Tag: Elon Musk

  • Starlink Langsung Nyambung ke HP, Pengguna iPhone Duluan

    Starlink Langsung Nyambung ke HP, Pengguna iPhone Duluan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Layanan internet berbasis satelit Starlink milik Elon Musk makin kencang mendorong adopsi fitur direct-to-cell yang memungkinkan sambungan langsung ke HP konsumen.

    Fitur yang kontroversial ini resmi diumumkan pada November 2024 lalu melalui situs resmi Starlink. Ada beberapa operator lokal di tiap negara yang sudah diajak kerja sama.

    Indonesia tak kebagian, sebab pemerintah dengan tegas melarang fitur tersebut beroperasi di Tanah Air. Starlink memang tak memegang lisensi untuk menggelar direct-to-cell di Indonesia, melainkan hanya terbatas pada ISP dan Jartup Vsat.

    Di Amerika Serikat (AS), semua pengguna iPhone sekarang sudah memenuhi syarat untuk menguji kemampuan direct-to-cell Starlink, menurut T-Mobile yang merupakan mitra operator Starlink di AS.

    T-Mobile dan SpaceX yang menaungi Starlink sedang menguji jaringan direct-to-cell setelah mengantongi persetujuan dari Komisi Komunikasi Federal (FCC).

    Uji coba ini menawarkan ‘teks melalui satelit’, sementara fitur suara dan data akan ditambahkan selanjutnya, menurut situs web T-Mobile, dikutip dari Reuters, Rabu (29/1/2025).

    Sebelumnya, direct-to-cell Starlink sempat menuai kontroversi, utamanya dari penyelenggara jaringan seluler untuk perangkat mobile. Ditakutkan, fitur itu akan ‘membunuh’ eksistensi bisnis operator seluler.

    Komisi Komunikasi Federal (FCC) sudah pernah memberikan izin sementara kepada Starlink untuk mengaktifkan fitur direct-to-cell di wilayah ASyang terhantam badai Helene pada Oktober 2024.

    Selain itu, izin sementara tersebut juga sekaligus menguji coba kemampuan internet Starlink direct-to-cell. Lalu pada November 2024, izin permanen sudah dikantongi Musk, dengan menggandeng mitra operator seluler di beberapa negara awal.

    Pengumuman di laman Starlink untuk fitur direct-to-cell terjadi tak lama pasca Donald Trump dinyatakan menang dalam Pilpres AS. Banyak pihak yang memprediksi izin-izin dan masalah-masalah yang dialami beberapa perusahaan Musk akan mudah teratasi karena kedekatan miliarder tersebut dengan Trump yang kini resmi menjabat Presiden AS ke-47.

    (fab/fab)

  • Elon Musk Gandeng Visa untuk Jadikan X Raksasa Keuangan Digital

    Elon Musk Gandeng Visa untuk Jadikan X Raksasa Keuangan Digital

    Jakarta, Beritasatu.com – Platform media sosial X, yang dimiliki oleh Elon Musk, resmi bermitra dengan Visa untuk menghadirkan layanan keuangan bernama X Money. Kemitraan ini memungkinkan pengguna melakukan transfer uang dengan lebih mudah melalui platform tersebut.

    Melansir TechCrunch, Rabu (29/1/2025), X akan memanfaatkan Visa Direct, yaitu layanan transfer uang real-time dan berbagai fitur, seperti menyimpan dana dalam dompet digital X Money, menghubungkan kartu debit pengguna untuk pembayaran, serta menarik saldo kembali ke rekening bank mereka.

    CEO X Linda Yaccarino mengatakan, kerja sama dengan Visa ini sebagai langkah awal dari serangkaian inovasi yang akan diperkenalkan terkait X Money sepanjang tahun ini.

    “Ini adalah pencapaian baru untuk aplikasi serbaguna kami. Visa menjadi mitra pertama untuk akun X Money, yang dijadwalkan meluncur akhir tahun ini,” tulis Linda.

    Sejak mengakuisisi platform yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, Elon Musk telah mengungkapkan ambisinya untuk menjadikan X sebagai ekosistem keuangan yang komprehensif.

    Ia membayangkan X dapat digunakan untuk memberi tip kepada kreator konten serta menawarkan keuntungan bagi saldo yang disimpan dalam sistem X.

