Tag: Emil Dardak

  • Benarkah Thoriqul Haq Maju Pilgub Jatim Bareng Risma?

    Benarkah Thoriqul Haq Maju Pilgub Jatim Bareng Risma?

    Surabaya (beritajatim.com) – Wakil Ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jawa Timur Thoriqul Haq angkat bicara terkait isu dia maju Calon Wakil Gubernur (Cawagub) mendampingi Tri Rismaharini pada Pilgub 2024.

    Sebelumnya beredar foto pasangan Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Jawa Timur 2024 menyebut dua pasangan yang maju Pilkada yakni Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak dan Tri Rismaharini-Thoriqul Haq.

    “Itu sopo gae flyer, gak ngerti, rek. (Siapa yang buat flyer, tidak tahu saya) buat itu kan dunia sekarang sopo seng memasang-masang sesuai seleranya masing-masing gae (buat) flyer ya nyebar,” kata Mantan Bupati Lumajang itu saat ditemui di acara halalbihalal relawan Anies Baswedan, di Hotel Whyndam, Senin (29/4/2024).

    Thoriqul menegaskan dirinya yang juga sebagai pengurus partai PKB di Jawa Timur ingin mempersiapkan kefokusannga maju Pilkada Lumajang kembali.

    “Wong aku pengurus PKB Jawa Timur. Dan sudah dalam tahap di PKB, saya dipersiapkan ke Lumajang,” jelasnya.

    Saat ditanya apabila ditugaskan PKB untuk maju Pilgub bersama Risma? Ketua Tim Kemenangan Provinsi Anies Baswedan-Muhaimin enggan menanggapi jauh. Ia hanya menjawab bahwa ditugaskan partai untuk menjadi calon Bupati Lumajang periode dua lagi.

    “Tugas saya menjawab urusan saya maju Pilkada Lumajang,” pungkasnya. [asg/but]

  • LDII Jatim Harap Khofifah-Emil Lanjut, Ini Jawaban Khofifah

    LDII Jatim Harap Khofifah-Emil Lanjut, Ini Jawaban Khofifah

    Surabaya (beritajatim.com) – Ketua DPW LDII Jawa Timur, KH Moch Amrodji Konawi berharap agar Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak tetap berpasangan pada Pilgub Jatim yang akan digelar pada November 2024.

    “Sampai sekarang memang belum ada sikap resmi dari LDII Jatim untuk Pilgub 2024. Sejauh ini, jika melihat lima tahun ke belakang, peran Bu Khofifah dan Pak Emil sangat luar biasa. Mereka berdua bisa menentramkan Jatim. Jadi, bukan ujug-ujug, tapi melalui sebuah proses panjang. LDII Jatim sangat berharap agar duet Bu Khofifah dan Pak Emil tetap dilanjutkan. Tentunya itu akan kami bicarakan lagi ke depannya,” kata Amrodji kepada wartawan usai Silaturahim Syawal 1445 H dan Tausiyah Kebangsaan di Ponpes Sabilurrosyidin Annur Surabaya, Sabtu (27/4/2024).

    Menurut dia, acara silaturahim tersebut juga diharapkan dalam rangka menurunkan suhu politik pascapemilu. “Kebetulan pas selesai Ramadan dan masuk Syawal, selesainya rangkaian pilpres hingga MK kemarin, Alhamdulillah. Kita lihat suasana di Jatim tentunya kondusif. Ini upaya seluruh stakeholder, mulai pemerintah pusat hingga daerah dan seluruh ormas keagamaan,” tuturnya.

    Gubernur Jatim 2019-2024, Khofifah Indar Parawansa bersama Wagub Jatim 2019-2024 Emil Elestianto Dardak menyampaikan terima kasih bahwa LDII telah memberikan spirit dan energi baru untuk bersama-sama berproses menuju kontestasi Pilgub Jatim pada November 2024 ke depan.

    “Terima kasih pada LDII, pimpinan kabupaten/kota, Ketua Umum KH Chriswanto yang mensupport kami berdua bisa mengikuti kontestasi ini. Ketika konsolidasi dilakukan lebih baik lebih baik, lebih kuat dan lebih kuat lagi, lebih sinergi dan lebih sinergi lagi, Insya Allah semua akan mendapatkan kemudahan, kelancaran, kesuksesan, dan kemenangan,” ujarnya.

    Ketika ditanya apakah ada tambahan parpol yang memberikan dukungan untuk pilgub, Khofifah memastikan komunikasi politik terua dilakukan.

