Tag: Emmanuel Macron

  • Ukraina Beli 100 Unit Jet Tempur Rafale dari Prancis

    Ukraina Beli 100 Unit Jet Tempur Rafale dari Prancis

    Ukraina resmi menandatangani pembelian 100 unit jet tempur Rafale dari Prancis. Kesepakatan ini ditandatangani langsung oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden Prancis Emmanuel Macron, Senin (17/11).

    Sebanyak 100 jet tempur Rafale itu akan dikirim dalam kurun waktu 10 tahun. Keputusan Ukraina memperkuat angkatan udara ini diambil setelah Rusia makin sering melancarkan serangan drone.

  • Macron Sebut Perang Masa Depan Akan Dimulai di Luar Angkasa, Singgung Rusia

    Macron Sebut Perang Masa Depan Akan Dimulai di Luar Angkasa, Singgung Rusia

    Jakarta

    Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan konflik-konflik modern telah terjadi di luar angkasa dan di masa depan akan dimulai di sana. Macron menyinggung perang luar angkasa sudah mulai dilakukan oleh Rusia.

    “Perang hari ini telah terjadi di luar angkasa, dan perang masa depan akan dimulai di luar angkasa,” kata Macron di Toulouse, pusat antariksa dan penerbangan Prancis, yang merupakan lokasi pusat komando militer luar angkasa barunya, dilansir AFP, Kamis (13/11/2025).

    “Luar angkasa bukan lagi tempat perlindungan, melainkan telah menjadi medan perang,” lanjutnya.

    Ia menuding Rusia, setelah invasi skala penuh ke Ukraina pada tahun 2022, sedang melakukan kegiatan “spionase” di luar angkasa.

    “Kendaraan antariksa Rusia memantau satelit-satelit Prancis, terjadi pengacakan massal sinyal GPS, dan serangan siber terhadap infrastruktur luar angkasa,” imbuhnya.

    Tanpa memberikan rincian spesifik, Macron mengumumkan tambahan dana sebesar 4,2 miliar euro (US$4,9 miliar) untuk kegiatan luar angkasa militer hingga tahun 2030.

    Di sektor luar angkasa Eropa yang “rapuh”, ia juga menekankan perlunya “mendorong para juara Eropa kita agar kompetitif di pasar global”.

    Prioritas yang digariskan untuk strategi luar angkasa Prancis mencakup “pengembangan peluncur masa depan” yang dapat digunakan kembali, memiliki propulsi berbiaya rendah, dan mesin berdaya dorong tinggi.

    (maa/maa)

  • Prancis Buat Komite untuk Bantu Palestina Susun Konstitusi

    Prancis Buat Komite untuk Bantu Palestina Susun Konstitusi

    Setelah resmi mengakui negara Palestina pada September lalu, kali ini Prancis sepakat membentuk komite untuk membantu Palestina menyusun konstitusi.

    Hal ini disampaikan Presiden Prancis Emmanuel Macron dalam pertemuan dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada Selasa (11/11). Macron juga menegaskan kepada Abbas bahwa Prancis bisa diandalkan untuk membangun negara Palestina.

  • Macron Sebut Perang Masa Depan Akan Dimulai di Luar Angkasa, Singgung Rusia

    Macron dan Abbas Akan Bentuk Komite Gabungan untuk Susun Konstitusi Palestina

    Jakarta

    Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan Prancis dan Palestina akan membentukan komite gabungan. Nantinya komite gabungan bertugas menyusun konstitusi bagi Palestina.

    “Kami memutuskan bersama untuk membentuk komite gabungan demi konsolidasi negara Palestina,” kata Macron setelah pertemuan dengan Presiden Palestina Mahmud Abbas, dilansir AFP, Rabu (12/11/2025).

    Menurut Macron, komite tersebut akan berperan dalam proses penyusunan konstitusi baru Palestina. Ia menambahkan, draf awal konstitusi telah diserahkan langsung oleh Abbas kepadanya.

    “Berkontribusi dalam penyusunan konstitusi baru, yang drafnya telah disampaikan oleh Presiden Abbas kepada saya,” jelasnya.

