Tag: Eri Cahyadi

  • Kembali Pimpin Surabaya, Eri Cahyadi dan Armuji Panen Banyak Dukungan

    Kembali Pimpin Surabaya, Eri Cahyadi dan Armuji Panen Banyak Dukungan

    Surabaya (beritajatim.com) – Presiden Prabowo Subianto secara resmi melantik Eri Cahyadi dan Armuji sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya periode 2025-2030 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (20/2/2025). Momen bersejarah ini menjadi bagian dari rangkaian pelantikan kepala daerah terpilih dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.

    Pelantikan ini disambut dengan berbagai harapan dan dukungan dari berbagai elemen masyarakat. Mereka optimistis kepemimpinan Eri Cahyadi dan Armuji akan membawa Surabaya semakin maju dan berkembang.

    Dukungan dari Dunia Usaha

    Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Surabaya, H. M. Ali Affandi LNM, mengungkapkan optimismenya terhadap kepemimpinan Eri-Armuji yang berkelanjutan.

    “Sebagai mitra strategis pemerintah kota, Kadin Surabaya berkomitmen untuk terus berkolaborasi dalam mendorong pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, menciptakan iklim usaha yang kondusif, serta memberdayakan pelaku usaha lokal agar dapat berkembang dan bersaing di tingkat nasional maupun global,” ujar Ali Affandi.

    Ali Affandi, yang akrab disapa Mas Andi, berharap sinergi antara dunia usaha dan pemerintah semakin diperkuat untuk menjadikan Surabaya sebagai kota yang humanis, inklusif, dan ramah investasi.

    “Dengan semangat gotong royong, mari bersama-sama membangun ekosistem bisnis yang sehat, mempercepat digitalisasi ekonomi, serta menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan bagi warga Surabaya,” tambahnya.

    Dukungan serupa datang dari Ketua Badan Pengurus Cabang (BPC) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kota Surabaya, Denny Yan Rustanto. Ia berharap sinergi antara Pemkot Surabaya dan HIPMI semakin erat, khususnya dalam bidang ekonomi dan kewirausahaan yang melibatkan pemuda Surabaya.

    “Harapannya ke depan sinergi antara Pemkot Surabaya dan HIPMI Kota Surabaya bisa terjaga dan terus meningkat, khususnya di bidang ekonomi serta kewirausahaan yang melibatkan seluruh pemuda di Kota Surabaya,” ungkap Denny Yan.

    Dukungan dari Tokoh Masyarakat

    Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Surabaya, H. Muhammad Yazid, turut menyampaikan apresiasi atas dilantiknya kembali Eri Cahyadi dan Armuji.

    “Saya sangat senang beliau mengemban amanah ini kembali, karena beliau sangat baik dalam memimpin serta memberikan kenyamanan kepada warga Surabaya, baik itu dari sisi pendidikan, kesehatan, maupun pembangunan,” katanya.

    Yazid menilai kepemimpinan Eri-Armuji telah berkontribusi besar dalam pemberdayaan ekonomi warga melalui program padat karya serta bantuan bagi UMKM. Ia optimistis, jika kepemimpinan ini terus berlanjut dengan integritas tinggi, Surabaya akan semakin maju.

    Ketua Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kota Surabaya, Hoslih Abdullah, yang akrab disapa Cak Dul, juga berharap kepemimpinan periode kedua ini semakin memperkuat semangat kebersamaan dan gotong royong di Kota Pahlawan.

    “Kepemimpinannya sudah baik, tinggal diperkuat lagi untuk meningkatkan semangat gotong royong di antara warga masyarakat Kota Surabaya,” ujar Cak Dul.

    Menurutnya, selama kepemimpinan Eri-Armuji, semangat gotong royong telah meresap ke seluruh elemen masyarakat, termasuk dalam Forum Pembauran yang terdiri dari berbagai suku bangsa.

    “Semangat kebersamaannya sangat kuat dan harus terus ditingkatkan serta dipertahankan. Jangan sampai tergeser oleh perubahan budaya yang bertentangan dengan nilai-nilai kebangsaan dan kebersamaan Surabaya,” harapnya.

    Harapan Pemuda Surabaya

    Ketua Karang Taruna Kota Surabaya, Febryan Kiswanto, turut menyampaikan harapan bagi kepemimpinan Eri Cahyadi dan Armuji. Menurutnya, inovasi dan kolaborasi lintas generasi menjadi kunci dalam pembangunan kota ke depan.

