Tag: Elon Musk

  • Donald Trump Ngaco Tikus Transgenik Dibilang Transgender, Ini Bedanya

    Donald Trump Ngaco Tikus Transgenik Dibilang Transgender, Ini Bedanya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Salah satu bagian dari pidato Presiden Donald Trump di hadapan Kongres Amerika Serikat menjadi bahan tertawaan. Pasalnya, Trump mengira riset menggunakan tikus transgenik sebagai penelitian untuk membuat tikus menjadi transgender.

    Dalam pidato di hadapan perwakilan rakyat AS, Trump memamerkan keberhasilan Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) yang dipimpin Elon Musk mengungkap belanja modal “ngaco” di pemerintahan Presiden Joe Biden. Satu yang menjadi sorotan Trump adalah belanja senilai US$ 8 juta untuk “menciptakan tikus transgender.”

    CNN International kemudian melakukan cek fakta atas pernyataan Trump berdasarkan siaran pers Gedung Putih yang membeberkan sederet penelitian dengan total anggaran US$ 8,3 juta tentang perawatan terkait gender.

    Fokus utama Trump sepertinya adalah sebuah laporan penelitian tentang “mekanisme peradangan untuk jenis kelamin tertentu yang dikendalikan oleh hormon.” Penelitian tersebut menerima dana federal senilai US$ 3 juta. Penelitian lain dalam daftar Gedung Putih adalah penelitian bernilai US$ 1,2 juta yang menggunakan tikus transgenik, bukan tikus transgender.

    DOGE yang dipimpin oleh Musk sepertinya tak sengaja memasukkan penelitian menggunakan tikus transgenik karena menggunakan kata “trans.” Tikus transgenik adalah tikus yang genomnya direkayasa untuk mempelajari fungsi gen tertentu atau untuk uji rekayasa genetik. 

    Tikus pertama yang direkayasa secara genetik diciptakan oleh Beatrice Mintz dan Rudolf Jaenisch pada 1974. Mereka menyisipkan DNA virus ke dalam embrio tikus.

    Baru-baru ini, Colossal Biscience menciptakan tikus transgenik berbulu mamut sebagai tahap pertama dalam ambisi “melahirkan” kembali gajah berbulu tersebut ke Bumi.

    Di sisi lain, transgender adalah istilah yang digunakan untuk menyebut orang yang mengidentifikasi dirinya dengan gender yang berbeda dari jenis kelamin mereka saat lahir. Pemerintahan Trump, termasuk DOGE, memang sangat anti terhadap kebijakan terkait transgender yang digolongkan sebagai aksi mendorong nilai keragaman, kesetaraan, dan inklusi di bawah pemerintahan Biden.

    (dem/dem)

  • Elon Musk Dikritik di Depan Umum, Ini Kata-kata Pedas Pendiri Apple

    Elon Musk Dikritik di Depan Umum, Ini Kata-kata Pedas Pendiri Apple

    Jakarta, CNBC Indonesia – Salah satu pendiri Apple, Steve Wozniak, menyampaikan kritik pedas untuk Elon Musk. Menurutnya, bos teknologi seperti Musk tidak seharusnya terjun ke dunia politik.

    Komentar ini diutarakan Wozniak saat berbicara di depan khalayak ramai dalam pameran developer Talent Arena yang diselenggarakan bersamaan dengan Mobile World Congress 2025 di Barcelona, Spanyol.

    Wozniak mengakui perusahaan teknologi sering melobi politisi. Namun, ia memandang bos teknologi yang terlibat langsung dengan pemerintah sebagai perkembangan yang mengkhawatirkan.

    “Saya pikir keterampilan yang dibutuhkan dalam dunia politik sangat berbeda dengan keterampilan yang dibutuhkan di perusahaan teknologi,” kata Wozniak dengan tegas, dikutip dari Forbes, Jumat (7/3/2025).

    Menurutnya, memang masuk akan menjalankan pemerintahan seperti bisnis. Kendati demikian, ia tak yakin Elon Musk bisa melakukannya dengan baik. 