    “Kalau yang komunikasi, sudah ada. Tapi nanti saja, jangan sekarang,” pungkasnya sambil didampingi Emil Dardak. [tok/beq]

  • Emil Dardak Terima Kunjungan Perangkat Desa di Jatim

    Emil Dardak Terima Kunjungan Perangkat Desa di Jatim

    Surabaya (beritajatim.com) – Wakil Gubernur Jawa Timur 2019-2024, Emil Elestianto Dardak, menerima kunjungan silaturahmi dan Halal Bihalal dari Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) Jatim di kediamannya di kawasan Margorejo, Kota Surabaya, Sabtu (27/4/2024). Kunjungan ini dalam rangka suasana Lebaran untuk menjalin keakraban 

    Emilmenyambut kehadiran rombongan pengurus harian PPDI Jatim dan perwakilan Ketua PPDI kabupaten/kota di Jatim yang dipimpin langsung oleh ketuanya H. Sutoyo M. Muslih.

    Dalam kesempatan tersebut, Emil, sapaan akrabnya, mengucapkan rasa terimakasih sekaligus mohon maaf lahir bathin kepada rombongan yang kompak mengenakan seragam khas PPDI tersebut.

    “Pertama-tama, saya dan keluarga mengucapkan terimakasih atas kedatangan panjenengan semua rekan-rekan PPDI Jawa Timur, minal aidin wal faidzin mohon maaf lahir dan bathin.,” kata Emil.

    Emil pula menuturkan kesan terhadap kerjasama yang sudah terjalin bersama PPDI Jawa Timur selama menjabat Wakil Gubernur Jawa Timur Periode 2019-2024.

    “Alhamdulillah kita bisa bertemu sapa lagi, bersama Ibu Khofifah kami melakukan kolaborasi yang baik di tiap kegiatan Pemprov Jatim dan PPDI di masa periode 2019-2024,” kata Emil.

    Dalam suasana akrab dan berkesan itu, Emil menuturkan pesan kepada PPDI agar kedepan dapat semakin baik dengan program yang dijalankan.

    “Kebersamaan Ibu Khofifah dan saya bersama PPDI sudah lama terjalin. Alhamdulillah semasa kami menjabat selalu mendukung program-program yang dijalankan oleh PPDI. Besar harapan kami ini akan terus terjalin,” ungkap Emil.

    “Kami tentu menaruh harapan dalam misi kami bersama kedepan, PPDI harus semakin tumbuh berkembang dan semakin baik,” imbuhnya.

    Sementara itu, Ketua PPDI Jawa Timur H. Sutoyo M. Muslih mengungkapkan bahwa pertemuan tersebut merupakan momen berkesan dan lagi masih dalam suasana lebaran.

    “Tidak ada maksud apapun selain silaturrahmi dan halal bihalal. Suasananya juga cair, ketawa-ketawa mas,” tutur Muslih.

    Muslih pula menuturkan apresiasi kepada Khofifah-Emil yang selama menjabat mampu membangun kolaborasi dan selalu mendukung kegiatan PPDI.

    “Kami tentu sangat berterimakasih selama ini selama Ibu Khofifah dan Mas Emil menjabat banyak mendukung dalam hal program-program PPDI, termasuk insentif dan honorarium yang Mas Emil kawal juga, mudah-mudahan harapan kami ke depannya tetap kami di-support oleh Mas Emil,” katanya.

    Lebih lanjut, PPDI Jatim menaruh harapan dan mendoakan agar Khofifah dan Emil dapat maju bersama kembali dalam Pilgub mendatang.

    “Mudah-mudahan Jawa Timur ini tetep kompak baik di tingkat organisasinya maupun dalam hal kepemimpinannya. Semoga mas Emil bisa bersatu dengan Ibu Khofifah dalam Pilgub mendatang serta membawa Jawa Timur lebih maju lagi dan kami tentu siap mengawal program-program pemprov kedepannya,” pungkasnya. [asg/beq]

  • Silaturahmi Lebaran, Emil Bersyukur Warga Dukung Khofifah-Emil Jilid 2

    Silaturahmi Lebaran, Emil Bersyukur Warga Dukung Khofifah-Emil Jilid 2

    Surabaya (beritajatim.com) – Mantan Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak memanfaatkan momentum Lebaran Ketupat/Kupatan untuk bersilaturahmi dengan berbagai simpul warga Trenggalek.