    “Tidak masuk akal, adalah kalimat yang menjadi darah anak muda Surabaya. Maka yang akan menjadi fokus saya dalam harapan untuk Wali Kota dan Wakil Wali Kota di masa kepemimpinan mereka yang kedua ini adalah hal-hal tidak masuk akal yang berarti inovasi-inovasi besar dalam pembangunan kota, terutama program yang menjadi wadah aksi kreasi anak muda,” ungkap Febry.

    Ia menilai kombinasi antara birokrat dan teknokrat dalam kepemimpinan saat ini merupakan modal kuat untuk mewujudkan Surabaya sebagai kota global. Oleh karena itu, pelibatan anak muda dalam pembangunan menjadi aspek penting agar kota ini semakin dicintai oleh generasi penerusnya.

    “Sebagai generasi milenial, saya berharap Mas Wali dan Cak Wawali bisa segera tancap gas untuk menyempurnakan Kota Surabaya. Melanjutkan pekerjaan rumah yang belum selesai dan memperkuat kebijakan yang berorientasi pada pemuda, seperti dukungan terhadap lapangan pekerjaan, fasilitasi ruang kreatif, serta penguatan keterampilan pemuda guna mempersiapkan SDM yang unggul dan berdaya saing,” jelasnya.

    Mewakili pemuda Surabaya, Febry menegaskan komitmen Karang Taruna untuk terus berkolaborasi dengan Pemkot Surabaya dalam membangun kota yang lebih maju. “Selamat bekerja Mas Eri Cahyadi dan Cak Ji. Kami semua anakmu menunggu dan siap membantu, kolaborasi untuk kemajuan kota kita tercinta Surabaya,” pungkasnya. [ADV/asg]

  • Wali Kota Surabaya Terbitkan SE 10 Poin Terkait Efisiensi Anggaran untuk OPD hingga Camat

    Wali Kota Surabaya Terbitkan SE 10 Poin Terkait Efisiensi Anggaran untuk OPD hingga Camat

    Surabaya (beritajatim.com) – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi resmi menerbitkan Surat Edaran (SE) No 900.1.3/3258/436.2.2/2025 tentang Efisiensi Anggaran dalam Pelaksanaan APBD Tahun 2025. Merespon Intruksi Presiden (Inpres), No. 1 Tahun 2025.

    SE tersebut ditujukan kepada seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) hingga jajaran camat di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.

    Wali Kota Eri Cahyadi, dalam SE tersebut mewajibkan seluruh Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan camat untuk melakukan efisiensi anggaran secara sistematis dan terukur. SE tersebut memuat 10 poin utama terkait langkah-langkah efisiensi yang harus dilakukan.

    “Melakukan reviu lanjutan untuk mempertajam efisiensi anggaran belanja pada APBD TA 2025 sesuai dengan tugas, fungsi, dan kewenangan masing-masing,” ujar Eri dalam poin pertama SE.

    Pada poin kedua, Eri menginstruksikan seluruh Kepala OPD agar melakukan efisiensi belanja yang bersumber dari Transfer ke Daerah.

    Selanjutnya pada poin ketiga, ia juga meminta Kepala PD untuk membatasi belanja yang bersifat seremonial, kajian, studi banding, pencetakan, publikasi, serta seminar atau focus group discussion (FGD).

    “Mengurangi belanja perjalanan dinas sebesar 50 persen,” tambah Eri dalam poin keempat.

    Kemudian pada poin kelima, Eri meminta Kepala PD untuk membatasi belanja honorarium melalui pembatasan jumlah tim dan besaran honorarium.

    Hal ini mengacu pada Peraturan Presiden mengenai Standar Harga Satuan Regional.

    “Mengurangi belanja yang bersifat pendukung dan tidak memiliki output yang terukur,” tambah Wali Kota Eri dalam poin keenam.

    Lalu pada poin ketujuh, ia meminta Kepala PD memfokuskan alokasi anggaran belanja pada target kinerja pelayanan publik serta tidak berdasarkan pemerataan antar perangkat daerah atau alokasi anggaran sebelumnya.

    “Lebih selektif dalam memberikan hibah langsung baik dalam bentuk uang, barang, maupun jasa kepada kementerian atau lembaga,” ucap Eri pada poin kedelapan.