    Pernyataan ini merujuk pada CEO Tesla yang kini memimpin Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) milik Presiden Trump.

    Ia juga menekankan perbedaan mendasar dalam pendekatan kepemimpinan.

    “Ketika Anda menjalankan bisnis, Anda mencari konsensus dan berbagi,” jelas Wozniak. “Jika separuh karyawan Anda merasa satu arah dan separuh lagi merasa sebaliknya, Anda bernegosiasi, Anda berkompromi.”

    Pendekatan kolaboratif ini, menurutnya, sangat kontras dengan apa yang ia anggap sebagai gaya Musk dalam menghapus semua masalah dan memulai sesuatu yang baru, sebuah strategi yang ia yakini tidak cocok untuk pemerintahan.

    Komentar Wozniak ini muncul di saat yang penting dalam hubungan antara Silicon Valley dan Washington.

    Batas-batas antara industri teknologi dan pemerintah makin kabur selama masa jabatan kedua pemerintahan Trump, dengan beberapa pemimpin teknologi mengambil peran formal dan informal di dalamnya.

    Yang paling menonjol, penunjukan Musk untuk mengepalai DOGE telah memberikan pengaruh yang belum pernah terjadi sebelumnya kepada orang terkaya di dunia ini atas pemerintah federal.

    Peter Thiel, salah satu pendiri PayPal dan investor awal Facebook, juga memiliki hubungan yang erat dengan pemerintahan.

    Tren ini menandai evolusi yang signifikan dari pendekatan lobi tradisional yang selama ini dilakukan oleh perusahaan-perusahaan teknologi.

    (fab/fab)

  • Detik Starship Milik Elon Musk Hancur Berkeping-keping Berjatuhan

    Detik Starship Milik Elon Musk Hancur Berkeping-keping Berjatuhan

    Namun, hal tersebut tidak terjadi. Beberapa dari enam mesin Raptor milik Ship mati menjelang akhir pendakian, dan wahana antariksa tersebut mulai jatuh. Kemudian, SpaceX kehilangan kontak dengan Ship sekitar sembilan menit dalam penerbangan, dan kemungkinan meledak di angkasa tak lama kemudian. SpaceX juga melakukan tangkapan sumpit Super Berat pada hari itu, dan kehilangan Ship pada titik yang sama dalam misi tersebut.(REUTERS/Joe Skipper)

  • 4 Bandara Lumpuh Total Gara-gara Elon Musk, Penumpang Pasrah

    4 Bandara Lumpuh Total Gara-gara Elon Musk, Penumpang Pasrah

    Jakarta, CNBC Indonesia – Lembaga Penerbangan Federal (FAA) memerintahkan pemberhentian penerbangan (ground stop) sementara di bandara Miami, Fort Lauderdale, Palm Beach dan Orlando, pada Kamis (6/3) waktu setempat.

    Pasalnya, banyaknya puing-puing ledakan roket Starship milik SpaceX yang dikhawatirkan membahayakan penumpang pesawat. Hal ini membuat banyak penerbangan terhambat dan penumpang harus rela jadwal keberangkatan tertunda.

    Starship jatuh dan meledak di luar angkasa pada Kamis (6/3), setelah beberapa menit berangkat dari Texas, Amerika Serikat (AS).

    Insiden ini menandai kegagalan kedua SpaceX secara berturut-turut untuk menyebarkan satelit tiruan di bawah program roket Mars milik Elon Musk.

    Beberapa video yang tersebar di media sosial menunjukkan puing-puing berapi yang tampak di langit wilayah selatan Florida dan Bahamas, setelah Starship hancur lebur di angkasa.

    “Tim kami segera mulai berkoordinasi dengan petugas keselamatan untuk menerapkan respons darurat yang telah direncanakan sebelumnya,” kata SpaceX dalam keterangan resminya.

