Tag: Erdiansyah

  • Digerebek Berduaan di Mobil, Pj Kades dan Bu Bidan Belum Disanksi Pemkab Kuansing, Ini Alasannya – Halaman all

    Digerebek Berduaan di Mobil, Pj Kades dan Bu Bidan Belum Disanksi Pemkab Kuansing, Ini Alasannya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pj Kepala Desa (Kades), RU dan Bu Bidan Desa, HS, belum disanksi setelah keduanya digerebek berduaan di dalam mobil.

    Keduanya digerebek warga tengah berada di dalam mobil yang terparkir di masjid Desa Kota Gunung, Kecamatan Gunung Toar, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, Jumat (11/4/2025).

    Kendati demikian, keduanya sudah disidang oleh Pj Sekda Kuansing dan pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) masing-masing pada Senin (14/4/2025).

    Pj Sekda Kuansing, Fahdiansyah mengungkap alasan mengapa belum ada sanksi untuk keduanya.

    “Kami masih harus kaji benar-benar seperti apa kronologinya untuk menetapkan keputusan, katanya, Minggu (20/4/2025).

    Fahdiansyah mengatakan, pihaknya tak ingin mengambil keputusan sebelum kasus tersebut terang benderang.

    Pihaknya ingin mendengarkan keterangan dari berbagai pihak untuk memutuskan sanksi bagi keduanya.

    Ditambah lagi, status Pj Kades dan Bu Bidan yang sudah berkeluarga masing-masing. Hal ini juga menjadi pertimbangan dalam pemberian sanksi.

    “Baik RU dan HS kan punya keluarga, punya anak. Jangan sampai keputusan itu nantinya membuat keluarga mereka teraniaya.”

    “Kita juga harus mengedepankan praduga tak bersalah,” ungkap Fahdiansyah.

    Dijelaskan Fahdiansyah, RU dan HS membantah telah melakukan tindak asusila saat digerebek warga di mobil.

    Namun, keduanya mengakui berduaan di dalam mobil pada hari itu.

    “Prosesnya tetap kita lanjutkan dengan keputusan berupa sanksi,” sambungnya.

    Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kuansing, Trian Zulhadi mengatakan, Bu Bidan menyesal telah berduaan dengan RU di dalam mobil.

    Namun, HS membantah telah berbuat tak senonoh dengan Pj Kades tersebut.

    “Keduanya membantah, namun hal itu tetap melanggar etika karena sudah membuat heboh warga,” tandasnya.

    Sementara itu, meski belum disanksi oleh pihak Pemerintah Kabupaten Kuansing, Pj Kades dan Bu Bidan telah disanksi adat.

    Setelah digerebek, keduanya dibawa ke Kantor Desa Gunung.

    Oleh tokoh adat dalam sidang adat, keduanya pun dijatuhi sanksi adat sebesar Rp20 juta.

    Trian menjelaskan, meski keduanya telah diberi sanksi adat, namun tidak akan menghapus sanksi dari Pemkan Kuansing.

    Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dinsos PMD) Erdiansyah mengatakan, telah mencopot RU dari jabatannya sebagai Pj Kades Pebaun Hilir.

    “Begitu dapat intruksi dari Pak Bupati, saya langsung telepon Camat Kuantan Mudik untuk siapkan penggantinya. Sementara ini kita tunjuk Sekdes sebagai Pj Kades,” jelasnya.

    Lebih lanjut, Erdiansyah menjelaskan, saat penggerebekan terjadi, mobil RU sudah berada di halaman masjid sejak setelah salat Jumat.

    Ketika itu, warga curiga karena melihat mobil tersebut bergoyang-goyang.

    “Warga curiga karena mobil itu bergoyang-goyang. Setelah diintip ternyata ada pria dan wanita di dalam mobil sedang berbuat tak senonoh,” jelasnya.

    Saat penggerebekan, RU dan HS masih berpakaian lengkap.

    Keduanya pun panik saat tahu telah dikepung warga. Bahkan, kaca jendela mobil RU digedor warga.

    Oleh warga keduanya lantas dibawa ke Kantor Desa Gunung.

    “Suami HS dan keluarga RU saat itu pun dipanggil,” ujarnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunPekanbaru.com dengan judul Viral Mobil Bergoyang di Kuansing, Pemkab Tak Mau Buru-buru Tetapkan Sanksi Pj Kades dan Bidan Desa

    (Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunPekanbaru.com/Guruh Budi Wibowo)

  • Prabowo Rayakan Ulang Tahun Seskab Teddy Indra Wijaya Saat Kunker di Yordania

    Prabowo Rayakan Ulang Tahun Seskab Teddy Indra Wijaya Saat Kunker di Yordania

    Bisnis.com, JAKARTA – Terdapat momen hangat di sela-sela kunjungan kerja kenegaraan di Yordania, suasana terjadi saat Presiden Prabowo Subianto secara spontan menyanyikan lagu ulang tahun untuk Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya.