    Untuk mewujudkan visi tersebut, X telah memperoleh lisensi transfer uang di lebih dari 40 negara bagian di Amerika Serikat (AS) melalui anak perusahaannya, X Payments.

    Selain itu, beberapa peneliti aplikasi menemukan jejak kode yang mengindikasikan X Money akan berfungsi sebagai dompet digital, memungkinkan pengguna menyimpan dan mentransfer dana dengan mudah di dalam platform.

    Namun, menurut peneliti aplikasi Nima Owji, saat peluncuran awal, X Money kemungkinan tidak akan tersedia di seluruh negara bagian AS.

  • Kecepatan Transmisi Data Luar Angkasa Satelit Chang Guang Ungguli Starlink Elon Musk

    Kecepatan Transmisi Data Luar Angkasa Satelit Chang Guang Ungguli Starlink Elon Musk

    Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan China Chang Guang Satellite Co berhasil memecahkan rekor kecepatan transmisi data sebesar 100 Gbps menggunakan laser, melampui pencapain Starlink milik Elon Musk dalam hal pengiriman data satelit ke Bumi.

    Melansir dari all-about-industries.com, terobosan teknologi ini membuka peluang bagi berbagai peningkatan infrastruktur luar angkasa, termasuk dalam bidang penginderaan jarak jauh terhadap permukaan Bumi, navigasi, serta komunikasi seluler dengan teknologi 6G. 

    Pada akhir Desember 2024, Chang Guang berhasil mentransmisikan data dengan kecepatan 100 Gbps dari salah satu satelitnya. Capaian ini disampaikan oleh surat kabar Lianhe Zaobao di Singapura serta media pemerintah China.

    Dengan kecepatan ini, 100 film berdurasi penuh berhasil dikirim dari luar angkasa ke Bumi dalam waktu 1 detik, menurut salah satu laporan. Saat ini, Chang Guang mengoperasikan 117 satelit untuk keperluan penginderaan jauh.

    Sementara itu, Starlink milik Elon Musk telah memperkenalkan sistem komunikasi antar-satelit, tetapi hingga kini belum menerapkan teknologi komunikasi laser antara satelit dan Bumi.

    “Meskipun Starlink telah memperkenalkan sistem komunikasi antar-satelit, mereka belum menginstal komunikasi laser dari satelit ke Bumi,” kata Kepala Stasiun Darat Chang Guang, Wang Hanghang seperti dikutip Rabu (29/1/2025). 

    Chang Guang berencana melengkapi seluruh 117 satelit penginderaannya dengan teknologi laser baru ini guna meningkatkan efisiensi transmisi data. Pada tahun 2027, jumlah satelit yang akan menggunakan teknologi ini diperkirakan akan meningkat menjadi 300 satelit.

    “Kami percaya mereka [Starlink] mungkin memiliki teknologinya, tetapi kami telah lebih dulu memulai pemasangan secara besar-besaran,” kata Wang.

    Menurut South China Morning Post, sistem laser ini akan menjadi fondasi baru bagi pengembangan dan operasional infrastruktur satelit China, termasuk dalam navigasi, internet 6G, dan penginderaan jarak jauh.

    Seperti kebanyakan teknologi satelit, sistem ini bersifat “dual-use”, yang berarti dapat digunakan untuk keperluan sipil maupun militer.

    Namun, keberhasilan Chang Guang juga menuai kontroversi. Pada Juni lalu, Uni Eropa menjatuhkan sanksi terhadap perusahaan ini atas dugaan penyediaan citra satelit kepada kelompok tentara bayaran Wagner di Rusia, menurut laporan Lianhe Zaobao.

    Kendati demikian, Chang Guang berhasil mengungguli sejumlah lembaga dan perusahaan swasta ihwal persaingan satelit di luar angkasa.

    NASA dan MIT telah mencapai kecepatan 200 Gbps dalam uji coba sistem TeraByte Infrared Delivery System (TBIRD). Prancis juga tengah melakukan penelitian serupa.

  • Sstt.. Trump Bocorkan Raksasa AS Ini Bakal Akuisisi TikTok

    Sstt.. Trump Bocorkan Raksasa AS Ini Bakal Akuisisi TikTok

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengungkapkan raksasa teknologi Microsoft membuka pembicaraan untuk mengakuisisi TikTok, pada Senin kemarin (27/1/2025). Ini menambah jajaran peminat pembeli layanan video hosting berdurasi pendek asal China ini.