    Dalam siaran langsung SpaceX, tampak mesin Starship mati dan membuat roket tersebut berputar tak terkendali. Sesaat kemudian, Starship meledak berkeping-keping.

    Lebih dari sebulan lalu, SpaceX juga gagal menerbangkan Starship ke-7 dan berakhir dengan ledakan. Kegagalan beruntun ini terjadi pada fase awal misi Mars.

    Padahal, dalam misi-misi sebelumnya, fase awal selalu mudah dilampaui SpaceX. Hal ini menunjukkan kemunduran serius bagi program yang ingin dipercepat Musk tahun ini.

    “Sayangnya, kecelakaan ini juga terjadi sebelumnya. Namun, sekarang kami sudah mendapat latihan lebih banyak,” kata juru bicara SpaceX Dan Huot, dikutip dari CNBC International, Jumat (7/3/2025).

    Ledakan ini kemungkinan dipicu sistem penghentian penerbangan otomatis milik SpaceX yang aktif ketika mendeteksi masalah pada roket. Pasalnya, Starship menunjukkan tanda-tanda malfungsi sebelum ledakan terjadi. Namun, kemungkinan ini belum bisa dikonfirmasi keabsahannya.

    Insiden Starship pada Januari lalu terjadi 8 menit setelah penerbangan. Roket tersebut meledak di luar angkasa, menghujani puing-puing di pulau-pulau Karibia dan menyebabkan kerusakan pada sebuah mobil di Kepulauan Turks dan Caicos.

    (fab/fab)

  • Pesawat SpaceX Meledak di Luar Angkasa, Picu Hujan Puing di Karibia

    Pesawat SpaceX Meledak di Luar Angkasa, Picu Hujan Puing di Karibia

    Texas

    Pesawat luar angkasa Starship buatan SpaceX meledak di luar angkasa hanya beberapa menit setelah diluncurkan dari Texas, Amerika Serikat (AS). Hancurnya pesawat SpaceX ini memicu hujan puing di area Karibia dan memaksa Otoritas Penerbangan Federal AS (FAA) menangguhkan lalu lintas udara di sebagian wilayah Florida.

    Ini menjadi kegagalan kedua secara berturut-turut yang dialami program roket ke Mars dari SpaceX yang dimiliki miliarder ternama Elon Musk, yang kini juga menjadi orang kepercayaan Presiden Donald Trump.

    Sejumlah video yang diunggah ke media sosial, seperti dilansir Reuters, Jumat (7/3/2025), menunjukkan puing-puing yang diselimuti kobaran api melesat di langit senja di dekat Florida bagian selatan dan Kepulauan Bahama pada Kamis (6/3) setelah pesawat Starship meledak dan hancur di luar angkasa.

    Menurut tayangan live stream SpaceX, ledakan itu terjadi tak lama setelah pesawat mulai berputar tak terkendali dengan bagian mesinnya terlepas.

    Kegagalan uji coba ke-8 untuk pesawat Starship ini terjadi lebih dari sebulan setelah uji coba ke-7 juga berakhir dengan ledakan. Insiden beruntun ini terjadi pada fase misi awal yang sebelumnya telah dengan mudah dilampaui oleh SpaceX, yang menjadi kemunduran untuk program yang ingin dipercepat Musk tahun ini.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {

    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;
    adSlot.innerHTML = “;

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’)
    .addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 45000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;
    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”;
    ads[currentAdIndex]();
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function (entries) {
    entries.forEach(function (entry) {
    if (entry.intersectionRatio > 0.1) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    } else {
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.1 });

    function checkVisibility() {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 45000);
    }
    } else {
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    }

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function () {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) {
    console.error(“❌ Elemen #ad-slot tidak ditemukan!”);
    return;
    }
    ads[currentAdIndex]();
    observer.observe(adSlot);
    });

    var mutationObserver = new MutationObserver(function (mutations) {
    mutations.forEach(function (mutation) {
    if (mutation.type === “childList”) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    });
    });

    mutationObserver.observe(document.getElementById(“ad-slot”), { childList: true, subtree: true });

    Sistem roket sepanjang 403 kaki atau 123 meter itu merupakan inti dari rencana Musk untuk mengirimkan manusia ke Mars segera setelah pergantian dekade.

