Tag: Emmanuel Macron

  • Presiden Macron: Hubungan RI-Prancis strategis, dua negara bersahabat

    Presiden Macron: Hubungan RI-Prancis strategis, dua negara bersahabat

    Jakarta (ANTARA) – Presiden Prancis Emmanuel Macron menyebut kunjungannya ke Indonesia penting karena Indonesia dan Prancis punya hubungan yang strategis, dan dua negara juga bersahabat.

    Di apron Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa malam, Presiden Macron juga mengaku senang bisa kembali berkunjung ke Indonesia, setelah terakhir kali ke Bali pada November 2022.

    “Saya senang dan sangat antusias berada di sini. Indonesia negara yang indah. Saya ingat terakhir berkunjung ke sini bertemu Presiden (Ke-7) Jokowi (Joko Widodo) 2 tahun yang lalu di Bali, dan sekarang saya bersama istri saya beserta delegasi saya ke sini. Kami senang berada di sini, di Indonesia,” kata Presiden Macron saat menjawab pertanyaan wartawan Istana Kepresidenan RI di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa.

    Macron kemudian menyebut dirinya sempat berbicara dengan Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin, dan Macron pun menantikan pertemuan dirinya dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu.

    “Saya berterima kasih kepada Menhan Indonesia, dan saya antusias untuk bertemu lagi dengan saudara saya, Presiden Prabowo. Dia adalah sahabat baik saya, dan hubungan antara dua negara sangat strategis, dan bersahabat,” sambung Macron.

    Dalam waktu yang relatif singkat, sekitar kurang lebih semenit, Presiden Macron melayani permintaan wawancara wartawan Indonesia. Selepas itu, Presiden Macron bersama Ibu Negara Prancis Brigitte Macron melanjutkan perjalanan ke hotel tempat mereka bermalam.

    Presiden Prancis Emmanuel Macron tiba di Pangkalan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta, sekitar pukul 22.00 WIB setelah lepas landas dari Hanoi, Vietnam.

    Di apron Lanud Halim Perdanakusuma, Menhan Sjafrie Sjamsoeddin dan Menteri Luar Negeri Sugiono menyambut kedatangan Presiden Macron serta Ibu Negara Prancis Brigitte Macron tepat di ujung tangga pesawat.

    Presiden Macron menggandeng tangan Brigitte saat keduanya menuruni anak tangga. Tepat di ujung tangga pesawat, Menhan Sjafrie memberikan hormat, dan keduanya bersalaman. Presiden Macron sempat berbincang-bincang singkat dengan Menhan Sjafrie, sebelum akhirnya Sjafrie memperkenalkan Presiden Macron kepada Menlu Sugiono, dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno.

    Menlu Sugiono juga sempat berbincang-bincang singkat dengan Presiden Macron.

    Dalam prosesi penyambutan, Presiden Macron berjalan menyusuri karpet biru yang tergelar di apron Lanud Halim Perdanakusuma sampai ke kendaraannya. Atraksi tarian tradisional Betawi Nanjak Ajer serta musik tradisional Betawi Gambang Kromong turut memeriahkan acara penyambutan untuk Presiden Macron di Lanud Halim Perdanakusuma.

    Presiden Macron dan Ibu Negara Prancis menyalami lebih dulu duta budaya Abang None yang menyambut kedatangan, kemudian Presiden Macron dan Brigitte juga sempat menyaksikan langsung tarian yang dipersembahkan untuk mereka.

    Presiden Prabowo dijadwalkan menyambut secara resmi kunjungan Presiden Macron di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu. Upacara jajar kehormatan bakal digelar dalam rangkaian penyambutan resmi tersebut.

    Di Istana Merdeka, Presiden Prabowo dan Presiden Macron bakal bertemu empat mata, dan memimpin pertemuan bilateral antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Prancis. Keduanya juga kemungkinan akan menyampaikan pernyataan bersama dari hasil pertemuan tersebut.

    Selepas acara di Istana Merdeka, Presiden Prabowo dijadwalkan mengajak Presiden Macron ke Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, dan Akademi Militer (Akmil) Magelang. Kunjungan ke Candi Borobudur disebut permintaan dari Presiden Macron.

    Kunjungan Presiden Macron di Jakarta dan Magelang berlangsung pada 27 Mei 2025 sampai dengan 29 Mei 2025. Kunjungan itu merupakan rangkaian lawatan luar negeri Macron di kawasan Indo-Pasifik yaitu Hanoi, Vietnam, Indonesia, dan Singapura. Usai merampungkan lawatannya di Indonesia, Presiden Macron dijadwalkan melanjutkan lawatan ke Singapura.