    Terlihat dalam unggahan instagram @erdiansyah, momen tersebut terjadi dalam sebuah ruangan yang menunjukkan beberapa delegasi Indonesia di yang mendadak menyanyikan lagu “Selamat Ulang Tahun”.

    Prabowo yang mengenakan jas berwarna coklat tua pun sempat menanyakan terkait pergantian hari untuk memastikan waktu tepat pada 14 April 2025.

    “Jam berapa? Belum dong [tanggal 14 April],” kata Prabowo dikutip Senin (14/4/2025).

    Saat salah satu delegasi memperlihatkan jam tangan dan memastikan sudah memasuki pergantian hari, orang nomor satu di Indonesia itu pun dengan senyum lebar turut menyanyikan lagu selamat ulang tahun.

    Suasana menjadi cair dan Teddy yang mengenakan jas berwarna biru tampak tersenyum lebar dan menghaturkan terima kasih atas kejutan kecil tetapi bermakna tersebut. 

    Sekadar informasi, Teddy Indra Wijaya ditunjuk Presiden Prabowo Subianto sebagai Sekretaris Kabinet (Seskab) Kabinet Merah Putih (KMP), di Istana Merdeka, Jakarta, pada Minggu (20/10/2024).

    Dia merupakan merupakan ajudan Prabowo Subianto dalam kapasitasnya sebagai Menteri Pertahanan (Menhan). Dia mengemban tugas sebagai ajudan Prabowo sejak 2020.

    Sebelum menjadi ajudan Menhan RI Prabowo Subianto, Teddy Indra Wijaya adalah asisten ajudan Presiden Jokowi pada tahun 2014-2019.

    Pada 2020 Kapten Inf Teddy Indra Wijaya telah menjadi salah satu perwira TNI AD yang berhasil meraih kualifikasi Pasukan Elit US Army Ranger.

    Ranger School adalah program sekolah pasukan paling elite di Angkatan Darat AS untuk menghasilkan lulusan US Army Ranger bagi Resimen Ranger.

    Mayor Teddy Indra Wijaya yang tergabung dalam Komando Pasukan Khusus (Kopassus) merupakan alumni SMA Taruna Nusantara, Magelang, Jawa Tengah.

    Setelah lulus dari pendidikan menengah atas, Teddy masuk Akademi Militer (Akmil) dan lulus pada 2011.

  • Viral Bocah Perempuan 5 Tahun Hilang di Banggai Laut, Ditemukan Tewas setelah 3 Hari Pencarian – Halaman all

    Viral Bocah Perempuan 5 Tahun Hilang di Banggai Laut, Ditemukan Tewas setelah 3 Hari Pencarian – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kasus seorang bocah perempuan hilang di Banggai Laut, Sulawesi Tengah, viral lewat media sosial.

    Video pencarian korban bernama Hijrah Adriani alias Naya (5) itu, membuat geger karena menarasikan korban disembunyikan oleh makhluk halus.

    Pada rekaman yang diunggah akun X @kegblgnunfaedh pada Kamis (6/2/2025), warga beramai-ramai mencari korban.

    Mereka mendatangi sebuah bangunan berbekal lampu penerang. 

    Ada warga naik ke plafon guna mencari keberadaan korban.

    Warga lainnya tampak histeri setelah mengaku mendengar suara korban.

    Dirangkum dari TribunPalu.com, korban pertama kali dilaporkan hilang sejak 1 Februari 2025, pukul 16.45 WITA.

    Naya terakhir terlihat di kawasan hutan Desa Bone Baru, Kecamatan Banggai Utara, Kabupaten Banggai Laut, Sulawesi Tengah.

    Kejadian bermula saat ibu korban menyuruh anaknya pulang ke rumah dikarenakan waktu sudah menjelang malam. 

    Kemudian korban pun pulang lebih dahulu. 

    Namun setelah ibu korban tiba di rumah, terdapat adanya kejanggalan yang mana korban tidak terlihat keberadaanya. 

    Lalu ibu korban dan keluarga memutuskan untuk melakukan pencarian bersama masyarakat setempat, namun korban belum juga ditemukan. 

    Hingga akhirnya, keluarga meminta bantuan pihak berwenang.

    Operasi pencarian dilaksanakan melibatkan petugas gabungan dari Tim SAR, TRC BPBD Banggai Laut, Koramil Banggai, Polsek Banggai, PMI Banggai Laut, dan masyarakat setempat.

    Setelah 3 hari pencarian, korban ditemukan tewas, pada Selasa (4/2/2025) pukul 16.18 WITA.

    Koordinator Lapangan Unit Siaga SAR Banggai Laut, Erdiansyah membenarkan penemuan korban.

    “Setelah dilakukan pencarian selama 3 hari, korban atas nama Hijrah Adriani perempuan bocah 5 tahun sebelumnya diduga hilang, telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada Selama 4 Februari 2025,” katanya, dikutip dari video yang diunggah di Instagram @bpbdbanggailaut.

    Erdiansyah membeberkan, korban pertama kali ditemukan oleh warga sekitar lokasi kejadian.

    Jasad Naya mengapung di kawasan rawa-rawa.

    Saksi mata kemudian melaporkan kejadian ini ke tim yang sedang apel breafing operasi pencarian korban.

    “Korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Banggai Laut untuk keperluan autopsi,” tandasnya.

    Hingga berita ini ditulis, belum diketahui secara pasti penyebab tewasnya korban.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunPalu.com dengan judul 3 Hari Pencarian di Hutan Banggai Laut Sulteng, Bocah 5 Tahun Ditemukan Meninggal

    (Tribunnews.com/Endra)(TribunPalu.com/Asnawi Zikri)

  • Kisah Pilu Naya: Hilang Empat Hari Dikira Diculik Jin, Ternyata Tewas Tenggelam di Rawa-rawa

    Kisah Pilu Naya: Hilang Empat Hari Dikira Diculik Jin, Ternyata Tewas Tenggelam di Rawa-rawa

    TRIBUNJATENG.COM – Viral kabar bocah 5 tahun hilang diduga  disembunyikan jin atau makhluk halus.

    Kejadian bocah wanita tersebut pun viral di media sosial.

    Bahkan peristiwa tersebut membuat geger warga Desa Bone Baru, Kecamatan Banggai Laut, Sulawesi Tengah.

    Video pencarian Hijrah Adriani (5), yang biasa dipanggil Naya, menjadi viral setelah dikaitkan dengan dugaan penculikan makhluk halus.

    Beberapa warga mengaku mendengar suara Naya dari atap plafon ruang kelas, namun setelah dicari, Naya tak ditemukan.

    Dilansir dari akun TikTok @puspitadewi179, terlihat warga ramai ikut mencari keberadaan Naya.

    Beberapa pria bahkan sampai naik ke atas plafon.

    Rupanya para warga meyakini kalau Naya telah disembunyikan oleh makhluk halus.

    Bahkan Naya sudah hilang selama 4 hari sejak Sabtu (1/2/2025).

    “ini mi saya yg tdk kasih sekali anakku bermain sampe sore menjelang maghrib Hu

    kejadian di banggai laut, desa bone baru, anak sekitar usia 5 thn hilang, katanya disembunyi jin wallahu a’laam.

    mlm ini memasuki hr ke 4 mnurut info ya & belum ditemukan juga

    yaa allah nak, balik ki. orang tuamu menunggu ksihan,” tulis akun itu.

    Warga yang mencari keberadaan Naya pun mengaku sempat mendengar suaranya dari atas plafon.

    Bahkan mereka mengaku sempat melihat Naya muncul namun hilang kembali.

    Hal itu membuat warga semakin yakin kalau Naya disembunyikan oleh jin.

    Ditemukan tewas

    Sempat diduga disembunyikan jin, Naya akhirnya ditemukan pada Selasa (4/2/2025) Sekitar pukul 16.18 WITA.

    Saat ditemukan, anak perempuan itu sudah meninggal dunia.

    Koordinator Lapangan Unit Siaga SAR Banggai Laut Erdiansyah mengatakan, korban pertama kali ditemukan oleh seorang warga di rawa-rawa Desa Bone Baru.

    “Saat kami tengah melakukan pencarian, kami mendapat informasi bahwa warga melihat mayat terapung di rawa-rawa. Tim SAR gabungan langsung menuju lokasi bersama keluarga, memastikan korban tersebut adalah korban hilang,” kata Erdiansyah dikutip dari TribunPalu.com, Kamis (6/2/2025).

    Jenazah bocah berusia 5 tahun itu kmeudian dibawa ke rumah sakit terdekat untuk dilakukan otopsi.

    Pria yang pertama kali menemukan Naya mengungkap kondisi sang bocah.