    Imbas dari insiden itu, FAA sempat merilis perintah penghentian operasional di bandara Miami, Fort Lauderdale, Palm Beach dan Orlando karena “puing-puing peluncuran antariksa”.

    Disebutkan FAA bahwa pihak telah meluncurkan penyelidikan terhadap insiden tersebut.

    Roket itu lepas landas dari fasilitas roket SpaceX yang luas di Boca Chica, Texas, pada Kamis (6/3) sekitar pukul 18.30 waktu setempat. Roket pendorong tahap pertama Super Heavy berhasil terbang kembali ke Bumi sesuai rencana dan berhasil ditangkap di udara oleh derek SpaceX.

    Namun beberapa menit kemudian, tayangan live stream menunjukkan bagian atas pesawat Starship berputar di luar angkasa, sementara visualisasi mesin roket menunjukkan beberapa mesin mati. Menara kontrol SpaceX kemudian kehilangan kontak dengan pesawat itu.

    Belum diketahui secara jelas apakah ledakan itu disebabkan oleh sistem penghentian penerbangan otomatis SpaceX, yang terpicu saat ada sesuatu yang tidak beres pada roket. Pesawat Starship itu menunjukkan tanda-tanda kegagalan sebelum meledak.

    FAA yang meregulasi peluncuran roket swasta, mengatakan penyelidikan mereka akan mewajibkan SpaceX untuk memeriksa penyebab kegagalan dan mendapatkan persetujuan resmi dari FAA sebelum pesawat Starship bisa kembali diluncurkan.

  • Deretan Kebijakan Baru Trump Jadi Kado Istimewa untuk Putin

    Deretan Kebijakan Baru Trump Jadi Kado Istimewa untuk Putin

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Adu mulut Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Pemimpin Ukraina Volodymyr Zelensky dalam pertemuan di Ruang Oval, Gedung Putih, pekan lalu telah memberikan keuntungan bagi Presiden Rusia Vladimir Putin.

    AS, yang baru dipimpin oleh Trump selama beberapa bulan terakhir, telah berubah haluan dalam konflik antara Rusia dan Ukraina. Washington kini mulai terlihat mendukung Moskow.

    Putin dan sekutunya di media pemerintah bersukacita setelah pertengkaran publik antara Trump dan Zelensky, sementara juru bicara Kremlin bersorak bahwa kebijakan luar negeri Gedung Putih sekarang “sebagian besar sejalan dengan visi kami.”

    Pertikaian Trump di Ruang Oval dengan Zelensky mungkin merupakan titik terendah dalam serangkaian langkah yang telah diambil pemerintahan yang, menurut setidaknya beberapa analis geopolitik dan pakar Rusia, merupakan gambaran yang jelas tentang kapitulasi Amerika kepada Moskow.

    Berikut beberapa kebijakan Trump yang telah memberikan keuntungan tersendiri bagi Rusia, seperti dikutip Newsweek, Kamis (6/3/2025).

    Rusia Bersorak atas Pemotongan Dana USAID

    Perubahan hubungan tersebut dimulai segera setelah Trump menjabat, ketika Elon Musk dan Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) mulai membubarkan Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) secara sistematis.

    Trump dan Musk telah berulang kali menyebut USAID sebagai contoh pemborosan, penipuan, dan penyalahgunaan uang pajak Amerika. Sedikit lebih dari 1% dari total belanja federal pada tahun 2023 digunakan untuk bantuan luar negeri.

    Di antara inisiatif USAID adalah program yang dirancang untuk membantu Ukraina pulih dari serangan berulang Rusia yang ditargetkan terhadap jaringan listriknya.