    Trump mengatakan bahwa ia ingin melihat perang penawaran yang terjadi atas TikTok. Meski Microsoft belum mau berkomentar seperti yang diminta Reuters, maupun TikTok dan ByteDance perusahaan teknologi China yang perusahaan induk TikTok, karena di luar jam kerja reguler.

    TikTok, yang memiliki sekitar 170 juta pengguna di Amerika Serikat, sempat dimatikan sesaat sebelum undang-undang mengharuskan pemiliknya di China, yakni ByteDance untuk menjualnya kepada AS demi alasan keamanan nasional atau menghadapi larangan mulai 19 Januari lalu.

    Diketahui, Trump setelah menjabat pada 20 Januari 2025, telah menandatangani perintah eksekutif yang berupaya menunda penegakan hukum selama 75 hari.

    Trump mengatakan, ia sedang melakukan pembicaraan dengan banyak orang mengenai pembelian TikTok dan mengambil keputusan masa depan aplikasi itu dalam 30 hari.

    Presiden AS sebelumnya mengatakan bahwa dia terbuka bagi miliarder Elon Musk untuk membeli aplikasi media sosial. Namun Musk belum mengomentari tawaran Trump secara terbuka.

    Microsoft juga pernah menawar Tiktok pada tahun 2020 lalu, namun gagal setelah Trump meninggalkan jabatannya sebagai Presiden.

    CEO Microsoft Satya Nadella menyebut kesepakatan itu sebagai “hal teraneh yang pernah saya kerjakan.” Pemerintah AS memiliki “seperangkat persyaratan tertentu dan kemudian persyaratan tersebut hilang begitu saja,” katanya pada tahun 2021.

    Berikut deretan pihak yang sudah menyatakan minat membeli TikTok :

    1. Jimmy Donaldson atau MrBeast

    Salah satu yang paling mencuri perhatian adalah Jimmy Donaldson, yang dikenal sebagai MrBeast. Dalam sebuah unggahan TikTok, Donaldson menyampaikan kegembiraannya atas kemungkinan menjadi pemilik TikTok.

    “Saya mungkin akan menjadi CEO baru kalian! Saya sangat gembira!” kata Donaldson dari jet pribadinya, dikutip dari BBC, Selasa (28/1/2025).

    Ia bahkan menjanjikan hadiah sebesar US$10.000 atau setara Rp162 juta (asumsi kurs Rp16.217/US$) kepada lima pengikut barunya secara acak. Unggahan tersebut langsung viral, ditonton lebih dari 73 juta kali dalam waktu singkat.

    2. Elon Musk

    Orang terkaya di dunia ini dikabarkan sedang mempertimbangkan untuk membeli TikTok. Bloomberg melaporkan bahwa China bahkan mungkin mendukung langkah ini. Dalam sebuah unggahan di platform X, Musk menyebut situasi saat ini, di mana TikTok diizinkan beroperasi di AS sementara X tidak diizinkan di China, sebagai sesuatu yang “tidak seimbang.” Ia juga menyatakan bahwa perubahan perlu dilakukan.

    Pada konferensi pers hari Selasa, Trump ditanya oleh seorang reporter apakah dia terbuka jika Musk membeli platform tersebut. “Ya, saya akan membelinya jika dia mau,” jawab Presiden Trump.

    3. Larry Ellison

    Kendati demikian, Trump juga ternyata membuka peluang bagi Larry Ellison. Pendiri dan ketua Oracle ini juga menjadi salah satu kandidat pembeli. Oracle telah lama bekerja sama dengan TikTok sebagai penyedia server utama yang mengelola banyak pusat data aplikasi tersebut. Sebagai pendukung lama Trump, Ellison dianggap sebagai kandidat yang memiliki peluang besar untuk mendapatkan restu politik.

    “Saya ingin Larry membelinya juga,” imbuh Trump.

    4. Frank McCourt

    Investor miliarder ini menawarkan visi yang berbeda untuk TikTok. Melalui Project Liberty Institute yang ia dirikan, McCourt ingin TikTok beroperasi tanpa algoritma bawaan ByteDance. Ia berpendapat bahwa algoritma TikTok terlalu fokus pada pengumpulan data pengguna, sesuatu yang ia kritik tajam.