    Diawali sowan ke tokoh agama keturunan Mbah Mesir di Durenan serta mantan Wabup Trenggalek Mahsun Ismail, Emil mengunjungi Rois Syuriah PCNU Kabupaten Trenggalek, Kyai Mastur Ali.

    Emil turut melaksanakan amanah keluarga besar Bani Dardak untuk bersilaturahmi dengan warga di sekitar Masjid Bani Dardak, Kecamatan Suruh dan warga di sekitar kediaman almarhum Kiai Dardak di Kelurahan Ngantru.

    Ratusan warga terlihat memadati di masing-masing dari kedua titik silaturahmi di Suruh dan Ngantru. Emil menekankan dirinya fokus bersilaturahmi, namun tokoh masyarakat di kedua lokasi yaitu Catur di Suruh dan Munib di Ngantru, turut mendoakan agar Khofifah-Emil kembali bersama memimpin Jatim di periode berikutnya.

    Emil menyampaikan, bahwa acara ini tak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga untuk mengenang masa kecil dan menegaskan tradisi keluarga Bani Dardak.

    “Atas nama keluarga Bani Dardak, juga atas nama pribadi dan keluarga Mbak Arumi, mengucapkan selamat hari raya minal aidzin wal faidzin, mohon maaf lahir dan batin,” kata Emil saat membuka acara di kediaman Jalan Wahid Hasyim.

    Emil menekankan, bahwa acara ini intinya sekadar kumpul-kumpul untuk melepas rindu dengan saudara, tetangga, dan warga Trenggalek. “Ini kumpul-kumpul kangen saudara, tetangga-tetangga dengan saya,” ujar mantan Bupati Trenggalek ini.

    Momen ini juga menjadi kesempatan bagi Emil untuk menyampaikan rasa terima kasih kepada masyarakat Trenggalek atas dukungannya selama dirinya menjabat sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur mendampingi Khofifah Indar Parawansa. “Saya sudah selesai tugas sebagai Wagub Jatim mendampingi Ibu Khofifah pada tanggal 13 Februari 2024,” ungkapnya.

    Saat ini, lanjut dia, Jawa Timur dipimpin sementara oleh Penjabat (Pj) Gubernur Adhy Karyono yang juga mantan Sekda Provinsi Jawa Timur. “Nanti baru ada pilihan bulan November 2024. Tapi urusan politik nanti saja, mangke mawon, yang paling penting silaturahmi,” kata Emil.

    Namun, Emil turut menyampaikan dirinya dititipi amanah oleh Khofifah untuk mengirimkan salam kepada segenap tokoh dan warga yang ditemui di Trenggalek. Atas dukungan tokoh dan warga untuk Khofifah-Emil jilid 2, Emil menyampaikan rasa syukurnya.

    Emil mengungkapkan, bahwa dirinya berusaha untuk rutin kembali ke Trenggalek selama menjabat sebagai Wakil Gubernur. Meskipun terkadang kesibukan dinas membuatnya tidak dapat hadir. “Mungkin saya berusaha selama menjadi wagub tetap rutin untuk ke Trenggalek. Kadang-kadang kalau ada jadwal kedinasan yang tidak memungkinkan, ya tidak bisa hadir,” ungkap Emil.

    Emil menambahkan, bahwa tahun lalu dia sempat mampir ke Trenggalek, meskipun tidak lama. Dia selalu berusaha untuk menjaga tradisi silaturahmi dan kangen dengan Trenggalek. “Sepertinya tahun lalu ya bisa mampir ke Trenggalek. Jadi gak bisa lama-lama tapi selalu kita tradisikan. Karena apa? Karena memang kalau tidak ada trenggalek ya tidak ada bani dardak,” kata Emil.

    “Bani Dardak itu ya asalnya dari Trenggalek, khususnya dari Ngantru disebutnya Kauman, karena belakang masjid,” imbuhnya.

    Emil berharap tradisi silaturahmi ini dapat terus dilestarikan oleh keluarga Bani Dardak dan masyarakat Trenggalek. “Semoga tradisi ini bisa terus kita jaga, dan kita bisa terus menjaga tali persaudaraan dengan seluruh masyarakat Trenggalek,” pungkasnya.

    Acara Halalbihalal dan nostalgia Emil Dardak disambut dengan antusias oleh warga Trenggalek. Banyak warga yang ingin bertemu dan bersalaman dengan Emil. “Senang sekali bisa bertemu Pak Emil. Beliau adalah sosok yang ramah dan mudah bergaul,” celetuk salah seorang warga.