    Moskow telah menggunakan Ukraina sebagai semacam tempat pengujian senjata siber selama lebih dari satu dekade, sebelum perang, dan dukungan AS sangat penting dalam menjaga jaringan energi Kyiv tetap beroperasi, yang berpotensi menyelamatkan jutaan warga sipil dari kematian akibat kedinginan di musim dingin yang keras.

    Departemen Luar Negeri AS diam-diam menutup inisiatif tersebut minggu lalu, menurut NBC News.

    Rusia menyambut baik pemotongan anggaran tersebut, dengan menyebut USAID, yang utamanya menyediakan makanan, obat-obatan, dan layanan lain untuk populasi miskin – dan dengan demikian bertindak sebagai proyeksi kekuatan lunak Amerika di seluruh dunia – sebagai “mesin untuk mencampuri urusan internasional … mekanisme untuk mengubah rezim, tatanan politik, struktur negara.”

    DOJ Membatalkan Gugus Tugas

    Trump juga menargetkan FBI dan CIA, dua badan intelijen dan kontraintelijen utama, untuk pemotongan besar-besaran. Di Departemen Kehakiman (DOJ), salah satu hal pertama yang dilakukan Jaksa Agung Pam Bondi setelah dikukuhkan adalah membubarkan Gugus Tugas Pengaruh Asing FBI, sebuah inisiatif era Joe Biden yang bertujuan untuk melawan pengaruh asing dalam pemilihan umum Amerika.

    Bondi juga mempersempit cakupan penegakan Undang-Undang Pendaftaran Agen Asing oleh DOJ, yang digunakan jaksa untuk mengejar pelobi asing yang tidak terdaftar, termasuk mantan ketua kampanye Trump, Paul Manafort. Trump mengampuni Manafort sesaat sebelum meninggalkan jabatannya untuk masa jabatan pertamanya.

    Dalam anugerah lain bagi Putin dan pasukan pro-Rusia, Bondi memutuskan untuk menutup KleptoCapture, unit pemerintah khusus yang diarahkan untuk menegakkan sanksi terhadap Rusia dan menyita aset oligarki Rusia.

    “Tak satupun dari tindakan ini dapat dianggap buruk bagi Rusia,” kata seorang pejabat Departemen Kehakiman, yang berbicara dengan syarat anonim.

    Di Perserikatan Bangsa-Bangsa, AS bergabung dengan Rusia, Korea Utara, dan Belarus dalam pemungutan suara menentang resolusi yang mengutuk invasi Moskow ke Ukraina pada tahun 2022.

    Pemungutan suara, yang dilakukan pada ulang tahun ketiga invasi tersebut, merupakan pertama kalinya sejak 1945 Washington berpihak pada Moskow dalam masalah keamanan Eropa di PBB.

    Hegseth Mencoret NATO dari Daftar Perundingan

    Sementara itu, selama kunjungan ke markas NATO bulan lalu, Menteri Pertahanan Pete Hegseth secara efektif menyingkirkan sisa pengaruh militer Ukraina terhadap Rusia dari meja perundingan. Ia mengatakan Ukraina bergabung dengan NATO bukanlah “hasil realistis dari penyelesaian yang dinegosiasikan.”

    Dalam pukulan lain bagi Kyiv, Hegseth mengatakan AS tidak akan mengerahkan pasukan ke Ukraina sebagai bagian dari jaminan keamanan, menambahkan bahwa pasukan penjaga perdamaian Eropa yang dikirim ke Ukraina harus dikerahkan sebagai bagian dari “misi non-NATO,” yang berarti Pasal 5, perjanjian pertahanan kolektif aliansi, tidak akan melindungi mereka.

    Kunjungan Hsgseth ke Eropa mengawali beberapa minggu yang penuh gejolak yang membawa perubahan terbesar dalam kebijakan Amerika sejak tatanan internasional berbasis aturan pasca-Perang Dunia II dibuat.

    Pada hari-hari berikutnya, Trump menelepon Putin untuk menegosiasikan gencatan senjata di Ukraina, yang secara efektif mengakhiri kebijakan AS untuk mengisolasi Rusia di panggung dunia.