    McCourt mengatakan kepada CNBC minggu ini bahwa Project Liberty “tidak tertarik pada algoritma atau teknologi China” meskipun ia mengakui platform tersebut “kurang bernilai” tanpanya. Meskipun ada banyak calon pembeli, pada akhirnya, Presiden Trump lah yang tetap memiliki peran utama dalam memilih pembeli TikTok di AS.

    “Pemenangnya akan orang yang kemungkinan besar bersimpati secara politik kepada Presiden Donald Trump,” kata Anupam Chander, seorang profesor hukum di Universitas Georgetown.

    Prof Chander mengatakan, model kepemilikan bersama 50-50 tidak sesuai dengan persyaratan undang-undang, yang mungkin mendorong Trump untuk menekan Kongres agar merevisi undang-undang tersebut.

    Untuk saat ini, masa depan platform tersebut masih belum jelas. Profesor Chander mengatakan pemerintahan Biden melakukan “kesalahan yang tidak dipaksakan” dengan membiarkan undang-undang tersebut memberikan presiden kendali yang sangat besar atas siapa yang memiliki TikTok.

    “Itu adalah ide yang buruk untuk menempatkan masa depan platform informasi besar-besaran ke dalam pusaran politik ini,” kata Prof Chander.

    (wia)

  • PM Prancis Bayrou Sebut Elon Musk Ancaman Bagi Demokrasi

    PM Prancis Bayrou Sebut Elon Musk Ancaman Bagi Demokrasi

    Jakarta

    Perdana Menteri Prancis Francois Bayrou mengatakan Elon Musk selaku miliarder pemilik jaringan media sosial X dan sekutu dekat Presiden AS Donald Trump, menimbulkan ancaman bagi demokrasi. Menurutnya mestinya uang tidak memberikan hak untuk mengatur nurani.

    “Elon Musk menciptakan ancaman bagi demokrasi,” kata Bayrou dalam sebuah wawancara TV lokal, dilansir Reuters, Selasa (28/1/2025).

    “Uang seharusnya tidak memberikan hak untuk mengatur hati nurani,” sambungnya.

    Pernyataan Bayrou mengenai Elon Musk muncul pada minggu lalu usai ia memperingatkan bahwa Prancis dan Eropa secara keseluruhan harus menentang Trump dan kebijakannya, atau berisiko “didominasi … dihancurkan … dipinggirkan,” tutur Bayrou.

    Diketahui Musk sebagai CEO Tesla dan orang terkaya di dunia, telah menunjukkan keinginan untuk mempertimbangkan isu-isu politik asing. Ia telah mendukung partai anti-imigrasi Jerman menjelang pemilihan umum yang dijadwalkan pada bulan Februari, dan telah berulang kali mengomentari politik Inggris, menuntut Perdana Menteri Keir Starmer mengundurkan diri.

    Lihat juga Video: Macron Tunjuk Francois Bayrou Sebagai PM Baru Prancis

    (yld/gbr)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Teka-Teki TikTok Bakal Dijual Terungkap, Jadi Rebutan 3 Miliarder Ini

    Teka-Teki TikTok Bakal Dijual Terungkap, Jadi Rebutan 3 Miliarder Ini

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Drama seputar masa depan TikTok terus berlanjut, dengan munculnya beberapa nama besar yang menyatakan minat untuk membeli platform media sosial yang sangat populer ini. Salah satu yang paling mencuri perhatian adalah Jimmy Donaldson, yang dikenal sebagai MrBeast. Dalam sebuah unggahan TikTok, Donaldson menyampaikan kegembiraannya atas kemungkinan menjadi pemilik TikTok.

    “Saya mungkin akan menjadi CEO baru kalian! Saya sangat gembira!” kata Donaldson dari jet pribadinya, dikutip dari BBC, Selasa (28/1/2025).

    Ia bahkan menjanjikan hadiah sebesar US$10.000 atau setara Rp162 juta (asumsi kurs Rp16.217/US$) kepada lima pengikut barunya secara acak. Unggahan tersebut langsung viral, ditonton lebih dari 73 juta kali dalam waktu singkat.