    Warga lainnya berharap agar Emil Dardak dapat terus menjalin silaturahmi dengan warga Trenggalek. “Semoga Pak Emil tetap peduli dengan Trenggalek,” kata warga lainnya. (tok/kun)

  • Diisukan Maju Pilgub Jatim, Cak Fauzi: Tunggu Saja, Rekom Partai ke Siapa

    Diisukan Maju Pilgub Jatim, Cak Fauzi: Tunggu Saja, Rekom Partai ke Siapa

    Surabaya (beritajatim.com) – Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo santer dikabarkan akan maju dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur 2024. Hal ini tidak lepas dari temuan sejumlah lembaga survei yang mengungkap popularitas hingga elektabilitas Achmad Fauzi cukup signifikan.

    Menanggapi kabar tersebut, tokoh muda Madura yang akrab disapa Cak Fauzi ini enggan menanggapi serius. Dia justru bertanya kepada wartawan apakah sudah cukup mumpuni mencalonkan diri di Pilgub Jatim.

    “Memangnya saya sudah pantas maju?” tanya Cak Fauzi usai halal bihalal bersama Pj Gubernur Jatim dan bupati/walikota se-Jatim di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (18/4/2024).

    Meski namanya terus jadi perbincangan, Cak Fauzi menilai itu hal biasa terjadi memasuki tahun poltik 2024. Cak Fauzi juga ogah berandai-andai, jika nantinya benar mendapat mandat dari PDI Perjuangan. “Tunggu saja rekom partai ke siapa. Kalau itu (partai merekom), beda lagi ceritanya, sudah ya, bahas yang lain aja,” tukasnya.

    Seperti diketahui, Achmad Fauzi Wongsojudo menjadi salah satu kandidat yang cukup kuat di Pilgub Jatim. Dalam survei ARCI periode Maret lalu, elektabilitas Achmad Fauzi mencapai 19,2 persen. Dia ada di posisi kedua di bawah Emil Dardak yang elektabilitasnya 35,4 persen sebagai Cawagub Jatim.

    Direktur ARCI, Baihaki Sirajt mengatakan, Achmad Fauzi merupakan sosok muda yang bisa bersaing di Pilgub Jatim 2024. Selain kinerjanya yang cukup baik di Sumenep, Fauzi juga menjadi representasi dan simbol dukungan masyarakat Madura yang selama ini suaranya cukup besar di Jatim. [tok/suf]

  • Tiga Kali Pilgub Jatim, Madura Jadi Kunci Kemenangan

    Tiga Kali Pilgub Jatim, Madura Jadi Kunci Kemenangan

    Surabaya (beritajatim.com) – Siapa yang memenangkan Pilpres 2024 di Pulau Jawa, dia menjadi pemenang. Jawa adalah kunci. Kalau untuk Pilgub Jatim 2024, siapa yang bisa menguasai suara di wilayah Madura, dia bakalan memenangkan Jatim. Madura adalah kunci.

    Madura menjadi salah satu kunci kemenangan setiap ajang Pilgub Jatim. Pasalnya, angka golput di pulau tersebut tergolong kecil, karena pergerakan pemilih di TPS juga sangat tinggi.

    Pengamat politik dari Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Surokim Abdussalam mengatakan, jika melihat pelaksanaan pemilukada selama ini dan relasi kuasa Madura sepertinya akan tetap menjadi kunci. “Dan, akan ada konfigurasi baru juga terkait distribusi dan dinamika suaranya,” katanya, Selasa (2/4/2024).

    Surokim yang juga peneliti senior di Surabaya Survey Center (SSC) menjelaskan, bahwa dukungan pemilih di Madura digerakkan oleh patron atau tokoh lokal. Karena itu, mobilitas pemilih di kantong-kantong suara cukup tinggi.

    Kondisi itu harus dimanfaatkan kandidat, untuk mendekati para tokoh lokal, seperti Blater, Klebun dan kiai agar bisa meraih dukungan di Pilgub Jatim 2024 mendatang.

    “Tentu banyak faktornya dan juga kompleks. Jika disederhanakan ada faktor kultural dan juga struktural. Faktor kultural seperti masih kuatnya peran patron tokoh lokal yang menjadi pemegang kantong-kantong suara,” tambahnya.

    Menurut Surokim, pengawasan di lapangan yang lemah juga menjadi penentu dari pergerakan pemilih. Karena itu, paslon harus meraih dukungan tokoh lokal yang bisa menjadi kunci kemenangan.