    Di mata Ukraina, Trump secara efektif menyingkirkan Zelensky dari pembicaraan tentang masa depan negaranya, yang semakin memperburuk keadaan.

    (luc/luc)

  • Perintah Elon Musk Akhirnya Ditolak Mentah-mentah, Kok Bisa?

    Perintah Elon Musk Akhirnya Ditolak Mentah-mentah, Kok Bisa?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Upaya Elon Musk untuk mengacak-acak OpenAI tidak berhasil. Pengadilan Amerika Serikat (AS) menolak tuntutan untuk menunda transisi OpenAI yang hendak beralih ke model bisnis profit.

    Hakim Distrik AS, Yvinne Gonzales Rogers, mengatakan Musk tidak memiliki argumentasi yang kuat untuk meminta memblokir konversi OpenAI, dikutip dari Reuters, Kamis (6/3/2025).

    Meski begitu, tuntutan Musk tidak semuanya tertutup. Rogers masih membuka kesempatan menyelesaikan gugatan lewat persidangan jalur cepat dalam beberapa bulan lagi.

    Sebab, dia mengatakan ada kepentingan publik dalam masalah tersebut. Termasuk potensi kerugian jika perpindahan model bisnis OpenAI itu bertentangan dengan hukum yang ada.

    Elon Musk diketahui ikut mendirikan OpenAI pada 2015. Namun kemudian dia keluar dan terus menyerang perubahan perusahaan dari yang tadinya nirlaba menjadi profit.

    Baru-baru ini, ia menawar membeli OpenAI senilai US$97,4 miliar. Tawaran itu dilakukan lewat grup investor yang dipimpinnya sendiri.

    Marc Toberoff, yang mewakili Musk mengatakan penawaran itu untuk mengembalikan fokus OpenAI seperti sebelumnya.

    “Sudah saatnya OpenAI kembali menjadi kekuatan sumber terbuka yang berfokus pada keamanan untuk selamanya seperti dulu,” tulis Toberoff saat itu.

    Namun tawaran pembelian akhirnya ditolak oleh OpenAI. Pengacara perusahaan William Savitt mengatakan tawaran itu tidak sesuai dengan misi OpenAI.

    “Proposal tersebut, meskipun pertama kali diajukan, tidak sesuai dengan kepentingan terbaik misi OAI dan ditolak,” tulis Savitt kepada Toberoff. “Keputusan dewan OAI tentang masalah ini adalah bulat.”

    Chairman OpenAI Bret Taylor memastikan perusahaannya tidak untuk dijual. Dia juga menjelaskan perubahan yang terjadi pada perusahaannya dalam rangka pengembangan kecerdasan umum buatan.

    “Setiap potensi reorganisasi OpenAI akan memperkuat lembaga nirlaba kami dan misinya untuk memastikan AGI memberi manfaat bagi seluruh umat manusia,” tulisnya.

    CEO OpenAI Sam Altman juga menolak tawaran itu. Dalam unggahan di akun X, dia mengatakan akan membeli Twitter senilai dengan harga yang ditawarkan Musk untuk perusahaannya.

    (fab/fab)

  • Pengganti Starlink Siap Pancarkan Internet ke Ukraina

    Pengganti Starlink Siap Pancarkan Internet ke Ukraina

    Jakarta

    Selama ini, Ukraina mengandalkan akses internet dari satelit Starlink, yang dioperasikan perusahaan SpaceX milik Elon Musk. Namun seiring kekhawatiran akses Starlink bisa diputus sewaktu-waktu oleh Amerika Serikat, ada perusahaan lain yang siap menggantikan Starlink.

    Eutelsat, operator satelit asal Prancis yang memiliki OneWeb, pesaing Starlink, sedang bernegosiasi dengan pemerintah-pemerintah di Eropa untuk mengembangkan koneksi internet di Ukraina.