    Sementara itu, Abbas menyambut baik inisiatif tersebut dan menyatakan kesiapannya untuk segera membentuk komite konstitusi bersama Prancis. Abbas mengatakan ia setuju “untuk segera membentuk komite konstitusi tersebut”.

    (dek/dek)

  • Terungkap! AS Mau Tinggalkan NATO, Aliansi Terguncang

    Terungkap! AS Mau Tinggalkan NATO, Aliansi Terguncang

    Jakarta, CNBC Indonesia – Amerika Serikat (AS) selama ini dikenal sebagai “donatur” utama Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Namun, siapa sangka aliansi tersebut sempat terancam goyah akibat rencana Donald Trump untuk membawa negaranya angkat kaki.

    Mantan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengungkap hal ini terjadi setelah Trump mengancam akan menarik AS keluar dari organisasi tersebut.

    Klaim tersebut diungkapkan Stoltenberg dalam kutipan dari memoarnya yang akan datang, On My Watch. Ia mengenang kembali KTT NATO 2018 di Brussel, di mana Trump mengeluhkan bahwa AS menanggung 80-90% dari biaya aliansi dan mengancam akan menarik diri.

    “Dengar, jika kami pergi, kami pergi. Anda membutuhkan NATO, sangat membutuhkan. Kami tidak membutuhkan NATO,” kata Trump, seperti dikutip oleh Stoltenberg, seraya mencatat bahwa jika AS menarik diri dari blok tersebut, “aliansi itu akan mati.”

    Trump dilaporkan membuat pernyataan serupa di kemudian hari. Ia sempat menegaskan bahwa AS “tidak membutuhkan NATO” dan akan “melakukan urusan sendiri” kecuali anggota Eropa meningkatkan belanja militer hingga 2% dari PDB mereka. Ia juga mengancam akan pergi dengan mengatakan,

    “Tidak ada alasan bagi saya untuk berada di sini lagi,” ungkapnya saat itu.

    Sikap keras Trump ini dilaporkan memicu kekhawatiran bahwa blok tersebut akan runtuh. Stoltenberg mengatakan Kanselir Jerman saat itu Angela Merkel dan Presiden Prancis Emmanuel Macron berusaha meredakan ketegangan.

    Sementara itu, mantan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte, yang kini memimpin NATO, membantu membujuk Trump untuk tetap tinggal.

    Rutte berhasil meyakinkan Trump dengan mencatat bahwa negara-negara anggota blok telah meningkatkan belanja mereka sebesar US$33 miliar (Rp547,8 Triliun). Trump kemudian setuju untuk tetap berada di NATO setelah secara terbuka diberikan pujian atas peningkatan belanja tersebut.

    Mantan kepala NATO itu juga menulis bahwa jika Trump benar-benar keluar, perjanjian dan jaminan keamanan blok itu akan menjadi tidak berharga.

    “Episode tersebut menyoroti betapa tergantungnya kami pada partisipasi AS,” tuturnya.

    Di sisi lain, Moskow secara konsisten menyatakan kekhawatiran atas peningkatan militerisasi NATO dalam beberapa tahun terakhir dan berulang kali menggambarkan ekspansi ke timur blok tersebut sebagai salah satu akar penyebab konflik Ukraina. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov baru-baru ini menyatakan bahwa NATO secara de facto sedang berperang dengan Rusia.

     

    (luc/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Ambyar Rencana Perjumpaan Trump dan Putin

    Ambyar Rencana Perjumpaan Trump dan Putin

    Jakarta

    Rencana pertemuan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dengan Presiden Rusia Vladimir Putin kemungkinan besar batal. Trump tak ingin pertemuan yang sia-sia dengan Putin.

    Trump dan Putin sudah sejak beberapa minggu kemarin disebut-sebut akan melakukan pertemuan. Wacana pertemuan itu mencuat setelah percakapan telepon kedua pemimpin, yang diklaim Kremlin, berlangsung ‘sangat jujur dan penuh kepercayaan’.

    Pembicaraan telepon itu dilakukan di tengah upaya diplomatik dalam penyelesaian perdamaian untuk perang Ukraina, yang mereda selama dua bulan terakhir, setelah pertemuan puncak antara Putin-Trump di Alaska pada 15 Agustus lalu gagal membuahkan hasil yang substansial.