    “Faktor struktural seperti pengawasan pemilukada di luar kabupaten masih lemah dan tidak penting, karena tidak terkait langsung dengan kepentingan tokoh lokal,” tambahnya.

    Surokim menegaskan, peranan tokoh lokal akan menentukan dukungan tiga juta pemilih di Madura.

    “Distribusi suara kerap anomali tergantung situasi, sehingga sulit diprediksi oleh survei. Suara kadang bisa bulat dan tak terdistribusi normal, sehingga secara jumlah bisa menjadi signifikan,” tambahnya.

    Seperti diketahui, sengitnya pertarungan Pilgub Jatim terekam dalam Pilgub Jatim 2008 dan 2013. Ketika itu, Madura merupakan wilayah kunci kemenangan Gus Ipul yang saat itu menjadi calon wakil gubernur Soekarwo. Pada Pilgub Jatim 2008, suara di Madura menjadi sengketa antara pasangan Soekarwo-Gus Ipul (Karsa) dan Khofifah-Moedjiono (Kaji).

    Hasil putaran kedua Pilgub Jatim saat itu pasangan KarSa mendapatkan 50,20 persen suara. Unggul dari pasangan Kaji yang mendapatkan 48,80 persen suara.

    Pasangan KaJi kemudian menggugat ke Mahkamah Konstitusi (MK), karena menganggap terdapat kecurangan terstruktur, sistematis dan massif (TSM) di Madura.

    MK akhirnya memutuskan melakukan pemungutan suara ulang di Kabupaten Bangkalan dan Sampang, serta penghitungan suara ulang di Pamekasan. Hasilnya, pasangan Karsa tetap menang. Karsa meraih total perolehan suara 50,11 persen suara, unggul dari pasangan Kaji yang meraih 49,89 persen suara.

    Pada Pilgub Jatim 2013, kemenangan Karsa kembali ditentukan di Madura. Di Bangkalan dan Sampang, pasangan ini menang telak dari pasangan Khofifah-Herman (Berkah) yang menempati urutan kedua. Sementara, di Sumenep dan Pamekasan kedua pasangan berselisih tak lebih dari 1 persen.

    Kekuatan pemilih Madura juga terpotret pada Pilgub Jatim 2018, dimana Khofifah yang berpasangan dengan Emil Dardak menang mutlak di empat kabupaten Madura dengan perolehan 1.192.257 suara. Sedangkan, rivalnya, Saifullah Yusuf (Gus Ipul)- Puti Guntur Soekarno hanya memperoleh 760.786 suara.

    Tentu kemenangan Khofifah-Emil di Madura itu menjadi kunci keduanya berhasil dilantik di Istana Negara pada 13 Februari 2019 silam. [tok/beq]

  • Jadi Cagub Jatim Terkuat Versi ARCI, Ini Jawaban Khofifah

    Jadi Cagub Jatim Terkuat Versi ARCI, Ini Jawaban Khofifah

    Surabaya (beritajatim.com) – Nama Khofifah Indar Parawansa semakin menguat dalam kontestasi Pemilihan Gubernur Jawa Timur yang akan digelar pada November 2024 mendatang.

    Berdasarkan rilis survei terbaru Accurate Research And Consulting Indonesia (ARCI), Rabu (27/3/2024), Khofifah menjadi nama terkuat sebagai calon gubernur Jatim dari segi top of mind masyarakat, elektabilitas, popularitas maupun kesukaan warga Jawa Timur.

    Dalam survei ARCI kategori top of mind untuk calon gubernur Jatim 2024, Khofifah berada di peringkat tertinggi dengan angka 39,2%. Khofifah jauh unggul dibandingkan nama-nama yang lain seperti Emil Elestianto Dardak dan juga Anwar Sadad yang berada di urutan kedua dan ketiga.

    Untuk kategori elektabilitas, ARCI melakukan dua jenis simulasi. Pertama simulasi dengan enam nama tertutup, di sini elektabilitas Khofifah menjadi yang terkuat yakni 41,5%. Begitu juga dalam simulasi tiga nama tertutup, elektabilitas Khofifah masih menjadi yang terkuat dengan angka 47,2 persen.

    Pun begitu untuk kategori popularitas. Untuk survey nama yang digadang menjadi Cagub Jatim 2024, Khofifah menduduki posisi tertinggi yakni 98,7%, disusul Cak Imin 98,6%, Emil Dardak 91,6%, Risma 78,5%, Anwar Sadad 76,9%, Sarmuji 71,5%, Ahmad Fauzi 57,7%.