    Namun, Donaldson bukan satu-satunya pelamar. TikTok menjadi rebutan para miliarder dan perusahaan besar setelah pemerintah Amerika Serikat (AS) menuntut ByteDance, perusahaan induk TikTok yang berbasis di China, untuk menjual platform tersebut sebelum 19 Januari 2025. Kegagalan untuk memenuhi tuntutan ini bisa berujung pada larangan operasional TikTok di AS.

    Pemerintah AS, baik di bawah Donald Trump maupun Joe Biden, menyuarakan kekhawatiran tentang hubungan TikTok dengan pemerintah China. Isu keamanan nasional menjadi alasan utama di balik tuntutan penjualan. Bahkan, Trump sebelumnya sempat menandatangani perintah eksekutif yang memberikan TikTok waktu 75 hari untuk menemukan pembeli baru.

    “Saya ingin Amerika Serikat memiliki kepemilikan sebesar 50%,” kata Presiden AS, Trump dalam sebuah postingan Truth Social pada hari Minggu.

    “Dengan melakukan ini, kita menyelamatkan TikTok, menjaganya di tangan yang tepat, dan memungkinkannya untuk tetap bertahan,” sambungnya.

    Para Kandidat Pembeli TikTok

    Berdasarkan laporan Bloomberg awal bulan ini, di antara sejumlah calon pembeli, tiga nama besar muncul sebagai pesaing utama:

    1. Elon Musk

    Orang terkaya di dunia ini dikabarkan sedang mempertimbangkan untuk membeli TikTok. Bloomberg melaporkan bahwa China bahkan mungkin mendukung langkah ini. Dalam sebuah unggahan di platform X, Musk menyebut situasi saat ini, di mana TikTok diizinkan beroperasi di AS sementara X tidak diizinkan di China, sebagai sesuatu yang “tidak seimbang.” Ia juga menyatakan bahwa perubahan perlu dilakukan.

    Pada konferensi pers hari Selasa, Trump ditanya oleh seorang reporter apakah dia terbuka jika Musk membeli platform tersebut. “Ya, saya akan membelinya jika dia mau,” jawab Presiden Trump.

    Foto: TikTok. (REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo)
    TikTok. (REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo)

    2. Larry Ellison

    Kendati demikian, Trump juga ternyata membuka peluang bagi Larry Ellison. Pendiri dan ketua Oracle ini juga menjadi salah satu kandidat pembeli. Oracle telah lama bekerja sama dengan TikTok sebagai penyedia server utama yang mengelola banyak pusat data aplikasi tersebut. Sebagai pendukung lama Trump, Ellison dianggap sebagai kandidat yang memiliki peluang besar untuk mendapatkan restu politik.

    “Saya ingin Larry membelinya juga,” imbuh Trump.

    3. Frank McCourt

    Investor miliarder ini menawarkan visi yang berbeda untuk TikTok. Melalui Project Liberty Institute yang ia dirikan, McCourt ingin TikTok beroperasi tanpa algoritma bawaan ByteDance. Ia berpendapat bahwa algoritma TikTok terlalu fokus pada pengumpulan data pengguna, sesuatu yang ia kritik tajam.

    McCourt mengatakan kepada CNBC minggu ini bahwa Project Liberty “tidak tertarik pada algoritma atau teknologi China” meskipun ia mengakui platform tersebut “kurang bernilai” tanpanya. Meskipun ada banyak calon pembeli, pada akhirnya, Presiden Trump lah yang tetap memiliki peran utama dalam memilih pembeli TikTok di AS.

    “Pemenangnya akan orang yang kemungkinan besar bersimpati secara politik kepada Presiden Donald Trump,” kata Anupam Chander, seorang profesor hukum di Universitas Georgetown.

    Prof Chander mengatakan, model kepemilikan bersama 50-50 tidak sesuai dengan persyaratan undang-undang, yang mungkin mendorong Trump untuk menekan Kongres agar merevisi undang-undang tersebut.

    Untuk saat ini, masa depan platform tersebut masih belum jelas. Profesor Chander mengatakan pemerintahan Biden melakukan “kesalahan yang tidak dipaksakan” dengan membiarkan undang-undang tersebut memberikan presiden kendali yang sangat besar atas siapa yang memiliki TikTok.

