Pemkot Surabaya. Karena gegara fitnah ini, Surabaya sempat gaduh,” ujarnya di depan Gedung SPKT Mapolda Jatim, Jumat (10/1/2025) sore. 

    Disinggung mengenai sosok satu orang yang dilaporkan oleh kliennya, Abdul Rauf enggan mengungkap nama ataupun identitasnya. 

    Karena ia menganggap hal tersebut merupakan ranah penyidik kepolisian yang akan menangani kasus ini. 

    Namun, ia menegaskan, semua pihak yang terlibat dalam produksi konten video amatir tersebut hingga viral, patut dimintai pertanggungjawaban. 

    “Akunnya yang dilaporkan ada lebih dari 2 akun. Kalau oknum orang 1 orang. Sementara 1 orang, dan nanti menunggu pengembangan penyidik (kepolisian),” katanya. 

    Pihak yang merekam, meng-upload, dan yang menyebarluaskan. Itu yang kami laporkan. Kemudian, sangkaan pasalnya, sementara ini, Pasal 45A jo pasal 27A UU ITE, ancaman 2 tahun,” pungkasnya. 

    Sementara itu, Camat Asemrowo M Khusnul Amin mengatakan, upaya penegakkan hukum yang akan dibuatnya ke Mapolda Jatim merupakan anjuran yang juga disampaikan oleh atasannya Walikota Surabaya, Eri Cahyadi. 

    Namun, terlepas dari pendampingan tersebut, secara pribadi, M Khusnul Amin juga memang berkeinginan mengadukan permasalahan yang menimpanya ke pihak kepolisian. 

    “Tadi saya memang diarahkan (walikota) untuk melapor, tapi saya memang mau melapor,” ujar M Khusnul Amin seraya mengakhiri wawancara saat langkah kakinya memasuki pintu Gedung SPKT Mapolda Jatim. 

    Sekadar diketahui, sebuah video viral menarasikan Camat Asemrowo Surabaya, Muhammad Khusnul Amin digerebek bersama perempuan di ruang kerjanya. Belakangan diketahui bahwa Khusnul bersama dua stafnya sedang menggelar pertemuan melalui virtual di ruang kerjanya, Senin (6/1/2025) lalu.

    Pihaknya memohon waktu untuk sejenak menyelesaikan pertemuan tersebut sebelum mereka menerima warga. Warga ini merupakan perwakilan pemilik Bangunan Liar (Bangli) yang akan diterbitkan Satpol-PP Asemrowo.

    “Sekitar pukul 10.00 WIB saya sedang rapat zoom dengan Lurah bersama dua staf kami, Devi (Devika Sari) dan Alvian (Alvian Sarifudin). Kami menyusun program kerja setahun ke depan di Kecamatan Asemrowo karena pada sore harinya kami harus rapat dengan Pak Wali (Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi),” katanya.

    Di momentum inilah, warga memaksa masuk ke kantor kecamatan dan menyisir tiap ruangan untuk menemukan Camat Khusnul. Sambil berteriak, warga turut menggebrak sejumlah pintu. 

    Penjagaan Satpol-PP di Kantor kecamatan juga tengah lengang. Personil sedang dikerahkan untuk menyosialisasikan penertiban Bangli di wilayah lain.

    Melihat jumlah massa yang besar datang dengan kondisi memanas, dua staf tetap berada di dalam ruangan. Alvian berada di belakang pintu dan Devi berada di bawah meja. 

    “Staf kami ketakutan semua. Lari semua. (Warga) Datang bergerombolan begitu sambil teriak-teriak. Saat itu, Satpol-PP juga tidak di Kantor Kecamatan karena sedang proses penertiban,” katanya.

    Menurut Khusnul, pemilik Bangli menggeruduk kantor Kecamatan meminta pembatalan proses penertiban. “Mereka minta Bangli tidak ditertibkan. Alasannya, ini dan itu. Saya katakan tidak bisa,” katanya.

    “Kami tegaskan bahwa kami adalah pelayan masyarakat, penegak perda. Kalau mengganggu masyarakat, melanggar perda, maka mau tidak mau kami tertibkan. Apalagi, ini permintaan warga,” katanya.