    Dan untuk kategori kesukaan, Khofifah lagi-lagi tertinggi di angka 76,5%. Di susul Emil Dardak 71,2%, Anwar Sadad 53,8%, Risma 51,2%, Sarmuji 45,2%, Cak Imin 41,7%, Fauzi 41,7%.

    Menanggapi hasil survey ini, Khofifah menyampaikan terima kasihnya pada seluruh warga Jatim. Pasalnya hasil survey ini dianggapnya sebagai cerminan bagaimana warga Jatim mengapresiasi kinerja dan juga Bhakti yang dilakukan Khofifah selama lima tahun memimpin Jatim sejak tahun 2019 hingga tahun 2024.

    “Tentunya kami menyampaikan terima kasih pada seluruh warga Jatim yang menjadikan kami sebagai top of mind maupun yang tertinggi untuk survey elektabilitas maupun popularitas dan juga kesukaan,” kata Khofifah, Senin (1/4/2024).

    “Namun ini tidak akan menjadikan kami besar kepala melainkan menjadi motivasi kami untuk semakin memacu semangat melanjutkan pembangunan Jawa Timur,” imbuh Khofifah.

    Pihaknya pun kembali menegaskan bahwa ia berkomitmen untuk melanjutkan pembangunan Jatim Cettar jilid dua. Dikatakannya, ada banyak hal yang masih harus diselesaikan dan dilanjutkan untuk memajukan dan menyejahterakan warga masyatakat Jawa Timur.

    Karena menurutnya dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan memang tidak cukup jika dilakukan dalam waktu lima tahun . Sehingga pihaknya semakin mantap untuk melanjutkan perjuangan dan maju kembali dalam kontestasi Pilgub Jatim 2024.

    “Insya Allah kami siap untuk melanjutkan Jatim Cettar jilid-2. Masih banyak cita cita yang kita ingin wujudkan untuk masyarakat Jatim yang semakin maju dan sejahtera,” katanya.

    Sebagaimana diketahui, Khofifah saat ini juga sudah mengantongi surat rekomendasi dari empat partai politik. Yaitu PAN, Partai Gerindra, Partai Golkar dan juga Partai Demokrat.

    Selain itu dukungan dari basis relawan juga semakin menguat. Seperti DHD ’45, dukungan dari kalangan buruh, dukungan relawan lintas profesi di tapal kuda, hingga dukungan jaringan kiai santri Jawa Timur. Hal ini diyakini menjadi modal kuat Khofifah untuk kembali memenangkan Pilgub Jatim di tahun 2024.

    “Bismillah yang jelas kami akan berjuang kembali di Pilgub 2024. Kami mohon doa dan restu pada seluruh warga Jatim,” pungkasnya.

    Diketahui, survei ARCI dilakukan pada 15 sampai 23 Maret 2024 dengan jumlah 1.200 responden. Survei ARCI menggunakan metode stratified multistage random sampling.

    Survei ARCI memiliki margin of error di angka 2,8% dengan tingkat kepercayaan sebesar 95%. Sebanyak 25% kuesioner dilakukan quality control. [tok/suf]

  • Demokrat Jombang Buka Peluang Usung Cabup dari Luar Kader

    Demokrat Jombang Buka Peluang Usung Cabup dari Luar Kader

    Jombang (beritajatim.com) – Partai Demokrat Jombang belum melakukan penjaringan di tingkat internal untuk menentukan siapa yang bakal diusung dalam Pilbup (Pemilihan Bupati) yang digelar November mendatang.

    Meski demikian, Ketua DPC Partai Demokrat Jombang M. Syarif Hidayatullah atau Gus Sentot menegaskan bahwa ketika tidak ada kader internal yang mumpuni, bisa jadi pihaknya mengusung kader eksternal atau dari luar.

    “Kita terbuka saja. Kalau memang di internal tidak ada kader mumpuni, bisa jadi kita usung kader eksternal atau dari luar. Alhamdulillah selama Pilbup Jombang yang didukung demkorat selalu menang,” ujar Gus Sentot saat sahur bersama di Asrama Queen Al Azhar PP (Pondok Pesantren) Darul Ulum Peterongan Jombang Jawa Timur, Minggu (31/3/2024).

    Gus Sentot mengungkapkan bahwa Partai Demokrat masih mengalir. Apalagi saat ini ada keputusan MK (Mahkamah Konstiusi) bahwa anggota dewan yang maju Pilbup harus mundur. Selain itu, lanjutnya, sesuai isntruksi Ketum Partai Demokrat AHY, untuk mempertahankan komitmen KIM (Koalisi Indonesia Maju), setiap daerah harus melihat apakah ada calon dari Partai Gerindra yang di atas Partai Demokrat.