    “Telah disepakati bahwa perwakilan kedua negara akan segera mulai menyelenggarakan pertemuan puncak yang dapat digelar, misalnya, di Budapest,” kata ajudan utama Putin, Yuri Ushakov, saat berbicara kepada wartawan, seperti dilansir AFP, Jumat (17/10).

    Ushakov juga mengatakan lokasi Budapest, ibu kota Hungaria, diusulkan oleh Trump, dan ‘segera’ didukung oleh Putin.

    “Itu adalah percakapan yang sangat substantif, dan pada saat yang sama, sangat jujur dan penuh kepercayaan,” sebutnya, sembari menambahkan bahwa percakapan telepon selama 2,5 jam itu merupakan inisiatif Rusia.

    Percakapan telepon antara Putin dan Trump itu dilakukan saat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sedang dalam perjalanan ke Washington DC membahas sejumlah isu, termasuk salah satunya potensi pasokan rudal jarak jauh Tomahawk AS dengan Trump.

    “Vladimir Putin menegaskan kembali pernyataannya bahwa rudal Tomahawk tidak akan mengubah situasi di medan perang, tetapi akan secara signifikan merusak hubungan antara kedua negara kita. Belum lagi prospek penyelesaian damai,” ucap Ushakov.

    Menurut Kremlin, Trump mengatakan akan mempertimbangkan apa yang dikatakan Putin kepadanya sebelum bertemu Zelensky pada Jumat (16/10) waktu AS.

    Presiden Prancis Minta Dilibatkan

    Presiden Prancis Emmanuel Macron menyambut baik rencana pertemuan Trump dan Putin. Pada saat itu, Macron meminta Ukraina dan Eropa dilibatkan dalam pertemuan tersebut.

    “Sejak mereka membahas nasib Ukraina, Ukraina harus dilibatkan,” kata Macron kepada wartawan setelah pertemuan puncak para pemimpin Uni Eropa selatan di Slovenia dilansir AFP, Senin (20/10).

    Macron mengatakan Eropa harus dilibatkan saat perang berdampak pada keamanan Eropa.

    “Sejak mereka membahas dampaknya terhadap keamanan Eropa, Eropa harus dilibatkan,” kata Macron.

    Rencana Pertemuan Ambyar

    Trump mengatakan kemungkinan akan pertemuan yang sia-sia membuatnya menunda menggelar pertemuan dengan Putin. Trump mengatakan tak ingin membuang-buang waktu.

    “Saya tidak ingin pertemuan yang sia-sia,” kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih, AS, ketika ditanya mengapa pertemuan itu dibatalkan, seperti dilansir AFP, Rabu (22/10/2025).

    “Saya tidak ingin membuang-buang waktu, jadi saya akan lihat saja nanti,” imbuhnya.

    Dilansir Al Jazeera, para pejabat dari Rusia dan AS juga memberikan sinyal pertemuan Putin dan Trump tidak akan terjadi dalam waktu dekat.

    “Tidak ada rencana bagi Presiden Trump untuk bertemu dengan Presiden Putin dalam waktu dekat,” ujar seorang pejabat senior Gedung Putih kepada Al Jazeera.

    Moskow juga membantah bahwa pertemuan itu akan segera terjadi. Moskow mengatakan bahwa persiapan bisa memakan waktu.

    “Tidak ada kerangka waktu pasti yang ditetapkan di sini,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.

    “Persiapan diperlukan, persiapan yang serius,” imbuhnya.

    Harapan untuk pertemuan puncak jangka pendek antara Putin dan Trump telah meredup dalam beberapa hari terakhir. Laporan menunjukkan bahwa penundaan ini disebabkan oleh perbedaan pandangan tentang kondisi yang diperlukan untuk mengakhiri konflik di Ukraina.

    Selama akhir pekan, Rusia mengirimkan komunike tertutup kepada AS yang menuntut kendali atas seluruh wilayah Donbas di Ukraina, menurut para pejabat yang berbicara kepada kantor berita Reuters dengan syarat anonim.

    Tuntutan tersebut bertentangan dengan keinginan yang diutarakan Trump pada hari Minggu untuk membekukan garis pertempuran di tempatnya saat ini.