    Pewarta: Genta Tenri Mawangi
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Tiba di Indonesia, Presiden Macron: Saya Senang, Negara Kalian Indah
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        27 Mei 2025

    Tiba di Indonesia, Presiden Macron: Saya Senang, Negara Kalian Indah Nasional 27 Mei 2025

    Tiba di Indonesia, Presiden Macron: Saya Senang, Negara Kalian Indah
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com

    Presiden Prancis

    Emmanuel Macron
    tiba di Indonesia pada Selasa (27/5/2025) malam untuk melangsungkan
    kunjungan kenegaraan
    .
    Setibanya di Pangkalan Angkatan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Macron mengungkapkan rasa senangnya berada di Indonesia.
    “Saya senang berada di sini, karena negara kalian indah,” kata Macron, kepada awak media, sesaat setelah mendarat pada pukul 22.00 WIB.
    Macron menyatakan telah menantikan pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto yang dijadwalkan berlangsung pada hari berikutnya.
    Ia juga mengenang pertemuannya dengan Presiden RI ke-7 Joko Widodo dua tahun lalu di Bali saat acara G20.
    “Dan sekarang saya, istri saya, dan delegasi saya, senang berada di sini di Indonesia. Saya baru saja berbicara dengan Menhan Indonesia dan saya senang untuk bertemu lagi bersama saudara Prabowo karena hubungan kedua negara ini sangat strategis dan bersahabat,” ujar dia.
    Kunjungan Macron ke Indonesia merupakan bagian dari rangkaian lawatannya ke tiga negara ASEAN, yaitu Vietnam, Indonesia, dan Singapura.
    Selama berada di Indonesia, Macron direncanakan mengunjungi Akademi Militer (Akmil) Magelang dan
    Candi Borobudur
    .
    Untuk menyambut kedatangan Macron, pemerintah telah melakukan sejumlah persiapan, termasuk memasang
    stairlift
    di undakan Candi Borobudur.
    Persiapan kunjungan ini juga telah dibahas dalam pertemuan antara Duta Besar Republik Prancis untuk Republik Indonesia, Fabien Penone, dengan Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya, pada hari ini.
    Pertemuan tersebut berlangsung di Gedung Sekretariat Kabinet, Jakarta Pusat, dan bertujuan untuk koordinasi teknis dan substansial menjelang kunjungan Macron.
    Sebagai informasi, Prabowo dan Presiden Macron terakhir kali bertemu dalam pertemuan bilateral di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Brasil pada November 2024.
    Pemerintah Indonesia menyambut baik kehadiran Macron dan berharap kunjungan ini dapat menghasilkan capaian konkret yang memperdalam hubungan diplomatik kedua negara yang telah terjalin selama lebih dari 70 tahun.
    Prancis, sebagai salah satu dari lima anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang memiliki hak veto, merupakan mitra strategis Indonesia dalam berbagai isu global dan kawasan.
    Kunjungan Macron ke Indonesia mencerminkan komitmen kedua negara untuk meningkatkan kerja sama konkret dalam menghadapi tantangan global.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Prabowo dan Macron Bakal Resmikan Kerja Sama Alutsista

    Prabowo dan Macron Bakal Resmikan Kerja Sama Alutsista

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Prancis Emmanuel Macron dipastikan akan menandatangani Letter of Intent (LoI) sebagai langkah awal penguatan kerja sama pertahanan antara kedua negara.

    Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin mengungkapkan bahwa penandatanganan antara pemerintah Indonesia dan Prancis tersebut dijadwalkan berlangsung besok Rabu (28/5/2025), bersama dengan para menteri terkait lainnya.

    “Dengan Prancis, ya kita akan menandatangani LOI besok sama-sama dengan para menteri yang lain,” ujarnya kepada wartawan di Lanud Halim Perdanakusuma, Selasa (27/5/2025). 

    Menurutnya, kerja sama ini akan difokuskan pada pengembangan sektor pertahanan, khususnya dalam pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) buatan Prancis.

    “Intinya adalah kita akan kembangkan kerjasama di bidang pertahanan antara Indonesia dan Perancis, khususnya untuk alutsista Perancis. Itu pesawat tempur dan juga kapal selam,” jelasnya.

    Selain penandatanganan LoI, agenda kunjungan juga mencakup peninjauan laboratorium bahasa Prancis, tempat para personel TNI—baik perwira maupun bintara—mempersiapkan diri sebelum menjalani pendidikan atau pelatihan di ‘Negeri Napoleon’.

    “Macron akan berkunjung melihat laboratorium bahasa Prancis, di mana para prajurit-prajurit TNI, perwira dan juga ada bintara yang akan berangkat ke Perancis. Itu sudah mahir untuk berbahasa Perancis,” kata Sjafrie. 

    Kerja sama strategis ini diharapkan dapat memperkuat kapasitas pertahanan nasional Indonesia melalui transfer teknologi dan peningkatan kemampuan sumber daya manusia militer.