    Oleh sebab itu, saat ini Partai Demokrat melakukan komunikasi intensif dengan Partai Gerindra Jombang. “Sebenarnya kita melakukan komunikasi dengan semua partai. Tapi yang paling intensif dengan Partai Gerindra,” ujarnya.

    Gus Sentot berharap, koalisi yang dibangun demokrat di Jombang, selaras dengan koalisi di tingkat pusat dan provinsi. Yakni KIM (Koalisi Indonesia Maju). Sesai dengan harapan Ketua Umum Partai Demokrat dan Ketua Demokrat Jatim Emil Dardak, agar menciptakan situasi di Jatim yang kondusif dan linear.

    “Isunya seperti itu. Koalisinya linear dengan pusat. Jadi tarungnya lebih enak. Mulai Pilpres, Pilgub hingga Pilbup. Semisal di Jatim Bu Khofifah-Mas Emil didukung Gerindra dan Demokrat, demikian juga di Pilkada (Jombang),” ujar Gus Sentot.

    Partai Demokrat Jombang tidak bisa mengusung Cabup/Cawabup dalam Pilkada 2024. Pasalnya, hasil Pileg (Pemilu Legislatif) 2024, partai berlambang bintang mercy meraup enam kursi. Demokrat kurang empat kursi untuk bisa mengusung calon secara mandiri.

    Capaian fantastis justru ditunjukkan oleh Partai Gerindra Jombang. Partai ini perolehan suara meningkat 100 persen jika dibanding pemilu 2019. Pada pemilu 2019 Partai Gerindra Jombang meraup empat kursi, namun untuk pemilu tahun ini mendapatkan delapan kursi.

    Namun lagi-lagi, partai besutan Prabowo Subianto ini juga belum bisa mengusung cabup secara mandiri. Masih dibutuhkan dua kursi lagi. Sedangkan figur dari Partai Gerindra yang santer adalah Ketua AKD (Asosiasi Kepala Desa) Kabupaten Jombang Warsubi.

    Gambar Kepala Desa Mojokrapak Kecamatan Tembelang ini bertebaran di sejumlah titik strategis. Tentu saja, gambar itu menggunakan identitas Ketua AKD Jombang. Warsubi mengenakan baju batik dan berpeci hitam.

    Ketua DPD Partai Gerindra Jatim Anwar Sadad membernarkan bahwa saat ini sedang digagas koalisi di Jombang. Karena Partai Gerindra kurang dua kursi untuk bisa mengusung calon sendiri. Sadad hanya berharap Gerindra Jombang menjadi pioner atau kapten dalam koalisi di tingkat lokal itu.

    “Kolisinya tidak harus linear dengan pusat. Semuanya berjalan dinamis. Tidak bisa dipaksakan. Kalau sudah baik dengan Golkar dan Demokrat, itu oke saja. Kalau dinamika lokal tidak mungkin ditempuh ya tidak usah dipaksakan,” ujar Gus Sadad ketika ditemui di tempat yang sama. [suf]

  • Ketua Projo Jatim Masuk Bursa Cawagub 2024 Versi ARCI

    Ketua Projo Jatim Masuk Bursa Cawagub 2024 Versi ARCI

    Surabaya (beritajatim.com) – Accurate Research And Consulting Indonesia (ARCI) merilis peta terbaru elektabilitas sejumlah nama yang masuk bursa cawagub di Pilgub Jatim 2024. Salah satu nama yang masuk adalah Ketua Pro-Jokowi (Projo) Jatim, Bayu Airlangga.

    Direktur ARCI, Baihaki Sirajt menyebut nama yang masuk bursa cawagub Jatim dengan elektabilitas tertinggi ialah Emil Elestianto Dardak (dalam simulasi 7 nama tertutup).

    “Emil tertinggi di antara nama-nama lain yang masuk bursa Cawagub Jatim 2024,” kata Baihaki, Kamis (28/3/2024).

    Dalam survei ARCI, elektabilitas Emil di angka 35,4 persen sebagai Cawagub Jatim 2024. Disusul Bupati Sumenep Ahmad Fauzi 19,2 persen, Bupati Bojonegoro 2018-2023 Anna Mu’awanah 13,7 persen.