    Kemudian, pada hari Senin, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dan mitranya dari AS, Marco Rubio, melakukan panggilan telepon menjelang pertemuan persiapan tatap muka yang direncanakan. Namun, Gedung Putih mengonfirmasi pada hari Selasa bahwa pertemuan tersebut juga tidak akan berlangsung.

    “Menteri Rubio dan Menteri Lavrov telah melakukan panggilan telepon yang produktif. Oleh karena itu, pertemuan tatap muka tambahan antara Menteri dan Menteri Luar Negeri tidak diperlukan,” kata seorang pejabat Gedung Putih kepada Al Jazeera dalam sebuah pernyataan.

    Halaman 2 dari 2

    (idn/idn)

  • Macron Sebut Perang Masa Depan Akan Dimulai di Luar Angkasa, Singgung Rusia

    Macron Minta Ukraina Dilibatkan dalam Pertemuan Trump dengan Putin

    Jakarta

    Presiden Prancis Emmanuel Macron menyambut baik rencana pertemuan antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Rusia, Vladimir Putin. Dia meminta Ukraina dan Eropa harus untuk dilibatkan dalam pertemuan tersebut.

    “Sejak mereka membahas nasib Ukraina, Ukraina harus dilibatkan. Sejak mereka membahas dampaknya terhadap keamanan Eropa, Eropa harus dilibatkan,” kata Macron kepada wartawan setelah pertemuan puncak para pemimpin Uni Eropa selatan di Slovenia dilansir AFP, Senin (20/10/2025).

    Seperti diketahui, Rencana pertemuan itu mencuat setelah percakapan telepon kedua pemimpin, yang diklaim Kremlin, berlangsung “sangat jujur dan penuh kepercayaan”.

    Pembicaraan telepon itu dilakukan di tengah upaya diplomatik dalam penyelesaian perdamaian untuk perang Ukraina, yang mereda selama dua bulan terakhir, setelah pertemuan puncak antara Putin-Trump di Alaska pada 15 Agustus lalu gagal membuahkan hasil yang substansial.

    “Telah disepakati bahwa perwakilan kedua negara akan segera mulai menyelenggarakan pertemuan puncak yang dapat digelar, misalnya, di Budapest,” kata ajudan utama Putin, Yuri Ushakov, saat berbicara kepada wartawan, seperti dilansir AFP, Jumat (17/10/2025).

    “Itu adalah percakapan yang sangat substantif, dan pada saat yang sama, sangat jujur dan penuh kepercayaan,” sebutnya, sembari menambahkan bahwa percakapan telepon selama 2,5 jam itu merupakan inisiatif Rusia.

    “Vladimir Putin menegaskan kembali pernyataannya bahwa rudal Tomahawk tidak akan mengubah situasi di medan perang, tetapi akan secara signifikan merusak hubungan antara kedua negara kita. Belum lagi prospek penyelesaian damai,” ucap Ushakov.

    (dek/eva)

  • Geger Perampokan di Museum Louvre, Pelaku Masih Terus Diburu

    Geger Perampokan di Museum Louvre, Pelaku Masih Terus Diburu

    Paris

    Kepolisian Prancis terus memburu komplotan perampok yang menggondol delapan perhiasan kerajaan yang tak ternilai harganya dari Museum Louvre di jantung kota Paris pada siang hari bolong. Puluhan penyelidik sedang melakukan penyelidikan secara menyeluruh terhadap tindak perampokan tersebut.

    Para pejabat Prancis, seperti dilansir AFP, Senin (20/10/2025), mengatakan bahwa tim yang terdiri atas 60 penyelidik sedang menyelidiki dugaan bahwa pencurian perhiasan itu direncanakan dan dilakukan oleh kelompok kejahatan terorganisir.

    Di Prancis, hal tersebut memicu perdebatan mengenai kurangnya keamanan di museum-museum yang ada di negara tersebut. Menteri Dalam Negeri Laurent Nunez mengakui kurangnya keamanan sebagai “titik lemah utama”.

    Aksi pencurian menggemparkan publik itu terjadi pada Minggu (19/10), dengan sumber yang mengetahui penyelidikan mengatakan bahwa para pencuri tiba antara pukul 09.30 da 09.40 waktu setempat, tak lama setelah museum dibuka untuk umum pukul 09.00 waktu setempat.