    “Itu adalah ide yang buruk untuk menempatkan masa depan platform informasi besar-besaran ke dalam pusaran politik ini,” kata Prof Chander.

    (wur)

  • Meta Segera Pasang Iklan di Threads Demi Raup Cuan – Page 3

    Meta Segera Pasang Iklan di Threads Demi Raup Cuan – Page 3

    Langkah Meta untuk memonetisasi Threads ini tampaknya dilakukan di waktu yang tepat, seiring adanya pergeseran di bisnis media sosial.

    Dalam hal ini, TikTok belum lama ini menghadapi kemungkinan pelarangan di AS. Sementara, kepemimpinan Elon Musk di X alias Twitter pun tengah disorot oleh para pengiklan.

    Banyak pihak yang merasa tak senang dengan moderasi konten di X sekaligus berbagai kebijakannya.

    Langkah Meta untuk segera memonetisasi Threads ini pun dapat pujian dari bekas petinggi X, yang kini pendiri perusahaan Neuemotion, Ted Harrison.

    “Meta mengambil langkah cerdas. Mereka merespon pengiklan dan pengguna yang mencari alternatif kestabilan,” tutur Harrison.

  • Elon Musk Kirim Email ke Karyawan: X Belum Untung dan Pertumbuhan Stagnan – Page 3

    Elon Musk Kirim Email ke Karyawan: X Belum Untung dan Pertumbuhan Stagnan – Page 3

    Musk kemudian menggigit bibir bawahnya, menepuk tangan kanannya di dada, dengan jari-jari terbuka lebar.

    Setelah itu, dia mengulurkan tangan kanannya ke luar dengan sudut ke atas, telapak tangan menghadap ke bawah dan jari-jari rapat. Lalu, dia berbalik dan membuat gestur yang sama kepada kerumunan di belakangnya.

    “Hati saya bersama kalian. Terima kasih kepada kalian, masa depan peradaban sudah terjamin,” katanya saat menyelesaikan gesturnya.

    Gestur tersebut segera menarik perhatian banyak orang di media sosial.

    “Apakah Elon Musk melakukan sieg heil di pelantikan Trump?” tanya Jerusalem Post.

    Sieg heil adalah frasa dalam bahasa Jerman yang berarti “Salam kemenangan” atau “Kemenangan untuk (pemimpin)”. Frasa ini menjadi terkenal sebagai salam Nazi yang digunakan oleh para pendukung Partai Nazi di bawah kepemimpinan Adolf Hitler pada era Perang Dunia II.

  • PM Prancis Bayrou Sebut Elon Musk Ancaman Bagi Demokrasi

    Elon Musk Pidato di Depan Ribuan Pendukung Partai Berbahaya Jerman

    Jakarta

    Elon Musk menyampaikan pidato kejutan pada peluncuran kampanye partai Alternative for Germany (AfD), saat ribuan orang berkumpul di seluruh negeri untuk memprotes kebangkitan partai sayap kanan yang diduga neo Nazi tersebut.

    Musk, yang bicara di video langsung, disambut sorak sorai sekitar 4.500 pendukung AfD yang berkumpul di sebuah aula di kota Halle, Jerman timur. Saat bicara dengan pemimpin partai Alice Weidel, kandidat kanselir AfD, Musk menegaskan kembali keyakinannya AfD adalah harapan terbaik Jerman dalam pemilu 23 Februari.

    Jerman menggelar pemilu dadakan setelah Kanselir Olaf Scholz kalah dalam mosi tidak percaya dan koalisi pemerintahannya runtuh. AfD menuai popularitas dan baru-baru ini jadi partai sayap kanan pertama yang menang pemilihan negara bagian di Jerman sejak era Nazi dan tampil baik dalam jajak pendapat.

    Pada saat yang sama, partai tersebut dikritik karena sikap anti imigrannya yang keras. Semua partai politik arus utama Jerman mengatakan bahwa mereka tidak akan bekerja sama dengan AfD.

    Musk, sekutu dekat Presiden AS Donald Trump, menekankan pentingnya orang-orang merasa bangga dengan Jerman dan menjadi orang Jerman. Bahkan ia tampaknya menyarankan orang Jerman segera move on dari Nazi.