    Terkait rencana kunjungan ke Magelang atau Candi Borobudur oleh delegasi Prancis, Menhan belum dapat memastikan detail agendanya. 

    Termasuk, Sjafrie tak menjawab pasti terkait dengan kunjungan ke Borobudur merupakan permintaan langsung dari orang nomor satu di Prancis itu. “Mungkin agendanya saya belum begitu pasti ya,” pungkas Sjafrie.

  • Presiden Macron tiba di Jakarta disambut Menhan Sjafrie, Menlu Sugiono

    Presiden Macron tiba di Jakarta disambut Menhan Sjafrie, Menlu Sugiono

    Jakarta (ANTARA) – Presiden Prancis Emmanuel Macron tiba di Pangkalan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta, sekitar pukul 22.00 WIB setelah lepas landas dari Hanoi, Vietnam.

    Di apron Lanud Halim Perdanakusuma, Menhan Sjafrie Sjamsoeddin dan Menteri Luar Negeri Sugiono menyambut kedatangan Presiden Macron serta Ibu Negara Prancis Brigitte Macron tepat di ujung tangga pesawat.

    Presiden Macron menggandeng tangan Brigitte saat keduanya menuruni anak tangga. Tepat di ujung tangga pesawat, Menhan Sjafrie memberikan hormat, dan keduanya bersalaman. Presiden Macron sempat berbincang-bincang singkat dengan Menhan Sjafrie, sebelum akhirnya Sjafrie memperkenalkan Presiden Macron kepada Menlu Sugiono, dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno.

    Menlu Sugiono juga sempat berbincang-bincang singkat dengan Presiden Macron.

    Dalam prosesi penyambutan, Presiden Macron berjalan menyusuri karpet biru yang tergelar di apron Lanud Halim Perdanakusuma sampai ke kendaraannya. Atraksi tarian tradisional Betawi Nanjak Ajer serta musik tradisional Betawi Gambang Kromong turut memeriahkan acara penyambutan untuk Presiden Macron di Lanud Halim Perdanakusuma.

    Presiden Macron dan Ibu Negara Prancis menyalami lebih dulu duta budaya Abang None yang menyambut kedatangan, kemudian Presiden Macron dan Brigitte juga sempat menyaksikan langsung tarian yang dipersembahkan untuk mereka.

    Usai mengikuti prosesi penyambutan, Presiden Macron sempat melayani permintaan wawancara media Istana. Wawancara itu berlangsung singkat selama kurang lebih semenit.

    Presiden Prabowo dijadwalkan menyambut secara resmi kunjungan Presiden Macron di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu. Upacara jajar kehormatan bakal digelar dalam rangkaian penyambutan resmi tersebut.

    Di Istana Merdeka, Presiden Prabowo dan Presiden Macron bakal bertemu empat mata, dan memimpin pertemuan bilateral antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Prancis. Keduanya juga kemungkinan akan menyampaikan pernyataan bersama dari hasil pertemuan tersebut.

    Selepas acara di Istana Merdeka, Presiden Prabowo dijadwalkan mengajak Presiden Macron ke Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, dan Akademi Militer (Akmil) Magelang. Kunjungan ke Candi Borobudur disebut permintaan dari Presiden Macron.

    Kunjungan Presiden Macron di Jakarta dan Magelang berlangsung pada 27 Mei 2025 sampai dengan 29 Mei 2025. Kunjungan itu merupakan rangkaian lawatan luar negeri Macron di kawasan Indo-Pasifik yaitu Hanoi, Vietnam, Indonesia, dan Singapura. Usai merampungkan lawatannya di Indonesia, Presiden Macron dijadwalkan melanjutkan lawatan ke Singapura.

    Pewarta: Genta Tenri Mawangi
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Presiden Macron Tiba di Indonesia, Akan Bertemu Prabowo Rabu Besok – Page 3

    Presiden Macron Tiba di Indonesia, Akan Bertemu Prabowo Rabu Besok – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Presiden Prancis, Emmanuel Macron tiba di Jakarta, Indonesia untuk melakukan kunjungan kenegaraan, Selasa (27/5/2025). Presiden Macron diagendakan melakukan kunjungan ke Indonesia selama tiga hari yakni, 27 hingga 29 Mei 2025.

    Berdasarkan pantauan Liputan6.com, Presiden Macron dan istrinya Brigitte Macron tiba di Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, sekitar pukul 22.00 WIB. Sebelum ke Indonesia, Presiden Macron mengunjungi Hanoi, Vietnam.

    Kedatangan Presiden Macron disambut Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri Luar Negeri Sugiono, dan Wakil Gubernur Jakarta Rona Karno di bawah tangga pesawat. Dibawah tangga pesawat, Presiden Macron disambut oleh pasukan jajar kehormatan.