    Para pencuri itu menggunakan kerekan furnitur, alat yang digunakan untuk memindahkan furnitur berukuran besar, untuk mengakses Galeri Apollo, yang menjadi rumah bagi koleksi perhiasan kerajaan, dan memakai peralatan pemotong untuk masuk melalui jendela serta membuka etalase.

    Klip singkat aksi pencurian itu, yang tampaknya terekam melalui ponsel seorang pengunjung museum, ditayangkan oleh salah satu saluran berita Prancis.

    Para pencuri yang memakai penutup wajah itu mencuri sembilan perhiasan dari abad ke-19, namun salah satunya — mahkota Permaisuri Eugenie — terjatuh dan rusak saat mereka melarikan diri.

    Kementerian Kebudayaan Prancis menyebut bahwa delapan perhiasan yang “tak ternilai” telah dicuri. Daftar yang dirilis mencakup kalung zamrud dan berlian pemberian Napoleon kepada istrinya, Permaisuri Marie Louise, kemudian juga diadem milik Permaisuri Eugenie yang bertakhtakan hampir 2.000 berlian.

    Nunez menyebut pencurian itu berlangsung hanya dalam waktu tujuh menit dan diduga dilakukan oleh tim berpengalaman, kemungkinan “orang asing”.

    Penindakan yang dilakukan oleh staf museum memaksa para pencuri kabur dan meninggalkan beberapa peralatan yang digunakan dalam aksi pencurian itu.

    Pencurian ini menjadi yang pertama terjadi di Museum Louvre sejak tahun 1998 silam, ketika lukisan karya Corot dicuri dan tidak pernah ditemukan.

    Presiden Emmanuel Macron, dalam pernyataan via media sosial, mengatakan bahwa “segala upaya sedang dilakukan” untuk menangkap para pelaku dan mendapatkan kembali perhiasan yang dicuri.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Teleponan, Putra Mahkota Arab Saudi-Macron Bahas Gaza

    Teleponan, Putra Mahkota Arab Saudi-Macron Bahas Gaza

    Jakarta

    Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman berbicara melalui telepon dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron untuk membahas situasi di Jalur Gaza. Keduanya juga membahas upaya-upaya yang lebih luas untuk memajukan perdamaian Timur Tengah.

    Kantor berita Arab Saudi, Saudi Press Agency (SPA) melaporkan bahwa kedua pemimpin “membahas perkembangan terbaru di Jalur Gaza dan upaya yang dilakukan untuk mengakhiri perang di wilayah tersebut serta meningkatkan keamanan dan stabilitas di Timur Tengah.”

    Mereka “menekankan perlunya segera meringankan penderitaan kemanusiaan rakyat Palestina dan mencapai penarikan penuh Israel,” lapor SPA, dilansir Al Arabiya, Senin (20/10/2025).

    Mereka juga sepakat tentang pentingnya mengambil langkah-langkah praktis menuju “perdamaian yang adil” berdasarkan solusi dua negara.

    SPA menambahkan bahwa percakapan telepon pada Minggu (19/10) waktu setempat tersebut juga membahas kerja sama Saudi-Prancis yang sedang berlangsung di berbagai bidang dan isu-isu lain yang menjadi kepentingan bersama.

    (ita/ita)

  • Kronologi Perampokan Louvre Paris, Permata Napoleon Hilang 4 Menit?

    Kronologi Perampokan Louvre Paris, Permata Napoleon Hilang 4 Menit?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perampokan terjadi di Museum Louvre Paris di siang bolong Minggu waktu setempat. AFP menyebut, hanya butuh tujuh menit bagi perampok beraksi sementara AP mengatakan hanya dalam empat menit.

    Intinya, perampok mencuri permata mahkota Prancis yang tak ternilai harganya, “Permata Napoleon”. Tetapi para pelaku menjatuhkan sebuah mahkota bertahtakan permata saat mereka melarikan diri.

    Secara rinci laman AFP menyebut, sebenarnya banyak harta karun Prancis yang dicuri. Termasuk kalung zamrud dan berlian yang diberikan Napoleon kepada istrinya, Permaisuri Marie Louise, dan mahkota abad ke-19 milik Permaisuri Eugenie, istri Napoleon III.