    Sementara pada poin kesembilan, Eri meminta Kepala PD dan camat untuk menyesuaikan belanja APBD 2025 yang bersumber dari Transfer ke Daerah.

    “Menyampaikan hasil review dan efisiensi belanja sebagaimana poin nomor satu sampai sembilan kepada Sekretaris Daerah (Sekda) maksimal Rabu, 19 Februari 2025,” pungkasnya. [ram/ian]

  • Surabaya gandeng OJK-BI pulihkan data 11 UMKM korban penipuan “pinjol”

    Surabaya gandeng OJK-BI pulihkan data 11 UMKM korban penipuan “pinjol”

    Surabaya, Jawa Timur (ANTARA) – Pemerintah Kota Surabaya Jawa Timur menggandeng Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) untuk memulihkan nama-nama 11 pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Surabaya Barat yang menjadi korban penipuan pinjaman online atau pinjol.

    “”Kami segera berkoordinasi dan memastikan ketika melakukan pinjaman lagi mereka (para korban dari UMKM) tidak terkena blacklist (daftar hitam dari pihak perbankan). Itu tanggung jawab kami sehingga OJK bisa melepas itu. Semoga prosesnya segera dilakukan,” kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di Surabaya, Senin.

    Ia menjelaskan bahwa para pelaku UMKM di Surabaya Barat menjadi korban seorang pria yang mengaku sebagai pegawai Pemerintah Kota (Pemkot) setempat.

    Eri Cahyadi menyatakan koordinasi dengan dua pihak tersebut akan segera dilakukan untuk membebaskan para korban penipuan dari blacklist OJK sehingga data diri korban tetap aman.

    Wali Kota Eri Cahyadi juga menginstruksikan Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopumdag) menyurati dua aplikasi pinjol yang digunakan pelaku untuk mencairkan pinjaman menggunakan akun-akun korban.

    Surat tersebut ditujukan untuk pemberitahuan bahwa pencairan dana atau uang yang sudah dilakukan tidak pernah diterima para korban.

    “Ini adalah penipuan sehingga uangnya tidak masuk ke korban. Penyidik juga menyampaikan tidak boleh membayar lagi, karena tidak ada uang yang masuk,” ujar Eri.

    Bagi para korban yang terlanjur membayar cicilan karena ketakutan, Eri telah memberikan ganti rugi sebanyak cicilan yang dibayarkan kepada korban di Kantor Kelurahan Kandangan dan Pakal, Surabaya pada Sabtu (15/2).

    “Saya marah betul ketika sosialisasi di kantor kelurahan Pak Lurah masak tidak tahu kalau itu bukan program Pemkot. Dia (korban) yang tidak menerima uang tapi ada tagihan, itu yang saya bayarkan. Totalnya sekitar Rp20 juta untuk sebelas korban UMKM,” katanya.

    Sebagai langkah antisipasi, Pemkot Surabaya pun menginstruksikan kepada camat dan lurah untuk melakukan sosialisasi kepada seluruh pelaku UMKM di wilayahnya masing-masing terkait program pinjaman modal yang lebih aman.

    “Saya minta camat dan lurah mengumpulkan UMKM untuk sosialisasi. Kalau ada pinjaman online dilihat dulu berapa bunganya. Banyak program pemerintah atau kementerian terkait Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk UMKM tanpa agunan. Tolong dibandingkan mana yang lebih terjangkau,” tegas Eri

    Sebagai informasi, kasus penipuan yang melibatkan belasan pelaku UMKM di Surabaya Barat tersebut sedang dalam proses penyidikan pihak kepolisian.

    Tak hanya itu, Inspektorat Kota Surabaya juga melakukan pemeriksaan dan pendalaman dengan meminta keterangan dari sejumlah pihak untuk mendalami kasus ini.

    “Kami melakukan pendalaman kasus dan masih proses di inspektorat. Karena, sosialisasi dilakukan di kantor kelurahan,” kata Eri.

    Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
    Editor: Iskandar Zulkarnaen
    Copyright © ANTARA 2025

  • Hemat Anggaran, Pemkot Surabaya Akan Terapkan WFA untuk ASN
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        15 Februari 2025

    Hemat Anggaran, Pemkot Surabaya Akan Terapkan WFA untuk ASN Surabaya 15 Februari 2025

    Hemat Anggaran, Pemkot Surabaya Akan Terapkan WFA untuk ASN
    Tim Redaksi

    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, bakal menerapkan
    work from anywhere
    (WFA) atau bekerja di mana saja bagi para Aparatur Sipil Negara (ASN). Kebijakan itu berkait efisiensi anggaran.
    Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengaku sudah pernah mencoba menerapkan efisiensi anggaran, di 2024. Akan tetapi, kebijakan tersebut mendapatkan pertentangan dari sejumlah pihak.
    “Teman-teman (ASN) itu bukan WFH (
    work from home
    ), (tapi) WFA, di manapun kerjanya. Kita sudah coba dulu di Balai RW,” kata Eri, ketika ditemui di Balai Kota Surabaya, Jumat (14/2/2025).
    Oleh karena itu, Eri berencana untuk menerapkan kebijakan tersebut di 2025, setelah Badan Kepegawaian Nasional (BKN) berniat mengeluarkan skema WFA 2 hari dalam sepekan.
    “Nanti kita lihat, kalau sudah dikeluarkan oleh BKN yang katanya (bekerja di kantor) 3 hari itu, ya kita akan lakukan itu juga. Kita akan menguatkan surat edaran yang dari BKN,” jelasnya.
    Eri mengungkapkan, penerapan WFA bagi para ASN tersebut untuk menghemat pengeluaran. Selain itu, menurut dia, beberapa dinas di
    Pemkot Surabaya
    juga tidak banyak bekerja di kantor.
    “Jadi harapan saya dengan model (WFA) begini, maka ada penghematan listrik, penghematan apapun yang ada di perkantoran, termasuk ATK (alat tulis kantor),” ujarnya.
    “Tapi kita masih koordinasikan dulu dengan bagian kepegawaian kita. Karena kita (Pemkot Surabaya) ini sudah enggak kerja banyak di kantor memang, sudah banyak di luar,” tambahnya.
    Lebih lanjut, kata Eri, pihaknya bakal menggunakan sebuah aplikasi untuk pengawasannya. Saat ini, Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) masih mengerjakannya.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kasus Penipuan UMKM, Inspektorat Surabaya Periksa Tiga Pegawai Kontrak dan Lurah

    Kasus Penipuan UMKM, Inspektorat Surabaya Periksa Tiga Pegawai Kontrak dan Lurah

    Surabaya (beritajatim.com) – Kasus penipuan 14 UMKM oleh mantan pegawai outsourcing, Inspektorat Surabaya memeriksa keterlibatan tiga pegawai kontrak dan lurah Sememi, Jumat (14/2).

    Kasus penipuan dengan modus tagihan pinjaman online (pinjol) itu terjadi setelah adanya sosialisasi pemberian modal usaha tanpa bunga, dilaksanakan di Kelurahan Sememi, pada Oktober 2024.

    Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengungkapkan, proses pemeriksaan inspektorat kepada pihak-pihak terlibat sudah dilakukan. Dan tinggal menunggu hasil, serta menunggu dijatuhi sanksi.

    “Saya saat ini lagi proses ini, yang terkait UMKM. Itu ternyata ada beberapa tenaga kontrak yang ia itu terlibat. Ini masih proses dalam pemeriksaan di inspektorat,” kata Eri Cahyadi, Jumat (14/2/2025).

    Selain tiga pegawai kontrak yang diperiksa, lanjut Eri, lurah Sememi juga turut dilakukan pemeriksaan terkait dengan pemberian izin lokasi sosialisasi.

    “Proses pemeriksaan inspektorat, bagaimanapun itu kantor (kelurahan) kita yang digunakan. Untuk sosialisasi hal yang enggak benar, ya tetap salah. Nanti ini lagi proses inspektorati,” ujar Eri Cahyadi.

    Sementara, Kepala Inspektorat Surabaya Rachmat Basari mengatakan, jumlah orang yang diperiksa ini kemungkinan masih bisa bertambah. Kata dia, tergantung dari pengakuan setiap individu ketika memberikan keterangan.

    “Sudah kita pangil tiga orang, tapi ini terus berproses dan hari ini kita panggil satu orang,” ucap Basari. [ram/ian]

  • Sosok Almarhum Renville Antonio di Mata Wali Kota Surabaya

    Sosok Almarhum Renville Antonio di Mata Wali Kota Surabaya

    Surabaya (beritajatim.com) – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menyampaikan bela sungkawa yang mendalam atas meninggalnya Bendahara Umum Partai Demokrat, Renville Antonio akibat kecelakaan pada hari Jumat (14/2).