    Presiden Macron dan istrinya juga sempat menyaksikan tarian Betawi, Nandak Ajer yang dipersiapkan khusus. Usai prosesi upacara penyambutan, Presiden Macron lalu menaiki mobil untuk menuju ke hotel tempatnya menginap.

     

  • Momen Ditoyor Istri Tuai Sorotan, Macron Bilang Cuma Candaan

    Momen Ditoyor Istri Tuai Sorotan, Macron Bilang Cuma Candaan

    Jakarta

    Presiden Prancis Emmanuel Macron disorot publik usai video ditoyor istrinya, Brigitte, dalam pesawat viral. Macron pun sudah buka suara terkait kejadian tersebut.

    Kejadian itu disebut terjadi pada saat Macron berada dalam pesawat ketika mendarat di Hanoi, Vietnam, pada Minggu (25/5) yang lalu. Macron merespons video yang memperlihatkan sang istri mendorong wajahnya menjauh.

    Dalam video beredar, terlihat Brigitte menjulurkan kedua tangannya dan mendorong wajah suaminya, menurut rekaman yang diambil oleh kantor berita Associated Press.

    Presiden Prancis itu tampak terkejut tetapi dengan cepat pulih dan berbalik untuk melambaikan tangan melalui pintu yang terbuka. Tetapi dengan sebagian besar tubuhnya tersembunyi di balik pesawat, mustahil untuk melihat ekspresi wajah atau bahasa tubuh istrinya.

    Istana Elysee berharap bahwa kunjungan ke Vietnam akan menunjukkan jangkauan Prancis ke Indo-Pasifik, tetapi hal itu telah dibayangi oleh insiden yang terjadi saat pintu pesawat kepresidenan terbuka setelah mendarat di Hanoi pada hari Minggu.

    Macron Sebut Cuma Bercanda

    Foto: Reuters

    Macron, dalam komentarnya, membantah secara tegas soal adanya “perselisihan rumah tangga” dengan istrinya. Dia menyebut dirinya dan sang istri hanya “bercanda seperti yang sering kami lakukan”.

    “Istri saya dan saya bertengkar kecil, kami sedikit bercanda, dan saya terkejut,” kata Macron dalam penjelasannya kepada wartawan di Hanoi.

    Macron mengaku heran lantaran insiden kecil tersebut dianggap seperti bencana. Selain itu, menurutnya, ada pihak-pihak yang juga menyampaikan teori yang tidak benar.

    “Sekarang ini telah menjadi semacam bencana planet, dan beberapa orang bahkan mengemukakan teori,” sebutnya dengan nada menyindir komentar negatif yang muncul.

    Rusia Olok-olok Macron

    Foto: Dok. Anadolu Agency

    Rusia memberikan komentar olok-olokan terhadap video viral yang menunjukkan insiden kecil antara Presiden Prancis Emmanuel Macron dan istrinya, Brigitte, di dalam pesawat usai mendarat di Vietnam. Moskow menyindir soal keterlibatan “tangan Kremlin” dalam insiden itu, apa maksudnya?

    Komentar bernada olok-olokan itu, seperti dilansir AFP, Selasa (27/5), dilontarkan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, dalam pernyataan via Telegram.

    Tidak diketahui secara pasti alasan Rusia ikut berkomentar, namun seorang anggota rombongan Macron, yang tidak disebut identitasnya, sebelumnya menyalahkan akun-akun pro-Rusia atas komentar negatif tentang insiden tersebut.

    Zakharova dalam komentarnya menyebut Macron menerima “pukulan hook kanan dari istrinya” saat pasangan itu tiba di Hanoi, Vietnam. Namun, menurut Zakharova, para penasihat Macron akan berupaya menjelaskan maksud dari perilaku Brigitte tersebut.

    “Apalah Ibu Negara memutuskan untuk menghibur suaminya dengan tepukan lembut di pipi dan keliru menghitung kekuatannya? Apakah dia memberinya tisu, tapi luput? Apakah dia ingin membetulkan kerah bajunya, tetapi malah mengenai wajah orang tersayang?” sebut Zakharova dalam olok-olokannya.

    “Ini petunjuknya: mungkin itu adalah ‘tangan Kremlin’?” sindir Zakharova, tanpa menjelaskan maksudnya.

    Halaman 2 dari 3

    (maa/maa)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Mobil Tabrak Parade Kemenangan Liverpool, Puluhan Orang Luka

    Mobil Tabrak Parade Kemenangan Liverpool, Puluhan Orang Luka

    Anda sedang membaca Dunia Hari Ini, rangkuman berita pilihan dari berbagai negara yang terjadi selama 24 jam terakhir.