    Menurut pria itu, Naya saat ditemukan dalam posisi tengkurap.

    “Baju masih ada, celana dan sandal tidak ada. Kalau ada celana tidak mungkin terlihat ini (bokong),” kata dia dikutip dari TikTok @puspitadewi179.

    Menurut beberapa netizen, tempat Naya ditemukan yakni tak jauh dari rumahnya.

    Bocah perempuan itu diduga tewas karena terpeleset.

    “Uda ketemu di samping rumahnya ka, di samping rumahnya ada kaya air, jadi mungkin kepeleset atau apa, jadi terjun kak jadi nnt di dapat udah 3 hari dan keadaan terapung
    Rip Ade Naya surga tmpatmu,” tulis akun @mirachel.

    Hal itu juga dibernarkan oleh akun lainnya, Carlissa Lamba.

    Menurut dia, tidak ada hal mistis dalam kasus hilangnya Naya.

    “di sini gk ad mistis2nya ya guys anaknya nyemplung di rawa dekat rmhnya pas mau plg mngkin dia mampir main bru kejebur, heran ny sy knp jga mmnya gk plg sama2 mlh di tingal anaknya,” kata dia lagi.

    Diketahui sebelum hilang, Naya sedang pergi ke kebun bersama ibunya.

    Kemudian pada pukul 16.45 WIB, Naya diminta pulang ke rumah lebih dulu oleh ibunya.

    Namun saat ibunya tiba di rumah, sang anak belum ada dan tak kunjung kembali.

    Warga sempat meyakini kalau Naya hilang disembunyikan makhluk halus.

    Namun ternyata bocah 5 tahun itu ditemukan tewas mengapun di dekat rumahnya. (*)

     

  • Eks Manajer Keuangan Indofarma (INAF) jadi Tersangka Korupsi

    Eks Manajer Keuangan Indofarma (INAF) jadi Tersangka Korupsi

    Bisnis.com, JAKARTA — Kejati DKI Jakarta menetapkan mantan petinggi perusahaan PT Indofarma Tbk. (INAF) tersangka dalam kasus dugaan korupsi pengelolaan keuangan Indofarma dan anak usaha 2020-2023.

    Aspidsus Kejati DKI Jakarta, Syarief Sulaiman Nahdi mengatakan tersangka itu Manajer Keuangan dan Akuntansi Indofarma Bayu Pratama Erdiansyah (BPE).

    Selain menjabat sebagai manager keuangan, Bayu juga sempat menjadi Manager Akuntansi dan Keuangan di anak perusahaan Indofarma pada 2022-2023.

    “Kejati DKI Jakarta menetapkan seorang tersangka baru, BPE, dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi pengelolaan keuangan di PT Indofarma Tbk dan anak perusahaannya, PT Indofarma Global Medika (PT IGM), untuk periode tahun 2020-2023,” ujarnya di Kejati DKI, Rabu (30/10/2024).

    Syarief menjelaskan bahwa Bayu ditetapkan sebagai tersangka lantaran diduga terlibat dalam tindakan melawan hukum bersama tersangka sebelumnya.

    Tersangka itu di antaranya AP selaku Direktur Utama PT Indofarma Tbk periode 2019-2023, GSR sebagai Direktur PT IGM tahun 2020-2023, serta CSY sebagai Head of Finance PT IGM periode 2019-2021.

    “Para tersangka diduga mengeluarkan dana PT IGM tanpa underlying, menempatkan dana tersebut dalam deposito atas nama perorangan, serta memanipulasi laporan keuangan perusahaan untuk memberikan kesan positif terhadap posisi dan kinerja keuangan PT Indofarma dan PT IGM,” tambahnya.

    Adapun, tersangka BPE kini telah ditahan di Rumah Tahanan Negara Kelas 1 Cipinang selama 20 hari ke depan untuk kebutuhan penyidikan.

    Di samping itu, Syahron mengatakan bahwa atas perbuatan para tersangka, negara telah mengalami kerugian yang ditaksir mencapai Rp371 miliar.

    “Perbuatan tersangka BPE ini telah menimbulkan kerugian negara yang mencapai kurang lebih Rp371 miliar, yang kini sedang diperhitungkan lebih lanjut oleh BPK RI,” pungkasnya.

    Sebagai informasi, BPE disangkakan Pasal 2 ayat (1) dan Pasal 3, Pasal 9 jo. Pasal 18 UU No.31/1999 sebagaimana diubah dan ditambah dengan UU No.20/2001 jo. UU RI No.31/ 1999 tentang Perubahan atas UU RI No.31/1999 tentang Pemberantasan Tipikor jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.