    Eri, yang mengenal dekat almarhum Renville Antonio sejak menempuh pendidikan doktoral di Universitas Airlangga, mengenangnya sebagai sosok yang baik dan tekun dalam berbagai hal.

    “Dia sosok teman yang luar biasa, orang yang enak diajak diskusi, orang yang penuh perhatian dan beliau ini orang yang sat-set, tidak banyak bicara tapi kerjanya sat-set sat-set. Nah, itu Pak Renville,” kata Eri Cahyadi setelah sembahyang Jumat, (14/2).

    Eri meyakini banyak orang akan merasa kehilangan sosok mantan anggota DPRD Jatim yang meninggal dunia secara mendadak itu, dan ia pun menilai almarhum sebagai sosok yang patut dijadikan contoh dan pemimpin.

    “Saya Wali Kota Surabaya bersama jajaran pemerintahan kota (pemkot) berdoa, semoga almarhum diberikan surga oleh Gusti Allah dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan,” jelasnya.

    Eri juga mendoakan sosok mantan Ketua DPD Demokrat Jatim itu, diberikan tempat terbaik di sisi Tuhan yang Maha Kuasa.

    “Saya berdoa dan yakin, beliau diberikan tempat yang terbaik di sisinya Gusti Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Diampuni semua dosanya dan diberikan surga Jannah oleh Gusti Allah,” tutupnya. (ted)

  • Anggaran Dikepras, Wali Kota Surabaya Klaim Tak Akan PHK Honorer, Hanya WFA

    Anggaran Dikepras, Wali Kota Surabaya Klaim Tak Akan PHK Honorer, Hanya WFA

    Surabaya (beritajatim.com) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memastikan tidak akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada tenaga honorer dan pegawai PPPK, meski turun kebijakan pemerintah soal pemangkasan anggaran, hari Jumat (14/2/2025).

    Wali Kota Eri Cahyadi mengungkapkan, Pemkot Surabaya sejak 2024 telah melakukan penghematan anggaran lewat sistem kerja work from anywhere (WFA). Dan hari ini, ia menunggu SE maupun juknis WFA dari Badan Kepegawaian Negara (BKN).

    “Tidak ada (PHK), saya pastikan tidak ada. Yang namanya tenaga kontrak itu di administrasi sudah ada yang menjadi PPPK paruh waktu, dan PPPK penuh,” kata Eri Cahyadi di Balai Kota, hari ini.

    Menurut Eri, dengan menerapkan sistem WFA ini Pemkot Surabaya mampu menghemat anggaran pengeluaran. Terutama pada sektor pembiayaan listrik dan juga Alat Tulis Kantor (ATK), di kantor – kantor dinas.

    “Jadi harapan saya dengan model begini, maka ada penghematan listrik, penghematan apapun yang ada di perkantoran termasuk ATK,” ujar Eri.

    Namun, Eri juga menegaskan bahwa sistem kerja WFA ini tidak bisa diterapkan dalam bidang-bidang pelayanan tertentu di masyarakat. Dia bilang, WFA tak bisa diterapkan di pelayanan kesehatan, seperti rumah sakit; atau puskesmas.

    “Puskesmas atau rumah sakit tidak bisa. Karena dokter harus stay di sana, sehingga ini kita harus bedakan. Mana pelayanan publik yang tidak bisa diterapkan WFA. Tetapi kalau perizinan adminduk seperti itu bisa dilakukan WFA,” tandas Wali Kota Surabaya itu.  (ted)

  • Eri Cahyadi Kenang Bendum Demokrat Renville sebagai Teman Diskusi di Unair
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        14 Februari 2025

    Eri Cahyadi Kenang Bendum Demokrat Renville sebagai Teman Diskusi di Unair Surabaya 14 Februari 2025