    Informasi pembuka edisi 27 Mei 2025 hari ini datang dari Inggris.

    Mobil menabrak pawai kemenangan Liverpool FC

    Pejabat Liverpool mengatakan dua puluh tujuh orang dibawa ke rumah sakit, dua di antaranya dalam kondisi kritis, termasuk seorang anak-anak.

    Polisi mengatakan seorang pria kulit putih Inggris berusia 53 tahun dari daerah Liverpool ditangkap segera setelah insiden tersebut.

    Asisten Kepala Polisi Merseyside, Jenny Sims mengatakan “penyelidikan ekstensif” terus dilakukan, tetapi petugas tidak yakin insiden itu merupakan tindakan terorisme.

    “Saat ini kami tidak mencari orang lain yang terkait dengan insiden ini,” ujar Jenny.

    Pasangan selamat setelah mobilnya tercemplung ke laut

    Sepasang suami istri yang merayakan ulang tahun pernikahan ke-57 diselamatkan setelah mobil mereka tergelincir dari dermaga dan masuk ke air saat mereka mencoba naik feri di Tasmania.

    Inspektur Polisi Tasmania Colin Riley mengatakan Senin kemarin, sekitar pukul 10 pagi, mobil Mitsubishi milik pasangan itu “diposisikan di antara feri dan jalan masuk untuk benar-benar naik ke feri.”

    “Jaraknya semakin lebar dan, akibatnya, kendaraan itu jatuh di antara dermaga dan feri.”

    Inspektur Riley mengatakan mobil tersebut sempat berada di posisi vertikal sebelum masuk ke air, tetapi seorang pekerja di feri itu segera melompat ke air.

    “Ia menggunakan alat dan memecahkan kaca, lalu mengeluarkan pria itu dari kendaraan. Kemudian ia kembali dan membantu perempuan itu keluar dari kendaraan.”

    Trump bertekad ‘memenangkan’ pertempuran dengan Harvard

    Senin kemarin, dalam unggahan di Truth Social, Presiden Donald Trump menyatakan pemerintahannya akan mencabut $3 miliar dari dana hibah yang diberikan.

    “Saya mempertimbangkan untuk mencabut Tiga Miliar Dolar Dana Hibah dari Harvard yang sangat antisemit, dan memberikannya kepada SEKOLAH-SEKOLAH KEJURUAN di seluruh negeri kita,” katanya, tanpa menjelaskannya dengan rinci, dalam salah satu dari serangkaian unggahan.

    Ia juga mengatakan sedang menunggu Harvard untuk memberikan daftar mahasiswa asing yang ada di Harvard, yang nantinya akan dilarang kuliah di universitas tersebut.

    Trump mengatakan ia menginginkan daftar itu “agar kita dapat menentukan, setelah pengeluaran MILIARAN DOLAR … berapa banyak orang gila yang radikal, pembuat onar, yang tidak boleh diizinkan kembali ke Negara kita”.

    Ia menambahkan: “Namun jangan takut, Pemerintah pada akhirnya akan MENANG!”

    Emmanuel Macron bukan suara soal videonya yang viral

    Presiden Prancis Emmanuel Macron membantah adanya “perselisihan domestik” dengan istrinya, Brigitte, setelah sebuah video yang viral menunjukkan istrinya mendorongnya di wajah saat tiba di Vietnam untuk memulai tur di wilayah tersebut.

    Dalam video itu, tangan Brigitte tampak mendorong suaminya sebelum ia turun dari pesawat kepresidenan, menyebabkan suaminya mundur, sebelum Macron melambaikan tangan ke kamera di landasan.

    “Saya bertengkar, atau lebih tepatnya bercanda, dengan istri saya,” kata Presiden Macron kepada wartawan di Hanoi.

    Pada hari Senin, seorang pejabat Istana Elysee mengomentari video terbaru tersebut: “Itu adalah momen ketika presiden dan istrinya bersantai untuk terakhir kalinya sebelum memulai perjalanan sambil tertawa.”

    “Itu adalah momen kedekatan,” tambahnya.

    Tonton juga “PM Inggris soal Mobil Tabrak Kerumunan Fans Liverpool: Mengerikan!” di sini:

  • Kisah Cinta Emmanuel Macron Berawal di Ruang Kelas, Peristri Ibu Guru yang Sudah Miliki 3 Anak

    Kisah Cinta Emmanuel Macron Berawal di Ruang Kelas, Peristri Ibu Guru yang Sudah Miliki 3 Anak

    GELORA.CO – Dunia saat ini dihebohkan dengan video viral di media sosial yang menunjukkan sisi lain dari pernikahan Presiden Prancis Emmanuel Macron dan istrinya, Brigitte Trogneux. Dalam video viral yang saat ini sudah dibahas di seluruh dunia tersebut, tampak Macron yang baru sampai di Vietnam dalam kunjungan kenegaraan ke Asia Tenggara, sebuah kamera menangkap wajah Macron tiba-tiba ditoyor oleh sepasang tangan yang diduga milik istrinya, di dalam pesawat.