    Presiden Prancis Emmanuel Macron mengunggah postingan di media sosial. Segala upaya sedang dilakukan untuk menangkap para pelaku dan mendapatkan kembali harta karun tersebut.

    “Rasanya seperti film Hollywood,”, ujar seorang turis Amerika, Talia Ocampo, dikutip Senin (20/10/2025).

    “Rasanya gila dan sesuatu yang tak akan kami lupakan, kami tidak bisa pergi ke Louvre karena ada perampokan”, ujarnya.

    Beberapa perampokan memang menargetkan museum Prancis dalam beberapa bulan terakhir. Hal itu memaksa penutupan Louvre, museum yang paling banyak dikunjungi di dunia dan rumah bagi lukisan Mona Lisa.

    Namun bagaimana kejadian itu terjadi? Seperti apa kronologinya?

    Mengutip Time, yang merujuk surat kabar harian Prancis Le Parisien, para pelaku menggunakan lokasi konstruksi sebagai kedok. Ada total, empat pencuri bertopeng dan penutup kepala-wajah, memasuki Museum melalui fasad yang menghadap Sungai Seine sekitar pukul 09.30 pagi.

    Pekerjaan konstruksi membantu perampokan mereka karena sebuah anjungan kerja cherry picker memungkinkan para pelaku mengakses langsung ruang perhiasan Galeri Apollo di lantai pertama. Ini hanya berjarak kurang dari 300 yard dari lukisan Mona Lisa.

    Menurut Menteri Kebudayaan Prancis Rachida Dati rekaman CCTV menunjukkan pelaku masuk “dengan tenang” dan menghancurkan etalase berisi perhiasan. Dati mengatakan “tidak ada kekerasan” selama perampokan, yang ia gambarkan sebagai “sangat profesional”.

    Sebuah tangga di sudut tenggara gedung, yang menghadap ke Sungai Seine, kini jadi fokus penyidik. Tangga tersebut dipasang pada lift mekanis dan menyentuh balkon di lantai atas museum.

    Namun, pihak berwenang belum dapat memastikan apakah tangga tersebut digunakan untuk pekerjaan konstruksi atau ditempatkan oleh para pencuri.

    Hentakan Kaki di Jendela dan Kabur dengan Yamaha

    Mengutip CNN International, seorang pemandu wisata mengatakan kepada laman itu, bahwa ia mendengar suara yang ia gambarkan sebagai “hentakan kaki” di jendela pada pagi hari. Setelahnya, petugas keamanan tiba-tiba memerintahkan untuk mengevakuasi museum.

    “Saya sedang mencoba mencari tahu apa yang terjadi ketika saya melihat staf museum berteriak seperti itu,” ujar Ryan el Mandari.

    “Kemudian mereka berbalik, sangat cepat, dan mulai berlari sambil berteriak ‘keluar, keluar, keluar, keluar, evakuasi!,” tambahnya.

    Setelah perampokan yang cepat, para pencuri dilaporkan melarikan diri dengan skuter Yamaha ‘TMax’, yang bermesin 560cc bertenaga, dan menuju ke jalan raya terdekat. Penyelidik kini sedang mempelajari rute pelarian.

    Kepegawaian yang Menjadi Masalah

    Kepegawaian telah menjadi masalah yang terus-menerus terjadi di Louvre dalam beberapa bulan terakhir. Aksi mogok staf membuat museum ditutup selama berjam-jam pada musim panas, setelah para pekerja menyuarakan kekhawatiran tentang kepadatan pengunjung dan pariwisata massal di museum.

    Pada tahun 2023, museum memutuskan untuk membatasi pengunjung hanya 30.000 orang per hari, sepertiga dari batas sebelumnya. Meskipun tidak jelas apakah masalah kepegawaian berkontribusi pada pencurian tersebut, serikat pekerja menyampaikan pada bulan Juni tahun ini bahwa staf masih berada di bawah tekanan yang sangat besar, dengan terlalu sedikit pengawasan terhadap terlalu banyak pintu masuk, pintu keluar, dan pengunjung.

    (sef/sef)

    [Gambas:Video CNBC]