    Dikutip detikINET dari Yahoo News, perusahaan itu menyatakan perangkatnya sudah siap dengan peralatan untuk dikerahkan dengan cepat ke Ukraina dan mendukung misi serta infrastruktur di negara itu.

    “Kami berdiskusi dengan Uni Eropa tentang bagaimana meningkatkan upaya di Ukraina,” cetus juru bicara perusahaan. Eutelsat pun dinilai akan menggantikan Starlink jika benar AS menghentikan dukungan internet ke Ukraina.

    Kekhawatiran atas Starlink meningkat setelah AS menghentikan bantuan militer ke Ukraina pada 3 Maret. Ukraina sangat bergantung pada Starlink untuk komunikasi medan perang, menjadikannya komponen penting dari operasi militernya.

    Minggu lalu, Reuters melaporkan pejabat AS menguak kemungkinan untuk membatasi akses Ukraina ke sistem tersebut. Elon Musk, yang memiliki Starlink dan sosok andalan Presiden AS Donald Trump, membantahnya dan menyebut laporan tersebut salah. Akan tetapi Ukraina tentu waspada.

    Saham Eutelsat sempat melonjak 123%, didorong oleh keyakinan investor bahwa para pemimpin Eropa akan meningkatkan dukungan militer untuk Ukraina. Seorang juru bicara Komisi Eropa mengonfirmasi bahwa alternatif untuk Starlink sedang dipertimbangkan.

    Usulan Eutelsat untuk memancarkan internet ke Ukraina melibatkan penggabungan satelit orbit Bumi rendah milik OneWeb, yang diposisikan sekitar 1.200 kilometer di atas permukaan, dengan satelit geostasionernya pada ketinggian 35.000 kilometer. Pendekatan konstelasi ganda ini dapat menyediakan konektivitas penting bagi militer Ukraina.

    OneWeb sebenarnya telah menyediakan layanan internet bagi Ukraina melalui distributor di Jerman, tapi perluasan perannya mengharuskan pemerintah Eropa untuk menyetujuinya.

    (fyk/fyk)

  • Sulitnya ‘Tendang’ Elon Musk dari Organisasi Ilmuwan Elit

    Sulitnya ‘Tendang’ Elon Musk dari Organisasi Ilmuwan Elit

    Jakarta

    Tak sedikit anggota dari Royal Society, perkumpulan ilmuwan legendaris, yang menyuarakan untuk mengeluarkan Elon Musk dari akademi ilmiah tersebut. Tapi nampaknya sulit untuk mewujudkannya.

    Dikutip dari BBC, mulai dari sembilan bulan lalu, para ilmuwan mengkhawatirkan kelakuan kontroversial Bos SpaceX tersebut. Bahkan, mereka menyebut Musk sebagai ‘ancaman untuk ilmu sains’.

    Pada Senin silam, diadakan pertemuan para member Royal Society. Akan tetapi, tidak ada keputusan untuk mengusir Musk dari akademi tersebut. Mereka pun terbagi dalam keputusan politik yang berbeda, ada yang setuju dan ternyata banyak juga yang tidak.

    Upaya untuk mencabut keanggotaan Elon Musk berpusat pada saran dari sejumlah besar anggota. Mereka menganggap tindakan miliarder itu ‘tidak sesuai’ dengan kode etik perkumpulan itu sendiri.

    Elon Musk diketahui melakukan pemotongan dana yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk penelitian ilmiah di AS, dalam perannya menjadi pemimpin Department of Government Efficiency (DOGE). Ayah dari 14 orang anak itu juga dituduh menyebarkan informasi yang menyesatkan di platform media sosial miliknya, X.

    Dalam sebuah pernyataan setelah pertemuan tersebut, Royal Society membahas masalah tersebut, dengan mengatakan bahwa anggota yang hadir sangat prihatin tentang nasib para ilmuwan di AS ‘di tengah ancaman pemotongan dana penelitian yang radikal’.