    Kisah cinta Emmanuel Macron dan Brigitte Trogneux pun kemudian kembali menjadi pembicaraan. Setelah sebelumnya sempat menjadi perhatian karena kisah cinta yang sedikit unik, nama Brigitte Trogneux saat ini kembali jadi perbincangan.

    Ini dia kisah cinta Emmanuel Macron dan Brigitte Trogneux yang dimulai dari bangku sekolah.

    Awal Mula Cinta di Ruang Kelas

    Cinta antara Emmanuel Macron dan Brigitte Trogneux bermula saat Macron masih berusia 15 tahun. Saat itu, Brigitte adalah guru drama di sekolah Jesuit di kota Amiens, Prancis. Bukan sekadar guru, Brigitte juga merupakan seorang wanita yang telah menikah dan memiliki tiga orang anak. Namun, bagi Emmanuel, Brigitte adalah sosok istimewa yang berbeda dari orang-orang di sekitarnya.

    Dalam sebuah dokumenter yang dirilis tahun 2016, Brigitte mengisahkan bagaimana Macron muda menunjukkan ketertarikan luar biasa dalam dunia sastra dan teater. Ia bahkan mengusulkan untuk menulis naskah drama bersama, yang kemudian menjadi awal dari kedekatan mereka. Brigitte mengaku bahwa ia perlahan terpesona oleh kecerdasan dan ketulusan pemuda itu.

    Penolakan Keluarga dan Tekad yang Tak Goyah

    Saat hubungan mereka mulai tercium, orang tua Macron sangat khawatir. Mereka tidak hanya meminta Macron menjauh, tetapi juga memindahkannya ke Paris saat usianya 16 tahun. Ayah Macron bahkan secara langsung meminta Brigitte menjauh dari putranya hingga ia dewasa. Brigitte, yang saat itu masih berstatus sebagai istri orang lain, menjawab dengan penuh emosi, ‘Saya tidak bisa menjanjikan apa pun.’

    Namun, perpindahan ke Paris tidak memadamkan semangat Macron. Ia tetap menjalin komunikasi intens dengan Brigitte, bahkan bertekad suatu hari akan menikahinya.

    “Bit by bit, he defeated all my resistance,” ujar Brigitte yang berarti ‘Sedikit demi sedikit, dia mengalahkan keraguan saya’, menggambarkan kegigihan Macron yang perlahan menaklukkan hatinya.

    Pernikahan dan Perjuangan Cinta

    Setelah dewasa dan menyelesaikan pendidikannya, Macron masuk ke dunia investasi dan kemudian politik. Pada tahun 2007, ia menikahi Brigitte, yang kala itu telah resmi bercerai dari suaminya. Meski telah menjadi istri presiden Prancis, Brigitte memilih tetap menggunakan nama Trogneux.

    Pasangan ini tidak memiliki anak bersama, namun Macron dikenal sangat dekat dengan ketiga anak Brigitte dari pernikahan sebelumnya. Keduanya kerap tampil mesra di depan publik, memperlihatkan hubungan yang penuh kasih sayang dan rasa hormat.

    Dalam berbagai wawancara, Macron tak pernah ragu menyebut istrinya sebagai pendukung terbesar dalam hidupnya.

  • Apa yang Diincar Presiden Macron di Vietnam?

    Apa yang Diincar Presiden Macron di Vietnam?

    Jakarta

    Presiden Prancis Emmanuel Macron memulai tur Asia Tenggaranya dengan mengunjungi Vietnam, sebuah upaya memperkuat posisi strategis Uni Eropa di kawasan yang tengah berada di tengah persaingan AS dan Cina.

    Dalam pertemuan dengan pemimpin tertinggi Vietnam, To Lam, pada Senin (26/5), Macron memanfaatkan kekhawatiran yang muncul akibat perang dagang di era Donald Trump dan sikap agresif Cina dalam sengketa Laut Cina Selatan.

    “Bersama Prancis, Anda memiliki mitra yang sudah dikenal, aman, dan bisa diandalkan. Di masa seperti ini, hal itu sangat berharga,” ujar Macron kepada To Lam, Sekjen Partai Komunis Vietnam.

    Ini menjadi kunjungan pertama seorang presiden Prancis ke Vietnam dalam hampir satu dekade terakhir.

    Setelah dari Vietnam, Macron dijadwalkan mengunjungi Indonesia untuk bertemu Sekjen ASEAN Kao Kim Hourn dan diperkirakan akan ikut dalam pertemuan antara Presiden Indonesia Prabowo Subianto dengan Perdana Menteri Cina Li Qiang.