    Kemudian, ada nama Menpan RB Azwar Anas 12,3 persen, Mantan Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono 7,4 persen, Sri Rahayu (Anggota DPR RI PDIP) 5,7 persen, dan Ketua DPD Pro Jokowi (Projo) Jatim Bayu Airlangga 4,2 persen.

    Baihaki menyebut cawagub paling ideal untuk Khofifah di Pilgub Jatim 2024 ialah Emil Dardak. Namun, jika Emil menjadi menteri maka ada sejumlah nama yang berpotensi sebagai wakil Khofifah mulai Fauzi hingga Bayu Airlangga.

    “Achmad Fauzi berhasil memimpin Sumenep dan bisa mengentaskan kemiskinan di wilayah tersebut,” tambahnya.

    Lalu, kata Baihaki, Khofifah jika membutuhkan sosok muda dan energik bisa memilih Ketua Projo Jatim Bayu Airlangga sebagai Cawagub Jatim.

    “Bayu kita tahu sebagai Ketua Projo Jatim juga memberi sumbangsih dalam pemenangan Prabowo-Gibran di wilayah Mataraman. Bayu sosok muda, jika Khofifah membutuhkan wakil muda dan energik, Bayu Airlangga tersedia,” jelasnya.

    “Apalagi, di belakang Bayu ada sosok Pakde Karwo. Saya kira Bayu bisa jadi alternatif yang bisa diterima semua partai pengusung Khofifah. Namun, kita semua harus menunggu dulu ke mana Emil akan berlabuh untuk karir politiknya ke depan, tetap wagub atau memilih menteri,” tandas Baihaki.

    Survei ARCI dilakukan pada 15-23 Maret 2024 dengan jumlah 1.200 responden. Survei ARCI menggunakan metode stratified multistage random sampling.

    Survei ARCI memiliki margin of error di angka 2,8 persen dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. Sebanyak 25 persen kuisioner dilakukan quality control. [tok/beq]

  • 6 Tokoh Ini Masuk Top of Mind Cagub Jatim 2024, Khofifah Masih Nomor Wahid

    6 Tokoh Ini Masuk Top of Mind Cagub Jatim 2024, Khofifah Masih Nomor Wahid

    Surabaya (beritajatim.com) – Lembaga survei Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI) merilis hasil temuan terbarunya tentang peta Pilgub Jatim 2024 yang mengerucut pada beberapa tokoh penting.

    Dalam skema pertanyaan terbuka, kandidat calon gubernur yang dipilih secara spontan, ada nama Khofifah Indar Parawansa di posisi pertama dengan angka 39,2 persen, dan disusul Emil Elestianto Dardak 16,7 persen.

    Posisi ketiga, ada Ketua DPD Gerindra Jatim, Anwar Sadad 9,5 persen, keempat Tri Rismaharini 9,4 persen, kelima Ketua DPD Golkar Jatim Sarmuji 8,2 persen dan posisi keenam ada Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo 7,8 persen.

    “Responden yang tidak menjawab atau menyembunyikan pilihannya masih cukup tinggi, yakni 9,2 persen,” kata Direktur ARCI Baihaki Sirajt di Hotel Elmi Surabaya, Rabu (27/3/2024) petang.

    Diketahui, Fauzi merupakan Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sumenep. Fauzi menjadi satu-satunya Cagub Top Of Mind di tingkat kabupaten yang berjajar dengan ketua partai tingkat provinsi.

    Baihaki menjelaskan, meski Khofifah-Emil unggul teratas, sederet tokoh tersebut memiliki kesempatan dan peluang yang sama.

    “Semuanya masih dinamis, bisa jadi jika Mas Emil jadi menteri, itu akan mengubah peta untuk cawagubnya,” jelasnya.

    Pada survei kali ini, juga memotret popularitas nama yang digadang menjadi cagub Jatim 2024, Khofifah kembali tertinggi yakni 98,7 persen, disusul Abdul Muhaimin Iskandar 98,6 persen, Emil Dardak 91,6 persen, Risma 78,5 persen, Anwar Sadad 76,9 persen, Sarmuji 71,5 persen, Ahmad Fauzi 57,7 persen.

    Seperti diketahui, survei ARCI dilakukan pada 15-23 Maret 2024 dengan jumlah 1.200 responden. Survei ARCI menggunakan metode stratified multistage random sampling.

    Survei ARCI memiliki margin of error di angka 2,8% dengan tingkat kepercayaan sebesar 95%. Sebanyak 25% kuesioner dilakukan quality control. (tok/ian)