    Eri Cahyadi Kenang Bendum Demokrat Renville sebagai Teman Diskusi di Unair
    Tim Redaksi
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Wali Kota Surabaya,
    Eri Cahyadi
    , merasa kehilangan atas meninggalnya Bendahara Umum (Bendum) DPP
    Partai Demokrat
    ,
    Renville Antonio
    . Eri menyebut Renville sebagai teman yang pas untuk diajak diskusi saat kuliah di Universitas Airlangga (Unair).
    Renville baru saja meraih gelar doktor dalam Program Studi Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) Sekolah Pascasarjana di Unair pada 2024 kemarin.
    “Pak Renville Bendahara Umum Partai Demokrat. Dia juga teman sekolah saya selama di Unair,” kata Eri ketika ditemui di Jalan Jimerto, Genteng, Surabaya, Jumat (14/2/2025).
    Eri menganggap, pria yang juga pernah menjabat sebagai anggota DPRD Jawa Timur (Jatim) periode 2004-2019 tersebut sebagai teman baik yang cocok untuk diajak berdiskusi.
    “Orang yang luar biasa, enak diajak diskusi, orang yang penuh perhatian. Dan beliau ini
    cak cek
    (sat set), tidak banyak bicara tapi
    kerjone
    (pekerjaannya)
    cak cek
    itu Pak Renville,” ucapnya.
    Oleh karena itu, Eri mengaku kehilangan setelah mendapatkan kabar meninggalnya Renville hari ini. Sebab, sejumlah teman kuliah sudah menganggapnya sebagai sosok yang bisa ditiru.
    “Saya yakin teman-teman yang ditinggalkan seperti kami, yang ada di Unair, banyak yang merasa kehilangan. Karena memang beliau sosok yang baik dan bisa menjadi contoh,” ujarnya.
    Lebih lanjut, Eri mengucapkan bela sungkawa atas meninggalnya pria yang sempat menjadi calon legislatif DPR RI dari Daerah Pilih (Dapil) Malang Raya saat Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 lalu.
    “Beliau tertimpa musibah dan kepundut gusti Allah di Situbondo. Kami berdoa semoga almarhum diberikan surga oleh gusti Allah dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan,” tutupnya.
    Diberitakan sebelumnya, Renville Antonio, Bendahara Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat, meninggal dunia akibat kecelakaan di Jalan Raya Asembagus, Kecamatan Asembagus, Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa Timur, Jumat (14/2/2025).
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Buntut Penipuan Sosialisasi UMKM, Wali Kota Surabaya Larang Kelurahan Bikin Acara

    Buntut Penipuan Sosialisasi UMKM, Wali Kota Surabaya Larang Kelurahan Bikin Acara

    Surabaya (beritajatim.com) – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi larang kelurahan menggelar program sosialisasi, pascakejadian penipuan menimpa 14 UMKM yang tertipu mantan pegawai outsourcing pemkot.

    Intruksi ini disampaikan untuk seluruh kelurahan di Surabaya, dan sosialisasi hanya diperbolehkan jika memiliki hubungan dengan program pemkot.

    “Saya tidak mau ini terulang, ada yang namanya mantan outaourcing Pemkot Surabaya membohongi UMKM Surabaya untuk memberi pinjaman,” kata Eri Cahyadi, ditulis Rabu (12/2).

    Menurut Eri, pejabat Kelurahan Sememi, Benowo seharusnya mengetahui kalau giat sosialisasi itu bukanlah dari program pemkot. Sehingga kejadian penipuan belasan UMKM itu tidak akan terjadi.

    “Kenapa jenengan ketika ada sosialisasi UMKM yang dibohongi oknum jenengan tidak tahu? Itu bukan program pemkot dan kantor kita digunakan sosialisasi, lurah tanggung jawab,” ujar Eri.

    Program sosialisasi UMKM ini hanya boleh atas perintah Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (Dinkopumdag) Kota Surabaya, lanjut Eri. Kantor kelurahan, kecamatan, dan juga dinas dilarang menggelar acara selain program pemkot.

    “Ketika kita tidak pernah tahu program pemkot itu apa, malu. Saya tidak mau ini terulang lagi. Saya berkali-kali bilang ketika menyakiti rakyat saya sama saja nantang saya melepaskan jabatan kalian,” ucapnya.

    Diberitakan sebelumnya, kasus penipuan menimpa 14 pelaku UMKM di Kelurahan Sememi, Benowo, Surabaya itu terjadi pada bulan Oktober 2024 lalu.

    Pelaku bernama Bramasta Afrizal Riyadi yang merupakan mantan outsourcing pegawai Pemkot Surabaya menipu belasan UMKM puluhan juta rupiah, lewat tagihan pinjaman online (pinjol), dengan modus sosialisasi menawarkan pinjaman modal tanpa bunga. [kun]

  • Wali Kota Surabaya Sebut Penipu UMKM Dipecat dari Pemkot karena Kasus ATK
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        11 Februari 2025

    Wali Kota Surabaya Sebut Penipu UMKM Dipecat dari Pemkot karena Kasus ATK Surabaya 11 Februari 2025

    Wali Kota Surabaya Sebut Penipu UMKM Dipecat dari Pemkot karena Kasus ATK
    Tim Redaksi
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Penipu yang membuat pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Surabaya terjerat pinjaman
    online
    Rp 200 juta disebut dipecat dari Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya karena terlibat kasus terkait alat tulis kantor (ATK).
    Terduga pelaku bernama
    Bramasta Afrizal Riyadi
    tersebut sebelumnya sempat bekerja sebagai
    outsourcing
    di Pemkot Surabaya. Namun, pria itu dipecat pada Juli 2024.

    Wes metu
    (sudah keluar), karena arek ini bermasalah terkait ATK, ini di Bagian Umum-nya berkurang, karena itu dikeluarkan sanksinya,” kata Wali Kota Surabaya
    Eri Cahyadi
    , di Balai Kota Surabaya, Selasa (11/2/2025).
    Akan tetapi, dia tidak menjelaskan detail perkara yang menimpa terduga pelaku tersebut.
    Oleh karena itu, Eri berharap kepada warga Surabaya untuk tidak mudah percaya saat ada orang menawarkan program bantuan yang mengatasnamakan Pemkot Surabaya.
    “Kalau ada yang menawarkan program UMKM atau Dispenduk terkait identitas penduduk digital, kalau itu bukan petugas, camat, lurah, kepala dinasnya,
    yo ojok percoyo
    (jangan percaya),” ujarnya.

    Wong Suroboyo
    bolak-balik
    tak kandani ojok percoyo
    (orang Surabaya sudah sering saya kasih tahu jangan mudah percaya). Kalau ada kaya gitu tolong dicek dulu camat, lurahnya,” kata dia.
    Eri mengungkapkan, pihaknya telah melaporkan perkara dugaan penipuan tersebut ke Polrestabes Surabaya.
    Polisi sekarang juga tengah mencari keberadaan pelaku.
    Diberitakan sebelumnya, korban, Ardi Sumarta (46), warga Jalan Sememi Kidul, Benowo, mengatakan, penipuan tersebut berawal dari undangan dari Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK).
    “Diundang LPMK Sememi, setelah itu dikumpulkan di kelurahan, Minggu (24/10/2024). Namanya Bram ngaku dari Pemkot,” kata Ardi, saat ditemui di tokonya, Selasa (4/2/2025).
    Kemudian, pria bernama lengkap Bramasta Afrizal Riyadi tersebut menawarkan program bantuan pinjaman kepada 14 UMKM yang berada di Surabaya Barat, dengan bunga 0 persen.
    “Lalu diminta unduh aplikasi pinjaman
    online,
    katanya Bram aplikasi ini di bawah naungan OJK (Otoritas Jasa Keuangan), sekaligus sponsor resmi yang sudah ditunjuk Pemkot,” kata dia.
    Selain itu, kata Ardi, pria tersebut meyakinkan istrinya, Febriana Risanti (39), saat menjaga warung burger miliknya.
    Terlapor menunjukkan berbagai bukti sebagai petugas Pemkot Surabaya.
    “(Katanya) saya bagian umum ini id card-nya. Dia menunjukkan aplikasi tulisannya Pemkot, ada namanya dia, NIP (nomor induk pegawai), sama pakai baju putih kayak petugas,” ujarnya.
    Akhirnya, Ardi merasa Bram memang petugas Pemkot Surabaya yang bisa memberikan bantuan kepada UMKM.
    Dia pun merelakan memberikan fotokopi KTP, verifikasi wajah, dan foto diri.
    Selanjutnya, Ardi diminta untuk menandatangani kontrak dengan dalih untuk mencairkan uang.
    Sebab, dia mengajukan pinjaman uang sebesar Rp 26 juta sebagai modal usaha.
    “Saya cek ada tagihan di sana (2 aplikasi pinjaman
    online
    ), tanggal 25 November. Ada Rp12 juta (pembelian) liontin dan Rp 14 juta kuku palsu, terus alamat pengiriman Cirebon,” ucapnya.
    Ardi belum menerima uang yang dipinjamnya tersebut hingga sekarang. Dia terus berusaha menghubungi Bram tetapi tidak pernah direspons. 
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.