    Ia juga akan dijadwalkan akan melanjutkan perjalanan ke Singapura untuk menjadi pemimpin Eropa pertama yang menyampaikan pidato utama dalam forum keamanan bergengsi, Shangri-La Dialogue.

    Selain Macron, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen juga dijadwalkan akan mengunjungi kawasan Asia Tenggara dalam beberapa minggu ke depan.

    Prancis semakin mendekatkan diri ke Vietnam

    Namun, Vietnam juga menjalin kemitraan serupa dengan AS, Rusia, Cina, serta negara-negara lain seperti India, Australia, dan Singapura.

    “Vietnam lebih piawai dari negara mana pun di Asia Tenggara dalam mencari peluang dan memperluas mitra ekonomi maupun diplomatik. Prancis menjadi kunci strategi Vietnam di Eropa,” kata Zachary Abuza, dosen di National War College, Washington, kepada DW.

    Di sisi lain, banyak negara Barat kini mulai melihat Vietnam sebagai alternatif yang menjanjikan selain Cina, terutama dalam hal tenaga kerja murah dan akses ke pasar Asia.

    Vietnam saat ini menjadi mitra dagang ke-17 terbesar Uni Eropa secara global dan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara. Menurut Komisi Eropa, perdagangan barang antara kedua pihak tumbuh 13% dan mencapai €67 miliar pada 2024.

    Pada hari Senin (26/05), Presiden Macron menyaksikan penandatanganan sejumlah kesepakatan ekonomi, termasuk pembelian 20 pesawat Airbus oleh maskapai berbiaya murah Vietnam, VietJet. Menurut firma analis Cirium, Airbus memasok sekitar 90% armada Vietnam.

    Langkah ini dilakukan di tengah tekanan dari AS agar Vietnam lebih memilih perusahaan Amerika, dibanding Eropa.

    Pada April lalu, AS mengumumkan tarif impor sebesar 46% terhadap produk-produk Vietnam, meski belakangan penerapannya ditunda hingga Juli. Di saat yang sama, Vietnam berjanji menurunkan tarif terhadap barang-barang AS dan menyetujui proyek-proyek yang terkait dengan bisnis keluarga Trump, termasuk percepatan proyek lapangan golf senilai $1,5 miliar di luar Hanoi.

    Selain itu, Vietnam juga berjanji membeli lebih banyak produk AS. Laporan terbaru menyebutkan Vietnam Airlines sedang mempertimbangkan pembelian lebih dari 200 pesawat dari Boeing. Namun, seperti dilaporkan Reuters, pejabat Eropa telah memperingatkan Vietnam bahwa berpaling dari Eropa ke AS bisa merusak hubungan Vietnam dengan Uni Eropa.

    Mampukah Prancis dan Jerman geser dominasi Rusia di bidang pertahanan?

    Khac Giang Nguyen, peneliti tamu di ISEAS–Yusof Ishak Institute, Singapura, mengatakan bahwa Vietnam memandang Prancis sebagai “penyeimbang terhadap Cina dan jembatan menuju pasar Eropa, hal yang makin penting di tengah ketidakpastian soal tarif AS.”

    “Perdagangan memang jadi fokus utama pembicaraan dengan Macron, tapi isu keamanan juga tak akan diabaikan,” tambahnya. “Yang menarik untuk diperhatikan adalah kemungkinan kerja sama energi nuklir dan pengadaan alat pertahanan, karena Vietnam ingin mengurangi ketergantungan pada senjata buatan Rusia.”

    Hingga tahun 2022, sekitar 90% persenjataan Vietnam berasal dari Rusia. Namun, sejak invasi penuh Rusia ke Ukraina, Hanoi mulai berupaya mendiversifikasi mitra pertahanannya.

    Negara-negara Asia Tenggara kini memang mulai mencari mitra keamanan baru di luar AS dan Rusia. Di sisi lain, Prancis dan Jerman makin aktif dalam menjalin diplomasi pertahanan.

    Prancis masih punya ‘taji’ di ASEAN

    Kunjungan Macron menjadi kesempatan untuk memperkuat hubungan pertahanan dengan Vietnam, yang telah lama bersitegang dengan Cina terkait wilayah di Laut China Selatan.

    Prancis secara rutin menggelar patroli kebebasan navigasi di wilayah tersebut, dan masih memiliki pangkalan militer di Indo-Pasifik melalui wilayah-wilayah seberang lautnya, seperti Reunion dan Mayotte.

    Dalam konferensi pers, Macron menyatakan bahwa kemitraan dengan Vietnam “mencakup kerja sama pertahanan yang diperkuat,” dengan berbagai proyek bersama di bidang pertahanan dan antariksa.