    “(Royal Society setuju — red) meninjau tindakan lebih lanjut yang potensial (untuk) melawan informasi yang salah dan serangan bermotif ideologis terhadap sains dan ilmuwan,” kata Royal Society.

    Sebelumnya ada anggota Royal Society yang dipecat. Dia adalah ilmuwan dan penulis Jerman Rudolf Erich Raspe dengan tuduhan melakukan pencurian dan penipuan. Namun, ini terjadi 250 tahun yang lalu.

    Lebih dari 3.300 ilmuwan telah mencantumkan nama mereka pada sebuah surat, yang ditulis oleh Prof Stephen Curry, profesor emeritus biologi struktural di Imperial College London. Meski bukan seorang anggota, dia menyatakan kekhawatiran mendalam tentang miliarder itu dan diam serta ketidakpedulian masyarakat sehubungan dengan kontroversi tersebut.

    Ada lebih dari 1.700 anggota Royal Society dan lebih dari 60 di antaranya telah menandatangani surat Prof Curry. Banyak lagi yang menyatakan kekhawatiran mereka tentang perilaku Elon Musk, jadi bukan tidak mungkin angka ini akan bertambah.

    Elon Musk belum menanggapi permintaan komentar yang dikirim BBC News melalui perusahaannya, Tesla dan Space X.

    (ask/ask)

  • Salah Satu Pendiri Apple Ini Kembali Kritik Elon Musk, Kenapa? – Page 3

    Salah Satu Pendiri Apple Ini Kembali Kritik Elon Musk, Kenapa? – Page 3

    Hubungan AS dengan Ukraina memburuk sejak  Donald Trump menjabat. Para pejabat Amerika Serikat telah membangun kembali hubungan dengan rekan-rekan di Rusia,  tetapi mengecualikan Ukraina dari pembicaraan awal yang meletakkan dasar bagi perdamaian.

    Ketegangan antara Washington dan Kyiv baru-baru ini meningkat setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menggambarkan Trump sebagai “hidup dalam gelembung disinformasi Rusia.”

    Trump kemudian membalas, menyebut pemimpin Ukraina sebagai “diktator tanpa pemilu.” Zelenskyy memenangkan pemilihan presiden 2019 di Ukraina, yang tidak dapat menyelenggarakan pemilihan nasional sejak invasinya. ‘Berpihak pada Elon yang salah’

    Wozniak juga menduga kalau pihaknya telah diblokir dari X, platform media sosial yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter setelah beberapa kali mengoceh di depan publik tentang kualitas kendaraan Tesla dalam wawancara TV. Musk adalah pemilik X.

    Salah satu pendiri Apple tersebut mengatakan bahwa ia tidak melanggar aturan platform media sosial tersebut dan telah mengambil setiap langkah yang tidak berhasil untuk membuka akunnya yang telah diblokir selama dua hingga tiga bulan terakhir.

    “Mungkin karena saya berada di pihak yang salah dari Elon,” tambahnya.

    X tidak segera memberikan komentar ketika dihubungi oleh CNBC.

    Wozniak memiliki beberapa Tesla tetapi mengatakan, ia tidak menyukai bagaimana kendaraan listrik Musk telah berevolusi dari waktu ke waktu.

    “Setiap langkah yang mereka lakukan untuk mengubah berbagai hal di dalam mobil, semakin buruk dan buruk, dan sekarang antarmuka penggunanya sangat buruk,” ujar dia.

    “Sebagai orang Apple, antarmuka pengguna, cara Anda menangani teknologi, adalah hal terpenting di dunia bagi saya. Dan Tesla adalah yang terburuk di dunia dalam hal itu.”

    Wozniak menambahkan ia tidak menyukai fitur Full Self Driving atau Autopilot driver assistance milik Tesla, karena kekhawatiran atas keselamatan sistem tersebut.

    Tesla tidak segera menanggapi permintaan CNBC untuk memberikan komentar atas kritik Wozniak terhadap perusahaan tersebut.