    Elon dengan wajahnya tersenyum diproyeksikan ke layar besar, mengatakan ke kerumunan yang bersorak bahwa anak-anak tak boleh merasa bersalah atas dosa orang tua, apalagi kakek buyut mereka. “Jangan terlalu banyak fokus pada rasa bersalah di masa lalu dan kita perlu melangkah lebih jauh dari itu,” tambahnya yang dikutip detikINET dari Guardian.

    “Saya sangat gembira untuk AfD, saya pikir Anda benar-benar harapan terbaik bagi perjuangan Jerman untuk masa depan yang hebat bagi Jerman,” katanya kepada para penonton. Weidel berterima kasih kepadanya dan meminta para pendukungnya untuk membuat Jerman kembali hebat.

    Awal bulan ini, Musk menjamu Weidel dalam sebuah wawancara di X, yang menimbulkan kekhawatiran tentang campur tangannya yang terlalu dalam pada pemilu Jerman.

    Sementara itu, puluhan ribu warga Jerman berunjuk rasa di Berlin dan kota-kota lain pada terhadap partai sayap kanan tersebut. Di kota Cologne, Jerman barat, polisi memperkirakan kerumunan sebanyak 40.000 orang berdemonstrasi. Sekitar 35.000 pengunjuk rasa juga berkumpul di Gerbang Brandenburg yang ikonik di Berlin.

    (fyk/fyk)

  • Ilmuwan NASA Temukan Cara Pergi ke Planet Mars

    Ilmuwan NASA Temukan Cara Pergi ke Planet Mars

    Jakarta, CNBC Indonesia – NASA menemukan cara untuk bisa terbang lebih cepat menuju Mars. Dalam temuannya, lembaga tersebut bekerja sama dengan General Atomics Electromagnetic Systems (GA-EMS) mengumumkan berhasil menguji coba bahan bakar reaktor propulsi termal nuklir (NTP).

    Kantor Energi Nuklir AS menjelaskan sistem NTP akan bekerja dengan memompa propelan cair yang kemungkinan besar adalah hidrogen lewat inti reaktor. Di sana, atom uranium akan terbelah dan melepaskan panas melalui fisi.

    Proses itu akan mengubah menjadi gas dan diekspansi melalui nosel untuk menjadi daya dorong. Bahan bakar baru ini bisa jauh lebih efisien dan lebih cepat.

    Dalam pengujian di fasilitas Compact Fuel Element Environmental test (CFEET), NASA mencoba dengan kondisi yang ekstrem di luar angkasa. Bahan bakar mengalami siklus termal cepat pada lingkungan dengan hidrogen lebih dari 2.727 derajat celcius.

    Waktu tempuh untuk misi manusia menuju ke Mars diperkirakan mencapai 6 bulan. Dengan temuan baru NASA bisa dipangkas hanya 45 hari saja, dikutip dari Daily Galaxy, Minggu (26/1/2025).

    Dengan jarak tempuh yang lebih cepat bisa mengurangi risiko pada perjalanan. Beberapa tantangan perjalanan yang terlalu lama ke Mars misalnya terkait paparan radiasi kosmik, potensi kerusakan peralatan, dan dukungan medis terbatas.

    “Hasil uji coba ini jadi tonggak penting untuk mendemonstrasikan desain bahan bakar yang sukses bagi reaktor NTP,” kata presiden GA-EMAS, Scott Forney.

    Meski pengujian berhasil, namun masih butuh penelitian dan pengembangan lebih lanjut untuk menyempurnakannya. Termasuk mengintegrasikannya pada misi luar angkasa di masa depan.

    Temuan baru ini bisa mewujudkan cita-cita presiden AS, Donald Trump untuk eksplorasi AS ke Mars. Dalam pidato pelantikannya dia menyinggung akan mengirimkan astronautnya ke Mars dan menancapkan bendera AS di planet tersebut.

    “Tidak ada negara seperti negara kita. Orang Amerika adalah penjelajah, pembangun, inovator, wirausahawan, dan pelopor,” kata Trump dikutip dari NPR.

    Elon Musk, yang ikut hadir dalam pelantikan, terlihat sumringah mendengar pernyataan Trump. CEO SpaceX yang juga punya cita-cita mengirimkan manusia ke Mars nampak tersenyum lebar dan mengacungkan jempol.

    (hsy/hsy)