    Presiden Vietnam Luong Cuong, yang berdiri di samping Macron, menyebut kerja sama ini meliputi “berbagi informasi strategis” serta kolaborasi dalam bidang persenjataan, keamanan siber dan penanggulangan terorisme.

    Pengabaian isu HAM?

    Di tengah persaingan pengaruh antara Brussels, Beijing, dan Washington di Asia Tenggara, banyak yang khawatir isu hak asasi manusia dan demokrasi kini tak lagi jadi prioritas utama bagi mitra internasional kawasan ini.

    Menjelang kedatangan Macron, organisasi-organisasi HAM mendesaknya untuk menyoroti kondisi HAM di Vietnam yang makin memburuk sejak Perjanjian Perdagangan Bebas Uni Eropa-Vietnam disahkan pada 2021.

    “Penindasan besar-besaran terhadap kebebasan berbicara dan berkumpul di Vietnam bertolak belakang dengan janji yang dibuat pemerintah kepada Prancis dan Uni Eropa,” kata Benedicte Jeannerod dari Human Rights Watch.

    Ia menambahkan, “Otoritas Vietnam makin banyak memenjarakan pembela demokrasi dan menolak reformasi yang dibutuhkan untuk mematuhi komitmen HAM mereka,” tambahnya.

    Presiden Komite HAM Vietnam, Penelope Faulkner juga mengingatkan bahwa Macron “jangan sampai melupakan nilai-nilai dasar Prancis, termasuk hak asasi manusia.”

    Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh Tezar Aditya

    Editor: Hendra Pasuhuk

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Momen Ditoyor Istri Tuai Sorotan, Macron Bilang Cuma Candaan

    Macron Tepis Isu Rumah Tangga Usai Video Didorong Istri Beredar

    Jakarta

    Presiden Prancis Emmanuel Macron menanggapi dengan santai insiden yang terekam kamera, di mana istrinya, Brigitte, tampak mendorong wajahnya saat mereka tiba di Vietnam pada hari Minggu (25/05) untuk kunjungan resmi.

    Pada hari Senin (26/05), Macron membantah adanya “perselisihan rumah tangga” dengan sang istri. Kepada wartawan, ia menjelaskan bahwa mereka hanya “bercanda, seperti yang sering kami lakukan.”

    “Kami tidak bertengkar, kami hanya bercanda,” ujarnya, seraya menyebut bahwa insiden tersebut telah dibesar-besarkan hingga menjadi “semacam bencana geo-planet.”

    Seorang pejabat Istana Elysee sebelumnya menggambarkan momen itu sebagai “momen keakraban,” di mana “presiden dan istrinya bersantai sejenak sambil tertawa sebelum memulai perjalanan.”

    Rekaman video yang memperlihatkan Brigitte tampak mendorong wajah suaminya dengan kedua tangan, satu di mulut dan sebagian hidung serta satu lagi di rahang, sebelum mereka turun dari pesawat, memicu spekulasi luas di media Prancis.

    Terekam kamera wartawan

    Media mencoba mengurai interaksi singkat yang terekam dari pintu pesawat yang baru saja dibuka. Dalam video yang diambil oleh Associated Press saat kedatangan Macron di Hanoi, terlihat seorang pria berseragam membuka pintu pesawat, memperlihatkan presiden berdiri di dalam, mengenakan setelan jas dan berbicara dengan seseorang yang tidak terlihat.

    Tak lama kemudian, Brigitte Macron terlihat mengulurkan tangan dan mendorong wajah suaminya. Macron tampak mundur dan memalingkan kepala, lalu tersenyum dan melambaikan tangan setelah menyadari keberadaan kamera. Mereka kemudian menuruni tangga bersama, dengan Brigitte menolak tawaran lengan dari suaminya.

    Propaganda Rusia memperbesar insiden ini

    Pada hari Senin (26/05), juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, menulis di Telegram bahwa Macron menerima “pukulan telak dari istrinya” saat tiba di Hanoi.

    Sebelumnya, Zakharova dan tokoh teori konspirasi asal Amerika Serikat, Alex Jones, juga pernah secara keliru menuduh Macron dan pemimpin Eropa lainnya menggunakan narkoba di kereta dari Ukraina, berdasarkan video buram yang menunjukkan tisu kusut yang mereka klaim sebagai kokain.

    Meskipun tuduhan tersebut telah dibantah, klaim itu sempat memicu reaksi keras dari Istana Elysee dan Kementerian Luar Negeri Prancis.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam Bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh Rivi Satrianegara

    Editor: Hani Anggraini

    Tonton juga “Macron soal Ditoyor Brigitte: Saya Bercanda dengan Istri” di sini:

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini